Anda di halaman 1dari 21

CRITICAL JOURNAL REVIEW

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas – Tugas Mata Kuliah


Pendidikan Bahasa Indonesia

DOSEN PENGAMPU :

Dra. Rosmaini, M.Pd.

ALYA NAJAH ZULINDA

NIM : 7203144002

PEND. ADMINISTRASI PERKANTORAN B 2020

PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya
penulis bisa menyelesaikan Critical Journal Review Pendidikan Bahasa Indonesia ini.

Penyusunan Critical Journal Review ini penulis menyadari bahwa kelancaran


penulisan adalah berkat bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
kelancaran penulisan Critical Journal Review ini.

Dalam penulisan Critical Journal Review ini, penulis telah berusaha menyajikan yang
terbaik. Penulis berharap semoga Critical Journal Review ini dapat memberikan informasi
serta mempunyai nilai manfaat bagi semua pihak.

Medan, September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

Latar Belakang Masalah..........................................................................................1

Tujuan......................................................................................................................1

Manfaat....................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3

Identitas Jurnal Utama.............................................................................................3

Identitas Jurnal Pembanding....................................................................................3

Tabel Review Jurnal Utama....................................................................................4

Tabel Review Jurnal Pembanding...........................................................................10

BAB III KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL.............................................14

Kelebihan Kedua Jurnal...........................................................................................14

Kekurangan Kedua Jurnal.......................................................................................16

BAB IV PENUTUP............................................................................................................17

Kesimpulan..............................................................................................................17

Saran........................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................18

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kita sering mendengar dan membaca semboyan “Pergunakanlah Bahasa
Indonesia dengan Baik dan Benar”. Maka semboyan itu sering pula diartikan bahwa
kita harus berbahasa baku atau kita harus menghindarkan pemakaian bahasa
nonbaku. Namun seringkali pemakaian bahasa yang mengikuti kaidah ini diabaikan
terutama dalam penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Seringkali suatu kata tidak digunakan secara benar dan cermat sehingga
merubah makna, penulisan dan pengucapannya. Seseorang yang mengetahui bentuk,
tetapi tidak mengetahui bentuk bakunya berarti tidak tidak mengetahui makna kata
tersebut. Perubahan kata terjadi akibat adanya perkembangan kata oleh para pemakai
bahasa, sedangkan bahasa berkembang sesuai denan perkembangan pikiran manusia.
Seringkali kita juga salah dalam menuliskan kata dalam kalimat dan juga
kesulitan dalam membedakan kata baku dan tidak baku. Sekarang ini juga banyak
penggunaan kata tidak baku menyebar di lingkungan masyrakat seperti di papan
pengumuman, reklame, kantor-kantor, dll. Seolah itu semua menjadi kebiasaan
masyarakat.

B. Tujuan
Mengkritik jurnal ( Critical Journal Review ) ini dibuat sebagai salah satu
referensi ilmu yang bermanfaat untuk menambah wawasan penulis maupun pembaca
dalam mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu jurnal, menjadi bahan
pertimbangan, dan juga menyelesaikan salah satu tugas individu mata kuliah
Pendidikan Bahasa Indonesia.

C. Manfaat
 Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah
jurnal atau hasil karya tulis ilmiah lainnya secara ringkas.
 Mengetahui kelebihan dan kekurangan jurnal yang di kritik.
 Mengetahui latar belakang dan alasan jurnal tersebut dibuat.

1
 Memberi masukan kepada penulis jurnal berupa kritik dan saran terhadap isi
jurnal.

2
BAB II

PEMBAHASAN

IDENTITAS JURNAL UTAMA


Judul Jurnal : Tingkat Penguasaan Tata Bahasa Baku Oleh Guru Bahasa
Indonesia Di SMP Kabupaten Pidie Jaya

Penulis : Hayatun Rahmi

Nofiana

Jenis Jurnal : Jurnal Pendidikan Dan Keguruan

Volume dan Nomor : Vol. 1 No. 2

Tahun Terbit : 2021

Jumlah Halaman : 11 hlm

ISSN : 2774-9916

IDENTITAS JURNAL PEMBANDING


Judul Jurnal : Tingkat Penguasaan Tata Bahasa Baku Indonesia Oleh Guru
Bahasa Indnesia SMA Di Kabupaten Lamongan
Penulis : Markub

