Anda di halaman 1dari 15

CRITICAL BOOK REVIEW

MK. PEMEROLEHAN BAHASA


PRODI S1 PEND.BAHASA & SASTRA
INDONESIA (FBS)

Skor Nilai:

PEMEROLEHAN BAHASA
Dosen pengampu : Ika Febriana S.Pd, M.Pd

Disusun oleh :

Nama : Abdi Thomas Roberto sinaga


Nim : 2203111052
Kelas : Reguler C

PRODI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA & DAERAH


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Salam sejahtera bagi kita semua, pertama- tama saya mengucapkan puji dan syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sebab karena rahmat dan karunianya serta kesehatan
kepada saya, sehingga mampu menyelesaikan salah satu tugas dari program KKNI, yaitu
Critical Book Review. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu, yaitu
Ibu Ika Febriana S,Pd, M.Pd atas bimbingannya sehingga saya dapat memenuhi tugas mata
kuliah Pemerolehan Bahasa. Semoga tugas ini dapat memenuhi syarat yang diharapkan.

Tugas ini saya buat dengan penuh harapan agar dapat menambah pengetahuan serta
wawasan kita semua khususnya dalam hal bahasa. Saya menyadari bahwa tugas ini masih
belum sempurna, oleh karna itu apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan
kesahalan penulisan maupun tutur bahasa saya mohon maaf karena sesungguhnya
pengetahuan maupun pemahaman saya masih terbatas, karena keterbatasan ilmu yang saya
miliki.

Karena itu saudara/saudari dan Ibu Dosen ,saya sangat menantikan saran dan kritik
yang sifatnya membangun guna menyempurnakan tugas ini. Saya berharap semoga tugas
Critical Book Review ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi saya khususnya. Atas
perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Penulis,

ABDI THOMAS ROBERTO SINAGA


2203111052

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Tujuan ...............................................................................................1
1.3 Manfaat .............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Identitas Buku...................................................................................2
2.2 Ringkasan Isi Buku...........................................................................3
2.3 Penilaian Terhadap Buku..................................................................8

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan........................................................................................11
3.2 Saran..................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Latar belakang pembuatan critical book review ini yaitu untuk memenuhi kontrak
kuliah yang diberikan dosen yang berjumlah enam tugas , salah satunya ialah critical book
review. Kegiatan ini dilakukan dengan cara membaca satu buku untuk melihat suatu
informasi yang terdapat dalam buku dan melihat apakah buku tersebut telah memenuhi
sistematika penulisan dengan dengan tepat serta memperhatikan dari aspek penggunaan ejaan
bahasa Indonesia dengan benar.

Kritik buku ini juga dilakukan dengan membandingkan antar satu buku dengan buku
yang lainnya untuk dapat menemukan kelebihan dan kekurangan dari satu buku tersebut.
Pentingnya mahasiswa mengkritisi sebuah buku adalah agar mahasiswa menjadi terbiasa
sehingga dapat menjadi seseorang yang kritis pada sebuah buku. Mengkritik buku juga dapat
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa karena informasi yang terdapat
didalamnya.

1.2 Tujuan

1. Penyelesaian salah satu tugas dalam kurikulum KKNI yaitu Critical Book Review
2. Menambah wawasan tentang pemerolehan bahasa
3. Meningkatkan kemampuan diri dalam mengkritisi informasi dalam sebuah buku.
4. Menguatkan kemampuan dalam menganalisis kesalahan dan kelebihan dalam sebuah
buku

1.3 Manfaat

1. Untuk mengetahui isi ringkasan buku yang berjudul “ Pemerolehan Bahasa.”


2. Untuk melatih dalam berfikir kritis mencari informasi yang diberikan oleh setiap bab
dari buku utama dan buku pembanding.
3. Untuk mengetahui perbedaan isi ketiga buku tersebut
4. Mendorong penulis untuk meningkatkan kualitas karnyanya.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Identitas Buku
a. Buku Utama

