Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN ALA RASULULLAH DALAM PERSPEKTIF

ENTREPRENEUR

Selamet Hartanto
Universitas Islam Nahdlatul Ulama Yogyakarta
Abstrak:
Entrepreneurship merupakan perilaku yang realistis dibandingkan dengan
menunggu datangnya kesempatan dan mencari pekerjaan. Berdasarkan
sumber daya alam dan peluang pasar, membuat lapangan pekerjaan sendiri
lebih memungkinkan daripada mencari dan menunggu sebuah pekerjaan.
Hal ini tergantung pada personal masing-masing yang diberikan kebebasan
menentukan jalan.Banyak orang yang telah terjun ke dalam dunia
entrepreneur, akan tetapi realitas yang terjadi banyak dari mereka yang
belum mengaplikasikan manajemen ke dalam usaha mereka. Sehingga
yang terjadi adalah stagnasi usaha, bahkan kemunduran dan kebangkrutan
yang terjadi. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen menjadi syarat
utama berkembangnya struktur bangunan wirausaha. Di dalam artikel ini,
menekankan pentingnya manajemen yang berlandaskan pada nilai-nilai
Islam. Hal ini menjadi penting karena banyak sekali bangunan manajemen
wirausaha yang mengabaikan nilai-nilai positif seperti yang diajarakan
oleh Rasulullah. Kebanyakan cenderung mengejar pendapatan sebanyak-
banyaknya dengan menggunakan segala cara. Hemat saya, untuk mencapai
kesuksesan dunia dan akhirat, manusia harus mengaplikasikan manajemen
seperti yang diajarkan oleh Rasulullah, khususnya umat islam yang
menapaki wirausaha.

Kata Kunci: entrepreneurship, manajemen Rasulullah, nilai-nilai Islam.

Abstract:
Entrepreneurship is a realistic behavior compared to waiting for
opportunities and looking for work. Based on natural resources and market
opportunities, creating one's own job is more likely than finding and
waiting for a job. This depends on the individual who is given the freedom
to determine the path. Many people have jumped into the world of
entrepreneurship, but the reality is that many of them have not applied
management to their business. So what happens is business stagnation,
even setbacks and bankruptcies that occur. This shows that management is
the main requirement for the development of entrepreneurial building
structures. In this article, emphasizes the importance of management based
on Islamic values. This becomes important because there are so many
entrepreneurial management structures that ignore positive values as
taught by the Prophet. Most tend to pursue the maximum income by all
means. In my opinion, to achieve success in the world and the hereafter,
humans must apply management as taught by the Prophet, especially
Muslims who are entrepreneurial.

Key words: entrepreneurship, management of Rasulullah, Islamic values

Jurnal Intelegensia – Vol. 04 No. 1 Januari-Juni 2016 | 24


A. Pendahuluan melulu hanya ibadah mahdhah saja.
Nabi Muhammad mempunyai Akan tetapi ibadah lebih luas lagi
reputasi yang besar di dunia wirausaha, cakupannya. Membuat konstruk
di samping kiprahnya sebagai penunjuk manajemen yang kuat dan maslahah bagi
jalan kebenaran bagi manusia. Banyak manusia juga merupakan ibadah.
ahli sejarah yang telah membahas Kemudian manajemen Nabi
kesuksesan beliau. Akan tetapi pada dalam wirausaha untuk meningkatkan
wilayah entrepreneur, kurang digali kualitasnya, filosofi dasarnya seperti
secara mendalam. yang terjadi pada hari ini. Seperti
Sejarah mencatat, Nabi perilaku terhadap konsumen misalnya,
Muhammad adalah seorang pedagang aplikasi nilai adil dan amanah dengan
yang jujur dan adil dalam dunia bisnis. sendirinya akan membawa konsumen
Beliau tidak pernah membuat para selalu datang kembali sebagai pelanggan
pelanggannya komplain. Beliau selalu tetap. Begitu pula pada wilayah yang
menjaga janji dan menyerahkan barang- lain.
barang yang dipesan tepat waktu. beliau
senantiasa menunjukkan rasa B. Pengertian Manajemen
tanggungjawab yang besar dan integritas Manajemen menurut Grifin
yang tinggi dengan siapapun. adalah seperangkat kegiatan (termasuk
Reputasinya sebagai seorang pedagang perencanaan dan pengambilan
yang jujur dan benar telah dikenal luas keputusan, pengoraganisaian,
sejak beliau berusia muda. Hal ini pengarahan, dan pengendalian)
menunjukkan, bahwa Nabi mempunyai diarahkan kepada sumberdaya organisasi
manajemen yang mumpuni dalam (Manusia, finansial, peralatan fisik dan
menjalankan wirausahanya. informasi) dengan tujuan untuk
Manajemen yang kuat dan benar mencapai sasaran organisasi dengan cara
akan menjadi landasan kuat bagi berdaya guna dan berhasil guna.
berkembangnya wirausaha. Wirausaha Pendapat ini juga menyinggung tentang
yang kuat dan benar akan berimplikasi obyek yang berupa sumber daya yang
pada perekonomian yang kuat pada harus dikerjakan oleh subyek, guna
sekup yang lebih besar. Sehingga akan mencapai sasaran organisasi. Lebih
menghasilkan ketahanan dalam lengkap lagi karena disertai syarat bahwa
perekonomian masyarakat. kegiatan dilakukan dengan berdaya guna
Manajemen Nabi tidak terlepas dan berhasil guna.1
dari nilai-nilai agama. Dengan luasnya Menurut Stonner, Freeman, dan
pemahaman terhadap nilai-nilai agama, Gilbert, Jr. bahwa manajemen sebagai
seharusnya perilaku terhadap manajemen proses perencanaan, pengorganisasian,
sesuai dengan realitas yang terjadi. pengarahan dan pengendalian pekerjaan
Karena Islam adalah agama yang
1
shalihun likulli zamanin wamakanin. Mulyadi Nitisusastro, Kewirausahaan
Dengan ini, berarti beribadah tidak dan Manajemen Usaha Kecil, (Bandung:
Alfabeta, 2009), hlm. 159.

