Anda di halaman 1dari 37

CRITICAL BOOK REPORT

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas – Tugas Mata Kuliah


Komunikasi Perkantoran

DOSEN PENGAMPU :

NELLY ARMAYANTI, SP., M.SP.

ALYA NAJAH ZULINDA

NIM : 7203144002

PEND. ADMINISTRASI PERKANTORAN B 2020

PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya
penulis bisa menyelesaikan Critical Book Report Komunikasi Perkantoran ini.

Penyusunan Critical Book Report ini penulis menyadari bahwa kelancaran penulisan
adalah berkat bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin
menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam kelancaran
penulisan Critical Book Report ini.

Dalam penulisan Critical Book Report ini, penulis telah berusaha menyajikan yang
terbaik. Penulis berharap semoga Critical Book Report ini dapat memberikan informasi serta
mempunyai nilai manfaat bagi semua pihak.

Medan, Maret 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

RASIONALISASI PENTINGNYA CBR...............................................................1

TUJUAN..................................................................................................................1

MANFAAT.............................................................................................................1

BAB II ISI BUKU..............................................................................................................2

IDENTITAS BUKU UTAMA................................................................................2

IDENTITAS BUKU PEMBANDING....................................................................2

RINGKASAN ISI BUKU UTAMA........................................................................3

RINGKASAN ISI BUKU PEMBANDING............................................................22

BAB III PEMBAHASAN..................................................................................................29

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU UTAMA..........................................29

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU PEMBANDING..............................31

BAB IV PENUTUP............................................................................................................32

KESIMPULAN.......................................................................................................32

SARAN....................................................................................................................32

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................33

LAMPIRAN.......................................................................................................................34

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR


Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami.
Terkadang kita memilih satu buku, namun kurang memuaskan hati kita. Misalnya dari
segi analisis bahasa , pembahasan tentang Komunikasi Perkantoran. Oleh karena itu,
penulis membuat Critical Book Report ini untuk mempermudah pembaca dalam
memilih buku referensi, terkhusus pada pokok bahasa tentang Komunikasi
Perkantoran.

B. Tujuan Penulisan CBR


 Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Komunikasi Perkantoran.
 Untuk menambah kemampuan mahasiswa dalam menilai dan membandingkan
satu buku dengan buku yang lainya.
 Melatih dan meningkatkan mahasiswa berfikir kritis.
 Untuk menguatkan informasi tentang Komunikasi Perkantoran kepada kita
semua.

C. Manfaat CBR
 Terpenuhinya tugas mata kuliah Komunikasi Perkantoran.
 Sebagai bahan masukan bagi pembaca untuk menambah pengetahuan tentang
Komunikasi Perkantoran.
 Sebagai sarana untuk membantu kita dalam mengingat sebuah buku atau suatu
uraian yang begitu panjang.
 Mahasiswa dapat mengeluarkan pendapatnya tentang kekurangan dan
kelebihan isi buku.
 Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh
setiap bab dari sebuah buku.

1
BAB II

ISI BUKU

IDENTITAS BUKU

BUKU UTAMA

 Judul : Komunikasi Perkantoran Modern


 Penulis : Nelly Armayanti, SP., M.SP.
Rangga Restu Prayogo, S.AB., M.Si
 Penerbit : CV. Merdeka Kreasi Group
 Halaman : xii, 96 hlm
 Tahun terbit : 2021
 ISBN : 978-623-6198-17-9

BUKU PEMBANDING

 Judul : Komunikasi Kantor


 Penulis : Dhara Ayu Puspita
 Tahun Terbit : 2014
 Kota Terbit : Malang
 Dimensi buku : 40 hlm

2
RINGKASAN ISI BUKU

BUKU UTAMA

BAB 1 APA ITU KOMUNIKASI

A. Konsep Dasar Komunikasi


Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia, Dengan berkomunikasi,
manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di
rumah tangga, di tempat pekerjaan, di pasar, dalam masyarakat atau di mana saja
manusia berada. ada manusia terlibat dalam Pentingnya komunikasi bagi manusia
tidaklah dapat dibatasi begitu juga halnya bagi suatu organisasi. Dengan adanya
komunikasi yang baik suatu organisasi dapat berjalan dengan lancar dan berhasil dan
begitu pula sebaliknya, kurangnya atau tidak adanya komunikasi organisasi dapat
terganggu dan berantakan.
Komunikasi yang efektif adalah penting bagi semua organisasi. Oleh karena
itu, para pemimpin organisasi dan para komunikator dalam organisasi perlu
memahami dan menyempurnakan kemampuan komunikasi mereka untuk memahami
komunikasi ini dengan mudah, perlu terlebih dahulu mengetahui konsep-konsep dasar
komunikasi. Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang
kepada orang lain untuk memberi tahu atau mengubah sikap pendapat, atau perilaku
baik secara lisan maupun tak langsung melalui media (Effendy, 2009), dalam definisi
tersebut tersimpul tujuan yakni memberi tahu, atau mengubah sikap (attitude),
pendapat (opinion), atau perilaku (behavior). Menurut Effendy (2009) juga
berpendapat bahwa proses pada hakekatnya adalah proses penyampaian pikiran atau
perasaan seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan).

B. Tujuan Komunikasi
Ada empat tujuan atau motif komunikasi yang perlu dikemukakan di sini.
Motif atau tujuan ini tidak perlu dikemukakan secara sadar, juga tidak perlu mereka
yang terlibat menyepakati tujuan komunikasi mereka. Tujuan dapat disadari ataupun
tidak, dapat dikenali ataupun tidak. Keempat tujuan tersebut adalah:

3
1. Untuk penemuan diri (personal discovery)
Bila anda berkomunikasi dengan orang lain, anda belajar mengenai diri sendiri
selain juga tentang orang lain.
2. Untuk berhubungan
Salah satu motivasi kita yang paling kuat adalah berhubungan dengan orang
lain (membina dan memelihara hubungan dengan orang lain). Kita ingin merasa
dicintai dan disukai, dan kemudian kita juga ingin mencintai dan menyukai orang
lain.
3. Untuk meyakinkan
Media masa ada sebagian besar untuk meyakinkan kita agar mengubah sikap
dan perilaku kita. Media dapat hidup karena adanya dana dari iklan, yang
diarahkan untuk mendorong kita membeli berbagai produk.
4. Untuk bermain.
Kita menggunakan banyak perilaku komunikasi untuk bermain dan menghibur
diri. Kita mendengarkan pelawak, pembicaraan, musik, dan film sebagian besar
untuk hiburan.
C. Komponen-komponen Komunikasi
Keterangan:
1. Komunikator, yaitu subyek yang menerima pesan informasi atau berita
2. Pasan, yaitu berita
3. Komunikan, yaitu subyek yang menerima pesan yang dituju
4. Respon, yaitu tanggapan
5. Media, yaitu alat yang ditunjukan untuk menyampaikan warta/berita

D. Komunikasi Tatap Muka


Menurut Wiryanto (2004), komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang
berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang atau lebih, baik secara
terorganisasi maupun pada kerumunan orang. Sedangkan menurut Febrina (2008),
komunikasi interpersonal adalah interaksi orang ke orang, dua arah, verbal dan non
verbal.
Komunikasi interpersonal merupakan subyek dari beberapa disiplin dalam
bidang psikologi, terutama analisis transaksional. Komunikasi ini dapat dihalangi oleh
gangguan komunikasi atau oleh kesombongan, sifat malu. dan lain-lain.