- Judul buku : Psikolinguistik

- No ISBN : 978-979-518-884-1

- Nama Penulis : Abdul Chaer

- Nama Penerbit : Rineka Cipta

- Kota Terbit : Jakarta

- Tahun Terbit : 2015

b. Buku Pembanding 1

- Judul Buku : Pemerolehan Bahasa : Teori dan Analisis

- No ISBN : 978-602-5646-56-0

- Nama Penulis : Tika Fitriyah dan Isqie Firdausah

- Nama Penerbit : Djiwa Amata

- Kota Terbit : Jawa Timur

- Tahun Terbit : 2021

c. Buku Pembanding 2

- Judul Buku : Pemerolehan dan Pembelajaran Bahasa berbasis R & D

- No ISBN : 978-602-5835-32-2

- Nama Penulis : Hanna, Aris Badara

- Nama Penerbit : Universitas Halu Oleo Press

- Kota Terbit : Kendari

- Tahun Terbit : 2020

2
2.2 Ringkasan Isi Buku
A. Buku Utama

PEMEROLEHAN BAHASA: BEBERAPA HIPOTESIS


a. Hipotesis Nurani
Hipotesi nurani lahir dari beberapa pengamatan yang dilakukan para pakar terhadap
pemerolehan bahasa kanak-kanak (lenneberg, 1967, Chomsky, 1970). Diantara hasil
pengamatan itu adalah berikut ini:
1. Semua kanak-kanak yang normal akan memperoleh bahasa ibunya, asal saja
“diperkenalkan” pada bahasa ibunya itu. Maksudnya tidak diasingkan dari kehidupan
ibunya (keluarganya).
2. Pemerolehan bahasa tidak ada hubungannya dengan kecerdasan kanak-kanak. Artinya
baik anak-anak yang cerdas maupun yang tidak cerdas akan memperoleh bahasa itu.
Proses pemerolehan bahasa oleh kanak-kanak dimana[un sesuai dengan jadwal yangberat
kaitannya dengan proses pematangan jiwa kanak-kanak.
b. Hipotesis Tabularasa
Tabularasa secara harfiah berarti kertas kosong dalam arti belum ditulis apa-apa. Lalu
hipotesis tabularasa ini menyatakan bahwa otak bayi pada waktu dilahirkan sama seperti
kertas kosong yang nanti akan ditulis atau diisi dengan pengalaman-pengalaman.
Dalam hal ini menurut hipotesis tabularasa semua pengetahuan dalam bahasa manusia yang
tampak dalam perilaku berbahasa adalah merupaakn hasil dari integrasi peristiwa-peristiwa
linguistic yand dialami dan dinikmati oleh manusia itu
c. Hipotesis Kesemestaan Kognitif
Dalam kognitifisme hipotesis kesemestaan kognitif yang diperkenalkan oleh piaget telah
digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan proses-proses pemerolehan bahasa kanak-kanak.
Menurut teori yang didasarkan pada kesemestaan kognitif diperoleh berdasarkan
strukturstruktur kognitif deriamotor. Struktur-stuktur ini diperoleh kanak-kanak melalui
interaksi dengan orang-orang sekitarnya. Dari penjelasan diatas bisa dilihat hipotesis
kesemestaan kognitif dalam psikologi sana dengan hipotesis nurani mekanisme dalam
linguistic. Perbedaannya terletak hanya pada namanya saja karena dikemukakan oleh dua
disiplin ilmu berbeda yang saling mempengaruhi; hipotesis kesemestaan kognitif oleh
psikologi sedangakan nurani mekanisme oleh linguistic modern. Dewasa ini seperti juga
dalam linguistic dalam kognitifisme perhatian juga lebihditujukan kepada masalh makna,
serta peranannya dalam pemerolehan bahasa.

