Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

FUNGSI MANAJEMEN (ACTUATING & CONTROLING) DAN


URGENSI MANAJEMEN

OLEH :
AAFIYAH NUR FADHILAH (04010420001)
AULIA WAFIQ HIDAYATULLAH (04020420021)
DHINI SAFIRA PUTRI (04020420025)

KELAS D1

DOSEN PENGAMPU
Anwari Nuril Hda, S.Sos.I., M.A.

PRODI MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT, Karena berkat rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak terlupakan juga Shalawat serta salam
disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, serta para keluarga, sahabat, dan
umatnya.

Adapun maksud dan tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Tafsir Manajemen yang diampu oleh Bapak Selain itu kami juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
Manajemen khususnya dalam bidang fungsi manajemen accuating & controlling dan
Urgensi Manajemen. Dengan selesainya makalah ini, kami menyampaikan banyak
ucapan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini tidak terlepas dari kekurangan dan kelemahan, meskipun itu
diupayakan untuk dikerjakan secara sempurna. Untuk itu, saran dan kritik demi
perbaikan makalah ini diharapkan dengan sangat. Semoga makalah ini dapat
memberikan energi positif dan kemanfaatan bagi mahasiswa Fakultas Dakwah dan
Komunikasi. Amin.

Surabaya, 19 September 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Disadari atau tidak, manajemen senantiasa dilakukan dalam berbagai aktivitas
kehidupan manusia hingga saat ini untuk mencapai tujuan sebagai upaya pemenuhan
kebutuhan hidupnya. Berbagai aktivitas tersebut akan berjalan secara maksimal bilamana
dilakukan dengan manajemen yang baik. Sebaliknya pun demikian, aktivitas manusia dalam
mencapai tujuan yang diinginkan tanpa manajemen yang baik, hanya akan mengalami
kegagalan. Dengan kata lain, bahwa pencapaian-pencapaian manusia dalam memenuhi
kebutuhan dan keinginan hidupnya selama ini merupakan dampak dari penerapan manajemen.
Jika selama ini penerapan manajemen yang digunakan baik, maka tentulah hasilnya baik pula,
dan sebaliknya jika manajemen yang diterapkan tidak maksimal, maka hasilnya pun akan
demikian. Hal tersebut, berkenaan dengan konsep hukum kausalitas (sebab-akibat), dimana
hasil merupakan dampak pasti yang ditimbulkan oleh proses (aktivitas) sebelumnya.
Menurut Usman kata “manajemen” berasal dari bahasa latin “manus” yang berarti
“tangan” dan “agere” yang berarti “melakukan”. Dari dua kata tersebut dengan arti masing-
masing yang terkandung di dalamnya merupakan arti secara etimologi. Selanjutnya kata
“manus” dan “agere” digabung menjadi satu kesatuan kata kerja “managere” yang
mengandung arti “menangani”. “Managere” diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dalam
bentuk kata kerja menjadi “to manage” dengan kata benda “management”. Sedangkan dalam
bahasa Prancis disebut “ménagement” yang berarti seni melaksanakan dan mengatur. Kata
“management” dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi manajemen, yang
mengandung arti “pengelolaan”.1 Manajemen juga memiliki arti mengoordinasikan upaya
orang-orang untuk mencapai tujuan dan sasaran dengan memanfaatkan sumber daya terbaik
yang tersedia secara efektif dan efisien.2

1
Usman, Husaini. 2008. Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. hal. 3.
2
Ali hassnain khan khichi, Management in Quran.
Bartol & Martin, (1998, p.5) mendefinisikan manajemen sebagai “proses pencapaian
tujuan organisasi melalui keterlibatan dalam empat fungsi utama yaitu perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian”.3
Sedangkan menurut George R. Terry (1964) Fungsi Manajemen yang lazim digunakan
akronim POAC, yaitu:
1. planning (perencanaan)
2. organizing (pengorganisiran)
3. actuating (pengaktualisasian)
4. controlling (pengawasan)

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu fungsi actuating?
2. Apa itu fungsi controling?
3. Apa yang dimaksud urgensi manajemen?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui fungsi actuating
2. Untuk mengetahui fungsi controling
3. Untuk mengetahui urgensi manajemen

