DOSEN PENGAMPU :
NIM : 7203144002
FAKULTAS EKONOMI
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya
penulis bisa menyelesaikan Critical Book Report Komunikasi Perkantoran ini.
Penyusunan Critical Book Report ini penulis menyadari bahwa kelancaran penulisan
adalah berkat bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin
menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam kelancaran
penulisan Critical Book Report ini.
Dalam penulisan Critical Book Report ini, penulis telah berusaha menyajikan yang
terbaik. Penulis berharap semoga Critical Book Report ini dapat memberikan informasi serta
mempunyai nilai manfaat bagi semua pihak.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
TUJUAN..................................................................................................................1
MANFAAT.............................................................................................................1
BAB IV PENUTUP............................................................................................................32
KESIMPULAN.......................................................................................................32
SARAN....................................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................33
LAMPIRAN.......................................................................................................................34
iii
BAB I
PENDAHULUAN
C. Manfaat CBR
Terpenuhinya tugas mata kuliah Komunikasi Perkantoran.
Sebagai bahan masukan bagi pembaca untuk menambah pengetahuan tentang
Komunikasi Perkantoran.
Sebagai sarana untuk membantu kita dalam mengingat sebuah buku atau suatu
uraian yang begitu panjang.
Mahasiswa dapat mengeluarkan pendapatnya tentang kekurangan dan
kelebihan isi buku.
Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh
setiap bab dari sebuah buku.
1
BAB II
ISI BUKU
IDENTITAS BUKU
BUKU UTAMA
BUKU PEMBANDING
2
RINGKASAN ISI BUKU
BUKU UTAMA
B. Tujuan Komunikasi
Ada empat tujuan atau motif komunikasi yang perlu dikemukakan di sini.
Motif atau tujuan ini tidak perlu dikemukakan secara sadar, juga tidak perlu mereka
yang terlibat menyepakati tujuan komunikasi mereka. Tujuan dapat disadari ataupun
tidak, dapat dikenali ataupun tidak. Keempat tujuan tersebut adalah:
3
1. Untuk penemuan diri (personal discovery)
Bila anda berkomunikasi dengan orang lain, anda belajar mengenai diri sendiri
selain juga tentang orang lain.
2. Untuk berhubungan
Salah satu motivasi kita yang paling kuat adalah berhubungan dengan orang
lain (membina dan memelihara hubungan dengan orang lain). Kita ingin merasa
dicintai dan disukai, dan kemudian kita juga ingin mencintai dan menyukai orang
lain.
3. Untuk meyakinkan
Media masa ada sebagian besar untuk meyakinkan kita agar mengubah sikap
dan perilaku kita. Media dapat hidup karena adanya dana dari iklan, yang
diarahkan untuk mendorong kita membeli berbagai produk.
4. Untuk bermain.
Kita menggunakan banyak perilaku komunikasi untuk bermain dan menghibur
diri. Kita mendengarkan pelawak, pembicaraan, musik, dan film sebagian besar
untuk hiburan.
C. Komponen-komponen Komunikasi
Keterangan:
1. Komunikator, yaitu subyek yang menerima pesan informasi atau berita
2. Pasan, yaitu berita
3. Komunikan, yaitu subyek yang menerima pesan yang dituju
4. Respon, yaitu tanggapan
5. Media, yaitu alat yang ditunjukan untuk menyampaikan warta/berita
4
BAB 2 MACAM-MACAM KOMUNIKASI
1. Pidato
2. Ceramah
3. Memberi prasaran
4. Wawancara
5. Memberi perintah atau tugas
5
2. Komunikasi Vertikal
3. Komunikasi Horisontal
4. Komunikasi Diagonal
5. Komunikasi Eksternal
6
BAB 3 PENAMPILAN DALAM BERKOMUNIKASI
B. Mengatur Waktu
Waktu adalah paradoks bagi orang-orang sibuk tidak pernah merasa cukup
waktu padahal tersedia untuk kita dan keluhan mengenai kurangnya waktu yang
sebenarnya. Semakin banyak aktifitas membantu dalam melangkah mencapai tujuan,
semakin banyak aktifitas tersebut semakin tinggi pula skala prioritasnya. Mengatur
waktu merupakan suatu langkah yang tepat untuk mewujudkan tujuan manajemen
sehingga keberhasilan membuat keputusan yang akurat sangat ditentukan oleh
prioritas yang diambil.
