Prodi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mercu Buana
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kemudahan untuk
menyelesaikan Makalah Sistem Informasi Manajemen “Bisnis Elektronik dan Kerja
sama Global” ini sesuai dengan waktu yang ditentukan. Tanpa adanya berkat dan
rahmat Allah SWT tidak mungkin rasanya dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik dan tepat pada waktunya.
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk pemenuhan tugas Mata Kuliah
Sistem Informasi Manajemen yang diempu oleh Ibu Rona Tumiur Mauli
C,Simorangkir,SE.,MM Dalam Makalah ini Kami ingin memaparkan mengenai Proses
bisnis dan sistem informasi, jenis-jenis sistem informasi, sistem untuk kolaborasi dan
bisnis jejaring sosial, dan fungsi sistem informasi di dalam bisnis, serta studi kasus.
Kami dengan penuh kesadaran, menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari
kata sempurna. Maka dari itu kritik dan saran sebagai masukan bagi saya kedepan
dalam pembuatan makalah ini sangatlah berarti. Akhir kata saya mengucapkan mohon
maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
penyampaian yang kurang berkenan. Sekian dan terima kasih.
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan 4
BAB II PEMBAHASAN MASALAH 5
2.1 Proses bisnis dan sistem informasi 5
2.2 Jenis-jenis sistem informasi 6
2.3 Sistem untuk kolaborasi dan bisnis jejaring sosial 11
2.4 Fungsi sistem informasi di dalam bisnis 14
2.5 Studi Kasus 15
BAB III PENUTUP 18
Kesimpulan 18
DAFTAR PUSTAKA 19
Dalam persaingan dunia bisnis yang semakin tinggi, maka diperlukan sebuah
sistem kerja yang cepat, efektif dan efisien. Apalagi pada saat ini komunikasi bisnis
mulai beralih dari komunikasi langsung hingga komunikasi dengan bantuan internet.
Dan di tengah semakin majunya dunia teknologi dan semakin banyaknya kebutuhan
akan pelayanan dalam dunia bisnis untuk memuaskan kebutuhan konsumen dan
melengkapi aplikasi dalam suatu organisasi maka dilahirkanlah tren e-business.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui proses bisnis dan sistem informasi yang sedang dijalankan
dalam bisnis
2. Untuk membedakan sistem informasi berdasarkan jenis-jenisnya sesuai dengan
pengaplikasian di dalam bisnis
3. Untuk memahami bagaimana bisnis melakuka kolaborasi dan bagaimana
penerapan jejaring sosial dalam bisnis
4. Untuk mengetahui apa saja fungsi sistem informasi yang biasa digunakan
perusahaan dalam menjalankan bisnisnya
Pengertian sistem informasi itu sendiri adalah suatu sistem yang dibangun untuk
meneruskan pada sistem tertentu,sehingga membuat data yang ada
menjadi lebih terkoordinir. Berikut ini adalah ketujuh jenis sistem informasi
yangbanyak diimplementasikan di dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi
:
1. Sistem Informasi Manajemen
Jenis sistem informasi pertama adalah sistem informasi manajeman. Sesuai
dengan namanya, sistem informasimanajemen merupakan salah satu
pengimplementasian dari sistem informasi yang digunakan pada
sasarankalangan manajerial. Kalangan manjerial merupakan setiap individu
yang memiliki posisi di dalam sebuahorganisasi dan lingkup pekerjaan yang
bertugas untuk melakukan manajemen pada suatu divisi atau bagian didalam
organisasi dan juga perusahaan.
Level manajerial biasanya ditandari dengan jabatan manajer, pimpinan,
ataupun ketua pelaksana. Denganfungsinya sebagai individu yang dapat
mengatur dan memanage bawahan dan anak buah, maka sistem
informasimanajemen ini sangat penting sekali untuk para level management
dalam hal:
Melakukan monitoring terhadap kinerja anak buah
Memberikan penilaian langsung terhadap kinerja anak buah
Menerima laporan dan juga hasil pekerjaan dari anak buah atau bawahan
Melaksanakan fungsi pengawasan dan juga pemindahtugasan bagi
bawahan dan juga anak buah
Memberikan masukan kepada dewan direksi terhadap promosi jabatan dari
anak buah
Melihat kelebihan dan juga kekurangan yang dimiliki oleh anak buah
Melakukan komunikasi antar level manajerial untuk kepentingna organisasi
dan juga perusahaan.
