Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BABURNANG (BAKSO BURGER NANGKA)


OLAHAN NANGKA SEBAGAI PENGGANTI DAGING PADA BURGER
DAN BAKSO BAGI PENGIDAP KOLESTROL ATAU DARAH TINGGI

BIDANG KEGIATAN
PKM KEWIRAUSAHAAN

DIUSULKAN OLEH :

NICKIE AULIA NERTI PANE NIM : 4182230003/Angkatan 2018


NURHALIZAH NIM : 4183230001/Angkatan 2018
SUPANJO GINTING NIM : 4181230010/Angkatan 2018

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


2020

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL………………………………………………………...i
DAFTAR ISI………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………. 2
1.3 Tujuan Program………………………………………………………… 2
1.4 Luaran Yang Diharapkan……………………………………………….. 2
1.5 Manfaat Program……………………………………………………….. 3
BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA……………………….. 4
2.1 Gagasan Kegiatan Usaha……………………………………………….. 4
2.2 Peluang Pasar…………………………………………………………… 4
2.3 Analisis Kelayakan Usaha……………………………………………… 5
2.4 Keberlanjutan Usaha……………………………………………………. 5
BAB III METODE PELAKSANAAN………………………………………. 6
3.1 Pra Produksi…………………………………………………………….. 6
3.2 Produksi Baburnang…………………………………………………….. 6
3.3 Pengemasan Baburnang………………………………………………… 8
3.4 Produksi Dan Pemasaran Baburnang…………………………………… 8
3.5 Pasca Produksi………………………………………………………….. 8
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN……………………………... 9
4.1 Anggaran Biaya………………………………………………………… 9
4.1 Jadwal Kegiatan………………………………………………………… 9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………. 10

ii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Anak muda zaman sekarang tidak lepas dari yang namanya jajanan.
Jajanan sudah menjadi makanan ringan sehari-hari dan telah menjadi budaya
masyarakat. Salah satu contoh jajanan yang banyak dibeli anak muda zaman
sekarang adalah bakso dan burger. Produk olahan bakso dan burger pada
umumnya menggunakan bahan baku daging dan tepung. Daging yang
biasanya dipakai adalah daging sapi, ayam dan ikan, sedangkan tepung yang
biasanya dipakai yaitu tepung tapioka dan terigu.

Produk olahan yang berasal dari daging biasanya memiliki nilai


protein yang tinggi namun juga tinggi lemak dan umumnya memiliki harga
yang relatif mahal. Sartika (2008), menyatakan bahwa lemak yang terdapat
produk hewani umumnya mengandung asam lemak jenuh yang tinggi, dan
jika dikonsumsi berlebih mengakibatkan hati memproduksi kolesterol LDL
(Low Densisty Lipoprotein) dalam jumlah besar sehingga dapat
menyebabkan trombosis. Oleh karena itu diperlukan diversifikasi makanan
dengan menggunakan bahan pangan nabati untuk mengurangi konsumsi
daging.

Tabel 1. Komposisi Gizi per 100 gram nangka muda


Komponen Gizi Nangka muda
Protein (g) 2,0
Lemak (g) 0,4
Karbohidrat (g) 11,3
Air (g) 85,4
Sumber. Direktorat gizi, Depkes (2009)

Tabel 2. Komposisi Gizi per 100 gram daging sapi


Komponen Gizi Daging sapi
Kalori 498 kj
Kolestrol 50 mg
Lemak (g) 2,8
Protein (g) 18,8
Air (g) 66,0
Sumber. Williams (2007)

Nangka muda biasanya dikonsumsi menjadi berbagai macam masakan


untuk sayur atau lauk. Bagian dari nangka muda yang dimanfaatkan dalam
pengganti daging pada pembuatan bakso dan burger yaitu daging buah
nangka dan pati biji nangka. Daging buah nangka bermanfaat terhadap
protein hewani dan kandungann serat yang tinggi serta baik untuk pencernaan.
2

Sedangkan pati biji nangka dapat dimanfaatkan sebgai bahan pengisi dalam
bakso karena kandungan amilosa yang tidak jauh berbeda dengan tepung
tapioka yang biasa digunakan sebagai bahan pengisi bakso. Biji nangka juga
memiliki rendaman pati yang lebih besar dibanding dengan biji durian
maupun alpukat. Biji nangka juga memiliki energi yang rendah dibandingkan
dengan tepung tapioka, tetapi kandungan proteinnya lebih tinggi.

