Anda di halaman 1dari 70

MODUL MANAJEMEN, BISNIS,

DAN KREATIVITAS
WAKTU KULIAH SABTU PAGI

Oleh

Vika Ardiyanti

UNIVERSITAS AL HIKMAH JEPARA

2022/2023
Mencakup mata Kuliah :

Pengantar Manajemen
Pengantar Manajemen Bisnis Islam
Manajemen Bisnis Islam
Business Creativity
Leadhership & Entrepreneurship
BAB I
TEORI DAN KONSEP MANAJEMEN BISNIS ISLAM

A. Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno “management” yang memiliki
arti seni melaksanakan dan mengatur. Selain itu kata manajemen mungkin juga
berasal dari bahasa Italia “ managgiare” yang berarti mengendalikan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti manajemen adalah
penggunaan sumber daya efektif untuk mencapai sasaran. Selain itu, arti lain dari
manajemen adalah pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan dan
organisasi.
Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan seperti:
perencanaan (planning), pengorganisasian, penggerakan & pengawasan yang
dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya melalui
pemanfaatan berbagai macam sumberdaya. Itulah pengertian manajemen secara
umum.
1. Fungsi manajemen
 Fungsi Perencanaan (Planning)
Proses yang menyangkut berbagai macam upaya yang dilakukan
untuk mengantisipasi kecenderungan di masa depan atau masa yang akan
datang dan penentuan strategi serta taktik yang tepat untuk mewujudkan
target dan tujuan dari suatu organisasi, perusahaan atau lembaga. Aktivitas
dari perencanaan memfokuskan pada mempertahankan tujuan. Para
manajer menegaskan secara jelas dan detail apa yang organisasi,
perusahaan ataupu suatu lembaga harus lakukan supaya berhasil.
Perencanaan fokus terhadap kesuksesan dari suatu organisasi dalam jangka
waktu pendek dan juga jangan panjang.
 Pengorganisasian
Yaitu memberikan tugas sebagai hasil dari tahapan perencanaan,
tugas itu di berikan kepada beragam individu ataupun kepada grup didalam
suatu organisasi ataupun lembaga. Mengorganisir adalah menciptakan
mekanisme untuk menjalankan rencana.
 Pengarahan (actuating)
Pengaruh atau pengarahan merupakan sebuah Motivasi,
kepemimpinan ataupun arah. Pengaruh dapat di definisikan sebagai suatu
bimbingan dari aktivitas anggota organisasi dalam arah yang bisa
membantu organisasi lebih terarah untuk mencapai tujuannya.
 Pengendalian (controling)
Yaitu proses yang dilakukan untuk memastikan bahwa semua
rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan maupun
diimplementasikan supaya dapat berjalan sesuai dengan target yang ingin
di capai, sekalipun berbagai macam perubahan terjadi dalam lingkungan
kegiatan yang dihadapi.
Pengendalian merupakan sejumlah peranan yang dilakukan oleh
para manajer: Mengumpulkan berbagai informasi untuk mengukur
performa, membandingkan performa yang sekarang dengan sebelumnya
serta menentukan aksi, taktik selanjutnya dari rencana dan juga melakukan
modifikasi untuk mencapai parameter performa diharapakan.

B. Tujuan Manajemen
Adapun tujuan dari manajemen adalah seperti berikut ini:
 Mencapai tujuan perusahaan dengan cara efektif dan efisien
 Menjalankan dan menilai strategi perencanaan yang telah dikonsep agar
pelaksanaannya berjalan sesuai arahan.
 Melakukan peninjauan terhadap pelaksanaan fungsi manajemen juga cara
kerja kelompok ketika menjalankan tugasnya.
 Melakukan pembaharuan terhadap fungsi manajemen terutama pada
strategi pelaksanaannya. Hal ini dilakukan agar target tetap tercapai
apabila ada kendala dalam pelaksanaan rencana.
 Meninjau kekuatan organisasi, mengetahui kelemahan, juga
mengantisipasi ancaman yang mungkin terjadi. Membuat sebuah terobosan
baru yang berfungsi meningkatkan kinerja kelompok. Inovasi ini juga
pastinya akan berimbas positif terhadap pencapaian rencana sesuai target.
C. Pengertian Bisnis
Bisnis berasal dari bahasa Inggeris “business” yang berarti usaha,
perdagangan, usaha komersial. Bisnis juga berarti “aktivitas guna meningkatkan nilai
tambah barang dan jasa.
Bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisir untuk
menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam
memenuhi dan memuaskan kebutuhan dari masyarakat (Hugher dan Kapoor dalam
Arifin (2009).
Bisnis adalah jenis aktivitas dan usaha untuk mencari keuntungan dengan
menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan bagi sistem perekonomian. (Boone
dan Kurtz,2007),
Menurut Griffin dan Ebert (2006), bisnis adalah suatu organisasi yang
menyediakan barang atau jasa dan dibuat untuk mendapatkan laba.
Menurut Raymond E. Glosh (2011), bisnis adalah perusahaan, yaitu organisasi
yang memproses perubahan keahlian dan sumber daya ekonomi menjadi barang dan
jasa bagi pemuasan
Bisnis memiliki beberapa tujuan, diantaranya:
 untuk mendapatkan laba usaha yang sebesar-besarnya dari produk atau jasa
yang ditawarkan.
 Memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat melalui pengadaan produk
atau jasa.
 Pertumbuhan dan perkembangan usaha secara kontinu.
 Mengatasi risiko yang akan timbul, misalnya dengan mengalihkan risiko ke
lembaga asuransi, penyimpanan surat-surat berharga melalui jasa perbankan,
dan lain sebagainya.
 Memberikan kesejahteraan bagi para pemilik faktor produksi dan masyarakat.
 Membuka lapangan pekerjaan.
 Mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi.
 Memperlihatkan dan menjaga eksistensi perusahaan dalam jangka waktu
panjang.
 Memperlihatkan prestise dan prestasi perusahaan pada masyarakat.
D. Pengertian Manajemen Bisnis Islam
Manajemen dalam pandangan Islam mengandung pengertian segala
sesuatu harus dilakukan secara baik, teratur, tertib, rapi, dan benar. Tidak
boleh dilakukan secara asal-asalan. Hal tersebut sesuai dengan yang diajarkan
Rasdulullah SAW dalam sabdanya:
“Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang yang jika melakukan sesuatu
pekerjaan dilakukan secara itqan (baik, terratur, tertib, rapi, benar, jelas dan tuntas)” (H.R.
Taberani).

Manajemen dalam arti melaksanakan pekerjaan secara itqan (dengan


baik, teratur, tertib, rapi, benar, jelas dan tuntas) merupakan hal yang
diisyaratkan dalam Islam. Dan bahkan menurut hadis yang diriwayatkan oleh
Muslim dari Abu Ya’la melaksanakan manajemen itu merupakan suatu
kewajiban.
“ Allah SWT mewajibkan kepada kita untuk berlaku ihsan dalam segala
sesuatu“
Kata ihsan disini mengandung makna melaksanakan sesuatu secara
maksimal dan optimal, tidak setengah-setengah, apalagi asal dikerjakan saja.
Bekerja yang dimaksud disini adalah bekerja yang benar-benar berkualitas
prosesnya dan bermutu hasilnya.
Syariah berasal dari bahasa Arab “syara “ atau “syari’at” yang berarti the
moslem law atau hukum Islam. Syariah juga berarti perilaku yang terkait dengan nilai-
nilai keimanan dan ketauhidan.
Dengan demikian dapat disimpulkan Manajemen Bisnis Syariah itu adalah
pengetahuan yang mempelajari tentang bagaiman mengatur, mengelola, dan
melaksanakan kegiatan bisnis yang berdasarkan prinsip-prinsip Syariah.

E. Landasan Pokok Manajemen Bisnis Islam


Agama Islam mengandung tiga komponen pokok yang terstruktur dan tidak
dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain yaitu:
1. Aqidah atau Iman
Aqidah merupakan keyakinan akan adanya Allah dan rasul yang dipilihnya
untuk menyampaikan risalahnya kepada umat melalui malaikat yang dituangkan
dalam kitab suci, yang mengajarkan adanya hari akhirat, suasana kehidupan sesudah
mati.
Ekonomi suatu bangsa akan baik, apabila akhlak masyarakatnya baik. Antara
akhlak dan ekonomi memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan dengan
demikian, akhlak yang baik berdampak pada terbangunnya muamalah atau kerjasama
ekonomi yang baik. Rasulullah tidak hanya diutus untuk menyebarluaskan akhlak
semata, melainkan untuk menyempurnakan akhlak mulia baik akhlak dalam berucap;
maupun dalam bertingkah laku, sehingga mendekatkan diri kepada Allah swt dan
beriman dengan sebenar-benarnya dapat terwujud.
Dalam menjalankan bisnis yang syariah seseorang harus memiliki aqidah yang
baik dan benar sesuai dengan perintah Allah. Dan orang tersebut juga harus memiliki
iman atau percaya kepada Allah bahwa Allah yang selalu memberikan yang terbaik
kepada dirinya dan Allah juga selalu melihat apa yang kita kerjakan, maka dari itu
dalam bisnis syariah kejujuran juga diutamakan.
2. Syariah
Syariah merupakan aturan Allah tentang pelaksanaan dari penyerahan diri
secara total melalui proses ibadah dalam hubungan dengan sesama makhluk, secara
garis besar syariah meliputi dua hal pokok yaitu ibadah dalam arti khusus atau ibadh
mahdah dan ibadah dalam arti umum atau muamalah atau ibadh ghair mahdah.
Syariah dibutuhkan juga sebagai landasanpokok karena seorang pembisnis yang
sukses juga harus memiliki syariah atau tau mengenai syariah islam yang baik dan
benar. Maka disiniseorang pembisnis dalam manajemen syariah bukan hanya harus
menguasai ilmu ekonomi tetapi juga ilmu agama
3. Akhlak
Akhlak yaitu pelaksanaan ibadah kepada Allah dan bermuamalah dengan
penuh keikhlasan. Tiga komponen ajaran Islam, akidah, syariat dan akhlak merupakan
suatu kesatuan yang integral tidak dapat dipisahkan.
Nabi Muhammad SAW telah mengajarkan kepada umatnya berbisnis dengan
jujur, sabar dan tidak seenaknya kepada para pesuruh atau pegawai. Maka dari itu
mengapa landasan dasar manajemen bisnis syariah adalah akhlak karena dalam bisnis
syariah kita harus meneladani akhlak-akhlak nabi dalam berbisnis.
F. Latihan soal-soal
1. Apa yang anda ketahuai tentang manajemen dan bisnis?
2. Apa yang anda ketahui tentang manajemen bisnis islami?
3. Sebutkan dan jelaskan secara singkat landasan pokok dalam manajemen bisnis
Islami?
BAB II
LARANGAN DAN SYARAT SAH JUAL BELI ISLAMI

A. Pengertian Jual Beli


Jual beli tentu merupakan suatu kegiatan yang tak terelakkan dari kegiatan
masyarakat sehari-hari. Jual beli adalah menukarkan benda dengan dua mata uang
yaitu emas dan perak dan semacamnya. Tukar menukar barang dengan uang atau
semacamnya menurut cara yang khusus.
Ulama Hanafiah mengungkapkan definisi secara khusus bahwa jual beli harus
melalui ijab (ungkapan membeli dari pembeli) dan qabul (pernyataan menjual dari
penjual), atau boleh melalui saling memberikan barang dan harga dari penjual dan
pembeli.
Malikiyah mengartikan jual beli adalah saling menukar harta dengan harta
dalam bentuk pemindahan milik dan kepemilikan. Adapun menurut ulama’
Malikiyah, Syafi’iyah, dan Hanabilah, bahwa jual beli (al-bai’) tukar-menukar harta
dengan harta pula dalam bentuk pemindahan milik dan kepemilikan.

B. Dasar Hukum Jual Beli Dalam Islam


Pada hakikatnya, Islam tidak melarang segala bentuk jual beli apapun selama
tidak merugikan salah satu pihak dan selama tidak melanggar aturan-aturan yang telah
ditetapkan dan diserukan agar tetap memelihara persaudaraan. Karenanya, jual beli
sebagai sarana tolong-menolong antara sesama umat manusia juga mempunyai
landasan yang sangat kuat. Selain mengatur jual beli, Islam juga mengatur dengan
rinci mengenai akad sewa menyewa atau Ijarah.
Dasar hukum jual beli dalam Islam sendiri tentunya murni merujuk pada
firman Allah SWT yang tercantum dalam Alquran. Adapun dasar hukum
memperbolehkan jual beli, di dalam Alquran dijelaskan dalam tiga ayat, yakni Surat
Al-Baqarah Ayat 275, Surat Al-Baqarah Ayat 198, dan Surat An-Nisa Ayat 29.
“Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti
berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka
berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli
dan mengharamkan riba” (Al-Baqarah : 275).
“Bukanlah suatu dosa bagimu mencari karunia dari Tuhanmu. Maka apabila
kamu bertolak dari Arafah, berzikirlah kepada Allah di Masy'arilharam. Dan
berzikirlah kepada-Nya sebagaimana Dia telah memberi petunjuk kepadamu,
sekalipun sebelumnya kamu benar-benar termasuk orang yang tidak tahu.” (Al-
Baqarah : 198).
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang
berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh
dirimu.” (An-nisa : 29).
Selain berpedoman pada Alquran, dasar hukum jual beli dalam Islam juga
merujuk pada Al-Sunnah. Artinya, Al-Sunnah adalah segala sesuatu yang bersumber
dari Nabi Muhammad SAW dalam bentuk ucapan, perbuatan, dan penetapan yang
baik menurut hukum syar’i.
Dasar hukum jual beli sesuai hadits Rasulullah SAW disampaikan Abdullah
bin Umar RA yang berkata, “Seorang laki-laki bercerita kepada Rasulullah SAW
bahwa dia ditipu orang dalam hal jual beli. Maka beliau bersabda, “Apabila engkau
berjual beli, maka katakanlah,‛tidak boleh ada tipuan’.”

C. Rukun Jual Beli Dalam Islam


Dalam surat An-nisa ayat 29, Allah melarang manusia untuk memperoleh
kepemilikan suatu barang melalui jalan yang batill, melainkan harus dengan jual
beli yang bedasar keridhaan satu sama lain. Prinsip utamanya sebenarnya
hanyalah ijab dan qobul. Namun secara rinci, rukun dalam jual beli Islami adalah
sebagai berikut:
1. Orang yang Berakad (Penjual dan Pembeli)
Maksud dari sini tentu sudah jelas, bahwa rukun jual beli tidak
akan terjadi tanpa adanya penjual dan pembeli. Penjual adalah pihak
yang menawarkan barang dagangannya, sementara pembeli adalah
pihak yang membutuhkan barang tersebut untuk dimanfaatkan
sebagaimana mestinya.
2. Sighat
Adapun sighat yaitu ijab dan qabul seperti perkataan penjual,
“saya jual kepadamu atau saya serahkan kepadamu.” Dan perkataan
pembeli, “saya terima atau saya beli.” Tidak sah serah terima
sebagaimana yang bisa berlangsung dikalangan masyarakat, karena
tidak ada sighat (ijab kabul). Ibnu Syurairah berkata, “serah terima
adalah sah mengenai barang-barang dagangan yang remeh (tak
berharga) dan biasa dilakukan orang-orang. Ini adalah pendapat Ar-
Ruyani dan lainnya.
Syarat dalam ijab dan kabul ini meliputi:
 Jala’ul ma’na yaitu tujuan yang terkandung dalam pernyataan
itu jelas, sehingga dapat dipahami jenis akad yang dikehendaki.
 Tawafuq yaitu adanya kesesuaian antara ijab dan kabul.
 Jazmul iradataini yaitu antara ijab dan kabul menunjukkan
kehendak para pihak secara pasti, tidak ragu, dan tidak
terpaksa.3
3. Ada Barang yang Dibeli
Rukun jual beli dalam Islam berikutnya adalah harus
ada ma’qud ‘alaih alias barang yang dibeli. Tidak sekedar harus
adanya barang, namun juga dalam Islam diatur kriteria bahwa barang
yang diperjualbelikan harus mempunyai manfaat. Tujuannya agar
pihak yang membelinya tidak merasa dirugikan. Pengertian manfaat
ini, tentu saja bersifat relatif, karena pada dasarnya setiap barang
mempunyai manfaat. Oleh karenanya, untuk mengukur kriteria
kemanfaatan ini hendaknya memakai kriteria agama.
4. Ada Nilai Tukar Pengganti Barang
Merujuk definisi yang dikemukakan oleh ulama Hanafiyah,
rukun jual beli adalah saling tukar harta dengan harta melalui cara
tertentu. Atau tukar-menukar sesuatu yang diinginkan dengan yang
sepadan melalui cara tertentu yang bermanfaat. Sehingga nilai tukar
pengganti barangnya pun harus sesuai dan bisa diterima kedua pihak
yakni penjual dan pembeli.