Jurnal Intelegensia – Vol. 04 No. 1 Januari-Juni 2016 | 25


para anggota organisasi dan penggunaan yang ada dalam perusahaan sehingga
seluruh sumber daya dalam mencapai tujuan perusahaan dapat tercapai.
tujuan organisasi.2 Sedangkan menurut Menurut para ahli paling tidak ada 4
Hartati Manajemen adalah seperangkat fungsi dari manajemen yakni Planing,
kegiatan (termasuk perencanaan dan Organizing, Actuating, Controling
pengambilan keputusan, (POAC).
pengorganisasian, pengarahanan 1. Perencanaan (Planing)
pengendalian) diarahkan kepada Perencanaan berarti menetapkan
sumberdaya organisasi(manusia, tujuan organisasi dan menentukan
financial, peralatan fisik dan informasi) cara terbaik untuk mencapainya.
dengan tujuan untuk mencapai saran Pengambilan keputusan decision
organisasi dengan cara berdaya guna dan making, yaitu merupakan bagian dari
berhasil guna.3 proses perencanaan, adalah pemilihan
Dari berbagai pengertian para suatu tindakan dari serangkaian
ahli diatas bahwa manajemen adalah alternatif.4
kegiatan proses perencanaan, Pengertian mengenai perencanaan
pengoraganisasian, pengarahan, dan diatas secara tersirat menggambarkan
pengandalian untuk mencapai tujuan bahwa sudah seharusnya sebuah
organisasi. Oleh karenanya para pelaku organisasi menggambarkan tujuan
usaha harus benar-benar memikirkan jangka panjangnya, unsur-unsur
akan manajemen ini, karena manajemen tentang perencanaan antara lain
yang buruk akan dapat menghancurkan meliputi perlu adanya visi, misi,
suatu perusahaan. Jika kita berbicara sasaran, dan strategi yang mana akan
mengenai UKM (Usaha Kecil dan menopang suatu organisasi.5
Menengah) tentu akan berbeda dengan a. Visi
perusahaan yang sudah go public, akan Visi adalah kemampuan
lebih rumit perhitungan dan perencanaan melihat pada inti persoalan, atau
yang sudah go public karena ia akan sebuah pandangan atau
memiliki pertanggung jawaban juga wawasan, atau kemampuan
terhadap stake holder dan share holder. untuk merasakan sesuatu yang
tidak nampak melalui kehalusan
C. Fungsi Manajemen jiwa dan ketajaman
Fungsi-fungsi manajemen yang pengelihatan. Ada kalanya visi
harus dilakukan adalah fungsi dan misi ini saling berbeda
perencanaan, fungsi pengorganisasian, dalam pemahaman akan tetapi
fungsi pengendalian serta fungsi yang menjadi inti dari visi ini
pengawasan. Semua fungsi ini harus adalah bagaimana seorang
dilakukan agar perusahaan dapat
mengoptimalkan semua sumber daya 4
Ricky W. Griffin, Gina Gania
(pent.), Manajemen Jilid 1 edisi 7,
2
Ibid., hlm. 159. (Jakarta: Erlangga, 2004) hlm. 10.
3 5
Sri Hartati, Manajemen Keuangan Mulyadi Nitisusastro,
Untuk Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Kewirausahaan…, hlm. 161.

Jurnal Intelegensia – Vol. 04 No. 1 Januari-Juni 2016 | 26


pelaku usaha mengetahui dan Pertama, tujuan
memahami apa yang diimpikan memberikan petunjuk dan
ketika pertama kali memasuki kesatuan arah untuk orang-
dunia usaha. orang dalam organisasi. Tujuan
b. Misi dapat membantu setiap orang
Misi diartikan sebagai memahami arah yang akan
tugas yang dirasakan sebagai ditempuh oleh suatu organisasi
kewajiban untuk melakukannya dan mengapa menuju kesana
demi agama, ideology adalah penting. Kedua, Praktik
patriotisme, dan sebagainya. penetapan tujuan sangat
Sedangkan menurut Griffin mempengaruhi aspek lain dari
suatu misi (Mission) organisasi perencanaan. Penetapan tujuan
adalah suatu pernyataan yang efektif menghasilkan
mengenai maksud organisasi perencanaan yang baik, dan
yang unik dan fundamental, perencanaan yang baik
yang membedakan satu membantu penetapan tujuan
perusahaan dengan perusahaan dimasa mendatang. Ketiga,
lain yang sejenis dan tujuan dapat berperan sebagai
mengidentifikasikan lingkup sumber motivasi karyawan
operasi perusahaan dalam hal organisasi. Tujuan yang spesifik
produk dan pasar.6 Misi yang dan cukup sulit dapat
ditetapkan merupakan turunan memotivasi orang untuk bekerja
dari visi yang akan dicapai oleh dengan keras, terutama jika
perusahaan yang mana nantinya pencapaian tugas dapat
akan di aplikasikan dalam menghasilkan penghargaan.
strategi perusahaan. Keempat, tujuan memberikan
c. Sasaran suatu mekanisme yang efektif
Sasaran berarti sesuatu untuk evaluasi dan
yang menjadi tujuan. Bagi pengendalian. Ini berarti bahwa
pelaku usaha sasaran disini kinerja dapat diukur dimasa
merupakan sesuatu yang mendatang dalam hal seberapa
menjadi tujuan pribadinya suksesnya tujuan saat ini dapat
dalam menjalankan dan dicapai.7
mendirikan perusahaan tersebut. d. Strategi
Sehingga tujuan akhirnya Strategi adalah ilmu dan
adalah ikut mensejahterakan seni menggunakan semua
pemilik dan lingkungannya. sumber daya bangsa untuk
Tujuan memiliki 4 maksud melaksanakan kebijaksanaan
utama antara lain: tertentu dalam perang dan
damai. Pengertian lain untuk
6
Ricky W. Griffin, Gina Gania (pent.),
7
Manajemen Jilid 1 edisi 7.,hlm. 196. Ibid.,

