Anda di halaman 1dari 11

BERKOMUNIKASI POSITIF

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Character Building”


Yang dibimbing oleh Bpk. Widy Muchamad, SE., MM

Oleh :
Sultan Nabil
612022006

PROGRAM STUDI BISNIS DIGITAL


POLITEKNIK SUKABUMI
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena
atas taufik dah hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas matkul Character Building dengan bertemakan Berkomunikasi
Positif.

Selain itu, penulis juga ingin mengucapkan banyak terima kasih, karena dalam
penulisan ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus
memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari sebenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari


sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang penulis
miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan
bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya penulis berharap
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan,
khususnya di bidang Character Building.

Sukabumi, 4 Desember 2022

Sultan Nabil,

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
1. Apa itu komunikasi positif?...................................................................... 1
2. Apa pentingnya dan dampak berkomunikasi positif? .............................. 1
3. Apa saja jenis gaya komunikasi? .............................................................. 1
4. Bagaimana cara menciptakan komunikasi positif? .................................. 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 1
1. Mengetahui apa itu komunikasi positif .................................................... 1
2. Mengetahui apa pentingnya dan dampak berkomunikasi positif ............. 1
3. Mengetahui apa saja jenis komunikasi ..................................................... 1
4. Dapat menciptkan komunikasi yang positif, terlebih di dunia bisnis
digital ............................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2
A. Konsep Dasar ............................................................................................... 2
1. Berkomunikasi Positif .............................................................................. 2
2. Gaya Komunikasi (Pasif, Agresif dan Asertif)......................................... 3
B. Menciptakan Komunikasi yang Positif ........................................................ 4
1. Tips Membangun Komunikasi yang Positif ............................................. 4
2. Hal yang Harus Diperhatikan dalam Menciptakan Komunikasi Positif .. 5
BAB III KESIMPULAN ....................................................................................... 7
D. Kesimpulan .................................................................................................. 7
E. Saran ............................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi menjadi penghubung antara individu satu dengan individu yang


lainnya, sebagai makhluk sosial komunikasi menjadi hal yang terpenting dalam
kehidupan manusia, sebab dengan adanya komunikasi terjadi reaksi-reaksi yang
telah direncanakan maupun tidak melalui komunikasi tersebut.

Supaya mendapatkan komunikasi yang baik maka kita harus mengerti proses
dan maksud tujuan dari komunikasi tersebut. Komunikasi yang baik seharusnya
dilakukan dua arah yang mana makna distimulasikan dengan yang dimaksudkan
oleh komunikator atau pengirim pesan. Terkadang komunikasi atau pesan yang
disampaikan gagal diterima karena kesalahpahaman baik antara komunikator
maupun komunikan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan rumusan masalah-


masalah sebagai berikut :

1. Apa itu komunikasi positif?


2. Apa pentingnya dan dampak berkomunikasi positif?
3. Apa saja jenis gaya komunikasi?
4. Bagaimana cara menciptakan komunikasi positif?

C. Tujuan

Dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan dan harapan bagi penulis bagi
pembaca makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui apa itu komunikasi positif


2. Mengetahui apa pentingnya dan dampak berkomunikasi positif
3. Mengetahui apa saja jenis komunikasi
4. Dapat menciptkan komunikasi yang positif, terlebih di dunia bisnis digital

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar

Komunikasi adalah suatu aktivitas penyampaian informasi, baik itu pesan, ide,
dan gagasan, dari satu pihak ke pihak lainnya. Biasanya aktivitas komunikasi ini
dilakukan secara verbal atau lisan sehingga memudahkan kedua belah pihak untuk
saling mengerti. Secara harfiah, definisi komunikasi adalah interaksi antara dua
orang atau lebih untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi. Komunikasi
secara umum bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada orang lain.
Menurut Lexicographer, definisi komunikasi adalah upaya yang bertujuan untuk
memberi dan meraih kebersamaan. Tujuan yang ingin diinginkan kedua beluah
pihak akan tercapai bila mereka berkomunikasi dan memiliki pemahaman yang
selaras tentang informasi yang saling ditransfer.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, komunikasi adalah suatu


penghubung antara satu individu dengan individu lainnya. Dengan pengertian
tersebut komunikasi tetap ada dalam hidup manusia secara individu atau secara
berkelompok. Secara analogika komunikasi terjadi antara makhluk sosial, karena
memiliki kepentingan-kepentingan sehingga terjadi komunikasi yang membahas
kepentingan tersebut secara lanjut.

1. Berkomunikasi Positif

Secara sederhana, berkomunikasi positif adalah kemampuan untuk


menyampaikan pesan dengan cara-cara yang positif, seperti sopan santun,
keramahan dan bujukan yang mana komunikasi itu berjalan cepat, lugas dan dapat
dimengerti oleh lawan bicara.

Komunikasi positif melibatkan kemampuan saling mendengarkan tanpa


judgement serta keterbukaan untuk mengekspresikan ide serta membuat pihak-
pihak yang terlibat merasa dipahami dan dihargai. Tidak hanya kata-kata,
komunikasi positif juga meliputi hal-hal lain seperti nada suara, ekspresi wajah dan
bahasa tubuh.

