Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KNOWLEDGE MANAGEMENT

Knowledge Application

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK PROSES

Putri Firsati Ronia A021181361

Syarmila A021181008

Nurisnaini Masyitah Ely A021181530

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2020

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Dengan menyebut nama Allah subhanahu wa ta’ala yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang “Knowledge Application”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan senang hati kami menerima saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat
memperbaiki makalah ini.

Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi bagi setiap pembacanya.

Makassar, 28 September 2020

Kelompok Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................i

KATA PENGANTAR.........................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................2

1.3 Tujuan..........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................3

2.1 Definisi Knowledge Application....................................................................3

2.2 Tujuan Knowledge Application dalam KM...................................................4

2.3 Proses Knowledge Application dalam KM 5

2.4 Strategi Knowledge Application dalam KM 7

BAB III PENUTUP 11

3.1 Kesimpulan 11

DAFTAR PUSTAKA 12

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seperti yang kita tahu bahwa tidak ada satupun kegiatan yang tidak memerlukan
pengetahuan. Dari jaman dahulu sampai jaman sekarang, pengetahuan merupakan hal
yang paling dicari dan palng dibutuhkan manusia untuk meneruskan kelangsungan
hidup mereka. Seperti halnya kehidupan sehari hari, perusahaan pasti membutuhkan
pengetahuan dan analisis pengetahuan yang kita kenal dengan Knowledge
Management. Knowledge Management sendiri artinya adalah Pengaturan dan
Pengetahuan. Menurut Thomas Davenport, Knowledge Management didefinisikan
sebagai campuran pengalaman dan, nilai, informasi, kontektual , pandangan dan
Analisa yang dapat digunakan untuk mengevaluasi dan menyatukan pengalaman  baru
dengan informasi.

            Knowledge Management dapat diklasifikasikan dalam 3 kerangka yaitu : Core


Knowledge, Knowledge yang harus ada atau inti Knowledge yang akan terus digunakan
oleh perusahaan itu sendiri. Yang kedua yaitu Advanced Knowledge yaitu merupakan

4
Knowledge yang membuat perusahaan beerbeda dengan competitor yang mereka
temui. Yang ketiga yaitu Innovative Knowledge dalah Knowledge yang dapat
mengarahkan perusahaan itu untuk terus melakukan inovasi inovasi yang dapat
memimpin perusahaan itu sendiri yang berbeda dengan competitor lain. Kesimpulannya
adalah Knowledge Management bisa menjadi salah satu bagian penting yang dapat
menyelamatkan perusahaan untuk terus melakukan inovasi di masa yang akan datang
dan dapat bersaing dengan competitor yang ada.
Pada perusahaan, Knowledge Manaement ini sendiri merupakan sebuah
penyimpanan atau dokumen dokumen yang berisi pengetahuan pengetahuan yang
telah didapatkan oleh perusahaan itu sendiri yang nantinya dapat digunakan untuk
generasi generasi selanjutnya. Menurut Harvard College “Knowledge Management
merupakan suatu proses terformat dan terarah dalam mencerna informasi yang dimiliki
suatu perusahaan yang nantinya akan digunakan untuk memenuhi apa yang
dibutuhkan tiap individu yang ada di dalam perusahaan itu sendiri.”

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu knowledge application?


2. Apa tujuan dari knowledge application dalam KM?
3. Bagaimana proses knowledge application dalam KM?
4. Bagaimana strategi knowledge application dalam KM?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu knowledge application.
2. Untuk mengetahui tujuan dari knowledge application dalam KM.
3. Untuk mengetahui proses knowledge application dalam KM.
4. Untuk mengetahui strategi knowledge application dalam KM.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Knowledge Application