4
BAB 2 MACAM-MACAM KOMUNIKASI

A. Komunikasi Menurut Cara Penyampaiannya


Pada dasarnya setiap orang dapat berkomunikasi satu sama lainnya karena
manusia selain mahluk individu juga sekaligus mahluk sosial yang memiliki
kebutuhan untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Menurut cara penyampaian
informasi dapat dibedakan menjadi:
1. Komunikasi Lisan
2. Komunikasi Tertulis

B. Komunikasi Menurut Kelangsungannya


Di dalam proses komunikasi dapat kita ketahui terjadinya interaksi dua belah
pihak tersebut sebagai berikut:
1. Komunikasi Langsung
2. Komunikasi Tidak Langsung

C. Komunikasi Menurut Perilaku


Komunikasi merupakan hasil belajar manusia yang terjadi secara otomatis,
sehingga dipengaruhi oleh perilaku maupun posisi seseorang. Menurut perilaku,
komunikasi dapat dibedakan menjadi:
1. Komunikasi Formal
2. Komunikasi Informal.
3. Komunikasi Nonformal

D. Komunikasi Menurut Maksud Komunikasi


Bila diperhatikan dengan seksama, maka dapat diketahui bahwa komunikasi
dapat terlaksana bila terdapat inisiatif dari komunikator maka maksud terlaksananya
komunikasi lebih banyak ditentukan oleh komunikator tersebut. Menurut maksud
dilakukan komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut:

1. Pidato
2. Ceramah
3. Memberi prasaran
4. Wawancara
5. Memberi perintah atau tugas

Dengan demikian jelas bahwa inisiatif komunikator menjadi faktor penentu,


demikian pula kemafipuan komunikator tersebutlah yang memegang peranan
keberhasilan proses komunikasinya.

E. Komunikasi Menurut Ruang Lingkup


Ruang lingkup terjadinya komunikasi merupakan batasan jenis komunikasi
ini. Maka dalam komunikasi menurut ruang lingkup dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Komunikasi Internal

5
2. Komunikasi Vertikal
3. Komunikasi Horisontal
4. Komunikasi Diagonal
5. Komunikasi Eksternal

F. Komunikasi Menurut Aliran Informasi


Informasi merupakan muatan yang menjadi bagian pokok dalam komunikasi,
oleh karena itu arah informasi tersebut akan menentukan macam komunikasi yang
sedang terjadi. Komunikasi menurut aliran informasi dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Komunikasi satu arah (simplex)
2. Komunikasi dua arah (duplex)

G. Komunikasi Menurut Jaringan Kerja


Di dalam sebuah organisasi atau perusahaan komunikasi akan terlaksana
menurut sistem yang ditetapkannya dalam jaringan kerja. Komunikasi menurut
jaringan kerja ini dapat dibedakan menjadi:
1. Komunikasi jaringan kerja rantai
2. Komunikasi jaringan kerja lingkaran
3. Komunikasi jaringan bintang

H. Komunikasi Menurut Peranan Individu


Komunikasi yang dilakukan oleh seseorang kepada pihak-pihak lain baik
secara kelompok maupun secara individual. Dalam komunikasi ini peranan individu
sangat mempengaruhi keberhasilan proses komunikasinya. Ada beberapa macam
antara lain:
1. Komunikasi antar individu dengan individu yang lain.
2. Komunikasi antara individu dengan lingkungan yang lebih luas.
3. Komunikasi antara individu dengan dua kelompok atau lebih.

I. Komunikasi Menurut Jumlah yang Berkomunikasi


Komunikasi selalu terjadi diantara sesama manusia baik itu perorangan
maupun kelompok. Oleh karena itu jumlah yang berkomunikasi akan mempengaruhi
proses komunikasi itu sendiri, disamping sifat clan tujuan komunikasi itu
dilaksanakan. Untuk itu dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Komunikasi Intrapersonal
2. Komunikasi Perseorangan (Interpersonal/antar pribadi)

J. Dari Segi Kemasan Pesan


Komunikasi dapat dilakukan secara verbal (dengan berbicara) atau dengan
nonverbal (diwakili bahasa isyarat). Komunikasi verbal diwakili dalam penyebutan
kata-kata, yang pengukapannya dapat dengan lisan atau tertulis. Komunikasi non
verbal terlihat dalam ekspresi atau mimik wajah, gerakan tangan, mata dan bagian
tubuh lainnya.

6
BAB 3 PENAMPILAN DALAM BERKOMUNIKASI

A. Gaya Hidup Milenial


Pandangan dan anggapan kita terhadap diri sendiri adalah modal yang
menentukan bagaimana kita bersikap atau bertindak dalam kehidupan ini. Gaya hidup
berbahagia ternyata juga sangat menunjang sukses berkomunikasi karena setiap orang
hanya mempunyai kesediaan untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang bahagia
bukan sebaliknya. Termasuk kaum milenial yang sering melakukan perubahan
terhadap gaya komunikasi yang mengikuti perkembangan jaman.

B. Mengatur Waktu
Waktu adalah paradoks bagi orang-orang sibuk tidak pernah merasa cukup
waktu padahal tersedia untuk kita dan keluhan mengenai kurangnya waktu yang
sebenarnya. Semakin banyak aktifitas membantu dalam melangkah mencapai tujuan,
semakin banyak aktifitas tersebut semakin tinggi pula skala prioritasnya. Mengatur
waktu merupakan suatu langkah yang tepat untuk mewujudkan tujuan manajemen
sehingga keberhasilan membuat keputusan yang akurat sangat ditentukan oleh
prioritas yang diambil.

C. Faktor Keberhasilan yang Menunjang Karir


Bila seseorang ingin meniti karir menuju jenjang karir yang lebih tinggi atau
dapat juga dari belajar pengalaman orang lain yang positif. Untuk itu dapat
dikemukakan faktor penentu keberhasilan sebagai berikut:
1. Job Description Sebagai Pegangan
Seseorang harus selalu bekerja atas dasar job description yang sesuai dengan
fungsinya.
2. Memiliki Keterampilan Dasar atau Bassic Skil
Perlu diyakini bahwa pengetahuan dasar itu penting untuk dikuasai dan dipelihara
terus.
3. Agenda Kerja
Untuk mencatat dan mengingat-ingat acara maupun tugas yang harus dilakukan
oleh atasan kita.

D. Penampilan Serasi
Dapat dimaklumi bersama bahwa untuk secara baik, banyak faktor yang
berkomunikasi mempengaruhi keberhasilan tersebut, selain kemampuan ide atau
gagasan dan juga pihak-pihak terkait. Penampilan merupakan suatu keseluruhan yang
nampak, baik itu postur tubuh anggota tubuh juga busana, aksesoris, dan make up.
Berbusana yang baik sangat menunjang penampilan dan yang serasi untuk
memperlancar berkomunikasi.

E. Lambang-lambang dalam Komunikasi


1. Lambang Gerakan Tubuh dan Gerakan Badan Bila kita perhatikan seseorang yang
sedang berbicara nampak pula menggerakan tangan jari-jari, bahkan bola matanya

7
baik itu secara bersama-sama maupun secara bergantian hal ini merupakan
informasi dalam bentuk lambang.
2. Lambang Gambar dan Huruf serta Angka Bila kita sedang berada di jalan umum
kita banyak jumpai rambu-rambu lalu lintas yang ditampilkan dalam gambar-
gambar.

BAB 4 UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI

A. Unsur dalam Komunikasi


Komunikasi antar manusia hanya bisa terjadi, jika ada seseorang yang
menyampaikan pesan kepada orang lain tujuan tertentu, artinya komunikasi hanya
bisa terjadi kalau didukung oleh adanya sumber, pesan, media, penerima, dan efek.
Unsur-unsur ini bisa juga disebut komponen atau elemen komunikasi. Beberapa unsur
dalam komunikasi sebagai berikut:
1. Sumber
Semua peristiwa komunikasi melibatkan sumber sebagai pembuat atau
pengirim ineormasi. Dalam komunikasi antarmanusia, sumber bisa terdiri dari
satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya partai, organisasi
atau lembaga.
2. Pesan
Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang
disampaikan pengirim kepada penerima, Pesan dapat disampaikan dengan tatap
muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan,
hiburan, informasi, nasihat atau propaganda.
3. Media
Media adalah alat sarana yang digunakan untuk menya paikan pesan dari
komunikator kepada khalayak.
4. Penerima
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber.
Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelempok, partai
atau negara.
5. Pengaruh
Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan,
dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan.