D. Penampilan Serasi
Dapat dimaklumi bersama bahwa untuk secara baik, banyak faktor yang
berkomunikasi mempengaruhi keberhasilan tersebut, selain kemampuan ide atau
gagasan dan juga pihak-pihak terkait. Penampilan merupakan suatu keseluruhan yang
nampak, baik itu postur tubuh anggota tubuh juga busana, aksesoris, dan make up.
Berbusana yang baik sangat menunjang penampilan dan yang serasi untuk
memperlancar berkomunikasi.
7
baik itu secara bersama-sama maupun secara bergantian hal ini merupakan
informasi dalam bentuk lambang.
2. Lambang Gambar dan Huruf serta Angka Bila kita sedang berada di jalan umum
kita banyak jumpai rambu-rambu lalu lintas yang ditampilkan dalam gambar-
gambar.
8
a. Sidang
b. Forum
c. Kongres
d. Konferensi
e. Simposium
f. Lobbying
g. Diskusi Panel
3. Rapat
a. Pengertian Rapat
Rapat adalah forum yang bersifat formal bagi pengambilan kebijakan
organisasi dalam bentuk keputusan, kesepakatan atau lainnya tanpa harus
didahului oleh konflik.
b. Tujuan Rapat
1. Untuk memecahkan atau mencari jalan keluar suatu masalah
2. Untuk menyampaikan informasi
3. Sebagai sarana koordinasi
4. Agar peserta dapat ikut berpartisipasi kepada masalah-masalah yang
sedang dikemukakan
c. Jenis Rapat
Menurut jenisnya rapat dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Rapat Resmi.
2. Rapat tidak resmi.
9
D. Menyusun Pesan
Komunikasi sangat penting dalam berprilaku berorganisasi. Komunikasi yang
sangat penting ini terkadang jarang dimengerti secara jelas sehingga menimbulkan
beberapa hambatan. Beberapa informasi yang menimbulkan reaksi-reaksi negatif
terhadap komunikasi adalah:
1. Informasi tidak tertangkap
2. Membuat kesalahan
3. Menunda atau menumpuk pekerjaan
4. Penyaringan
5. Hanya menangkap garis besarnya saja
6. Melemparkan tugas pada orang lain
B. Komunikasi Organisasi
Komunikasi Organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukkan dan penafsiran
pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian suatu organisasi
tertentu. Suatu organisasi terdiri dari dari unit-unit komunikasi dalam hubungan
hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.
Di dalam komunikasi organisasi ada proses-prosesnya yaitu:
10
1. Komunikasi Internal
Pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan dalam suatu
perusahaan, dalam struktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan secara
horisontal dan vertikal di dalam perusahaan, sehingga pekerjaan berjalan
(operasi dan manajemen)
2. Komunikasi Eksternal
Komunikasi antara pimpinan organisasi dengan khalayak audiensi di luar
organisasi.
C. Komunikasi Administrasi
Komunikasi Administrasi adalah penyampaian pesan secara timbal balik
diantara anggota untuk menumbuhkan saling pengertian dalam rangka mencapai
tujuan organisasi. Ciri-ciri khusus Komunikasi Administrasi:
1. Informasi harus berasal dari dan di peruntukan bagi anggota organisasi sendiri
2. Informasi harus ada relevansinya dengan pelaksanaan tugas dan tujuan
organisasi
3. Informasi harus mendukung pelaksanaan tugas dan tujuan organisasi
B. Bauran Pemasaran
Pemasaran terdiri dari strategi bauran pemasaran (marketing mix) dimana
organisasi atau perusahaan mengembangkan untuk mentransfer nilai melalui
11
pertukaran untuk pelanggannya. Kotler dan Armstrong (2008:62) berpendapat bahwa,
"Bauran pemasaran (marketing mix) adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali
yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkannya di pasar
sasaran". Marketing mix terdiri dari empat komponen biasanya disebut "empat P
(4P)", yaitu Product (Produk), Price (Harga), Place (Tempat), dan Promotion
(Promosi).
