Anda di halaman 1dari 15

Muhamad Fazri

MAKALAH KOMUNIKASI

DISUSUN OLEH:
Muhamad Fazri
181010504959
B624

FALKUTAS EKONOMI
PROGAM STUDI MANAJEMEN
MATA KULIAH KOPUTER BISNIS
UNIVERSITAS PAMULANG
Muhamad Fazri

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Menerapkan Komunikasi di Tempat Kerja” dan
manfaatnya untuk masyarakat.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “Menerapkan Komunikasi di


Tempat Kerja” dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.

Tangerang Selatan, 8 Januari


2020

Penulis

i
Muhamad Fazri

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan................................................................................. 2
D. Manfaat Penulisan............................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi Efektif........................................................... 3
B. Konteks Komunikasi........................................................................... 3
C. Komunikasi di Tempat Kerja.............................................................. 6
D. Peran Komunikasi di Tempat Kerja.................................................... 9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.......................................................................................... 12
B. Saran.................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA

ii
Muhamad Fazri

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting. Bukanhanya
dalam kehidupan organisasi, namun dalam kehidupan manusia secara umum.
Komunikasi merupakan hal yang esensial dalam kehidupan kita. Kita semua
berinteraksi dengan sesama dengan cara melakukan komunikasi. Komunikasi
dapat dilakukan dengan cara yang sederhana sampai yang kompleks, dan
teknologi kini telah merubah cara manusia berkomunikasi secara drastis.

Komunikasi tidak terbatas pada kata-kata yang terucap belaka, melainkan bentuk
dari apa saja interaksi, senyuman, anggukan kepala yang membenarkan hati, sikap
badan, ungkapan minat, sikap dan perasaan yang sama. Diterimanya pengertian
yang sama adalah merupakan kunci dalam komunikasi. Tanpa penerimaan sesuatu
dengan pengertian yang sama, maka yang terjadi adalah “dialog antara orang
satu”.

Organisasi atau Organization bersumber dari kata kerja bahasa latin Organizare
“to form as or into a whole consisting of interdependent or coordinated parts
(membentuk sebagai atau menjadi keseluruhan dari bagian-bagian yang saling
bergantung atau terkoordinasi). Organisasi adalah sarana dimana manajemen
mengkoordinasikan sumber bahan dan sumber daya manusia melalui pola struktur
formal dari tugas-tugas dan wewenang.

Tujuan organisasi tidak akan tercapai apabila tanpa manajemen dan komunikasi.
Manajemen tidak akan mungkin ada tanpa organisasi. Manajemen ada, jika ada
tujuan yang akan dicapai dan diselesaikan. Korelasi antara ilmu komunikasi
dengan organisasi terletak pada peninjauannya yang terfokus pada manusia-
manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi.

1
Muhamad Fazri

Tujuan organisasi juga tidak terlepas dari peran pemimpin. Pemimpin yang baik
adalah pemimpin yang mampu menguasai komunikasi dengan baik pula. Dengan
penguasaan komunikasi yang baik seorang pemimpin memiliki nilai tambah, baik
dalam kehidupannya secara umum, maupun dalam mengkontribusikan dirinya di
tempat kerja, sehingga lebih produktif.

Komunikasi juga dikatakan sebagai inti dari kepemimpinan .Kepemimpinan yang


efektif dapat dicapai melalui proses komunikasi yang dilakukan oleh pemimpin
kepada anggotanya. Visi pemimpin bisa saja bagus, namun tanpa komunikasi
yang efektif, maka visi tersebut tidak akan pernah bisa terwujud. Dalam
mengkomunikasikan visi, maka pemimpin harus bisa menyampaikan suatu
gambaran di masa depan yang mendorong antusiasme serta komitmen orang lain.

B. Rumusan Masalah
Masalah yang dapat dirumuskan dalam makalah ini adalah “ Apakah yang harus
diperhatikan agar terwujud komunikasi yang efektif di tempat kerja?”

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui hal–hal yang harus diperhatikan agar mencapai komunikasi
efektif di tempat kerja.
2. Mengidentifikasi faktor – faktor dalam komunikasi efektif di tempat kerja.

D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk menambah wawasan kita tentang cara berkomunikasi yang efektif di
tempat kerja.
2. Dapat mengetahui hal–hal yang dapat menambah wawasan dalam
berkomunikasi yang efektif di tempat kerja.

2
Muhamad Fazri

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi Efektif


Berkomunikasi efektif berarti bahwa komunikator dan komunikan sama-sama
memiliki pengertian yang sama tentang suatu pesan. Oleh karena itu, dalam
bahasa asing orang menyebutnya “the communication is in tune”, yaitu kedua
belah pihak yang berkomunikasi sama-sama mengerti apa pesan yang
disampaikan.

