Anda di halaman 1dari 13

CRITIKAL JURNAL RIVIEW(CJR)

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

Dosen Pengampu :
DIAH EKA SARI, S Pd.,M.Pd.
Oleh :
AGUN MULIYADI ARITONANG :4183230012
SUPANJO GINTING : 4181230010
BERTHALIA E PURBA : 4183530003

MATEMATIKA NON DIK B


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019

1
KATA PENGANTAR

Segala puji kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat dan karunia-NYA
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas critical book report yang berjudul Pendidikan Bahasa
Indonesia. Adapun makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Bahasa
Indonesia di Prodi matematika Universitas Negeri Medan.
Tidak lupa pula saya mengucapkan terimakasih banyak kepada seluruh pihak yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini, terutama kepada Diah Eka Sari.S Pd.,M.Pd selaku dosen
pengampu mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia yang telah banyak membimbing dan
membantu kami dalam penyelesaian makalah critical book report ini ini.
Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini, untuk itu diharapkan
kritik dan saran yang konstruktif untuk perbaikan kedepannya. Besar harapan saya, cjr ini dapat
memberikan manfaat bagi para pembaca.

Medan, Maret 2019

2
DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN ................................................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN....................................................................................................................
BAB III
ANALISIS JURNAL.............................................................................................................
BAB IV
PENUTUP..............................................................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa Negara di Negara
Kesatuan Republik Indonesia ini memiliki fungsi yang sangat dominan dalam segala
aspek di dalam kehidupan bermasyarakat. Bahasa Indonesia harus dipelajari,
dikembangkan, dan dioptimalkan penggunaannya maupun fungsinya. Melalui mata
pelajaran Bahasa Indonesia diharapkan tumbuh sikap bangga dalam menggunakan bahasa
Indonesia sehingga akan tumbuh juga kesadaran akan pentingnya nilai-nilai yang
terkandung di dalam bahasa Indonesia.
Kata kamus adalah kata serapan dari bahasa Arab yaitu qamus. Kata qamus itu
sendiri berasal dari kata dalam bahasa Yunani yaitu okeanos yang berarti ‘lautan’. Dari
sejarah kata kamus ini dapat diketahui bahwa makna dasar dari kata kamus yaitu sebagai
wadah pengetahuan, khususnya pengetahuan bahasa . Kamus adalah sebuah karya yang
berfungsi sebagai referensi. Kamus pada umumnya berupa senarai kata yang disusun
secara alfabetis. Selain itu, disertakan pula informasi mengenai ejaan, pelafalan, kelas
kata, makna kata, kadangkala sejarah kata, dan contoh pemakaian kata dalam kalimat
(Kushartanti dkk, 2009:223). Sementara itu dalam KBBI (2008:xxv) disebutkan bahwa
kamus merupakan sumber rujukan yang andal dalam memahami makna kata suatu bahasa
karena kamus memuat perbendaharaan kata suatu bahasa, yang secara ideal tidak terbatas
jumlahnya.

2. Tujuan
 Untuk mengetahuai apa itu kamus besar bahasa indonesia (KBBI)
 Mengetahui perbandingan jurnal
 Untik menyelsaikan tugas cjr bahasa indonesia

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Identitas Jurnal


 Jurnal I

Penulis : Sulis Setiawati


Judul : Penggunaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dalam
Pembelajaran Kosakata Baku dan Tidak Baku pada
Siswa Kelas IV SD
Jenis Jurnal : Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume, Nomor, Halaman : Vol 2, No 1 ,Halaman 44-51
Tahun : 2019

Jurnal II
Penulis : Sri Rahayuni Tanjung
Judul : ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA BAKU
PADA TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS
X MAN 2 MODEL MEDANTAHUN PEMBELAJARAN
2016/2017
Jenis Jurnal :-
Volume, Nomor, Halaman : Volume 7, No.1, Hal. 56-63
Tahun : 2018