3
PERKEMBANGAN BAHASA ANAK
a. Teori perkembanagn bahasa anak
Penelitian yang dilakukan terhadap perkembangan bahasa anak tentunya tidak terlepas
dari pandangan, hipotesis atai teori psikologi yang dianut. Dalam hal ini sejarah telah
mencata adanya tiga pandangan teori dalam perkembangan bahasa anak:
1. Pandangan Nativisme
Nativisme berpendapat bahwa selama proses pemerolehan bahasa pertama, kanak-kanak
sedikit demi sedikit membuka kemampuan lingualnya yang secara genetis telah
diprogramkan. Pandangan ini tidak menganggap lingkungan punya pengaruh dalam
pemerolehan bahasa, melainkan menganggap bahwa bahasa merupakan pemberian biologis,
sejalan dengan yang disebut hipotesis pemberian alam.
2. Pandangan Behaviorisme
Menurut kaumbehavioris kemampuan berbicara dan memahami bahasa oleh anak
diperolah melalui rangsangan dari lingkungannya. Anak dianggap sebagai penerima pasif
dari tekanan lingkungannya, tidak memiliki peranan yang aktif di dalam proses
perkembangan perilaku verbalnya. Kaum behavioris tidak hanya mengakui peranan aktif si
anak dalam proses pemerolehan bahasa, malah juga tidak mengakui kematangan si anak itu.
Proses perkembangan bahasa terutama ditentukan oleh lingkungannya.
3. Pandangan Kognitivisme
Chomsky pernah menyinggung masalah kognitivisme dari piaget ini. Beliau menyatakan
bahwa mekanisme umum dari perkembangan kognitif tidak dapt menjelaskan struktur bahasa
yang kompleks, abstrak dank has itu. Begtiu juga limgkungan berbahasa tidak dapat
menjelaskan struktur yang muncul di dalam bahasa anak. Oleh karena itu menurut Chomsky
bahasa struktur haruslah diperoleh secara alamiah.
4. Perkembangan Motorik
Perkembangan motorik merupakan perkembangan bayi sejak lahir yang paling tamapk,
yakni sebuah perkembangan yang betahap dari duduk, merangkak, sampai berjalan.
Motor berarti gerak dua. Dua kemampuan bergerak yang paling banyak diperhatiakn para
pakar adalah berjalan dan penggunaan tangan sebagai alat. Baik berjalan maupun
pemahaman penggunaan tangan sebagian besar tergantung pada kedewasaan.
5. Perkembangan Social dan Komunikasi
Sesungguhnya semenjak lahir bayi sudah disetel secara biologis untuk berkomunikasi; dia
akan tanggap terhadap kejadian yang ditimbulkan oleh orang disekitarnya (terutama ibunya),
daya lihat bayi yang paling baik berada pada jarak kira-kira 20 cm (8 inci) yakni jarak yang

4
terjadi pada waktu interaksi rutin terjadi antara bayi dan ibu, kurang lebih 70% dari waktu
menyusui sangibu memandangi bayinya dalam jarak 20 cm itu. Oleh karena itu byi akan
membalas tatapan ibunya dengan melihat mata sang ibu yang menarik perhatiannya.
Kemudian bayi juga belajar bahwa sewaktu terajadi saling tatap mata berarti ada komunikasi
antara dia dan ibunya.
6. Perkembangan Kognitif
Istilah kognisi berkaitan dengan peristiwa mental yang terlibat dalam proses pengenalan
tentang dunia, yang sedikit banyak melibatkan pikiran atau berpikir. Oleh karena itu, secara
umum kata kognisi bisa dianggap bersinonim dengan kata berpikir atau pikiran.
Dari sekian banyak kajian tentang proses berpikir pada anak-anak dalam usia yang
berbeda beda. Piaget menyatakan adanya beberapa tahap perkembangan kognitif anak.
Tahap-tahap itu adalah sebagi berikut:
a. Tahap sensomotorik
b. Tahap praoperasional
c. Tahap operasional konkret
d. Tahap operasional formal

B. Buku Pembanding 1

Bahasa merupakan satu hal yang tidak dapat dipisahkan oleh keberlangsungan hidup
manusia, yang dimana bahasa digunakan sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan orang
lain bahkan makhluk hidup lainnya. Menururt Rahardjo dalam (Mubaligh, 2011, h. 112)
bahasa dan manusia merupakan satu kesatuan dalam segala aktivitas, keduanya saling
mempengaruhi, bahasa juga menjadi pembeda bagi manusia dengan makhluk lainnya karena
ia merupakan kemampuan yang hanya dimiliki oleh manusia dan sebagai identitas manusia
secara individu dan sosial kemasyarakatan yang kemudian mencerminkan siapa dan
bagaimana dirinya.