Jurnal Intelegensia – Vol. 04 No. 1 Januari-Juni 2016 | 27


strategi adalah, ilmu dan seni mengalokasikan sumberdaya di
memimpin bala tentara untuk seluruh organisasi.
menghadapi musuh dalam 3. Pengaktulaisasian (Actuating)
8
medan perang. Dalam bisnis Pengaktualisasian merupakan
strategi adalah rencana implementasi dari perencanaan dan
komprehensif untuk mencapai pengorganisasian, yang sudah disusun
tujuan organisasi, sebaliknya, oleh manajer dimana seluruh
manajemen strategis adalah cara komponen yang berada dalam satu
untuk menanggapi peluang dan sistem dan satu organisasi tersebut
tantangan bisnis- manajemen bekerja secara bersama-sama sesuai
strategis merupakan proses dengan bidang masing-masing untuk
manajemen yang komprehensif dapat mewujudkan tujuan.11
dan berkelanjutan yang Pengaktualisasian kerja merupak
ditujukan untuk tindakan-tindakan yang menyebabkan
memformulasikan dan suatu organisasi menjadi “berjalan”
mengimplementasikan strategi karena tanpa adanyanya
yang efektif. Strategi yang pengaktualisasian kerja ini maka 2
efektif adalah strategi yang fungsi awal diatas (Planing dan
mendorong terciptanya Organizing) menjadi sia-sia belaka.
keselarasan yang sempurna George R. Terry mengemukakan
antara organisasi dengan bahwa actuating sebagai tindakan
lingkungannya dan dengan untuk mengusahakan agar semua
pencapaian tujuan strategisnya.9 anggota kelompok suka berusaha
2. Pengorganisasian (Organizing). untuk mencapai sasaran-sasaran agar
Setelah seorang manajer sesuai dengan perencanaan
menetapkan tujuan dan managerial dan usaha-usaha
mengembangkan suatu rencana yang organisasi.
dapat dijalankan, maka selanjutnya 4. Pengawasan (Controling)
adalah seorang manajer akan Controling atau pengawasan
melakukan fungsi berikutnya adalah merupakan pengendalian semua
pengorganisasian (Organizing) kegiatan dari proses perencanaan,
mencakup penentuan bagaimana cara pengorganisasian dan pelaksanaan,
mengelompokkan berbagai aktivitas apakah semua kegiatan tersebut
dan sumber daya.10 Selain itu pula memberikan hasil yang efektif dan
pengorganisasian mencakup efisien serta bernilai guna dan
menentukan tugas, mengelompokkan berhasil guna. Menurut Griffin
tugas, mendelegasikan otoritas, dan
11
Menerapkan Fungsi Manajemen
POAC (Planning, Organizing, Actuating,
8
Mulyadi Nitisusastro, Controlling) dalam aspek perusahaan di
Kewirausahaan…, hlm. 163. download dari
9
Ricky W. Griffin, Manajemen… ,hlm. http://elearning.amikom.ac.id/index.php/downl
226. oad/materi/88897-DT079-
10
Ibid.,hlm. 11. 12/2012/09/20120926_SIM%20for%20TI.pdf.

Jurnal Intelegensia – Vol. 04 No. 1 Januari-Juni 2016 | 28


pengendalian berguna untuk mengannggap kepemimpinan sebagai
memonitor kemajuan organisasi aktivitas yang paling penting dan paling
dalam mencapai tujuannya.12 menantang dari semua aktifitas
Semakin ketat pengawasan yang manajerial. Kepemimpinan (leading)
dilakukan oleh seorang manajer dapat adalah serangkaian proses yang
membantu memastikan efektivitas dilakukan agar anggota dari suatu
dan efisiensi yang diperlukan demi organisasi bekerja bersama demi
keberhasilan manajemen. kepentingan organisasi tersebut.14
Dalam 4 fungsi manajemen Pendapat lain juga dikemukakan oleh
diatas terdapat implikasi yang harus Daft yang mengatakan bahwa
diantisipasi oleh seorang manajer, seperti kepemimpinan (leading) berarti
yang diungkapkan oleh Griffin yakni: menggunakan pengaruh untuk
“Manajer harus memotivasi karyawan guna mencapai
sepenuhnya memahami
setiap fungsi dasar-
tujuan-tujuan oraganisasional.
perencanaan dan Kepemimpinan berarti menciptakan
pengambilan keputusan, nilai-nilai dan budaya bersama,
pengorganisasian,
kepemimpinan dan mengkomunikasikan tujuan-tujuan
pengendalian- yang kepada karyawan di seluruh organisasi,
membentuk pekerjaan
dan menyuntikkan semangat untuk
mereka. Manajer
seharusnya juga memperlihatkan kinerja tertinggi kepada
mengetahui bahwa karyawan.15
sementara masing-masing
fungsi penting, manajer Fungsi-fungsi manajerial di atas
yang efektif terlatih dalam dapat dirangkum dalam skema berikut:
melaksanakan setiap fungsi
dan harus mampu bergerak
maju mundur diantara
berbagai fungsi sesuai
dengan keadaan, dan
harus sering melaksanakan
beberapa fungsi dan
aktivitas secara
bersamaan. Manajer tidak
boleh hanya efektif dalam
salah satu fungsi karena
13
semuanya penting”
Proses manajemen melibatkan
Selain POAC (Planing, empat aktivitas dasar-perencanaan dan
Organizing, Actuating, Controling) yang pengambil keputusan, pengorganisasian,
dijelaskan diatas terdapat pula pendapat kepemimpinan, dan pengendalian.
yang mengatakan bahwa kita tidak boleh Walau terdapat logika mendasar untuk
untuk melupakan adanya leading atau mendeskripsikan keempat aktivitas
kepemimpinan, beberapa orang 14
Ibid.,hlm. 11
15
Richard L. Daft, Tita Maria Kanita
12
Ricky W. Griffin, Manajemen...,hlm. (pent.), Era Baru Manajemen (New Era of
12. Management), (Jakarta: Salemba Empat, 2013),
13
Ibid., hlm. 8.