Komunikasi adalah upaya untuk membuat pendapat, menyatakan perasaan,


menyampaikan informasi dan lain sebagainya, agar diketahui atau dipahami oleh
orang lain. Longman, mendefinisikannya sebagai: to make opinion, feelings,
information, etc, known or understood by others. Lebih jauh lagi, proses
komunikasi merupakan sebuah keterampilan atau kemampuan untuk
mengungkapkan keinginan, ide, perasaan, fikiran atau pendapat seseorang
sehingga tidak dapat disangkal bahwa komunikasi yang efektif di tempat kerja
sangat penting, mengingat bahwa dalam sebuah perusahaan terdapat banyak orang
dengan berbagai latar belakang sosial dan pendidikan serta karakter berbeda yang
bekerja dengan tujuan yang sama.

B. Konteks Komunikasi
Komunikasi tidak berlangsung dalam ruang hampa sosial, melainkan dalam suatu
konteks atau situasi tertentu. Secara luas, konteks disini berarti semua faktor di
luar orang-orang yang berkomunikasi yang terdiri dari: Pertama, aspek bersifat
fisik, seperti: iklim, cuaca, suhu udara, bentuk ruangan, warna dinding, penataan
tempat duduk, jumlah peserta komunikasi, dan alat yang tersedia untuk
menyampaikan pesan; Kedua, aspek psikologis, seperti sikap, kecenderungan,
prasangka, dan emosi peserta komunikasi; Ketiga, aspek sosial, seperti: norma
kelompok, nilai sosial dan karakteristik budaya; Keempat, aspek waktu, yakni:

3
Muhamad Fazri

kapan berkomunikasi (hari, jam, tanggal, pagi, siang, sore, malam)Banyak pakar
komunikasi mengklasifikasikannya berdasarkan konteknya. Istilah-istilah lain
juga digunakan untuk merujuk kepada konteks ini. Selain konteks yang lazim,
juga digunakan istilah tingkat, bentuk, situasi, keadaan, arena, jenis, cara dan
pertemuan.

Indikator paling umum untuk mengklasifikasikan komunikasi berdasarkan


konteknya atau tingkatnya adalah jumlah peserta yang terlibat. Maka, dikenal-lah
berbagai pengelompokan seperti: komunikasi intrapersonal, interpersonal,
kelompok kecil, publik (pidato), komunikaso organisasi dan komunikasi massa,
yang dapat dijelaskan, sebagai berikut.
1. Komunkasi Intrapersonal
Merupakan komunikasi dengan diri sendiri, baik kita sadari atau tidak.
Cotohnya berpikir. Komunikasi ini merupakan landasan komunikasi
interpersonal (antar pribadi) dan komunikasi dalam konteks-konteks
lainnya. Komunikasi interpersonal ini inherent dalam komunikasi dua
ataupun tiga orang dan seterusnya. Karena sebelum berkomunikasi dengan
orang lain, kita biasanya berkomunikasi dengan diri sendiri (mempersepsi
dan memastikan makna pesan orang lain). Hanya saja, cara kerjanya sering
tidak kita sadari. Dapat dikatakan bahwa keberhasilan komunikasi kita
dengan orang lain bergantung pada keefektifan komunikasi kita dengan
diri sendiri.
2. Komunikasi Interpersonal
Merupakan komunikasi antara orang-orang secara tatap-muka yang
memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara
langsung, baik secara verbal maupun non verbal. Bentuk khusus dan
komunkasi interpersonal ini adalah komunikasi diadik yang hanya
melibatkan dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat,
guru - murid, dan lain sebagainya. Ciri-ciri komunikasi diadik, adalah:
pihak-pihak yang yang berkomunikasi berada dalam jarak dekat; pihak-