Aplikasi pengetahuan dapat berupa referensi beranotasi, komponen (program


atau teks), templat, pola, atau jenis wadah lainnya. Misalnya, perusahaan konsultan
sering kali menggunakan kembali proyek template proposal saat menyampaikan merek
perusahaan dan berisi penggunaan ulang yang berguna benda-benda yang mampu
seperti testimonial, deskripsi perusahaan, dan sebagainya. Tujuannya adalah untuk
mengurangi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas serta membantu
mempertahankan standar yang lebih tinggi mengenai kualitas pekerjaan yang harus
dilakukan. Manfaat bagi karyawan baru adalah luar biasa karena mereka mampu
mencapai kinerja "hari pertama" dengan bantuan semacam itu perpustakaan yang
dapat digunakan kembali, yaitu, mereka mampu bekerja pada tingkat yang cukup tinggi
pada tingkat pertama mereka hari kerja. Manfaat utama lainnya adalah pekerjaan yang
belum selesai karena memang begitu mungkin untuk melihat bahwa orang lain telah
melakukannya.  KM bertujuan untuk mendukung organisasi pembelajaran yang
memberikan akses kepada semua karyawan untuk memori perusahaan sehingga baik
individu maupun organisasi secara keseluruhan memperbaiki. Memori perusahaan
seringkali tidak lengkap, karena hanya menangkap secara eksplisit pengetahuan. KM
mencoba untuk juga membuat pengetahuan diam-diam yang berharga dapat diakses
dan menambah ini untuk memori perusahaan. Meskipun dimungkinkan untuk
menggunakan kembali pengetahuan diam-diam dan ini dilakukan sepanjang waktu
selama interaksi berbagi pengetahuan, penggunaan kembali cenderung mengacu
pengetahuan eksplisit yang dikemas. Penggunaan kembali pengetahuan eksplisit
memberikan keuntungan jangka panjang. Sedangkan penggunaan kembali tacit
knowledge dapat bermanfaat bagi individu yang meminta nasihat dari kolega yang lebih
berpengalaman, objek pengetahuan yang dapat diakses melalui repositori pengetahuan
dapat diakses oleh semua pekerja, dan mereka tetap tersedia untuk sebagai selama
mereka berguna

6
Karena itu, sangat penting untuk mencoba memasukkan atau setidaknya bisa
menunjukkan di mana pengetahuan tacit yang terkait dengan objek pengetahuan
berada. Tidak pernah mungkin atau bahkan diinginkan untuk mencoba membuat semua
pengetahuan menjadi eksplisit. Jika pekerja pengetahuan dapat dengan mudah
menemukan dan berkomunikasi dengan individu di perusahaan yang terlibat terhubung
ke objek pengetahuan tertentu (misalnya, mereka terbiasa dengan cara
penggunaannya, mereka telah dilatih, dll.), maka kemampuan untuk menerapkan atau
memanfaatkan pengetahuan ini sangat meningkat. Dalam contoh penulisan proposal
obyek pengetahuan, hyperlink dapat dengan mudah dimasukkan tidak hanya ke contoh
yang baik dari proposal sebelumnya yang berhasil (praktik terbaik) tetapi untuk individu
yang terlibat di dalamnya persiapan sehingga mereka dapat dihubungi untuk meminta
nasihat, membaca, atau bentuk lainnya bantuan.

2.2 Tujuan Knowledge Application dalam KM

Penerapan KM akan memberikan pengaruh terhadap proses bisnis organisasi: a.


Penghematan waktu dan biaya. Dengan adanya sumber pengetahuan yang terstruktur
dengan baik, maka organisasi akan mudah untuk menggunakan pengetahuan tersebut
untuk konteks yang lainnya, sehingga organisasi akan dapat menghemat waktu dan
biaya. b. Peningkatan aset pengetahuan. Sumber pengetahuan akan memberikan
kemudahaan kepada setiap karyawan untuk memanfaatkannya, sehingga proses
pemanfaatan pengetahuan di lingkungan organisasi akan meningkat, yang akhirnya
proses kreatifitas dan inovasi akan terdorong lebih luas dan setiap karyawan dapat
meningkatkan kompetensinya. c. Kemampuan beradaptasi. Organisasi akan dapat
dengan mudah beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis yang terjadi. d.
Peningkatan produktfitas. Pengetahuan yang sudah ada dapat digunakan ulang untuk
proses atau produk yang akan dikembangkan, sehingga produktifitas dari organisasi
akan meningkat.

