Mata Kuliah:
Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu:
Dana Aswadi, M. Pd
Oleh:
Eka Rahimah 2210414120026
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Dana Aswadi, M. Pd
sebagai dosen pengampu mata kuliah bahasa indonesia yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Eka Rahimah
ii
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR……………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………… iii
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………… 2
1.4 Tujuan Penulisan ………………………………………………….......... 3
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Komunikasi Verbal…........................................................... 4
2.2 Aspek-Aspek Komunikasi Verbal……..…………...………………....... 6
2.3 Jenis-jenis Komunikasi Verbal ………………………………………… 10
2.4 Komunikasi nonverbal dan Fungsi……………………………………... 13
BAB III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………... 15
3.2 Saran……………………………………………………………………. 16
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 17
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
i
bawahannya untuk meminta mereka membuat surat pesanan, barang, menjawab
atau membuat surat aduan, membuat surat balasan atau tanggapan, dan
sejenisnya. Komunikasi verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang
disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan maupun lisan, meskipun seseorang
dapat mengungkapkan sesuatu secara non verbal, ia tetap membutuhkan
komunikasi verbal, misalnya bila hendak membahas kejadian masa lalu, ide, atau
abstraksi. Hal-hal tersebut tidak dapat diungkapkan lewat kata-kata yang disusun
dalam suatu pola yang berarti, baik dalam bentuk tulisan maupun lisan (pidato).
Seperti yang kita ketahui, manusia dalam berkomunikasi tidak hanya
menggunakan simbol-simbol verbal melainkan juga simbol-simbol nonverbal.
Begitu juga halnya dalam komunikasi antarpribadi, kita tidak hanya
menyampaikan pesan secara verbal, tetapi juga secara nonverbal. Pesan-pesan
nonverbal tersebut bukan hanya memperkuat pesan verbal yang disampaikan,
terkadang malah menyampaikan pesan tersendiri. Oleh karena itu, diperlukan
keterampilan untuk menafsirkan dan memahami pesan-pesan nonverbal tersebut.
Seperti halnya dengan bahasa verbal, pesan-pesan nonverbal pun terikat pada
lingkungan budaya tempat komunikasi itu berlangsung. Oleh sebab itu, dalam
komunikasi antarpribadi yang banyak menggunakan pesan-pesan nonverbal,
diperlukan juga pemahaman atas lingkungan budaya tempat kita berkomunikasi.
Tanpa memiliki pengetahuan dan pemahaman yang memadai ada kemungkinan
komunikasi nonverbal disalah artikan atau disalah tafsirkan.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui pengertian, fungsi
dan jenis-jenis komunikasi nonverbal yang biasa kita pergunakan dalam kegiatan
komunikasi kita sehari-hari. Komunikasi nonverbal ini pun sangat penting
dipahami karena banyak dipergunakan dalam menampilkan atau menjaga citra
seseorang. Dalam kampanye pemilihan presiden misalnya, seorang kandidat
presiden harus menampilkan diri dengan sosok tertentu sebagai pesan nonverbal
yang akan disampaikan pada calon pemilihnya. Dengan komunikasi nonverbal
2
pulalah seorang guru menjelaskan materi pelajaran pada para siswanya selain
menggunakan komunikasi verbal. Oleh karena komunikasi nonverbal pulalah,
sinetron yang kita saksikan bisa lebih kita pahami
BAB II
PEMBAHASAN
3
nonverbal. Dengan kata lain Komunikasi verbal adalah komunikasi yang
menggunakan kata-kata, dalam bentuk lisan maupun tulisan komunikasi ini
paling banyak dipakai dalam hubungan antar manusia. Melalui kata-kata, mereka
mengungkapan perasaan, emosi, pemikiran, gagasan, atau maksud mereka,
menyampaikan fakta, data, dan informasi serta menjelaskannya saling bertukar
perasaan dan pemikiran, saling berdebat, dan bertengkar, Dalam komunikasi
verbal bahasa memgegang peranan penting.
Komunikasi verbal adalah semua jenis symbol yang menggunakan satu kata
atau lebih bahasa dapat juga dianggap sebagai sistem kode verbal.
