Disusun oleh :
1. Alyssa Rahmawardhani Wijaya (2006527872)
2. Andi Dala Nadhifa Asmarani (2006533540)
3. Janitra Mulya (2006535773)
4. Kristine Natalia Lumban Gaol (2006525993)
5. Mohamad Zaelani (2006583375)
6. Muhammad Maulana Ashfa (2006468775)
7. Rohananda Devi (2006583620)
8. Yoren (2006532310)
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir
adalah murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami
gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.
Materi ini belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada
mata ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menyatakan
menggunakannya.
Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
1
6. Muhammad Maulana Ashfa 2006468775
8. Yoren 2006532310
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan anugerah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Penerapan Sistem Informasi Manajemen untuk
Pengambilan Keputusan dan Strategi Bisnis PT Trans Retail Indonesia”. Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas mingguan mata kuliah Pengantar Teknologi Informasi bagi
mahasiswa/mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Bapak Rushli Fauzan, S.E., M.S.M.
selaku dosen pembimbing pada mata kuliah Pengantar Teknologi Informasi yang telah
membantu serta membimbing kami dalam penyusunan makalah ini. Tidak lupa penyusun
juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang sudah ikut berpartisipasi
meluangkan waktunya untuk berpartisipasi membantu kami.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan
memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mohon maaf apabila terdapat
kesalahan dan kekurangan, baik kesalahan berupa penulisan kata maupun kesalahan lainnya.
Penulis juga mohon saran dan kritik yang konstruktif dari para pembaca, agar penulis dapat
menjadi lebih baik lagi untuk kedepannya. Penulis mengucapkan terimakasih kepada para
pembaca dan semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Penyusun
3
DAFTAR ISI
STATEMENT OF AUTHORSHIP 1
KATA PENGANTAR 3
DAFTAR ISI 4
BAB I PENDAHULUAN 5
1.1 Latar Belakang 5
1.2 Rumusan Masalah 5
1.3 Tujuan Penulisan 5
BAB II ISI 6
2.1 Pengertian Procurement 6
2.2 Proses Procurement 6
2.3 Pengertian E-Procurement 9
2.4 Komponen pada E-Procurement 10
2.5 Tujuan Penggunaan E-Procurement 11
2.6 Strategi Procurement 12
2.7 Manfaat E-Procurement bagi Perusahaan 13
LAMPIRAN 15
DAFTAR PUSTAKA 17
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
1.2 Rumusan Masalah
Berikut adalah sejumlah masalah yang akan dibahas dalam makalah tugas akhir ini :
1. Bagaimana penerapan proses e-procurement dalam Sistem Informasi
Manajemen pada PT Trans Retail Indonesia?
2. Bagaimana PT Trans Retail Indonesia menggunakan e-procurement Sistem
Informasi Manajemen untuk menyusun strategi bisnis?
3. Bagaimana PT Trans Retail Indonesia menggunakan e-procurement dalam
Sistem Informasi Manajemen untuk pengambilan keputusan?
4. Apa manfaat yang diperoleh PT Trans Retail Indonesia setelah menerapkan
e-procurement?
5. Apa tantangan yang dihadapi oleh PT Trans Retail Indonesia dalam
menentukan strategi bisnis dan pengambilan keputusan melalui
e-procurement?
6
BAB II
ISI
7
Perusahaan tidak boleh melakukan pembelian sembarangan tanpa adanya persetujuan
dari pihak manajemennya. Hanya pihak manajemen yang dapat melakukan
persetujuan pembelian barang.
3. Persetujuan pembelian oleh Manajemen;
Persetujuan ini berupa dokumen tertulis yang ditandatangani oleh pihak manajemen.
Setelah dapat persetujuan dari pihak manajemen, proses procurement dapat dimulai.
4. Pembukaan tender kepada supplier atau vendor;
Tender ditunjukkan kepada vendor dan supplier untuk mencari kandidat penjual
barang dan jasa terbaik. Tender adalah sistem lelang untuk para vendor dan supplier.
Di sana para vendor dan supplier dapat mengajukan harga, kualitas, dan keunggulan
lain terbaik mereka.
5. Identifikasi supplier dan vendor;
Setelah vendor dan supplier terdaftar di pembukaan tender, langkah selanjutnya
adalah menganalisis latar belakang dari setiap vendor atau supplier. Analisis ini
dilakukan untuk memastikan bahwa rekam jejak penyedia barang dan jasa tersebut
bersih dari tindakan kriminal. Selain itu, performa dan ketepatan waktu juga
diperhatikan.
6. Penerimaan quotation;
Setelah beberapa vendor dan supplier terpilih dinyatakan lulus, proses selanjutnya
adalah perusahaan meminta penawaran kepada vendor dan supplier melalui quotation.
Hal ini dapat menjadi pertimbangan perusahaan untuk melihat apakah penawaran
yang didapat menguntungkan atau tidak.
7. Proses negosiasi term of payment;
Dari penawaran-penawaran yang diterima, perusahaan bisa melihat vendor dan
supplier yang berpotensi untuk menjadi pemenang proyek. Untuk memaksimalkan
keuntungannya, perusahaan melakukan negosiasi lagi dengan vendor dan supplier.