B. Komunikasi dalam Pertemuan dan Rapat


1. Pengertian pertemuan
Pertemuan merupakan forum yang sangat penting untuk menghimpun bahan-
bahan. Pertemuan dalam dunia usaha dapat dilakukan oleh pimpinan dengan
stafnya, tetapi dapat dilakukan diantara staf sendiri untuk menyusun usulan atau
bahkan pertemuan pleno yang dapat mempertemukan semua unsur yang ada.
2. Bentuk-bentuk Pertemuan
Adapun bentuk pertemuan seperti dibawah ini:

8
a. Sidang
b. Forum
c. Kongres
d. Konferensi
e. Simposium
f. Lobbying
g. Diskusi Panel
3. Rapat
a. Pengertian Rapat
Rapat adalah forum yang bersifat formal bagi pengambilan kebijakan
organisasi dalam bentuk keputusan, kesepakatan atau lainnya tanpa harus
didahului oleh konflik.
b. Tujuan Rapat
1. Untuk memecahkan atau mencari jalan keluar suatu masalah
2. Untuk menyampaikan informasi
3. Sebagai sarana koordinasi
4. Agar peserta dapat ikut berpartisipasi kepada masalah-masalah yang
sedang dikemukakan
c. Jenis Rapat
Menurut jenisnya rapat dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Rapat Resmi.
2. Rapat tidak resmi.

C. Teknik Berbicara, Membaca dan Mendengarkan


Pertama, sebelum tampil di depan umum, persiapkanlah segala macam bahan
untuk presentasi. Rincilah bahan bahan apa saja yang akan dibicarakan. Bahan
presentasi sebaiknya singkat, padat, dan jelas.
Kedua, persiapkanlah penampilan anda sebelum tampil di depan umum. Ingat,
penampilan yang baik dan rapi akan membuat rasa percaya diri anda muncul,
Perhatikan penampilan anda mulai dari dbawah hingga ke atas.
Ketiga, berlatihlah dengan cara berbicara di depan kaca atau berbicara dengan
pasangan, saudara, atau orang dekat anda. Selain itu, jangan lupa siapkan intonasi,
gaya bahasa, dan susunan kata yang baik.
Keempat, mengevaluasi diri anda setelah latihan. Salah satu caranya adalah
dengan merekam suara anda melalui telepon genggam, atau alat perekam lainnya.
Kelima, perhatikanlah gaya serta cara berbicara dari seorang tokoh yang dapat
anda jadikan panutan. Tirulah segala macam hal positif dari tokoh tersebut.
Keenam, siapkanlah mental positif bahwa anda bisa melakukannya walaupun
untuk yang pertama kalinya. Tanamkanlah sikap percaya diri dan berpikiran positif.
yakinlah bahwa anda mempunyai kemampuan yang baik untuk dapat berbicara di
depan umum.

9
D. Menyusun Pesan
Komunikasi sangat penting dalam berprilaku berorganisasi. Komunikasi yang
sangat penting ini terkadang jarang dimengerti secara jelas sehingga menimbulkan
beberapa hambatan. Beberapa informasi yang menimbulkan reaksi-reaksi negatif
terhadap komunikasi adalah:
1. Informasi tidak tertangkap
2. Membuat kesalahan
3. Menunda atau menumpuk pekerjaan
4. Penyaringan
5. Hanya menangkap garis besarnya saja
6. Melemparkan tugas pada orang lain

BAB 5 KOMUNIKASI DALAM BISNIS

A. Pengertian Komunikasi Bisnis


Komunikasi bisnis adalah pertukaran gagasan, pendapat, informasi, instruksi
yang memiliki tujuan tertentu yang disajikan secara personal atau impersonal
melalui simbol-simbol atau sinyal. Komunikasi menyentuh setiap aspek aktivitas
manusia. Komunikasi bisnis adalah setiap komunikasi yang digunakan untuk
mempromosikan produk, layanan atau organisasi, dengan tujuan melakukan
penjualan.
Dalam komunikasi bisnis terdapat enam unsur pokok, yaitu:
1. Memiliki tujuan, artinya komunikasi bisnis harus memiliki tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya sejalan dengan tujuan organisasi.
2. Pertukaran, dalam hal ini melibatkan paling tidak dua orang atau lebih yakni
komunikator dan komunikan.
3. Gagasan, opini, informasi, instruksi merupakan isi dari pesan yang bentuknya
beragam tergantung tujuan, situasi, dan kondisinya.
4. Menggunakan saluran personal atau impersonal yang mungkin bersifat tatap
muka, menggunakan media tertentu atau melalui media yang menjangkau jutaan
orang secara bersamaan.
5. Meggunakan simbol atau sinyal yang merupakan alat atau metode yang dapat
dimengerti atau dipahami oleh penerima untuk menyampaikan pesan.
6. Pencapaian tujuan organisasi: salah satu karakteristik yang membedakan
organisasi atau lembaga formal dari informasi adalah adanya tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya oleh manajemen.

B. Komunikasi Organisasi
Komunikasi Organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukkan dan penafsiran
pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian suatu organisasi
tertentu. Suatu organisasi terdiri dari dari unit-unit komunikasi dalam hubungan
hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.
Di dalam komunikasi organisasi ada proses-prosesnya yaitu:

10
1. Komunikasi Internal
Pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan dalam suatu
perusahaan, dalam struktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan secara
horisontal dan vertikal di dalam perusahaan, sehingga pekerjaan berjalan
(operasi dan manajemen)
2. Komunikasi Eksternal
Komunikasi antara pimpinan organisasi dengan khalayak audiensi di luar
organisasi.

C. Komunikasi Administrasi
Komunikasi Administrasi adalah penyampaian pesan secara timbal balik
diantara anggota untuk menumbuhkan saling pengertian dalam rangka mencapai
tujuan organisasi. Ciri-ciri khusus Komunikasi Administrasi:
1. Informasi harus berasal dari dan di peruntukan bagi anggota organisasi sendiri
2. Informasi harus ada relevansinya dengan pelaksanaan tugas dan tujuan
organisasi
3. Informasi harus mendukung pelaksanaan tugas dan tujuan organisasi

BAB 6 KOMUNIKASI PEMASARAN

A. Pengertian Komunikasi Pemasaran


Dasar dari pemasaran adalah komunikasi dan pemasaran bisa begitu powerful
jika dipadukan dengan komunikasi yang efektif dan efsien. Bagaimana menarik
konsumen atau khalayak menjadi aware, kenal dan mau membeli suatu produk atau
jasa melalui saluran komunikasi adalah bukan sesuatu yang mudah. Prisgunanto
(2006), definisi komunikasi menurut Hovland, Janis dan Kelley (1998) berbunyi,
"Communication is the process by which an individual transmits stimuly (usually
verbal) to dify the behavior of the other individuals". (Komunikasi dalah proses
individu mengirim stimulus yang hiasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah
tingkah tu orang lain). Definisi tersebut mengimplikasikan bahwa komunikasi
adalahsuatu proses sosial yang terjadi antara sedikitnya dua orang, dimana individu
mengirim stimulus kepada orang lain. Stimulus dapat disebut sebagai pesan yang
biasanya dalam bentuk verbal, dimana proses penyampaian dilakukan melalui saluran
komunikasi, dan terjadi perubahan atau respon terhadap pesan yang disampaikan.

B. Bauran Pemasaran
Pemasaran terdiri dari strategi bauran pemasaran (marketing mix) dimana
organisasi atau perusahaan mengembangkan untuk mentransfer nilai melalui

11
pertukaran untuk pelanggannya. Kotler dan Armstrong (2008:62) berpendapat bahwa,
"Bauran pemasaran (marketing mix) adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali
yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkannya di pasar
sasaran". Marketing mix terdiri dari empat komponen biasanya disebut "empat P
(4P)", yaitu Product (Produk), Price (Harga), Place (Tempat), dan Promotion
(Promosi).