4
Muhamad Fazri

pihak yang berkomunikasi mengirim dan menerima pesan secara simultan


dan spontan, baik secara verbal ataupun nonverbal.
3. Komunikasi Kelompok
Dimana kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan yang
sama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama,
mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari
kelompok tersebut. Kelompok ini, misalnya keluarga, tetangga, kawan-
kawan terdekat, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah atau
suatu komite yang melaksanakan rapat untuk mengambil suatu keputusan.
Komunikasi kelompok ini dengan sendirinya melibatkan pula komunikasi
interpersonal (antar pribadi)
4. Komunikasi Publik
Merupakan komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah besar
orang (khalayak), yang tidak bisa dikenali satu persatu. Komunikasi
demikian sering juga disebut pidato, ceramah, atau kuliah (umum).
Beberapa pakar komunikasi menggunakan isitilah komunikasi kelompok
besar. Komunikasi publik biasanya berlangsung lebih formal dan lebih
sulit daripada komunikasi interpersonal ataupun kelompok. Karena,
kemunikasi publik menuntut persiapan pesan yang cermat, keberanian dan
kemampuan menghadapi sejumlah besar orang. Daya tarik fisik
pembicara bahkan sering merupakan faktor penting yang menentukan
efektivitas pesan, selain keahlian dan kejujuran yang dimiliki pembicara.
Dalam komunikasi publik hanya satu pihak yang aktif (pembicara)
sedangkan pihak lainnya cenderung pasif. Umpan balik yang mereka
berikan terbatas, terutama umpan balik yang bersifat verbal. Umpan balik
nonverbal lebih jelas diberikan oleh orang-orang yang duduk di jajaran
depan, karena merekalah yang paling jelas terlihat. Sesekali pembicara
menerima umpan balik yang bersifat serentak, seperti: tertawa atau tepuk
tangan. Komunikasi publik sering bertujuan memberikan penerangan,
menghibur, memberikan penghormatan, atau membujuk.

5
Muhamad Fazri

5. Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan
juga informal dan berlangsung dalam suatu jaringan yang lebih besar dari
komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi sering kali melibatkan juga
kelompok diadik, komunikasi interpersonal (antar pribadi) dan adakalanya
juga dengan komunikasi publik. Komunikasi formal adalah komunikasi
menurut struktur organisasi, yakni komunikasi ke bawah, komunikasi
ketas dan komunikasi hotizontal. Sedangkan komunikasi infromal tidak
tergantung pada struktur organisasi, seperti komunikasi antar sejawat,
yang juga termasuk gossip.

C. Komunikasi di Tempat Kerja


Karyawan yang pintar mengkomunikasikan pekerjaan dan ide-ide di tempat kerja;
karyawan yang pintar bergaul dan menjunjung tinggi etika komunikasi di tempat
kerja; karyawan yang pintar bersikap rendah hati dalam hubungan kerja dengan
atasan, kolega, bawahan, dan pemangku kepentingan lainnya; adalah karyawan
yang mudah mendapatkan karir terbaik.

Komunikasi di tempat kerja sangat penting bagi pencapaian kinerja terbaik. Setiap
karyawan wajib menguasai cara berkomunikasi yang baik dan etis, seperti:
menggunakan bahasa tubuh yang sopan dan pilihan kata-kata yang positif. Gaya
komunikasi dengan penampilan dan ekspresi positif dapat menciptakan suasana
kerja yang lebih rileks dan menyenangkan.

Setiap pekerjaan yang dilakukan karyawan memerlukan komunikasi dengan


pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan yang lain. Jadi, di dalam perusahaan,
komunikasi adalah cara untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cepat, produktif,
dan berkualitas tinggi. Melalui komunikasi yang etis, kolaborasi dan koordinasi
dapat mengalir di semua aspek kerja dengan penuh kualitas.

6
Muhamad Fazri

Proses kerja yang produktif hanya dapat diwujudkan melalui komunikasi yang
etis.Ketika karyawan mengkomunikasikan pekerjaan dan tanggung jawabnya
dengan etis, maka semua fungsi dan peran di tempat kerja akan bergerak cepat
dan produktif. Untuk itu, setiap karyawan harus memiliki kepribadian positif
dengan moralitas yang tinggi, yang cerdas berkomunikasi dengan memahami apa
yang boleh dikatakan dan apa yang tidak boleh dikatakan, bahasa tubuh apa yang
boleh dan bahasa tubuh apa yang tidak boleh. Komunikasi dengan moralitas yang
tinggi bersumber dari kepribadian yang berpikir positif dan cerdas emosional;
sedangkan komunikasi yang etis bersumber dari kode etik, serta selalu
menyampaikan informasi yang benar dan teruji integritasnya.

Mengkomunikasikan pekerjaan pastinya melalui sistem, prosedur, budaya positif,


tata kelola yang terbaik, dan perilaku kerja yang etis. Serumit atau sesulit apapun
sebuah situasi, komunikasi yang cerdas dan etis harus menjadi senjata untuk
menemukan solusi terbaik.