D. Syarat Sah Jual Beli Dalam Islam


Setelah rukun jual beli terpenuhi, maka selanjutnya adalah kedua belah
pihak yakni penjual dan pembeli melaksanakan syarat jual beli dalam Islam.
Merangkum berbagai sumber, syarat sahnya jual beli terdiri dari syarat subjek,
syarat objek dan lafadz. Berikut penjelasannya:
 Syarat yang menyangut subjek jual beli
Bahwa penjual dan pembeli selaku subjek hukum dari perjanjian jual
beli harus memenuhi persyaratan yakni berakal sehat, dengan kehendaknya
sendiri (bukan dipaksa), keduanya tidak mubazir, dan terakhir adalah
sudah baligh atau dewasa.
Setelah syarat ini terpenuhi, maka perjanjian jual beli dapat dibuat dan
harus selalu didasarkan pada kesepakat antara penjual dan pembeli. Sesuai
dengan firman Allah SWT dalam QS. An-Nisa’ Ayat 29 yaitu, “Hai orang-
orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan
jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka
sama suka di antara kamu”.

 Syarat sahnya jual beli yang menyangkut lafaz


Sebagai sebuah perjanjian harus di lafazkan, artinya secara lisan atau
secara tertulis disampaikan kepada pihak lain. Dengan kata lain lafad adalah
ungkapan yang dilontarkan oleh orang yang melakukan akad untuk
menunjukkan keinginannya yang mengesankan bahwa akad itu sudah
berlangsung. Ungkapan itu harus mengandung serah terima (ijab kabul).

 Syaratter kait barang yang diperjual-belikan


 Salah satu rukun jual beli adalah adanya barang. Barang ini sendiri harus
memenuhi syarat sah, diantaranya bersih barangnya. Bahwa di dalam
ajaran Islam dilarang melakukan jual beli barang mengandung unsur najis
ataupun barang-barang yang nyata-nyata diharamkan oleh ajaran agama.
 Tak hanya itu, barang yang diperjualbelikan juga harus mengandung syarat
dapat dimanfaatkan. Pemanfaatan barang jangan sampai bertentangan
dengan agama, peraturan perundang-undangan, kesusilaan, maupun
ketertiban umum yang ada dalam kehidupan masyarakat. Selain itu, barang
yang menjadi objek rukun jual beli pun harus benar milik penjual secara
sah.

E. Barang-Barang yang Tidak Boleh Diperjualbelikan dalam Islam


Sesuai dengan ketetapan hukum syara’, maka barang yang
diperjualbelikan harus memenuhi persyaratan-persyaratan, rukun-rukun dan hal-
hal lain yang berkaitan dengan jual beli sehingga bila syarat-syarat dan rukunnya
tidak terpenuhi berarti tidak sesuai dengan kehendak syara’. Adapun barang-
barang yang tidak boleh diperjualbelikan diantaranya:
1. Barang yang mengandung unsur najis ataupun barang-barang yang nyata-
nyata diharamkan oleh ajaran agama. Minuman keras, daging babi, bangkai
dan sebagainya. Di antara bangkai ada pengecualiannya, yakni ikan dan
belalang.
2. Barang yang tidak ada di tangan. Sehingga tidak sah menjual burung yang
terbang di udara, menjual unta atau sejenisnya yang kabur dari kandang dan
semisalnya. Transaksi yang mengandung objek jual Iqtishodiyah, maka proses
jual beli seperti ini diharamkan. Hal tersebut karena
mengandung gharar (spekulasi) dan menjual barang yang tidak dapat
diserahkan

F. Hal-Hal yang Dilarang Dalam Jual Beli Islam


Transaksi dalam Islam haruslah didasari dengan adanya saling suka, hal ini
untuk memperoleh suatu transaksi yang saling menguntungkan dengan cara yang
adil, sehingga tidak menimbulkan kerugian terhadap pihak lainnya. Allah SWT
telah berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh
dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” (Q.S An-Nisa :
29)
Adapun sebab mengapa sebuah transaksi dilarang yaitu karena haram
zatnya (objek yang diperjualbelikan seperti minuman beralkolhol, babi, dan
bangkai), haram selain zatnya (cara bertransaksinya), dan tidak sah (lengkap)
akadnya (rukun dan syarat yang tidak terpenuhi dan terjadinya ta’alluq).
Untuk lebih memperdalam lagi jenis transaksi apa saja yang dilarang
dalam Islam, simak berikut ini ya.
1. Riba
Riba dapat diartikan sebagai mengambil “kelebihan” yang
dilakukan dalam bertransaksi yang bertentangan dengan syariat. Hal ini
sudah jelas tercantum dalam Al-Qur’an yaitu
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba
dengan berlipat ganda dan bertakawalah kepada Allah supaya kamu
mendapat keberuntungan.” (Q.S Al-Imran : 130)
Jenis riba digolongkan menjadi empat yaitu:
a.Riba fadhl yakni terjadinya pertukaran antara barang sejenis dengan
takaran yang berbeda, atau pertukaran barang itu termasuk dalam
jenis barang ribawi (harus dibayar sesuai dengan jumlah
timbangannya dan kualitasnya) seperti kurma, gandum,
emas, sya’ir (gandum merah), garam, dan perak.
b. Riba nasi’ah lahir sebab adanya perubahan atau perbedaan
tambahan antara yang diserahkan saat ini dengan yang diserahkan
kemudian.
c.Riba qard yaitu adanya tambahan tertentu yang disyaratkan kepada
yang berhutang pada saat melakukan awal transaksi.
d. Riba jahiliyah yaitu utang harus dibayar melebihi dari pokoknya
karena si peminjam tidak dapat membayar sesuai dengan batas
waktu yang telah ditentukan.
2. Gharar
Gharar dalam bahasa Arab ialah al-khathr artinya
“pertaruhan”. Gharar berarti transaksi yang mengandung unsur
ketidakjelasan, sehingga dapat diartikan bahwa si pembeli tidak
mengetahui secara pasti apa yang dibelinya dan bagi si penjual pun
tidak mengetahui apa yang dijualnya secara pasti.
Contohnya seperti membeli anak sapi dalam kandungan atau
membeli hasil pertanian yang belum melewati masa panen tiba. Jenis
transaksi ini tidak diperbolehkan dalam Islam, sebagaimana hadis
berikut:
“Janganlah kamu melakukan jual beli terhadap buah-buahan,
sampai buah-buahan tersebut terlihat baik (layak konsumsi)” (H.R
Ahmad bin Hanbal, Muslim, an-Nasa’i, dan Ibnu Majah).
3. Maisir

Al-maisir berasal dari bahasa Arab


yakni yasara atau yusr berarti mudah. Maisir merupakan bentuk
permainan yang mengandung unsur taruhan dengan disepakati
bahwa pihak yang menang akan mendapatkan hasil dari taruhan
tersebut, sedangkan pihak yang kalah mengalami kerugian besar
karena tidak mendapatkan untung dari permainan itu.

Jenis-jenis maisir yang harus kita hindari seperti mengadu


nasib dengan undian, bertaruh dengan uang, dan lain sebagainya.
Berkaitan dengan maisir Allah SWT telah berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman sesungguhnya (meminum)


khamr, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib
dengan panah adalah termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah
perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat
keberuntungan.” (Q.S Al-Maidah : 90).
4. Tadlis

Dikatakan sebagai tadlis yaitu salah satu pihak


menyembunyikan informasi dari pihak lainnya, sehingga
menimbulkan keuntungan kepada satu pihak saja dan merugikan
pihak lain. Hal ini dikarenakan ketidaktahuan informasi atas
objek yang sedang diperjualbelikan. Tadlis dapat terjadi karena
empat hal yakni dalam kuantitas, kualitas, harga, dan barang.
Adapun penjelasannya sebagai berikut.
 Tadlis kuantitas yaitu pedagang di pasar mengurangi takaran
timbangan barang yang dijualnya.
 Tadlis kualitas yakni menyembunyikan cacat pada barang yang
sedang ditawarkan.
 Tadlis penipuan harga, terjadi karena ketidaktahuan pembeli akan
harga pasar, sehingga pedagang dengan sengaja menaikkan harga
barang dari harga sebenarnya.
 Tadlis dalam waktu penyerahan, merupakan suatu bentuk penipuan
yang dilakukan oleh penjual kepada pembeli atas penyerahan
barang yang tidak tepat waktu tanpa memberitahukan alasannya
kepada pihak pembeli.
5. Ghabn
Definisi ghabn adalah peristiwa jual beli dimana si penjual
menaikkan harga objek dagangan di atas harga pasar yang tidak diketahui
oleh pihak pembeli..
Ghabn dibagi menjadi dua yakni,
 ghabn qalil ialah perbedaan harga dengan barang yang tidak
terlalu jauh antara harga pasar dengan harga yang ditawarkan dan
masih dimaklumi oleh pembeli.
 ghabn fahish yaitu perbedaan harga yang signifikan jauh di
antara harga barang dengan harga penawaran. Keduanya
merupakan jenis transaksi yang sangat dilarang dalam Islam.
6. Risywah
Risywah ialah perbuatan yang memberi sesuatu kepada pihak
lainnya, padahal bukan haknya atau juga dikenal dengan istilah suap
menyuap. Menurut pendapat para ulama bahwa ar-Rasyi (penyuap) dan al-
Murtasyi (penerima suap) perbuatan ini termasuk ke dalam kelompok dosa
besar. Hal ini termaktub dalam surat Al-Baqarah ayat 188 yaitu sebagai
berikut.
“Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain
di antara kamu dengan jalan yang batil dan janganlah kamu membawa
urusan harta itu kepada hakim supaya kamu dapat memakan sebagian dari
harta benda orang lain itu dengan jalan berbuat dosa, padahal kamu
mengetahui.”
7. Ba’i Najasy
Ba’i najasy atau manipulasi permintaan, bertujuan untuk
meningkatkan omset penjualan dengan cara menciptakan penawaran palsu.
Ambil contoh misalnya, pedagang berkerja sama dengan seseorang untuk
berpura-pura menawarkan barang dagangannya dengan harga yang tinggi,
tujuannya untuk memperdaya pembeli lainnya agar membeli dengan harga
palsu itu atau bahkan bisa lebih tinggi lagi. Hal ini termasuk dalam kategori
penipuan, untuk itu transaksi jenis ini dilarang.
8. Ikhtikar
Ikhtikar atau manipulasi penawaran ini dilakukan sebagai upaya
memperoleh keuntungan yang berlipat-lipat dengan cara menjual jumlah
barang yang langka ditawarkan dengan harga yang selangit.
Misalnya seperti yang baru terjadi kemarin, harga masker dijual
dengan harga yang tinggi, usut punya usut ternyata ada beberapa oknum yang
sengaja melakukan penimbunan barang sehingga ia dapat menjualnya dengan
harga tinggi, hal ini tak lain ia lakukan untuk mendapatkan keuntungan yang
besar. Maka sudah jelas bahwa transaksi jenis ini dilarang dan harus dihindari.
9. Bai’ al-mudtarr
Bai al-mudtarr indentik dengan jual butuh yaitu dilakukan karena
salah satu pihak dalam kondisi yang sangat membutuhkan, sehingga tidak
menutup kemungkinan oleh pihak yang kuat mendapatkan keuntungan yang
lebih, akan tetapi merugikan pihak yang lainnya.
Misalnya seperti ini, seseorang dalam kondisi sangat membutuhkan
uang, alhasil dengan sangat terpaksa ia menjual tanahnya yang jauh dari harga
pasar. Dalam melakukan sebuah transaksi harus berdasarkan pada unsur
kerelaan, namun bai’ al-mudtarr sangatlah tidak mencerminkan keadilan yang
berlandaskan pada prinsip syariah.
10. Ikrah
Ikrah adalah suatu perbuatan yang ditimbulkan dari pemaksa untuk
mengerjakan perbuatan yang dituntut oleh pemaksa.
Ikrah dibagi menjadi dua yaitu:
a. ikrah mulji’ ialah sebuah paksaan yang dapat menghilangkan kerelaan
dan merusak ikhtiyar (pilihan) pada orang yang dipaksa. Wahbah
Zuhaili berpendapat bahwa ikrah mulji’ yaitu sebagai pemaksaan yang
membuat seseorang tidak mempunyai kemampuan seperti seseorang
mengancam orang lain dengan sesuatu yang merusak dirinya.
b. ghairu mulji’ yakni paksaan yang dapat menghilangkan kerelaan, akan
tetapi tidak sampai merusak ikhtiyar pada seseorang yang sedang dipaksa.
11. Ta’alluq
Cacat akad atau ta’alluq yakni berlakunya akad pertama akan
tergantung pada akad kedua, hal ini tentu akan menimbulkan tidak
terpenuhinya rukun akad yaitu objek akad sehingga menjadi tidak sah.
Contohnya seperti, saat Bunga menjual tanah kepada Mawar dengan
harga sekian yang wajib dilunasi dalam jangka waktu 12 bulan. Dengan syarat
Mawar harus membeli mobil Bunga. Hal ini jelas, bahwa akad kedua
tergantung dengan dijalankannya atau tidak akad pertama. Inilah yang
dinamakan dengan jenis transaksi ta’alluq.
BAB III
MEMPERSIAPKAN SUMBER DAYA INSANI

A. Etos Kerja
1. Pengertian Etos Kerja
Etos kerja merupakan seperangkat perilaku positif dan fondasi yang
mencakup motivasi yang menggerakkan mereka, karakteristik utama, spirit dasar,
pikiran dasar, kode etik, kode moral, kode perilaku, sikap-sikap, aspirasi,
keyakinan-keyakinan, prinsip-prinsip, dan standar-standar (Sinamo, Darodjat ;
2015:77)
2. Karakteristik Etos Kerja
 Memiliki motivasi kerja yang
tinggi baik eksternal maupun
internal
 Memiliki orientasi masa depan
Etos Kerja
Tinggi  Moralitas adalah keseriusan
dalam hal bekerja
 Kerja keras serta menghargai
waktu
 Kedisiplinan dalam bekerja
Karakteristik
 Hemat dan sederhana
Etos Kerjo
 Tekun dan ulet

 Merasa bahwa bekerja adalah


suatu hal yang membebani
 Kurang dan bahkan tidak
Etos Kerja menghargai hasil kerja