C. Promosi
Menurut Evans dan Berman (1992) yang dikutip oleh Simamora (2003:285),
"Promosi adalah segala bentuk komunikasi yang digunakan untuk menginformasikan
(to inform). membujuk (to persuade), atau mengingatkan orang-orang tentang produk
yang dihasilkan organisasi, individu maupun rumah tangga". Promosi merupakan
salah satu cara perusahaan melakukan komunikasi melalui pesan-pesan yang didesain
untuk menstimulasi terjadinya kesadaran (awareness), ketertarikan (interest). dan
berakhir dengan tindakan pembelian (puchase) yang dilakukan oleh pelanggan
terhadap produk atau jasa perusahaan. Perusahaan biasanya menggunakan iklan,
promosi penjualan, pengerahan tenaga - tenaga penjualan, dan public relations sebagai
alat penyampaian pesan-pesan tersebut dengan tujuan untuk dapat menarik perhatian
dan minat masyarakat (Kotler, 2003:22).

D. Media Online
Kemajuan informasi dan teknologi terutama digitalisasi telah memunculkan
media baru yang dikenal sebagai media jejaring sosial berbasis online. Jejaringan
berbasis online adalah saluran yang memiliki sarana untuk bertukar informasi berbasis
online. Dengan memanfaatkan sifatnya yang terbuka, para pengguna media jejaringan
sosial dapat berkomunikasi, berinteraksi, berbagi dan membangun jejaringan (Dong &
Li, 2018). Konsep media online hadir untuk memudahkan penggunanya dalam
melakukan komunikasi tanpa adanya batas ruang dan waktu. salah satu komunikasi
yang berbasi online digunakan untuk meningkatkan profit ialah digital marketing.
Digital marketing merupakan kegiatan yang memberikan sebuah informasi dalam
kegiatan pemasaran berbasis internet/online. Digital marketing yang menggambarkan
pemasaran produk dan jasa dengan menggunakan saluran internet yang
menggambarkan proses menggunakan teknologi digital untuk memperoleh pelanggan
dan membangun preferensi konsumen, mempromosikan merek, mempertahankan

12
pelanggan dan meningkatkan penjualan. Menurut American Marketing Association,
digital marketing dapat dilihat sebagai kegiatan, lembaga lembaga dan proses yang
difasilitasi oleh teknologi digital untuk membuat, berkomunikasi dan memberikan
nilai bagi pelanggan (Kannan & Li, 2016).

BAB 7 DASAR PEMIKIRAN DALAM BISNIS

A. Pemikiran Komunikasi Bisnis


Komunikasi di dalam suatu organisasi memiliki peran tersendiri dan penting,
pada saat kita menganalisa lebih jauh terdapat korelasi antara komunikasi dengan
manajemen, pengorganisasian dan konsep lainnya. Banyak alasan dan sebab
komunikasi dibutuhkan dan terjadi di dalam kegiatan proses organisasi, salah satu
tujuan komunikasi adalah memberikan informasi kepada para klien, kolega, bawahan
dan penyelia, tujuan yang lain seperti diberi informasi atau mempengaruhi orang lain.
Komunikasi dalam organisasi bisnis ditujukan untuk menyelesaikan masalah dan
membuat keputusan.

B. Pengertian dan Cakupan Bisnis


Pendidikan bisnis atau mengenai bisnis organisasi jika lihat dari
perkembanganya mulai meningkat pada saat dimulainya penggunaan mesin ketik
pada tahun 1714, dan terus berkembang mengikuti arah perkembangan soal dan
budaya yang diciptakan oleh manusia, maka dengan demikian orientasi tentang
pendidikan bisnis dan bisnis organisasi akan terus berkembang sesuai dengan tuntutan
masyarakat baik secara local maupun internasional Pengetahuan tentang bisnis sangat
berkorelasi dengan pengetahuan lain seperti ilmu manajemen. ekonomi, budaya,
komunikasi dan teknologi, yang juga berkembang mengikuti arah perkembangan
masyarakat dan Negara. Maka pendidikan dan pelatihan tentang bisnis, apapun
bentuknya secara keseluruhan sebenarnya tidak lepa dan memberikan pelatihan untuk
pekerjaan khusus dan mengembangkan keterampilan. Beberapa ahli telah mengatakan
bahwa bisnis sudah menjadi masalah global Hal ini disebabkan oleh:

1. Kemajuan di bidang sain dan teknologi semakin pesat, yang menciptakan


system dan proses produksi yang efisien dan efektif, hal ini kapasitas produksi
dapat melampaui batas kebutuhan dalam negeri sehingga dibutuhkan
pemasaran global, yaitu ekspor.

13
2. Teknologi telah mempercepat pembangunan sarana dan prasarana transportasi,
mobilitas semakin cepat dan efisiensi.
3. Kemajuan transformasi informasi dan komunikasi sangat pesat, tidak
mengenal batas geografis dan telah mempengaruhi pola bisnis manusia.

C. Konsep Difusi dan Inovasi dalam Komunikasi


Konsep difusi dan inovasi merupakan suatu studi yang mengkaji efek dari
komunikasi massa. Difusi iovasi adalah teori tentang bagaimana sebuah ide dan
teknologi baru tersebar dalam sebuah kebudayaan. Teori ini dipopulerkan oleh Everett
Rogers pada tahun 1964 dalam bukunya yang berjudul "Diffusion of Innovations",
Everett Rogers mendefinisikan difusi sebagai proses dimana sebuah inovasi
dikomunikasikan melalui berbagai saluran dan jangka waktu tertentu dalam sebuah
sistem sosial. Komunikasi dapat diasumsikan memiliki kekuatan yang dapat
dipergunakan secara sadar untuk mempengaruhi dan mengubah perilaku masyarakat
terutama dalam hal penerimaan dan pembayaran teknologi baru.

BAB 8 PENGORGANISASIAN PESAN BISNIS

A. Arti Penting Pengorganisasian Pesan-Pesan


Dalam suatu organisasi, pesan-pesan yang disampaikan oleh pemimpin kepada
para bawahan, terkadang tidak terorganisasi dengan baik. Hal ini menyebabkan pesan-
pesan yang disampaikan tidak mengenai sasaran atau hasilnya tidak sesuai dengan apa
yang dikehendaki. Dengan mengatur ide ide secara logis, berurutan, dan tidak bertele-
tele, ide yang disampaikan akan dapat memuaskan kebutuhan kebutuhan informasi,
motivasi, maupun praktis bagi audiens. Mengorganisasi pesan-pesan secara baik
adalah suatu keharusan dan menjadi tantangan bagi komunikator.

B. Hal-hal yang Menyebabkan Pesan Tak Terorganisir


Beberapa hal yang menyebabkan pesan tidak terorganisir dengan baik, yaitu:

1. Bertele-tele.
2. Memasukkan bahan-bahan yang tidak relevan.
3. Menyajikan ide-ide yang tidak logis.
4. Informasi penting kadangkala tidak tercakup dalam pembahasan.

14
C. Pentingnya Pengorganisasian yang Baik
Pengorganisasian yang baik didukung oleh beberapa hal, yaitu:

1. Subjek dan tujuan harus jelas


2. Semua informasi harus berhubungan dengan subjek dan tujuan.
3. Ide-ide harus dikelompokkan dan disajikan dengan cara yang logis Apa
sebenarnya manfaat pengorganisasian yang baik.

D. Pengorganisasian Pesan-pesan Melalui Outline


Untuk mencapai pengorganisasian pesan-pesan yang baik maka diperlukan suatu cara
agar pesan tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi setiap penggunanya. Hal
tersebut dapat dilakukan dengan cara:

1) Mendefinisikan dan Mengelompokkan Ide


Memutuskan apa yang harus dikatakan adalah masalah mendasar bagi
setiap komunikator yang harus dicari pemecahannya. Jika materi memang
lemah, tidak memiliki suatu muatan yang menarik, maka akan mengaburkan
fakta yang ada. Apabila penyusunan pesan yang panjang dan kompleks, maka
outline sangat diperlukan dan menjadi penting artinya.
2) Menentukan Urutan dengan Rencana Organisasional
Setelah mengelompokkan ide-ide, langlah selanjutnya adalah
menentukan urutan-urutan terhadap ide-ide tersebut aga selaras dengan
rencana organisasional, melalui dua pendekatan yaitu: Pendekatan Langsung
Dan Pendekatan Tidak Langsung.