C. Promosi
Menurut Evans dan Berman (1992) yang dikutip oleh Simamora (2003:285),
"Promosi adalah segala bentuk komunikasi yang digunakan untuk menginformasikan
(to inform). membujuk (to persuade), atau mengingatkan orang-orang tentang produk
yang dihasilkan organisasi, individu maupun rumah tangga". Promosi merupakan
salah satu cara perusahaan melakukan komunikasi melalui pesan-pesan yang didesain
untuk menstimulasi terjadinya kesadaran (awareness), ketertarikan (interest). dan
berakhir dengan tindakan pembelian (puchase) yang dilakukan oleh pelanggan
terhadap produk atau jasa perusahaan. Perusahaan biasanya menggunakan iklan,
promosi penjualan, pengerahan tenaga - tenaga penjualan, dan public relations sebagai
alat penyampaian pesan-pesan tersebut dengan tujuan untuk dapat menarik perhatian
dan minat masyarakat (Kotler, 2003:22).
D. Media Online
Kemajuan informasi dan teknologi terutama digitalisasi telah memunculkan
media baru yang dikenal sebagai media jejaring sosial berbasis online. Jejaringan
berbasis online adalah saluran yang memiliki sarana untuk bertukar informasi berbasis
online. Dengan memanfaatkan sifatnya yang terbuka, para pengguna media jejaringan
sosial dapat berkomunikasi, berinteraksi, berbagi dan membangun jejaringan (Dong &
Li, 2018). Konsep media online hadir untuk memudahkan penggunanya dalam
melakukan komunikasi tanpa adanya batas ruang dan waktu. salah satu komunikasi
yang berbasi online digunakan untuk meningkatkan profit ialah digital marketing.
Digital marketing merupakan kegiatan yang memberikan sebuah informasi dalam
kegiatan pemasaran berbasis internet/online. Digital marketing yang menggambarkan
pemasaran produk dan jasa dengan menggunakan saluran internet yang
menggambarkan proses menggunakan teknologi digital untuk memperoleh pelanggan
dan membangun preferensi konsumen, mempromosikan merek, mempertahankan
12
pelanggan dan meningkatkan penjualan. Menurut American Marketing Association,
digital marketing dapat dilihat sebagai kegiatan, lembaga lembaga dan proses yang
difasilitasi oleh teknologi digital untuk membuat, berkomunikasi dan memberikan
nilai bagi pelanggan (Kannan & Li, 2016).
13
2. Teknologi telah mempercepat pembangunan sarana dan prasarana transportasi,
mobilitas semakin cepat dan efisiensi.
3. Kemajuan transformasi informasi dan komunikasi sangat pesat, tidak
mengenal batas geografis dan telah mempengaruhi pola bisnis manusia.
1. Bertele-tele.
2. Memasukkan bahan-bahan yang tidak relevan.
3. Menyajikan ide-ide yang tidak logis.
4. Informasi penting kadangkala tidak tercakup dalam pembahasan.
14
C. Pentingnya Pengorganisasian yang Baik
Pengorganisasian yang baik didukung oleh beberapa hal, yaitu:
E. Rencana-rencana Organisasional
15
pendekatan yang digunakan adalah persuasi. Surat permintaan rutin layak
untuk memperoleh perhatian secara bijaksana.
16
situasi tertentu diperlukan pesan yang didesain untuk memotivasi atau memberi
persuasi kepada orang lain.
17
sendiri dan menceritakan kehidupan diri sendiri, sehingga dikategorikan sebagai
contoh kasus dalam komunikasi intrapersonal.
3. Komunikasi di Lingkungan Masyarakat
Ketika seseorang ingin membeli baju baru maka ia pergi ke toko baju yang
diinginkannya. Akan tetapi ketika sampai di lokasi ada beberapa baju yang ia
suka, hati pun terasa bimbang untuk memilih baju mana yang akan ia beli. Hal ini
terjadi komunikasi intrapersonal dimana orang yang ingin membeli baju tersebut
berpikir untuk memilih baju yang mana yang ingin dibeli untuknya.