Jurnal Intelegensia – Vol. 04 No. 1 Januari-Juni 2016 | 29


tersebut secara berurutan (seperti yang (kerja) yang telah mereka berikan.
ditunjukkan oleh garis panah tebal), Kedelapan, pemusatan (Sentralisasi):
kebanyakan dari manajer terlibat dalam Istilah ini merujuk pada seberapa jauh
lebih dari satu aktivitas pada waktu yang bawahan dapat terlibat dalam
bersamaan dan sering kali berganti pengambilan keputusan. Kesembilan,
aktivitas secara tidak terduga (seperti rantai Sklar: Garis kewenangan dari
yang ditunjukkan oleh garis panah yang manajemen puncak hingga para pekerja
putus-putus).16 di jenjang terbawah organisasi
Menurut Fayol ia merupakan sebuah rantai skalar (rantai
mengungkapkan terdapat 14 prinsip komando). Kesepuluh, keteraturan:
dalam manajemen yang seharusnya Orang-orang dan barang-barang harus
dimiliki oleh perusahaan antara lain: berada ditempat yang tepat pada waktu
pertama, pembagian kerja; spesialisasi yang tepat pula. Kesebelas, keteraturan:
bidang kerja akan meningkatkan output para manajer harus bersikap secara
karena memampukan karyawan bekerja pantas dan adil kepada bawahannya.
lebih efisien. Kedua, kewenangan: para Kedua belas, kestabilan posisi dan
manajer harus mampu memberikan jawabatan karawan: manajemen harus
perintah dan kewenangan merupakan merancang penempatan karyawan yang
dasara yang memamampukan mereka tertib dan teratur, serta memastikan
melakukannya. Ketiga, disiplin: Para tersedianya para pengganti yang layak
karyawan harus mematuhi dan bila timbul kekosongan posisi/jabatan.
menghormati aturan-aturan yang berlaku Ketiga belas, inisiatif: para karyawan
dalam organisasi. Keempat, kesatuan yang diizinkan untuk membuat dan
perintah: setiap pekerja harus menerima melaksanakan rencana-rencana kerja
perintah dari hanya satu orang atasan harus mencurahkan segala daya dan
saja. Kelima, kesatuan arahan: upayanya untuk memastikan
Organisasi harus memiliki sebuah keberhasilan rencana-rencana tersebut.
rencana kerja yang berlaku seragam dan Keempat belas, espirit de corps
yang dapat dijadikan panduan bagi para (Semangat korporasi atau semangat
manajer dan semua pekerja. Keenam, kekeluargaan): menumbuhkembangkan
penundukan kepentingan pribadi semangat kerbersamaan akan
dibawah kepentingan umum: membangun keselarasan dan persatuan
kepentingan-kepentingan seoarng dalam orgainsiasi.
karyawan atau sekelompok karyawan Dalam sebuah manajemen yang
semata tidak boleh mendahului, atau baik tidak akan pernah bisa dilepaskan
diletakkan diatas, kepentingan- dengan adanya sebuah organisasi.
kepentingan organisasi secara Banyak pengertian mengenai sebuah
keseluruhan. Ketujuh, remunerasi organisasi namun secara garis besar
(Imbalan jasa): para pekerja harus organisasi dapat diartikan sebagai
memperoleh upah yang adilmuntuk jasa sekelompok orang yang ingin bekerja
sama dengan pembagian tugas tertentu,
16 dalam rangka mencapai tujuan bersama.
Ibid., hlm. 9

Jurnal Intelegensia – Vol. 04 No. 1 Januari-Juni 2016 | 30


Menurut Robbins dan Coulter bahwa dalam rangka pengelolaan dan
organisasi adalah pengaturan pengalokasian dan penugasan
(penyusunan) secara terstruktur terhadap diantara para anggota agar tujuan
sejumlah orang dan mempunyai struktur dapat dicapai. Dalam pengorganisasia
organisasi untuk melakukan pekerjaan. ini dilakukan proses penyusunan
Ada beberapa karakteristik dari struktur organisasi, yang sesuai
sebuah organisasi antara lain:17 dengan tujuan perusahaan.1
1. Tiap organisasi mempunyai tujuan D. Manajemen Rasulullah
yang khas Manajemen yang dilakukan oleh
2. Terdiri dari beberapa orang dan Rasulullah SAW tidak pernah terlepas
dari yang namanya etika. Ketika etika
mempunyai struktur organisasi untuk
yang dijalankan ini dilakukan sepenuh
melakukan pekerjaan. jiwa maka akan membuat keuntungan
Organisasi mengalami perubahan yang banyak. Selain etika tersebut,
yang dipengaruhi dengan adanya Rasulullah juga tidak pernah melupakan
perkembangan zaman. Perubahan itu adanya keuntungan (profit oriented).
dipengaruhi oleh adanya perubahan Rasulullah mempunyai sifat yang sangat
masyarakat. Ekonomi, politik, teknologi, masyhur yakni shidiq, amanah, tabligh,
dan fatonah. Sifat-sifat ini lah yang
dan lain sebagainya. Perbedaan
digunakan oleh Rasulullah SAW dalam
organisasi tersebut dapat dirangkumkan semua perilakunya, termasuk
dalam tabel berikut: menjalankan bisnis. Dalam berbagai
sirah mengatakan bahwa Rasulullah
SAW sudah ikut berdagang bersama
pamannya Abu Thalib pada umur 12
tahun dan pada Umur yang ke 25
menjadi pengelola perdagangan Siti
Khadijah.2
Sifat-sifat Nabi yang 4 (Shidiq,
Amanah, Tabligh, Fathanah) memiliki
pengertian yang sangat dalam. Shidiq
(Jujur) jujur kepada diri sendiri dan juga
kepada orang lain. Sifat jujur akan
melahirkan sifat keyakinan dan
keberanian untuk menghadapi ujian,
Dari uraian diatas organisasi memiliki 2 apapun bentuknya. Amanah, sifat
amanah mendorong seseorang
pengertian umum yaitu: bertanggung jawab terhadap dirinya
1. Organisasi sebagai suatu lembaga sendiri, masyarakat, dan lingkungannya.
atau kelompok fungsional. Misal: Keberadaan sifat ini akan membangun
Rumah sakit, sekolah, universitas. kekuatan diri dan memperbaiki kualitas
2. Organisasi merupakan suatu proses hubungan sosial. Tablig (Komunikatif)
pengorganisasian, sebagai suatu cara seorang pebisnis harus menjadi
1
Ibid., hlm. 55
17
Widyarini, Manajemen Bisnis dengan 2 Muhammad Sulaiman dan Aizuddinur
Pendekatan Islam, (Yogyakarta: Ekonisia, 2012), Zakaria, Jejak Bisnis Rasulullah, (Jakarta:Hikmah,
hlm. 53. 2010), hlm. Xxi.

