Anda di halaman 1dari 18

KOMUNIKASI PERKANTORAN

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Manajemen Perkantoran
Dosen Pengampu:
Ulfatur Rahmah, M.Pd

Oleh:

Heriyanto (D73218043)

Irma Nur Fitria (D73218047)

Ratih Dwi S.W (D73218065)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

1
2019KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Swt atas berhasilnya


penyusunan makalah ini. Dalam makalah ini, penulis ingin menyampaikan sedikit
ilmu mengenai Komunikasi Perkantoran. Makalah ini berisi beberapa hal
mengenai beberapa fungsi, prinsip, dan hambatan dalam komunikasi perkantoran
yang dapat membantu pembaca dalam memahami hal-hal mengenai komunikasi
perkantoran.

Untuk lebih jelasnya, penulis akan menjelaskan dalam makalah ini dengan
bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca. Dalam pembuatan makalah ini, kami
banyak mendapatkan pembelajaran, bimbingan, pengarahan dan bantuan dari
berbagai pihak. Akhirnya makalah ini, dapat diselesaikan tepat waktu. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
pengampu matakuliah Manajemen Perkantoran yakni Ibu Ulfatur Rahmah, dan
pihak-pihak yang telah memberikan kontribusi dalam proses penyusunan.

Penulis mengharapkan kepada pembaca agar memanfaatkan serta


memahami isi dari makalah ini. Kami menyadari sekali, dalam proses penyusunan
makalah ini masih banyak kekurangan baik dari tata bahasa maupun teknik
penulisan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami harap kritik dan
saran guna membantu kami dalam proses perbaikan kelemahan-kelemahan tulisan
dalam makalah ini.

Surabaya, Oktober 2019

1
PenyusunDAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii

BAB I................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.............................................................................................................1

A. Latar Belakang.....................................................................................................1

B. Rumusan Masalah................................................................................................1

C. Tujuan dan Manfaat............................................................................................2

BAB II...............................................................................................................................3

PEMBAHASAN...............................................................................................................3

A. Definisi Dan Pentingnya Komunikasi.................................................................3

B. Fungsi-Fungsi Komunikasi Dalam Perkantoran...............................................4

C. Faktor-Faktor Penghambat Komunikasi...........................................................5

D. Prinsip-Prinsip Komunikasi................................................................................8

E. Deskripsi Pelayanan Komunikasi Di Kantor.....................................................9

BAB III...........................................................................................................................12

PENUTUP.......................................................................................................................12

A. Kesimpulan.........................................................................................................12

B. Saran...................................................................................................................13

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kantor merupakan pusat jaringan komunikasi sebuah organisasi.


Komunikasi biasa terjadi dalam organisasi satu atau lebih dengan masyarakat
lainnya. Dalam komunikasi alat tidak menjadi masalah serius dalam
kecanggihannya1 karena komunikasi merupakan interaksi antara satu orang
atau lebih. Komunikasi bisa saja terjadi adanya feedback setelah adanya
komunikator memulai pembicaraan dengan komunikan. Dalam organisasi
menempatkan komunikasi sebagai salah satu unsur administrasi, padahal
fungsi komunikasi dalam organisasi jauh lebih dari itu dan mempunyai banyak
sekali manfaat yang dapat dicapai, dengan demikian sangat jelas bahwa
komunikasi sangat penting dalam kehidupan berorganisasi.2 Maka dari itu
dalam berkomunikasi, pekerja kantor sebagai manusia tidak akan terlepas dari
ikatan kelompok dalam masyarakat di manapun ia tinggal. Suatu kelompok
tersebut akan menciptakan tata tertib bermasyrakat, aturan sopan santun, tata
krama dalam pergaulan yang disepakati dan dipatuhi oleh anggota kelompok. 3
Begitu juga demikian, dengan adanya komunikasi di kantor akan menciptakan
banyak manfaat, salah satunya adalah memperkuat hubungan kerjasama antar
karyawan di kantor. Selain itu, dapat menunjukkan keterkaitan dengan orang
lain.4 Karena komunikasi yang baik merupakan kunci penting bagi keefektifan

1 Fuad Gani. “Manajemen Perkantoran Modern”, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada), 137

2 Aris Febri Rahmanto. “Peranan Komunikasi dalam Suatu Organisasi”, jurnal komunikologi vol.
1 No. 1, September 2004, (https://digilib.esaunggul.ac.id), diakses pada 2 oktober 2019

3 Ibid. “Manajemen Perkantoran Modern”,... 139


4 Chusnu Syarifa. “Komunikasi Perkantoran”

(http://staffnew.uny.ac.id/upload/197912032015042001/pendidikan/PERTEMUAN%2010-
12%20KOMUNIKASI%20PERKANTORAN.pdf), diakses pada 21 Oktober 2019

1
2

dalam manajemen.5 Maka dari itu, komunikasi dapat terjadi di mana dan kapan
saja.