Berkomunikasi di tempat kerja dimulai dari cara mengkomunikasikan pekerjaan


berdasarkan data, fakta, informasi, dan logika yang masuk akal. Di sini,
diperlukan kejujuran dan tanggung jawab untuk menjaga apa yang disampaikan
dapat dipertanggung jawabkan dengan tepat. Jadi, bila Anda masih
mengkomunikasikan pekerjaan berdasarkan persepsi yang bersumber dari
keyakinan Anda, tanpa memperhatikan data dan fakta yang benar, maka Anda
bisa kehilangan kepercayaan di tempat kerja.Intinya, berkomunikasilah dengan
integritas yang tinggi melalui etika dan moralitas yang terpuji.

Setiap karyawan memiliki hak untuk menyampaikan ide dan gagasan. Apapun ide
dan gagasan haruslah dikomunikasikan dengan baik agar dapat diterima dan
diimplementasikan untuk kemajuan perusahaan. Dalam hal ini, mungkin Anda
memiliki intuisi yang hebat, sehingga mampu memprediksi sebuah hasil terbaik
tanpa data dan fakta. Tetapi, ingatkan diri sendiri untuk menguji intuisi tersebut

7
Muhamad Fazri

dengan sebuah riset kecil sebelum Anda mengkomunikasikannya. Intinya, Anda


harus selalu mengkomunikasikan ide dan gagasan Anda dengan prinsip kehati-
hatian, tidak sembarangan ngomong atau sembarangan memberikan ide dan
gagasan. Ukurlah ide dan gagasan Anda dengan logika dan akal sehat. Hitunglah
resiko dari ide dan gagasan Anda tersebut.

Sopan santun, etika, dan tatakrama adalah bagian penting dari gaya komunikasi di
tempat kerja. Miliki kepribadian positif dengan moralitas yang tinggi agar Anda
mudah bergaul dan berteman di lingkungan kerja. Dan juga, mudah bekerja sama
dengan siapapun untuk menyelesaikan pekerjaan dengan efektif dan produktif.

Jadilah pribadi yang konsisten dengan pikiran positif, konsisten dengan sikap
rendah hati, dan selalu berargumen dengan logika yang dapat diterima oleh akal
sehat. Dan, tidak pernah mengkomunikasikan apapun yang bertentangan dengan
akal sehat, walaupun Anda memiliki pengalaman pribadi tentang hal tersebut.

Semua yang Anda komunikasikan di tempat kerja haruslah dapat dipetakan ke


data yang aktual dan memiliki tingkat akurasi yang tinggi. Setiap persoalan yang
kompleks dan hubungan yang kompleks dikomunikasikan dengan integritas dan
tanggung jawab untuk mendapatkan solusi terbaik. Miliki jiwa besar dan empati
untuk mengkomunikasikan hal-hal yang tidak pernah cocok atau sulit mengatasi
realitas yang ada. Ingat selalu bahwa komunikasi yang efektif adalah kemampuan
Anda untuk memberikan gambaran yang jelas dan terang, sehingga semua orang
dapat membayangkannya dan menerimanya dengan akal sehat.

Miliki kemampuan dan kecerdasan untuk menceritakan data, informasi, dan fakta
dengan logika yang masuk akal. Cara Anda menceritakan adalah bagian penting
dalam mengkomunikasikan sesuatu di tempat kerja. Pastikan cerita Anda tidak
abstrak atau samar-samar; pastikan cerita Anda tidak rumit dan sulit untuk
dipahami. Berceritalah dengan kata-kata yang sederhana, alur yang sederhana, dan
yang mudah dicerna oleh logika siapapun.

8
Muhamad Fazri

D. Peran Komunikasi di Tempat Kerja


1. Menciptakan kepuasan Kerja
Perusahaan wajib mendorong korespondensi terbuka dan mudah antara senior
dan bawahan. Jika lingkungan kerja ramah di mana bawahan didorong untuk
mengkomunikasikan ide-ide mereka kepada manakomunikasi di tempat
kerjajer mereka mengenai pekerjaan terkait, dan umpan balik mereka
diberikan pertimbangan, akan memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik
dan membuat mereka merasa dihargai dalam perusahaan. Dengan demikian,
komunikasi yang efektif di tempat kerja membantu dalam membangun
loyalitas dan kepercayaan yang akhirnya menghasilkan kepuasan kerja yang
lebih besar.
2. Menyelesaikan konflik
Komunikasi yang terbuka di tempat kerja dapat membantu mencegah dan
menyelesaikan konflik. Misalnya, jika dua karyawan memiliki ketidaksetujuan
atas beberapa masalah, maka konflik tersebut diselesaikan melalui diskusi
bersama.
3. Meningkatkan produktivitas
Komunikasi yang efektif di tempat kerja adalah hal yang paling penting bagi
keberhasilan dan kegagalan sebuah perusahaan. Setiap perusahaan memiliki
seperangkat tujuan yang jelas, tujuan dan visi. Manajer harus dapat dengan
jelas menjelaskan kepada karyawannya tujuan tersebut dan memastikan bahwa
semua anggota timnya bekerja menuju tujuan yang sama. Dia juga perlu
mengkomunikasikan kepada karyawannya akan pekerjaan, tanggung jawab
dan tugas mereka. Jika manajer jelas dalam komunikasi, para bawahan akan
tahu persis apa yang perusahaan ingin dan dengan demikian, akan mampu
memberikan yang sama untuk yang terbaik dari kemampuan mereka. Dengan
demikian, pentingnya keterampilan komunikasi dapat dinilai dari fakta yang
mengarah ke arah yang lebih baik dan meningkatkan produktivitas kerja.
4. Masa depan

