Disusun Oleh:
Kelompok 7
Annisa Suci Ramadhanti 1903793
Karmila Apriliya 1905946
Sabila Istiqomah 1904023
Penyusun.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................1
1.3 Tujuan Makalah...............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................2
2.1 Pengertian Pengorganisasian Arsip Dinamis...................................................2
2.2 Asas Penyelenggaraan Kearsipan....................................................................3
2.3 Asas Pengorganisasian Pengelolaan Arsip.......................................................5
2.4 Faktor Tercapainya Pengorganisasian yang Efektif dan Efisien....................10
BAB III STUDI KASUS..................................................................................................12
BAB IV PENUTUP.........................................................................................................14
4.1 Kesimpulan....................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................15
ii
DAFTAR GAMBAR
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pengorganisasian Arsip Dinamis
Pengorganisasian Arsip merupakan bagian dari proses penyusutan arsip.
Menurut Agus Sugiarto (2005 : 21 ) Di dalam pengorganisasian Arsip, yaitu
membicarakan siapa yang melakukan pengelolaan arsip dalam suatu
organisasi. Agar ada kejelasan dalam hal pembagian Tugas dan siapa yang
menjadi tanggung jawabnya. Asas pengelolaan surat/arsip adalah penentuan
kebijakan pengorganisasian kegiatan pengelolaan surat secara baku pada
suatu instansi. Pengelolaan arsip sebenarnya telah dimulai sejak suatu surat
(naskah, warkat) dibuat atau diterima oleh suatu organisasi perusahaan
sampai kemudian ditetapkan untuk disimpan, selanjutnya disusutkan (retensi),
dan dimusnahkan. Oleh karena itu, di dalam kearsipan terkandung unsur-
unsur kegiatan penerimaan, penyimpanan, penemuan kembali, dan
penyusutan arsip.
Berdasarkan KBBI Online, asas merupakan dasar atau sesuatu yang
menjadi tumpuan untuk berpikir dan berpendapat. Sementara menurut Jaafar
Muhammad (1992), pengorganisasian adalah penyusunan sumber-sumber
organisasi dalam bentuk kesatuan dengan cara yang berkesan agar tujuan dan
objektif organisasi yang dirancang dapat dicapai. Dan arsip adalah kumpulan
dokumen bersejarah atau fasilitas fisik tempat mereka disimpan. Arsip sendiri
berisikan sumber-sumber primer yang terakumulasi selama masa hidup suatu
inividu atau organisasi, dan disimpan untuk menunjukkan fungsi orang atau
organisasi tersebut. Lalu arsip dinamis adalah arsip yang digunakan secara
langsung dalam kegiatan pencipta arsip dan disimpan selama jangka waktu
tertentu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa asas pengorganisasian arsip dinamis adalah
dasar atau prinsip yang menjadi acuan untuk melakukan kegiatan pengelolaan
arsip dalam suatu organisasi agar dapat mencapai tujuannya.
Pengorganisasian arsip merupakan dimana arsip tersebut dikelola,
pengorganisasian ini dilakukan untuk mempermudah kegiatan pengelolaan
arsip pada suatu lembaga atau organisasi dalam menangani arsip yang
2
3
k. Asas kepartisipatifan
Asas kepartisipatifan adalah penyelenggaraan kearsipan harus
memberikan ruang untuk peran serta dan partisipasi masyarakat di
bidang kearsipan.
l. Asas akuntabilitas
Asas akuntabilitas adalah penyelenggaraan kearsipan harus
memperhatikan arsip sebagai bahan akuntabilitas dan harus bisa
merefleksikan kegiatan dan peristiwa yang direkam.
m. Asas kemanfaatan
Asas kemanfaatan adalah penyelenggaraan kearsipan harus dapat
memberikan manfaat bagi kehidupan bermasyarat, berbangsa, dan
bernegara.
n. Asas aksesibilitas
Asas aksesibilitas adalah penyelenggaraan kearsipan harus dapat
memberikan kemudahan, ketersediaan dan keterjangkauan bagi
masyarakat untuk memanfaatkan arsip.
o. Asas kepentingan umum
Asas kepentingan umum adalah penyelenggaraan kearsipan
dilaksanakan dengan memperhatikan kepentingan umum dan tanpa
diskriminasi.