B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi dan pentingnya komunikasi?


2. Apa saja fungsi-fungsi komunikasi dalam perkantoran?
3. Apa saja faktor-faktor penghambat komunikasi?
4. Apa saja prinsip-prinsip komunikasi?
5. Jelaskan deskripsi pelayanan komunikasi di kantor?

C. Tujuan dan Manfaat

1. Mengetahui definisi dan pentingnya komunikasi.


2. Mengetahui fungsi-fungsi komunikasi dalam perkantoran.
3. Mengetahui faktor-faktor penghambat komunikasi.
4. Mengetahui prinsip-prinsip komunikasi.
5. Mengetahui tentang bagaimana deskripsi pelayanan komunikasi
dikantor.

5 Ibid., “Manajemen Perkantoran Modern”, 137


BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Dan Pentingnya Komunikasi


Definisi komunikasi menurut KBBI yaitu pengiriman dan penerimaan
pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksut
dapat dipahami.6 Definisi komunikasi, ditinjau dari etimologi, berasal dari kata
communicare yang berarti “membuatnya sama”. Definisi kontemporer
menyatakan bahwa komunikasi mengirim pesan. Komunikasi atau
communication, yaitu communicates dari bahasa latin dan mempunyai arti
berbagi atau menjadi milik bersama7. Komunikasi juga dapat diartikan sebagai
suatu proses sharing atau berbagi diantara pihak-pihak yang melakukan
aktifitas komunikasi tersebut. Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan
bahwa, komunikasi merupakan suatu proses pembentukan, penyampaian,
penerimaan dan pengelolaan pesan dengan tujuan tertentu.
Definisi menurut para tokoh :
1. Menurut Bovee (2003), komunikasi sebagai proses mengirim atau
menerima pesan, dan dikatakan efektif apabila pesan tersebut dapat dimengerti
dan menstimulasi tindakan atau mendorong orang lain untuk bertindak sesuai
dengan pesan tersebut.
2. Robbins (2003), komunkasi sebagai proses pemindahan data dan
memahami makna yang dimaksutkan.8
Dapat disimpulkan dari definisi diatas, Komunikasi kantor yaitu
komunikasi yang berlangsung dan terjadi dalam kantor. Pada prinsipnya
komunikasi merupakan suau aktivitas yang menukarkan suatu gagasan atau
ide.
Pentingnya komunikasi yaitu dapat membantu untuk menjelaskan
tujuan strategi suatu organisasi (kantor). Karena organisasi memerlukan

6 (https://kbbi.kemendikbud.go.id/entri/Komunikasi), diakses pada 20 Oktober 2019

7 Zikri Fachrul Nurhadi dan Achmad Wildan Kurniawan, “Kajian Tentang Efektivitas Pesan dalam
Komunikasi”, Jurnal Komunikasi Vol. 3 No.1 April 2017.

8 Badri Munir Sukoco, “Manajemen Administrasi Perkantoran Modern”, (Jakarta: Erlangga


2007), 49

3
4

dukungan dari berbagai kelompok atau public utama. Untuk itu, visi misi dan
nilai-nilai yang direncanakan organisaasi harus dikomunikasikan secara jelas.
Komunikasi dirancang untuk memengaruhi perilaku dan adanya komunikasi
yang baik juga membantu organisasi untuk meminimalkan ancaman dengan
mengenali masalah atau konflik yang mungkin terjadi secara awal.

B. Fungsi-Fungsi Komunikasi Dalam Perkantoran

Menurut Scott dan Mitchell (1976), komunikasi mempunyai 4 fungsi penting


yaitu :
1. Fungsi Kontrol

Setiap organisasi mempunyai hierarki dengan wewenang yang


menyertainya. Komunikasi formal dapat dilakukan untuk mengontrol karyawan
dengan menanyakan ulang deskripsi pekerjaannya, kepada siapa melaporkan
hasil pekerjaannya, dan hal-hal lain yang membutuhkan komunikasi dengan
atasan mereka. Komunikasi informal juga dapat mengontrol perilaku
karyawan, misalnya jika salah satu karyawan bekerjaterlalu lambat, teman
yang lain akan mengomunikasikan ketidakpuasan mereka dengan menjauhi
ataupun mengejek bahwa yang bersangkutan sangat lambat.