Rendah  Kerja dipandang sebagai suatu


penghambat dalam memperoleh
kesenangan
 Kerja dilakukan sebagai bentuk
keterpaksaan
 Kerja dihayati hanya sebagai
rutinitas hidup
3. Manfaat Etos Kerja
Manfaat memiliki etos kerja yang tinggi diantaranya:
a. Kenaikan status sosial, naiknya status sosial membuat kepribadian
seseorang lebih dikenal baik oleh keluarga hingga rekan kerja. Peluang untuk
promosi kenaikan jabatan sangat tinggi karena kepribadian yang disiplin dan
baik adalah salah satu sifat pemimpin.
b. Status ekonomi membaik, bekerja dengan giat dan semangat di
lingkungan kerja membuat Anda menonjol di hadapan atasan. Atasan akan
sangat peka terhadap etos kerja bawahannya sehingga akan memberikan
dampak positif bagi insentif yang didapatkan. Hal ini berlaku juga dengan
para freelancer atau wirausaha dengan etos kerjanya.
c. Kesehatan, seseorang yang selalu positif akan memberikan dampak luar
biasa bagi kesehatannya. Pekerjaan baik membuat karir juga baik, sehingga
membuat mental pekerja sangat kuat. Ingat! makanan yang sehat juga akan
mempengaruhi etos kerja seseorang.
d. Rohani, seseorang yang memiliki etos kerja tinggi, tidak akan pernah
melupakan pencipta sekaligus penguasa langit dan bumi ini. Segala sesuatu
yang diperintahkan oleh-Nya akan selalu dilaksanakan tanpa menunda-
nunda.
4. Prinsip Etos Kerja
a. Kerja adalah Rahmat, Bekerja dengan ketulusan dan selalu bersyukur membuat
kita lebih dekat pada Sang Pencipta. Apapun pekerjaan yang dilakukan harus
selalu disyukuri karena banyak orang di luar sana yang menginginkan
pekerjaanmu.
b. Kerja adalah Amanah, Bekerja dengan tanggung jawab dan kejujuran
merupakan amanah dari Tuhan yang diberikan kepada manusia. Seorang
parlemen DPR yang amanah dalam bekerja akan selalu berakhir baik melalui
takdirNya.
c. Kerja adalah Panggilan, Menganggap sebuah pekerjaan adalah kesucian,
membuat seseorang melahirkan sifat integritas dalam hidupnya. Pekerjaan
yang sudah didapatkan saat ini, sesungguhnya panggilan dari Tuhan untuk
umatNya.
d. Kerja adalah Aktualisasi, Kerja merupakan aktualisasi diri, menjelaskan bahwa
pekerjaan apapun yang didapatkan merupakan peluang kepada kita untuk
mengembangkan potensi berbagai bidang.
e. Kerja adalah Ibadah, Banyak sekali ulama-ulama besar yang memberi
penjelasan bahwa ibadah tidak sekadar solat 5 waktu dan sebagainya.
Mencukupi kebutuhan keluarga dengan bekerja merupakan ibadah utama
bagi seorang lelaki.
f. Kerja adalah Seni, Semua pekerjaan merupakan peluang untuk kita menuangkan
kreativitas sebanyak mungkin. Semakin banyak kreativitas yang bisa kita
berikan pada perusahaan, membuat umur sumber rezeki semakin panjang.
g. Kerja adalah Kehormatan, Semua orang tidak terlepas dari sifat ingin dihormati.
Bekerja dengan penuh sungguh-sungguh membuat diri kita semakin disegani.
h. Kerja adalah Pelayanan, Pekerjaan apapun itu sesungguhnya memiliki latar
belakang berupa pelayanan. Pelayanan terhadap konsumen, atasan, hingga
masyarakat luas.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi etos kerja
Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya etos kerja pada
diri pribadi kita. Faktor tersebut berupa:
a. Agama
Cara berpikir, bersikap, dan bertindak seseorang pasti dipengaruhi oleh
agamanya jika menganut agama dengan sungguh-sungguh. Semua agama
memberikan ajaran berupa nilai-nilai pembangunan diri sendiri yang baik.
b. Budaya
Hidup dalam masyarakat dengan budaya yang maju akan memberikan etos
kerja yang tinggi. Begitupun sebaliknya, jika hidup dalam masyarakat
dengan budaya yang konservatif membuat etos kerja seseorang menjadi
rendah.
c. Sosial Politik
Struktur politik suatu negara tanpa disadari memberikan dampak pada
masyarakat luas melalui etos kerja yang dimiliki. Sistem politik akan
mendorong masyarakatnya untuk berpikir maju dan etos kerja tinggi.
d. Kondisi Lingkungan
Keadaan lingkungan suatu daerah memiliki peran juga terhadap etos kerja
seseorang. Lingkungan yang panas membuat etos kerja masyarakat menurun,
maka dari itu banyak perkantoran di perkotaan memberikan fasilitas AC
untuk kenyamanan karyawan.
e. Pendidikan
Etos kerja tidak dapat dipisahkan oleh peran pendidikan seseorang.
Seseorang dengan rentang waktu lama dalam proses belajar, memberikan
etos kerja yang tinggi. Peran pendidikan membentuk jati diri seseorang
melalui kurikulum dan kebiasaan yang diberikan.
f. Motivasi intrinsik
Faktor terakhir etos kerja adalah melalui diri sendiri. Pribadi dengan motivasi
hidup yang tinggi membuat semangat dan etos kerja tinggi. Keyakinan pada
diri sendiri yang membuat motivasi kerja sangat tinggi.
B. Mengelola Waktu
1. Manajemen waktu
Yang dimaksud dengan “manejemen waktu” dalam pengertian sederhana
adalah “mengatur waktu”. Bisa juga disebut sebagai “seni mengatur waktu”
dalam pengertian bahwa meski ada unsur-unsur pokok yang harus dipenuhi
seperti itu, akan tetapi mengatur waktu tidak boleh juga terlalu ketat. Oleh karena
itu, kita menyebutnya sebagai seni mengatur waktu, dan kita mencoba di sini
untuk menghadirkannya dari tinjauan ajaran Islam.
Pertama yang harus kita garis bawahi adalah bahwa Islam sangat
menghargai waktu, karena waktu adalah sangat bernilai. Dalam al-Qur`an, Allah
swt pernah bersumpah dengan waktu, misalnya, dalam Q.s. al-‘Ashr (103/13): 3
disebutkan:
Wal ‘ashr, inna al-insân la fî khusr, illallazîna âmanû, wa ‘amilû al-
shâlihât, wa tawâshau bi al-haqq, wa tawâshau bi al-shabr
Artinya :Demi masa (waktu), sesungguhnya manusia benar-benar dalam
kerugian,, Kecuali orang-orang yang beriman, Beramal saleh (mengerjakan
kebajikan), Saling berwasiat dengan kebenaran,Dan saling berwasiat dengan
kesabaran.
Dalam surah ini, Allah bersumpah dengan media “waktu” atau “masa”.
Di sini, kita bisa menyimpulkan bahwa waktu begitu berharga, karena tidak
mungkin Tuhan menggunakannya sebagai sarana/ media sumpah jika tidak
bernilai, atau tidak penting. Waktu adalah sesuatu yang berharga, bernilai, dan
penting. Seorang penafsir modern, Muhammad Asad, dalam karyanya, The
Message of the Qur`an (h. 974), menerjemahkan kata al-‘ashr yang menjadi
nama surah ini dengan “the flight of time” (berlalunya waktu), bukan dengan
sekadar “waktu/ masa”. Tuhan mengingatkan kita akan waktu (al-‘ashr) yang
telah berlalu, tidak akan pernah bisa dikembalikan lagi. Istilah al-‘ashr adalah
waktu yang terukur yang terdiri dari bagian-bagian periode, bukan seperti al-
dahr yang juga digunakan oleh al-Qur`an yang bermakna waktu yang tak terbatas
tanpa permulaan dan akhir.
2. Cara mengatur waktu dalam Islam
 Hilangkan kebiasaan menunda-nunda.
Perbuatan suka menunda tidaklah baik, namun bila menunda suatu
pekerjaan untuk melakukan ibadah wajib kepada Allah seperti shalat, maka
hal tersebut diperbolehkan. Dalam Sya’ir Arab disebutkan : “Janganlah
engkau menunda-nunda amalan hari ini hingga besok. Seandainya besok itu
tiba, mungkin saja engkau akan kehilangan.”
 Dahulukan yang wajib
Allah menyukai orang-orang yang senantiasa bertakwa kepadanya, dan
ketakwaan tersebut berada pada perbuatan yang diwajibkan dan diharamkan
oleh Allah. Dan untuk menjadi orang yang tidak merugi, alangkah baiknya
jika kita mendahulukan apa yang menjadi kewajiban bagi kita sebagai umat
muslim. Apabila amalan-amalan yang wajib telah terpenuhi, barulah kita
boleh mengerjakan amalan-amalan sunnah dan mubah lainnya yang dapat
mendatangkan kebaikan bagi kita.
 Selesaikan pekerjaan tepat waktu
Jika kita memiliki sebuah pekerjaan yang waktu penyelesaiannya dapat
diselesaikan pada saat itu juga, maka akan lebih baik apabila pekerjaan
tersebut diselesaikan tepat waktu, dan tidak mengulur-
ulur waktu penyelesaiannya.
 Buat batasan waktu
Untuk mengatur waktu yang ada agar tidak sia-sia, maka sebaiknya
buat batasan waktu pada setiap kegiatan yang dilakukan. Misalnya : tidur dari
jam sekian hingga jam sekian, belajar berapa jam dalam sehari dan pada jam
berapa saja, dan lain sebagainya
 Meninggalkan aktivitas yang tidak bermanfaat
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Rasulullah SAW, beliau
bersabda : “Di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal
yang tidak bermanfaat.” (HR. Tirmidzi). Kebiasaan melakukan hal-hal yang
tidak bermanfaat tersebut sebaiknya dikurangi dan dihilangkan karena masih
ada banyak hal bermanfaat lainnya yang dapat kita lakukan.
 Membuat jadwal kegiatan
Agar waktu yang kita miliki dapat berguna dan terisi dengan hal yang
bermanfaat, ada baiknya jika kita membuat daftar kegiatan tentang apa saja
yang harus kita lakukan setiap hari.
 Kurangi bersantai-santai
Allah akan memberikan manusia hasil kehidupan berdasarkan pada
usaha hambanya. Apabila ia berusaha dengan keras dan giat, maka Allah akan
memberikan hasil yang setimpal dengan perbuatannya. Namun apabila
seseorang hanya bersantai-santai sepanjang waktu yang dia miliki, maka
orang tersebut akan mendapatkan hasil yang sesuai dengan usahanya.
 Jangan terjebak dalam masa lalu
Seseorang yang tidak ingin waktunya sia-sia, maka ia harus terus
berjalan kedepan dan tidak terjebak pada masa lalunya.
 Belajar fokus pada sesuatu
Apabila seseorang mempunyai banyak target dalam hidupnya, maka ia
haruslah fokus pada satu hal dahulu, agar apa yang telah didapatkannya tidak
terlepas dan waktu yang dia miliki tidak terbuang sia-sia.
 Niatkan berubah menjadi yang lebih baik
Untuk menjadi orang yang dapat mempergunakan waktu dengan
sebaik-baiknya maka yang paling pertama adalah adanya niat dari orang
tersebut. Apabila tidak ada niat dan keinginan untuk berubah, maka
bagaimana bisa orang tersebut mengatur waktunya dan menjalankannnya
dengan bermanfaat. Muslim yang baik adalah yang tidak menyia-
nyiakan waktu agar di masa depan kita bukan salah satu orang yang merugi.
Semoga bermanfaat.
C. Instropeksi Diri
Tidak ada satu pun manusia yang lepas dari dosa, sehingga alangkah
baiknya untuk selalu introspeksi diri atau dalam Islam disebut dengan nama
muhasabah.
Muhasabah adalah peninjauan atau koreksi terhadap (perbuatan, sikap,
kelemahan, kesalahan, dan sebagainya) diri sendiri. Muhasabah adalah salah satu cara
membersihkan diri dari kesalahan-kesalahan yang pernah dibuat.
Muhasabah adalah introspeksi, mawas, atau meneliti diri. Hal ini berarti
menghitung-hitung perbuatan pada tiap tahun, tiap bulan, tiap hari, bahkan setiap saat.
Muhasabah adalah salah satu cara untuk memperbaiki hati, melatih,
menyucikan, dan membersihkannya.
Musahabah sangat dianjurkan dalam Islam, berdasarkan Al-Quran & Al-
Hadist, diantaranya
 “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah. Hendaklah
setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok.
Bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan.” (QS Al-Hasyr: 18).
 Seorang sahabat menemui Rasulullah SAW untuk meminta wejangan
kepadanya. ‘Wahai Rasulullah, berilah aku wejangan,’. ‘Apakah kau
meminta wejanganku?’. ‘Benar,’. jawabnya dengan bahagia. ‘Bila kau
bermaksud untuk melakukan sesuatu, pikirkanlah dampaknya. Jika ia
baik, lakukanlah. Tetapi jika itu buruk, tahanlah’." (Imam Al-Ghazali).
 Al-Ghazali. “Orang yang (bijak) berakal hendaknya mengalokasikan
seperempat waktunya untuk bermuhasabah.” (Imam Al-Ghazali).
 “Bertobatlah kalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman,
agar kalian beruntung.” (QS An-Nur: 31).
 “Sungguh, orang-orang yang bertakwa bila ditimpa was-was dari setan,
mereka ingat kepada Allah, lalu ketika itu juga mereka melihat
(kesalahan-kesalahannya." (QS Al-A’raf: 201).
 Rasulullah SAW, dikutip Al-Ghazali, bersabda: “Sungguh, aku meminta
ampun dan bertobat kepada Allah sebanyak 100 kali dalam sehari.” (Imam
Al-Ghazali).
 Manfaat / keutamaan musahabah dir, diantaranya:
 Menjadi Sifat Hamba Allah yang Bertakwa
Orang yang bertakwa adalah mereka yang membawa sebaik-baik
bekal untuk akhirat nanti. Namun dalam perjalanannya tidak selalu
mendapatkan jalan yang mulus. Bisa saja orang tersebut merasa lelah
dan lemah, bahkan bosan. Muhasabah akan membantu menghadapi
berbagai rintangan yang dihadapi.
 Hasil dari Muhasabah adalah Taubat
Banyak di antara manusia yang melakukan kemaksiatan, namun
Allah SWT masih memberikan nikmat kepadanya. Dia tidak
menyadari bahwa hal tersebut adalah bentuk istidraj atau penangguhan
menuju kebinasaan dari Allah SWT, sebagaimana firman-Nya.“Dan
orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan
menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan),
dengan cara yang tidak mereka ketahui.” (QS Al-A’raf: 182). Orang-
orang yang memahami ayat ini akan merasa takut atas peringatan
Allah SWT, sehingga senantiasa mengintrospeksi diri. Jangan sampai
bahwa nikmat yang telah diberikan merupakan bentuk istidraj.
Muhasabah yang benar mengantarkan kepada taubat yang akan diawali
dengan penyesalan. Rasulullah SAW bersabda: “Menyesal adalah
taubat.” (HR Ibnu Majah, Ahmaddan dishahihkan oleh al-Albani
dalam Shahiih al-Jaami’ ash-Shaghir).
 Menambah Energi untuk Beribadah
Muhasabah akan menjadi energi tambahan yang dibutuhkan saat
mengerjakan seluruh perintah Allah SWT. Dalam kitab Imam Bukhari,
dibuka dengan perkataan Abu az-Zinad, “Sesungguhnya mayoritas
sunnah dan kebenaran bertentangan dengan pendapat pribadi.” (HR
Bukhari). Imam Bukhari mengatakan bahwa manusia sering menolak
kebenaran hanya karena bertentangan dengan pendapat pribadi.
Contohnya saja saat Rasulullah SAW berdakwa namun mendapat
banyak ditolak karena bertolak belakang dengan keinginan pribadi
suatu kaum.
 Beberapa cara untuk musahabah diri, diantaranya:
 Tidak Menutup Diri dari Masukan Orang Lain
Terkadangseseorang melakukan kesalahan yang tidak disadari.
Olehkarena itu, memiliki teman yang saleh amat dibutuhkan. Sebab
bisa saling mengingatkan agar senantiasa bermuhasabah dan
mengevaluasi diri dan menghindari segala larangan Allah SWT.
 Bersahabat dengan Orang Saleh
Karena itu, betapa pentingnya sosok sahabat yang saleh
sebagai media untuk saling mengingatkan dan menasihati. Karena
selain dapata melakukan muhasabah diri sendiri, sahabat tentu akan
memberi dukungan saat diperlukan. Rasulullah SAW bersabda: “Jika
Allah menghendaki kebaikan bagi diri seorang pemimpin/pejabat,
maka Allah akan memberinya seorang pendamping/pembantu yang
jujur yang akan mengingatkan jika dirinya lalai dan akan membantu
jika dirinya ingat.” (HR Abu Dawud).
 Menyendiri
Salah satu bentuk evaluasi dan introspeksi diri yang berguna
adalah dengan menyendiri saat bermuhasabah. Umar bin Khaththab
berkata: “Koreksilah diri kalian sebelum kalian dihisab dan
berhiaslah (dengan amal saleh) untuk pagelaran agung (pada hari
kiamat kelak).” (HR Tirmidzi). Rosulallah bersabda: “Hamba tidak
dikatakan bertakwa hingga dia mengoreksi dirinya sebagaimana dia
mengoreksi rekannya.” (HR Tirmidzi).

D. Membangun Jaringan
 Jaringan bisnis atau business networks adalah istilah yang mengacu pada proses
dalam menjalin dan membangun hubungan melalui pertemuan antar pelaku bisnis,
investor, pelanggan potensial, hingga para profesional lain yang memiliki
pengalaman bisnis.
 Islam juga sangat menganjurkan untuk membangun jaringan. Sebagaimana sada
Nabi Muhammad SAW “Orang mukmin itu bagi mukmin lainnya seperti
bangunan, sebagiannya menguatkan sebagian yang lain”
 Manfaat jaringan bisnis, diantaranya:
 Membant memperoleh informasi dan wawasan terbaru
 Menemukan profesional untuk kebutuhan bisnis anda
 Membangun kepercayaan
 Cara membangun jaringan, diantaranya:
 Memperbanyak kenalan
 Bertukar kartu nama
 Bergabung dalam forum atau komunitas
 Bersikap ramah
 Memiliki komitmen dan tanggung jawab
 Saling menghargai
 Menjaga komunikasi dan silaturahmi
 Positive thingking

E. Doa dan Syukur


 Pengertian doa adalah wujud permohonan kepada Tuhan.
 Pengertian doa dalam Islam adalah sikap berserah diri dan merasa membutuhkan
Allah SWT, karena tidak dianjurkan ibadah melainkan untuk berserah diri dan
tunduk kepada Pencipta serta merasa butuh kepada Allah SWT.
 Syukur adalah wujud perasaan berterimakasih yang sesungguhnya. Syukur adalah
bagian dari perasaan lega, senang, bangga, dan masih banyak lagi lainnya. Secara
bahasa, pengertian syukur berasal dari bahasa Arab “syakaro-yaskuru-syukron”
yang artinya pujian kepada pemberi kebaikan.