2.3 Asas Pengorganisasian Pengelolaan Arsip
Asas pengorganisasian pengelolaan arsip didefinisikan sebagai
penyelenggaraan dan penyimpanan arsip yang didasarkan pada kebutuhan
organisasi dengan melihat besar kecilnya organisasi dan volume arsip yang
tercipta. Pengelolaan arsip yang tepat oleh organisasi dapat meningkatkan
efektivitas dan efisiensi kerja organisasi. Pemilihan dan penerapan asas
pengorganisasian dapat dilakukan dengan mempertimbangkan: 1) besar
kecilnya organisasi; 2) banyak sedikitnya beban kerja; 3) banyak sedikitnya
volume arsip; 4) ketersediaan pegawai; 5) ketersediaan sarana dan prasarana.
Terdapat 3 asas pengorganisasian, yaitu:
6
a. Asas Sentralisasi
Penyimpanan arsip aktif secara terpusat memiliki prinsip bahwa arsip
aktif suatu organisasi terdapat di satu tempat (a central records area).
Sentralisasi umumnya cocok bagi organisasi yang kecil. Untuk organisasi
yang besar akan tidak efisien karena menyebabkan ketidaknyamanan
bagi bagian lain di organisasi. Ciri lainnya adalah beban kerja dan
volume arsip relatif sedikit. Sentralisasi memberikan pendekatan yang
seragam pada sistem penyimpanan, karena semua arsip disimpan dan
diatur dengan sistem yang sama dan dicari dengan prosedur yang sama.
Dalam implementasinya, pengelolaan arsip secara sentralisasi
memberikan keuntungan dan kelemahan. Keuntungan pengelolaan arsip
aktif secara sentralisasi adalah :
1. Prosedur penyimpanan yang konsisten;
2. Proses pengelolaan arsip lebih terkendali;
3. Meminimalkan duplikasi arsip;
4. Memberikan penggunaan ruang, peralatan dan tenaga yang lebih
baik;
5. Memberikan peningkatan keamanan rekod dan memberikan satu
penelusuran;
6. Memudahkan pengawasan terhadap pengelolaan arsip.
Selain memberikan keuntungan, pengelolaan arsip secara sentralisasi
juga memberikan kelemahan, yaitu :
1. Proses penanganan arsip menjadi panjang karena arsip yang diterima
atau yang keluar harus melewati beberapa unit kerja, apalagi jika
organisasi memiliki struktur organisasi yang banyak.
2. Semakin lama volume arsip akan semakin banyak sehingga
dibutuhkan tempat dan sarana yang semakin besar dan banyak. Jika
kebutuhan tempat dan sarana untuk menampung arsip-arsip tersebut
tidak terpenuhi, akan menghambat pengelolaan arsip yang efektif
dan efisien;
3. Masing-masing unit kerja relatif sulit atau kurang leluasa dalam
menentukan dan memenuhi kebutuhan dalam mengelola arsipnya.
7
Unit
Kerja
Unit
Kerja
Gambar 1
Penyimpanan arsip dengan menggunakan asas sentralisasi
Ilustrasi di atas memperlihatkan bahwa penyimpanan arsip dengan asas
sentralisasi dilakukan secara terpusat. Artinya, unit kerja yang menerima
surat sesuai dengan alamat tujuan surat tidak menyimpan surat, tetapi
disimpan di uni kerja yang secara hierarki berada di atasnya. Setiap unit
kerja, kecuali unit kerja pusat, tidak memiliki tempat penyimpanan arsip
central file dan unit kearsipan (record center).
b. Asas Desentralisasi
Sistem desentralisasi adalah cara penyimpanan arsip aktif di tiap-tiap unit
kerja atau departemen. Umumnya pimpinan organisasi menyukai sistem
desentralisasi, karena memberikan kemudahan dalam pengawasan arsip
dan arsip miliknya dapat diakses setiap saat. Keteraksesan dan kontrol
arsip harus seimbang untuk menghindari setiap bagian yang tidak
mempunyai wewenang untuk mengakses. Pengendalian arsip aktif dan
akses diimbangi dengan otonomi pengelolaan arsip aktif. Tanpa adanya
otonomi ini, sistem desentralisasi tidak akan jalan dengan efektif dan
efisien.
