Oleh :
Sultan Nabil
612022006
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena
atas taufik dah hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas matkul Character Building dengan bertemakan Berkomunikasi
Positif.
Selain itu, penulis juga ingin mengucapkan banyak terima kasih, karena dalam
penulisan ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus
memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Sultan Nabil,
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Supaya mendapatkan komunikasi yang baik maka kita harus mengerti proses
dan maksud tujuan dari komunikasi tersebut. Komunikasi yang baik seharusnya
dilakukan dua arah yang mana makna distimulasikan dengan yang dimaksudkan
oleh komunikator atau pengirim pesan. Terkadang komunikasi atau pesan yang
disampaikan gagal diterima karena kesalahpahaman baik antara komunikator
maupun komunikan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan dan harapan bagi penulis bagi
pembaca makalah ini adalah sebagai berikut :
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar
Komunikasi adalah suatu aktivitas penyampaian informasi, baik itu pesan, ide,
dan gagasan, dari satu pihak ke pihak lainnya. Biasanya aktivitas komunikasi ini
dilakukan secara verbal atau lisan sehingga memudahkan kedua belah pihak untuk
saling mengerti. Secara harfiah, definisi komunikasi adalah interaksi antara dua
orang atau lebih untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi. Komunikasi
secara umum bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada orang lain.
Menurut Lexicographer, definisi komunikasi adalah upaya yang bertujuan untuk
memberi dan meraih kebersamaan. Tujuan yang ingin diinginkan kedua beluah
pihak akan tercapai bila mereka berkomunikasi dan memiliki pemahaman yang
selaras tentang informasi yang saling ditransfer.
1. Berkomunikasi Positif
2
Berkomunikasi dengan baik akan sangat membantu kita untuk saling
memahami satu sama lainnya, menghindari kesalahpahaman dan tentunya akan
saling memberikan rasa nyaman.
Agar suatu pesan dari komunikator (si penyampai pesan) bisa tersampaikan
dengan baik ke pihak komunikan (si penerima pesan), maka kita pun perlu belajar
cara komunikasi yang efektif. Nah, bentuk-bentuk atau gaya dari komunikasi,
terutama, bisa dibedakan menjadi 3 macam, diantaranya yaitu:
a) Komunikasi Pasif
b) Komunikasi Agresif
c) Komunikasi Asertif
3
Selain itu, asertif berarti bisa mengatakan “tidak”, atas hal yang dirasa
membuatnya tidak nyaman, tidak mampu, maupun tidak bisa. Tidak mengorbankan
kepentingan pribadi maupun kepentingan orang lain yang memang sama-sama
tidak bisa ditinggalkan.
Dampaknya, berkomunikasi secara asertif bisa membuat hati dan pikiran Anda
merasa nyaman. Selain itu, cara ini juga dapat meningkatkan kepuasan dalam
hubungan dengan orang lain. Sikap asertif membuat Anda menghargai batasan satu
sama lain dan tetap nyaman untuk mengungkapkan perasaan secara apa adanya.
Berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan untuk membangun komunikasi
yang positif agar komunikasi bisa menjadi efektif dan efisien, diantaranya
Anda akan dipandang sebagai sosok egois, karena hanya fokus terhadap diri
sendiri. Izinkan pihak lain untuk berbicara dan menjadi pendengar yang baik, sikap
tersebut sangat dibutuhkan saat sedang berada di lingkungan kerja yang sifatnya
formal.
4
b) Mengajukan Pertanyaan
Selain itu dalam dunia kerja misalnya, ketika Anda diminta untuk
menyampaikan informasi kepada pihak lain, maka jangan sampai melakukan
kesalahan dalam memberikan informasi, karena hal tersebut bisa menimbulkan
salah paham dan berujung konflik antar pihak lain.
Ada beberapa hal perlu diperhatikan saat berkomunikasi dengan orang lain,
terutama dengan orang baru Anda kenal ataupun pihak di dalam dunia kerja.
Menciptakan suasana komunikatif tentunya sangat penting, agar kedua pihak
merasa nyaman saat berpendapat.
5
a) Tidak Memotong Pembicaraan Seseorang
Bukan hanya bersikap tidak sopan, namun sikap tersebut menandakan bahwa
Anda tidak dapat membangun komunikasi dengan baik. Sikap seperti ini bisa
menimbulkan anggapan negatif orang lain kepada Anda, bahkan dikhawatirkan
orang lain malas untuk memberi tanggapan.
Selain itu ada saatnya Anda perlu menjadi pendengar, ketika lawan bicara
membutuhkan teman bicara. Namun ada saatnya juga perlu memberikan nasihat
atau tanggapan, ketika lawan bicara memintanya.
b) Menguasai Materi
Pastikan terlebih dahulu bahwa Anda menguasai materi yang ingin dibicarakan,
sehingga terjadi kesinambungan antara Anda dan lawan bicara. Komunikasi akan
berjalan lebih lancar, jika bisa memahami topik pembicaraan dan memberikan
respons yang baik.
Selain itu penguasaan materi juga penting ketika Anda mencoba untuk
mengutarakan pendapat, jangan sampai pertanyaan atau tanggapan Anda terhadap
lawan bicara berada di luar konteks.
Komunikasi efektif dapat terjalin, jika Anda memperhatikan gaya bahasa. Hal
ini terbilang cukup penting, sebab Anda harus memperhatikan gaya bahasa, lalu
menyesuaikannya dengan siapa lawan bicara saat itu.
Ada saatnya Anda perlu menggunakan gaya bahasa sifatnya formal, jika
berbicara dengan atasan atau rekan kerja jika usianya lebih tua. Namun tidak
masalah jika berbicara informal, bisa kepada teman, keluarga, rekan kerja jika
usianya setara, atau pasangan.
6
BAB III
KESIMPULAN
D. Kesimpulan
E. Saran
7
DAFTAR PUSTAKA
https://lutfifauzan.wordpress.com/2009/11/21/komunikasi-yang-positif/
https://eprints.umm.ac.id/66982/3/BAB%20II.pdf
https://doktor.psikologi.unair.ac.id/wp-
content/uploads/sites/12/2020/06/WEBINAR-BAKTI-ALUMNI-II-
MEMBANGUN-KOMUNIKASI-POSITIF_compressed.pdf
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13426/Kiat-Memiliki-
Kemampuan-Berkomunikasi-yang-Baik.html
https://sigap.tanotofoundation.org/membangun-komunikasi-positif-di-dalam-
keluarga/
https://www.unala.net/2020/02/11/yuk-ketahui-bentuk-pasif-agresif-dan-asertif-
dalam-berkomunikasi/
https://binus.ac.id/malang/communication/2022/06/21/4-jenis-gaya-komunikasi/
https://umsu.ac.id/komunikasi-yang-efektif/