Secara internal, bahasa bisa dipelajari dari aspek fonologi, morfologi, sintaksis,
semantik, sampai struktur wacana. Sedangkan secara eksternal, bahasa dikaji dari aspek
hubungannya dengan faktor-faktor lain yang ada di luar Bahasa. Seperti sosial, psikologi,
seni, dan lain sebagainya. Secara etimologi, psikolinguistik terbentuk dari dua kata yaitu
psikologi dan linguistic , berarti hal ini merupakan disiplin ilmu. Ada empat tahap yang
menggambarkan pertumbuhan psikolinguistik yaitu, tahap formatif,linguisti, psikolinguistik

5
perkembangan yang berkaitan dengan proses pemerolehan bahasa, baik bahasa pertama
maupun bahasa kedua dan psikolinguistik pendidikan.

Secara umum, pemerolehan bahasa pertama ini terdiri dari dua proses yaitu
kompetensi dan performasi. Proses kompetensi terjadi ketika seorang anak menguasai
sintaksis, semantic dan fonologi bahasa ibu tanpa ia sadari. Proses kedua dalam pemerolehan
bahasa adalah perfomasi yang terdiri dari dua tahapan. Yaitu proses memahami kata atau
kalimat yang ia dengar dan proses megucapkan kata-kata. Ada tiga teori yang dikenal dalam
pemerolehan bahasa yaitu, Hipotesis Nurani,Hipotesis tabularasa dan Hipotesis kesemestaan
kognitif. Secara garis besar urutan pemerolehan bahasa pada anak diawali dengan pola aksi
anak-anak ditunjukan dengan reaksi yang ia tunjukan terhadap lingkungannya yang berkisar
saat ia berusia antara 0-1.5 tahun, selanjutnya adalah tahap representasi kecerdasan, yaitu
ketika seorang anak mampu membentuk representasi simbolik, peniruan, bayangan mental
dan lain sebagainya. Hal ini terjadi pada rentang usia 2-7 tahun. Pemerolehan bahasa pada
anak dibagi menjadi beberapa bagian. Di antaranya ,Pemerolehan sintaksis, Pemerolehan
semantic, Pemerolehan fonologis.

Perkembangan bahasa pada anak dimulai atau ditandai dengan adanya perkembangan
motorik pada anak. sistem saraf seorang anak sudah tumbuh dan berkembang sebagaimana
tahapan perkembangannya, maka seorang anak dimungkinkan dapat berbicara dengan lancar
(Chaer, 2009, h. 225). Sebaliknya, jika seorang anak seorang anak terlahir dengan fisik yang
berbeda, atau perkembangannya jauh berbeda dengan anak seusianya, maka dimungkinkan
akan terjadi keterlambatan dalam berbicara. Hal lain yang mempengaruhi perkembangan
bahasa pada anak adalah perkembangan kognitif. Seseorang Pemerolehan Bahasa yang
memiliki kecerdasan yang di atas rata-rata biasanya lebih cepat menguasai bahasa, baik
bahasa ibu ataupun bahasa asing. Proses ini terdiri dari empat tahapan. Pertama, tahap
sensomotorik yaitu ketika bayi sudah bisa membedakan dirinya dengan hal lain, Kedua
adalah tahap praoperasional, pada tahap ini seorang anak berpikir kenapa dan bagaimana
suatu benda bisa tampak, Ketiga adalah tahap operasional konkret yaitu ketika anak sudah
berpikir secara teliti walaupun belum tahu alasannya. Tahap keempat adalah tahap
operasional formal yang terjadi ketika seorang anak sudah berusia 11 tahun ke atas yaitu
ketika seorang anak sudah mampu menjawab pertanyaan dengan logis sesuai dengan dasar
aturan-aturan formal.

6
Perkembangan bahasa pada anak juga dipengaruhi oleh pola komunikasi di
lingkungan keluarga. Serta banyak faktor eksternal lainnya yang mempengaruhi
perkembangan bahasa anak. Perkembangan bahasa anak terdiri dari beberapa tahapan yaitu ,
Tahap perkembangan artikulasi yang dimana Tahapan ini terjadi sejak bayi lahir sampai
kurang lebih 14 bulan , anak sudah mampu membunyikan vocal seperti “aaaa”, “iiii”, “uuu”
untuk menyatakan perasaannya. Pada bunyi tersebut juga dikatakan sebagai Bunyi resonansi,
Bunyi berdekut, Bunyi berleter, Bunyi berleter ulang dan Bunyi vokabel. Yang dimana bunyi
tersebut dialami di usia anak yan berbeda beda.