2.2 Isi Jurnal


a) Jurnal I
Kata kamus adalah kata serapan dari bahasa Arab yaitu qamus. Kata qamus itu sendiri
berasal dari kata dalam bahasa Yunani yaitu okeanos yang berarti ‘lautan’. Dari sejarah kata
kamus ini dapat diketahui bahwa makna dasar dari kata kamus yaitu sebagai wadah
pengetahuan, khususnya pengetahuan bahasa . Kamus adalah sebuah karya yang berfungsi
sebagai referensi. Kamus pada umumnya berupa senarai kata yang disusun secara alfabetis.
Selain itu, disertakan pula informasi mengenai ejaan, pelafalan, kelas kata, makna kata,
kadangkala sejarah kata, dan contoh pemakaian kata dalam kalimat (Kushartanti dkk,
2009:223). Sementara itu dalam KBBI (2008:xxv) disebutkan bahwa kamus merupakan sumber
rujukan yang andal dalam memahami makna kata suatu bahasa karena kamus memuat
perbendaharaan kata suatu bahasa, yang secara ideal tidak terbatas jumlahnya. Kamus besar

5
adalah kamus yang mencatat kekayaan suatu bahasa sampai pada waktu tertentu, yang disusun
dalam bentuk lema atau entri, lengkap dengan nuansa maknanya. Nuansa makna kata diuraikan
dalam bentuk definisi, deskripsi, contoh, sinonim, atau parafrasa (KBBI, 2008:xxv) er belajar
yang tidak monoton. Sumber belajar yang dapat digunakan dalam materi kosakata baku dan
tidak baku pada kelas VI SD adalah KBBI. KBBI dapat digunakan secara berkelompok dengan
arahan dan bimbingan guru. Kosakata Baku dan Tidak Baku Dalam KBBI Edisi Keempat
disebutkan pengertian baku adalah pokok, utama; tolok ukur yang berlaku untuk kuantitas dan
kualitas yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan; standar. Sementara menurut Kosasih
dan Hermawan (2012:83) kata baku adalah kata yang cara pengucapan ataupun penulisannya
sesuai dengan kaidah- kaidah yang dibakukan. Kaidah standar yang dimaksud dapat berupa
pedoman ejaan (EYD), tata bahasa baku, dan kamus.Kata baku digunakan dalam konteks
ragam baku, baik lisan maupun tulisan. Sementara kata tidak baku digunakan dalam ragam
tidak baku.Ragam bahasa baku dapat dibatasi dengan beberapa sudut pandang, di antaranya: (1)
sudut pandang kebakuan bahasa yang digunakan, (2) sudut pandang informasi, dan (3) sudut
pandang pengguna bahasa. Berdasarkan sudut pandang kebakuan bahasa, bahasa baku adalah
bahasa yang baik tata tulis, kosakata, maupun tata bahasanya sesuai dengan hasil pembakuan
bahasa. Dari sudut pandang informasi, bahasa baku adalah ragam bahasa yang digunakan
dalam berkomunikasi tentang ilmu pengetahuan. Lalu berdasarkan sudut pandang pengguna
bahasa, ragam bahasa baku dapat dibatasi dengan ragam bahasa yang lazim digunakan oleh
penutur yang paling berpengaruh, seperti ilmuan, pemerintah, tokoh masyarakat, dan kaum
jurnalis atau wartawan. Bahasa merekalah yang dianggap ragam bahasa baku (Mulyono dalam
Chaer,2011:5). Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kata baku adalah
kata-kata yang lazim digunakan dalam situasi formal atau resmi yang penulisannya sesuai
dengan kaidah-kaidah yang dibakukan. Baku tidaknya sebuah kata dapat dilihat dari segi lafal,
ejaan, gramatika, dan kenasionalan-nya (Chaer,2011:131).
Menurut Moeliono dalam Chaer (2011:131) lafal baku bahasa Indonesia adalah lafal
yang tidak menampakkan lagi ciri-ciri bahasa daerah atau bahasa asing seperti contoh berikut:
Tidak Baku = rapet dan Baku =rapat .Lalu baku dari sudut pandang ejaan berarti semua kata
yang tidak ditulis menurut kaidah yang diatur dalam EYD adalah kata yang tidak baku.
Sementara yang ditulis sesuai dengan aturan EYD adalah kata yang baku. Contoh: TidakBaku
=Ekpres Baku =ekspres . Secara gramatikal kata-kata baku ini harus dibentuk menurut kaidah-
kaidah gramatika. Perhatikan kata- kata ngontrak, bentuk baku kata ngontrak pada kalima ini
adalah mengontrak. Kata serapan dari bahasa asing disebut baku kalau ejaannya telah dibuat
menurut pedoman penyesuaian ejaan bahasa asing seperti yang disebutkan dalam EYD maupun
dalam buku Pedoman Pembentukan Istilah (Depdikbud dalam Chaer,2011:134). Contoh tidak
baku = standard ,baku = standar