Dengan adanya sistem informasi manajemen, maka hal ini akan sangat
memudahkan para pegawai yang beradapada level manajerial untuk lebih bisa
bekerja secara efisien dan tepat waktu, serta mempermudah
pengambilankeputusan, serta pengawasan terhadap bawahannya. (baca juga:
sistem informasi manajemen menurut para ahli
Siapa saja yang termasuk di dalam level eksekutif? Adapun, mereka yang
termasuk ke dalam level eksekutif darisebuah perusahaan atau organisasi
adalah mereka yang:
Memiliki hak penuh atas organisasi ataupun perusahaan, bisa jadi pemegang
tunggal perusahaan dan jugapemegang saham organiasasi atau perusahaan
CEO atau pemimpin tertinggi dari sebuah perusahaan
Dewan Komisaris perusahaan
DIrektur Utama dari sebuah perusahaan atau kantor cabang
Dewan Direksi
Dan elemen eksekutif lainnya yang memilki kewenangan khusus terhadap
suatu perusahaan ataupunorganisasi.
Biasanya, sistem informasi yang ditujukan kepada level eksekutif dari suatu
organisasi atau perusahaan banyakberisi mengenai:
Kegiatan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atau organisasi dalam
jangka waktu tertentu
Kinerja dari level manajerial, atau jabatan yang langsung berada di bawah
level eksekutif
Kondisi kestabilan keuangan dan juga finansial dari sebuah perusahaan
ataupun organisasi
Lingkungan kerja dan juga budaya organisasi yang timbul pada perusahaan
atau organisasi tersebut
Nilai perusahaan atau organisasi di dalam bursa saham
Dengan adanya sistem informasi keuangan ini, maka stiap detail transaksi
keuangan dari sebuah perusahaan atauorganisasi tidaka akan terlewat,
sehingga sangat memudahkan setiap bagian perusahaan yang
sisteminformasinya terintegrasi dengan sistem informasi keuangan untuk
melakukan analisis
Ada beberapa bentuk kolaborasi yang bisa diterapkan dalam kerjasama, antara
lain :
1. Fully-Integrated Merger
Kolaborasi terjadi ketika dua atau lebih organisasi menggabungkan aktivitas,
misi, dan operasi mereka menjadi satu kesatuan. Penerapan yang paling
umum dari kemitraan ini adalah dalam kerjasama, yang juga dikenal sebagai
merger.
2. Partially-Integratef Merger
Kerjasama ini merupakan alternatif kerjasama organisasi yang tidak
memerlukan struktur organisasi baru. Kerja tim ini membuat sebagian besar
sumber daya yang tersedia untuk keuntungan strategis organisasi.
3. Joint Program Office
Model kerjasama ini merupakan hasil dari suatu program yang dilaksanakan
oleh dua orang atau lebih organisasi dengan tujuan untuk mengembangkan
visi kerjasama antara kedua organisasi tersebut tanpa mengharuskan kedua
belah pihak untuk membuat struktur organisasi yang baru.
4. Joint Partnership with Affiliated Programming
Dua atau lebih organisasi yang bekerja sama untuk menyediakan layanan
pada program tertentu atau aktivitas yang dihadapi klien. Jenis kerjasama ini
sering dilakukan dalam rangka kerjasama jangka panjang atau bagi mereka
yang sedang dalam proses pembentukan hubungan kerjasama jangka
panjang.
5. Joint Partnership for issue Advocacy
Kolaborasi antara dua atau lebih organisasi untuk memberikan layanan untuk
program tertentu atau aktivitas yang dihadapi klien. Gaya kolaborasi ini sering
digunakan dalam konteks kolaborasi jangka panjang atau oleh individu yang
sedang dalam proses membentuk kemitraan kolaboratif jangka panjang.
6. Joint Partnership with the birth of a new formal organization
Buat organisasi baru sambil mempertahankan yang lama tetap hidup. Suatu
program bersama yang akan lebih baik jika dilakukan secara individu dengan
entitas yang berbeda yang dibentuk oleh kerjasama dua organisasi atau lebih.
Pembentukan organisasi baru mencerminkan aspirasi kedewasaan kedua
organisasi.
7. Joint administrative office and Back office operations
Hal terpenting dalam tempat kerja yang kolaboratif adalah mendorong orang
untuk mau bekerja dan segera memberi pengakuan terhadap hasil kerja
seseorang bagi semua anggota tim atau kelompok. Sehingga sistem kolaborasi
brand dan konten produk serta target audiens dapat Anda miliki. Menggunakan
platform jejaring sosial yang telah ada seperti facebook twitter instagram dan
platform jejaring sosial yang terdapat dalam perusahaan untuk berhubungan
dengan karyawan pelanggan serta pemasok. Kolaborasi berfokus pada
penyelesaian tugas maupun misi dan biasanya digunakan pada organisasi bisjis
atau organisasi lainnya atau antara satu bisnis dengan bisnis lainnya. Kolaborasi
dan bisnis jejaring sosial menunjang inovasi produktivitas kualitas dan pelayanan
pelanggan.