Jurnal Intelegensia – Vol. 04 No. 1 Januari-Juni 2016 | 31


marketing yang hebat, juga harus dalam setiap organisasi. Hal tersebut
menjadi seorang pembicara yang unggul. adalah hendaknya sebuah organisasi
Fathonah (Cerdik) Seorang pebisnis melakukan hal selaras dengan apa yang
harus memiliki kemampuan melihat ditetapkan, doing the right things
sesuatu dari sudut pandang yang (Efektif), dan menggunakan input secara
berbeda. Lalu, muncullah kreativitas, tepat dan maksimal dalam menghasilkan
ide, dan wawasan. Pada akhirnya, produksi berkualitas yang ditetapkan,
produk atau jasa yang dikeluarkan pun doing the things right (efisien).
akan menjadi produk unggulan Rasulullah SAW mengajarkan peranan
(Sempurna). Karena produk yang 4P dalam pengelolaan organisasi.
dihasilkan unggulan. Pelanggan pun
senang dan menaruh kepercayaan.3 1. Perencanaan
Sirah Nabi menunjukkan bahwa Perencanaan berguna untuk
Muhammad adalah seorang pedagang
menetapkan tujuan yang jelas. Selain
profesional. Beliau memiliki reputasi
yang tinggi sebagi seorang pebisnis. itu keberadaan tujuan juga berfungsi
Dalam menjalankan bisnisnya untuk menentukan tidakan yang
Rasulullah tidak pernah bekerja sendiri sesuai agar mencapai tujuan itu.
akan tetapi beliau juga mengelola sebuah Sebelum melaksanakan hijrah,
organisasi. Organisasi adalah sebuah Rasulullah dibantu sahabatnya untuk
kumpulan yang mempunyai tujuan yang merumuskan rencana perjalanan ke
sama, pemikiran yang selaras, serta
Madinah dengan rapi, termasuk
perencanaan dan pembagian tugas yang
jelas untuk mencapai tujuan yang memikirkan cara-cara yang perlu
ditetapkan. dilakukan kalau ada perlawanan dari
Rasulullah pun berpesan tentang kaum Quraisy. Berikut berapa strategi
pentingnya organisasi melalui hadis yang dirumuskan Nabi bersama
yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, sahabatnya:
“Ketika tiga orang atau lebih pergi - Pelaksanaan hijrah dilakukan pada
dalam satu perjalanan (atau bisnis),
waktu malam hari
pilih seorang pemimpin diantara kamu.”
Hadis tersebut memiliki arti yang tersirat - Jalur hijrah melewati jalan
bahwa setiap orang/sekumpulan orang alternatif
yang hendak berpergian hendaknya - Saat berhijrah, para sahabat tidak
memilih seorang pemimpin. Jika ditarik membawa harta benda yang akan
lebih jauh lagi seorang pemimpin menimbulkan kegaduhan dan
oraganisasi yang mana dapat melakukan
kecurigaan penduduk Mekkah.
manajemen dan pengelolaan yang jelas.
Sejak abad ke-14 Rasulullah - Sebelum berangkat, harus
SAW sudah mengajarkan kepada kita dipastikan terlebih dahulu bahwa
akan 4P (Perencanaan, Pembagian, penduduk Madinah bersedia
Pemimpin, Pengawasan) yang menjadi menerima para sahabat
landasan bagi seorang manajer untuk sebagaimana yang mereka
mengambil keputusan. Hal yang nyatakan pada perjanjian Aqabah I
diajarkan oleh Rasul inilah yang
dan II.4
melandasi dua indikator keberhasilan

4
3 Ibid., hlm. 5. Ibid., hlm. 41.

Jurnal Intelegensia – Vol. 04 No. 1 Januari-Juni 2016 | 32


Semua perencanaan hijrah saat beliau dan Abu Bakar berada
Rasulullah ini dilakukan dengan sangat di gua Thur.
teliti dan cermat sehingga mengurangi - Golongan Anshar juga
adanya miss yang dapat berbahaya bagi ditugaskna untuk menyambut
para sahabat yang mengikuti hijrah dan menjaga keselamatan
Rasulullah, dari hijrahnya Rasul ini kita golongan Muhajirin yang ikut
dapat mengambil sebuah kesimpulan berhijrah ke Madinah.5
bahwa perencanaan harus dilakukan Dari penjelasan diatas maka
dengan matang sehingga dapat dengan dapat kita simpulkan bahwa, Rasulullah
tepat untuk dilakukan dan mengurangi SAW tidak mengambil semua pekerjaan
adanya kerugian yang didapat. Begitu akan tetapi mendelegasikan seseorang
juga ketika di perusahaan, seorang untuk menggantikan dirinya. Dalam
manajer hendaknya benar-benar sebuah perusahaan yang baik apabila ada
merencanakan segala macam hal, mulai sebuah tugas yang mengarah pada
dari strategi pemasaran, strategi pengembangan keterampilan, tidak
penetrasi pasar, dan juga strategi dalam selalu yang disasar adalah manajer
pengembangan SDM. Sehingga akan puncak, akan tetapi manajer lini dan juga
mengurangi kerugian yang didapat. mungkin karyawan biasa yang dilihat
2. Pembagian Tugas memiliki kompetensi dapat diajukan
Pembagian berkaitan dengan guna menggantikan pimpinan. Karena
proses penentuan dan pembagian dalam pendelegasian yang ada dapat
tugas serta bagaimana tugas itu melatih karyawan dan juga
dikoordinasikan. Dalam proses ini, meningkatkan loyalitas dari seorang
kita harus memperhatikan dan karyawan.
mempertimbangkan perubahan 3. Pemimpin
budaya, perkembangan teknologi, dan Memimpin memiliki makna
sumberdaya yang dimiliki. Sehingga memberi motivasi dan dukungan
organisasi yang kita kelola bisa kepada anggota kelompok agar
beradaptasi dengan setiap perubahan bersama-sama berusaha dan bekerja
yang terjadi di dalam atau diluar. sama mencapai tujuan organisasi.
Dalam buku-buku sirah Pemimpin merupakan kunci utama
Rasulullah SAW., dikisahkan bahwa keberhasilan sebuah organisasi. Oleh
beliau mengordinasikan dan karena itu, seorang pemimpin harus:
mendelegasikan berbagai tugas - Memiliki pemahaman yang jelas
kepada beberapa orang sahabat terhadap visi dan misi organisasi
sebelum pelaksanaan hijrah (Visionary)
diantaranya: - Memiliki kemampuan dalam
- Ali ditugaskan untuk tidur di mempengaruhi orang lain.
kamar Rasulullah. (Charismatic)
- Asma’ binti Abu Bakar ditugaskan
untuk membawa bekal makanan
5
Ibid., hlm. 42.