ISI JURNAL II

Kata baku adalah ragam bahasa yang cara pengucapan maupun penulisannya sesuai
dengan kaidah – kaidah standar. Kaidah – kaidah standar ini dapat berupa pedoman ejaan, tata
bahasa baku, dan kata kamus umum. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif.

6
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu
mendeskripsikan suatu keadaan alamiah secara mendalam dan terperinci mengenai kesalahan
penggunaan kata baku pada teks laporan hasil observasi siswa kelas X MAN 2 Model Medan.
Untuk menemukan dan mengklasifikasikan kalimat yang mengandung kesalahan penggunaan
kata bakudigunakan teknik membaca, mencermati fokus dan konteks, dan mencatat. Instrumen
pada penelitian ini adalah penulis sendiri, yaitu sebagai instrumen kunci dengan menggunakan
bantuan tabel analisis kesalahan kata baku.

Salah satu cara yang bisa dilakukan seseorang untuk bisa berbahasa dengan baik dan
benar adalah memahami tentang kata baku dan kata tidak baku. Kemudian setelah memahami
tentang kata baku lalu menerapkannya, baik dalam kegiatan berbahasa yang membutuhkan
media lisan maupun media tulisan.
Penggunaan bahasa baku oleh masyarakat dan pelajar sangat rancu menempatkan kata
dalam kalimat. Tentunya hal ini disadari atau tidak ketika penulisan kata maupun pemakaian
huruf yang tidak sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Oleh karena
itu penggunaan kata baku menjadi salah satu materi esensial dalam pembelajaran bahasa
Indonesia.

Berbicara tentang kesalahan berbahasa unsur ejaan, tentu tidak terlepas dari siswa sebagai
peserta didik dalam proses pembelajaran. Dengan beragamnya bentuk kesalahan berbahasa siswa
yang tidak sesuai dengan ejaan.Kemudian teks yang beredar pada saat ini, menuntut banyak
keingintahuan siswa untuk menganalisis, mencermati, dan memahami tata bahasa.Ketika menulis
atau berbicara, tentunya selalu menggunakan kata. Kata tersebut dibentuk menjadi kelompok
kata, klausa, kalimat, paragraf, dan akhirnya sebuah wacana.Dalam belajar bahasa, siswa dapat
mengembangkan kemampuannya untuk memahami dan memproduksi bahasa. Pengembangan
tersebut meliputi belajar atau membiasakan penggunaan bahasa baku dalam berkomunikasi.
Kemampuan berbahasa siswa pada umumnya bervariasi, ada siswa yang memiliki
kemampuan berbahasa yang baik dan ada siswa yang lemah kemampuan berbahasanya. Hal ini
tentunya sesuai dengan perkembangan bahasanya belum sampai pada tingkat kebahasaan yang
sesuai kaidah akan mengalami kesulitan dalam menulis. Adapun penyebab kegagalan siswa
dalam belajar karena kurangnya pengetahuan bahasa baku yang digunakan dalam teks juga
besarnya pengaruh bahasa sehari – hari atau bahasa asing.