8. Pemilihan supplier atau vendor;
Pemilihan supplier atau vendor berdasarkan kesesuaian kebutuhan perusahaan dan
penawaran terbaik dari supplier atau vendor. Supplier dan vendor yang memenuhi
kriteria tersebut akan dinyatakan sebagai pemenang tender procurement ini.
9. Pembuatan purchase order (PO);
Setelah supplier atau vendor terpilih, perusahaan akan membuat purchase order (PO)
sebagai tanda jadi pembelian. Dokumen ini ditandatangani oleh pihak manajemen.
10. Penerimaan delivery order (DO);
8
Ketika PO sudah diterima oleh vendor atau supplier, delivery order (DO) akan dikirim
berdasarkan PO yang telah dibuat. Dokumen ini dikirim ke perusahaan untuk
melakukan konfirmasi ulang dan kemudian ditandatangani.
11. Penerimaan dan pengecekan kualitas barang dan jasa;
Setelah ada persetujuan dan dokumen PO dan DO sudah sesuai, barang akan dikirim.
Barang atau jasa yang sudah diterima terlebih dahulu dilakukan pengecekan kualitas.
12. Dokumentasi invoice;
Invoice yang diterima perusahaan didokumentasikan sebagai sebagai bukti pembelian
yang sah. Jika terdapat pajak pembelian dan pajak-pajak lainnya harus dibayarkan
sesuai dengan term of payment.
13. Pengecekan invoice, delivery order, dan purchase order;
Pengecekan invoice, DO, dan PO harus dilakukan secara detail agar tidak terjadi
kesalahan nominal pembayaran.
14. Pembayaran ke supplier atau vendor.
Setelah pengecekan dokumen-dokumen pembelian dan tidak ada masalah, perusahaan
dapat melakukan pembayaran sesuai nominal yang sudah disetujui dalam quotation
kepada vendor atau supplier yang dipilih.
9
sehingga pengerjaan proses procurement bisa terjadi dalam waktu yang lebih singkat namun
tetap efisien secara biaya.
Komponen yang diperlukan yang pertama adalah perangkat keras, lebih tepatnya komputer
yang dapat menjalankan perangkat lunak e-Procurement. Kemudian perangkat lunak yang
didesain khusus untuk kebutuhan perusahaan. Perangkat lunak mempunyai program yang
berfungsi untuk melakukan e-Tendering dan e-Purchasing. e-Tendering sendiri adalah proses
pengadaan barang secara lelang. Selain software khusus, PT Trans Retail Indonesia juga
menggunakan software lain seperti MS Word dan juga software lain di sistem akuntansi,
sistem Point of Sale, dan sistem penggajian. Hal tersebut menunjukkan bahwa sistem
e-Procurement di PT Trans Retail Indonesia sudah mengintegrasikan proses e-Procurement
ke dalam sistem informasi manajemen perusahaan.
Selain peralatan yang disebutkan diatas, e-Procurement PT Trans Retail Indonesia juga
memiliki komponen penting lainnya, yaitu sumber daya manusia. PT Trans Retail Indonesia
memiliki sebuah tim khusus yang bertugas untuk menangani proses e-Procurement dari awal
sampai akhir. Namun, selain tim yang berperan langsung, seluruh pekerja perusahaan juga
diwajibkan dapat mendukung proses e-Procurement. Contohnya seperti pekerja pengurus
inventory yang bertugas untuk menangani barang yang telah dibeli.
10
Setelah komponen diatas terpenuhi, terdapat komponen e-Procurement yang berfungsi
sebagai petunjuk dan arahan dalam menjalankan proses E-Procurement. Komponen tersebut
adalah Standard Operating Procedure (SOP) atau prosedur operasi standar. SOP disusun oleh
pihak manajemen e-Procurement dalam perencanaan pengadaan program e-Procurement. Di
dalamnya terdapat arahan khusus dalam melaksanakan fungsi e-Procurement sehingga
berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
11
e-Procurement memberikan informasi yang up to date tentang hasil dari program
pelaksanaan pengadaan.
12
Salah satu strategi tim procurement PT Trans Retail Indonesia adalah pemanfaatan
e-Procurement, khususnya pada e-Tendering dan e-Purchasing. e-Tendering memudahkan
perusahaan untuk memilih vendor dan supplier yang terbaik, sedangkan e-Purchasing
digunakan pada saat PT Trans Retail Indonesia melakukan pembayaran kepada supplier dan
vendor. Hal ini didasari tuntutan pengadaan barang yang kompleks sehingga membutuhkan
simplifikasi pada prosesnya. Strategi e-Procurement ini terbukti meningkatkan efisiensi dan
transparansi pada proses pengadaan barang PT Trans Retail Indonesia.
13
6. Meningkatkan akuntabilitas.
E-Procurement dapat dihubungkan dengan laporan keuangan. Sistem dapat
membuat laporan keuangan yang kredibilitas melalui data history.
Pada kenyataannya, manfaat dari e-procurement ini belum bisa dirasakan oleh banyak
pihak. Masih banyak pihak yang merasa terkendala oleh pelaksanaan sistem ini.