Jurnal Intelegensia – Vol. 04 No. 1 Januari-Juni 2016 | 33


- Mempunyai kemahiran yang tinggi Allah berfirman didalam surat
(competency)6 Ash-Shaf:
“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang
Rasulullah SAW selaku Nabi berperang dijalan-Nya dalam barisan yang
merupakan pemimpin yang paling teratur seakan mereka seperti suatu
berpengaruh bagi umat Islam sehingga bangunan yang tersusun kokoh”.
apa yang beliau lakukan dan katakan Dalam hadis dan ayat di atas
dapat diambil sebuah ibrah bahwa
selalu diikuti oleh umat Muslim. Hadis- pengawasan merupakan suatu hal yang
hadis yang dikumpulkan oleh para ahli penting sehingga dapat membuat sebuah
hadis merupakan salah satu bentuk organisasi tidak tercerai-berai. Begitu
penghormatan kepada pemimpin umat juga dalam perusahaan, apabila
Islam yang berpengaruh. Dalam suatu pengendalian internal dalam perusahaan
organisasi/ perusahaan kunci dari maju itu baik maka akan baik pula suatu
perusahaan tersebut. Pengendalian
dan berkembangnya suatu perusahaan
internal diadakan guna melihat apakah
dapat dilihat dari seberapa bertanggung yang sudah ditetapkan dalam
jawabnya seorang pemimpin. Ketika perencanaan awal sudah sesuai dengan
pemimpin tidak bertanggung jawab, dan realita yang ada. Pengendalian internal
malah menggunakan kekuasaannya pun nanti akan dikendalikan lagi dengan
untuk melakukan tindakan-tindakan adanya audit eksternal yang secara
yang menyeleweng maka dapat independen mengaudit atau mengawasi
laporan yang sudah dibuat agar sesuai
dipastikan banyaknya fraud
dengan yang terjadi.7
(kecurangan), Manipulasi, dan Rasulullah SAW dalam
kedzaliman yang terjadi didalam perjalanannya memiliki beberapa hal
organisasi/ perusahaan tersebut hal yang membuat transaksi yang ada itu
tersebut jika dibiarkan terus-menerus dilarang. Transaksi-transaksi tersebut
akan membuat perusahaan menjadi tidak boleh mengandung unsur Riba,
terpuruk dan hancur. Maysir dan Gharar. Jika terdapat ketiga
unsur tersebut maka sudah pasti
4. Pengawasan transaksi tersebut menjadi transaksi yang
Pengawasan adalah proses bathil. Selain ketiga unsur diatas terdapat
pengawasan kinerja sebuah
pula beberapa hal yang dilarang oleh
organisasi. Caranya dengan Rasulullah SAW seperti harus suka sama
mengevaluasi rencala awal dan suka (An taradhin minkum) dan tidak
kenyataan yang terjadi. Kalau mendzalimi.
ditemukan masalah, langkah-langkah Dalam perkembangan dari apa
perbaikan bisa dilakukan dengan yang dilakukan Rasulullah, Rasulullah
cepat dan tepat. Oleh karena itu, telah menetapkan beberapa hal yang
dalam setiap pengawasan harus boleh dan tidak boleh dilakukan oleh
dibarengi dengan proses pemilihan seorang pebisnis Muslim, di antaranya
solusi penyelesaian masalah (Problem adalah pertama, penipu. Seperti yang
solving) yang terbaik. digambarkan Allah di dalam Q.S Al-
Umar pernah mengatakan:
Muthafifin [83]:1-3). Kedua, melakukan
“Hisablah (Introspeksilah) dirimu
sebelum nanti dihitung di akhirat.” riba. Seperti firman Allah di dalam Q.S
Al-Baqarah [2]: 275. Ketiga, tidak ramah

6 7
Ibid., Ibid., hlm.43

Jurnal Intelegensia – Vol. 04 No. 1 Januari-Juni 2016 | 34


pada pelanggan. Nabi Muhammad adalah peraturan Islam yang berkaitan
bersabda, “Tidak sempurna iman dengan hukum-hukum perniagaan, dan
seseorang jika ia tidak menghormati menjadi frame work yang sah untuk
tamu” (HR Muslim). Keempat, tidak ekonomi Islam. Hubungan antara fikih
berterus terang. Nabi Muhammad muamalah dan ekonomi Islam adalah
bersabda, “Pedagang yang jujur akan seumpama kajian tata bahasa dengan
berada dibawah naungan ‘arsy pada kemahiran penggunaan bahasa.10
Hari Kiamat,” (HR Dailami). Kelima, Kegiatan ekonomi Islam tidak bisa
menunggak pembayaran. Nabi dipisahkan dari fikih muamalah, bahkan
Muhammad Bersabda: “Kurangilah kegiatan itu hendaklah dikawal dan
hutang supaya hidupmu tenang”(HR dipandu oleh fikih muamalah.
Ibnu Mundzir). Keenam, tidak menepati Salah satu konsep dalam fikih
janji. Nabi muhammad menggambarkan muamalah adalah adanya sikap saling
sifat orang munafik adalah apabila rela atau Antaradhin minkum. Al-Taradi
berjanji ia mengingkari. (HR. An- (suka sama suka) dalam kontrak
Nasa’i), begitu juga firman Allah dalam merupakan persyaratan yang paling
Q.S. al-Ma’idah (5): 2. Ketujuh, tidak mendasar dalam semua kontrak
melakukan kebaikan. Seperti firman komersial dalam hukum Islam.
Allah di dalam QS Al-Maidah [5]:2. Keridhaan ini bersifat subjectif yang
Kedelapan, monopoli. Nabi Muhammad tidak dapat diketahui kecuali dengan
bersabda, “Siapa saja yang memonopoli ekspresi nyata dari pihak yang
bahan makanan selama empat puluh bertransaksi, baik melalui kata-kata,
hari, maka sesungguhnya ia telah tulisan, tindakan atau isyarat. Oleh
berlepas diri dari Allah dan Allah karena itu keridhaan harus ditunjukkan
berlepas diri darinya,” (HR Ahmad). melalui pernyataan ijab dan qabul.
Kesembilan, menjual harga yang sangat Persetujuan secara rida (consent) untuk
mahal. Nabi Muhammad bersabda, melakukan ijab dan qabul hanya dapat
“Siapa saja yang tidak mengasihi, ia dilakukan oleh orang yang telah
tidak dikasihi”(HR Bukhari)8 memiliki kecakapan (ahliyyah) yaitu
Rasulullah SAW selalu baligh dan berakal. Persetujuan secara
mengajarkan kepada manusia untuk rida (consent) juga harus bebas dari
selalu berbuat sesuatu sesuai dengan intimidasi, penipuan, dan ketidakadilan
tuntunan dan kaidahnya, sehingga serta penyamaran. 11
terbentuklah fikih mu’amalah dari Allah SWT memerintahkan
tangan para ulama’. Fiqh al-Mu‘amalat, kepada orang yang beriman agar hanya
dalam salah satu pengertiannya, memperoleh keuntungan dari sesamanya
mencakup bidang yang sangat luas yaitu hanya dengan jalan perniagaan (baik
mencakup hukum-hukum tentang perniagaan barang atau jasa) yang
kontrak, sanksi, kejahatan, jaminan, dan
hukum-hukum lain yang bertujuan
mengatur hubungan-hubungan sesama Mu‘amalat fi al-Islam. (Makkah: Rabitah ‘Alam
al-Islami, 1997), hlm. 12.
manusia, baik perorangan maupun 10
Abd. Jalil Borham (1999), “Mu’amalah
kelompok.9 Fikih muamalah sendiri Islam: Suatu Pengenalan”, (Kuala Lumpur:
Pertubuhan Kebajikan Islam Malaysia (PERKIM),
1982), hlm. 7.
8 11
Ibid., hlm. 176. Ahmad Hidayat Buang , Studies in The
9
Wahbah al-Zuhaili (1997), al-Fiqh al- Islamic Law of Contracts: The Prohibition of
Islami wa Adillatuh, juz. 1, cet. 4. Beirut: Dar al- Gharar, (Kuala Lumpur: International Law Book
Fikr, h. 19; ‘Abd al-Sattar Fathullah Sa‘id, al- Services, 2000), hlm. 5.

