Dosen Pengampu:
Ns. Berlian Kando Sianipar, M.Kes
KELOMPOK 2:
1. ADHE OKTA RIANA : 20230041
2. JUNI ANGELICA : 20230013
3. PARISA APRIWIYANTI : 20230002
4. SUSI LESTARI : 200230010
5. WAHYU DARMA PUTRA: 20230004
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul “JENIS
KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN”. Dari makalah ini semoga dapat memberikan
informasi kepada kita semua bahwa pengambilan keputusan dalam organisasi itu juga penting.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini. Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan tanggung
jawab serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH……………………………………………3
1.2 POKOK PERMASALAHAN………………………………………………….3
1.3 TUJUAN……………………………………………………………………….4
BAB II PEMBAHASAN
Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan antar
manusia. Pada profesi keperawatan komunikasi menjadi lebih bermakna karena merupakan
metoda utama dalam mengimplementasikan proses keperawatan. Pengalaman ilmu untuk
menolong sesama memerlukan kemampuan khusus dan kepedulian sosial yang besar (Abdalati,
1989). Untuk itu perawat memerlukan kemampuan khusus dan kepedulian sosial yang mencakup
ketrampilan intelektual, tehnical dan interpersonal yang tercermin dalam perilaku “caring” atau
kasih sayang / cinta (Johnson, 1989) dalam berkomunikasi dengan orang lain. Perawat yang
memiliki ketrampilan berkomunikasi secara terapeutik tidak saja akan mudah menjalin hubungan
rasa percaya dengan klien, mencegah terjadinya masalah legal, memberikan kepuasan
profesional dalam pelayanan keperawatan dan meningkatkan citra profesi keperawatan serta citra
rumah sakit (Achir Yani), tetapi yang paling penting adalah mengamalkan ilmunya untuk
memberikan pertolongan terhadap sesama manusia. Dalam tulisan ini akan dibahas tentang
pengertian komunikasi termasuk “therapeutic use of self” dan “helping relationship” untuk
praktek keperawatan, sikap dan tehnik serta dimensi hubungan dari komunikasi terapeutik.
Untuk memudahkan proses penjabaran dan penjelasan, makalah ini memiliki beberapa rumusan
masalah, yaitu :
1.3 TUJUAN
Tujuan penulisan makalah ilmiah ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis dari komunikasi dalam
keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
Komunikasi nonverbal adalah penyampaian pesan tanpa kata-kata dan komunikasi non verbal
memberikan arti pada komunikasi verbal.
1. Ekspresi wajah
Wajah merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena ekspresi wajah cerminan
suasana emosi seseorang.
2. Kontak mata merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan mengadakan kontak
mata selama berinterakasi atau tanya jawab berarti orang tersebut terlibat dan menghargai
lawan bicaranya dengan kemauan untuk memperhatikan bukan sekedar mendengarkan.
Melalui kontak mata juga memberikan kesempatan pada orang lain untuk mengobservasi
yang lainnya.
3. Sentuhan adalah bentuk komunikasi personal mengingat sentuhan lebih bersifat spontan
dari pada komunikasi verbal. Beberapa pesan seperti perhatian yang sungguh-sungguh,
dukungan emosional, kasih sayang atau simpati dapat dilakukan melalui sentuhan.
4. Postur tubuh dan gaya berjalan. Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan bergerak
memperlihatkan ekspresi dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan merefleksikan emosi,
konsep diri, dan tingkat kesehatannya.
5. Sound (Suara). Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan juga salah satu ungkapan
perasaan dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan komunikasi. Bila dikombinasikan
dengan semua bentuk komunikasi non verbal lainnya sampai desis atau suara dapat
menjadi pesan yang sangat jelas.
3.1 KESIMPULAN
Kemampuan menerapkan tehnik komunikasi terapeutik memrlukan latihan dan kepekaan serta
ketajaman perasaan, karena komunikasi terjadi tidak dalam kemampuan tetapi dalam dimensi
nilai, waktu dan ruang yang turut mempengaruhi keberhasilan komunikasi yang terlihat melalui
dampak terapeutiknya bagi klien dan juga kepuasan bagi perawat. Komunikasi juga akan
memberikan dampak terapeutik bila dalam penggunaanya diperhatikan sikap dan tehnik
komunikasi terapeutik. Hal lain yang cukup penting diperhatikan adalah dimensi hubungan.
Dimensi ini merupakan faktor penunjang yang sangat berpengaruh dalam mengembangkan
kemampuan berhubungan terapeutik.