2. Fungsi Motivasi
Fungsi ini biasanya dilakukan melalui pemberian feedback kepada
bawahan mengenai apa yang telah mereka lakukan, sebaik apa mereka
mengerjakannya, dan apa yang sebaiknya dilakukan untuk meningkatkan
kinerjanya dimasa depan.
3. Fungsi Emosi
Pada dasarnya salah satu tujuan bekerja adalah melakukan interaksi
social. Dimana masing-masing anggota organisasi dapat mengekspresikan
emosi yang negative, misalnya frustasi atau tidak puas dengan pekerjaan yang
dikerjakannya selama ini kepada temen sekerja.
4. Fungsi Informasi
Fungsi ini berhubungan dengan memperlancar pengambilan keputusan
yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen. Dengan mentransfer data dan
alternative pilihan yang ada, individu atau organisasi akan dengan mudah
mengambil keputusan.
5

Dari keempat fungsi diatas, tidak ada fungsi yang lebih penting dari
yang lain. Setiap proses komunikasi yang terjadi di dalam organisasi akan
melibatkan lebih dari satu fungsi yang ada. Misalnya, agar staff bagian
administrasi keuangan dapat bekerja secara efektif dan efisien, supervisor
sebaiknya menggunakan komunikasi yang dapat mengontrol, memotivasi, dan
memberikan informasi kepada mereka.

C. Faktor-Faktor Penghambat Komunikasi


Dalam proses berkomunikasi pasti sering terjadi hambatan pada proses
komunikasi. Penghambat tersebut dikenal dengan istilah asing yaitu barrier,
noises, atau bottle neck communication.9 Di antara faktor-faktor yang menjadi
hambatan komunikasi yaitu, sebagai berikut:
Faktor-faktor yang dapat menghambat komunikasi menurut Suranto, 2010:10
1) Faktor Biologis
Pada faktor biologis, komunikator terkadang mengalami hambatan
yang muncul sejak lahir atau setelah ia dewasa karena sebuah kecelakaan.
Faktor biologis ini dapat berupa komunikator yang tunawicara, tunarungu,
dan gugup. Selain itu, hal ini juga disebabkan oleh komunikator atau
komunikan tidak kredibel/berwibawa dan memahami karakteristik
komunikan atau komunikator.
2) Faktor Psikologis
Di antara faktor psikologis dalam hal ini yaitu komunikator atau
komunikan yang tidak berkonsetrasi/fokus pada suatu pembicaraan/konteks
yang dibahas. Selain itu, faktor psikologis juga menyangkut dengan
emosional yang ada pada tiap pesonal. Faktor inilah yang dapat
menyebabkan gagasan dan perasaan sering membuat sulit bersikap
obyektif.11
3) Hambatan Gender
Dalam hal ini, faktor gender terkadang merupakan menjadi
hambatan saat sedang berkomunikasi. Terkadang, perempuan yang masih
malu saat sedang berinteraksi dengan lawan jenis.
4) Perbedaan Persepsi dan Bahasa

9 Husaini Usman. “Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan”, Ed. 3, Cet. 2, (Jakarta:
Bumi Aksara), 427

10 http://digilib.unila.ac.id/16295/14/BAB%20II.pdf, diakses pada 21 oktober 2019

11 Badri Munir Sukoco. “Manajemen Administrasi Perkantoran Modern”, (Jakarta: Erlangga), 57


6

Komunikator atau komunikan yang kurang memahami latar


belakang sosial dan budaya yang berlaku, sehingga dapat melahirkan
perbedaan persepsi saat berinteraksi. Adapun demikian, perbedaan bahasa
pun akan menjadi sebuah hambatan jika komunikator dan komunikan tidak
saling memahami. Sehingga dengan demikian dapat timbul adanya
perbedaan persepsi pula. Selain itu, perbedaan persepsi juga dapat
menimbulkan penafsiran yang salah pada simbol-simbol tertentu.
5) Komunikator dan komunikan saling berprasangka buruk
Pada saat komunikasi, komunikator atau komunikan saling
berprasangka buruk saat saling menanggapi pembicaraan. Maka dari itu,
percakapan akan terlihat membosankan.
6) Faktor Media
Meskipun terkadang media bukan merupakan hal yang penting,
namun media ada kalanya dibutuhkan pada beberapa kegiatan, misalnya
presentasi. Jika pada saat presentasi tidak tersedianya media yang
dibutuhkan seperti microfone atau power point, maka presentasi akan
mengalami hambatan dan tidak dapat berjalan secara lancar. Selain itu,
media yang dapat mengalami hambatan yaitu telepon kantor. Salah satunya
telepon sekretaris, jika telefon sekretaris mengalami gangguan maka
komunikasi dengan berbagai relasi pun akan terhambat.