 Ada tiga bentuk rasa syukur, yaitu:


 Syukur Hati
Wujud dari pengertian syukur hati adalah mengingat-ingat kembali
kenikmatan yang mencakup nikmat lahir maupun batin. Lalu segala yang
nampak maupun tak tampak seperti iman, nafas, nyawa, darah, dan seluruh
organ yang kita miliki adalah kumpulan “spare part organ tubuh” yang tak
ternilai harganya.
 Syukur Lisan
Wujud dari pengertian syuku lisan adalah memuji Sang pemberi
nikmat dengan mengucapkan pujian atas nikmat yang disandang. Inilah
mengapa setiap selesai melakukan sesuatu aktivitas, agama mengajarkan
untuk mengucapkan pujian. Misalnya saja setelah berpakaian kita memuji-Nya
sebab betapa banyak orang yang tidak berpakaian, setiap naik kendaraan kita
memuji- Nya sebab betapa banyak yang tak mempunyai kendaraan, ketika
pagi kita memuji-Nya sebab betapa banyak mereka yang tak sempat
menikmati pagi, dan seterusnya.
 Syukur Anggota Badan
Wujud dari pengertian syukur anggota badan adalah senantiasa
membalas nikmat sesuai dengan kewajiban masing-masing organ itu sendiri.
 Manfaat bersyukur bagi kehidupan manusia, diantaranya:
 Baik untuk Kesehatan Mental
Hasil penelitian American Psychological Association menyebutkan,
remaja yang bersyukur jauh lebih berbahagia. Mereka juga memiliki
pandangan positif tentang kehidupan dan berperilaku lebih baik, serta lebih
penuh harapan dari rekan-rekannya yang kurang bersyukur.
 Hidup Lebih Tenteram
Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang berpikiran positif akan
mudah bersyukur. Jika mendapatkan sesuatu, mereka akan mensyukurinya
dan membandingkannya dengan orang lain yang tak mendapatkannya. Saat
kita bersyukur maka tubuh juga akan dialiri perasaan positif. Hal inilah yang
membuat hidup tenang dan tenteram.
 Terhindar dari Dendam
Ketika dirugikan oleh orang lain, biasanya akan merasa sedih dan tidak
jarang berujung pada rasa dendam. Ketika Anda merefleksikan kembali hal
tersebut, pasti ada saja hal sekecil apa pun yang dapat disyukuri. Hal ini
dapat membantu Anda untuk terhindar dari rasa dendam.
 Lebih Mampu Berteman
Berdasarkan penelitian, orang yang bersyukur memiliki kepribadian
yang lebih baik, mudah menolong orang. Hal ini membuatnya mudah
berteman.
 Tidur Lebih Baik
Masalah tidur menjadi problem banyak orang, yang pada akhirnya
mengganggu kesehatan. Orang yang bersyukur cenderung memiliki kualitas
tidur yang lebih baik. Rasa syukur yang selalu ada di dalam hati membuat
pikiran selalu positif dan tubuh selalu merasa relaks. Alhasil, kemudahan
untuk tidur sangat mungkin dicapai.
 Memperkuat Hubungan
Bersyukur atas apa yang dilakukan teman atau pasangan akan
memperkuat hubungan di antara mereka.
 Menyehatkan Jantung
Hasil penelitian menunjukkan bahwa satu di antara faktor kesehatan
jantung ada hubungannya dengan emosi positif dan apresiasi seseorang.
Karena itu sikap selalu bersyukur menjadi penting bagi pengidap jantung.
 Baik untuk Moral Tim
Penelitian menyebutkan, atlet cenderung lebih mudah terbakar
emosinya, tetapi akan mengalami kepuasan hidup lebih tinggi jika bersyukur
dan kepuasan itu akan merembet ke anggota timnya.
 Berhubungan dengan Sistem Imun
Bersyukur berhubungan dengan optimisme. Pada gilirannya, sikap
optimistis itu akan membangun daya tahan tubuh (imunitas) yang lebih baik.
Sebagai contoh, penelitian University of Utah menunjukkan bahwa
mahasiswa hukum yang optimistis memiliki lebih banyak sel darah putih
untuk meningkatkan kekebalan tubuhnya ketimbang mereka yang pesimistis.
 Melindungi Diri dari Hal Negatif dan Kurang Kontrol
Penelitian menunjukkan bahwa peristiwa negatif dapat meningkatkan
rasa syukur. Kemudian rasa syukur dapat membantu meningkatkan perasaan
memiliki dan menurunkan stres. Ketika mensyukuri setiap hal kecil yang
dimiliki, kita akan lebih mudah terhindar dari perasaan iri hati kepada orang
lain.
F. Istiqomah dan Komitmen
Istiqomah, hal yang mudah diucapkan tapi sulit untuk dilakukan. Orang lebih
mudah untuk terombang ambing mengikuti arus. Kadang semangat, kadang tidak.
Kadang berbuat baik, kadang sebaliknya. Ke mana angin bertiup, kita mengikutinya.
Tapi tidak punya tujuan dan arah yang jelas, mau ke mana. Istiqomah harus diusahakan
dan diperjuangkan. Karena itu merupakan sarana kita untuk makin mendekatkan diri
pada Illahi.
Berkeinginan terlalu besar, berambisi yang muluk-muluk, senang berandai-
andai, merupakan penghambat istiqomah. Sebaliknya, memulai dari rutinitas dan
kebiasaan yang baik, bisa menguatkan sikap istiqomah kita. Allah lebih suka amalan
yang kecil yang dilakukan terus menerus, daripada amalan besar yang hanya sekali.
Istiqomah perlu komitmen dari diri pribadi. Sesuatu yang sifatnya internal,
bukan suruhan atau paksaan dari pihak luar. Jika faktor istiqomah berasal dari pihak
luar saja, maka saat faktor eksternal itu hilang maka semangat untuk istiqomah pun
hilang. Sebaliknya, jika istiqomah disadari dari diri pribadi, maka ada atau tidak ada
suruhan pihak luar, dia akan tetap berkomitmen pada kebaikan. Yang mengawasinya
adalah Allah sendiri, bukan orang lain.
Istiqomah juga tentang konsistensi. Konsistensi untuk tetap berbuat baik secara
terus menerus. Konsistensi untuk membuat perbaikan. Konsitensi untuk melakukan
perbaikan secara terus menerus, atau disebut juga continuous improvement. Dan ini
dilakukan sepanjang hayat seumur hidup. Caranya bagaimana? Belajar dan
mempraktikkan. Rasulullah SAW bersabda, belajarlah sepanjang hayat dari buaian
sampai liang lahat. Artinya, belajar dan memperbaiki diri itu dilakukan terus menerus
sampai ajal kita tiba.
Konsistensi merupakan hal yang perlu dilakukan, di tengah gonjang ganjing
dunia dan tawaran yang menggiurkan, yang diberikan dari kanan dan kiri, dari depan
dan belakang kita, yang kerap membuat kita bingung dan lengah. Apa tujuan utama
kita? Mana yang perlu menjadi prioritas dan fokus utama kita, dan mana yang hanya
menjadi bonus? Semua terbolak balik, dan bisa membingungkan. Tapi buat orang yang
beriman dan istiqomah, dia tahu apa yang perlu diprioritaskan dalam hidupnya.
Istiqomah juga tentang konsentrasi. Konsentrasi dalam melakukan sesuatu.
Tidak rakus, ingin melakukan hal-hal yang banyak sekaligus, yang bisa memecah
konsentrasi, tapi fokus menyelesaikan sesuatu, setelah itu baru menyelesaikan hal yang
lain.
Allah SWT berfirman dalam Surat Al Insyirah, yang artinya jika telah selesai
suatu urusan, maka kerjakan urusan lain dengan bersungguh sungguh. Dan kepada
Allah hendaknya urusan itu kamu kembalikan.
Artinya, dalam melakukan sesuatu, kita dituntut untuk bersungguh-sungguh dan
konsentrasi penuh. Tidak main-main dan totalitas penuh, tidak setengah-setengah.
Orang yang istiqomah itu profesional, tidak maju mundur atau menyepelekan tugas.
Semua dilakukan secara teratur dan penuh perencanaan.
Konsentrasi membantu kita untuk menyelesaikan tugas secara cepat. Jika
banyak hal yang kita kerjakan secara sekaligus, maka waktu yang dibutuhkan malah
bisa lebih lama. Tapi dengan konsentrasi, kita bisa lebih fokus dan tenang.
Bagaimana cara konsentrasi? Kita perlu mengatur jadwal kapan kita melakukan
tugas ini, kapan melakukan tugas itu. Kemudian berikan target capaian untuk setiap
tugas. Jika tugas belum selesai tapi waktu sudah habis, kita perlu berikan catatan dan
evaluasi, sehingga kita bisa meneruskan pekerjaan itu di waktu selanjutnya.
Perencanaan membuat hidup kita menjadi lebih indah dan tenang. Kita tidak
menjadi grusa grusu atau tergesa gesa dalam melakukan pekerjaan yang bisa membuat
kita menjadi celaka atau hilang waspada. Perencanaan juga tidak membuat kita lengah.
Semua sudah ada porsi waktunya. Sehingga kita bisa mengatur fokus dan konsentrasi
kita, supaya bisa mengerjakan tugas kita dengan sebaik mungkin.
BAB IV
PEMASARAN ISLAMI

A. Pemasaran
Pemasaran adalah aktivitas dan proses menciptakan, mengomunikasikan,
menyampaikan, dan mempertukarkan tawaran yang bernilai bagi pelanggan, klien,
mitra, dan masyarakat umum.
Pemasaran yang dilakukan tentu saja memiliki berbagai fungsi. Berikut ini
adalah beberapa fungsi dari pemsaran, diantaranya:
1. Pengenalan produk
Fungsi pertama dari dilakukannya kegiatan pemasaran adalah untuk
memperkenalkan produk suatu perusahaan. Fungsi ini disebut juga sebagai
fungsi yang utama. Melalui pemasaran, sebuah produk akan lebih dikenal oleh
konsumen.
2. Fungsi pertukaran
Sebuah pemasaran memungkinkan para konsumen untuk mendapatkan
informasi. Hal itu akan membuat konsumen tergerak untuk membeli produk
yang akan dijual. Produk tersebut akan ditukar dengan uang, atau produk
dengan produk yang memiliki nilai sama. Produk ini bisa digunakan untuk
keperluan para konsumen. Tidak hanya itu, konsumen juga dapat menjual
kembali produk. Tujuannya adalah untuk mendapatkan laba.
3. Riset
Pemasaran dapat menjadi sebuah lahan untuk melakukan riset. Baik
riset yang dilakukan secara langsung, maupun dilakukan secara online. Riset
akan memungkinakkan pemilik bisnis atau perusahaannya mendapatkan
informasi.
4. Distribusi fisik
Fungsi pemasaran selanjutnya adalah dapat memastikan bahwa produk
mudah didistribusikan dengan baik. Pendistribusian dilakukan dari tempat
produk di produksi ke pasar luas. Prosesnya bisa dilakukan melalui jalur air,
jalur darat bahkan jalur udara. Fungsi pemasaran ini berfungsi juga untuk
menjaga kualitas barang. Supaya memastikan produk akan sampai ke tangan
konsumen dengan keadaan yang baik.
5. Layanan purna jual
Terkadang, konsumen membutuhkan layanan setelah melakukan
pembelian. Pemilik bisnis atau produk harusnya dapat membantu konsumen
dalam menangani hal ini. Contohnya seperti produk untuk perabotan rumah
tangga.
6. Kompetisi
Fungsi dari pemasaran selanjutnya adalah dapat melakukan kompetisi.
Dalam memenangkan sebuah persaingan, maka perusahaan harus membuat
strategi pemasaran yang baik. Perusahaan harus menonjolkan keunggulan
produknya dibanding dengan produk pesaingnya. Dalam hal ini, pemasaran
sangat dibutuhkan..
Pesaran juga memiliki tujuan. Berikut ini adalah beberapa tujuan dilakukannya
pemasaran
1. Kegiatan untuk mengembangkan kemampuan bisnis.
2. Supaya bisnis atau perusahaan dapat beradaptasi dengan trend yang
baru.
3. Sebagai dasar pemikiran untuk mengambil sebuah keputusan
pemasaran.
4. Digunakan sebagai media ukur, dari hasil pemasaran akan berdasar
pada standar prestasi yang sudah ditentukan.
5. Acuan bagi tim pemasaran untuk meningkatkan kualitas koordinasi
antar individu yang bekerja di dalamnya.
B. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran dapat diartikan sebagai rangkaian upaya yang dilakukan oleh
perusahaan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, karena potensi untuk menjual proposisi
terbatas pada jumlah orang yang mengetahui hal tersebut.
Strategi Pemasaran punya peranan penting dalam sebuah perusahaan atau bisnis
karena berfungsi untuk menentukan nilai ekonomi perusahaan, baik itu harga barang maupun
jasa. Ada tiga faktor penentu nilai harga barang dan jasa, yaitu: Produksi, Pemasaran,
Konsumsi.
Fungsi strategi pemasaran, diantaranya:
1. Meningkatkan Motivasi untuk Melihat Masa Depan
Strategi pemasaran berupaya untuk memotivasi manajemen perusahaan agar
berpikir dan melihat masa depan dengan cara yang berbeda. Hal ini sangat
diperlukan untuk menjaga kelangsungan perusahaan di masa mendatang. Penting
bagi perusahaan untuk mengikuti ritme pasar, namun terkadang perusahaan juga
harus memiliki gebrakan dengan sesuatu yang baru.
2. Koordinasi Pemasaran yang Lebih Efektif.
Setiap perusahaan pasti memiliki strategi pemasarannya sendiri. Strategi
pemasaran ini berfungsi untuk mengatur arah jalannya perusahaan sehingga
membentuk tim koordinasi yang lebih efektif dan tepat sasaran.
3. Merumuskan Tujuan Perusahaan
Para pelaku usaha tentunya ingin melihat dengan jelas apa tujuan perusahaan
mereka. Dengan adanya strategi pemasaran maka pelaku usaha akan terbantu untuk
membuat detail tujuan yang akan dicapai, baik jangka pendek maupun jangka
panjang.
4. Pengawasan Kegiatan Pemasaran
Dengan adanya strategi pemasaran maka perusahaan akan memiliki standar
prestasi kerja para anggotanya. Dengan begitu, pengawasan kegiatan para anggota
akan lebih mudah dipantau untuk mendapatkan mutu dan kualitas kerja yang efektif.
Dalam perumusan stategi pemasaran, perusahaan dapat menggunakan analisis
SWOT. Analisis SWOT adalah teknik analisis yang digunakan untuk mengevaluasi
kekuatan (Strengths), kelemahan (weakness), peluang (opportunities) dan ancaman
(threats)