2
Berkomunikasi dengan baik akan sangat membantu kita untuk saling
memahami satu sama lainnya, menghindari kesalahpahaman dan tentunya akan
saling memberikan rasa nyaman.

2. Gaya Komunikasi (Pasif, Agresif dan Asertif)

Agar suatu pesan dari komunikator (si penyampai pesan) bisa tersampaikan
dengan baik ke pihak komunikan (si penerima pesan), maka kita pun perlu belajar
cara komunikasi yang efektif. Nah, bentuk-bentuk atau gaya dari komunikasi,
terutama, bisa dibedakan menjadi 3 macam, diantaranya yaitu:

a) Komunikasi Pasif

Komunikasi pasif merupakan komunikasi yang dilakukan cenderung memilih


diam atau mengiyakan. Nah, tipe komunikasi seperti ini sulit untuk mengatakan
tidak. Lebih condong merasa tidak enak, sungkan, dan lain-lain. Imbasnya, diri
sendiri yang menderita, sebab ada kecenderungan suka memendam apa yang dirasa,
yang orang lain pun tidak bisa tahu, jika hal tersebut tidak disampaikan dengan baik
dan tega.

b) Komunikasi Agresif

Komunikasi yang dilakukan cenderung lebih ke mempertahankan sikap serta


pendapat tanpa mempedulikan dan mempertimbangkan orang lain. Ya, perilaku
komunikasi seperti ini sifatnya sangat merugikan orang lain, dan bisa membuat
orang lain menderita. Nah, dalam proses menyampaikan pesan tersebut
menggunakan cara yang kasar, membentak, dan cara-cara lain yang bisa menyakiti
lawan bicaranya tersebut.

c) Komunikasi Asertif

Komunikasi asertif merupakan komunikasi yang efektif, sebab dalam


komunikasi ini, tidak ada pihak yang dirugikan maupun tersakiti. Selain itu, bisa
menyampaikan perasaan yang sedang dirasa dengan jujur, baik-baik, serta tidak
menyakiti lawannya.

3
Selain itu, asertif berarti bisa mengatakan “tidak”, atas hal yang dirasa
membuatnya tidak nyaman, tidak mampu, maupun tidak bisa. Tidak mengorbankan
kepentingan pribadi maupun kepentingan orang lain yang memang sama-sama
tidak bisa ditinggalkan.

Semua itu dilakukan dengan saling mengungkapkan perasaan, kondisi, serta


keadaan agar semua pihak pun sama-sama paham, mengerti, dengan tujuan bisa
mencari alternatif secara bersama. Pastinya, semua itu dilakukan dengan cara yang
baik, sehingga tidak ada pihak yang merasa tersakiti.

Dampaknya, berkomunikasi secara asertif bisa membuat hati dan pikiran Anda
merasa nyaman. Selain itu, cara ini juga dapat meningkatkan kepuasan dalam
hubungan dengan orang lain. Sikap asertif membuat Anda menghargai batasan satu
sama lain dan tetap nyaman untuk mengungkapkan perasaan secara apa adanya.

B. Menciptakan Komunikasi yang Positif

Setelah sebelumnya kita mempelajari apa itu berkomunikasi positif, sekarang


kita dapat mencipatakan komunikasi positif itu sendiri. Semuanya penulis rangkum
dalam beberapa poin di bawah ini.

1. Tips Membangun Komunikasi yang Positif

Berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan untuk membangun komunikasi
yang positif agar komunikasi bisa menjadi efektif dan efisien, diantaranya

a) Mendengarkan Lawan Bicara

Dalam berkomunikasi, kita memang diperkenankan untuk mengutarakan


pendapat. Namun bukan berarti kita tidak membiarkan lawan bicara untuk
mengutarakan pendapatnya, terkadang mendengarkan lawan bicara juga penting.

Anda akan dipandang sebagai sosok egois, karena hanya fokus terhadap diri
sendiri. Izinkan pihak lain untuk berbicara dan menjadi pendengar yang baik, sikap
tersebut sangat dibutuhkan saat sedang berada di lingkungan kerja yang sifatnya
formal.

4
b) Mengajukan Pertanyaan

Komunikasi yang efektif juga memerlukan tanggapan dari pihak lain,


pernyataan yang telah disampaikan oleh lawan bicara memerlukan tanggapan, bisa
dengan mengajukan pertanyaan, jika terdapat pernyataan tidak dimengerti atau
mengutarakan tanggapan Anda.

Dengan mengajukan pertanyaan, kita juga bisa dianggap sebagai pendengar


yang baik, karena mendengarkan apa yang lawan bicara coba sampaikan.

c) Memberikan Informasi dengan Jelas

Dalam berkomunikasi juga perlu menyampaikan informasi secara jelas,


sehingga tidak menimbulkan salah paham dari pihak lain. Penjelasan informasi
dengan jelas dan akurat, tentunya akan membuat lawan bicara memahami apa
maksud dari yang ingin disampaikan.