Namun, pada sumber lain dikatakan bahwa faktor hambatan dalam


komunikasi perkantoran juga meliputi:12
1) Hambatan Lingkungan 13
Tidak semua hambatan komunikasi disebabkan oleh manusia
sebagai peserta komunikasi. Terdapat beberapa faktor lingkungan yang
turut mempengaruhi proses komunikasi yang efektif. Pesan yang
disampaikan oleh komunikator dapat mengalami rintangan yang dipicu
oleh faktor lingkungan yaitu latar belakang fisik atau situasi dimana
komunikasi terjadi. Hambatan lingkungan ini mencakup tingkat
aktifitas, tingkat kenyamanan, gangguan, serta waktu.
2) Reaksi Emosional Depensif (Terlalu Bertahan) dan Agresif (Terlalu
Menyerang)

12 Husaini Usman. “Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan”, Loc. Cit.... 427

13 https://pakarkomunikasi.com/hambatan-hambatan-komunikasi, diakses pada 21 oktober 2019


7

Hambatan ini terjadi pada komunikasi saat sedang


berlangsungnya proses presentasi (tanya-jawab) dan debat. Karena
reaksi emosional berupa depensif dan agresif, dapat membuat
kegaduhan pada ruangan.
3) Belum berbudaya baca dan tulis, serta budaya diam
Kurangnya budaya literasi dan menulis serta pendiam, dapat
menjadikan hambatan dalam berkomunikasi dalam perkantoran. Maka
dari itu, budaya membaca atau literasi sebelum berkomunikasi menjadi
sangat penting.
4) Destruktif (Merusak atau menghancurkan)14
Bersikap destruktif pada saat interaksi dan komunikasi dapat
membuat hubungan menjadi renggang dan tidak rukun. Maka dari itu,
hambatan ini berpengaruh pada hubungan kerjasama dalam
perkantoran juga karyawan atau pegawai yang ada.
5) Kurang menguasai materi
Telah dipaparkan pada faktor sebelumnya, bahwa budaya
literasi sangat penting, hal ini juga dapat berkaitan dengan penguasaan
terhadap materi. Kurangnya minat membaca dalam hal ini pun juga
akan menjadi kurang dalam menguasai materi termasuk dalam
perkantoran.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa faktor hambatan dalam komunikasi
perkantoran meliputi faktor internal dan eksternal.
1. Faktor Internal
-Hambatan Biologis
-Hambatan Psikologis
-Hambatan Gender
-Perbedaan Persepsi dan Bahasa
2. Faktor Eksternal
-Komunikator dan Komunikan Saling Berprasangka Buruk
-Faktor Media
-Hambatan Lingkungan
-Reaksi Emosional Depensif dan Agresif
-Belum Berbudaya Baca dan Tulis Serta Budaya Diam
-Destruktif
-Kurang Meguasai Materi

D. Prinsip-Prinsip Komunikasi

14 https://kbbi.web.id/destruktif (diakses pada 22 Oktober 2019)


8

Prinsip-prinsip komunikasi seperti halnya fungsi dan definisi komunikasi


mempunyai uraian yang beragam sesuai dengan konsep yang dikembangkan oleh
masing-masing pakar. Istilah prinsip oleh William B. Gudykunst disebut asumsi-
asumsi komunikasi. Larry A. Samovar dan Richard E. Porter menyebutnya
karakteristik komunikasi. Dari beberapa pakar ada beberapa prinsip yang menjadi
dasar komunikasi yang berjalan dengan efektif dikenal dengan singkatan REACH
(Respect, Empathy, Audible, Clarity, dan Humble). Prinsip komunikasi yang
efektif ini didasari bahwa sebenarnya komunikasi bertujuan untuk mendapatkan
perhatian, kepedulian, simpati, respon dan tanggapan yang positif dari orang lain.

1. Respect (menghargai)

Hal ini yang paling utama dalam prinsip berkomunikasi ialah rasa
saling menghargai dan menghormati kepada orang lain. Ingat bahwa
dasarnya manusia merupakan mahkluk yang ingin dihargai dan dihormati.
Apabila seorang pimpinan ingin memberi kritik atau peringatan kepada
pegawainya tetap harus memperhatikan perasaan dan harga diri seseorang.
Dengan membangun kepedulian dan sikap menghargai, kita dapat
membangun lingkungan kerja yang sinergis dan meningkatkan efektifitas
kerja perorangan maupun kelompok.

2. Empathy (empati)

Terlebih dahulu sebelum ingin dipahami dan dimengerti orang lain.


Jika kita mendengar dan memahami orang lain terlebih dahulu, kita dapat
dengan mudah membangun kepercayaan dan keterbukaan pegawai untuk
membangun kerjasama.

3. Audible (memahami)

Audible berarti mudah di dengar dan dimengerti orang lain. Jika


empati berarti kita harus mendengar dan mengerti orang lain justru,
audible justru pesan yang disampaikan harus mudah diterima secara baik
oleh komunikan, kita dapat memilih saluran sedemikian rupa agar pesan
dapat empati merupakan kemampuan seseorang memposisikan diri pada
kondisi yang dirasakan oleh orang lain. Hal yang paling mendasar dari
9

empati yaitu kemampuan seseorang untuk mendengarkan tersalurkan dan


mudah dipahami komunikan.

4. Clarity (jelas)

Pesan yang disampaikan harus mudah dipahami oleh komunikan


yang berarti bahwa pesan yang disampaikan memiliki kejelasan dan tidak
menimbulkan spekulasi yang berbeda-beda. Apabila pesan yang
disampaikan tidak jelas akan menimbulkan dampak yang besar. Clarity
juga bisa diartikan sebagai keterbukaan informasi. Dalam proses
komunikasi, kita harus bersikap terbuka sehingga timbul rasa saling
percaya dari komunikan.15

E. Pelayanan Komunikasi Di Kantor


Dalam organisasi komunikasi memegang peranan penting. Karena
komunikasi merupakan penggerak organisasi di mana tujuan organisasi sulit
dicapai tanpa adanya komunikasi. Di antara peran komunikasi dalam organisasi
di kantor yaitu:

1. Kehandalan
Zeithaml (1997) mengemukakan kehadndalan Realibiti adalah
kemampuan dan kehadndalan untuk menyediakan pelayanan yang
terpercaya. Kemampuan dan kehandalan dalam penyelenggaraan
pelayanan publik merupakan kewajiban aparatur/karyawan dala
memberikan pelayanan kepada masyarakat (pensiun) yang membutuhkan
pelayanan, baik pelayanan dalam bentuk lisan, bentuk tulisan dan dalam
bentuk perbuatan.

2. Daya tanggap
Ziethaml (1997) mengemukakan daya tanggap Responsiveness
adalah kesanggupan untuk membantu dan menyediakan pelayanan secara

15 Ananda Safira Zahra Z, Komunikasi Kantor dan Alur Informasi, Jurnal D3 Administrasi Bisnis,
Bandung, 2015, 10
10

cepat dan tepat, serta tanggap terhadap keinginan masyarakat yang


membutuhkan pelayanan.
3. Jaminan
Ziethaml (1997) mengemukakan jaminan Assurance yaitu,
kemampuan dan dan keramahan serta sopan santun karyawan dalam
meyakini kepercayaan konsumen (pensiun).
Didalam pemberian layanan kepada pensiunan, karyawan harus
memberikan jaminan melalui sikap yang ramah dan cara mereka yang
sopan sehingga pensiunan mendapat perhatian serta kepuasaan dalam
kebutuhan pelayanan.
4. Perhatian
Perhatian emphaty adalah sikap yang menunjukkan kepedulian
terhadap konsumen. Kepeduliaan atau minat seorang teehadap sesuatu
biasanya muncul karena rasa ketertarikan atau kebutuhan yang terjadi
karena ada dorongan dari hatinya atau karena atau karena pengaruh situasi
yang dihadapinya atau dengan perhatian adalah kepedulian penuh terhadap
pelanggan, baik yang berkaitan dengan perhatian akan kebutuhan dan
keinginan pelanggan maupun pemahaman atas saran atau kritinya .