Laila Tri Lestari

Jenis Jurnal : Jurnal Edu-Kata

Volume dan Nomor : Vol. 5 No. 1

Tahun Terbit : 2018

Jumlah Halaman : 8 hlm

3
TABEL REVIEW JURNAL UTAMA

Tingkat Penguasaan Tata Bahasa Baku Oleh Guru


JUDUL JURNAL
Bahasa Indonesia Di SMP Kabupaten Pidie Jaya
1. Hayatun Rahmi
PENULIS
2. Nofiana
REVIEWER Alya Najah Zulinda

Penelitian ini berjudul “Tingkat Penguasaan Tata Bahasa


Baku oleh Guru Bahasa Indonesia di SMP Kabupaten
Pidie Jaya”. Rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah “Bagaimanakah Tingkat Penguasaan Tata Bahasa
Baku oleh Guru Bahasa Indonesia di Kabupaten Pidie
Jaya?” Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
Tingkat Penguasaan Tata Bahasa Baku oleh Guru
Bahasa Indonesia di Kabupaten Pidie Jaya. Penelitian ini
bermanfaat untuk memberikan pemahaman dan
pendalaman materi penguasaan tata bahasa baku pada
masyarakat indonesia khususnya guru bahasa indonesia
tingkat SMP di kabupaten Pidie Jaya. Penelitian ini
ABSTRAK PENELITAN menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis
penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini
adalah semua guru bahasa Indonesia SMP yang ada di
Kabupaten Pidie Jaya yang berjumlah 92 guru. Sampel
penelitian berjumlah 12 guru. Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini menggunakan teknik tes. Sedangkan
tehnik analisis data dilakukan dengan cara mencari
persentase (%). Berdasarkan hasil penelitian tersebut
dapat di simpulkan bahwa tingkat penguasaan TBBBI
dalam tata bunyi mencapai 66%, tingkat penguasaan
TBBBI dalam kata mencapai 70%, tingkat penguasaan
TBBBI dalam kalimat mencapai 70%, dan tingkat
penguasaan TBBBI dalam tata baku mencapai 66%.
KATA KUNCI Tata Bahasa Baku, Guru bahasa Indonesia kabupaten

4
Pidie Jaya
PENDAHULUAN Bahasa merupakan alat komunikasi antara satu individu
dengan individu yang lain untuk menyampaikan pesan.
Pesan yang disampaikan menggunakan bahasa yang baik
dan benar. Bahasa yang baik dan benar memiliki
perbedaan yang cukup luas sehingga harus benar-benar
dipahami oleh pemakai bahasa. Bahasa dapat dibagi
menjadi dua bagian. Pertama, bahasa lisan adalah bahasa
yang menggunakan suara sebagai penyampai pesan.
Kedua adalah bahasa tulisan merupakan bahasa yang
menggunakan media tulis.
Bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa resmi
negara Indonesia yang digunakan oleh penduduk asli
Indonesia. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang
berkedudukan ganda. Pertama, bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional dan bahasa negara. Bahasa Indonesia
diakui sebagai bahasa nasional sejak Sumpah Pemuda
tahun 1928. Bahasa Indonesia dikukuhkan sebagai
bahasa negara sejak disahkannya Undang-Undang Dasar
1945. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
mempunyai fungsi sebagai: (a) lambang kebanggaan
nasional, (b) sebagai lambang identitas (ciri kepribadian)
nasional, (c) alat penyatuan berbagai bagai masyarakat
yang berbeda latar belakang sosial budayanya dan latar
belakang bahasanya kedalam kesatuan kebangsaan
Indonesia, dan (d) alat perhubungan/komunikasi antar
daerah dan antar budaya. Sebagai bahasa negara, sesuai
dengan UUD 1945 Pasal 36, bahasa Indonesia
mempunyai fungsi sebagai berikut: (a) bahasa resmi
kenegaraan, (b) bahasa pengantar di lembaga-lembaga
pendidikan, (c) alat perhubungan pada tingkat nasional
untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan dan pemerintahan, dan (d) alat