Selain itu dalam dunia kerja misalnya, ketika Anda diminta untuk
menyampaikan informasi kepada pihak lain, maka jangan sampai melakukan
kesalahan dalam memberikan informasi, karena hal tersebut bisa menimbulkan
salah paham dan berujung konflik antar pihak lain.

d) Mengombinasikan Komunikasi Verbal dan Nonverbal

Komunikasi yang efektif juga membutuhkan komunikasi verbal dan nonverbal


di saat bersamaan, agar terciptanya komunikasi efektif. Gerakan nonverbal seperti
mengangguk atau tersenyum, bisa menciptakan suasana komunikatif. Ditambah
lagi gerakan verbal, yaitu melalui penyampaian informasi atau tanggapan secara
jelas Anda berikan kepada lawan bicara.

2. Hal yang Harus Diperhatikan dalam Menciptakan Komunikasi Positif

Ada beberapa hal perlu diperhatikan saat berkomunikasi dengan orang lain,
terutama dengan orang baru Anda kenal ataupun pihak di dalam dunia kerja.
Menciptakan suasana komunikatif tentunya sangat penting, agar kedua pihak
merasa nyaman saat berpendapat.

5
a) Tidak Memotong Pembicaraan Seseorang

Komunikasi dapat terjadi, dengan tidak memotong pembicaraan seseorang.


Tidak ada seorangpun merasa senang ketika mereka masih berbicara, namun orang
lain mencoba memotongnya.

Bukan hanya bersikap tidak sopan, namun sikap tersebut menandakan bahwa
Anda tidak dapat membangun komunikasi dengan baik. Sikap seperti ini bisa
menimbulkan anggapan negatif orang lain kepada Anda, bahkan dikhawatirkan
orang lain malas untuk memberi tanggapan.

Selain itu ada saatnya Anda perlu menjadi pendengar, ketika lawan bicara
membutuhkan teman bicara. Namun ada saatnya juga perlu memberikan nasihat
atau tanggapan, ketika lawan bicara memintanya.

b) Menguasai Materi

Pastikan terlebih dahulu bahwa Anda menguasai materi yang ingin dibicarakan,
sehingga terjadi kesinambungan antara Anda dan lawan bicara. Komunikasi akan
berjalan lebih lancar, jika bisa memahami topik pembicaraan dan memberikan
respons yang baik.

Selain itu penguasaan materi juga penting ketika Anda mencoba untuk
mengutarakan pendapat, jangan sampai pertanyaan atau tanggapan Anda terhadap
lawan bicara berada di luar konteks.

c) Memperhatikan Gaya Bahasa

Komunikasi efektif dapat terjalin, jika Anda memperhatikan gaya bahasa. Hal
ini terbilang cukup penting, sebab Anda harus memperhatikan gaya bahasa, lalu
menyesuaikannya dengan siapa lawan bicara saat itu.

Ada saatnya Anda perlu menggunakan gaya bahasa sifatnya formal, jika
berbicara dengan atasan atau rekan kerja jika usianya lebih tua. Namun tidak
masalah jika berbicara informal, bisa kepada teman, keluarga, rekan kerja jika
usianya setara, atau pasangan.

6
BAB III
KESIMPULAN

D. Kesimpulan

Komunikasi positif dapat dikatakan secara mudah sebenarnya, yaitu dimana


terjadi suatu komunikasi dengan intensi adanya pencapaian pengertian yang sama
antara kedua belah pihak terhadap pesan yang disampaikan dengan tetap melakukan
respect dalam prosesnya. Kalau tidak ada komponen dari yang di atas, maka larinya
komunikasi tersebut adalah negatif, artinya, tidak ada komunikasi dan perolehan
yang ditimbulkannya berdampak pada kebosanan, adanya asumsi/ image yang
kurang baik, dan mungkin perpecahan.

E. Saran

Komunikasi positif sangat diperlukan dalam kehidupan sosial. Disamping


komunikator dapat menyampaikan pesan yang kemudikan ditangkap oleh
komunikan secara terbuka dan baik. Dan seni komunikasi ini dibutuhkan agar tidak
sampai terjadi suatu permasalahan yang berkelanjutan yang nantinya akan
mengancam kehidupan bermasyarakat dan kestabilitasan Negara.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://lutfifauzan.wordpress.com/2009/11/21/komunikasi-yang-positif/

https://eprints.umm.ac.id/66982/3/BAB%20II.pdf

https://doktor.psikologi.unair.ac.id/wp-
content/uploads/sites/12/2020/06/WEBINAR-BAKTI-ALUMNI-II-
MEMBANGUN-KOMUNIKASI-POSITIF_compressed.pdf

https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13426/Kiat-Memiliki-
Kemampuan-Berkomunikasi-yang-Baik.html

https://sigap.tanotofoundation.org/membangun-komunikasi-positif-di-dalam-
keluarga/

https://www.unala.net/2020/02/11/yuk-ketahui-bentuk-pasif-agresif-dan-asertif-
dalam-berkomunikasi/

https://binus.ac.id/malang/communication/2022/06/21/4-jenis-gaya-komunikasi/

https://umsu.ac.id/komunikasi-yang-efektif/

Anda mungkin juga menyukai