Pengetahuan yang diorganisir melalui proses manajemen pengetahuan akan


menghasilkan pengetahuan-pengetahuan yang sangat bernilai. Hal ini disebabkan
pengetahuan baru organisasi ini diperoleh dari analisis lingkungan internal dan

7
eksternal. Pengetahuan hasil proses manajemen pengetahuan ini merupakan
kapabilitas organisasi sehingga nantinya akan menghasilkan output barang dan jasa
yang merupakan hasil pengetahuan yang sulit ditiru.
Pengetahuan yang diciptakan melalui proses konversi pengetahuan SECI dan
disebarkan ke seluruh bagian dalam organisasi menjadi pengetahuan, selanjutnya
akan diimplementasikan dalam organisasi. Menurut Liebowitz (1999:13- 3)
penerapan pengetahuan dapat berupa:
1. Patent, lisenses technology
2. Knowledge based customer services
3. Knowledge product and embedded technology
4. Separate KBS Application Product
5. Knowledge workers at all level.

Holsapple and Joshi (1998) dalam Liebowitz (1999: 1-9), menurut pendapat
ini,tahapan proses penerapan manajemen pengetahuan terdiri dari 6 tahap yaitu:
1) Perolehan pengetahuan dari berbagai sumber eksternal dan internal.
2) Seleksi, yaitu menempatkan pengetahuan yang diperlukan.
3) Internalisasi, pada tahap ini terjadi aliran pengetahuan sebagai akibat suatu
aktivitas.
4) Penggunaan pengetahuan.
5) Menghasilkan pengetahuan.
6) Eksternalisasi, yaitu pengorganisasian pengetahuan dan memproduksi
pengetahuan baru.

2.3 Proses Knowledge Application dalam KM


Tiwana (2000) menyatakan bahwa penerapan manajemen pengetahuan
dilakukan melalui sepuluh langkah. Hal ini tampak pada gambar berikut :
The 10 Step Knowledge Application
Step 1 : Analyzing existing infrastructure
Infrastructural Evaluation Part
Step 2 : Aligning KM and business strategy
KM System Analysis, Design, Step 3 : Designing the KM architecture and integrating existing
and Development Part infrastructure

8
Step 4 : Auditing and analyzing existing knowledge
Step 5 : Designing the KM team
Step 6 : Creating the KM blueprint
Step 7 : Developign the KM system
Step 8 : Deploying with results-driven incrementalism methodology
Deployment Part
Step 9 : Leadership issues
Metrics for Performance Step 10 : Real-options analysis of returns and performance
Evaluation

Berdasarkan tabel di atas, secara garis besar penerapan manajemen


pengetahuan terdiri dari 4 tahap yaitu :

1. Penilaian Infrastruktur (Structural Evaluation) yang terdiri atas 2


langkah yaitu:

1) Analisis infrastuktur yang ada.

2) Penyesuaian manajemen pengetahuan dan strategi.


2. Analisis Sistem Manajemen Pengetahuan, di mana desain dan
pengembangan (KM System Analysis, Design, and Development)
terdiri dari 5 langkah yaitu:
a. Desain infrastruktur manajemen pengetahuan
b. Audit pengetahuan yang ada
c. Desain tim manajemen pengetahuan
d. Membuat blue print dan mengembangkan sistem
3. Deployment, terdiri dari 2 langkah yaitu:
a. Penyebaran dan penggunaan hasil
b. Mengatur perubahan, budaya, dan struktur imbalan
4. Penilaian Kinerja (Performance Evaluation), terdiri dari satu langkah
yaitu evaluasi kinerja, pengukuran, ROI, perbaikan sistem,
manajemen pengetahuan.