Facebook adalah salah satu jejaring sosial berbasis web yang terintegrasi
dengan berbagai aplikasi yang digunakan untuk berkomunikasi dengan
pengguna lainnya mulai dari pendidikan bisnis entertaiment banyak
dikembangkan disitus jejaring sosial ini. Kolaborasi dan bisnis sosial mendorong
peningkatan inovasi produktivitas kualitas dan layanan kustomer. Alat untuk
kolaborasi dan bisnis sosial mencakup e-mail dan pesan instan wiki sistem
pertemuan virtual dunia maya cyberlocker platform kolaborasi seperti Google
Sites Google Apps Microsoft SharePoint dan Lotus Notes dan alat jejaring sosial
perusahaan seperti Chatter Yammer Jive dan IBM Connections.
Semakin kolaboratif suatu organisasi bisnis maka akan semakin sukses bisnis
tersebut, sehingga hal tersebut menyebabkan kolaborasi antar perusahaan
menjadi hal yang semakin penting dibandingkan dulu. Survey mengatakan
bahwa apabila kita melakukan kolaborasi antar perusahaan maka kita akan
mendapatkan peningkatan kinerja organisasi dengan tingkat pengembalian
empat kali lipat dari nilai investasi yang dikeluarkan. Selain itu, perusahaan jasa
konsultasi McKinsey & Company memperkirakan bahwa penggunaan jejaring
social antar perusahaan juga akan berpotensi meningkatkan produktivitas
karyawan sebesar 20% sampai 25%.
Barron melihat perusahaan lain dengan tenaga kerja mobile yang besar seperti
perusahaan sendiri, seperti FedEx dan UPS, ia juga melihat perbedaan besar
cara bisnisnya beroperasi. Sebagai contoh, pekerja CPS tertentu memiliki sedikit
atau tidak ada akses ke sistem IT dan sumber daya ketika mereka berada jauh
dari kantor atau gudang. Tiga cara inovatif staf CPS menggunakan smartphone
mereka: 1) Sebagai kamera digital di situs pekerjaan, 2) Sebagai mekanisme
pelacakan GPS, dan 3) Sebagai pemberitahuan penerima darurat.
Program Magellan dibayangkan sebagai cara yang lebih baik untuk memobilisasi
dan menghubungkan secara tradisional sistem tenaga kerja orang-orang dan
sistem yang mereka butuhkan untuk melakukan pekerjaan mereka. Tujuan
program adalah untuk memperluas CPS’s jaringan infrastruktur, membangun
jaringan aman Wi-Fi sendiri di kantor-kantor dan gudang, dan menyebarkan
smartphone dan aplikasi mobile custom untuk semua staf CPS yang saat ini
tidak memiliki sebuah laptop atau perangkat mobile lainnya. Bagi Barron,
tantangan pertama dan terpenting dalam menyebarkan smartphone untuk basis
pengguna yang besar adalah mendapatkan kepercayaan eksekutif. Rantai
pasokan perusahaan pembeli juga dapat mengunjungi gudang untuk bekerja
dengan orang-orang yang benar-benar memesan, untuk menuju waktu order
yang lebih cepat dan lebih proaktif dalam management keseluruhan. Hanya
dalam satu tahun, untuk menutup pembelian dan pengadaan penawaran
menurun lebih dari 65 persen. Juga, tingkat persediaan dikurangi lebih dari $8
juta sejak program Magellan dimulai.
Pembahasan :
Dengan begitu banyaknya perangkat dan layanan yang tersedia bagi kolalorasi
dan bisnis jejaring sosial, salah satu kerangka kerja yang sangat membantu
dalam mengulas tentang perangkat kelaborasi adalah matriks kolaborasi
ruang/waktu (time/ space collaboration matrix) yang dikembangkan oleh
sekelompok mahasiswa pada awal tahun 1990. Matriks kolaborasi ruang/waktu
berfokus pada dua dimensi permasalahan dalam kolaborasi: ruang dan waktu.
Tempat (lokasi) juga menghalangi kolaborasi secara global, bahkan bagi
perusahaan berskala nasional maupun regional. Mengumpulkan orang untuk
melakukan pertemuan secara fisik menjadi sulit karena lokasi fisik perusahaan
yang tersebar (lokasi perusahaaa Iebih dari satu), biaya perjalanan, dan
keterbatasan waktu yang dimiliki manajer. Untuk mengatasi bisnis ini, Anda
harus menemukan cara yang benar sehingga teknologi ini dapat diterapkan.
Solusinya adalah perusahaan yang menggunakan cara "step by step" di mana
perusahaan tidak sepenuhnya diimplementasikan oleh teknologi. Pertama kali
perusahaan masih menggunakan teknologi lama di beberapa bagian dan
menerapkan teknologi baru kepada pihak lain, sehingga pada periode tertentu,
dua teknologi bertemu. Selain itu, perusahaan juga harus melatih karyawan
untuk belajar dan terbiasa dengan penggunaan teknologi baru.