3
Ahamad Faosiy Ogunbado & Umar Ahmed, Islamic Ethics of Management: Principles, Standards and Practices.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Fungsi Actuating (Pelaksanaan)


Fungsi actuating (menggerakkan) menurut Sukwiaty, dkk dipandang sebagai
penerapan atau implementasi dari rencana yang telah ditentukan. Dengan kata lain, actuating
merupakan langkah-langkah pelaksanaan rencana dalam kondisi nyata yang melibatkan
segenap sumber daya manusia yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya. Istilah itu berarti mengupayakan dan menggerakkan sumber daya manusia yang
dimiliki agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk
mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Sehingga dalam hal ini dibutuhkan adanya
kekuatan yang dapat mengupayakan dan menggerakkan yang disebut kepemimpinan
(leadership). Kepemimpinan (leadership) merupakan kemampuan untuk memengaruhi orang
lain agar mau bekerja dengan tulus, sehingga pekerjaan berjalan lancar dan tujuan dapat
tercapai. Ledaership merupakan salah satu alat efektif actuating. Artinya, untuk mencapai
tujuan, dibutuhkan actuating, sedangkan untuk mencapai actuating yang efektif dibutuhkan
leadership, dan di dalam leadership itu sendiri dibutuhkan kemampuan komunikasi,
kemampuan memotivasi, serta kemampuan mengembangkan sumber daya manusia yang
dimiliki. Paparan di atas, dapat dikatakan bahwa fungsi actuating secara lebih teknis kemudian
dapat dipilah dalam beberapa fungsi manajemen yang lain.
Fungsi actuating merupakan bagian dari proses kelompok atau organisasi yang tidak
dapat dipisahkan. Adapun istilah yang dapat dikelompokkan ke dalam fungsi ini adalah
directing commanding, leading dan coordinating. Karena tindakan actuating sebagaimana
tersebut, maka proses ini juga memberikan motivating, untuk memberikan penggerakan dan
kesadaran terhadap dasar dari pada pekerjaan yang mereka lakukan, yaitu menuju tujuan yang
telah ditetapkan, disertai dengan memberi motivasi-motivasi baru, bimbingan atau
pengarahan, sehingga mereka bisa menyadari dan timbul kemauan untuk bekerja dengan tekun
dan baik. Bimbingan menurut Hadari Nawawi berarti memelihara, menjaga dan memajukan
organisasi melalui setiap personal, baik secara struktural maupun fungsional, agar setiap
kegiatannya tidak terlepas dari usaha mencapai tujuan. Dalam realitasnya, kegiatan bimbingan
dapat berbentuk sebagai berikut :
a. Memberikan dan menjelaskan perintah
b. Memberikan petunjuk melaksanakan kegiatan
c. Memberikan kesempatan meningkatkan pengetahuan, keterampilan/
kecakapan dan keahlian agar lebih efektif dalam melaksanakan berbagai
kegiatan organisasi
d. Memberikan kesempatan ikut serta menyumbangkan tenaga dna fikiran
untuk memajukan organisasi berdasarkan inisiatif dan kreativitas masing-
masing
e. Memberikan koreksi agar setiap personal melakukan tugas-tugasnya secara
efisien. Alquran dalam hal ini telah memberikan pedoman dasar terhadap
proses pembimbingan, pengarahan ataupun memberikan peringatan dalam
bentuk actuating ini.
Allah Swt. berfirman:
َ َ َّ َ َ َّ َ ُ َ ْ َ َ َّ َ‫ّش ْال ُم ْؤمن ن‬ ْ
ً
‫ات أن ل ُه ْم أ ْج ًرا َح َسنا‬
ِ ‫ي ال ِذين يعملون الص ِالح‬ ِ ِ َ ِِّ ‫َق ِّي ًما ِل ُي ْن ِذ َر َبأ ًسا َش ِد ًيدا ِم ْن َل ُد ْن ُه َو ُي َب‬

Artinya: Sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan siksaan yang sangat
pedih dari sisi Allah dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang
mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik. (QS. al-
Kahfi/18: 2).4