4. Adaptasi dan Sosialisasi di Masyarakat
Proses adaptasi dengan lingkungan sekitar juga termasuk ke dalam
komunikasi intrapersonal. Pasalnya orang yang akan berinteraksi dengan orang
baru akan berpikir dan berdialog dalam hati apakah dirinya dapat beradaptasi
dengan keadaan lingkungan dan karakter masyarakat yang seperti itu. Dialog dan
pemikiran yang terjadi dalam diri sendiri ini terjadi secara spontanitas karena
manusia pasti akan berpikir dan bertanya pada hatinya sendiri ketika ingin
mengambil suatu tindakan beradaptasi di lingkungan yang baru dikenalnya.
5. Keberadaan Persepsi
Persepsi termasuk ke dalam contoh kasus dalam komunikasi intrapribadi.
Setiap orang memiliki persepsi atau sudut pandang yang berbeda-beda. Persepsi
adalah tindakan menafsirkan suatu informasi dengan memberikan gambaran dan
pemahaman pada suatu permasalahan. Hal ini juga dikategorikan sebagai contoh
kasus dalam komunikasi intrapersonal.
6. Pencarian Jati Diri
Seorang yang sedang melakukan proses pencarian jati diri juga menggunakan
komunikasi intrapersonal. Pencarian jati diri dilakukan sebagai kenyamanan diri
sendiri untuk menghadapi kehidupan di dunia. Setiap orang memiliki karakter
yang berbeda-beda, untuk itu pencarian jati diri sangat penting dalam membangun
karakter yang baik dalam diri seseorang. Pencarian jati diri ini melibatkan
komunikasi intrapersonal karena dilakukan dengan terfokus mengandalkan diri
sendiri, menenangkan diri sendiri, membangun kepercayaan diri sendiri, dan
kebaikan lainnya yang berhubungan dengan diri sendiri.
18
7. Intropeksi Diri
Komunikasi intrapersonal juga digunakan dalam memperbaiki diri sendiri
misalnya dalam berintropeksi. Ketika seseorang dirundung berbagai masalah
maka ia akan merenungkan kesalahan apa saja yang pernah dibuat olehnya.
Komunikasi intrapersonal dilakukan untuk merenungkan diri, memaafkan masa
lalu, dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Komunikasi intrapersonal juga
membangun rasa optimis dalam diri sendiri untuk mencapai perubahan diri yang
lebih baik lagi dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Studi Kasus I
Bruce, a research chemist for a major petro-chemical company, wrote a
dense report about some new compounds he had synthesized in the
laboratory from oil-refining by products. The bulk of the report consisted
of tables listing their chemical and physical properties, diagrams of their
molecular structure, chemical formulas and computer printouts of toxicity
tests. Buried at the end of the report was a casual speculation that one of
19
the compounds might be a particularly effective insecticide. Seven years
later, the same oil company launched a major research program to find
more effective but environmentally safe insecticides. After six months of
research, someone uncovered Bruce's report and his toxicity tests. A few
hours of further testing confirmed that one of Bruce's compounds was the
safe, economical insecticide they had been looking for. Bruce had since
left the company, because he felt that the importance of his research was
not being appreciated.
Studi Kasus II
The Acme Electric Company worked day and night to develop a new
current regulator designed to cut the electric power consumption in
aluminum plants by 35%. They knew that, although the competition was
fierce, their regulator could be produced more cheaply, was more reliable,
and worked more efficiently than the competitors' products. The owner,
eager to capture the market, personally but somewhat hastily put together a
120-page proposal to the three major aluminum manufacturers,
recommending that their regulators be installed at all company plants. She
devoted the first 87 pages of the proposal to the mathematical theory and
engineering design behind his new regulator, and the next 32 to
descriptions of the new assembly line she planned to set up to produce
regulators quickly. Buried in an appendix were the test results that
compared her regulator's performance with present models, and a poorly
drawn graph showed how much the dollar savings would be. Acme
Electric didn't get the contracts, despite having the best product. Six
months later, the company filed for bankruptcy.
Studi Kasus III
As one of the first to enter the field of office automation, Sagatec
Software, Inc. had built a reputation for designing high-quality and user-
friendly database and accounting programs for business and industry.