C. Taktik Pemasaran
Taktik pemasaran adalah langkah dan tindakan taktis yang dilakukan untuk
menjalankan strategi. Contoh Misalnya untuk strategi mendapat keunggulan kompetitif
atas kompetitor bisnis, taktik yang bisa dilakukan adalah promosi melalui influencer
media sosial, membuat iklan berisi keunggulan produk di televisi nasional, dan
membuat acara seminar yang memungkinkan interaksi antara konsumen dan merek
dagang secara langsung. Dalam taktik pemasaran, kita mengenal adanya marketing
mix.
Marketing Mix merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan
perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Philip
Kotler (2012:101)
Umumnya terdapat 7 unsur marketing mix 7P, yaitu:
1. Product
Produk merupakan elemen penting dalam sebuah program pemasaran.
Strategi produk dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya.Pembelian
sebuah produk bukan hanya sekedar untuk memiliki produk tersebut tetapi
juga untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.Didalam strategi
bauran pemasaran, strategi produk merupakan unsur yang paling penting,
karena dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya. Pemilihan jenis
produk yang akan dihasilkan akan menentukan kegiatan promosi yang
dibutuhkan, serta penentuan harga dan cara penyalurannya.
2. Price
Harga merupakan pengorbanan ekonomis yang dilakukan pelanggan
untuk memperoleh produk atau jasa. Menjalankan sebuah bisnis tidak akan
terlepas dari permasalahan harga. Harga memegang peranan penting dalam
terjadinya kesepakatan jual-beli dari produsen ke tangan konsumen. Melalui
penetapan harga, akan terlihat posisi kelayakan produk dari nilai
ekonomisnya. Karena permasalahan ini, perusahaan biasanyan mengadakan
penetapan harga yang disepakati sebelum barang beredar di pasaran. Tujuan
dari penetapan suatu harga adalah untuk mencapai target perusahaan,
mendapatkan laba dari penjualan, meningkatkan serta mengembangkan
produksi produk, serta meluaskan target pemasaran.
3. Promosi
Promosi Promosi adalah kegiatan mengkomunikasikan informasi dari
penjual kepada konsumen atau pihak lain dalam saluran penjualan untuk
mempengaruhi 21 sikap dan perilaku.
Melalui periklanan suatu perusahaan mengarahkan komunikasi
persuasive pada pembeli sasaran dan masyarakat melalui mediamedia yang
disebut dengan media massa seperti Koran, majalah, tabloid, radio, televise
dan direct mail Adapun alat – alat yang dapat dipergunakan untuk
mempromosikan produknya. Pengusaha dapat memilih beberapa cara, antara
lain :
 Advertensing : Merupakan alat utama bagi pengusaha untuk
mempengaruhi konsumennya. Advertensi dapat dilakukan oleh
pengusaha melalui surat kabar, televisi, radio, majalah, ataupun dalam
bentuk poster – poster yang dipasang dipinggir jalan atau tempat –
tempat strategis. Dengan membaca advertensi tersebut diharapkan para
konsumen atau calon konsumen akan terpengaruh lalu tertarik untuk
membeli produk atau menggunakan jasa yang diadvertensikan
 Promosi Penjualan: Kegiatan pemasaran yang mendorong pembelian
konsumen dan efektifitas pengecer. Kegiatan–kegiatan tersebut antara
lain pertunjukan, peragaan, dan pameran.
 Personal Selling : Merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan
kontak langsung dengan para calon konsumennya. Degan kontak ini
diharapkan akan terjadi hubungan atau interaksi yang positif antara
pengusaha dan calon konsumennya.
 Publisitas : Seperti halnya iklan, publisitas menggambarkan
komunikasi massa, namun juga tidak seperti iklan, perusahaan sponsor
tidak mengeluarkan biaya untuk ruang dan waktu beriklan. Publisitas
biasanya dilakukan dalam bentuk berita atau komentar editorial
mengenai produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan
4. Place
Salah satu elemen Tempat (place) yang masuk dalam 7P Marketing
mix bukan hanya diartikan sebagai tempat dimana usaha dijalankan, namun
lebih luas lagi dimana “place”tersebut merupakan segala kegiatan penyaluran
produk berupa barang ataupun jasa dari produsen ke konsumen (distribusi).
Jika mengacu dari kedua pendapat diatas, fungsi distribusi disini tak
lain adalah untuk memastikan ketersediaan barang dan jasa yang dibutuhkan
konsumen pada waktu dan tempat yang tepat. Berbagai saluran distribusi ini
merupakan sebuah perangkat yang saling terkait satu sama lainnya dalam
proses penyediaan produk/pelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi.
Dalam saluran distribusi, semakin banyak perangkat yang digunakan
biasanya akan mampu menjangkau populasi yang lebih luas. Semakin mudah
produk didapatkan berarti proses distribusi semakin baik, dan penjualan
produk berpeluang besar untuk meningkat. Untuk itulah saluran distribusi
penting direncanakan dengan matang oleh pemasar.
5. People
People merupakan asset utama dalam industri jasa, terlebih lagi people
yang merupakan karyawan dengan performance tinggi. Kebutuhan konsumen
terhadap karyawan berkinerja tinggi akan menyebabkan konsumen yang puas
dan loyal. Kemampuan knowledge (pengetahuan) yang baik, akan menjadi
kompeteensi dasar dalam internal perusahaan dan pencitraan yang baik
diluar. Faktor penting lainnya dalam people adalah attitude dan motivation
pada karyawan dalam industry jasa.
6. Process
Merupakan adalah serangkaian tindakan yang diperlukan untuk
memberikan produk atau jasa dengan pelayanan yang terbaik kepada
konsumen. Suatu proses bisa berisi tentang metode atau prosedur yang
diberlakukan untuk memperoleh produk yang dibutuhkan konsumen. Proses
pelayanan yang cepat, mudah dan ramah memberikan nilai lebih konsumen
terhadap suatu produk.
7. Physical evidence
Penampilan fisik suatu perusahaan sangat berpengaruh sekali terhadap
konsumen untuk membeli atau menggunakan produk jasa yang
ditawarkan.Strategi Pemasaran Perusahan Jasa salah satunya dapat dilihat
dari bauran pemasaran yaitu product, price, place atau distribution dan
promotion sangat membantu dalam pemasaran suatu produk.Namun dalam
pemasaran jasa yang sebagian besar berhubngan langsung dengan manusia
sehingga membuat perbedaan atas hasil kepuasan pelanggan.Untuk itu
pemasaran jasa perlu memperhatikan unsur lainnya yaitu people, physical
evidence dan process.
D. Manajemen Pemasaran Islami
Menurut Daryanto (2011:6), mendefinisikan manajemen pemasaran adalah
analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian program yang dirancang untuk
menciptakan, membagun, dan mempertahankan pertukaran yang mengguntungkan
dengan target pembeli untuk mencapai sasaran organisasi.
Manajemen Pemasaran menurut Tjiptono (2011:2) merupakan sistem total
aktivitas bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menetapkan harga, dan
mendistribusikan produk , jasa dan gagasan yang mampu memuaskan keinginan pasar
sasaran dalam rangka mencapai tujuan organisasional.
Pemasaran dalam Islam adalah bentuk muamalah yang dibenarkan dalam
Islam, sepanjang dalam segala proses transaksinya terpelihara dari hal-hal terlarang
oleh ketentuan syariah.
Menurut Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula Pemasaran
Syariah adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan,
penawaran dan perubahan value dari suatu inisiator kepada stakeholdersnya, yang
dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah
(business) dalam Islam.
Hal ini berarti bahwa dalam pemasaran syariah, seluruh proses baik proses
penciptaan, penawaran, maupun perubahan nilai (value), tidak boleh ada hal-hal yang
bertentangan dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah Islam. Sepanjang hal
tersebut dapat dijamin, dan penyimpangan prinsip-prinsip muamalah Islami tidak
terjadi dalam suatu transaksi atau dalam proses suatu bisnis, maka bentuk transaksi
apapun dalam pemasaran dapat dibolehkan.
Manajemen pemasaran Islami adalah sebagai suatu ilmu memilih pasar
sasaran dan mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelanggan dengan
menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai yang unggul kepada
pelanggan dengan berorientasi pada ketentuan-ketentuan syariah.
Ada empat karakteristik marketing syariah yang dapat menjadi panduan bagi
para pemasar, yaitu:
1. Teistis (rabbaniyah) Salah satu ciri khas syariah marketing yang tidak dimiliki
dalam pemasaran konvensional yang dikenal selama ini adalah sifatnya yang
religius (diniyyah).
2. Etis (akhlaqiyyah) Keistimewaan yang lain dari syariah marketing selain
karena teitis (rabbaniyyah), juga karena syariah marketing sangat
mengedepankan masalah akhlak (moral, etika) dalam seluruh aspek
kegiatannya
3. Realistis (al-waqi’yyah) Syariah marketing bukanlah konsep yang eksklusif,
fanatis, anti modernitas, dan kaku.
4. Humanistis (al-insaniyyah) Keistimewaan marketing syariah yang lain adalah
sifatnya yang humanistis universal. Pengertian humanistis (al-insaniyyah)
adalah bahwa syariah diciptakan untuk manusia agar derajatnya terangkat,
sifat kemanusiaannya terjaga dan terpelihara, serta sifat-sifat kehewanannya
dapat terkekang dengan panduan syariah.
Konsep marketing syariah harus mengetahui tentang prinsip-prinsip marketing
syariah. Dalam buku karya Hermawan Kertajaya dan Sakir Sula mengatakan bahwa
ada 17 prinsip marketing syariah, yaitu:
1. Information Technology Allows Us to be Transparent (Change)
2. Be Respectful to Your Competitors (Competitor)
3. The Emergence of Customers Global Paradox (Customer)
4. Develop A Spiritual-Based Organization (Company)
5. View Market Universally (Segmentation)
6. Target Customer’s Heart and Soul (Targeting)
7. Build A Belief System (Positioning)
8. Differ Yourself with A Good Package of Content and Context (Differentiation)
9. Be Honest with Your 4 Ps (Marketing-Mix)
10. Practice A Relationship-Based Selling (Selling)
11. Use A Spiritual Brand Character (Brand)
12. Service Should Have the Ability to Transfrom (Service)
13. Practice A Reliable Business Process (Process)
14. Create A Balanced value to Your Stakeholders (Scorecard)
15. Create A Noble Cause (Inspiration)
16. Measurement Must Be Clear and Transparents (Institution)

E. Latihan Soal
1. Dalam menghadapi pesaing, sebuah perusahaan harus benar-benar tahu strategi
yang baik yang akan diterapkan pada perusahaan tersebut agar mampu bersaing
dengan para pesaingnya. Selain itu, perusahaan juga harus bisa menganalisis para
pesaingnya. Dari pernyataan diatas.
a. Menurut pendapat anda, strategi yang bagaimana yang harus diterapkan agar
sebuah perusahaan agar sebuah perusahaan bisa memenangkan persaingan dari
para pesaingnya ? jelaskan dan berikan contoh untuk memperkuat jawaban anda!
b. Menurut pendapat anda, bagaimanakah langkah-langkah dalam menganalisis
pesaing tersebut? Jelaskan dan berikan contoh!
2. Bagi sebuah perusahaan barang maupun perusahaan jasa, perusahaan merupakan
hal yang sangat vital. Untuk itu pilihlah paling sedikit tiga (3) faktor yang
disebutkan dibawah, kemudian jelaskan bagaimana faktor-faktor tersebut
mempengaruhi keberhasilan pemasaran sebuah perusahaan.
Harga produk
Merek
Kualitas pesaing
Tempat
Konsumen
Promosi
Pangsa pasar
3. Bagaimana pendapat anda tentang tren pemasaran saat ini?jelaskan!!
4. Menurut pendapat anda bagaimana perkembangan teknologi khususnya di bidang
internet berpengaruh terhadap pemasaran? Jelaskan dan berikan contoh!
5. Perusahaan meyakini bahwa pelanggan adalah pusat laba (profit center), oleh
karena itu perusahaan sebisa mungkin berusaha untuk melayani dan memuaskan
pelanggan. Pelanggan akan memilih produk yag dari perusahaan yang mereka
anggap memberikan nilai/value (ingat nilaitidak sama dengan harga)paling besar.
Maka dalam soal ini anda diminta untuk menjelaskan bagaimana kaitan dan
pengaruh antara upaya menciptakan nilai, kepuasan, dan loyalitas
pelanggandengan keempat unsur dalam marketing mix 4P (product, price, place,
promotion). Jabarkan jawaban anda!
BAB V
KONSEP KEUANGAN ISLAMI

A. Manajemen Keuangan
Keuangan dalam sebuah perusahaan menjadi pondasi yang kuat terbangunnya
sebuah perusahaan. Keuangan juga bersifat sangat riskan. Jika tidak dikelola dengan
baik akan menjadi amburadul dan tentunya akan menghentikan jalannya sebuah
perusahaan. Dalam sebuah perusahaan dibutuhkan bidang sendiri yang mengurus
bagian keuangan atau bisa juga disebut manajemen keuangan.
Manajemen keuangan adalah kegiatan perencanaan, pengelolaan,
penyimpanan, serta pengendalian dana dan aset yang dimiliki suatu perusahaan.
Pengelolaan keuangan harus direncanakan dengan matang agar tidak timbul masalah di
kemudian hari.
1. Tujuan Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan ini harus memiliki tujuan yang jelas, ada beberapa
tujuan manajemen keuangan:
a. Menjaga Arus Kas
Dalam sebuah perusahaan, keluar masuknya uang kas harus dipantau terus
agar tidak terjadi pengeluaran yang membengkak. Akibatnya bisa
menyebabkan kerugian perusahaan. Uang kas biasanya dikeluarkan untuk
membeli bahan baku, menggaji karyawan, dan pengeluaran yang lain.
b. Memaksimalkan Keuangan Perusahaan
Tugas manajemen keuangan bukan hanya mengawasi keuangan, tetapi
juga melihat aktivitas anggaran dana yang tidak menguntungkan bagi
perusahaan yang dapat dihilangkan dan diganti dengan aktivitas yang lebih
menguntungkan perusahaan.
c. Mempersiapkan Struktur Modal
Manajer Keuangan dalam merencanakan struktur modal harus bisa
menyeimbangkan anggaran yang dimiliki dengan dana yang dipinjam
perusahaan.
d. Memaksimalkan Keuntungan
Perencanaan keuangan yang tepat akan mampu memaksimalkan
keuntungan yang di dapat dalam waktu jangka yang panjang.
e. Meningkatkan Efisiensi
Dengan menganggarkan dana yang tepat pada semua aspek, maka
efisiensi dana perusahaan akan terus meningkat.
f. Mengoptimalkan Kekayaan Perusahaan
Manajer keuangan juga harus mampu membaca pasar saham. Dengan
memberikan pembagian laba semaksimal mungkin kepada pemegang saham
tentunya akan meningkatkan perusahaan dan memberikan kepercayaan
pemegang saham untuk terus berinvestasi di perusahaan.
g. Mengurangi Resiko Operasional
Keputusan yang tepat yang dilakukan manajer keuangan akan
berpengaruh terhadap resiko bisnis yang tidak pasti di setiap waktu.
h. Memastikan Kelangsungan Kehidupan Perusahaan
Manajer keuangan memegang peranan penting jalannya sebuah
perusahaan. Keputusan yang tepat akan mampu membuat perusahaan bertahan
di persaingan bisnis, namun sebaliknya keputusan yang tidak hati-hati akan
menyebabkan sebuah perusahaan bangkrut.
i. Mengurangi Biaya Modal
Manajer keuangan harus membuat perencanaan modal yang tepat, agar
penggunaan modal dapat diminimalisasi sedemikian rupa.
B. Fungsi Manajemen Keuangan
Selain tujuan manajer keuangan di atas, manajer keuangan juga harus mempunyai
fungsi yang jelas. Jangan sampai manajer keuangan tidak mempunyai fungsi apa-apa
dan hanya berdiri sendiri saja. Ada beberpa fungsi manajer keuangan
j. Planning
Merencanakan keuangan dalam sebuah perusahaan sangat lah penting.
Perencanaan keuangan meliputi mengatur uang kas, menghitung rugi laba,
merencanakan arus kas.
k. Budgeting
Budgeting merupakan kegiatan mengalokasikan dana untuk semua
keperluan perusahaan. Alokasi ini harus dilakukan seminimal mungkin dan
memaksimalkan anggaran yang ada.
l. Controlling

Controlling adalah melakukan pengontrolan atau evaluasi


terhadap keuangan yang sedang berjalan. Evaluasi dilakukan untuk
memperbaiki sistem keuangan perusahaan agar perusahaan dapat
bertahan.
m. Auditing

Auditing adalah proses pemeriksaan keuangan. Pemeriksaan


keuangan perusahaan sesuai kaidah akuntasi akan menghindari
terjadinya penyelewengan dan penyimpangan dana perusahaan.
n. Reporting

Reporting adalah melaporkan keuangan. Melaporkan


keuangan perusahaan harus dilaksanakan secara terbuka dan
transparan di semua kalangan perusahaan. Laporan ini berguna
untuk memberikan informasi keadaan keuangan perusahaan.

2. Prinsip Manajemn Keuangan


Terdapat juga beberapa prinsip manajer keuangan yang harus diterapkan di
setiap perusahaan.
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban moral dan hukum yang terdapat dalam
sebuah perusahaan. Sehingga dapat diketahui darimana dana diperoleh, dana
dipakai untuk apa saja, serta bagaimana perusahaan memakai dana tersebut.
Semuapihak dan aspek di perusahaan harus tahu bagaimana dana dan
wewenang itu digunakan.
b. Konsistensi
Sistem keuangan perusahaan harus dilakukan secara konsisten, bukan
berarti perusahaan tidak boleh mengganti sistem yang sudah berjalan. Tetapi
dengan adanya pergantian tersebut menandakan adanya penggunaan dana
yang tidak stabil
c. Kelangsungan Hidup
Manajer keuangan harus bisa merencanakan keuangan agar perusahaan
bisa terus berjalan dan hidup. Manajer keuangan juga harus memunyai
strategi keuangan yang tepat.
d. Transparansi
Perusahaan harus transparan dan terbuka terhadap keuangan
perusahaan. Perusahaan harus menyediakan informasi tentang aktivitasnya
dengan orang yang berkepentingan. Keuangan yang akurat, lengkap, dan rapi
dapat diakses dnegan mudah oleh setiap manajer yang berkepentingan.
e. Standar Akuntansi
Sistem akuntasi yang berlaku di setiap perusahaan haruslah sama.
Yang berrarti semua akuntan di seluruh dunia dapat paham dan mengerti
tentang sistem akuntasi yang sama.
f. Integritas
Laporan dan catatan keuangan harus dijaga integritasnya dengan
baik. Laporan keuangan harus dibuat selengkap dan seakurat mungkin.
g. Pengelolaan
Perusahaan harus bisa mengelola keuangan perusahaan dengan tepat.
Perusahaan harus bisa menjamin bahwa dana yang telah dianggarkan dapat
digunakan sesuai dengan tujuan dan rencana keuangan yang telah dibuat
sebelumnya.