Ciri-ciri organisasi yang menerapkan asas desentralisasi, antara lain : 1)
arsip aktif dan inaktif disimpan di tiap-tiap unit kerja; 2) unit kerja
8
Unit Kerja
Unit Kerja Unit Kerja
Central File
Central File Central File
Gambar 2
Penyimpanan arsip dengan menggunakan asas desentralisasi
9
Unit Kerja
Unit Kerja Unit Kerja
Central File
Central File Central File
Record Centre
Gambar 3
Penyimpanan Arsip dengan Menguunakan Asas Kombinasi
Ilustrasi di atas menggambarkan bahwa penyimpanan arsip dengan asas
kombinasi dilakukan secara mandiri untuk arsip aktif, sementara untuk
menyimpan arsip inaktif dilakukan di unit kearsipan pada unit kerja di
atasnya atau unit kerja pusat. Dengan demikian, setiap unit kerja yang
berada pada level bawah hanya memiliki central file atau hanya
menyimpan arsip aktif, dan tidak memiliki unit kearsipan (record center)
atau penyimpanan arsip inaktif dilakukan pada unit kerja di atasnya.
2.4 Faktor Tercapainya Pengorganisasian yang Efektif dan Efisien
Dalam menentukan asas pengorganisasian arsip pada suatu organisasi
ada beberapa pertimbangan disesuaikan dengan situasi dan kondisi
organisasi yang bersangkutan agar dicapai prinsip efisiensi dan efektifitas.
Adapun faktor-faktor tersebut adalah:
1. Lokasi, yaitu letak unit-unit kerja yang membutuhkan arsip.
Menentukan asas pengorganisasian antara unit-unit kerja yang
berdekatan akan lain dengan unit-unit kerja yang berjauhan
lokasi.
2. Volume, yaitu jumlah atau akumulasi arsip yang dikelola, antara
jumlah dan akumulasi arsip yang sedikit tentu saja
pengorganisasian-nya akan lain dengan jumlah dan akumulasi
arsipnya yang banyak.
3. Identifikasi, yaitu mengenali seluruh arsip yang dikelola secara
utuh dan sistematis baik dari segi tipe dan kompleksitasnya.
11
12
Keuntungan lainnya yaitu prosedur yang digunakan oleh setiap unit
sama. Pengelolaan arsip setiap unit dikelola secara terpusat di Subbagian
Tata Usaha. Sebagai unit kearsipan, SubBagian Tata Usaha menjalankan
tugas dan fungsinya sebagai pengelola administrasi untuk mendukung
kegiatan di lingkungan
13
14
15
DAFTAR PUSTAKA
Ali Muhidin Sambas, Hendri Winata. 2016. Manajemen Kearsipan: untuk
organisasi publik, bisnis, sosial, politik dan kemasyarakatan. Bandung:
Pustaka Setia
Effendy, M. V. (2014, Desember 13). Manajemen Arsip. Retrieved from
MIRAVE: http://mirave21.blogspot.com/2014/12/manajemen-arsip.html?
m=1
Fingky. (2020, April). Asas-asas Kearsipan. Retrieved September 30, 2021, from
Pendidikan Manajemen Perkantoran:
http://pendidikanmanajemenperkantoran.blogspot.com/2020/04/asas-asas-
kearsipan.html
Prasetyawan, E. G. (2019). Manajemen Organisasi Arsip Dengan Asas
Sentralisasi Oleh Subbagian Tata Usaha Sekretariat DPRD Provinsi Jawa
Tengah. Retrieved from ejournal undip: https://ejournal3.undip.ac.id
Rosalin, Sovia. 2017. Manajemen Arsip Dinamis. Malang: UB Press
Sugiarto, A., & Wahyono, T. (2005). Manajemen Kearsipan Modern dari
Konvensional ke Basis Komputer. Yogyakarta: Gava Media.
Sukoco, B. M. (2007). Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Jakarta:
Erlangga.
Universitas, A. (2021, Juni 17). Asas-asas Kearsipan. Retrieved September 30,
2021, from arsip.upi.edu: http://arsip.upi.edu/2021/06/17/asas-asas-
kearsipan/
16