When they decided to enter the word-processing market, their engineers
designed an effective, versatile, and powerful program that Sagatec felt
sure would outperform any competitor. To be sure that their new word-
20
processing program was accurately documented, Sagatec asked the senior
program designer to supervise writing the instruction manual. The result
was a thorough, accurate and precise description of every detail of the
program's operation. When Sagatec began marketing its new word
processor, cries for help flooded in from office workers who were so
confused by the massive manual that they couldn't even find out how to
get started. Then several business journals reviewed the program and
judged it "too complicated" and "difficult to learn." After an impressive
start, sales of the new word processing program plummeted. Sagatec
eventually put out a new, clearly written training guide that led new users
step by step through introductory exercises and told them how to find
commands quickly. But the rewrite cost Sagatec $350,000, a year's lead in
the market, and its reputation for producing easy-to-use business software.
21
BUKU PEMBANDING
1. PENGERTIAN KOMUNIKASI
Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”), secara
etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan
perkataan ini bersumber pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki
makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan
untuk kebersamaan atau kesamaan makna.
Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian
suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang
terlibat dalam komunikasi adalah manusia. Karena itu merujuk pada pengertian
Ruben dan Steward(1998:16) mengenai komunikasi manusia yaitu:
Human communication is the process through which individuals –in
relationships, group, organizations and societies—respond to and create messages to
adapt to the environment and one another. Bahwa komunikasi manusia adalah proses
yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan
masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan
lingkungan satu sama lain.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komunikasi kantor adalah proses
penyampaian informasi, instruksi atau perintah mengenai pekerjaan atau tugas.
Penyampaian itu bisa dari seorang pimpinan atau karyawan kepada pimpinan atau
karyawan lain dari satu unit kepada unit lain dalam sebuah kantor baik secara
langsung tanpa menggunakan media atau secara tidak langsung dengan menggunakan
media untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif.
2. PROSES KOMUNIKASI
Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan
kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara
komunikan dengan komunikatornya. Pada umumnya komunikasi dilakukan secara
lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada
bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat
dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, dan menunjukkan sikap tertentu
seperti tersenyum, mengangkat bahu dan sebagainya. Komunikasi ini disebut
komunikasi nonverbal.
22
Penyandian Balik
Penginterpretasian
3. UNSUR KOMUNIKASI
Ada beberapa unsur pokok yang mendukung proses keberhasilan komunikasi
yang merupakan satu kesatuan untuh dan bulat yang tidak dapat dipisahkan dari
unsur-unsur yang satu dengan unsur-unsur yang lain. Unsur tersebut adalah sebagai
berikut :
a. Sumber “Who”
Adalah seorang atau organisasi/lembaga yang mempunyai kebutuhan
untuk berkomunikasi atau memutuskan untuk berkomunikasi dengan
menyampaikan informasi, gagasan, sikap dan perasaannya kepada orang lain.
Semua peristiwa komunikasi akan melinatkan sumber sebagai pembuat
atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antarmanusia, sumber bisa terdiri
dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya partai,
organisasi atau lembaga. Sumber sering disebut pengirim, komunikator atau
dalam bahasa Inggrisnya disebut source, sender, atau encoder.
b. Pesan “Say what”
Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang
disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara
tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu
pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda. Dalam bahasa
inggris pesan biasanya diterjemahkan dengan kata massage, content atau
informasi (Hafied Cangara, 2008;22-24).
c. Media “In Which Channel”
Media adalah alat sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan
dari komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar psikologi memandang
bahwa dalam komunikasi antarmanusia, media yang paling dominan dalam
berkomunikasi adalah pancaindra manusia seperti mata dan teliga.