َ ُ َ ُ ُ ُ ُ َ َ َ َّ َْ َ َ ُّ َ ُ ْ ْ ُ ُ ُ َ ُ َّ َ ۟ ُ ْ ُ َ
‫ٱَّلل َع َملك ْم َو َر ُسولهۥ َوٱل ُمؤ ِمنون ۖ َو َس ُ َيدون ِإ َٰل َع ٰ ِل ِم ٱلغ ْي ِب َوٱلش َه ٰ د ِة ف ُين ِّبئكم ِب َما كنت ْم ت ْع َملون‬ ‫ٱع َملوا ف َس َ َيى‬ ‫وق ِل‬
Artinya: "Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta
orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan
kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-
Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan." (Q.S At-taubah : 105)

َ ‫ٱخ َت َل‬
ۡ َ َ ْ ََُ ۡ َ َّ َ‫َ َ َ َ َ َ َ ُ ُ ۡ َ ٰ َ ۡ َ ِّ َ ۡ ُ َ َ ۡ ن‬ ُ َ َ ِِّ ‫ۦن ُم َب‬َ ِّ َّ ُ َّ َ َ َ َ ً َ ٰ َ ً َّ ُ ُ َّ َ َ
‫ف‬ ‫يه ۚ وما‬ ِ ‫اس ِفيما ٱختلفوا ِف‬ِ ‫نذ ِرين وأنزل معهم ٱل ِكت ب ِبٱلحق ِليحكم بي ٱلن‬ ِ ‫ّشين وم‬ ِ ‫كان ٱلناس أمة و ِحدة فبعث ٱَّلل ٱلن ِ يب‬
َ ۡ َ ُ َّ َ ۡ ِّ َ ۡ َ
‫يه ِمن ٱلحق ِب ِإذ ِن ِهۦ ۗ وٱَّلل يه ِدى من‬
ْ ُ َ َ ۡ َ ْ ُ َ َ َ َّ ُ َّ َ َ َ ۡ ُ َ ۡ َ ً ۡ َ ُ ٰ َ ِّ َ ۡ ُ ُ ۡ َ ٓ َ َ ۡ َ ُ ُ ُ َ َّ َّ ‫ف‬
ِ ‫يه ِإَّل ٱل ِذين أوتوه ِمن بع ِد ما جاءتهم ٱلبين ت بغيا بينهم ۖ فهدى ٱَّلل ٱل ِذين ءامنوا ِلما ٱختلفوا ِف‬ ِ ِ
َ ۡ ُّ ٰ َ ٰ َ ُ ٓ َ َ
‫يشاء ِإَل ِص ٍط مست ِق ٍيم‬

Artinya : “Manusia itu (dahulunya) umat yang satu (dalam ketauhidan). (Setelah
timbul perselisihan,) lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar

4
Rahmat Hidayat dan Candra Wijaya, Ayat-ayat Al-Qur’an tenteng Manajemen Pendidikan Islam. Lembaga Peduli
Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI), Medan : 2017
gembira dan peringatan. Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang
mengandung kebenaran untuk memberi keputusan di antara manusia tentang
perkara yang mereka perselisihkan. Tidak ada yang berselisih tentangnya, kecuali
orang-orang yang telah diberi (Kitab) setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada
mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka, dengan kehendak-Nya,
Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang
mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki
ke jalan yang lurus (berdasarkan kesiapannya untuk menerima petunjuk)”. (Q.S Al-
Baqarah : 213)

Faktor membimbing dan memberikan peringatan sebagai hal penunjang demi


suksesnya rencana, sebab jika hal itu diabaikan akan memberikan pengaruh yang kurang baik
terhadap kelangsungan suatu roda organisasi dan lain-lainnya. Proses actuating adalah
memberikan perintah, petunjuk, pedoman dan nasehat serta keterampilan dalam
berkomunikasi. Actuating merupakan inti dari manajemen yang menggerakkan untuk
mencapai hasil. Sedangkan inti dari actuating adalah leading, harus menentukan prinsip-prinspi
efisiensi, komunikasi yang baik dan prinsip menjawab pertanyaan.