5
pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu
pengetahuan serta teknologi modern (Halim, 1976:145).
Bahasa baku menjadi salah satu jenis bahasa yang harus
dikuasai oleh setiap siswa, guru, dan setiap warga negara
yang mengguanakan bahasa Indonesia resmi. Hakikatnya
bahasa baku merupakan bahasa resmi yang
penggunaannya secara resmi dalam bidang-bidang
tertentu. Guru dipercaya sebagai orang atau individu
yang dapat menjaga kebakuan bahasa karena keterlibatan
secara langsung dalam praktik penggunaan bahasa di
dalam kelas. Penggunaan bahasa baku oleh guru dapat
mempengaruhi penggunaan bahasa baku pada siswa. Hal
ini mengindikasikan guru wajib menggunakan bahasa
baku yang dapat menjadi aktivitas belajar secara tidak
langsung terhadap siswa.
Untuk mendeskripsikan data tentang Penguasaan Tata
TUJUAN PENELTIAN Bahasa Baku oleh Guru Bahasa Indonesia di SMP
Kabupaten Pidie Jaya.
Semua guru bahasa Indonesia SMP di Kabupaten Pidie
Jaya. Adapun jumlah populasi (guru) dalam penelitian
SUBJEK PENELITIAN
ini berjumlah 92 guru yang terdiri dari 30 sekolah
tingkat SMP di Kabupaten Pidie Jaya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.
Pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini
adalah untuk menafsirkan data hasil penelitian mengenai
METODE PENELITIAN penguasaan tata bahasa baku bahasa Indonesia pada guru
SMP di Kabupaten Pidie Jaya. Data-data hasil penelitian
dianalisis/diolah dalam bentuk angka sehingga tingkat
penguasaan guru terhadap bahasa baku.
SAMPEL PENELITIAN Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan teknik purposive sampling. Sampel ini
bertujuan mengambil subjek penelitian bukan didasarkan
atas strata, random, atau daerah, tetapi didasarkan atas

6
adanya tujuan tertentu. Mengingat jumlah populasi
dalam penelitian ini kurang dari 100.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan teknik tes. Tes dalam penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui penguasaan tata bahasa
baku guru bahasa Indonesia SMP di Kabupaten Pidie
Jaya. Adapun tes yang dilaksanakan dengan cara
memberikan soal atau pertanyaan tentang tata bahasa
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
baku dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 50 soal.
Alternatif jawaban yang disediakan sebanyak empat
yang terdiri dari A, B, C, D, dan E. Jawaban yang benar
diberikan nilai 2 sedangkan jawaban yang salah
mendapat nilai 0. Adapun jumlah soal sebanyak 50 soal,
jika dikalikan dengan 2 di peroleh nilai maksimum 100.
Teknik analisis data dilakukan dengan cara mencari
tingkat persentase (%). Persentase artinya data
TEKNIK ANALISIS DATA dipersentasekan setelah ditabulasikan dalam jumlah
frekuensi jawaban sampel penelitian untuk setiap
alternatif jawaban.
HASIL PENELITIAN DAN Dari sumber data yang didapatkan, data tingkat
PEMBAHASAN penguasaan tata bahasa baku bahasa Indonesia (TBBBI)
mencakup empat hal, yaitu: (1) penguasaan tata bunyi,
(2) penguasaan tata kata, dan (3) penguasaan tata kalimat
(4) penguasaan bahasa baku. Masing-masing hal tes
berdasarkan pelaksanaan penelitian di lapangan.
Tingkat penguasaan tata bahasa baku oleh guru bahasa
indonesia diujii dengan 50 butir soal tes. Jawaban guru
yang benar diberi skor 2 dan yang salah diberi skor nol.
Skor para guru ditentukan dengan menggunakan rumus
yang telah ditetapkan yaitu nilai yang diperoleh guru
dibagi nilai total seharusnya dikalikan 100.
Hasilnya memperlihatkan bahwa dari tiga poin nilai
tingkat penguasaan guru terhadap TBBBI dalam 50 soal