C. Manajemen Sumber-Sumber Pendanaan


Menurut Nugroho (2010) yang dimaksud dengan sumber pendanaan adalah
dari mana sumber dana yang dapat digunakan untuk melakukan kegiatan investasi
berasal. Sumber pendanaan ini digolongkan menjadi modal sendiri dan sumber dana
pinjaman. Modal sendiri adalah sumber dana yang berasal dari pemilik perusahaan.
Sedangkan sumber dana pinjaman adalah sumber dana yang berasal dari luar kegiatan
operasional perusahaan seperti hutang kepada kreditur.
1. Sumber-Sumber Pendanaan
Sumber – sumber Permodalan Menurut (Alma 2015:249) pada
umumnya kita mengenal 2 sumber permodalan, yaitu :
a. Permodalan sendiri
Sumber ini berasal dari para pemilik perusahaan atau bersumber dari
dalam perusahaan, misalnya penjualan saham, simpanan anggota pada bentuk
usaha koperasi, cadangan.Kekayaan sendiri mempunyai ciri, yaitu terikat
secara permanen dalam perusahaan.
Kelebihan modal sendiri adalah: 1) tidak ada biaya seperti biaya bunga
atau biaya administraasi sehingga tidak menjadi beban perusahaan. 2) Tidak
tergantung pada pihak lain, artinya perolehan dana diperoleh dari setoran
pemilik modal. 3) Tidak memerlukan persyaratan yang rumit dan memakan
waktu yang relatif lama. 4) Tidak ada keharusan pengembalian modal,
artinya modal yang di tanamkan pemilik akan tertanam lama dan tidak ada
masalah seandainya pemilik modal mau mengalihkan ke pihak lain.
Kekurangan modal sendiri adalah: 1) jumlahnya terbatas, artinya untuk
memperoleh dalam jumlah tertentu sangat tergantung dari pemilik zdan
jumlahnya relatif terbatas. 2) Perolehan modal sendiri dalam jumlah tertentu
dari calon pemilik baru (calon pemegang saham baru) sulit karena mereka
akan mempertimbangkan kinerja dan prospek usahanya. 3) Kurang motivasi
pemilik, artinya pemilik usaha yang modal sendiri motivasi usahanya lebih
menggunakan rendah dibandingkan dengan menggunakan modal asing.
b. Permodalan Asing
Disebut juga kekayaan asing atau sumber ekstern. Sumber ini berasal
dari pihak luar perusahaan, yaitu berupa pinjaman jangka panjang atau
jangka pendek. Pinjaman jangka peandek yaitu pinjaman yang jangka
waktunya maksimum satu tahun. Sedangkan pinjaman yang jangka waktunya
lebih dari satu tahun, di sebut kredit jangka panjang, seperti obligasi, hipotek
dan sebagainya.
Sumber dana dari modal asing dapat diperoleh dari berbagai sumber
yaitu: a. Pinjaman dari dunia perbankan, baik dari perbankan swasta maupun
perbankan asing b. Pinjaman dari lembaga keuangan : perusahaan pegadaian,
asuransi, dana pensiun, koperasi atau lembaga pembiayaan lainnya.
Kekurangan modal pinjaman: 1) Dikenakan berbagai macam biaya
seperti bunga dan biaya – biaya administrasi, di sertai dangan berbagai
kewajiban untuk membayar jasa seperti: bunga, biaya administrasi, materai
dan asuransi. 2) Modal asing wajib dikembalikan sesuai dengan jangka
waktu yang telah di sepakati. 3) Perusahaan yang mengalami kegagalan atau
masalah yang mengakibatkan kerugian akan berdampak terhadap pinjaman
sehingga akan menjadi beban moral atas utang yang belum atau akan di baya
( Kasmir, 2007:91).
Sumber dana pinjaman dapat berasal dari lembaga keuangan formal
dan pinjaman dari lembaga keuangan informal. Pada penelitian Saraswati
dkk (2011), sumber pendanaan informal yang ada di Jawa Tengah antara lain
arisan, paguyuban, renternir dan kredit barang atau mindring. Biasanya
lembaga keuangan formal melayani usaha dengan skala yang besar.
Sedangkan usaha berskala kecil seperti UKM dilayani oleh lembaga
keuangan informal. Pada penelitian yang dilakukan oleh Sriyana (2010)
menunjukkan adanya hambatan pada UKM dalam peminjaman dana kepada
lembaga keuangan formal. Oleh karena itu UKM cenderung memilih sumber
pendanaan informal daripada sumber pendanaan formal.
3. Struktur Modal
Struktur modal adalah perbandingan atau imbangan pendanaan jangka
panjang perusahaan yang ditunjukkan oleh perbandingan hutang jangka
panjang terhadap modal sendiri Martono dan Harjito (2012).
Ketika akan menetapkan komposisi struktur modal, perusahaan akan
menganalisis sejumlah faktor, dan kemudian menetapkan struktur modal yang
ditargetkan. Van Horne (2014: 253) menjelaskan, “ capital structure is
proportions of debt instruments and preferred and common stock on a
company’s balance sheet “. Dari pengertian tersebut struktur modal diartikan
sebagai instrument hutang, saham preferen dan saham biasa yang terdapat
dalam neraca perusahaan.
Kemudian menurut Warsono (2003), struktur modal merupakan bauran
dari segenap sumber pembelanjaan jangka panjang yang digunakan
perusahaan. Struktur modal juga diartikan sebagai pembiayaan permanen yang
terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang
saham (Weston dan Copeland 2014: 97). Kebijakan struktur modal melibatkan
perimbangan (trade- off) antara risiko dan tingkat pengembalian : 1.
Menggunakan lebih banyak utang berarti memperbesar risiko yang ditanggung
pemegang saham. 2. Menggunakan lebih banyak utang juga memperbesar
tingkat pengembalian yang diharapkan.
Pada prinsipnya, kebutuhan modal jangka panjang perusahaan bisa
melalui penerbitan utang (obligasi) atau modal sendiri (equity). Kedua jenis
modal ini memiliki karakteristik yang berbeda satu dengan yang lainnya,
masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Penerbitan hutang
mempunyai dua keuntungan, yaitu penghematan pajak dan pendapatan tetap
bagi pemegang hutang.
Sedangkan, kelemahan hutang adalah semakin tingginya risiko
perusahaan, sehingga jika terlalu banyak hutang juga dapat menghambat
perkembangan perusahaan. Oleh karena hal tersebut, maka perusahaan akan
menargetkan besaran struktur modalnya (struktur modal yang ditargetkan).
Struktur modal yang ditargetkan sendiri memilki pengertian bauran atau
perpaduan dari utang, saham preferen, dan saham biasa yang dikehendaki oleh
perusahaan dalam struktur modalnya (Weston dan Brigham, 2014: 155).
Kemudian, target ini dapat berubah sesuai dengan perubahan kondisi.
Weston dan Brigham (2014: 155) struktur modal yang optimal adalah
struktur modal yang mengoptimalkan keseimbangan antara resiko dan
pengembalian, sehingga dapat memaksimumkan harga saham. Hal tersebut
berlaku karena kebijakan mengenai struktur modal akan melibatkan trade-off
antara resiko dengan tingkat pengembalian. Penambahan utang akan
memperbesar resiko perusahaan, tetapi sekaligus juga akan memperbesar
tingkat pengembalian yang diharapkan. Resiko yang makin tinggi akibat
membesarnya utang akan cenderung menurunkan harga saham, tetapi
meningkatnya tingkat pengembalian yang diharapkan, justru akan menaikkan
harga saham tersebut. Keown dkk (2002: 542) membedakan pengertian antara
struktur modal dengan struktur keuangan, struktur keuangan adalah paduan
semua pos yang muncul di sisi kanan neraca perusahaan, sedangkan struktur
modal adalah paduan sumber danan jangka panjang yang digunakan oleh
perusahaan. Hubungan antara struktur keuangan dengan struktur modal dapat
dinyatakan dalam bentuk persamaan: (struktur keuangan)-(kewajiban lancar) =
struktur modal.
Tujuan dan Fungsi Capital Structure (struktur modal);
 Pengelolaan capital structure bertujuan untuk memadukan sumber-sumber
dana permanen yang digunakan untuk kegiatan operasional, yang akan
memaksimalkan nilai perusahaan.
 Memaksimalkan Pengembalian. Pengaturan moal yang dirancang dengan baik
memberikan ruang lingkup untuk meningkatkan laba per saham sehingga dapat
memaksimalkan pengembalian bagi pemegang saham ekuitas dan memulihkan
biaya pinjaman.
 Mengurangi Risiko Finansial. Struktur yang benar dapat menyeimbangkan utang
dan ekuitas bisnis. Dengan begitu, dapat membantu perusahaan untuk
mengelola dan mengurangi risiko keuangan.
 Meminimalkan Biaya Modal. Struktur modal dapat menyediakan perencanaan
modal utang jangka panjang untuk perusahaan secara strategis. Dengan
demikian, dapat membantu meminimalkan biaya modal.
 Mengoptimalkan Pemanfaatan Dana. Pengaturan modal yang baik dan tersusun
secara sistematis membantu perusahaan dalam menghasilkan output yang
optimal dari dana yang tersedia.
 Membantu Perencanaan Pajak Perusahaan. Bagi perusahaan yang memilih dana
utang, pengaturan modal yang baik dapat membantu pengurangan pajak
manfaat dan tabungan sehingga mengurangi biaya pinjaman. Optimasi pajak
perusahaan dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi seperti OnlinePajak.
Sebagai penyedia jasa aplikasi perpajakan, OnlinePajak memiliki fitur-fitur
yang dapat mengoptimalkan pajak perusahaan serta menghindari risiko
ketidakpatuhan, sehingga dapat memaksimalkan modal perusahaan.
 Fleksibilitas. Struktur modal yang baik dapat memfasilitasi ekspansi atau
kontraksi modal utang agar sesuai dengan strategi dan kondisi perusahaan.
 Solvabilitas. Pengelolaan struktur yang baik dapat membantu menjaga likuiditas
perusahaan karena modal utang yang tidak direncanakan dapat menyebabkan
beban pembayaran bunga, yang dapat mengurangi kas perusahaan.
 Meningkatkan Nilai Perusahaan. Struktur modal yang sehat dapat menarik
perhatian investor untuk menanamkan saham di suatu perusahaan. Dengan
begitu, dapat meningkatkan nilai pasar dari saham dan sekuritas perusahaan.

D. Tips Pengelolaan Keuangan Usaha


Mengatur serta mengelola keuangan usaha bukan merupakan hal yang mudah.
Banyak orang yang mengira bahwa urusan keuangan adalah sesuatu yang gampang
padahal kenyataannya sangatlah sulit. Sebab, keuangan bisnis adalah suatu hal yang
sangat krusial bagi berjalannya sebuah usaha dan menjadi faktor kesuksesan dari
perkembangan usaha tersebut. Bahhkan kemungkinan masih ada pebisnis yang
mencampur keuangan usahanya dengan pribadi. Ternyata nggak boleh loh kamu
mencampur keduanya karena bisa menyebabkan bisnis kamu berantakan hingga
mengalami kebangkrutan. Untuk mencegah semua kejadian tersebut, kamu dapat
memakai cara mengelola keuangan usaha yang tepat.
Mengelola keuangan bisnis tentu bukanlah hal yang mudah, maka dari itu
sebagai pebisnis melakukan hal-hal berikut ini:
 Mencatat Setiap Pengeluaran Usaha. Langkah pertama yang harus
kamu lakukan ialah dengan mengelola setiap pengeluaran biaya yang
dilakukan oleh bisnis dagang maupun retail kamu. Kamu mesti mencatat biaya
pengeluaran secara detail dan lengkap, caranya kamu bisa melacaknya dari
setiap transaksi yang terjadi misalnya saja dari kwitansi atau faktur
pembayaran. Dari situ kamu akan mengetahui biaya yang dikeluarkan oleh
bisnis kamu berasal dari mana. Tujuan kamu mencatat pengeluaran agar tidak
terjadi selisih angka, maka dari itu penting bagi sebuah bisnis untuk
menyimpan setiap dokumen bukti transaksi. Untuk berjaga-jaga bila terjadi
selisih angka dan kamu dapat mengetahui setiap pergerakan keuangan usaha
kamu juga.
 Menyusun Budgeting. Setelah kamu mencatat semua pengeluaran
usaha, tips selanjutnya untuk menghadapi periode berikutnya, kamu bisa
menyusun budget secara rutin. Adanya budgeting, pengeluaran biaya dari
bisnis kamu menjadi lebih terkendali sebab dijadikan sebagai batasan untuk
menilai seberapa efisiennya usaha. Dalam menyusun budgeting, kamu dapat
menyesuaikannya dengan keadaan bisnis kamu dan lakukan review budgeting
bagi usaha kecil agar memiliki gambaran yang lebih baik.
 Pisahkan Keuangan Pribadi dengan Bisnis. Masih banyak pebisnis
yang menggabungkan keuangan pribadinya dengan bisnis, padahal hal tersebut
nggak boleh kamu lakukan loh. Sebab, bercampurnya keuangan bisnis dan
pribadi dapat mengakibatkan keuangan menjadi berantakan bahkan
menyebabkan kebangkrutan.
 Dengan begitu kamu bisa dengan mudah melacak setiap kebutuhan
pribadi maupun usaha sehingga dapat berjalan dengan baik.
 Mencatat Pemasukan Bisnis. Tidak hanya mencatat pengeluaran
bisnis saja tapi kamu wajib hukumnya untuk melakukan pembukuan terkait
pemasukan usaha. Kamu dapat menghitung setiap pemasukan yang didapat
dan menghitung potongan dari setiap kewajiban yang mesti dibayarkan.
 Mengawasi Arus Kas Bisnis. Ketika menjalankan bisnis tidak hanya
tips sebelumnya saja yang mesti kamu lakukan tapi setiap pergerakan
keuangan bisnis pun harus kamu awasi. Hal ini berkaitan dengan arus kas
keuangan usaha yang berhubungan pula masuk dan keluarnya uang bisnis.
Tentunya untuk mengawasi pergerakan keuangan bukanlah hal yang mudah
bagi seorang bisnis, sebab membutuhkan ketelitian yang tinggi. Dalam
mengontrol arus kas, kamu bisa meminta bantuan administrator agar
pengawasan arus kas serta menetapkan prosedur keuangan yang baik pula.
Untuk mengatur keuangan bisnis lebih mudah dan dilakukan secara otomatis,
kamu dapat menggunakan aplikasi pembukuan terbaik agar lebih akurat.
 Gunakan Laba Usaha. Supaya bisnis kamu dapat berkembang
dengan pesat, kamu bisa menggunakan keuntungan atau laba usaha untuk
memajukan usahanya.
BAB VI
CORPOORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

A. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)


Setiap bisnis mesti memiliki tanggung jawab sosial kepada masyarakat atau
lingkungan tempat bisnis beroperasi. Tanggung jawab tersebut tercermin dalam program
yang disebut CSR.
CSR adalah singkatan dari Corporate Social Responsibility yang berarti aktivitas
bisnis di mana perusahaan bertanggung jawab secara sosial kepada pemangku
kepentingan dan masyarakat sebagai bentuk perhatian dalam meningkatkan
kesejahteraan serta berdampak positif bagi lingkungan.
Tujuan CSR
a. Adapun tujuan CSR adalah sebagai berikut:
Mengharapkan izin sosial untuk beroperasi (social licence to operate).
b. Peluang mendapatkan penghargaan dan pengakuan dari masyarakat.
c. Memperbaiki hubungan dengan stakeholders.
d. Membuat pengurangan (mereduksi) risiko usaha dunia.
e. Memperbaiki hubungan dengan regulator.
f. Membentangkan akses menuju market yang lebih luas
g. Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan.
h. Melebarkan akses sumber daya.
Manfaat CSR bagi masyarakat
a. Mampu untuk lebih menguatkan dan memberdayakan kehidupan
masyarakat, baik secara ekonomi, kelembagaan sosial, dan
memperkecil terjadinya konflik sosial.
b. Membuka ruang kerja dan kesempatan, untuk pengetahuan maupun
keterampilan bagi masyarakat sekitar (sebagai upaya meningkatkan
taraf hidup masyarakat).
c. Mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat, di sekitar dunia
usaha atau industri.
d. Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk berusaha.
e. Turut membantu program pemerintah dalam pengentasan kemiskinan,
dengan menggunakan pekerja yang berasal dari sekitar dunia usaha
atau industri.
f. Melalui CSR akan tercipta hubungan antara pemerintah, lembaga
kursus atau pelatihan, serta dunia usaha atau industri dalam mengatasi
berbagai masalah sosial.
Manfaat CSR bagi perusahaan
a. Mengembangkan kerja sama dengan perusahaan lain
b. Memperkuat brand merek perusahaan dimata masyarakat
c. Membedakan perusahaan tersebut dengan pesaingnya
d. Memberikan inovasi bagi perusahaan