E. Rencana-rencana Organisasional

 Permintaan Langsung (Direct Request)


Jenis/ tipe pesan yang paling umum digunakan adalah penyampaian
langsung pada poin yang dituju.
 Permintaan Informasi Rutin
Pesan-pesan badnews: berisi berita buruk (badnews seperti penolakan
suatu lamaran, penolakan kredit, perampingan karyawan, penurunan pangkat,
audience pada umumnya akan kecewa. Pesan-pesan persuasi: untuk
melakukan tindakan tertentu seperti penagihan pinjaman, penjualan produk,

15
pendekatan yang digunakan adalah persuasi. Surat permintaan rutin layak
untuk memperoleh perhatian secara bijaksana.

F. Penulisan Permintaan Rutin dan Pesan Positif


Menulis pesan-pesan baik yang berupa surat-surat untuk kalangan intern
maupun ekstern perusahaan dan memo merupakan hal yang rutin. Penyampaian pesan
pesan rutin, good news dan good will dapat dilakukan dengan pendekatan langsung
(direct approach). Pendekatan langsung (direct approach) memiliki beberapa
keunggulan yaitu:

 Meningkatkan pemahaman secara komprehensif (menyeluruh) ketika pertama


kali membaca suatu pesan.
 Menekankan pada hasil suatu analisis yang telah anda lakukan.
 Menghemat waktu bagi audiens karena mereka dapat segera mengetahui apa
maksud pesan tersebut dan juga dapat memutuskan segera pada bagian mana
yang perlu memperoleh perhatian dan yang tidak perlu memperoleh perhatian
secara seksama.

G. Permintaan Tidak Langsung dan Pesan Persuasif Menuliskan Pesan Goodwill


dan Good News
Meskipun hubungan dalam bisnis sebagian besar diwarnai dengan
pertimbangan manfaat dan biaya, namun ada saatnya perusahaan menjalin hubungan
personal dengan relasi bisnisnya. Perusahaan dapat meningkatkan hubungannya
dengan konsumen dan relasi bisnis lain dengan mengirimkan pesan yang bersifat
kekeluargaan. Pesan-pesan yang bersifat kekeluargaan tsb mempunyai pengaruh
positif terhadap bisnis. Beberapa bentuk goodwill yang sering dibuat oleh perusahaan
adalah ucapan selamat (congratulations), messages of appreciation, condolences dan
greetings.

H. Penulisan Pesan-pesan Persuasif


Persuasi merupakan suatu usaha mengubah sikap, kepercayaan atau tindakan
audiens untuk mencapai suatu tujuan. Secara sederhana, persuasi yang efektif adalah
kemampuan untuk menyampaiakan suatu pesan di dalam suatu cara yang membuat
audiens (pembaca atau pendengar) merasa mempunyai pilihan dan membuat mereka
setuju. Meskipun kebanyakan pesan-pesan bisnis adalah rutin, namun dalam beberapa

16
situasi tertentu diperlukan pesan yang didesain untuk memotivasi atau memberi
persuasi kepada orang lain.

BAB 9 CONTOH KASUS KOMUNIKASI

A. Studi Kasus Pada Perusahaan


PT Javatek bergerak dalam bidang textil, mengalami permasalahan antara
perusahaan dengan karyawan. Permasalahan ini terjadi yang disebabkan oleh adanya
miss communication antara atasan dengan karyawannya. Adanya perubahan
kebijakan dalam perusahaan mengenai penghitungan gaji atau upah kerja karyawan,
namun pihak perusahaan belum memberitahukan para karyawan, sehingga karyawan
merasa diperlakukan semena-mena oleh pihak perusahaan. Para karyawan mengambil
tindakan yaitu dengan mendemo perusahaan, Namun tindakan ini berujung pada PHK
besar-besaran yang dilakukan oleh perusahaan.

B. Studi Kasus Komunikasi Intrapersonal

1. Diri sendiri kepada Tuhan YME


Contoh kasus komunikasi intrapersonal yang pertama adalah komunikasi
intrapersonal antara diri sendiri dan Tuhan Yang Maha Esa. Komunikasi kepada
Yang Maha Kuasa termasuk ke dalam komunikasi intrapersonal karena
komunikasi berupa doa yang diucapkan oleh diri sendiri dan untuk diri sendiri.
Selain itu, berdoa juga membuat manusia dapat berpikir lebih baik lagi untuk
kehidupan dengan memunculkan pemikiran-pemikiran positif yang berhubungan
dengan agama, sehingga manusia mampu meningkatkan keimanannya.
2. Komunikasi di Media Sosial
Komunikasi yang dilakukan di media sosial juga termasuk ke dalam contoh
kasus dalam komunikasi. intrapersonal. Sebagai kaum milenial kita lebih banyak
melibatkan komunikasi dengan kecanggihan teknologi, sehingga komunikasi
menjadi lebih mudah dan cepat tersampaikan. Komunikasi yang dilakukan dalam
media sosial ini dapat dikategorikan sebagai komunikasi intrapersonal karena
kebanyakan pengguna media sosial menulis status tentang perasaannya sendiri
walaupun dengan tujuan untuk dilihat oleh publik. Informasi yang disampaikan
oleh pengguna media sosial memang cenderung memamerkan emosional diri

17
sendiri dan menceritakan kehidupan diri sendiri, sehingga dikategorikan sebagai
contoh kasus dalam komunikasi intrapersonal.
3. Komunikasi di Lingkungan Masyarakat
Ketika seseorang ingin membeli baju baru maka ia pergi ke toko baju yang
diinginkannya. Akan tetapi ketika sampai di lokasi ada beberapa baju yang ia
suka, hati pun terasa bimbang untuk memilih baju mana yang akan ia beli. Hal ini
terjadi komunikasi intrapersonal dimana orang yang ingin membeli baju tersebut
berpikir untuk memilih baju yang mana yang ingin dibeli untuknya.
4. Adaptasi dan Sosialisasi di Masyarakat
Proses adaptasi dengan lingkungan sekitar juga termasuk ke dalam
komunikasi intrapersonal. Pasalnya orang yang akan berinteraksi dengan orang
baru akan berpikir dan berdialog dalam hati apakah dirinya dapat beradaptasi
dengan keadaan lingkungan dan karakter masyarakat yang seperti itu. Dialog dan
pemikiran yang terjadi dalam diri sendiri ini terjadi secara spontanitas karena
manusia pasti akan berpikir dan bertanya pada hatinya sendiri ketika ingin
mengambil suatu tindakan beradaptasi di lingkungan yang baru dikenalnya.
5. Keberadaan Persepsi
Persepsi termasuk ke dalam contoh kasus dalam komunikasi intrapribadi.
Setiap orang memiliki persepsi atau sudut pandang yang berbeda-beda. Persepsi
adalah tindakan menafsirkan suatu informasi dengan memberikan gambaran dan
pemahaman pada suatu permasalahan. Hal ini juga dikategorikan sebagai contoh
kasus dalam komunikasi intrapersonal.
6. Pencarian Jati Diri
Seorang yang sedang melakukan proses pencarian jati diri juga menggunakan
komunikasi intrapersonal. Pencarian jati diri dilakukan sebagai kenyamanan diri
sendiri untuk menghadapi kehidupan di dunia. Setiap orang memiliki karakter
yang berbeda-beda, untuk itu pencarian jati diri sangat penting dalam membangun
karakter yang baik dalam diri seseorang. Pencarian jati diri ini melibatkan
komunikasi intrapersonal karena dilakukan dengan terfokus mengandalkan diri
sendiri, menenangkan diri sendiri, membangun kepercayaan diri sendiri, dan
kebaikan lainnya yang berhubungan dengan diri sendiri.