2. Harold Lasswell
a. Bahasa
Pada dasarnya bahasa adalah suatu sistem lambang yang memungkinkan
orang berbagi makna. Dalam komunikasi verbal lambang bahasa yang di
pergunakan adalah bahasa verbal entah lisan, tertulis pada kertas ataupun
elektronik. Bahasa suatu bangsa atau suku berasal dari interaksi dan
hubungan antara warganya satu sama lain.
Bahasa memiliki banyak fungsi namun sekukurang-kurangnya ada tiga
fungsi yang erat hubungannya dalam menciptakan komunikasi yang efektif,
ketiga fungsi itu :
Untuk mempelajari tentang dunia sekekliling kita melalui bahasa manusia
mempelajari apa saja yang menarik minat. Mulai dari sejarah suatu
bangsa yang hidup pada masa lalu hingga apa yang diramalkan ilmu
pengetahuan di masa depan
Untuk membina hubungan yang baik diantara sesama manusia.
Ringkasnya, bahasa memungkin individu bergaul dengan orang lain
untuk kesenangan dan mempengaruhi pihak lain.
4
Untuk menciptakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia.
b. Kata
6
artinya dapat menyediakan waktu untuk mendengar atau memperhatikan apa
yang disampaikan.
Adapun Prinsip-Prinsip Komunikasi Verbal, sebagai berikut :
2. Determinisme
7
terkadang pula apa yang dimaksudkannya. Demikian juga, kalau ia berdiam diri,
maka ia pun mempunyai maksud tertentu. Kata menurut Watzlawick, Jackson,
Beavin, digunakan untuk mengomunikasikan sesuatu. Jika orang yang diam pun
memiliki arti apalagi jika orang itu berbicara, benar ungkapan ketiganya,
‘’manusia tidak bisa menghindari komunikasi’’. Verbalisasi, meskipun memiliki
keterbatasan-keterbatasan karena adanya keteraturan (ini yang membedakannya
dengan nonverbal) namun verbalisasi mempunyai ketentuan-ketentuan yang telah
disepakati bersama.
Untuk setiap tanda bgi suatu pesan ( ketika orang berkomunikasi) perlu di
perhatikan dua syarat; (1) seorang penerima harus mengetahui dengan pasti jenis
maupun bentuk tanda yang telah dikomunikasikan; (2) penerima pun sebaiknya
mengakui dn memahami tanda yang telah diterimanya.
8
Dua kondisi tersebut berbeda jika kita menghadapi seorang yang gagap.
Kitapun harus memperhatikan setiap tanda dan gangguan dari mulut orang itu.
Apa yang menjadi tanda bagi seorang dalam konteks interaksi antarpribadi bisa
menjadi gangguan dalam konteks yang lai
6. Peneguhan / Pengemasan
7. Penyesuaian
Pada tahap pertama komunikasi hanya memperluas pertukaran sistem
tanda. Tanda, mewakili suatu isyarat terhadap konsep. Jika tanda mengacu secara
denotatif dan simbol pada konotetif maka setiap bahasa mempunyai sistem
pengaturan yang berbeda.
8. Memprioritaskan Interaksi
9
Prinsip ini merupakan suatu catatan yang perlu diperhatikan. Prinsip –
prinsip terdahulu telah memusatkan perhatiannya pada kajian yang mikroskopik
atas komunikasi atas komunikasi verbal. Satu hal yang tidak dapat dilupakan
bahwa setiap interaksi yang dilakukan berulang-ulang hasilnya akan lebih
bermutu daripada sekedar satuan interaksi yang lepas. Paham ini dapat
dianalogikan, bahwa kita tidak bisa memahami hutan hanya karena telah
mengetahui banyaknya pohon tetapi tidak mengenal jenis-jenis pohon
didalamnya.
13
Gerak-gerik nonverbal dapat mengendalikan atau mengisyaratkan
keinginan anda untuk mengatur arus pesan verbal. Mengerutkan bibir,
mencondongkan badan ke depan, atau membuat gerakan tangan untuk
menunjukkan bahwa anda ingin mengatakan sesuatu merupakan contoh
dari fungsi mengatur ini. Anda mungkin juga mengangkat tangan dan atau
menyuarakan jenak (pause) anda (misalnya dengan menggumamkan
“umm”) untuk memperlihatkan bahwa anda belum selesai bicara.