7
yang diberikan terdapat nilai rata-rata 63 % diperoleh
oleh 1 orang dan nilai tersebut dikategorikan nilai sedang
, terdapat nilai rata-rata 63.25% diperoleh 1 orang guru
dan nilai tersebut dikategorikan nilai sedang, terdapat
nilai rata-rata 65% diperoleh 1 orang dan nilai tersebut
dikatagorikan nilai sedang, terdapat nilai rata-rata 66.5%
diperoleh 1orang dan nilai tersebut dikategorikan nilai
cukup, terdapat nilai rata-rata 69.5% diperoleh 2 orang
dan nilai tesebut dikategorikan nilai cukup, terdapat nilai
rata-rata 70% diperoleh 3 orang dan nilai tersebut
dikategorikan nilai cukup, terdapat nilai rata-rata 71.5%
diperoleh 2 orang dan nilai tersebut dikategorikan cukup.
Dapat di simpulkan bahwa tingkat penguasaan tata
bahasa baku oleh guru bahasa indanesia di SMP
Kabupaten Pidie Jaya yang memperoleh nilai dikategori
sedang berjumlah 3 orang (191.5 %), dan guru yang
memperoleh nilai dikategori cukup berjumlah 9 orang
(277.5 %).
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas,
maka kesimpulan dari penelitian ini adalah:
1) Bahasa baku merupakan bahasa yang
pengucapan atau penulisannya sesuai kaidah-
kaidah yang dibakukan. Kaidah standar yang
dimaksud dapat berupa pedoman ejaan, tata
bahasa baku, dan kamus umum.
2) Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
terhadap 12 sampel guru di SMP Kabupaten
Pidie Jaya secara garis besar, tingkat penguasaan
TBBBI telah mendapatkan hasil yang baik. Data
yang di peroleh berdasarkan angket, masih
ditemukan beberapa sampel yang belum
memahami TBBBI.
3) Dari hasil penelitian yang dilakukan, tingkat

8
penguasaan TBBBI oleh guru bahasa indonesia
di SMP Kabupaten Pidie Jaya dalam bidang tata
bunyi mencapai 66%.
4) Dari hasil penelitian yang dilakukan, tingkat
penguasaan TBBBI oleh guru bahasa indonesia
di SMP Kabupaten Pidie Jaya dalam bidang tata
kata mencapai 70%.
5) Dari hasil penelitian yang dilakukan, tingkat
penguasaan TBBBI oleh guru bahasa indonesia
di SMP Kabupaten Pidie Jaya dalam bidang tata
kalimat mencapai 66%.
6) Dari hasil penelitian yang dilakukan, tingkat
penguasaan TBBBI oleh guru bahasa indonesia
di SMP Kabupaten Pidie Jaya dalam bidang tata
baku mencapai 66%.

9
TABEL REVIEW JURNAL PEMBANDING
Tingkat Penguasaan Tata Bahasa Baku Indonesia Oleh Guru
JUDUL JURNAL Bahasa Indnesia SMA Di Kabupaten Lamongan
1. Markub
PENULIS 2. Laila Tri Lestari
REVIEWER Alya Najah Zulinda
Tujuan umum penelitian ini adalah mendeskripsikan tingkat
penguasaan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia oleh guru
bahasa Indonesia SMA di Kabupaten Lamongan dan
memeringkat tata bahasa yang paling sulit bagi guru bahasa
Indonesia di Kabupaten Lamongan. Penelitian ini dirancang
dalam penelitian deskriptif kuantitatif. Yang menjadi sumber
data penelitian ini adalah guru bahasa Indonesia SMA di
ABSTRAK PENELITIAN Kabupaten Lamongan. Penganalisisan data penelitian ini
dilakukan secara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa tingkat penguasaan TBBBI oleh guru bahasa Indonesia
SMA tergolong sedang dengan rerata skor 63. Peringkat
kesulitan tata bahasa bagi guru bahasa Indonesia SMA yang
paling tinggi adalah tata kalimat (skor 60), disusul berturut-
turut tata kata (skor 64) dan tata bunyi (skor 66).
KATA KUNCI Penguasaan, guru SMA, tata bahasa baku bahasa Indonesia
PENDAHULUAN Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional
sekaligus sbagai bahasa negara. Bahasa Indonesia diakui
sebagai bahasa nasional sejak Sumpah Pemuda tahun 1928
dan dikukuhkan sebagai bahasa negara sejak disahkannya
Undang-Undang Dasar 1945 (Halim, 1976:145). Bahasa
Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu haruslah dibina
karena kebutuhan mengharuskan bahasa Indonesia itu
berubah. Perubahan itu tetap dengan memperhatikan
identitasnya dan selama tidak merugikan perkembangan
bahasa yang menuju bahasa standar atau baku (Medan,
1988:112).
Usaha modernisasi adalah hal yang terpenting. Usaha