B. Fungsi Controlling (Pengendalian/Pengawasan)


Menurut Arifin & Hadi W, controlling (pengawasan) juga disebut juga sebagai
pengendalian, merupakan fungsi manajemen yang berkenaan dengan prosedur pengukuran
hasil kerja terhadap tujuan yang telah ditentukan. Dengan kata lain, fungsi ini bertujuan untuk
memastikan penemuan dan penerapan aktivitas (termasuk cara dan peralatan yang
digunakan) di lapangan sesuai dengan yang direncanakan. Arifin & Hadi W. menambahkan,
dalam fungsi controlling (pengasawan) ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan, di
antaranya adalah:
1) menetukan standar atau tolok ukur prestasi kerja;
2) mengukur hasil kerja dengan standar yang ada;
3) membandingkan prestasi dengan langkah-langkah yang telah ditetapkan; dan
4) mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memperbaiki hasil kerja yang
tidak sesuai dengan standar atau tolok ukur.5
ُ ْ َ َ ُ ُ َّ َ
‫َوأن ُه ْم َيقولون َما َّل َيف َعلون‬
Artinya : Dan bahwasanya mereka suka mengatakan apa yang mereka sendiri tidak
mengerjakan(nya)? (Q.SAsy-Syura : 226)
Mereka mengatakan “kami telah melakukan ini dan itu” namun mereka hanya berbohong; mereka
sangat bangga berbicara tentang kedermawanan dan kebaikan namun mereka tidak melakukannya, dan
kadang mereka berbohong dengan mengaku telah berbuat keji dengan wanita-wanita yang menjaga
kehormatan, padahal itu hanyalah kebohongan semata.

َ ُ َْ َ ُ ُ َ ْ َ ‫َ ُّ َ َّ ْ َ َ ُ ْ َ َ ُ ْ ُ ْ َ َ َ َ ْ َ ُ ْٰ ٰ َ ُ َ َ ْ ً ْ َ ه‬
‫اَّلل ان تق ْول ْوا َما َّل تف َعل ْون‬
ِ ‫ٓايها ال ِذين امنوا ِلم تقولون ما َّل تفعلوٓ كي مقتا ِعند‬

"Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu
kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu
kerjakan. (As Shaff:2-3)
Ini merupakan pengingkaran Allah terhadap orang yang membuat janji atau mengatakan sesuatu
dan tidak melaksanakannya, Oleh karena itu diantara ulama salaf ada yang menjadikan ayat ini sebagai
dalil bahwa memenuhi janji itu wajib secara mutlak, baik janji tersebut mengakibatkan hukuman bagi
yang berjanji, ataupun tidak. Mereka juga beralasan dengan hadits yang tercatat dalam ash-Shahiihain,
dimana Rasulullah SAW telah bersabda, "Tanda-tanda orang munafik itu tiga, : bila berjanji dia ingkar,
bila berkata dia dusta, dan bila dipercaya dia khianat".
Pengawasan adalah salah satu fungsi dalam manajemen untuk menjamin agar pelaksanaan kerja
berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dalam perencanaan. Pengawasan/pengendalian
adalah proses untuk memastikan bahwa aktivitas sebenarnya sesuai dengan aktivitas yang
direncanakan. Proses pengendalian dapat melibatkan beberapa elemen yaitu :
1) Menerapkan standar kinerja.
2) Mengukur kinerja.
3) Membandingkan unjuk kerja dengan standar yang ditetapkan.
4) Mengambil tindakan korektifsaat terdeteksi penyimpangan.6

5
Arifin, Imamul & Giana Hadi W. 2007. Membuka Cakrawala Ekonomi. Bandung: PT. Setia Purna Inves. h. 72
6
Prof. Dr. H. Engkoswara Dan Dr. Hj. Aan Komariah, M.Pd., Administrasi Pendidikan, (Bandung : ALFABETA, 2012),
Hal. . 96
Dalam al Quran pengawasan bersifat transendental, jadi dengan begitu akan muncul inner dicipline
(tertib diri dari dalam). Itulah sebabnya di zaman generasi Islam pertama, motivasi kerja mereka
hanyalah Allah kendatipun dalam hal-hal keduniawian yang saat ini dinilai cenderung sekuler
sekalipun.7 Mengenai fungsi pengawasan, Allah SWT berfirman di dalam al Quran sebagai berikut:

Artinya : Dan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah, Allah mengawasi
(perbuatan) mereka; dan kamu (ya Muhammad) bukanlah orang yang diserahi mengawasi mereka (Q.S
As Syuura ayat:6).