Jurnal Intelegensia – Vol. 04 No. 1 Januari-Juni 2016 | 35


berlaku secara rida sama rida. Seperti pahala dari Allah SWT sesuai dengan
yang termaktub di dalam Q.S. al-Nisa’ kadar keikhlasannya), asalkan ia
(4): 29). memberi dengan penuh keridaan, maka
Dalam hadis juga disebutkan:
kontrak semacam itu adalah sah dan
“Jual beli itu hendaklah dilandasi suka
halal.13
sama suka”. (HR. Ibnu Majah)
Selain dari konsep adanya ‘An
Dalam kontrak, tidak selalu
taradhin minkum terdapat pula hal-hal
disyaratkan bahwa kedua barang yang
yang dilarang oleh agama dalam
dikontrakkan itu mempunyai nilai yang
melakukan transaksi dan hal tersebut
sama, tetapi yang utama disyaratkan
diantaranya:14
adalah adanya unsur suka sama suka
1. Paksaan/Intimidasi (Ikrah/Duress)
(saling rida). Untuk itu, masing-masing
Ikrah yaitu memaksa atau
pihak harus mempunyai informasi yang
mengintimidasi pihak lain secara
komplet sehingga tidak ada pihak yang
melanggar hukum untuk
merasa dicurangi atau ditipu karena
melakukan/tidak melakukan suatu
adanya suatu yang tidak diketahui
ucapan atau perbuatan yang tidak
(assymmetric information). Informasi
disukainya dengan gertakan dan
yang komplet itu meliputi empat aspek
ancaman sehingga menyebabkan
yaitu, kualitas, kuantitas, harga, dan
terhalangnya hak seseorang untuk
waktu penyerahan. Jika empat hal itu
bebas berbuat dan hilangnya kerelaan.
tidak jelas bagi salah satu pihak, maka
Padahal transaksi harus dilakukan
akan terjadi tadlis. Adanya tadlis dalam
dalam keadaan saling rida dan bebas
kontrak merupakan suatu pelanggaran
atas keinginan sendiri. Transaksi yang
terhadap prinsip suka sama suka, karena
dilakukan di bawah intimidasi,
kontrak yang mengadung tadlis hanya
menurut al-Qur’an (Q.S. al-Nisa’ (4):
memberikan keridaan yang sifatnya
29) adalah tidak sah.
sementara, jika yang ditipu mengetahui
2. Kekeliruan/Kesalahan (al-
di kemudian hari, maka ia menjadi tidak
khata’/al-ghalat/mistake)
rida.12
Cacat ini berkaitan dengan
Islam juga membolehkan
objek kontrak tertentu, yaitu
melakukan kontrak yang hanya memberi
menggambarkan objek kontrak
keuntungan pada salah satu pihak saja,
dengan satu gambaran tertentu,
misalnya kontrak hibah, wasiat, sedekah,
ternyata yang terjadi adalah
dan wakaf. Kontrak jenis ini hanya
sebaliknya. Kekeliruan ini bisa terjadi
memberikan keuntungan kepada salah
pada dua hal, yaitu (1) zat objek
satu pihak saja, yaitu penerima,
kontrak, seperti orang yang membeli
sedangkan pihak pemberi tidak
pakaian dari sutera, ternyata hanya
mendapat apa-apa (dalam arti materiil,
secara spiritual tentu ia akan mendapat
13
Abdul Rahim, The Principle of
Muhammadan Jurisprudence. (Lahore: The
12
Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Pakistan Educational Press 1911), hlm. 282.
14
Fiqh dan Keuangan.(Jakarta: PT RajaGrafindo Kuliah non Kurikuler ekonomi
Persada, 2004), hlm, 29. Islam yang dilaksanakan pada tahun 2012.