2.4 Strategi Knowledge Application dalam KM


Manajemen pengetahuan merupakan suatu proses yang melibatkan
perubahan sosial dan pengembangan yang sistematis. Efektivitas penerapan
manajemen pengetahuan ditentukan oleh strategi yang digunakan dan dukungan
organisasi tempat manajemen pengetahuan ini akan diterapkan. Langkah-langkah

9
yang dilakukan dalam implementasi strategi manajemen pengetahuan adalah
sebagai berikut :
1. Mempertimbangkan aspek-aspek organisasi
2. Berupaya untuk membangun budaya pengetahuan

3. Mengidentifikasi kunci 5P dalam organisasi.

Aspek organisasi yang perlu dipertimbangkan adalah aspek kepemimpinan.


Menurut Debowski (2006:14) hal ini disebabkan kepemimpinan dapat mempengaruhi
sistem nilai, prioritas operasi, sistem dan kebijakan dan aktivitas organisasi yang
menentukan fokus strategi dan proses. Langka selanjutnya adalah membangun
budaya pengetahuan. Budaya pengetahuan ini dibangun dengan empat model yaitu:

1) Membangun pengaruh pengetahuan

2) Membangun pondasi pengetahuan

3) Mengaplikasikan pengetahuan

4) Meningkatkan pengetahuan dan memperbaiki pelaksanaan.

Model pembangunan budaya pengetahuan menurut model ini adalah sebagai


berikut :
Sumber: Shelda Debowski (2006:23)

Knowledge InfluencesKnowledge FoundationsKnowledge Applications


Knowledge Enhance And Review

Organizational context.
Human Resources management Core Knowledge Knowledge Evaluation Issue and research
Strategic knowledge Knowledge
Knowledge repositories
Knowledge
systemKnowledge
Service

Berdasarkan gambar diatas. Tindakan pertama yang harus diperhatikan adalah


membangun pengaruh pengetahuan dalam konteks organisasi, strategi pengetahuan,
pengetahuan organisasi, kepemimpinan dan budaya Tindakan kedua adalah

10
membangun pondasi manajemen pengetahuan melalui dukungan manajemen
sumber daya manusia dan knowledge system, yang menekankan peranan teknologi
informasi. Langkah ketiga adalah penerapan pengetahuan dengan menentukan
kompetensi inti organisasi, penyimpanan pengetahuan, menentukan layanan
pengetahuan yang diberikan organisasi serta pembelajaran dan pengembangan
organisasi. Langkah terakhir adalah upaya peningkatan dan mengevaluasi langkah-
langkah yang telah dilakukan yang meliputi perbaikan, mempertahankan dan
menganalisis dan meneliti masalah-masalah yang terjadi.
Langkah ketiga dalam strategi penerapan manajemen pengetahuan adalah
memperhatikan lima kunci sistem untuk mengintegrasikan organisasi dengan strategi.
Lima kunci ini dikenal dengan lima P yaitu planning, people, process, product dan
performance. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut:

The Five Ps of Strategic Of Knowledge Management

Effektive KM

Sumber : Shelda Debowski, et al (2006:46)

11
Berdasarkan gambar diatas, efektivitas strategi manajemen pengetahuan
dapat dicapai melalui kunci pertama yaitu planning (perencanaan), dengan
mendefinisikan kebutuhan pengetahuan, menentukan sistem dan proses yang akan
dilakukan, menentukan tinjauan jangka panjang dan struktur pengukuran hasil. Hal
ini merupakan filosofis pengetahuan. Kunci yang kedua adalah people (manusia),
tindakan yang dapat lakukan adalah menentukan komitmen karyawan terhadap
pengetahuan, mengembangkan budaya berbagi pengetahuan, dan menentukan nilai-
nilai kepemimpinan. Hal-hal ini akan menimbulkan sebuah budaya pengetahuan.
Kunci yang ke tiga adalah process (proses), dalam proses penerapan manajemen
pengetahuan, maka perlu di rumuskan strategi, prinsip-prinsip, dan pelaksanaan
manajemen pengetahuan. Kunci kempat adalah product (produk) meliputi cara
organisasi memperoleh produk, mengatur, mendistribusi, menggunakan pengetahuan
inti untuk produk baik jangka pendek maupun jangka panjang. Kunci kelima adalah
performance (kinerja). Baik buruknya kinerja dapat diukur dari efisiensi, bisnis,
perkembangan bisnis inti, penggunaan keahlian organissai dan kompetensi inti
organisasi. Product dan performance merupakan nilai pengetahuan (knowledge value
organisasi yang akan disampaikan organisasi.