18
7. Intropeksi Diri
Komunikasi intrapersonal juga digunakan dalam memperbaiki diri sendiri
misalnya dalam berintropeksi. Ketika seseorang dirundung berbagai masalah
maka ia akan merenungkan kesalahan apa saja yang pernah dibuat olehnya.
Komunikasi intrapersonal dilakukan untuk merenungkan diri, memaafkan masa
lalu, dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Komunikasi intrapersonal juga
membangun rasa optimis dalam diri sendiri untuk mencapai perubahan diri yang
lebih baik lagi dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.

8. Ketika Jatuh Cinta


Seorang yang sedang jatuh cinta cenderung suka mengkhayal hal-hal yang
indah tentang dirinya dan orang yang disukainya. Orang yang mengkhayal
sebenernya ia sedang melakukan proses komunikasi intrapersonal karena
mengkhayal merupakan hal yang berhubungan dengan berpikir. Oleh karena itu,
berkhayal adalah salah satu contoh kasus dalam komunikasi intrapersonal.

9. Studi Kasus Komunikasi Pemasaran


Beberapa contoh campaign yang sukses dilakukan digital marketing agency di
Indonesia. Perusahaan kecil hingga besar, semua tergerak untuk mengikuti jejak
jejak perusahaan lainnya yang terbukti sukses setelah melakukan pemasaran
melalui digital. Di era digital sekarang ini, digital marketing bukanlah sesuatu
yang aneh untuk dilakukan lagi. Dari Di Indonesia saja, sudah banyak contohnya,
lihat saja Maicih, keripik super pedas yang berbasis di Bandung ini terbukti sukses
setelah melakukan teknik penjualan unik melalui media sosial Twitter dan
Facebook.

10. Studi Kasus Komunikasi Perkantoran

 Studi Kasus I
Bruce, a research chemist for a major petro-chemical company, wrote a
dense report about some new compounds he had synthesized in the
laboratory from oil-refining by products. The bulk of the report consisted
of tables listing their chemical and physical properties, diagrams of their
molecular structure, chemical formulas and computer printouts of toxicity
tests. Buried at the end of the report was a casual speculation that one of
19
the compounds might be a particularly effective insecticide. Seven years
later, the same oil company launched a major research program to find
more effective but environmentally safe insecticides. After six months of
research, someone uncovered Bruce's report and his toxicity tests. A few
hours of further testing confirmed that one of Bruce's compounds was the
safe, economical insecticide they had been looking for. Bruce had since
left the company, because he felt that the importance of his research was
not being appreciated.

 Studi Kasus II
The Acme Electric Company worked day and night to develop a new
current regulator designed to cut the electric power consumption in
aluminum plants by 35%. They knew that, although the competition was
fierce, their regulator could be produced more cheaply, was more reliable,
and worked more efficiently than the competitors' products. The owner,
eager to capture the market, personally but somewhat hastily put together a
120-page proposal to the three major aluminum manufacturers,
recommending that their regulators be installed at all company plants. She
devoted the first 87 pages of the proposal to the mathematical theory and
engineering design behind his new regulator, and the next 32 to
descriptions of the new assembly line she planned to set up to produce
regulators quickly. Buried in an appendix were the test results that
compared her regulator's performance with present models, and a poorly
drawn graph showed how much the dollar savings would be. Acme
Electric didn't get the contracts, despite having the best product. Six
months later, the company filed for bankruptcy.
 Studi Kasus III
As one of the first to enter the field of office automation, Sagatec
Software, Inc. had built a reputation for designing high-quality and user-
friendly database and accounting programs for business and industry.
When they decided to enter the word-processing market, their engineers
designed an effective, versatile, and powerful program that Sagatec felt
sure would outperform any competitor. To be sure that their new word-

20
processing program was accurately documented, Sagatec asked the senior
program designer to supervise writing the instruction manual. The result
was a thorough, accurate and precise description of every detail of the
program's operation. When Sagatec began marketing its new word
processor, cries for help flooded in from office workers who were so
confused by the massive manual that they couldn't even find out how to
get started. Then several business journals reviewed the program and
judged it "too complicated" and "difficult to learn." After an impressive
start, sales of the new word processing program plummeted. Sagatec
eventually put out a new, clearly written training guide that led new users
step by step through introductory exercises and told them how to find
commands quickly. But the rewrite cost Sagatec $350,000, a year's lead in
the market, and its reputation for producing easy-to-use business software.

21
BUKU PEMBANDING

1. PENGERTIAN KOMUNIKASI
Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”), secara
etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan
perkataan ini bersumber pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki
makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan
untuk kebersamaan atau kesamaan makna.
Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian
suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang
terlibat dalam komunikasi adalah manusia. Karena itu merujuk pada pengertian
Ruben dan Steward(1998:16) mengenai komunikasi manusia yaitu:
Human communication is the process through which individuals –in
relationships, group, organizations and societies—respond to and create messages to
adapt to the environment and one another. Bahwa komunikasi manusia adalah proses
yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan
masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan
lingkungan satu sama lain.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komunikasi kantor adalah proses
penyampaian informasi, instruksi atau perintah mengenai pekerjaan atau tugas.
Penyampaian itu bisa dari seorang pimpinan atau karyawan kepada pimpinan atau
karyawan lain dari satu unit kepada unit lain dalam sebuah kantor baik secara
langsung tanpa menggunakan media atau secara tidak langsung dengan menggunakan
media untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif.

2. PROSES KOMUNIKASI
Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan
kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara
komunikan dengan komunikatornya. Pada umumnya komunikasi dilakukan secara
lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada
bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat
dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, dan menunjukkan sikap tertentu
seperti tersenyum, mengangkat bahu dan sebagainya. Komunikasi ini disebut
komunikasi nonverbal.

Tahap Proses Komunikasi


 Penginterprestasian
 Penyandian
 Pengiriman
 Perjalanan
 Penerimaan

22
 Penyandian Balik
 Penginterpretasian

3. UNSUR KOMUNIKASI
Ada beberapa unsur pokok yang mendukung proses keberhasilan komunikasi
yang merupakan satu kesatuan untuh dan bulat yang tidak dapat dipisahkan dari
unsur-unsur yang satu dengan unsur-unsur yang lain. Unsur tersebut adalah sebagai
berikut :
a. Sumber “Who”
Adalah seorang atau organisasi/lembaga yang mempunyai kebutuhan
untuk berkomunikasi atau memutuskan untuk berkomunikasi dengan
menyampaikan informasi, gagasan, sikap dan perasaannya kepada orang lain.
Semua peristiwa komunikasi akan melinatkan sumber sebagai pembuat
atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antarmanusia, sumber bisa terdiri
dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya partai,
organisasi atau lembaga. Sumber sering disebut pengirim, komunikator atau
dalam bahasa Inggrisnya disebut source, sender, atau encoder.
b. Pesan “Say what”
Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang
disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara
tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu
pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda. Dalam bahasa
inggris pesan biasanya diterjemahkan dengan kata massage, content atau
informasi (Hafied Cangara, 2008;22-24).
c. Media “In Which Channel”
Media adalah alat sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan
dari komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar psikologi memandang
bahwa dalam komunikasi antarmanusia, media yang paling dominan dalam
berkomunikasi adalah pancaindra manusia seperti mata dan teliga.
Akan tetapi, media yang dimaksud dalam buku ini, ialah media yang
digolongan atas empat macam, yakni: Media antarpribadi, untuk hubungan
perorang (antarpribadi) media yang tepat digunakan ialah kurir /utusan, surat,
dan telpon. Media kelompok, Dalam aktivitasa komunikasi yang melibatkan
khlayak lebih dari 15 orang, maka media komunikasi yang banyak digunakan
adalah media kelompok, misalnya, rapat, seminar, dan konperensi. Media
publik, kalau khalayak lebih dari 200-an orang, maka media komunikasi yang
digunakan biasanya disebut media publik. Misalnya rapat akbar, rapat raksasa
dan semacamnya. Media massa, jika khalayak tersebar tanpa diketahui di
mana mereka berada, maka biasanya digunakan media massa.
d. Komunikan “To Whom”
Komunikan atau penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan
yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa
dalam bentuk kelempok, partai atau negara. Penerima biasa disebut dengan