Artinya : Jika mereka berpaling maka Kami tidak mengutus kamu sebagai pengawas bagi
mereka. Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan (risalah). Sesungguhnya apabila
Kami merasakan kepada manusia sesuatu rahmat dari Kami dia bergembira ria karena rahmat
itu. Dan jika mereka ditimpa kesusahan disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri (niscaya
mereka ingkar) karena sesungguhnya manusia itu amat ingkar (kepada nikmat) (Q.S As Syuura
ayat 48).
Contoh pengawasan dari fungsi manajemen dapat dijumpai dalam hadits yang diriwayatkan
oleh Imam Bukhari sebagai berikut:
Al Bukhari Muslim meriwayatkan dari Ibnu „Abbas, ia berkata: “Suatu malam aku menginap
di rumah bibiku, Maimunah. Setelah beberap saat malam lewat, Nabi bangun untuk menunaikan shalat.
Beliau melakukan wudhu` ringan sekali (dengan air yang sedikit) dan kemudian shalat. Maka, aku bangun
dan berwudhu` seperti wudhu` Beliau. Aku menghampiri Beliau dan berdiri di sebelah kirinya. Beliau
memutarku ke arah sebelah kanannya dan meneruskannshalatnya sesuai yang dikehendaki Allah …”.8
Dari peristiwa di atas dapat ditemukan upaya pengawasan Nabi Muhammad Saw terhadap
Ibnu Abbas yang melakukan kesalahan karena berdiri di sisi kiri Beliau saat menjadi makmum
dalam shalat bersama Beliau. Karena seorang makmum harus berada di sebelah kanan imam,
jika ia sendirian bersama imam. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak membiarkan

7
Syafiie, Al-Qur’an Dan Ilmu Administrasi,( Jakrta : Rineka Cipta, 2000),Hal. 66
8
Shahih Bukhari, Kitab Adzan, Bab Wudhu` Anak-Anak … no. hadits 859
kekeliruan Ibnu Abbas dengan dalih umurnya yang masih dini, namun Beliau Shallallahu 'alaihi
wa sallam tetap mengoreksinya dengan mengalihkan posisinya ke kanan Beliau Shallallahu
'alaihi wa sallam. Dalam melakukan pengawasan, beliau langsung memberi arahan dan
bimbingan yang benar.

C. URGENSI MANAJEMEN
Urgensi berasal dari bahasa Latin "urgere" (kata kerja), yang berarti "mendesak." Ini berarti
"darurat" (kata sifat) dalam bahasa Inggris dan "darurat" (kata benda) dalam bahasa Indonesia. Kata
urgensi mengacu pada hal yang mendorong dan memaksa kita untuk menyelesaikannya, sehingga
diasumsikan ada masalah dan perlu ditindaklanjuti.9
Pada dasarnya ajaran Islam yang tertuang dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah juga ijma’ lama
banyak mengajarkan Urgensi Manajemen dalam Bisnis Islam tentang kehidupan yang serba terarah
dan teratur. Dalam pelak sanaan shalat yang menjadi icon paling sakral dalam Islam merupakan contoh
konkrit adanya manajemen yang mengarah kepada keteraturan. Puasa, haji dan amaliyah lainnya
merupakan pelaksanaan manajemen yang monomintal.10
Nabi Muhammad SAW Sebega interpretasi riil dalam Al-Qur’an adalah sosok manajer yang
handal,mengimplementasikannilai nilai manajemen modern dalam kehidupandan praktik usaha
yang mendahului masanya. Jauh sebelum para ahli bisnis modern seperti Frederick W. Taylor &
Henry Fayol pada abad ke-19 mengangkat prinsip manajemen sebagai sebuah disiplin ilmu,
Berdasarkan prinsip-prinsip manajemen modern, Rasulullah SAW telah dengan sangat baik
mengelola prosestransaksi & hubungan bisnis dengan seluruh elemen bisnis serta pihak yang terlihat
pada dalamnya.
Sebelum Dunia Barat menyebarkan ilmu manajemen yg mereka temukan terlebih dahulu
Islam telah mengungkapkan manajemen usaha yg baik yg sudah diimplementasikan sang baginda
Rasullullah. Keberhasilan Rasulullah SAW itu telah dibicarakan dan diulas olehpara pakar sejarahwan
Islam dan juga Barat. Padahal manajemen usaha yg dijalankan Rasulullah SAW hingga kini juga
di masa mendatang akan selalu relevan diterapkan pada usaha modern.
Sepeninggal kakeknya yang telah merawat Nabi Muhammad sejak kecil. Diasuh oleh pamannya
yang bernama Abu Tholib, Abu Tholib sangat menyukai nabi Muhammad seperti anaknya sendiri.

