Anda di halaman 1dari 8

KELOMPOK 4 :

1. NIDYA ERINA NINGSIH 16160031


2. ULFA RAFLIS 16160046
Penetapan kadar sari adalah metode
kuantitatif untuk jumlah kandungan senyawa
dalam simplisia yang dapat tersari dalam pelarut
tertentu. Penetapan ini dapat dilakukan dua cara
yaitu kadar sari yang larut dalam air dan kadar
sari yang larut dalam etanol. Kedua cara ini
didasarkan  pada kelarutan senyawa yang
terkandung dalam simplisia. (Djarwis,2004)
Uji kadar sari dari suatu ekstrak
bahan obat alam dimaksudkan agar
dapat memberikan gambaran awal
sejumlah kandungan, dengan cara
melarutkan ekstrak sediaan dalam
pelarut organik tertentu (etanol atau air)
(Anonim, 2007).
Berbagai senyawa penyarian dari
bahan obat alam seperti penyarian
dengan pelarut air atau alkohol
digunakan untuk menentukan
presentase tersarinya dengan pelarut
tersebut.
Penetapan kadar sari yang larut
dalam etanol lebih sering digunakan
untuk mengetahui apakah bahan baku
obat tradisional tersebut dapat larut
dalam pelarut organik.
Penetapan kadar sari larut dalam air
digunakan untuk menentukan
kemampuan dari bahan obat tersebut
apakah tersari dalam pelarut air
(Anonim, 2007).
Kemampuan bahan obat terserap dalam air dapat
menjadi acauan penggunaan jamu dalam bentuk
rebusan (infusa) oleh masyarakat. Sehingga efek
yang diinginkan tercapai, sedangkan kemampuan
bahan obat tersari dalam etanol dapat dijadikan
standar dalam pembuatan sediaan ekstrak.
Besarnya kadar yang tersari dapat dijadikan standar
atau control untuk mutu dari suatu bahan atau obat
herbal tersandarkan (Anonim, 2007).
a. Penetapan kadar sari yang larut dalam air

Sampel serbuk sebanyak 5 g dimaserasi selama 24


jam dengan 100 mL kloroform, ekstraksi dilakukan
dalam labu bersumbat, berkali-kali dikocok selama 6
jam pertama dan kemudian dibiarkan selama 18 jam.
Sebanyak 20 mL filtrat disaring dan diuapkan sampai
kering dalam cawan porselen, hasil penguapan
dipanaskan pada suhu 105°C sampai bobot tetap.
Kadar dalam persen sari larut dalam air, dihitung
terhadap bahan yang telah dikeringkan di udara.
b. Penetapan kadar sari yang larut dalam etanol

Sampel serbuk sebanyak 5 g dimaserasi


selama 24 jam dengan 100 mL etanol 95%,
ekstraksi dilakukan dalam labu bersumbat,
berkali-kali dikocok selama 6 jam pertama
dan kemudian dibiarkan selama 18 jam.
Filtrat disaring lalu diambil sebanyak 20 mL
filtrat dan diuapkan sampai kering dalam
cawan porselen, hasil penguapan dipanaskan
pada suhu 105°C sampai bobot tetap. Kadar
sari larut dalam etanol 95% dihitung
terhadap bahan yang telah dikeringkan di
udara.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai