SISTEM PERKANTORAN
“TEORI ADMINISTRASI”
Oleh Kelompok 2:
Alfida Yuliasari (04010420004)
Belinda Putri Febianti (04010420005)
Khozinatul Asrori (04010420012)
Dosen Pengampu:
M. Adi Trisna Wahyudi, S.Sos, M.M
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
dalam mata kuliah Teori Administrasi yang berjudul “Sistem Perkantoran” ini.
Kami menyadari tanpa dukungan dari berbagai pihak, sangat sulit bagi kami untuk
dapat menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu kami ingin mengucapkan
terima kasih kepada:
(1) Bapak M. Adi Trisna Wahyudi, S.Sos, M.M, selaku dosen pengampu mata
kuliah Teori Administrasi yang membimbing kami dalam penyusunan
makalah ini.
(2) Orang tua kami yang telah memberikan dukungan penuh kepada kami.
(3) Teman-teman yang telah membantu memberikan masukan dan kritikan
sehingga tersusunlah makalah ini.
Kami menyadari terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini, maka
dari itu kami meminta kritik dan sarannya kepada pembaca demi tercapainya
makalah yang sempurna. Besar harapan kami juga semoga makalah ini
bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca pada umumnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................2
C. Tujuan Pembahasan.........................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................4
PEMBAHASAN.....................................................................................................4
A. Sistem Perkantoran.......................................................................................4
B. Macam-Macam Sistem Perkantoran.............................................................4
C. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Perkantoran.........................................15
BAB III..................................................................................................................19
PENUTUP.............................................................................................................19
A. Kesimpulan.................................................................................................19
B. Saran............................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada sebuah organisasi terdapat beberapa fungsi yang memiliki aktivitas
dan deskripsi pekerjaan berbeda-beda satu sama lain. Setiap aktivitas tersebut
menghasilkan data dan informasi. Data adalah fakta yang mempresentasikan
keadaan atau aktivitas pekerjaan sebelum diolah ke dalam form yang dapat
dipahami oleh orang lain. Adapun informasi merupakan data yang telah diubah
ke dalam form yang dapat dipahami dan berguna bagi organisasi. Sistem kantor
sekolah yang baik akan menjelaskan bagaimana sebuah data diolah menjadi
informasi, didistribusikan, mendapatkan umpan balik, hingga sebuah keputusan
dapat diambil oleh kepala sekolah.1
Sistem terdiri dari subsistem yang berhubungan dengan prosedur yang
membantu pencapaian tujuan. Pada saat prosedur diperlikan untuk melengkapi
beberapa proses pekerjaan, maka metode berisi tentang aktivitas operasional
atau teknis yang akan menjelaskannya (Sukoco, 2007). Penggunaan sitem
dalam sebuah kantor yang dibuat sesuai kebutuhan akan menghasilkan manfaat
sebagai berikut.2
1. Melancarkan pekerjaan perkantoran. Paduan yang jelas membuat setiap unit
bekerja dan bertanggung jawab sesuai tugas dan kewajibannya masing-
masing.
2. Mengurangi keterlambatan dan hambatan. Prosedur yang baik seharusnya
mencantumkan waktu atau jadwal pencapaian tujuan secara jelas.
3. Pengawasan atau kontrol yang lebih baik terhadap pekerjaan sehingga
mencegah kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pekerjaan.
4. Penghematan tenaga, waktu, dan biaya tata usaha. Prosedur dan metode
yang jelas membuat staff melaksanakan pekerjaannya secara efektif dan
efisien.
1
Zulkarnain, Wildan. Manajemen Perkantoran Profesional. Jakarta : Gunung Samudera.
2
Badri, Sukoco. 2007. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Jakarta : Erlangga.
1
2
A. Sistem Perkantoran
Menurut AM. Kadarman, “Sistem adalah suatu kumpulan bagian yang
saling berhubungan dan bergantung serta diatur sedemikian rupa sehingga
menghasilkan sistem keseluruhan”.3 Sedangkan administrasi menurut Siagian
yang dikutip oleh Makassau, “Administrasi adalah keseluruhan proses kerja
sama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas
tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.”4
Menurut J.C. Denyer sistem perkantoran adalah urutan baku operasi-
operasi dalam suatu kegiatan perusahaan khusus (seperti: pembayaran upah,
pembuatan faktur penjualan, dll) yang berkenaan dengan bagaimana operasi-
operasi itu dilaksanakan (metode) maupun dimana dan bilamana
dilaksanakannya.5
B. Macam-Macam Sistem Perkantoran
1. Prinsip-prinsip Manajemen Perkantoran
Keeling, et. All (1978) dalam bukunya Administrative Office
Management, dengan mengacu pada William H. Leffingwell, mengatakan
bahwa Lellingwell dipandang sebagai bapak manajemen kantor, adalah
seorang penggagas pertama dengan menerapkan prinsip-prinsip
manajemen ilmiah pada pekerjaan kantor. Bukunya Scientific Office
Management yang diterbitkan pada tahun 1917 adalah mendahului dari
semua studi modern dalam manajemen kantor. Kelima prinsip dan
pekerjaan yang efektif diilustrasikan dalam gambar yang dimuat pada
halaman 16 yang kemudian dikembangkan Keeling dan kawan-kawan.
Prinsip-prinsip ini dapat dikaitkan dengan pas pada manajemen di semua
pekerjaan.
3
G. R. Terry dan L. W. Rue, Dasar-dasar Manajemen, Bumi Aksara, Jakarta. Hal 232.
4
M. A. Makassau, 1985, Metode Analisa System Pola Operasional Administrasi, C. V. Sinar Baru,
Bandung, Hal. 20.
5
J.C. Denyer. Edisi 4 berilustrasi. Penerbit Macdonald & Evans, 1974
5
Prinsip 1
Dapat dengan mudah manajer kantor harus merencanakan pekerjaan apa
yang harus dikerjakan dan bagaimana, kapan dan di mana harus
dikerjakan, dan oleh siapa harus dikerjakan.
Prinsip 2
Dengan memahami seluruh perencanaan kantor dan organisasi serta
pengembangan produk, manajer tersebut dapat mengkoordinasikan upaya-
upaya semua pegawai, mesin-mesin, dan informasi untuk
memformulasikan jadwal kerja yang sesuai dengan perencanaan.
Prinsip 3 dan 4
Lebih jauh, prosedur dan sistem operasi yang tepat, praktik penyimpanan
arsip, metode untuk melaksanakan rencana juga pengukuran, standar dan
tata letak untuk melaksanakan pekerjaan harus dikembangkan secara
efektif.
Prinsip 5
Mungkin yang paling penting, manajer kantor menseleksi, melatih,
memotivasi, mengkompensasi dan meningkatkan pegawai untuk
mempertahankan minat terhadap organisasi pada tingkat yang optimal.
Komaruddin (1981) mengemukan sembilan prinsip manajemen
perkantoran sebagai berikut:
a. Manajer kantor itu adalah seorang eksekutif yang harus membuat
rencana, menyusun organisasi, dan melakukan pengawasan terhadap
sebagian besar pekerjaan kantor yang harus dilaksanakan, serta
memimpin para pegawai dalam melaksanakan tugas mereka.
Manajemen tertinggi harus menyadari diri bahwa manajer kantor itu
bukan seorang penyelia yang semata-mata hanya berurusan dengan
ketata usahaan saja;
b. Tata ruang kantor harus direncanakan dengan ilmiah untuk
menghindari gerakan yang tidak perlu (mubazir), keterlambatan, dan
kesukaran untuk menggapai pekerjaan atau bahan-bahan;
6
Menurut Mcleod dan Schell (2001), sebuah sistem yang baik memiliki
karakteristik sebagai berikut:8
a. Fleksibel. Walaupun sistem yang efektif adalah sistem yang terstruktur
dan terorganisir dengan baik, namun sebaiknya cukup fleksibel agar
lebih mudah disesuaikan dengan keadaan yang sering berubah;
b. Mudah diadaptasikan. Sistem yang baik juga harus cepat dan mudah
diadaptasikan dengan kondisi baru tanpa mengubah sistem yang lama
maupun mengganggu fungsi utamanya;
c. Sistematis. Agar berfungsi secara efektif, hendaknya sistem yang ada
bersifat logis dan sistematis, yaitu sistem yang dibuat tidak akan
mempersulit aktivitas pekerjaan yang telah ada;
d. Fungsional. sistem yang efektif harus dapat membantu mencapai
tujuan yang telah ditentukan;
e. Sederhana. Sebuah sistem sehari lebih sederhana dipahami dan
dilaksanakan;
f. Pemanfaatan sumber daya yang optimal. sistem yang dirancang dengan
baik akan menjadikan penggunaan sumber daya yang dimiliki
organisasi dapat dioptimalkan pemanfaatannya.
3. Unsur Sistem
Secara umum, sebuah sistem yang ideal memiliki unsur (Laudon dan
Laudon, 2004; Odgers, 2005) sebagai berikut:9
a. Input. Aliran sistem dimulai oleh input dari beberapa jenis sumber
daya. Di dalam area kerja, jenis input yang biasa dijumpai adalah data,
informasi, dan material yang diperoleh baik dari dalam maupun luar
organisasi. Tentunya kelancaran aliran input ini akan ditunjang oleh
keterampilan dan pengetahuan karyawan, serta peralatan kantor yang
memadai guna menjalankan metode dan prosedur dalam sistem. Dalam
beberapa instansi, output dari satu sistem menjadi input untuk sistem
yang lain;
8
Badri, Sukoco. 2007. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Jakarta : Erlangga. hal 32.
9
Badri, Sukoco. 2007. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Jakarta : Erlangga. hal 32-
33.
9
10
Badri, Sukoco. 2007. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Jakarta : Erlangga. Hal 34.
11
11
Badri, Sukoco. 2007. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Jakarta : Erlangga. hal 35-
38.
12
12
Badri, Sukoco. 2007. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Jakarta : Erlangga. hal 38-
44.
14
dengan adanya tujuan maka akan lebih jelas kemana arah suatu perusahaan
atau kantor itu akan dijalankan. Berikut ini tujuan sistem perkantoran:
1. Efisiensi dalam pemanfaatan sumber daya organisasi.
Efisiensi menurut Gie (2000) adalah suatu asas dasar tentang
perbandingan terbaik antara suatu usaha dengan hasilnya. Menurutnya
perbandingan ini dapat dilihat dari dua segi, yaitu:
a. Segi Usaha
Suatu usaha dapat dikatakan efisien jika suatu hasil tertentu tercapai
dengan usaha yang sekecil-kecilnya. Pengertian usaha dapat
dikembalikan pada lima system yang dapat juga disebut sumber-
sumber kerja, yaitu: pikiran, tenaga, waktu, ruang dan benda (termasuk
uang).
b. Segi Hasil
Suatu kegiatan dapat disebut efisien jika dengan suatu usaha tertentu
memberikan hasil yang sebanyak-banyaknya, baik mengenai mutunya
ataupun jumlah satuan hasil itu.13
Dengan demikian efisiensi itu berkaitan erat dengan sumber daya yang
dikeluarkan dan hasil pencapaian tujuan yang diperoleh. Semakin kecil
sumber daya yang dikerahkan untuk memperoleh hasil yang di capai,
maka semakin efisien dari suatu kegiatan tersebut. Namun demikian besar
kecilnya pencapaian tujuan tetapkan menjadi ukuran tingkat efisiensi suatu
kegiatan. Dalam konsep manajemen kantor yang efektif dan efisien
merupakan konsep pengelolaan kantor yang bertujuan untuk
memaksimalkan ketepatan terhadap tercapainya sasaran ataupun tujuan
pekerjaan kantor dengan menggunakan usaha-usaha berupa pikiran,
tenaga, waktu, ruang dan benda yang sesuai dengan hasilnya.14
2. Mengendalikan biaya operasi
Sistem digunakan untuk mengendalikan biaya operasi dengan cara
membandingkan hasil kerja yang telah dilakukan dengan standar yang
13
Ibid, 171.
14
The Liang Gie. 2000. Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta : Liberty.
17
berlaku. Jika terjadi ketidak sesuaian antara hasil kerja dengan standar,
maka perlu dilakukan perbaikan atau memodifikasi metode sehingga
kesalahan dapat diminimalisir dan biaya pun dapat ditekan.
3. Meningkatkan efiensi operasional
Sistem kantor yang jelas dapat membantu meminimalkan gerakan/aktifitas
yang tidak perlu, keterlambatan, dan ketidak pastian. Selain itu, dengan
sistem yang baik juga membantu atasan untuk
melimpahkan/mendelegasikan tugas-tugas khusus, sehingga atasan dapat
melaksanakan tugas sesuai dengan kewenangannya.
4. Membantu pencapaian tujuan organisasi
Jika sistem dirancang dengan baik dan digunakan secara efektif,
Efektifitas merupakan suatu hal yang berkaitan dengan sejauh mana
organisasi mencapai tujuan yang telah ditentukan.15 Namun demikian
banyak definnisi yang diberikan berkaitan dengan Efektifitas tersebut.
Misalnya efektifitas di kaitkan denan pencapaian usaha yang sesuai
dengan rencananya atau rencana hasil dibandingkan dengan realisasi
hasil.16 Efektifitas juga merupakan suatu keadaan atau kemampuan kerja
yang dilaksanakan oleh manusia untuk memberikan nilai guna yang
diharapkan.17 Dengan demikian sistem tersebut dapat membantu
peencapaian tujuan organisasi, yaitu: kepuasan pelanggan, pengurangan
biaya, dan keuntungan yang lebih tinggi.
Namun dengan adanya tujuan dalam sistem perkantoran, tetap saja
memiliki suatu kelebihan dan kekurangan didalamnya. Beberapa kelebihan
sistem perkantoran yaitu:
1. Kelancaran aliran kerja; Karyawan mengikuti metode yang baku untuk
membantu menghindari gerakan yang tidak perlu, keterlambatan, dan
kesalahan saat melaksanakan instruksi pekerjaan.
2. Keseragaman tindakan; Sistem juga membantu karyawan untuk mengikuti
prosedur yang sama untuk pekerjaan yang sama (standar).
15
Komaruddin, (1981). Manajemen Kantor, Teori dan Praktek, Bandung: Sinar Baru: 12
16
Akmal, (2005). Menata Rumah dengan Estetika.Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama: 36.
17
The Liang Gie, (2000). Administrasi …: 24.
18
A. Kesimpulan
Sistem perkantoran ialah segenap rangkaian prosedur yang telah menjadi
pola kebulatan, tata kerja, dan tata tertib dalam penyelesaian sesuatu bidang
kerja atau fungsi pokok dalam suatu organisasi. Dengan beberapa
karakteristiknya yaitu Fleksibel, Mudah diadaptasikan, Sistematis, Fungsional,
Sederhana, Pemanfaatan sumber daya yang optimal. masing-masing unsur
system memainkan peranan yang penting dalam menjalankan sistem dan yang
paling utama adalah bahwa output dari sebuah sistem (departemen atau
bagian) tertentu mempunyai hubungan yang erat dengan sistem (departemen
atau bagian) yang lain. Jenis system diklasifikasikan berdasarkan tingkatan
manajerial yang dilayani oleh masing-masing system. tujuan sistem
perkantoran yaitu efisiensi dalam pemanfaatan sumber daya organisasi,
mengendalikan biaya operasi, meningkatkan efiensi operasional, membantu
pencapaian tujuan organisasi. Beberapa kelebihan sistem perkantoran:
Kelancaran aliran kerja, keseragaman tindakan, ekonomis, dls. Kekurangan
dari sistem perkantoran: Kesulitan membangun sistem, kesulitan mematuhi
sistem, sistem tidak berguna sepanjang waktu, investasi system.
D. Saran
Kami menyadari masih banyak sekali kesalahan dalam pembuatan tugas
kami pada kali ini untuk itu kami mohon maaf jika ada kesalahan dan
ketidakbenaran dari pembahasan kami serta penulisan kami yang kurang
dapat di mengetri, oleh sebab itu untuk memperbaiki dalam pembuatan tugas
kami selanjutnya kami minta kritik dan saran.
19
DAFTAR PUSTAKA
20