10
standardisasi dan penyiapan bacaan mesti dianggap sebagai
alat untuk melakukan usaha modernisasi itu (Alisyahbana,
1984:48). Usaha modernisasi bahasa di antaranya berupa
standardisasi atau pembakuan bahasa Indonesia. Modernisasi
bahasa Indonesia itu tidak hanya mengenai konsep-konsep
yang terjelma dalam kata-kata, tetapi juga mengenai aturan
pembentukan kata-kata dan kalimat. Dengan kata lain,
modernisasi bahasa harus meliputi modernisasi tata bahasa
(Alisyahbana, 1984:50—51).
Modernisasi tata bahasa ini merupakan tugas Badan Bahasa.
Tugas terpentingnya adalah membandingkan bermacam-
macam kemungkinan dan memilih yang paling logis dan
sesuai dengan suasana dan cara berpikir kebudayaan modern
dan kalau mungkin juga yang paling luas dapat diterima dan
dipahamkan berdasarkan sifat bahasabahasa Indonesia atau
Melayu dalam arti yang luas (Alisyahbana, 1984:50). Usaha
modernisasi yang dilakukan badan tersebut berlangsung dari
tahun ke tahun. Pada tahun 1988 berhasil diterbitkan Kamus
Besar Bahasa Indonesia (selanjutnya disingkat KBBI) dan
Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (selanjutnya disingkat
TBBBI). TBBBI kali pertama terbit pada tahun 1988 edisi
pertama, kemudian terbit lagi pada tahun 1993 edisi kedua
dengan cetakan terbatas, terakhir pada tahun 1998 terbit
TBBBI edisi ketiga.
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan tingkat
penguasaan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia oleh guru

TUJUAN PENELITIAN bahasa Indonesia SMA di Kabupaten Lamongan dan


memeringkat tata bahasa yang paling sulit bagi guru bahasa
Indonesia di Kabupaten Lamongan.
Guru SMA di Kabupaten Lamongan. Jumlah sumber data
SUBJEK PENELITIAN ditentukan 40 guru SMA.
METODE PENELITIAN Penelitian ini dirancang dalam penelitian deskriptif kuantitatif.
Dipilihnya rancangan ini didasarkan pada pertimbangan

11
bahwa penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tingkat
penguasaan TBBBI oleh guru bahasaIndonesia di Kabupaten
Lamongan. Untuk menunjukkan tingkat penguasaan, cara
yang paling tepat adalah angka/nilai hasil tes.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah teknik tes. Jenis tes yang digunakan untuk
mengumpulkan data tentang tingkat penguasaan TBBBI oleh
TEKNIK PENGUMPULAN guru bahasa Indonesia berupa tes tertulis yang terdiri atas tes
DATA
pilihan ganda dan tes isian. Penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif yang akan menyajikan hasil penelitiannya secara
deskriptif kuantitatif.
Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa tingkat penguasaan
tata bunyi oleh guru bahasa Indonesia SMA tergolong cukup.
Simpulan ini dirumuskan berdasarkan rerata skor yang
diperoleh mencapai 66.
Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa tingkat penguasaan
tata kata oleh guru bahasa Indonesia SMA tergolong sedang.
Simpulan ini dirumuskan berdasarkan rerata skor yang
diperoleh mencapai 64.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa tingkat penguasaan
tata kalimat oleh guru bahasa Indonesia SMA tergolong
sedang. Simpulan ini dirumuskan berdasarkan rerata skor yang
diperoleh mencapai 60.
Peringkat kesulitan tata bahasa bagi guru bahasa Indonesia
bagi guru bahasa Indonesia SMA yang paling tinggi adalah
tata kalimat (skor 60), disusul berturut-turut tata kata (skor 64)
dan tata bunyi (skor 66).
KESIMPULAN Tingkat penguasaan TBBBI oleh guru bahasa Indonesia SMA
di Kabupaten Lamongan tergolong sedang dengan rerata skor
63. Tingkat penguasaan tata bunyi oleh guru bahasa Indonesia
SMA tergolong cukup dengan rerata skor yang diperoleh
mencapai 66. Tingkat penguasaan tata kata oleh guru bahasa
Indonesia SMA tergolong sedang dengan rerata skor yang