7
BAB III
ANALISIS JURNAL

3.1 ANALISIS JURNAL I


1. Judul Artikel
Judul dari artikel ini adalah “Penggunaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dalam
Pembelajaran Kosakata Baku dan Tidak Baku pada Siswa Kelas IV SD”. Pada Jurnal ini
penulisannya sudah benar dikarenakan sesuai dengan standard Ejaan Bahasa Indonesia yang baik
dan benar dan jumlah kata dalam judul tidak lebih dari 20 kata tetapi terdiri dari 18 kata.

2. Penulis
 Penulis dari artikel ini adalah Sulis Setiawati
 Penulisan nama penulis jurnal sudah benar karena tanpa mencantumkan gelar apapun dari
si penulis.

3. Abstrak
Penulisan abstrak dalam jurnal ini kurang benar dikarenakan, menampilkan kata kunci
dalam abstrak dan untuk panjang penulisan abstrak yaitu banyaknya kata tidak melebihi 250 kata
namun kurang dari 120 kata, dimana pada jurnal ini abstraknya hanya memuat 101 kata saja.
Jurnal ini isi dari abstrak ini cukup memberikan gambaran mengenai apa yang akan diteliti dalam
jurnal ini.
4. Pendahuluan
 Latar belakang masalah dalam peneltian ini sudah terdapat pada kajian pustaka yang
merupakan penguat dari statement penulis atau menjabarkan apa saja yang melatar
belakangi penulis sehingga memilih judul penelitian yang membahas mengenai
penerapan teori bilangan bulat dalam kriptografi dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-
hari.
 Tujuan penelitian dalam pendahuluan dijelaskan secara konkrit dimana dijelaskan tujuan
penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui sekaligus membedakan antara kosakata
baku dan tidak baku disertai dengan pengetahuan makna kata tersebut..

5. Metode Penelitian yang digunakan


Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Metode desktiptif
adalah suatu metode dalam meneliti suatu kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu
sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang . Penulis menggunakan
metode penelitian ini karena penelitian ini bertujuan membuat deskripsi atau gambaran secara
sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta yang diselidiki. Data dikumpulkan dengan
cara menganalisis, mengklasifikasi, dan mengevaluasi kosakata baku dan tidak baku yang

8
terdapat dalam KBBI Pusat Bahasa Edisi Keempat. Kosakata yang dipilih adalah yang masih
relevan digunakan untuk siswa SD kelas IV.

6. Hasil Penelitian
Penulisan dari hasil penelitian pada jurnal ini yaitu memberikan beberapa contoh
kosakata baku dalam KBBI yang dapat disosialisasikan kepada siswa.
Kesimpulan

7. Kesimpulan
 Penulisan kesimpulan tidak disusun dalam bentuk point-point penting tetapi disusun
dalam bentuk paragraf. Sehingga pembaca kurang memahami kesimpulan yang diperoleh
dari penelitian tersebut.
 Penulisan kesimpulan pun hanya ditarik dari hasil pemaparan materi yang dipaparkan
saja.

8. Daftar Pustaka
Penulisan daftar pustaka sudah benar karena:
 Disusun sudah sesuai abjad
 Dimulai dengan penulisan nama dibalik, di ikuti dengan tahun, judul jurnal, volume,
nomor jurnal, untuk penulisan daftar pustaka dari jurnal.
 Daftar pustaka sudah mewakili sumber yang digunakan dalam jurnal, tetapi referensi
yang digunakan terlalu sedikit atau hanya menggunakan beberapa referensi saja.