1. Belum mampu memahami sistem.
Sebagian vendor atau bahkan penyelenggara lelang masih ada yang belum memahami
sistem ini.
2. Pelaksanaan lelang yang tertutup.
Public kesulitan mengakses pelaksanaan lelang ini karena tertutup.
3. Sebelum lelang, peserta harus membeli NPL terlebih dahulu.
4. Sistem IT dan perawatannya yang mahal.
Sistem dan perawatannya seringkali menjadi kendala bagi perusahaan karena
membutuhkan biaya yang cukup mahal.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Procurement adalah suatu kegiatan dan mekanisme operasional perusahaan dalam
membeli perlengkapan, peralatan usaha, mesin produksi, instrumen reparasi, dan
faktor-faktor produksi lainnya yang berupa barang fisik. Procurement memiliki proses yang
tidak sederhana, dimulai dari identifikasi kebutuhan perusahaan sampai pembayaran ke
supplier atau vendor. Dalam menjalankan proses e-Procurement, sebuah perusahaan harus
memiliki komponen atau alat yang dapat menjalankan fungsi e-Procurement. Dalam kasus
PT. Trans Retail Indonesia, mereka menggunakan komponen yang kurang lebih sama dengan
perusahaan yang melakukan e-Procurement pada umumnya. Tujuan dari penggunaan
e-Procurement yaitu untuk mempercepat proses dalam pengadaan dan pembelian suatu
barang kepada vendor/ pemasok/penyedia barang dan jasa yang biasanya pembelian barang
tersebut akan bersifat tender.
Proses penentuan strategi procurement pada PT Trans Retail Indonesia meliputi
analisis kebutuhan perusahaan, penentuan strategi yang tepat, komunikasi dengan para
stakeholder, uji coba penerapan, dan evaluasi. Salah satu strategi tim procurement PT. Trans
Retail Indonesia adalah pemanfaatan e-Procurement, khususnya pada e-Tendering dan
e-Purchasing. Strategi e-Procurement ini terbukti meningkatkan efisiensi dan transparansi
pada proses pengadaan barang PT Trans Retail Indonesia.
3.2 Saran
Di era yang modern ini, sebaiknya semua pelaku usaha yang bergerak di bidang ritel
sudah seharusnya menggunakan e-Procurement untuk memudahkan kegiatan penyaluran
barang ke konsumen. Penggunaan e-Procurement juga dapat meminimalisasi pengeluarannya
dan mendiskualifikasi biaya-biaya yang tidak perlu. Jadi, para pelaku usaha di bidang ritel
dapat menyalurkan barangnya ke konsumen secara efektif dengan pengeluaran seminimal
mungkin.
15
LAMPIRAN
A. Daftar Pertanyaan
● Apa itu procurement?
● Bagaimana proses procurement berjalan?
● Sistem informasi manajemen apa yang bisa diterapkan di procurement?
● Apa tujuan dari adanya E-Procurement?
● Apa strategi procurement perusahaan?
● Apa manfaat yang perusahaan dapatkan dari penerapan sistem ini?
B. Data Narasumber
● Nama : M. Taufan Kusuma Wardhana
● Jabatan : Procurement Manager PT Trans Retail Indonesia
C. Dokumentasi
16
D. Profil Perusahaan
Carrefour adalah sebuah kelompok supermarket internasional yang didirikan oleh
Marcel Fournier dan Louis Deforey yang berkantor pusat di Prancis. Gerai pertamanya
dibuka pada 3 Juni 1957 di Annecy, Prancis. Carrefour merupakan yang pertama kali
memperkenalkan konsep hipermarket, yaitu sebuah supermarket yang menggabungkan
department store atau yang di Indonesia lebih dikenal dengan toko serba ada. Pada tahun
1962, mereka membuka hipermarket pertamanya di Sainte-Geneviève-des-Bois, Perancis.
Carrefour sudah hadir di Indonesia sejak tahun 1998 dengan membuka gerai
pertamanya di Cempaka Putih pada bulan Oktober 1998. Sebagai bagian dari perusahaan
global, PT Carrefour Indonesia berusaha untuk memberikan standar pelayanan kelas dunia
dalam industri ritel di Indonesia. Carrefour memiliki konsep yang bernama “One-Stop
Shopping” yang menawarkan produk yang beragam, harga murah, dan juga memberikan
pelayanan terbaik.
Pada tanggal 16 Januari 2013, kepemilikan seluruh saham PT Carrefour Indonesia
telah beralih kepada PT Trans Retail dan PT Trans Lifestyle di bawah CT Corp milik Chairul
Tanjung. Nama PT Carrefour Indonesia pun sudah berubah menjadi PT Trans Retail
Indonesia (TRI).
17
DAFTAR PUSTAKA
Anindya Utami, Fajria. 2020. “Sejarah Transmart Carrefour, Ritel Milik Chairul Tanjung
yang Digugat PKPU”,
https://www.wartaekonomi.co.id/read308158/sejarah-transmart-carrefour-ritel-milik-chairul-t
anjung-yang-digugat-pkpu , diakses pada 26 Mei 2021 pukul 17.11
18