Strategi lain dari penerapan pengetahuan adalah:

1. Strategi Kodifikasi

Pengetahuan dikodifikasi, didokumentasikan dengan baik, dan disimpan ke


dalam database sehingga dapat diakses dan digunakan berulang-ulang oleh
siapapun dalam organisasi tersebut. Komputer membantu komunikasi antara
individu-kedokumen. Untuk itu diperlukan sebuah sistem yang mirip dengan
perpustakaan tradisional, yang menyimpan dokumen elektronik dengan
fasilitas search engine yang bagus. Strategi ini biasanya dipakai oleh
organisasi yang menjual produk yang standard dan umum.

2. Strategi Personalia

Pengetahuan disebarkan melalui kontak individu-ke-individu. Fungsi utama


komputer hanyalah untuk membantu mereka berkomunikasi seperti melalui
email, chatting, video conferensi, lalu meeting. Untuk itu diperlukan sebuah

12
sistem pencarian data keahlian (expertise directory) sehingga setiap individu
bisa menghubungi individu lainnya dengan informasi kontak yang disediakan.
Strategi ini biasanya dipakai oleh organisasi yang memberikan solusi sangat
costumized kepada setiap permasalahan yang unik. Sebuah organisasi tidak
bisa menggunakan kedua strategi sekaligus dengan proporsi yang sama juga
tidak bisa hanya menggunakan salah satu strategi saja. Strategi yang tidak
sesuai dengan budaya dan kehidupan bisnis organisasi juga akan
menghasilkan kegagalan bisnis organisasi juga akan menghasilkan kegagalan
besar dalam menerapkan manajemen pengetahuan.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Knowledge management merupakan salah satu komponen yang paling penting
dalam bidang sumber daya manusia. Knowledge management terdiri dari beberapa
tahap, dimana tahap terakhirnya adalah knowledge application. Knowledge application
dapat berupa referensi beranotasi, komponen (program atau teks), templat, pola, atau
jenis wadah lainnya. Misalnya, perusahaan konsultan sering kali menggunakan kembali
proyek template proposal saat menyampaikan merek perusahaan dan berisi
penggunaan ulang yang berguna benda-benda yang mampu seperti testimonial,
deskripsi perusahaan, dan sebagainya. Tujuannya adalah untuk mengurangi waktu
yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas serta membantu mempertahankan standar
yang lebih tinggi mengenai kualitas pekerjaan yang harus dilakukan. Manfaat bagi
karyawan baru adalah luar biasa karena mereka mampu mencapai kinerja "hari
pertama" dengan bantuan semacam itu perpustakaan yang dapat digunakan kembali,

13
yaitu, mereka mampu bekerja pada tingkat yang cukup tinggi pada tingkat pertama
mereka hari kerja.

Tahapan dari knowledge application adalah penilaian infrastruktur, analisis


sistem KM, deployment, dan penilaian kinerja. Sedangkan strategi knowledge
application adalah pembangunan pengetahuan dalam konteks organisasi, strategi
pengetahuan, kepemimpinan, dan budaya, membangun pondasi KM melalui dukungan
MSDM dan knowledge system, penerapan pengetahuan dengan menentukan
kompetensi inti organisasi, dan upaya peningkatan dan mengevaluasi langkah-langkah
yang telah dilakukan sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA
http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._EKONOMI_DAN_KOPERASI/SUSANTI_KUR
NIAWATI/MAKALAH/KNOWLEDGE_MANAGEMENT.pdf
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-
content/uploads/2009/01/aplikasi_manajemen_pengetahuan.pdf
https://www.informit.com/articles/article.aspx?p=28766

14

Anda mungkin juga menyukai