Berdasarkan uraian permasalahan diatas maka penulis menciptakan


inovasi olahan makanan yang diberi nama “BABURNANG”. Baburnang
adalah olahan makanan yang memanfaatkan buah nangka sebagai pengganti
bahan utama dalam pembuatan bakso dan burger agar biaya untuk
pembuataan bakso dan burger relatif murah serta kandungan protein yang
tinggi tetapi lemak di dalamnya rendah.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka
permasalahan yang dibahas dalam program ini adalah :
1) Bagaimana cara pembuatan bakso dan burger dengan olahan nangka
sebagai pengganti daging nangka dan pati biji nangka sebagai tepung ?
2) Apakah manfaat apabila masyarakat mengkonsumsi bakso dan burger
yang menggunakan olahan nangka sebagai bahan utamanya ?
3) Bagaiaman strategi pemasaran bakso dan burger dengan olahan
nangka ?

1.3 Tujuan Program


Tujuan umum kegiatan PKM Kewirausahaan ini adalah menghasilkan
studi kelayakan usaha nangka sebagai variasi makanan baru bagi mahasiswa
Tujuan ini dapat dijabarkan sebagai berikut :
1) Untuk mengetahui cara pembuatan bakso dan burger dengan olahan
nangka sebagai pengganti daging nangka dan pati biji nangka sebagai
tepung.
2) Untuk mengetahui manfaat apabila masyarakat mengkonsumsi bakso
dan burger yang menggunakan olahan nangka sebagai bahan utamanya.
3) Untuk mengetahui strategi pemasaran bakso dan burger dengan olahan
nangka.

1.4 Luaran Yang Diharapkan


Luaran yang hendak dicapai dalam program ini adalah :
1) Terciptanya peluang usaha kecil bagi mahasiswa dan masyarakat yang
bergerak di sektor ekonomi.
3

2) Meningkatkan kreativitas inovatif mahasiswa dan masyarakat dalam


rangka bereksperimen serta menemukan hasil karya yang bermanfaat
dan tepat guna.
3) Makanan dengan olahan nangka ini diharapkan dapat menjadi makanan
favorit sehingga laris dipasaran dengan rasa yang enak dan rendah
lemak.

1.5 Manfaat program


Adapun manfaat program yang dimaksud adalah :
1) Dapat menumbuhkan semangat kreativitas dan keandirian dalam
berwirausaha.
2) Dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap bahan pangan Indonesia.
3) Dapat membaca peluang usaha dengan memanfaatkan potensi yang ada
di sekitar.
4

BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Gagasan Kegiatan Usaha


Baburnang (bakso burger nangka) merupakan makanan atau cemilan
yang berbahan dasar tepung dan buah nangka. Bakso burger nangka ini
dikreasikan dengan pati biji nangka sebagai tepung dan buah nangka sebagai
daging dengan adanya aroma dari nangka tersebut. Baburnang dibuat seenak
mungkin dan mengedukasi konsumen dengan menambahkan ulasan singkat
tentang sejarah bakso burger nangka sehingga ketika konsumen
mengkonsumsi Baburnang mereka mendapatkan dua manfaat sekaligus yaitu
merasakan bakso dan burger yang berbahankan buah nangka yang sehat dan
enak serta pengetahuan tentang pembuatan bakso burger nangka.

2.2 Peluang Pasar


Produk bakso burger nangka memiliki prospek usaha yang sangat
menjanjikan karena pada umumnya bakso dan burger adalah makanan yang
sangat disukai oleh masyarakan dan mahasiswa tetapi bakso burger nangka
ini masih jarang ditemukan di pasaran. Selain itu Baburnang sendiri memiliki
ciri khas tersendiri yang tidak terdapat di bakso dan burger pada umumnya.
Berikut ini adalah anlisis SWOT makanan Baburnang.
Tabel 1. Analisis SWOT Baburnang
Aspek Produk Baburnang

1. Memiliki rasa yang enak dan bernutrisi tinggi


2. Baburnang merupakan makanan yang dapat
dimakan oleh siapapun dan dimanapun.
Strength 3. Tampilan produk yang sangat menarik dan inovatif.
4. Baburnang makanan alternatif untuk mahasiswa
dan masyarakat yang takut akan lemak tinggi.

Produk yang masih jarang dikenanl oleh masyarakat


Weakness dan rasa dari buah nangka yang beberapa orang tidak
menyukainya.

1. Produk masih jarang di pasaran


2. Menyentuh konsumen dengan edukasi
Oppurtunity 3. Masyarakat Indonesia sangat konsumtif akan
produk baru yang unik dan kekinian

Resiko tindakan plagiatisme yang kerap terjadi di


Threat Indonesia
5

2.3 Analisis Kelayakan Usaha


Tabel 2. Kelayakan Usaha Baburnang
Depresiasi 3
Aset Tetap Harga Umur Ekonomi Bulan

Kompor Rp 600.000 3 Tahun Rp 50.000

Oven Rp 600.000 5 Tahun Rp 30.000

Beban Aset Tetap Rp 80.000

Harga pokok produk Baburnang sebesar Rp. 10.000 per unit. Adapun
harga jual dari produk Baburnang sebesar Rp 15.000 dan kuantitas produksi
sebesar 300 unit per 3 bulan.