Analisis Jurnal II
1. Judul
-Judul jurnal ini penulisannya sudah benar dikarenakan sesuai dengan standard Ejaan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar dan jumlah kata dalam judul tidak lebih dari 20
kata.
- Penggunaan kalimat dalam penulisan judul sudah sangat efektif sehingga dapat dengan
mudah dipahami oleh pembaca.
2. Penulis
Penulis jurnal ini adalah Sri Rahayuni Tanjung
3. Pendahuluan
Latar belakang masalah dalam peneltian ini sudah terdapat pada kajian pustaka yang
merupakan penguat dari statement penulis atau menjabarkan apa saja yang melatar belakangi
penulis sehingga memilih judul penelitian yang membahas mengenai aplikasi teori bilangan
untuk autentikasi dokumen
4. Metode Penelitian
Metode penelitian kualitatif deskriptif yang dimaksudkan dapat memberi gambaran
terntang fenomena apa yang dialami oleh subjek penelitian. Penelitian ini menggunakan

9
pendekatan kualitatif. Pengkajian pada penelitian ini dilakukan secara mendalam dan terperinci
guna memperoleh suatu deskripsi yang jelas terhadap kesalahan penggunaan kata baku pada
penggantian huruf, penghilangan huruf, penyederhanaan huruf, dan ejaan dalam 59 teks laporan
hasil observasi.Sudaryanto (2015:15), mengatakan “Metode kualitatif adalah metode penelitian
yang semata – matahanya berdasarkan fakta yang ada atau fenomena yang memang secara
empiris hidup pada penutur – penuturnyasehingga yang dihasilkan atau dicatat berupa data yang
apa adanya”.
5. Hasil Penelitian
Penulisan dari hasil penelitian pada jurnal ini ada. Karena memang dalam jurnal ini melakukan
penelitian.

Kelebihan Jurnal
Pada jurnal ini yang berjudul Penggunaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
dalam Pembelajaran Kosakata Baku dan Tidak Baku pada Siswa Kelas IV SD memiliki
kelebihan seperti banyaknya informasi yang diperoleh dari jurnal ini,sehingga dapat
menambah wawasan pembaca saat membaca dan bisa dijadikan sebagai bahan refrensi. Pada
jurnal ini pembahasan materi dipaparkan secara jelas dan berturut mulai latarbelakang ,
pengertian serta contoh dan tata bahasa yang dipakai dalam jurnal ini cukup mudah untuk
dipahami karena menggunakan kata-kata sehari-hari sehingga tidak sulit untuk dimengerti.
Kelemahan Jurnal
Jurnal ini menurut saya hampir tidak memiliki kekurangan, karena jurnal ini sangat
mudah dan dipahami oleh pembacanya. Hanya saja kekuuranagn pada jurnal ini terletak pada
ketidak terkaitannya tujuan dan kesimpulan.

10
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Kata kamus adalah kata serapan dari bahasa Arab yaitu qamus. Kata qamus itu sendiri
berasal dari kata dalam bahasa Yunani yaitu okeanos yang berarti ‘lautan’. Dari sejarah kata
kamus ini dapat diketahui bahwa makna dasar dari kata kamus yaitu sebagai wadah
pengetahuan, khususnya pengetahuan bahasa . Kamus adalah sebuah karya yang berfungsi
sebagai referensi. Kamus pada umumnya berupa senarai kata yang disusun secara alfabetis.
Selain itu, disertakan pula informasi mengenai ejaan, pelafalan, kelas kata, makna kata,
kadangkala sejarah kata, dan contoh pemakaian kata dalam kalimat (Kushartanti dkk,
2009:223).

11
DAFTAR PUSTAKA
Setiawata,Sulis.2019. Pengunaan Kamus Bahasa Indonesia(KBBI) Dalam Pembelajaran
Kosakata Baku dan tidak Baku Pada Siswa IV SD,Jurnal Penelitian Bahasa dan
Sastra Indonesia.Vol 2(1) hal 44-45.
Tanjung, Sri Rahayuni.2018. Analisis Kesalahan Penggunaan kata Baku Pada Teks Laporaan
Hasil Observasi Siswa .jurnal Bahasa Indonesia Vol 7(1) hal
56-63.

12
13

Anda mungkin juga menyukai