B. Ruang Lingkup & Implementasi CSR


Penerapan CSR di Indonesia pada dasarnya dapat diarahkan pada penguatan
ekonomi rakyat yang berbasis usaha kecil dan menengah serta peningkatan kualitas
SDM masyarakat melalui perbaikan sarana dan prasarana Pendidikan. Lebih jelasnya,
ada beberapa bentuk implementasi CSR, yaitu:
1. Konsumen, dalam bentuk penggunaan material yang ramah lingkungan,
tidak berbahaya.
2. Karyawan, dalam bentuk persamaan hak dan kewajiban atas seluruh
karyawan tanpa membedakan ras, suku, agama, dan golongan.
3. Komunitas dan lingkungan, dalam bentuk kegiatan kemanusiaan maupun
lingkungan hidup.
4. Kesehatan dan keamanan, dalam bentuk penjagaan dan pemeliharaan
secara rutin atas fasilitas dan lingkungan kantor.
Contoh CSR yang dilakukan oleh bank OCBC NISP, diantaranya:
1. Rehabilitasi Alam Untuk jenis ini, perusahaan memiliki tanggung jawab
terhadap penjagaan alam, terutama bagi perusahaan produsen limbah. Adapun
contoh kegiatannya, seperti penanaman bakau dan reboisasi hutan.
2. Penggunaan Sumber Energi Terbarukan Hal ini dilakukan agar perusahaan
turut serta dalam melestarikan sumber daya alam yang terancam punah.
Adapun sumber energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan, seperti angin, air,
tenaga surya, dan sebagainya.
3. Pengolahan Limbah Jenis selanjutnya adalah pengolahan limbah berbasis
lingkungan yang diharapkan dapat meminimalisasi toksisitas limbah, sehingga
tidak menimbulkan kerusakan ekosistem.
4. Filantropi Sesuai namanya, CSR ini merupakan aktivitas yang fokus pada
kemanusiaan demi menolong orang yang membutuhkan. Adapun contohnya,
seperti bantuan dana UMKM, membuka kampung usaha dan sebagainya.
5. Budaya Kerja Ramah SDM Tidak melulu materi, program CSR bisa berupa
penanaman nilai dan sikap agar SDM memiliki karakter yang baik.
6. Pemberdayaan Ekonomi Karyawan Dana CSR bisa dialokaiskan untuk
peningkatan kemampuan karyawan agar dapat berdaya secara ekonomi.
Contohnya dengan membentuk koperasi karyawan
7. Volunteering Kegiatan volunteering atau kerelawanan dapat dilakukan secara
rutin maupun insidential, seperti mengirimkan tenaga pengajar ke daerah
terpencil atau penerjunan tenaga relawan ketika bencana. Tujuan CSR Setiap
program CSR yang dijalankan oleh perusahaan memiliki tujuan tertentu.
Manfaat CSR Mengutip Accurate dan laman terkait lainnya, program CSR
yang dijalankan dengan baik dan bersungguh-sungguh akan berdampak positif
bagi beberapa pihak, di antaranya: 1. Perusahaan Manfaat CSR bagi perusahaan
dapat membuka kesempatan kerja seluas-luasnya dengan pihak lain, sebagai
bentuk promosi perusahaan, hingga memunculkan citra positif terhadap
masyarakat. 2. Masyarakat Program CSR dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat setempat dalam berbagai aspek, seperti penyerapan tenaga kerja dari
masyarakat sekitar dan kesempatan mengikuti program pemberdayaan dan
pengembangan yang diberikan perusahaan. 3. Pemerintah CSR dapat mendukung
program-program pemerintah terkait kemajuan bangsa, seperti mengurangi angka
pengangguran, pencemaran lingkungan, ketersediaan fasilitas kesehatan dan
pendidikan, hingga memberantas kemiskinan. 4. Pihak Lain Program CSR bisa
berdampak positif terhadap pihak-pihak lain seperti pemegang saham dan
konsumen. Citra positif yang diraih perusahaan dapat menjadi umpan bagi para
pemodal untuk berinvestasi di perusahaan tersebut. Sementara, bagi konsumen,
program CSR dapat meningkatkan kepercayaan mereka untuk menggunakan
produk atau jasa perusahaan.
C. Prinsip Triple Bottom Line (3P)
Pada konsep pembangunan berkelanjutan, dunia usaha tidak lagi hanya
dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line (SBL) atau
nilai perusahaan (corporate value) dilihat dari segi kondisi ekonominya (financial)
saja. Tapi lebih berpijak pada triple bottom line (TBL) yaitu sinergi tiga elemen yang
meliputi ekonomi, sosial, dan lingkungan atau lebih dikenal dengan 3P (Profit, People
dan Planet). Karena kondisi keuangan saja tidak cukup menjamin nilai perusahaan
tumbuh secara berkelanjutan (sustainable). Ketiga pilar (3P) ini merupakan kunci
dari konsep pembangunan berkelanjutan.

Triple Bottom Line (TBL) pertama kali dikemukakan oleh John Elkington
pada tahun 1994 dalam bukunya Cannibals With Forks. Pendiri perusahaan konsultan
SustainAbility ini membantu perusahaan-perusahaan dalam mengintegrasikan
kegiatan CSR dalam kegiatan bisnisnya.
 Argumennya adalah bahwa perusahaan harus menyiapkan tiga garis bawah
yang berbeda (dan cukup terpisah), yaitu profit, people account, dan plante.
Berikut penjelasannya:
 "Profit” - ukuran laba rugi sebuah perusahaan.
 "People account" - ukuran dalam beberapa bentuk atau bentuk bagaimana
tanggung jawab sosial sebuah perusahaan di seluruh operasinya.
 "Planet"- ukuran seberapa bertanggung jawab perusahaan terhadap
lingkungan.
Di Indonesia sudah banyak perusahaan yang mengungkapkan tanggung jawab
sosialnya, tetapi masih dalam tingkat sukarela. Pengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan disusun dengan menggunakan item yang berfokus pada konsep Corporate
Social Responsibility (CSR) yang menyatakan bahwa perusahaan untuk dapat tumbuh
berkelanjutan, tidak hanya memperhatikan aspek finansialnya (profit) saja, tetapi juga
harus memperhatikan aspek lain seperti, people dan planet.
Konsep Triple bottom line (TBL) terdiri dari 3 pilar dasar atau lebih dikenal
dengan 3P (profit, people dan planet) yang harus diperhatikan dalam menjalankan
kegiatan CSR. Hal ini bertujuan untuk mengukur kinerja keuangan, sosial dan
lingkungan dari perusahaan selama periode waktu dalam melakukan bisnis. Berikut
penjelasan lengkapnya:
o Profit (Keuntungan)
Profit atau keuntungan merupakan tujuan dasar dalam setiap kegiatan
usaha. Kegiatan perusahaan untuk mendapatkan profit setinggi-tingginya
dengan cara meningkatkan produktivitas dan melakukan efisiensi biaya.
Meningkatan produktivitas dengan cara membenahi manajemen kerja mulai
dari penyederhanaan proses, menurunkan kegiatan yang tidak efisien,
menekan waktu proses produksi, dan membangun hubungan jangka panjang
dengan para stakeholders itu sendiri. Efisiensi biaya dapat dilakukan dengan
cara menghemat pemakaian material dan mengurangi biaya serendah mungkin
(Wibisono, 2007)
o People (Masyarakat Pemangku Kepentingan)
People atau masyarakat merupakan stakeholders yang bernilai bagi
perusahaan, karena sokongan masyarakat sangat dibutuhkan bagi keberadaan,
kontinuitas hidup dan kemajuan perusahaan. Perusahaan perlu bertanggung
jawab untuk memberikan manfaat dan berdampak kepada masyarakat. Untuk
menjamin keberlangsungan bisnisnya, perusahaan tidak bisa hanya
memperhatikan kepentingan mendapatkan profit saja, tetapi perusahaan juga
harus menaruh kepedulian terhadap kondisi masyarakat seperti mengadakan
kegiatan yang mendukung dan membantu kebutuhan masyarakat.
Kepedulian perusahaan terhadap kondisi masyarakat pada akhirnya
dapat menambah citra yang baik tentang perusahaan di media. Oleh karena itu,
penting bagi perusahaan dalam menjalin hubungan yang baik dengan
masyarakat. Hubungan yang dijalin dengan baik tersebut tidak hanya
mendatangkan manfaat bagi perusahaan tetapi untuk menciptakan manfaat
bersama baik untuk perusahaan dan publiknya.
o Planet (Lingkungan)
Planet (lingkungan) merupakan sesuatu yang terikat dan tidak bisa
lepas dari seluruh aspek dalam kehidupan manusia. Profit atau keuntungan
yang merupakan hal yang utama dari dunia bisnis membuat perusahaan
sebagai pelaku industri hanya mementingkan keuntungan tanpa melakukan
usaha apapun untuk melestarikan lingkungan. Akibatnya kerusakan
lingkungan terjadi di berbagai tempat yang disebabkan oleh perusahaan yang
tidak bertanggung jawab seperti polusi, pencemaran air, hingga perubahan
iklim.
Dalam kegiatan menjaga kelestarian lingkungan, pelaku usaha dapat
mengurangi penggunaan sumber daya alam secara berlebih dengan
memanfaatkan teknologi yang ramah lingkungan. Dengan melestarikan
lingkungan, perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang lebih, terpenting
dari sisi kesehatan, kenyamanan, di samping ketersediaan sumber daya yang
lebih terjaga kelangsungannya
D. Manfaat Implementasi Konsep TBL Pada Program CSR
Pengimplementasian konsep TBL pada program CSR memiliki berbagai manfaat
baik secara langsung maupun tidak langsung kepada perusahaan. Berikut ini adalah
manfaat penerapan konsep TBL:

 Karyawan akan cenderung lebih loyal dan puas kepada perusahaan yang
menunjukkan komitmennya terhadap kegiatan CSR.
 Menghemat biaya operasional.
 Meningkatkan reputasi perusahaan dimana citra perusahaan akan
kepeduliannya terhadap masyarakat dan lingkungan.
 Meningkatkan mutu produk dan pelayanan serta fokus pada pelanggan.
 Terpenuhinya tanggung jawab sosial dan lingkungan akan lebih memudahkan
tercapainya pembangunan yang berkelanjutan.
E. Reputasi Perusahaan
Reputasi perusahaan adalah evaluasi secara keseluruhan atas perusahaan yang
dilakukan pelanggan berdasar reaksinya terhadap produk dan jasa, aktifitas
komunikasi yang dilakukan perusahaan, serta interaksinya dengan perusahaan atau
perwakilannya (misal karyawan, manajemen) dan dikenal sebagai aktifitas
perusahaan. (Walsh, 2009)
Disamping itu Formbun et al (2007) juga memaparkan bahwa untuk
membangun reputasi perusahaan menjadi kuat dan baik bagi para pembeli dan
konsumennya, adalah dengan kampanye yang menekankan pada atribut berikut :
1. Atribut produk seperti reliabilitas (kehandalan di mata pelanggan) dan
kesesuaian nilai yang didapat dibandingkan dengan biaya (value for
money) merupakan kontributor yang penting.
2. Atribut tempat kerja (workplace) seperti staf yang kompeten (skill full)
dan mendatangkan manfaat (good benefits).
3. Atribut finansial adalah catatan yang baik dalam hal profitabilitas.
4. Atribut kepemimpinan yaitu pengelolaan yang baik (well managed).
5. Atribut daya tarik emosional adalah hal kepercayaan (trustworthiness)
6. Atribut tanggung jawab sosial seperti dukungan untuk menjadi lebih baik
(good causes)
F. Latihan Soal (Penugasan)
Coba cari contoh program CSR yang dilaksanakan oleh perusahaan terkemuka di
Indonesia. Jelaskan keunggulan program-program tersebut!
BAB VII
NABI MUHAMMAD SEBAGAI PANUTAN DALAM BISNIS

A. Bisnis Zaman Arab Kuno


Bangsa Arab memiliki letak geografis di tengah negara-negara paling besar
dan paling awal memiliki kebudayaan. Ke arah timur laut ada negara Persia, ke arah
barat laut ada negara Romawi dan Mesir, ke arah barat daya di balik lautan ada negara
Ethiopia, dan di sebelah selatan ada Samudera Hindia yang memisahkannya dengan
negara India. Tidak berlebihan jika kita mengatakan bahwa sebagian besar
perdagangan dunia, sejak zaman kuno sampai abad pertengahan adalah perdagangan
di antara negara-negara ini. Dua negara besar yang yang selalu bersaing untuk
mendapatkan pengaruh dan kekuasaan di dunia, yaitu Persia dan Romawi, memiliki
hubungan-hubungan dagang dengan bangsa Arab di utara dan selatan. Meskipun
dengan taraf yang lebih rendah, bangsa Arab juga memiliki hubungan dagang dengan
India, Yaman, ‘Amman dan Bahrain.
Ada dua jalur transportasi perdagangan di jazirah Arabia; jalur pertama adalah
jalur timur yang menghubungkan Yaman dengan Irak: membawa komoditas Yaman,
India dan Persia lewat darat, melintasi bagian barat Irak kemudian gurun pasir dan
akhirnya sampai di pasar-pasar Syam. Di jalur itu, para pedagang melintasi pasar-
pasar Yaman, Irak, Palmyra, dan Syiria. Di setiap wilayah mereka menjual komoditas
yang tidak ada di sana, dan juga membeli komoditas wilayah itu untuk dibawa ke
wilayah-wilayah lain. Jalur kedua, dan merupakan yang paling penting, adalah jalur
barat yang menghubungkan Yaman dengan Syam melintasi wilayah-wilayah Syam
dan Hijaz, membawa komoditas Yaman, Ethiopia dan India ke Syam, dan sebaliknya
membawa komoditas Syam ke Yaman lewat jalur laut.
Di kalangan bangsa-bangsa kuno, orang-orang Arab dikenal sebagai broker
(pedagang perantara), yang selalu menjaga jalur perdagangannya sesuai dengan
kebiasaan mereka dan penguasaan mereka terhadap gurun. Letak geografis negara
mereka adalah lingkaran penghubung di antara kerajaan-kerajaan dunia masa lalu.
Letak geografis negara Arab yang sangat srategis ini seringkali mengundang
pihak lain untuk menguasainya. Alexander The Great misalnya pernah menyerang
Arab, namun tidak lama kemudian ia meninggalkannya. Raja-raja Persia, Babilonia,
dan Mesir di masa lalu juga sangat ingin menguasai negara Arab. Anehnya ia tetap
terjaga seperti adanya sampai akhirnya Inggris berhasil menancapkan kekuasaannya
di bagain timur dan barat jazirah Arabia. Mereka berhasil menguasai Eden, sebuah
pelabuhan alamiah Yaman, di mana kapal-kapal dari Ethiopia dan India berlabuh.
Inggris juga menguasai ‘Aqabah, sebuah tempat perhentian kafilah-kafilah Arabia di
masa lalu, dan merupakan pelabuhan Romawi pertama yang dikuasai oleh bangsa
Arab. Dengan begitu, Inggris berhasil menguasai wilayah-wilayah yang sangat
berpengaruh terhadap kedua jalur perdagangan ini, yang menjamin jalur perdagangan
India.
Sangat masuk akal jika bangsa Arab masa lalu, baik laki-laki maupun
perempuannya, melakukan aktifitas perdagangan, khususnya bagi mereka yang
negara-negaranya terletak dekat salah satu dari dua jalur perdagangan ini. Jika pun
mereka tidak melakukan aktifitas perdagangan, maka mereka akan memanfaatkan
perdagangan dengan cara bekerja sebagai pemandu jalan atau pengemudi dari kafilah-
kafilah dagang itu. Oleh karena itu tidak salah jika salah seorang orientalis
menyatakan bahwa bangsa Arab adalah bangsa pedagang dan broker, bukan bangsa
yang suka berperang.
Negara-negara Arab masa lalu seperti Tadamur (Palmyra), Saba, dan Ma’in,
sibuk dalam perdagangan di wilayah timur, sampai-sampai Taurat merekam kekayaan
dan perdagangan mereka. Penduduk Tadamur membawa barang dagangan bangsa
Arab, Irak dan India ke Mesir dan selatan Eropa. Permata dan mutiara yang dibawa
oleh penduduk Tadamur dari negara timur adalah benda-benda yang sangat disukai
dan dibanggakan oleh para raja dan kaisar Eropa.
Tadamur terletak di tengah-tengah antara negara Persia dan Romawi, antara
Irak, Syam dan jazirah Arab. Hal ini menjadikan Tadamur sebagai tempat
persinggahan kafilah-kafilah dagang dari semua negara ini sejak masa lalu. Akibatnya
dapat ditebak, perdagangan mereka menjadi ramai, kekayaan mereka semakin
berlimpah, dan pasar-pasar mereka menjadi begitu terkenal sampai menjadi kiblat
bagi para pedagang India, Persia, jazirah Arab, Irak, Suriah, Palestina, Mesir, dan
Eropa.
Negara Romawi, yang merupakan negara paling kuat saat itu, sangat ditakuti
oleh kabilah-kabilah Tadamur. Merekapun lalu mengambil hati negara itu dengan
cara sering memberikan upeti dan mengirimkan utusan. Tadamur mengetahui
bagaimana negara Romawi dan Persia seringkali bersaing untuk menguasai
perdagangan Tadamur.
B. Quraisyi Sebagai Suku Perdagangan
Bangsa Quraisy dalam perdagangan zaman arab kuno itu adalah juaranya.
Merekalah yang memimpin bangsa Arab di semua sisi. Nama Quraisy sendiri seolah
terdengar seperti bentuk tashghir ta’zhim (pengubahan bentuk kata dengan maksud
membesarkan) dari kata al-Qarsy yang adalah seekor binatang besar di laut, ditakuti
oleh binatang-binatang laut lainnya.
Kehebatan suku Quraisy dalam berdagang bahkan diabadikan Allah dalam Al-
Quran. Surat yang terdiri dari 4 ayat tersebut berbunyi sebagai berikut:

Artinya : Karena kebiasaan orang-orang Quraisy, (yaitu) kebiasaan mereka


bepergian pada musim dingin dan musim panas. Maka hendaklah mereka menyembah
Tuhan (pemilik) rumah ini (Ka‘bah), yang telah memberi makanan kepada mereka
untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa ketakutan.
Hal-hal yang dapat kita pelajari dari perdagangan kaum Quraisyi diantaranya:
1. Mampu membaca situasi dan kondisi
Masyarakat Quraisyi terbiasa membagi perjalanan perdagangan berdasarkan
musim, yaitu perjalanan yang dilakukan pada musim dingin dan musim panas.
Kebiasaaan melakukan perjalanan itu bermula saat masyarakat Quraisy dipimpin oleh
salah seorang nenek moyang Rasulullah SAW, yang bernama Hasyim bin Abdul
Manaf. Dia adalah seorang pemuka masyarakat dan orang yang sangat disegani. Jika
musim dingin tiba, para pedagang Quraisyi melakukan perjalanan ke negeri Yaman
yang hangat. Jika musim panas, pedagang Quraisyi berniaga ke negeri Syam yang
sejuk.
Kepatuhan masyarakat Makkah kepada perintah Hasyim ini karena mereka
melihat sosok dan kepribadiannya, dan bukan semata-mata sekadar perintah. Hasyim
senantiasa memberi contoh yang sangat nyata. Misalnya, bersama dengan anak-anak
Abdul Manaf lainnya, yaitu Al-Muthalib, Abdu Syams, dan Naufal.
Bila waktunya musim panas di Makkah, Hasyim berangkat ke Syam dan Gaza
secara khusus sehingga dinamai Gaza Hasyim, Al-Muthalib berangkat menuju Yaman
pada musim lain, Abdu Syams ke Habasyah (Ethiopia sekarang), dan Naufal menuju
Irak. Sepulang dari perjalanan itu, mereka pulang ke Makkah membawa persediaan
makanan. Padahal, pada saat itu makanan amat sulit di dapat. Karena itulah,
masyarakat Makkah sangat menghormati dan mencintai Hasyim dan keluarganya.
Bahkan, di bawah kepemimpinan Hasyim ini, Makkah berkembang menjadi
pusat perdagangan yang sangat makmur. Pasar-pasar didirikan sebagai tempat
berniaga kafilah-kafilah dagang yang datang dan pergi silih berganti, baik pada
musim dingin maupun musim panas. Demikian pandainya penduduk Makkah dalam
melakukan perdagangan pada setiap musim itu, membuat tak ada pihak lain yang
mampu menyaingi dan menandingi mereka. Sehingga, mereka tumbuh menjadi
masyarakat yang sangat disegani di seluruh penjuru negeri yang mereka lalui. Dan
hebatnya lagi, kafilah-kafilah dagang suku Quraisy ini selalu merasa aman dan
tenteram bila melakukan perjalanan niaganya. Tidak ada seorang pun yang berani
mengganggu atau menyakiti mereka, karena mereka adalah tetangga rumah Allah
sekaligus sebagai penduduk Tanah Suci yang dimuliakan-Nya.
2. Kreatif dan Inovatif
Kaum Quraisy tidak hanya melakukan perjalanan dagang, tetapi mereka juga
melakukan produksi yang bahan mentahnya diambil dari dua negara tersebut dan
dijadikan produk untuk dipasarkan secara silang. Makna dari ayat kedua surah
Quraisy ini adalah kita diharuskan untuk
Sikap ini yang menjadikan kaum Quraisy sebagai kaum yang mempunyai citra
positif, bahkan hadis Nabi menyebutkan, pilihlah imam dari kelompok Quraisy. Sikap
positif yang tertera dalam ayat 1 dan 2 surah Quraisy tersebut tidak berhenti di situ.
Ayat selanjutnya mengharuskan kepada manusia untuk senantiasa melakukan proses
bersyukur kepada Allah dengan cara tawakal.
3. Senantiasa bersyukur dan tawakal
Semua usaha yang dilakukan oleh manusia harus berujung pada konsep syukur
dan tawakal. Ketika ini dilakukan maka reward dari Allah SWT adalah kestabilan
ekonomi dan politik seperti tertulis dalam ayat 4.
Belajar dari surah Quraisy tersebut, umat Islam sudah selayaknya menjadikan
sejarah yang terdokumentasikan dalam Alquran menjadi pijakan untuk senantiasa
melakukan perubahan sebagai wujud tanggung jawab kita kepada Sang Pencipta dan
kepada sesama makhluk. Berbagai problem yang akan dan sedang terjadi sangat
bergantung pada kesadaran kita sebagai khalifah di muka bumi ini. Kesadaran kritis
harus menjadi sikap kita sebagai umat yang mengemban amanah untuk melakukan
perubahan.

C. Tahapan Bisnis Rasulallah


Rasulallah Saw adalah seorang pedagang ulung dan pekerja keras. Beliau sudah
mulai bekerja sejak masih sangat belia. Masih kecil dan masa muda beliau dihabiskan
dengan bekerja dan mencari nafkah karena orangtuanya sudah tiada. Saat tinggal bersama
pamannya Abu Thalib, Nabi sudah bisa mencari uang sendiri dengan menggembala
kambing milik penduduk Mekkah dengan upah beberapa qiraat. Keberanian beliau
untuk menggembala kambing menunjukkan bahwa beliau adalah seorang yang
mandiri dan tangguh. Maka dalam usia muda ini, beliau mulai menapakkan langkah
menjadi seorang entrepreneur muda (Malahayati, 2010:21).
Nabi mulai belajar bedagang ketika berusia 12 tahun, sang paman mengajak
beliau ke negeri Syam untuk ikut berdagang. Disini jiwa entrepreneurship-nya mulai
terasah. Beliau dan sang paman melakukan perjalnan bisnis ke beberapa negara yaitu
Syiria, Jordan, dan Lebanon. Nabi cukup cerdas untuk menangkap bahwa peluang
bisnis yang berkembang. Sebab tanah kota Mekkah secara geologis cukup keras
sehingga sulit untuk bercocok tanam. Maka, peluang menjadi pengusaha lebih besar
dari pada menjadi petani. Kejelian inilah yang membuat nabi menekuni bidang
perdagangan. Kesempatan emas untuk belajar dagang secara langsung sampai ke
mancanegara itu tidak beliau sia-siakan. Sebenarnya, sang paman tidak mau
mengajaknya, mengingat perjalanan dari Mekkah ke Suriah yang sangat jauh. Namun
beliau tetep memaksanakan diri untuk ikut dalam perjalanan dagang itu, Abu Thalib
pun tidak kuasa untuk menolaknya
Sepanjang perjalanan dari Mekkah ke Suriah, beliau mempelajari banyak hal
yang berkaitan dengan perdagangan. Selain itu, beliau juga mempelajari berbagai
bentuk transaksi jual beli, cara memasarkan dan menawarkan barang dagangan, serta
bagaimana menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan. Hingga rombongan
dagang sampai pada suatu tempat yang bernama Bushra, sang rahib melihat adanya
tanda-tanda kenabian yang ada pada diri Muhammad Saw. yang telah dijelaskan
dalam kitabnya bahwa akan ada seorang Nabi terakhir yang diutus untuk umat
manusia. Karena itu, sang rahib meminta Abu Thalib untuk menjaga Muhammad
Saw. dari kejahatan orang-orang Yahudi yang ingin mencelakainya (Djabbar, tt: 8).
Bisnis dagang Rasulallah secara mandiri baru dimulai ketika beliau berusia 17
tahun dengan ikut menemani Zubair, adik Abi Thalibb dalam perjalanan dagang ke
Yaman. Dengan berbekal pengalaman mengikuti perjalanan dagang ke Suriah dan
Yaman. Dalam berdagang nabi dikenal dengan sifat amanah dan kejujuran ketika
berdagang.
Dalam berdagang, beliau sangat menjaga mutu barang dagangan yang hendak
dijualnya. Jangan sampai barang yang akan dijualnyatu memiliki cacat yang dapat
merugikan pembelinya. Sekiranya terdapat cacat pada barang dagangannya, maka
beliau akan segera memberitahukan kepada calon pembelinya.
Suatu hari beliu pernah menjual beberapa ekor unta, setelah terjual dan
pembelinya pergi, beliau teringat bahwa diantara untanya ada yang cacat. Beliau
segera menyusul pembeli untanya dan mengembalikan uangnya. Karena itu, tak
mengherankan jika penduduk mekkah memberinya gelar “Al-Amin” yang berarti
“orang yang sangat tepercaya.” (Mokh. Syaifudin Bakhri, Abdussalam, 2012: 25).

D. Konsep Dagang Rasulallah


Rasulullah adalah teladan bagi umat muslim dalam menjalankan bisnis.
Lalu bagaimanakah Rasulallah berdagang?
1. Jujur
Rasulullah SAW dikenal dengan kejujurannya termasuk dalam
berdagang. Beliau tidak pernah mengurangi takaran pada dagangannya,
malah menambahkannya agar pembeli senang dengan pelayanannya.
Kelebihan dan kekurangan kondisi barang dagangannya pun selalu
beliau katakan pada pembeli. Sampai akhirnya Rasulullah diberikan
julukan Al-Amin artinya seseorang yang dapat dipercaya.
Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Tirmidzi, Rasulullah
bersabda, “Sesungguhnya para pedagang (pengusaha) akan dibangkitkan
pada hari kiamat sebagai para penjahat kecuali pedagang yang bertakwa
kepada Allah, berbuat baik dan jujur.”
“Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang
merugikan, dan timbanglah dengan timbangan yang lurus. Dan janganlah kamu
merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka
bumi ini dengan membuat kerusakan.” (QS Asy-Syuraa: 181-183).
2. Senantiasa menjaga mutu
Rasulullah tidak pernah menjual barang yang cacat karena akan
merugikan pembeli. Karena itu, Rasulullah selalu menjaga kualitas
barang dagangannya. Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Ibn
Majah, Uqbah bin Amir pernah mendengar Rasulullah berkata, “seorang
muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, tidak halal bagi seorang
muslim untuk menjual barang yang ada cacatnya kepada temannya,
kecuali jika dia jelaskan. (HR. Ibn Majah)
3. Mengutamakan pelayanan
Ketika berdagang, Nabi Muhammad tidak membeda-bedakan pelanggan
walaupun dari berbagai kalangan. Hal ini juga tentunya membuat konsumen
merasa senang. Konsumen sangat menyukai penjual yang bersikap ramah, baik,
dan tidak membeda-bedakan. Dengan ini, maka konsumen juga dapat percaya
dengan Anda.
4. Ambil keuntungan sewajarnya
Tentu saja pedagang mengharapkan untung dalam usahanya.
Namun, tidak jarang ada pedagang yang mengambil keuntungan atau
laba tinggi tanpa memikirkan pembeli.
Semasa berdagang, Nabi Muhammad memberitahu modalnya
dengan jujur ketika ditanya pembeli. Sebab, cara berdagang Rasulullah
tidak hanya semata untuk materi, tapi juga untuk mendapat berkah
Allah SWT.
Dalam Al-Quran Allah SWT berfirman: “Barangsiapa yang
menghendaki keuntungan akhirat, akan Kami tambahkan keuntungan itu
baginya, dan barangsiapa yang menghendaki keuntungan dunia, Kami
berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada
baginya suatu kebahagiaan pun di akhirat .” (QS. Asy-Syuraa: 20)
5. Tidak mudah putus asa
Sikap ini sangat diperlukan saat menjalankan usaha apapun,
termasuk berdagang. Seorang pedagang tidak akan berhasil jika mudah
putus asa. Perlu diingat, dalam set iap usaha selalu membutuhkan
proses. Apalagi dalam perjalanannya, beberapa hambatan bisa saja
menghadang kita.
Begitu pula dengan berdagang. Mungkin kita butuh waktu
panjang untuk mendapat keuntungan yang baik dan cukup secara materi.
Yang perlu diingat adalah terus berusaha dan tidak gampang putus asa.
Apalagi Allah sudah menjanjikan nikmat dan rahmat bagi hambanya
yang terus berusaha.
“Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya
yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah kaum yang kafir.” (QS.
Yusuf: 87)

6. Tidak menjatuhkan kompetitor


Rasullallah pernah bersabda :“Janganlah seseorang diantara kalian
menjual dengan maksud untuk menjelekkan apa yang dijual orang lain.” (HR
Muttafaq).
Walaupun terkadang di dalam berdagang terdapat persaingan, namun
janganlah memiliki niatan untuk menjelekkan kompetitor atau pedagang lain.
Pastikan persaingan dilakukan secara yang sehat dan positif.

E. Latihan Soal-Soal
Jawablah dengan baik dan benar!
1. Apa strategi dagang suku Quraisyi yang sangat efektif sehingga sampai
diabadikan dalam Al-Quran?
2. Rosulallah adalah panutan kita sebagai umat muslim baik dalam kehidupan
beragama maupun dalam berdagang. Apakunci kesuksesan dagang ala
Rosulallah?
TUGAS KELAS KARYAWAN
MANAJEMEN, BISNIS, DAN
KREATIVITAS

Oleh

Vika Ardiyanti

UNIVERSITAS AL HIKMAH JEPARA

2022/2023
TUGAS KELAS KARYAWAN

PERTEMUAN 1 :
Menjalankan sebuah bisnis memang bukan hal yang mudah. Terlebih lagi kita harus
memikirkan bagaimana agar perusahaan bisa terus berjalan dengan baik. Namun ada
juga perusahaan yang terpaksa tutup dan tidak beroperasi lagi bahkan dinyatakan
pailit oleh pengadilan.

Coba anda cari salah satu contoh perusahaan yang mengalami kegagalan,
kebangrutan, dan kepailitan! Kemudian lakukan analisis kenapa terjadi kebangrutan
tersebut.

PERTEMUAN 2:
Semua yang besar berawal dari yang kecil, begitu juga perusahaan. Ada
banyak perusahaan besar yang dulunya usaha kecil-kecilan.
Coba anda cari salah satu contoh perusahaan yang awalnya kecil, namun sekarang
bisa menjadi perusahaan besar dan ternama. Lakukan analisis kunci / rahasia sukses
perusahaan tersebut.

PERTEMUAN 3:
Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai aset yang sangat berharga bagi perusahaan.
SDM atau human resources yang dikelola dengan baik akan menghasilkan aset
kompetitif bagi perusahaan.
Cobalah anda cari contoh perusahaan yang mampu mengelelola SDM / Human
Resourcesnya dengan baik! Lakukan analisis kunci sukses mereka dalam mengelola
SDM.

PERTEMUAN 4 :
Kinerja perusahaan tercermin dari laporan keuangannya. Coba cari contoh perusahaan
dengan kinerja keuangan 10 terbaik di Indonesia pada tahun 2021. Urutkan berdasar
laba yang telah diperolehnya dan bergerak di bidang apakah perusahaan –perusahaan
tersbut!
PERTEMUAN 5:
Sebagai pengamat media sosial, anda pasti sering mengamati sebuah produk. Anda
mengenal produk tersebut mungkin dikarenakan merupakan produk perusahaan
terkenal, sering iklan di TV, atau sebagainya. Itu adalah salah satu bagian dari startegi
marketing.
Cobalah cari contoh perusahaan/produk dan analisislah strategi pemasarannya yang
unik khas!

PERTEMUAN 6:
Setiap bisnis mesti memiliki tanggung jawab sosial kepada masyarakat atau
lingkungan tempat bisnis beroperasi. Tanggung jawab tersebut tercermin dalam
program yang disebut CSR. Coba cari contoh program CSR yang dilaksanakan oleh
perusahaan terkemuka di Indonesia. Jelaskan keunggulan program-program tersebut!

PERTEMUAN 7:
Anda telah melalui pembelajaran selama 6 minggu. Selamat, sebentar lagi anda akan
menempuh Ujian Tengah Semester. Usahakan belajar dengan baik agar nilai yang di
dapat maksimal.
Kisi-kisi UTS akan saya kirim serentak di grup. Untuk dikerjakan dan diperlajari agar
siap menghadapi UTS dengan bahagia.

Anda mungkin juga menyukai