Akan tetapi, media yang dimaksud dalam buku ini, ialah media yang
digolongan atas empat macam, yakni: Media antarpribadi, untuk hubungan
perorang (antarpribadi) media yang tepat digunakan ialah kurir /utusan, surat,
dan telpon. Media kelompok, Dalam aktivitasa komunikasi yang melibatkan
khlayak lebih dari 15 orang, maka media komunikasi yang banyak digunakan
adalah media kelompok, misalnya, rapat, seminar, dan konperensi. Media
publik, kalau khalayak lebih dari 200-an orang, maka media komunikasi yang
digunakan biasanya disebut media publik. Misalnya rapat akbar, rapat raksasa
dan semacamnya. Media massa, jika khalayak tersebar tanpa diketahui di
mana mereka berada, maka biasanya digunakan media massa.
d. Komunikan “To Whom”
Komunikan atau penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan
yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa
dalam bentuk kelempok, partai atau negara. Penerima biasa disebut dengan
23
berbagai macam istilah, seperti khalayak, sasaran, komunikan, atau dalam
bahasa Inggris disebut audience atau receiver. Dalam proses komunikasi telah
dipahami bahwa keberadaan penerima adalah akibat karena adanya sumber.
Tidak adanya penerima jika tidak ada sumber.
e. Respon “With what effect”
Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan,
dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima
pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku
seseorang. Oleh karena itu, pengaruh bisa juga diartikan perubahan atau
pengetahuan, sikap, dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan
(Hafied Cangara, 2008;22-27).
f. Barier (Hambatan komunikasi)
Merupakan faktor-faktor yang menghambat dalam proses komunikasi,
sehingga pesan yang disampaikan tidak cukup jelas dan terjadi destrosi dalam
komunikasi.
g. Gangguan (Noise)
Merupakan sesuatu yang mempengaruhi jalannya suatu pesan,
terhalangnya proses penyampaian pesan atau yang mengganggu kamampuan
pengiriman atau penerimaan pesan, sehingga pesan yang diterima komunikan
berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh sumber/komunikator.
h. Pengaruh (efek, akibat, influence)
Merupakan dampak atau pengaruh dari pesan yang disampaikan
sumber/komunikator ke penerima. Komunikasi yang efektif tentu
menimbulkan dampak pada penerima yang sesuai dengan tujuan dan harapan
dari sumber/komunikator.
4. TEKNIK KOMUNIKASI
1) Teknik berbicara dan bertanya efektif
Berbicara yang baik akan menghasilkan buah pikiran yang pisitif untuk
memecahkan masalah dalam hubungan antar manusia. Di dalam teknik berbicara,
sebaiknya berlangsung di dalam keadaan saling pengertian, saling menghargai, serta
sikap saling memberi tanggapan, agar berhasil di dalam pelaksanaan berkomunikasi.
Teknik berbicara yang ada di dalam berkomunikasi harus menyesuaikan diri antara
komunikator dan komunikan mengenai pesan yang dibawa di dalam percakapan.
24
b. Prinsip Motivasi
Prinsip motivasi adalah prinsip yang memberi dorongan untuk
membangkitkan minat bicara terhadap seseorang, kelompok dan umum. Sedangkan
prinsip motivasi yang efektif adalah berbicara secara efektif yang dapat
membangkitkan minat para ppendengar.
c. Prinsip Perhatian
Prinsip perhatian ialah pemusatan pikiran pada suatu masalah atau objek
tertentu. Berbicara dengan prinsip perhatian akan berhasil apabila pembicaraan dpaat
menarik perhatian para pendengar. Agar para pendengar mau memperatikan dengan
baik, maka seorang pembicara harus mampu menarik perhatian dengan cara
memberikan hal-hal atau contoh-contoh aneh, lucu, sekonyong-konyong terjadi dan
yang sesuai dengan kebutuhan.
d. Prinsip Keinderaan
Pembicaraan akan mudah ditangkap dan dimengerti oleh para pendengar,
apabila dilaksanakan sedemikian rupa. Di dalam prinsip ini, hendaknya apabila
pembicara di depan umum dengan meggunakan alat peraga yang lengkap.
e. Prinsip Pengertian
Prinsip pengertian menghendaki adanya hal-hal yang mudah dimengerti,
mudah dihafal, atau mudah tertanam dalam pikira seseorang. Oleh karena itu, apabila
mengemukakakn suatu hal, harus diusahakan uraiannya agar mudah dimengerti.
f. Prinsip Ulangan
Prinsip ulangan menghendaki hal-hal yang perlu diulang, agar permmasalahan
lebih meresap ke dalam hati pendengar, sehingga permasalahan tersebut mudah
diingat selalu.
g. Prinsip Kegunaan
Hal-hal yang dirasa ada gunanya atau manfaatnya, akan tetap tinggal lama di
dalam ingatan seseorang. Contohnya, peserta seminar akan selalu menyaring tentang
uraian-uraian mana dari pembicaraan yang dirasa ada gunanya atau manfaatnya.