9
Abdurrahman Saleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, (Jakarta :
Kencana, 2004), hlm. 89.
10
Fuad Ryadi, urgensi manajemen dalam bisnis islam, STAIN Kudus, 2016, hlm.70.
Beliau sudah mahir berdagang sejak kecil, Kesuksesan Rasulullah SAW dalam bisnis tidak terlepas
dari kejujuran yang mendarah daging dalam dirinya.
Selain itu, Muhammad SAW juga dikenal sangat teguh memegang kepercayaan (amanah)
dan tidak pernah mengkhianati amanah itu. Menurut cerita sejarah, telah tercatat bahwa
Muhammad SAW melakukan kunjungan bisnis ke luar negeri hingga sebanyak 6 kali di antaranya
ke Syam (Suriah), Teori dan konsep manajemen yang digunakan saat ini sebenarnya bukan hal
yang baru dalam perspektif Islam. Manajemen itu telah ada paling tidak ketika Allah menciptakan
alam beserta isinya. Unsur unsur manajemen dalam pembuat an alam serta makhluk makhluk lainnya
tidak terlepas dengan manajemen langit. Ketika Nabi Adam sebagai khalifah yang memimpin alam
rayaini telah melaksanakan unsur-unsur dari manajemen tersebut.11
Uraian pengertian manajemen menunjukkan bahwa orang-orang yang bekerja di organisasi
formal maupun informal perlu belajar dan belajar tentang manajemen. Hal ini sangat mendukung
perkembangan ilmu manajemen, sebagaimana dikatakan para ahli, perlunya mempelajari manajemen.
Namun, semua organisasi membutuhkan manajemen, karena tanpa manajemen, semua upaya untuk
mencapai tujuan organisasi akan menjadi sia-sia. Kita harus belajar manajemen setidaknya untuk tiga
alasan yaitu:12
• Untuk mencapai efektivitas dan efisiensi.
• Untuk mencapai tujuan.
• Menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan yang bertentangan.
Pada dasarnya, hakekat manajemen diharapkan dapat bermanfaat untuk:
1. Tujuan Organisasi.
Untuk mencapai tujuan perusahaan dalam rangka menerapkan manajemen dalam organisasi.
Keadaan ini menunjukkan bahwa terwujudnya tujuan organisasi secara efektif dan efisien
sangat didukung oleh manajemen.
2. Faktor Dasar.
Setiap organisasi memiliki sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuannya, dan
sumber daya ini disebut faktor fundamental. Manajemen adalah salah satu faktor dasar ini.
Oleh karena itu, manajemen merupakan dasar untuk menyelenggarakan semua kegiatan.
3. Arahan Bagi Pimpinan.

11
Ibid, hlm. 72.
12
Sarinah, Madalena. Pengantar Manajemen, 2017. hlm. 87.
Manajemen tentunya dapat membantu pimpinan organisasi menggunakan pedoman untuk
merencanakan kerjasama yang mereka jalin dalam organisasi yang dipimpinnya untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
4. Kepentingan Umum.
Keberadaan manajemen menjamin terwujudnya kepentingan umum, karena manajemen
memperjuangkan kepentingan semua pihak dalam organisasi.

Tafsir surat An-nahl ayat 89

Terjemah Arti: (Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat
seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi
saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk
menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang
berserah diri.13
Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia Dan ingatlah (wahai rasul), ketika
pada hari kiamat kami akan membangkitkan dari setiap umat dari umat-umat manusia seorang saksi
atas mereka, yaitu rasul yang Allah utus kepada mereka yang berasal dari mereka sendiri dan
berbicara dengan bahasa mereka. Dan Kami datangkan kamu (wahai rasul) sebagai saksi atas
umatmu. Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan al-qur’an kepadamu sebagai penjelas setiap
perkara yang membutuhkan keterangan, seperti hukum-hukum halal dan haram, pahala dan
hukuman, dan lain sebaginya, dan agar menjadi sumber hidayah dari jalan kesesatan dan rahmat bagi
orang yang mengimaninya dan melaksanakannya dan kabar gembira yang baik bagi kaum mukminin
tentang baiknya tempat kembali mereka.