5. Kenyataan

Pemberian pelayanan dari karyawan dilihat juga dari kenyataan


yang di alami oleh masyarakat terhadap kualitas pelayanan yang dilihat
dari sarana fisik secara kasat matas, misalnya berupa fasilitas atau sarana
perkantoran, komputerissi, ruang tunggu, informasi dsb.16

16 Seisy A. Parera. “Peran Komunikasi dalam Pelayanan Publik di PT. TASPEN (Persero) Cabang
Manado” Jurnal “Acta Diurna” Vol. III No. 3, 2014.
11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Komunikasi kantor yaitu komunikasi yang berlangsung dan terjadi
dalam kantor. Pada prinsipnya komunikasi merupakan sutau aktifitas yang
menukarkan suatu gagasan atau ide. Pentingnya komunikasi yaitu dapat
membantu untul menjelaskan tujuan strategi suatu organisasi (kantor). Karena
organisasi memerlukan dukungan dari berbagai kelompok atau public utama

Fungsi komunikasi kantor, menurut Scott dan Mitchell (1976), yaitu:


Fungsi Kontrol, Fungsi Motivasi, Fungsi Emosi, Fungsi Informasi

Faktor hambatan dalam komunikasi perkantoran meliputi faktor


internal dan eksternal.

b. Faktor Internal
-
Hambatan Biologis
-
Hambatan Psikologis
-
Hambatan Gender
-
Perbedaan Persepsi dan Bahasa
c. Faktor Eksternal
-Komunikator dan Komunikan Saling Berprasangka Buruk
-Faktor Media
-Hambatan Lingkungan
-Reaksi Emosional Depensif dan Agresif
-Belum Berbudaya Baca dan Tulis Serta Budaya Diam
-Destruktif
-Kurang Meguasai Materi

Dari beberapa pakar ada beberapa prinsip yang menjadi dasar


komunikasi yang berjalan dengan efektif dikenal dengan singkatan REACH
(Respect, Empathy, Audible, Clarity, dan Humble). Prinsip komunikasi yang
efektif ini didasari bahwa sebenarnya komunikasi bertujuan untuk mendapatkan
perhatian, kepedulian, simpati, respon dan tanggapan yang positif dari orang
lain.

12
13

Di antara peran komunikasi dalam organisasi di kantor yaitu:


Kehandalan, Daya tanggap, Jaminan, Perhatian, Kenyataan

B. Saran
Demikianlah makalah ini penulis buat, tidak lupa penulis mohon maaf
kepada semua pihak. Kritik dan saran penulis harapkan, demi perbaikan
penulisan makalah ini selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca dan penulis

DAFTAR PUSTAKA
14

Gani, Fuad. “Manajemen Perkantoran Modern”, (Jakarta: PT. Raja Grafindo


Persada)

Rahmanto, Aris Febri. “Peranan Komunikasi dalam Suatu Organisasi”, jurnal


komunikologi vol. 1 No. 1, September 2004,
(https://digilib.esaunggul.ac.id), diakses pada 2 oktober 2019

Syarifa, Chusnu. “Komunikasi Perkantoran”


(http://staffnew.uny.ac.id/upload/197912032015042001/pendidikan/PERT
EMUAN%2010-12%20KOMUNIKASI%20PERKANTORAN.pdf),
diakses pada 21 Oktober 2019

https://kbbi.kemendikbud.go.id/entri/Komunikasi, diakses pada 20 Oktober 2019

Nurhadi, Zikri Fachrul. dan Kurniawan, Achmad Wildan. “Kajian Tentang


Efektivitas Pesan dalam Komunikasi”, Jurnal Komunikasi Vol. 3 No.1
April 2017.

Badri Munir Sukoco, 2007. “Manajemen Administrasi Perkantoran Modern”,


(Jakarta: Erlangga)
Usman, Husaini. “Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan”, Ed. 3, Cet.
2, (Jakarta: Bumi Aksara)

http://digilib.unila.ac.id/16295/14/BAB%20II.pdf, diakses pada 21 oktober 2019

Sukoco, Badri Munir. 2007 “Manajemen Administrasi Perkantoran Modern”,


(Jakarta: Erlangga)
https://pakarkomunikasi.com/hambatan-hambatan-komunikasi, diakses pada 21
oktober 2019
https://kbbi.web.id/destruktif (diakses pada 22 Oktober 2019)
15

Zahra Z, Ananda Safira. 2005. “Komunikasi Kantor dan Alur Informasi” Jurnal
D3 Administrasi Bisnis, Bandung.

A. Parera, Seisy. “Peran Komunikasi dalam Pelayanan Publik di PT. TASPEN


(Persero) Cabang Manado” Jurnal “Acta Diurna” Vol. III No. 3, 2014.

Anda mungkin juga menyukai