23
berbagai macam istilah, seperti khalayak, sasaran, komunikan, atau dalam
bahasa Inggris disebut audience atau receiver. Dalam proses komunikasi telah
dipahami bahwa keberadaan penerima adalah akibat karena adanya sumber.
Tidak adanya penerima jika tidak ada sumber.
e. Respon “With what effect”
Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan,
dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima
pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku
seseorang. Oleh karena itu, pengaruh bisa juga diartikan perubahan atau
pengetahuan, sikap, dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan
(Hafied Cangara, 2008;22-27).
f. Barier (Hambatan komunikasi)
Merupakan faktor-faktor yang menghambat dalam proses komunikasi,
sehingga pesan yang disampaikan tidak cukup jelas dan terjadi destrosi dalam
komunikasi.
g. Gangguan (Noise)
Merupakan sesuatu yang mempengaruhi jalannya suatu pesan,
terhalangnya proses penyampaian pesan atau yang mengganggu kamampuan
pengiriman atau penerimaan pesan, sehingga pesan yang diterima komunikan
berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh sumber/komunikator.
h. Pengaruh (efek, akibat, influence)
Merupakan dampak atau pengaruh dari pesan yang disampaikan
sumber/komunikator ke penerima. Komunikasi yang efektif tentu
menimbulkan dampak pada penerima yang sesuai dengan tujuan dan harapan
dari sumber/komunikator.

4. TEKNIK KOMUNIKASI
1) Teknik berbicara dan bertanya efektif
Berbicara yang baik akan menghasilkan buah pikiran yang pisitif untuk
memecahkan masalah dalam hubungan antar manusia. Di dalam teknik berbicara,
sebaiknya berlangsung di dalam keadaan saling pengertian, saling menghargai, serta
sikap saling memberi tanggapan, agar berhasil di dalam pelaksanaan berkomunikasi.
Teknik berbicara yang ada di dalam berkomunikasi harus menyesuaikan diri antara
komunikator dan komunikan mengenai pesan yang dibawa di dalam percakapan.

Prinsip-prinsip berbicara yang perlu dipelajari adalah sebagai berikut.


a. Prinsip berbicara efektif
Berbicara efektif itu prinsipnya adalah berbicara seperlunya, menggunakan
bahasa indonesia yag baik dan benar. Prinsip berbicara efektif harus memperhatikan
tata cara dan adat sopan santun yang berlaku di dalam masyarakat, agar dalam
pembicaraannya dapat berjalan dengan lancar.

24
b. Prinsip Motivasi
Prinsip motivasi adalah prinsip yang memberi dorongan untuk
membangkitkan minat bicara terhadap seseorang, kelompok dan umum. Sedangkan
prinsip motivasi yang efektif adalah berbicara secara efektif yang dapat
membangkitkan minat para ppendengar.

c. Prinsip Perhatian
Prinsip perhatian ialah pemusatan pikiran pada suatu masalah atau objek
tertentu. Berbicara dengan prinsip perhatian akan berhasil apabila pembicaraan dpaat
menarik perhatian para pendengar. Agar para pendengar mau memperatikan dengan
baik, maka seorang pembicara harus mampu menarik perhatian dengan cara
memberikan hal-hal atau contoh-contoh aneh, lucu, sekonyong-konyong terjadi dan
yang sesuai dengan kebutuhan.

d. Prinsip Keinderaan
Pembicaraan akan mudah ditangkap dan dimengerti oleh para pendengar,
apabila dilaksanakan sedemikian rupa. Di dalam prinsip ini, hendaknya apabila
pembicara di depan umum dengan meggunakan alat peraga yang lengkap.

e. Prinsip Pengertian
Prinsip pengertian menghendaki adanya hal-hal yang mudah dimengerti,
mudah dihafal, atau mudah tertanam dalam pikira seseorang. Oleh karena itu, apabila
mengemukakakn suatu hal, harus diusahakan uraiannya agar mudah dimengerti.

f. Prinsip Ulangan
Prinsip ulangan menghendaki hal-hal yang perlu diulang, agar permmasalahan
lebih meresap ke dalam hati pendengar, sehingga permasalahan tersebut mudah
diingat selalu.

g. Prinsip Kegunaan
Hal-hal yang dirasa ada gunanya atau manfaatnya, akan tetap tinggal lama di
dalam ingatan seseorang. Contohnya, peserta seminar akan selalu menyaring tentang
uraian-uraian mana dari pembicaraan yang dirasa ada gunanya atau manfaatnya.

2) Teknik Membaca Efektif


Membaca dapat berarti memahami arti kata tercetak atau tertulis dengan
tanda-tanda tertentu atau membaca arti sebuah lambang verbal, sehingga dapat
memberi makna pada tanda-tanda matematik, not musik, kode, rambu-rambu lalu
lintas, sikap, gerak-gerik, nada suara, air muka dan lain-lain.

Kecepatan baca bergantung pada kebutuhan dan bahan yang dihadapi. Kecepatan
membaca dapat dibagi menjadi beberapa yaitu:
 Membaca secara skimming dan scanning (> 1000 kpm

25
 Membaca dengan kecepatan tinggi (500 - 800 kpm)
 Membaca secara cepat (350 – 500 kpm)
 Membaca dengan kecepatan rata-rata (250 – 350 kpm)
 Membaca lambat (100 -125 kpm)

5. BENTUK KOMUNIKASI
 Komunikasi Verbal
Dalam dunia Bisnis komunikasi verbal dalam dunia bisnis merupakan salah
satu bentuk komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis untuk menyampaikan pesan-
pesan bisnis baik kepada pihak lain baik secara tertulis maupun secara lisan dengan
struktur dan terorganisasi dengan baik, sehingga tujuan penyampaian pesan-pesan bisnis
dapat tercapai dengan baik. Dalam dunis bisnis komunikasi verbal dapat diwujudkan
dalam pembuatan dan pengiriman surat, pemberian informasi kepada pelanggan, diskusi
dalam tim, wawan cara kerja, presentasi proposal dan masih banyak yang lain.

 Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang menggunakan pesan-pesan
nonverbal. Istilah nonverbal biasanya digunakan untuk melukiskan semua peristiwa
komunikasi di luar kata-kata terucap dan tertulis. kedua jenis komunikasi ini verbal dan
nonverbal saling jalin menjalin, saling melengkapi dalam komunikasi yang kita lakukan
sehari-hari, dalam dunis bisnis perwujudan komunikasi nonverbal dapat dicontohkan
mengkerutkan dahi, tersenyum, tertawa menutup mulut, membuang muka, dimana
disesuaikan dengan maksud yang akan disampaikan kepada lawan bicara/penerima
komunikasi.

 Komunikasi Internal
Komunikasi internal organisasi adalah proses penyampaian pesan antara
anggota-anggota organisasi yang terjadi untuk kepentingan organisasi, seperti
komunikasi antara pimpinan dengan bawahan, antara sesama bawahan, dsb. Proses
komunikasi internal ini bisa berujud komunikasi antarpribadi ataupun komunikasi
kelompok. Juga komunikasi bisa merupakan proses komunikasi primer maupun sekunder
(menggunakan media nirmassa).

 Komunikasi Eksternal
Komunikasi eksternal organisasi adalah komunikasi antara pimpinan
organisasi dengan khalayak di luar organisasi. Pada organisasi besar, komunikasi ini
lebih banyak dilakukan oleh kepala hubungan masyarakat dari pada pimpinan sendiri.
Yang dilakukan sendiri oleh pimpinan hanyalah terbatas pada hal-hal yang ianggap
sangat penting saja.

 Komunikasi Formal
Komunikasi formal adalah suatu proses komunikasi yang bersifat resmi dan
biasanya dilakukan di dalam lembaga formal melalui garis perintah atau sifatnya
26
instruktif , berdasarkan struktur organisasi oleh pelaku yang berkomunikasi sebagai
petugas organisasi dengan status masing - masing yang tujuannya menyampaikan pesan
yang terkait dengan kepentingan dinas.