Teknologi informasi ini juga diaplikasikan oleh beberapa usaha kecil yang
memanfaatkan dalam memasarkan produknya agar dapat dikenal oleh
masyarakat luas seperti “Toko Ikanku”. Usaha tersebut merupakan usaha
penjualan ikan hias dan peralatan pendukunganya dengan pemasaran
dikhususkan pada lokasi sekitar toko, namun untuk meningkatkan usaha dan
keuntungan usaha toko ikanku memperbesar pelanggan mereka dengan
memanfaatkan website dengan situs tokoikanku.com sehingga penjualan yang
diperoleh juga meningkat. Biaya yang dikeluarkan juga lebih sedikit dan efisien
dalam pemasaran karena pemanfaatan teknologi informasi tersebut. Contoh
lainnya yaitu usaha teh rosela (CV. Rozelt Mulia Abadi) memproduksi produk
makanan dan minuman olahan berbasis rosela untuk memperluas usahanya CV.
Rozelt Mulia Abadi memanfaatkan teknologi informasi dengan memasarkan
produknya melalui internet dengan situs rozelt.com.
Kesimpulan:
1. Penggunaan teknologi smartphone dapat memperbaiki kinerja beberapa perusah
aan dalam hal pengurangan biaya-biaya yang tidak diperlukan dan
memberdayakan para karyawan dalam melakukan pekerjaan secara lebih efisien
dan lebih berkualitas sehingga berpengaruh kepada peningkatan pendapatan
perusahaan tersebut.
2. Dalam proses awal penggunaan teknologi baru, seperti smarthphone
perusahaan selalu menghadapi beberapa kendala, terkait adaptasi dari pihak
internal perusahaan yang terbiasa dengan penggunaan tools atau metode yang
lebih konvensional atau tradisional.
3. Upaya perusahaan untuk meningkatkan proses internalisasi
penggunaansmartp.one dilakukan smarthphone dilakukan secara bertahap, yaitu
“step by step” tidak secara full implementation, disesuaikan dengan kondisi
perusahaan. Adapun untuk capacity building karyawan dilakukan training secara
intensif
4. DI era teknologi dan kebutuhan konsumen yang sangat dinamis akan membawa
perusahaan dan para eksekutif bisnis harus merevolusi aktivitas, bisnisnya
Penggunaan media, internet, smartphone, dan jaringan
komputer lainnya secara optimal menjadi faktor penting dalam
kesuksesan penerapan e-business.
5. Kemajuan e-business juga sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi
informasi itu sendiri karena dalam perkembangan e-business teknologi informasi
memiliki fungsi sebagai penggerak dari dimungkinkannya model-model bisnis
baru.
6. Ada banyak keuntungan dengan memanfaatkan teknologi informasi
untuk menggerakkan e-business bagi perusahaan seperti aktivitas perusahaan
akan sangat efektif dan efisien.
7. Prospek pengembangan e-business yang baik di Indonesia dengan
semakin banyaknya penduduk maupun perusahaan yang sudah mahir
menggunakan media internet dan smartphone sehingga menjadi peluang besar
bagi perusahaan dalam menerapkan sistem bisnis elektronik dan kerja sama
global.
Monalisa, Silvia. (2016). Bisnis Elektronik (E-Business) dan Kerja Sama Global.
https://www.academia.edu/30882436/TUGAS_MANDIRI_BISNIS_ELEKTRONIK_
E_Business_DAN_KERJA_SAMA_GLOBAL
Fikri, M. (2019). Pemodelan Proses Bisnis.
Annisa, Anindita. (2017). INFORMASI DAN PROSES BISNIS.
https://www.academia.edu/33341512/INFORMASI_DAN_PROSES_BISNIS_KEL
OMPOK_11
Gustiayu. (2019). Manfaat bisnis dari kolaborasi dan bisnis jejaring. Modul Bab 2
Universitas Udayana. https://www.coursehero.com/file/p2d5nf6/Manfaat-Bisnis-
dari-Kaloborasi-dan-Bisnis-Jejaring-Sosial-Semakin-kolaboratif/
Adani, Muhammad Robith. (2020). Sistem Informasi Manajemen dan Manfaat untuk
Bisnis
Fahdi. (2021, October 14). Sistem Untuk Kolaborasi dan Bisnis Jaringan Sosial.
Retrieved from Artikel-id.co: https://artikel-id.co/sistem-untuk-kolaborasi-dan-
bisnis-jejaring-sosial-09136897
Sidik, R. (2014). Model Sistem Informasi Kolaborasi Pada Kerjasama Antar Universitas.
Jurnal Teknologi dan Informasi, 2-3.