12
diperoleh mencapai 64. Tingkat penguasaan tata kalimat oleh
guru bahasa Indonesia SMA tergolong sedang dengan rerata
skor yang diperoleh mencapai 60.
Bagi guru SMA, peringkat kesulitan yang paling tinggi adalah
tata kalimat (skor 60), disusul berturut-turut tata kata (skor 64)
dan tata bunyi (skor 66).

13
BAB III

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL

KELEBIHAN KEDUA JURNAL

1. Kedalaman Atau Kelengkapan Isi Materi


Kedua jurnal ini sama – sama membahas tentang Tingkat Penguasaan Tata
Bahasa Baku Oleh Guru Bahasa Indonesia yang menggunakan sampel siswa SMP dan
SMA. Pada jurnal yang pertama membahas mengenai tingkat kemampuan guru
dalam menguasai tata bahasa baku oleh guru Bahasa Indonesia di Kabupaten Pidie
Jaya dan juga mendeskripsikan tingkat penguasaan tata bahasa baku oleh guru Bahasa
Indonesia khususnya tingkat SMP di Kabupaten Pidie Jaya. Sedangkan pada jurnal
yang kedua membahas mengenai Bagaimana fungsi Bahasa Baku, Perencanaan
Bahasa, Pembinaan Bahasa Indonesia, Tingkat Penguasaan Tata Bunyi Oleh Guru
Bahasa Indonesia SMA, Tingkat Penguasaan Tata Kata Oleh Guru Bahasa Indonesia
SMA Dan Tngkat Penguasaan Tata Kalimat Oleh Guru Bahasa Indonesia SMA.
Kedua jurnal ini sudah memiliki kelengkapan isi materi jika dilihat dari
struktur penulisan jurnal yang lengkap dimulai dari abstrak, pendahuluan, metode,
hasil, pembahasan, dan kesimpulan. Dibagian abstrak telah merangkum tujuan,
metode, hasil dan kesimpulan dari jurnal sehingga mudah untuk memahami secara
singkat isi keseluruhan jurnal. Selanjutnya pada bagian metode telah menyajikan
secara rinci dan jelas jenis penelitian yang akan dilakukan serta tahap-tahapan yang
akan dikerjakan. Hasil penelitian juga disajikan dalam bentuk tabel beserta
penjelasannya.

2. Kegayutan Antar Elemen


Kelebihan karya tulis seperti halnya jurnal pasti tersebar di berbagai
tulisannya, namun pastinya ada beberapa kelebihan yang menonjol pada setiap karya
tulis. Kegayutan antar elemen dalam kedua jurnal ini sangat runtut dan sistematis
dimulai dari pendahuluan, konsep dasar, metode, aplikasi dan improvisasi dari
penelitian tersebut. Data yang disajikan menarik disertai dengan tabel yang jelas yang

14
menggambarkan penjelasan pada jurnal tersebut. Kedua jurnal ini saling berkaitan dan
berkesinambungan.

3. Keterkaitan Antar Konsep


Dalam kedua jurnal sudah memiliki keterkaitan antar konsep dimana
dipaparkan secara padu, teratur dan sistematis sehingga penjelasan dalam tiap
paragraf memiliki hubungan yang sinkron dengan menggunakan bahasa Indonesia
yang baku, baik dan benar sehingga dapat dikatakan bahwa jurnal ini memiliki
ketelitian yang baik dalam memperhatikan isi jurnal.