Kemampuan Seorang anak dalam tahap pertama ini mengucapkan suatu kata tanpa
memperhatikan fonem kata satu per satu. Pada usia 18 bulan seorang anak biasa mampu
menguasai kosa kata lebih dari 50 kosakata hal ini disebut kemampuan anak satu kata . pada
Kalimat dua kata diucapkan oleh seorang anak dan mengacu pada kalimat sempurna, pada
tahap yan terakhir disebut lah tahap Kalimat lebih lanjut, yang dimana ini lanjutan dari tahap
sebelum nya.

Secara umum gangguan berbahasa bisa dikelompokan ke dalam 2 bagian, pertama


gangguan bahasa yang disebabkan permasalahan medis, artinya terdapat kelainan fungsi otak
atau alat bicara. Kedua akibat faktor lingkungan, misalnya terisolasi dari masyarakat manusia
yang sewajarnya. Secara medis gangguan berbahasa terdiri atas empat hal yaitu, gangguan
berbicara, gangguan berbahasa,gangguan berpikir dan gangguan lingkuan social.

B. Buku Pembanding 2

Finocchiaro menyatakan bahwa ada dua hal yang penting dalam memperkenalkan
item bahasa (a) bahasa akan digunakan jika dikenal atau dikuasai oleh siswa, (b) item-item
yang dikenal yang hampir sama dengan item baru harus diulangi dengan berbagai kegiatan
untuk menguasai struktur baru (1996: 119).
Krashen (1983: 26) mengatakan bahwa pemerolehan bahasa ada dua cara yang dapat
dilakukan untuk mengembangan kompetensi bahasa kedua. Pertama, penggunaan bahasa
dalam konteks yang benar. Pemerolehan bahasa adalah alami untuk pengembangan
kemampuan linguistik. Kedua, pembelajaran bahasa. Artinya, belajar bahasa untuk
mengetahui tentang bahasa atau pengetahuan formal terhadap bahasa. Seperti yang telah
dikemukakan di atas, pemerolehan bahasa terproses secara alami sehingga seorang penutur

7
bahasa mengalami beberapa hambatan sebagai pengguna bahasa. Bahasa merupakan sarana
untuk menjalin hubungan di antara sesama komunikan yang paling efektif.
Dapat disimpulkan bahwa pemerolehan bahasa bagi anak dengan kemampuan
intelektual ternyata lebih cepat dari anak seusainya. Alasan ini didukung oleh Owen yang
mengatakan bahwa secara biologis perkembangan bahasa anak yang memiliki kecerdasan
intelektual mengikuti perkembangan fisiknya sejak ia lahir. Teori ini oleh Chomski
menyebutnya dengan teori Language Aquisition Device (LAD) yang baik secara subtantif
maupun secara universal dalam bentuk katalog dapat menggeneralisasikan bentuk dan makna
kalimat dalam berkomunikasi (0wen, 39)

2.3 Penilaian Terhadap Buku

A. Kelebihan Buku Utama


1. Dilihat dari aspek layout dan tata letak
Buku ini memiliki posisi yang teratur dan sistematis sehingga dapat mudah
dipahami dan ikuti oleh pembaca. Buku ini juga menggunakan font yang tidak terlalu
besar dan tidak terlalu kecil sehingga pembaca nyaman untuk membaca nya.

1. Dilihat dari aspek isi buku (konten)


Buku ini berisikan pembahasan tentang hipotesis pemerolehan bahasa , dan
juga bagaimana perkembangan bahasa pada anak. Buku ini juga melampirkan atau
menjelaskan beberapa materi dengan gambar, sehingga pembaca tidak mudah bosan.

B. Kekurangan Buku Utama


1. Dilihat dari aspek layout dan tata letak

Buku ini memang memiliki tata letak yang teratur dan sistematis, namun
terkadang terdapat tata letak yang membingungkan pembaca.