Price BEP =
𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝+ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑜𝑘𝑜𝑘
𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡

80.000+10.000
= 300

= Rp 300
𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝
Quantity BEP = ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑗𝑢𝑎𝑙−ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑜𝑘𝑜𝑘

80.000
= 15.000−10.000

= 16 unit

2.4 Keberlanjutan Usaha


Produk Baburnang adalah makanan sehat dan enak yang memiliki
profit menjanjikan dengan ketersedian nangka sebagai bahan dasar.
Mempunyai keunggulan dari sisi pembuatan yang inovatif dan edukatif
dengan memberikan ulasan singkat mengenai bakso burger nangka. Produk
Baburnang juga memiliki daya tarik tersendiri karena memiliki rasa yang
berbeda dan rendah lemak tapi tinggi protein serta kekinian yang mampu
menarik minat konsumen.
Beberapa keunggulan produk diatas merupakan aspek– aspek yang
menjamin keberlanjutan usaha. Bantuan pemerintah juga diharapkan dalam
proses pengembangan usaha agar dapat melebarkan sayap serta dapat
bersaing pada level pasar yang lebih besar lagi. Hal ini karena produk
Baburnang tidak hanya diproduksi dan dipasarkan untuk mendaptkan
keuntungan ekonomis semata tetapi Baburnang juga memberikan nilai
inovativ tinggi kepada masyarakat Indonesia.
6

BAB III
METODE PELAKSANAAN

Pelaksanaan kegiatan produk Baburnang mengikuti flow map sebagai


berikut :

PRA PRODUKSI PENGEMASAN


PRODUKS BABURNANG BABURNANG
I

PASCA PROMOSI
PRODUKSI DAN
BABURNANG PEMASARAN
BABURNANG
Gambar 1. Flow Map Pelaksanaan Kegiatan Produk Baburnang

3.1 Pra Produksi


Pada tahap ini dilakukan survey lokasi penjualan bahan baku dan
peralatan produk Baburnang serta penentuan dan pemilihan rasa yang akan
dibuat.

3.2 Produksi Baburnang


Pada tahap ini dilakukan proses produksi Baburnang dengan rincian
sebagai berikut :
a. Alat dan Bahan
1. Alat
 Kompor
 Panci
 Oven
 Teflon
 Sendok
 Mangkok
 Cobek
 Sutel

2. Bahan
- Bahan Untuk Burger - Bahan untuk bakso

 450 gr tepung biji nangka  500 gr nangka muda


7

 240 ml air hangat  100 gr tepung biji nangka

 2 sdt ragi roti  1 sdm tepung terigu

 2 butir telur  1 butir telur

 40 gr butter  1 sdm bawang goreng

 30 gr gula pasir  1 sdt lada bubuk

 1 sdt garam  1 sdt garam

 Wijen secukupnya  2 sachet kaldu bubuk rasa sapi

 Daun selada  2 liter air untuk kuah bakso

 Timun  2 batang daun bawang dan seledri

 Tomat

 Daging buah nangka

 Mayones dan saus

 Minyak goreng

b. Cara Pembuatan Produk Baburnang


1. Bakso
 Rebus nangka muda selama 1 jam. setelah itu dinginkan dan giling
hingga halus.
 Dalam mangkok masukkan tepung biji nangka, bawang goreng,
nangka muda yang sudah dihaluskan, 1 butir telur ayam, dan 2
saschet kaldu bubuk rasa sapi, 1 sdt lada bubuk, dan 1 sdt garam
kemudian diaduk pakai tangan hingga semua bahan tercampur rata.
 Panaskan air hingga mendidih sambil mebulat-bulatkan adonan lalu
masukkan ke dalam air mendidih.
 Tunggu hingga beberapa menit dan angkat bakso jika sudah
mengapung dan matang lalu ditiriskan.
 Kemudian untuk kuah bakso, panaskan air mendidih lalu masukkan
bakso ke dalam air mendidih tersebut. Tambahkan saschet kaldu
bubuk rasa sapi, irisan daun bawang dan daun seledri, 1 sdm garam,
dan 1 sdm bawang goreng serta lada bubuk secukupnya.
 Kemudian masak semua bahan selama 15 menit atau sampai
matang.
8