4. Kemutakhiran Uraian Materi dan Referensinya


Pada kedua jurnal ini kemutakhiran uraian materinya sudah baik karena sudah
terbit pada tahun 2015 keatas. Referensi dari jurnal juga sudah bagus karena referensi
yang diambil dari berbagai buku dan jurnal yang sudah dipercaya akan kebagusan dari
referensi tersebut.

15
KEKURANGAN KEDUA JURNAL

1. Kedalaman Atau Kelengkapan Isi Materi


Pada jurnal pertama memiliki sedikit kelemahan dalam bagian abstrak.
Dimana pada abstraknya hanya menggunakan Bahasa Indonesia saja dan tidak
menyertakan terjemahan ke dalam Bahasa Inggris. Namun dalam jurnal kedua sudah
memiliki kelengkapan isi materi dan abstraknya ada dalam bentuk bahasa Inggris dan
bahasa Indonesia.

2. Kegayutan Antar Elemen


Dalam kedua jurnal ini kegayutan antar konsep hampir tidak memiliki
kelemahan sebab di dalam jurnal sudah sangat runut dan sistematis namun ada
beberapa elemen yang kurang lengkap. Dimana pada jurnal kedua tidak dicantumkan
dengan jelas teknik pengumpulan data dan teknik analisis data dari penelitian.

3. Keterkaitan Antar Konsep


Pada jurnal yang pertama sudah memiliki keterkaitan antar konsep yang
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan tidak ada kesalahan dalam penulisan
kata-kata. Sedangkan dalam jurnal kedua sudah memiliki keterkaitan antar konsep
hanya saja terdapat kesalahan penulisan kata-kata dalam isi materinya sehingga
membuat pembaca bingung.

4. Kemutakhiran Uraian Materi dan Referensinya


Pada jurnal yang pertama sudah memiliki kemutakhiran yang baik karena
terbit pada tahun 2021 sedangkan jurnal yang kedua terbit pada tahun 2018. Tapi
pada jurnal kedua ini memiliki kelemahan karena tidak memiliki ISSN. Jika
dibandingkan kedua jurnal ini, maka jurnal yang pertama lebih mutakhir
dibandingkan jurnal yang kedua karena terbit pada tahun 2021.

16
BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

Bahasa Indonesia ialah bahasa yang terpenting di kawasan republik kita. Penting
tidaknya suatu bahasa dapat juga didasari patokan seperti jumlah penutur, luas penyebaran,
dan peranannya sebagai sarana ilmu, seni sastra, dan pengungkap budaya. Bahasa Indonesia
mempunyai kedudukan yang lebih penting daripada bahasa daerah. Kedudukan yang penting
itu sekali-kali bukan karena mutunya sebagai bahasa, bukan karena besar kecilnya jumlah
kosakata atau keluwesan dalam tata kalimatnya, dan bukan pula karena kemampuan daya
ungkapnya.

Beberapa pengertian dasar berkenaan dengan TBBI adalah pengertian yang meliputi
pengertian tentang beberapa bunyi, pengertian tentang pembentukan kata, pengertian tentang
kalimat, dan pengertian tentang wacana.

SARAN

Besar harapan saya akan menjadi lengkapnya jurnal ini dikemudian hari maka dari itu
penulis diharapkan mampu menerima kritik dan saran dari para pembaca. Saran saya adalah
penulis diharapkan dapat mengembangkan jurnal ini menjadi lebih baik sehingga lebih
menarik minat pembaca. Kekurangan yang telah disampaikan kiranya dapat diminimalisir
sehingga kedua jurnal ini menjadi lebih baik.

17
DAFTAR PUSTAKA

Rahmi, Hayatun. Nofiana. (2021). Tingkat Penguasaan Tata Bahasa Baku Oleh Guru
Bahasa Indonesia Di SMP Kabupaten Pidie Jaya. Jurnal Pendidikan Dan Keguruan,
1(2), 75-85.

Markub. Laila Tri Lestari. (2018). Tingkat Penguasaan Tata Bahasa Baku Indonesia Oleh
Guru Bahasa Indnesia SMA Di Kabupaten Lamongan. Jurnal Edu-Kata, 5(1), 97-104.

18

Anda mungkin juga menyukai