13
https://tafsirweb.com/4437-quran-surat-an-nahl-ayat-89.html (diakses pada 17 september 2021)
Tafsir surat Al Maidah ayat 15-16

Artinya: Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepada kalian Rasul Kami, menjelaskan
kepada kalian banyak dari isi Al-Kitab yang kalian sembunyikan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya.
Sesungguhnya telah datang kepada kalian cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan. Dengan
kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridaan-Nya ke jalan keselamatan, dan
(dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang
benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.14
Tafsir : Yakni Rasul itu akan menjelaskan hal-hal yang mereka ganti, yang mereka ubah, dan
yang mereka takwilkan; mereka dustakan terhadap Allah dalam takwil itu, membiarkan banyak hal
yang mereka ubah, tetapi tidak ada faedahnya bila dijelaskan.
Imam Hakim meriwayatkan di dalam kitab Mustadrak-nyu melalui hadis Al-Husain ibnu
Waqid, dari Yazid An-Nahwi, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas r.a. yang mengatakan bahwa barang siapa
yang ingkar terhadap hukum rajam, sesungguhnya ia telah ingkar kepada Al-Qur'an tanpa terasa
olehnya. Firman Allah Swt.: Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepada kalian Rasul Kami,
menjelaskan kepada kalian banyak dari isi Al-Kitab yang kalian sembunyikan. (Al-Maidah: 15) Hukum
rajam termasuk salah satu yang mereka sembunyikan.
Sesungguhnya telah datang kepada kalian cahaya dari Allah dan kitab yang menerangkan.
Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridaan-Nya ke jalan keselamatan,
(Al-Maidah: 15-16)Yaitu jalan-jalan keselamatan dan kesejahteraan serta jalan-jalan yang lurus.

14
http://www.ibnukatsironline.com/2015/05/tafsir-surat-al-maidah-ayat-15-16.html (diakses pada 17 september
2021)
Dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada
cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus. (Al-
Maidah: 16) Maksudnya, menyelamatkan mereka dari kebinasaan dan menjelaskan kepada mereka jalan
yang paling terang, sehingga mereka terhindar dari hal-hal yang dilarang dan dapat meraih urusan-
urusan yang disukai mereka, melenyapkan dari mereka kesesalan, dan menunjuki mereka kepada
keadaan yang paling baik buat mereka.

Surah An-Nisa Ayat 174

Artinya: Wahai sekalian manusia, sesungguhnya telah datang kepada kalian bukti kebenaran
dari Tuhan kalian. (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepada kalian cahaya
yang terang benderang (Al Quran). dapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang
teguh kepada (agama)-Nya niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar dari-
Nya (surga) dan limpahan karunia-Nya. Dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus (untuk sampai)
kepada-Nya.15
Tafsir: ayat 174. Allah SWT berfirman yang mana ditujukan kepada seluruh manusia sekaligus
sebagai kabar bagi mereka, bahwa sesungguhnya telah datang kepada mereka bukti kebenaran yang
besar dari Allah SWT, yaitu hujjah kuat yang membantah segala alasan serta hujjah yang
menghilangkan segala kerumitan. Maka itulah disebutkan pada bagian ayat ini: (dan telah Kami
turunkan kepada kalian cahaya yang terang benderang). Yakni cahaya yang terang dan jelas
menunjukkan perkara yang haq. Menurut Ibnu Juraij dan lain-lainnya, yang dimaksud adalah Al-
Qur’an.
Ayat 175. Maksudnya adalah memadukan antara ibadah dan bertawakal kepada Allah SWT
dalam segala urusan mereka. Ibnu Juraij berkata bahwa makna yang dimaksud di sini yaitu “orang-
orang yang beriman dan berpegang teguh kepada Al Qur’an”. Demikianlah menurut riwayat Ibnu Jarir.