 Komunikasi Nonformal
Komunikasi non formal adalah proses komunikasi yang berada di antara yang
formal atau resmi dengan yang tidak resmi atau informal. Komunikasi jenis ini biasanya
berupa komunikasi yang berhubungan dengan hubungan pribadi.

6. SIFAT KOMUNIKASI
Ada beberapa sifat dasar komunikasi yang memungkinkan terjadinya komunikasi.
1. Seseorang membutuhkan informasi.
Bagaimanapun, setiap orang memerlukan semua jenis informasi Untuk
bertahan hidup dalam organisasi. Para anggota organisasi sering merasakan diri
mereka dalam konteks saling memerlukan untuk memberi atau menanyakan
informasi.

2. Kebutuhan orang terhadap penguatan social.


Setiap anggota organisasi memiliki kebutuhan social dan psikologis social
yang harus dipenuhi. Hal ini mencakup kebutuhan bagi pengakuan, harga diri,
dan pertumbuhan.

3. Seseorang mengarahkan yang lain menggunakan komunikasi.


Dalam organisasi ternyata orang diperintah atau diarahkan untuk melakukan
komunikasi. Mereka sering kali berbicara untuk memberikan ceramah,
melaksanakan wawancara atau menulis surat. Orang-orang mungkin juga merasa
diarahkan untuk berkomunikasi dalam situasi tertentu sebab mereka meyakini
bahwa melakukan komunikasi sebagai bagian dari tugas mereka.

4. Manusia berkomunikasi untuk mencapai sesuatu.


Komunikasi mencakup kondisi pisiologi dan psikologis dari individu
seseorang. Sasaran tertentu adalah dicapai melalui komunikasi dan kadang-
kadang gaya interaksi seseorang keluar dipengaruhi oleh hal-hal dalam
hubungannya dengan yang lain, orang-orang berkomunikasi dengan seseorang,
manusia harus merasa tingkatan hubungan timbale balik dengan orang lain.

5. Komunikasi bersifat dinamis dan berjalan terus.


Ahli teori komunikasi berkomentar, bahwa: “siapapun tidak akan pernah
menghindar dari komunikasi”. Bagaimanapun, pernyataan tersebut mungkin
berisikan terlalu banyaknyahal negative dalam menguasai grammar bahasa
Inggris sebagai pengetahuan. Konsep ini memang begitulah adanya dalam bahasa
Inggris. Sebab ketika seseorang menerima dorongan komunikasi hampir sering

27
secara tetap dari berbagai sumber yang luas, proses memberikan informasi dan
menerimanya menempati berbagai situasi secara konstan di sekeliling kehidupan
manusia.

6. Komunikasi bersifat fundamental dan bertujuan / bermanfaat.


Komunikasi ternyata membantu manusia untuk memperoleh apa yang
diinginkannya. Dengan kata lain, komunikasi mungkin membantu manusia
mencapai sasaran atau mencapai penguasaan social.

7. Komunikasi adalah bersifat kebutuhan social.


Ketika seseorang mencoba membawa sesuatu yang baru terhadaap lingkungan
tertentu, dia memulai untuk mengembangkan keterampilan yang
membolehkannya berinteraksi dengan orang lain.

8. Komunikasi adalah bersifat kompleks.


Sejatinya dapat dilihat bahwa dasar bagi kebertahanan hidup seperti air,
makanan dan pakaian sebagai keadilan sederhana, utamanya sebab manusia yang
melakukan komunikasi, orang membuat komunikasi bersifat kompleks sebab
manusia bersifat kompleks sebab manusia bersifat kompleks dan tidak dapat di
prediksi.

28
BAB III

PEMBAHASAN

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN

BUKU UTAMA

KELEBIHAN

1. Dilihat dari aspek tampilan buku (face value), buku yang saya review ini sudah
menarik jika di lihat karena warna yang cocok untuk dilihat sehingga menarik
perhatian jika melihatnya.

2. Dari Aspek Layout Dan Tata Letak, Serta Tata Tulis, Termasuk Penggunaan font
Buku, buku yang saya review yang ini sudah sangat bagus dan sudah sesuai dengan
kaidah penyusunan buku internasional, dilihat dari tata letak penulisan kata yang
sudah rapi dan mudah di mengerti serta tidak membuat si pembaca kebingungan
dengan tata letak tulisan.

3. Dari aspek isi buku sudah sangat bagus karena memiliki isi/pembahasan yang sangat
terstruktur sehingga pola pikir pembaca pun menjadi terarah dan mudah untuk
mengikuti langkah langkah yang disampaikan. Ditambah lagi isi buku banyak
dilengkapi dengan teori-teori yang mendukung isi/pembahasan berdasarkan pendapat
para ahli sehingga pemahaman konten akan lebih jelas untuk dipelajari.

4. Dari Aspek Tata Bahasa buku ini juga sudah sangat bagus karena sudah menggunakan
bahasa yang baku sesuai dengan KBBI dan kaidah EYD sehingga dengan begitu
pembahasan setiap materi didalam buku ini mudah dipahami oleh semua masyarakat
dari tingkatan dan kalangan yang berbeda-beda.

29
KELEMAHAN

1. Pada buku ini tidak terdapat soal maupun latihan sehingga pembaca tidak dapat
mengetahui tingkat pemahaman mereka pada materi dalam buku ini.

30
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN

BUKU PEMBANDING

KELEBIHAN
1. Terhitung dari pokok pembahasannya buku utama ada 6 materi pokok.
2. Materi yang ada pada buku pembanding ini cara penjelasannya jelas dan tidak bertele-
tele / tidak merambat kemana-kemana.
3. Menggunakan kata-kata yang sederhana untuk dimengerti di kalangan pelajar maupun
dikalangan mahasiswa.

KEKURANGAN

1. Di setiap bahasan pokok materinya buku ini tidak mempunyai rangkuman yang
mencakup  seluruh isi dari materi.
2. Tata penulisan pada buku ini tidak rapi , dan banyak kata penulisan yang salah

31
BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan komunikasi manusia saling


berhubungan satu sama lain dalam semua sektor kehidupan, termasuk kegiatan yang
berkaitan dengan perkantoran.

Komunikasi perkantoran adalah proses berbagi pengetahuan dan gagasan antara satu
orang atau kelompok dengan orang atau kelompok lain dalam suatu organisasi baik secara
verbal maupun nonverbal. (Chegg India, 2021). Komunikasi perkantoran terjadi dalam suatu
kantor dan bertujuan untuk meningkatkan kinerja kantor tersebut. Dengan berkomunikasi
maka akan mengantarkan terbentuknya kesatuan sistem dari bagian-bagian yang saling
bergantung serta terciptanya pola hubungan tata kerja.

Esensi dari konsep “komunikasi perkantoran” dalam bahasa Inggris tidak selalu
diistilahkan dengan “office communication”, namun juga banyak menggunakan
istilah “workplace communication” atau “communication in the workplace”. Secara esensial,
konsep ini juga banyak mengambil penjelasan dari konsep komunikasi organisasi
(organizational communication) dan komunikasi bisnis (business communication). Semua
konsep atau istilah tersebut memiliki irisan yang kuat, meskipun secara ontologi memiliki
sedikit perbedaan.

SARAN

Sebaiknya kedua buku ini dapat dijadikan rujukan dan buku pedoman bagi mahasiswa
dan semua pihak yang tertarik kepada kajian Komunikasi Perkantoran.

32
DAFTAR PUSTAKA

Armayanti, Nelly., dan Rangga Restu Prayogo. 2021. Komunikasi Perkantoran Modern.
Medan: CV Merdeka Kreasi Group.

Puspita, Dhara Ayu. 2014. Komunikasi Kantor. Malang.

33
LAMPIRAN

 COVER BUKU UTAMA

 COVER BUKU PEMBANDING

34

Anda mungkin juga menyukai