Kecepatan baca bergantung pada kebutuhan dan bahan yang dihadapi. Kecepatan
membaca dapat dibagi menjadi beberapa yaitu:
Membaca secara skimming dan scanning (> 1000 kpm
25
Membaca dengan kecepatan tinggi (500 - 800 kpm)
Membaca secara cepat (350 – 500 kpm)
Membaca dengan kecepatan rata-rata (250 – 350 kpm)
Membaca lambat (100 -125 kpm)
5. BENTUK KOMUNIKASI
Komunikasi Verbal
Dalam dunia Bisnis komunikasi verbal dalam dunia bisnis merupakan salah
satu bentuk komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis untuk menyampaikan pesan-
pesan bisnis baik kepada pihak lain baik secara tertulis maupun secara lisan dengan
struktur dan terorganisasi dengan baik, sehingga tujuan penyampaian pesan-pesan bisnis
dapat tercapai dengan baik. Dalam dunis bisnis komunikasi verbal dapat diwujudkan
dalam pembuatan dan pengiriman surat, pemberian informasi kepada pelanggan, diskusi
dalam tim, wawan cara kerja, presentasi proposal dan masih banyak yang lain.
Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang menggunakan pesan-pesan
nonverbal. Istilah nonverbal biasanya digunakan untuk melukiskan semua peristiwa
komunikasi di luar kata-kata terucap dan tertulis. kedua jenis komunikasi ini verbal dan
nonverbal saling jalin menjalin, saling melengkapi dalam komunikasi yang kita lakukan
sehari-hari, dalam dunis bisnis perwujudan komunikasi nonverbal dapat dicontohkan
mengkerutkan dahi, tersenyum, tertawa menutup mulut, membuang muka, dimana
disesuaikan dengan maksud yang akan disampaikan kepada lawan bicara/penerima
komunikasi.
Komunikasi Internal
Komunikasi internal organisasi adalah proses penyampaian pesan antara
anggota-anggota organisasi yang terjadi untuk kepentingan organisasi, seperti
komunikasi antara pimpinan dengan bawahan, antara sesama bawahan, dsb. Proses
komunikasi internal ini bisa berujud komunikasi antarpribadi ataupun komunikasi
kelompok. Juga komunikasi bisa merupakan proses komunikasi primer maupun sekunder
(menggunakan media nirmassa).
Komunikasi Eksternal
Komunikasi eksternal organisasi adalah komunikasi antara pimpinan
organisasi dengan khalayak di luar organisasi. Pada organisasi besar, komunikasi ini
lebih banyak dilakukan oleh kepala hubungan masyarakat dari pada pimpinan sendiri.
Yang dilakukan sendiri oleh pimpinan hanyalah terbatas pada hal-hal yang ianggap
sangat penting saja.
Komunikasi Formal
Komunikasi formal adalah suatu proses komunikasi yang bersifat resmi dan
biasanya dilakukan di dalam lembaga formal melalui garis perintah atau sifatnya
26
instruktif , berdasarkan struktur organisasi oleh pelaku yang berkomunikasi sebagai
petugas organisasi dengan status masing - masing yang tujuannya menyampaikan pesan
yang terkait dengan kepentingan dinas.
Komunikasi Nonformal
Komunikasi non formal adalah proses komunikasi yang berada di antara yang
formal atau resmi dengan yang tidak resmi atau informal. Komunikasi jenis ini biasanya
berupa komunikasi yang berhubungan dengan hubungan pribadi.
6. SIFAT KOMUNIKASI
Ada beberapa sifat dasar komunikasi yang memungkinkan terjadinya komunikasi.
1. Seseorang membutuhkan informasi.
Bagaimanapun, setiap orang memerlukan semua jenis informasi Untuk
bertahan hidup dalam organisasi. Para anggota organisasi sering merasakan diri
mereka dalam konteks saling memerlukan untuk memberi atau menanyakan
informasi.