15
https://pecihitam.org/surah-an-nisa-ayat-174-175-seri-tadabbur-al-quran/ (diakses pada 17 september 2021)
Bagian ayat ini dimaknai dengan belas kasihan Allah SWT kepada mereka, maka Allah memasukkan
mereka ke dalam surga dan menambahkan kepada mereka pahala yang berlipat ganda; derajat mereka
ditinggikan berkat karunia Allah kepada mereka dan kebaikan-Nya. (Dan menunjuki mereka kepada
jalan yang lurus (untuk sampai) kepada-Nya). Yakni jalan yang terang, jelas, tujuan yang lurus, tidak
ada bengkoknya dan tidak ada penyimpangan. Beginilah gambaran orang-orang beriman dalam
kehidupan ini dan di masa depan dijelaskan. Di dunia ini, mereka berjalan di jalan yang benar dan jalan
penebusan dalam semua keyakinan dan praktik, dan di akhirat, mereka berjalan di jalan Allah yang
benar, dan Allah mengirim mereka ke taman surga.

Surat Hud Ayat 61.

Artinya: Kepada (kaum) Samud (Kami utus) saudara mereka, Saleh. Dia berkata, “Wahai kaumku,
sembahlah Allah! Sekali-kali tidak ada tuhan bagimu selain Dia. Dia telah menciptakanmu dari bumi
(tanah) dan menjadikanmu pemakmurnya. Oleh karena itu, mohonlah ampunan kepada-Nya,
kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku sangat dekat lagi Maha Memperkenankan
(doa hamba-Nya).”16

Tafsir: (Dan) Kami utus (kepada Tsamud saudara mereka) yang satu kabilah (Saleh. Saleh berkata,
"Hai kaumku! Sembahlah Allah) artinya esakanlah Dia (sekali-kali tidak ada bagi kalian Tuhan selain
Dia. Dia telah menciptakan kalian) Dialah yang mula-mula menciptakan kalian (dari bumi) yaitu
dengan menciptakan bapak moyang kalian, Adam, dari tanah (dan menjadikan kalian pemakmurnya)
Dia menjadikan kalian sebagai para penghuni bumi (karena itu mohonlah ampunan-Nya) dari
kemusyrikan (kemudian bertobatlah) kembali kalian (kepada-Nya) dengan menjalankan ketaatan.

16
https://tafsir.learn-quran.co/id/surat-11-hud/ayat-61 (diakses pada 17 september 2021)
(Sesungguhnya Rabbku amat dekat) kepada makhluk-Nya melalui pengetahuan-Nya (lagi
memperkenankan.") doa orang yang meminta kepada-Nya.
DAFTAR PUSTAKA
Usman, Husaini. (2008). Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Ali hassnain khan khichi. Management in Quran.
Ahamad Faosiy Ogunbado & Umar Ahmed. Islamic Ethics of Management: Principles, Standards and
Practices.
Rahmat Hidayat dan Candra Wijaya. (2017). Ayat-ayat Al-Qur’an tenteng Manajemen Pendidikan Islam.
Medan, Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI).
Prof. Dr. H. Engkoswara Dan Dr. Hj. Aan Komariah, M.Pd. (2012). Administrasi Pendidikan.
Bandung : ALFABETA.
Arifin, Imamul & Giana Hadi W. (2007). Membuka Cakrawala Ekonomi. Bandung: PT. Setia Purna
Inves.
Abdurrahman Saleh & Muhbib Abdul Wahab. (2004). Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif
Islam. (Jakarta : Kencana).

Ryadi, Fuad. 2016. Urgensi manajemen dalam bisnis islam. STAIN, Kudus.

Sarinah, Madalena. (2017). Pengantar Manajemen.

Syafiie. 2000. Al-Qur’an Dan Ilmu Administrasi. Jakrta : Rineka Cipta.

Shahih Bukhari. Kitab Adzan, Bab Wudhu` Anak-Anak . No. hadits 859

https://tafsirweb.com/4437-quran-surat-an-nahl-ayat-89.html (diakses pada 17 september 2021)

http://www.ibnukatsironline.com/2015/05/tafsir-surat-al-maidah-ayat-15-16.html (diakses pada


17 september 2021)

https://pecihitam.org/surah-an-nisa-ayat-174-175-seri-tadabbur-al-quran/ (diakses pada 17


september 2021)

https://tafsir.learn-quran.co/id/surat-11-hud/ayat-61 (diakses pada 17 september 2021)

Anda mungkin juga menyukai