9
Muhamad Fazri

Kita semua tahu bahwa komunikasi adalah proses dua arah. Semua karyawan
dan manajer dalam suatu perusahaan harus berkomunikasi dengan jelas,
terbuka, dan jujur. Manajer harus membangun hubungan kerja yang
menyenangkan dengan karyawan mereka, sehingga karyawan tidak ragu untuk
mendekati mereka, untuk menyelesaikan pekerjaan yang berhubungan dengan
isu yang mungkin timbul dalam perusahaan. Jadi, dengan membentuk
hubungan yang baik dengan bawahan dan rekan kerja, anda tidak hanya
meningkatkan semangat mereka tetapi juga meningkatkan efisiensi kerja
mereka, yang menyebabkan peningkatan produktivitas. Selain itu, karyawan
juga harus diberi kesempatan untuk memberikan umpan balik kepada
manajemen. Ini akan membantu mengarahkan kebijakan manajemen dan
program-program yang sesuai dengan kebutuhan karyawan. Dengan demikian,
membangun hubungan kerja yang baik antara karyawan dan manajer dapat
memberikan masa depan kerja yang lebih baik bagi perusahaan.

5. Pembentukan hubungan
Komunikasi terbuka, baik antara karyawan dan manajer atau antara
manajemen dan karyawan, mengarah pada pembentukan hubungan pribadi
dan profesional yang lebih baik. Hal ini membuat karyawan merasa benar-
benar peduli dan dihargai, dan mereka lebih cenderung untuk tetap setia
kepada perusahaan. Hal ini menciptakan lingkungan yang ramah dan
mempromosikan hubungan kerja yang lebih baik, yang kondusif bagi
karyawan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

10
Muhamad Fazri

Komunikasi efektif dalam pekerjaan merupakan proses transformasi pesan berupa


ilmu pengetahuan dan mampu memahami maksud pesan sesuai dengan tujuan
yang telah ditentukan, sehingga menambah efektif serta menimbulkan perubahan
tingkah laku menjadi lebih baik.
Secara umum, manfaat komunikasi di tempat kerja bagi karyawan, antara
lain:
 Dapat memperoleh keterangan atau informasi yang diperlukan dalam
melaksanakan pekerjaan
 Dapat mewujudkan kerjasama antar personil di tempat kerja dalam rangka
pelaksanaan tugas/pekerjaan
 Dapat memudahkan dalam pengambilan keputusan
 Dapat memudahkan dalam penyampaian kebijakan, peraturan, ataupun
ketentuanyang berlaku di tempat kerja.
 Dapat meningkatkan nilai-nilai kebersamaan dan kekeluargaan di tempat
kerja

B. Saran
Dalam berkomunikasi sebaiknya dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan
menggunakan bahasa yang baik, sopan dan apabila menggunakan bahasa tubuh,
gunakan bahasa tubuh yang sopan dan tidak membuat teman kerja yang
berkomunikasi kita tersinggung dengan perkataan dan gerak tubuh kita.

11
Muhamad Fazri

DAFTAR PUSTAKA

 Cruden dan Sherman, dalam bukunya, 1976, Personel ManagementR. Wayne


Pace dan Don F. Faules. 2006.
 Komunikasi Organisasi; strategimeningkatkan kinerja perusahaan.
 Bandung: PT Remaja Rosdakarya.Stoner, James A.F., 1996, Manajemen,
Erlangga, Jakarta
 https://www.scribd.com/doc/118286616/MAKALAH-KOMUNIKASI-
EFEKTIF
 https://vartikel.com/4804/pentingnya-komunikasi-yang-baik-di-tempat-kerja/
 http://bankernote.com/ilmu-komunikasi-yang-efektif-di-tempat-kerja/
 http://djajendra-motivator.com/?p=10966

Anda mungkin juga menyukai