27
secara tetap dari berbagai sumber yang luas, proses memberikan informasi dan
menerimanya menempati berbagai situasi secara konstan di sekeliling kehidupan
manusia.
28
BAB III
PEMBAHASAN
BUKU UTAMA
KELEBIHAN
1. Dilihat dari aspek tampilan buku (face value), buku yang saya review ini sudah
menarik jika di lihat karena warna yang cocok untuk dilihat sehingga menarik
perhatian jika melihatnya.
2. Dari Aspek Layout Dan Tata Letak, Serta Tata Tulis, Termasuk Penggunaan font
Buku, buku yang saya review yang ini sudah sangat bagus dan sudah sesuai dengan
kaidah penyusunan buku internasional, dilihat dari tata letak penulisan kata yang
sudah rapi dan mudah di mengerti serta tidak membuat si pembaca kebingungan
dengan tata letak tulisan.
3. Dari aspek isi buku sudah sangat bagus karena memiliki isi/pembahasan yang sangat
terstruktur sehingga pola pikir pembaca pun menjadi terarah dan mudah untuk
mengikuti langkah langkah yang disampaikan. Ditambah lagi isi buku banyak
dilengkapi dengan teori-teori yang mendukung isi/pembahasan berdasarkan pendapat
para ahli sehingga pemahaman konten akan lebih jelas untuk dipelajari.
4. Dari Aspek Tata Bahasa buku ini juga sudah sangat bagus karena sudah menggunakan
bahasa yang baku sesuai dengan KBBI dan kaidah EYD sehingga dengan begitu
pembahasan setiap materi didalam buku ini mudah dipahami oleh semua masyarakat
dari tingkatan dan kalangan yang berbeda-beda.
29
KELEMAHAN
1. Pada buku ini tidak terdapat soal maupun latihan sehingga pembaca tidak dapat
mengetahui tingkat pemahaman mereka pada materi dalam buku ini.
30
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN
BUKU PEMBANDING
KELEBIHAN
1. Terhitung dari pokok pembahasannya buku utama ada 6 materi pokok.
2. Materi yang ada pada buku pembanding ini cara penjelasannya jelas dan tidak bertele-
tele / tidak merambat kemana-kemana.
3. Menggunakan kata-kata yang sederhana untuk dimengerti di kalangan pelajar maupun
dikalangan mahasiswa.
KEKURANGAN
1. Di setiap bahasan pokok materinya buku ini tidak mempunyai rangkuman yang
mencakup seluruh isi dari materi.
2. Tata penulisan pada buku ini tidak rapi , dan banyak kata penulisan yang salah
31
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Komunikasi perkantoran adalah proses berbagi pengetahuan dan gagasan antara satu
orang atau kelompok dengan orang atau kelompok lain dalam suatu organisasi baik secara
verbal maupun nonverbal. (Chegg India, 2021). Komunikasi perkantoran terjadi dalam suatu
kantor dan bertujuan untuk meningkatkan kinerja kantor tersebut. Dengan berkomunikasi
maka akan mengantarkan terbentuknya kesatuan sistem dari bagian-bagian yang saling
bergantung serta terciptanya pola hubungan tata kerja.
Esensi dari konsep “komunikasi perkantoran” dalam bahasa Inggris tidak selalu
diistilahkan dengan “office communication”, namun juga banyak menggunakan
istilah “workplace communication” atau “communication in the workplace”. Secara esensial,
konsep ini juga banyak mengambil penjelasan dari konsep komunikasi organisasi
(organizational communication) dan komunikasi bisnis (business communication). Semua
konsep atau istilah tersebut memiliki irisan yang kuat, meskipun secara ontologi memiliki
sedikit perbedaan.
SARAN
Sebaiknya kedua buku ini dapat dijadikan rujukan dan buku pedoman bagi mahasiswa
dan semua pihak yang tertarik kepada kajian Komunikasi Perkantoran.
32
DAFTAR PUSTAKA
Armayanti, Nelly., dan Rangga Restu Prayogo. 2021. Komunikasi Perkantoran Modern.
Medan: CV Merdeka Kreasi Group.
33
LAMPIRAN
34