1. Dilihat dari aspek isi (konten)


Buku ini kurang membahas secara detail tentang pemerolehan Bahasa kedua,
berbeda dengan buku pembanding 2. Buku ini juga sedikit mencantumkan pendapat
para ahli, berbeda dengan buku pembanding 1 yang lebih mengutamakan pendapat
para ahli, sehingga teori yang didalam buku tersebut tidak diragukan lagi.

8
C. Kelebihan Buku Pembanding 1
1. Dilihat dari aspek layout dan tata letak
Buku ini juga memiliki tata letak yang teratur dan sistematis sama seperti buku
utama, dan juga menggunakan font dan huruf yang standard dan nyaman untuk
dibaca.

2. Dilihat dari aspek isi (konten)


Isi buku ini hampir sama dengan buku utama, menjelaskan dengan rinci pada
sub bab “pemerolehan Bahasa” . Buku ini juga mencantumkan beberapa pendapat
para ahli untuk mendukung teori tersebut.

D. Kekurangan Buku Pembanding 1


1. Dilihat dari aspek layout dan tata letak
Buku ini memang memiliki tata letak yang teratur namun, penulis
memaparkan berbentuk paragraph keparagraf sedikit yang menggunakan point-point,
sehingga bagi saya menjadi sebuah kesulitan dan kurang nyaman untuk dibaca.

2. Dilihat dari aspek isi (konten)

Buku ini juga tidak memaparkan tentang pemerolehan Bahasa kedua, buku ini
hanya fokus pada teori pemerolehan Bahasa pertama secara umum.

E. Kelebihan Buku Pembanding 2


1. Dilihat dari aspek layout dan tata letak
Buku ini juga memiliki tata letak yang teratur dan sistematis sama seperti buku
utama, dan juga menggunakan font dan huruf yang standard dan nyaman untuk
dibaca.

2. Dilihat dari aspek isi (konten)


Buku ini menjelaskan tentang pemerolehan Bahasa kedua, berbeda dengan
buku utama dan buku pembanding 1. Buku ini juga memaparkan dengan rinci
didukung oleh pendapat para ahli, sehingga para pembaca mudah memahami.

F. Kekurangan Buku Pembanding 2

9
1. Dilihat dari aspek layout dan tata letak
Buku ini memang memiliki tata letak yang teratur namun, penulis
memaparkan berbentuk paragraph keparagraf sedikit yang menggunakan point-point,
sehingga bagi saya menjadi sebuah kesulitan dan kurang nyaman untuk dibaca.

2. Dilihat dari aspek isi (konten)

Buku ini tidak memaparkan teori ataupun tahap perkembangan Bahasa pada
anak, hanya menjelaskan teori pemerolehan secara umum saja, kemudian dialnjut
dengan teori pemerolehan Bahasa kedua.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setelah menganalisis buku ini, maka reviewer dapat menyimpulkan bahwa kegiatan
mengkritik buku ini bertujuan untuk menemukan keunggulan dan kelemahan buku demi
terwujudnya pemahaman terhadap karya tulis yang berkualitas sejalan dengan tujuan
Pendidikan nasional bangsa Indonesia.

Dalam buku yang berjudul Pemerolehan Bahasa, dapat disimpulkan bahwa


pembelajaran matakuliah ini merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan bagaimana
cara menjadi seorang pendidik yang mengerti tentang teori dan analisis pemerolehan Bahasa.

3.2 Saran
1. sebaiknya designer sampul nya lebih kreatif dalam menghias cover buku tersebut agar
lebih menarik perhatian pembaca untuk membaca nya.
2. sebaiknya penulis lebih meminimalisir penggunaan kata yang bertele-tele agar lebih
mudah dipahami lagi dan tidak memakan terlalu banyak halaman.
3. sebaiknya editor / penulis dapat lebih memperhatikan kata yang salah penulisan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Chaer,Abdul.2015.psikolinguistik.Medan : Jakarta : Rineka Cipta

Fitriyah,Tika.2021.Pemerolehan Bahasa :teori dan analisis. Jawa Timur : Djiwa Amata

Hanna, Aris Badara.2020. Pemerolehan dan Pembelajaran Bahasa berbasis R & D.

Kendari : Universitas Halu Oleo Press

12

Anda mungkin juga menyukai