5. Untuk Mengulangi
Kita juga dapat mengulangi atau merumuskan ulang makna dari pesan
verbal. Misalnya, anda dapat menyertakan pernyataan verbal “Apa benar?”
dengan mengangkat alis mata anda, atau anda dapat menggerakkan kepala
atau tangan untuk mengulangi pesan verbal “ayo kita pergi”
6. Untuk Menggantikan Pesan Verbal
Anda dapat misalnya, menyatakan “oke” dengan tangan anda tanpa berkata
apa-apa. Anda dapat mengangguk untuk mengatakan “ya” atau
menggeleng untuk mengatakan “tidak”
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
14
pemikiran atau keputusan, lebih mudah disampaikan secara verbal ketimbang non
verbal. Dengan harapan, komunikan (baik pendengar maun pembaca ) bisa lebih
mudah memahami pesan-pesan yang disampaikan.
Adapun aspek-aspek komunikasi verbal : Vocabulary (perbendaharaan
kata-kata). Komunikasi tidak akan efektif bila pesan disampaikan dengan kata-
kata yang tidak dimengerti. Komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila
kecepatan bicara dapat diatur dengan baik, Intonasi suara: akan mempengaruhi
arti pesan secara dramatik sehingga pesan akan menjadi lain artinya bila
diucapkan dengan intonasi suara yang berbeda., Humor: dapat meningkatkan
kehidupan yang bahagia., Tertawa mempunyai hubungan fisik dan psikis dan
harus diingat bahwa humor merupakan selingan dalam berkomunikasi, Singkat
dan jelas. Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara singkat dan jelas,.
Timing (waktu yang tepat, artinya dapat menyediakan waktu untuk mendengar
atau memperhatikan apa yang disampaikan.
Adapun jenis-jenis komunikasi verbal; Berbicara merupakan suatu alat
untuk mengkomunikasikan gagasan gagasan yang disusun serta dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak, yang
dilakukan minimal oleh dua orang atau lebih. Berdiskusi yaitu sebuah interaksi
komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok. Biasanya komunikasi antara
mereka/kelompok tersebut berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar yang
akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar. Diskusi bisa
berupa apa saja yang awalnya disebut topik. Kuliah bisa jadi adalah pintu masuk
pertama dari sebuah pembelajaran. Kuliah ada 2 macam yaitu, kuliah secara
formal dan kuliah secara non formal.
Komunikasi non verbal menurut Atep Adya Barata menyampaikan bahwa:
“Komunikasi non verbal adalah komunikasi yang diungkapkan lewat objek di
setiap kategori lainnya (the object language), komunikasi menggunakan gerak
(gesture) sebagai sinyal (sign language), serta komunikasi melalui tindakan atau
15
gerakan tubuh (action language). Pendapat lain menurut Adityawarman (2000),
komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang tidak menggunakan kata-kata.
Menurut Resberry (2004) berpendapat bahwa komunikasi nonverbal merupakan
suatu tindakan dan perilaku manusia serta memiliki makna.
Komunikasi nonverbal yang disampaikan seseorang melalui gerakan
tubuh, gerakan mata, ekspresi wajah, sosok tubuh, penggunaan jarak (ruang),
kecepatan dan volume bicara, bahkan juga keheningan ini memiliki beberapa
fungsi. Berikut ini merupakan enam fungsi komunikasi nonverbal; untuk
menekankan, melengkapi, mengatur, dll.
3.2 Saran
3.2.1 Bagi Dosen
Untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan konseptual, maka
diperlukan dosen yang profesional. Dengan begitu akan timbul kegiatan
belajar mengajar yang maksimal.
3.2.2 Bagi Mahasiswa
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan
makalah diatasmasih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.
Adapun penulis nantinya akan segera melakukan perbaikan penyususnan
makalah itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan
kritik yang bisa membngun daripada pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
16
Dewi, Ponco Karyaningsih. (2018). Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Samudra Biru.
17