Jurnal Intelegensia – Vol. 04 No. 1 Januari-Juni 2016 | 36


dibuat dari katun, (2) sifat objek - Penyamaran ringan yaitu
kontrak seperti seseorang hendak penyamaran pada harga barang
membeli baju warna ungu, tetapi yang tidak sampai
ternyata abu-abu. Kekeliruan mengeluarkannya dari harga
semacam ini tentu saja akan pasaran, yakni harga yang
mempengaruhi keridhaan. Kekeliruan diperkirakan oleh orang-orang
yang jenis pertama menyebabkan yang berpengalaman di bidang
batalnya akad, karena tidak sesuai perniagaan. Kegiatan pasar hampir
dengan maksud dan keinginan tidak bisa bebas dari jenis
pembeli. Sedangkan kekeliruan jenis penyamaran harga ringan semacam
kedua, pihak pembeli boleh memilih ini. Ghubn yang ringan ini tidak
(mempunyai hak khiyar), meneruskan berpengaruh pada akad, walaupun
akad atau membatalkannya karena mengurangi sedikit keridaan,
sifat yang diinginkannya tidak karena sering terjadi dan sulit
terpenuhi atau meminta ganti kepada untuk menghindarinya. Biasanya
penjual untuk mengganti yang sesuai masyarakat cukup toleran terhadap
dengan kehendaknya. ghubn ringan ini. Reaksi yang
3. Penyamaran Harga Barang timbul biasanya, di kemudian hari
(Ghubn/Ghisysy/Fraud) tidak akan membeli lagi pada
Ghubn secara bahasa artinya penjual tersebut.
adalah pengurangan. Dalam - Penyamaran berat yaitu
terminologi ilmu fiqih, artinya tidak penyamaran harga yang sampai
wujudnya keseimbangan antara objek mengeluarkan barang dari harga
akad (barang) dan harganya, seperti pasarannya. Penyamaran harga
lebih tinggi atau lebih rendah dari yang berat ini, bukan saja
harga sesungguhnya. Seperti orang mengurangi keridaan tapi
yang menjual rumah seharga dua bahkan melenyapkan keridaan
ratus juta padahal harganya hanya pihak yang dirugikan. Ia
seratus lima puluh juta. Dari pihak dianggap sebagai pelanggaran
orang yang melakukan penyamaran moral yang sangat serius dalam
harga, berarti memindahkan hukum Islam. Kontrak yang
kepemilikan barang dengan dilakukan dengan melibatkan
kompensasi lebih dari harga barang. penyamaran berat ini adalah
Sementara dari pihak yang menjadi batil, berdasar firman Allah
korban penyamaran harga barang, SWT (Q.S. al-Nisa’ (4): 29;
memiliki barang dengan harga lebih Q.S. al-Mutaffifin (83): 1-4)
mahal dari harga sesungguhnya dan hadis Rasulullah SAW
barang tersebut. yang menyatakan bahwa orang
Penyamaran harga barang itu yang melakukan penyamaran
sendiri menurut kalangan ahli fiqih harga adalah bukan dari
ada dua macam: Penyamaran berat golongan Nabi Muhammad
dan penyamaran ringan. (umat Muhammad).

Jurnal Intelegensia – Vol. 04 No. 1 Januari-Juni 2016 | 37


Barometer pembedaan Sehingga akan membawa hidup
antaran penyamaran ringan semakin berkualitas dan harmonis di
dengan berat adalah kebiasaan. dalam wilayah entrepreneur.
Karena tidak ada batasan paten Manajemen yang digunakan
dalam persoalan ini. oleh Nabi sendiri tidak jauh beda
4. Penipuan (al-Khilabah/Deception). dengan manajemen yang digunakan
Al-Khilabah yaitu penipuan pada era kontemporer sekarang ini.
yang dilakukan oleh salah seorang Yaitu mulai dari perencanaan,
pihak yang berakad kepada pihak pembagian tugas, pemimpin, dan
yang lainnya baik lisan atau pengawasan. Semuanya harus saling
perbuatan yang dapat mempengaruhi melengkapi agar tercipta satu
keridaan pihak yang ditipu terhadap kesatuan yang utuh untuk memajukan
kontrak berkenaan. Dasarnya adalah usaha.
hadis Rasulullah SAW yang artinya Hal-hal yang perlu dihindari
“Jika kamu bertransaksi jual beli, dalam menjalankan wirausaha
katakan: “Tidak ada penipuan! Dan diantaranya adalah paksaan,
bagiku ada khiyar selama 3 hari” intimidasi, kesalahan, penyamaran
(H.R. al-Hakim). harga barang, dan penipuan. Sebisa
Hukumnya, jika penipu tadi mungkin para pelaku wirausaha
itu tujuan menipunya adalah menjauhi hal-hal tersebut agar
meningkatkan harga dari harga usahanya berkembang dan selalu
biasanya, maka si pembeli berhak berkah. Prinsip dasar yang harus
untuk membatalkan jika disertai dipegang adalah konsep ‘An taradhin,
ghubn fahisy. Jika penipu tadi itu yaitu saling rela. Semua pihak tidak
tujuan menipunya adalah semata- ada yang merasa dirugikan. Begitu
mata menipu orang yang tidak pula aplikasi nilai-nilai positif
mengetahui informasi sebenarnya keislaman seperti adil dan amanah,
tentang objek kontrak, maka si semuanya menjadi faktor penting
pembeli yang ditipu berhak untuk dalam pengembangan wirausaha.
membatalkan walaupun tanpa disertai
ghubn. DAFTAR PUSTAKA
E. Penutup
‘Ajaj, Hafidz Ahmad. al-Idarah fi ‘Ashri
Implementasi manajemen
al-Rasul Shallallahu ‘Alaihi
sesuai dengan ajaran Rasulullah akan
Wasallama, Kairo: Darussalam,
membawa kepada kesuksesan dunia
2007.
dan akhirat. Nilai-nilai yang
Borham, Abd. Jalil. (1999), “Mu’amalah
diterapkan dalam manajemen
Islam: Suatu Pengenalan”, Kuala
membawa semua yang terlibat di
Lumpur: Pertubuhan Kebajikan
dalamnya jauh dari hal-hal negatif
Islam Malaysia (PERKIM), 1982.
yang merugikan. Apabila
Buang, Ahmad Hidayat. Studies in The
diaplikasikan dengan benar, tidak ada
Islamic Law of Contracts: The
pihak yang merasa dirugikan.

Jurnal Intelegensia – Vol. 04 No. 1 Januari-Juni 2016 | 38


Prohibition of Gharar, Kuala
Lumpur: International Law Book
Services, 2000.
Daft, Richard L., Tita Maria Kanita
(pent.), Era Baru Manajemen
(New Era of Management),
Jakarta: Salemba Empat, 2013.
Griffin, Ricky W., Gina Gania (pent.),
Manajemen Jilid 1 edisi 7,
Jakarta: Erlangga, 2004.
Hartati,Sri. Manajemen Keuangan Untuk
Usaha Mikro, Kecil Dan
Menengah
Karim, Adiwarman. Bank Islam Analisis
Fiqh dan Keuangan, Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2004.
Nitisusastro, Mulyadi. Kewirausahaan
dan Manajemen Usaha Kecil,
Bandung: Alfabeta, 2009.
Rahim, Abdul. The Principle of
Muhammadan Jurisprudence,
Lahore: The Pakistan Educational
Press 1911.
Sulaiman, Muhammad. Aizuddinur
Zakaria, Jejak Bisnis Rasulullah,
Jakarta:Hikmah, 2010.
Widyarini, Manajemen Bisnis dengan
Pendekatan Islam, Yogyakarta:
Ekonisia, 2012.
Yosephus, L. Sinuor. Etika Bisnis
“Pendekatan Filsafat Moral
Terhadap Perilaku Pebisnis
Kontemporer”, Jakarta: Yayasan
Pustaka, 2010.

Jurnal Intelegensia – Vol. 04 No. 1 Januari-Juni 2016 | 39

Anda mungkin juga menyukai