2. Burger
 Ayak tepung bersama garam lalu sisihkan. Campur ragi dengan air
hangat dan tambahkan 1 sdt gula pasir. Aduk-aduk dan diamkan
selama 8 menit sampai berbuih.
 Di baskom besar, kocok telur, gula dan butter sekitar 2 menit. Lalu
masukkan air ragi sambil diaduk masukkan tepung.
 Aduk tepung dengan tangan sampai rata
 Pindahkan adonan ke permukaan yang sudah ditabur tepung lalu
uleni selama 5 menit. Lalu pindahkan ke mangkok dan tutup
dengan plastik dan kain kering. Diamkan salama 1 jam.
 Setelah ukuran jadi 2x lipat kempeskan dan bagi adonan jadi 11
dengan berat 70 an gram. Bulat-bulatkan dan poles dengan telur.
 Setelah poles dengan telur, taburin dengan wijen
 Diamkan selama 15 an menit dengan ditutupi kain. Panaskan oven
suhu 180 derajat celcius. Panggang roti selama 15 menit.
 Untuk isian daging pada roti, rebus nangka muda selama 1 jam
kemudian giling hingga halus.
 Bentuk adonan daging tersebut menjadi bulat kemudian digoreng
beserta telurnya.
 Kemudian isi roti dengan daun selada, tomat, timun dan daging
buah nangka dan telur. Lalu taburi dengan mayones serta saus.

3.3 Pengemasan Baburnang


Pada tahap ini dilakukan pengemasan produk dengan mendesain
kemasan yang unik dan menarik. Setiap kemasan berisi satu cup mangkuk
kecil untuk bakso dan kertas untuk burger yang diberikan logo/nama produk
serta nomor untuk pemesanan.

3.4 Promosi dan Pemasaran Baburnang


Pada tahap ini dilakukan promosi dan pemasaran dengan menerapkan
sistem pemasaran langsung dan tak langsung. Promosi langsung dilakukan
dengan membuka stand penjualan di pasar/di tempat- tempat strategis
sedangkan promosi secara tak langsung dilakukan dengan memasarkan
produk Baburnang secara online melalui media sosial.

3.5 Pasca Produksi Baburnang


Pada tahap ini dilakukan evaluasi terhadap semua proses kegiatan
usaha produk Baburnang mulai dari pra produksi, produksi, pengemasan,
hingga promosi dan publikasi termasuk didalamnya analisis data mengenai
perkembangan usaha dan pencapaian target usaha serta profit penjualan.
9

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Tabel 3. Format Ringkasan Anggaran Biaya PKM-K
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

Peralatan penunjang untuk membuat Rp 4.610.000


1.
Baburnang
2. Bahan habis pakai Rp 500.000

Perjalanan ke pasar dan ketempat mencari Rp 880.000


3.
kebutuhan lainnya
Lain-lain : administrasi, publikasi, seminar, Rp 390.000
4.
laporan, lainnya.
Jumlah Rp 6.380.000

4.2 Jadwal Kegiatan


5. Tabel 4. Format Jadwal Kegiatan
Bulan

No. Jenis Kegiatan 1 2 3

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Perencanaan konsep dan


1.
keuangan Baburnang
Pembelian peralatan dan
2. perlengkapan produksi
Baburnang
3. Produksi Baburnang

Promosi dan pemasaran


4.
Baburnang
Transaksi penjualan
5.
Baburnang
Evaluasi Produk dan
6.
Pemasaran Baburnang
7. Pembuatan laporan akhir
10

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, 2018, Pengaruh Perbandingan Nangka Muda Dengan Jamur Tiram Dan
Penambahan Sukrosa Terhadap Mutu Abon Nabati, JFLS, 02(02): 123-133

Fernia, dkk, 2019, Penggunaan Tepung Biji Durian Dan Nangka Pada Berbagai
Level Terhadap Kualitas Bakso Daging Itik Petelur Afkir, Jurnal Sains
Peternakan, 07(01): 70-74

Tifani, dkk, 2019, Analisis Kandungan Makronutrien Formula Bakso Ikan Lele
Dumbo (Clarias gariepinus) dengan Tepung Biji Nangka (Artocapus
Heterophyllus), Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI,
05(02): 79-86

Ana Anggorowati, dkk, 2012, Peningkatan Kandungan Protein Abon Nangka


Muda, Jurnal Teknik Kimia, 07(01): 17-21

Williams PG. 2007. Nutritional composition of red meat, nutrition and dietetics.
Nutrition and dietitics is the official. Journal of the Dietitians Association of
Australia. 64 (Suppl 4):S113-S119.

Raynald, 2020, Proposal Program Kreativitas Mahasiswa Pusingit (Puding


Singkong Biskuit), Universitas Persada Indonesia, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai