Anda di halaman 1dari 7

International Business Machines Corporation (disingkat IBM)

adalah sebuah perusahaan Amerika Serikat yang memproduksi dan


menjual perangkat keras dan perangkat lunak komputer. Dengan memiliki
lebih dari 330.000 pegawai di lebih dari 170 negara, IBM mengukuhkan
diri sebagai salah satu perusahaan teknologi informasi terbesar di dunia.
Resmi berdiri pada 15 Juni 1911, IBM memiliki pendapatan US$96 miliar
(2004). Perusahaan yang berkantor pusat di Armonk, New York , AS, ini
memproduksi dan menjual perangkat keras komputer, perangkat lunak,
dan jasa.
Pada tahun 1991, IBM mulai mengalami kerugian akibat beberapa
hal, seperti kinerja yang rendah, perusahaan terlalu terobsesi pada
kesempurnaan dalam organisasi dan terlalu mengabaikan pelanggan.
Namun, pada saat itu sebenarnya IBM memiliki tenaga kerja yang
berbakat dan teknologi yang canggih.
Hingga datanglah Louis V. Gerstner menjabat sebagai CEO di IBM.
Louis harus menghadapai kendala-kendala yang ada pada saat itu. Dari
sudut pandang internal, kendala yang dihadapi seperti : strategi dan
kultur perusahaan tidak adaptif terhadap perubahan, organisasi yang
resisten terhadap perubahan dan disfungsional birokrasi. Sedangkan dari
sudut pandang eksternal, kendala yang dihadapi seperti : perubahan
kebutuhan pelanggan dan penawaran competitor yang lebih baik.
Agar perusahaan ini tidak jatuh lebih dalam lagi kepada
keterpurukan, maka Louis harus mengambil strategi-strategi yang tepat.
Strategi-strategi yang diterapkan oleh Louis antara lain :
1. Melakukan turnaround dengan membentuk tim
eksekutif, mengirim mereka ke training center untuk
“perubahan mental”
2.Penjabaran visi-misi shareholder kepada seluruh
karyawan
3.Mengubah kultur organisasi perusahaan menjadi lebih
adaptif dan sesuai perubahan
4.Mengubah strategi “product centric” menjadi
“customer centric” untuk meningkatkan pendapatan
5. Melakukan downsizing dan downscoping.
Hasil yang dicapai sungguh mencengangkan. Louis telah melakukan
turnaround terbesar selama sejarah perusahan dunia. Tidak hanya itu.
Pada tahun 2001, harga saham IBM mencapai titik tertinggi selama
kepemimpinan Louis. Ada pun prinsip-prinsip dasar yang di
terapkan kepada seluruh karyawannya antara lain :
1. Pasar menjadi tenaga pendorong di balik apapun yang
kita kerjakan
2. Inti bisnis IBM adalah perusahaan teknologi yang memiliki
komitmen tinggi terhadap mutu.
3. Ukuran utama dari sukses adalah kepuasan pelanggan
dan nilai bagi pemegang saham
4. Kita beroperasi sebagai organisasi entrepreneurial
dengan birokrasi minimum dan senantiasa focus pada
produktivitas
5. Kita tidak pernah kehilangan focus terhadap visi strategic
6. Kita berpikir dan bertindak berdasarkan urgensi
7. Karyawan yang hebat dan berdedikasi membuat
semuanya terjadi, terutama bila mereka bekerja secara
tim.
8. Kita sensitive terhadap kebutuhan karyawan dan
komunitas dimana kita beroperasi.
Sesuai dengan prinsip-prinsip diatas, Louis memberikan kompensasi
tinggi untuk menghargai shareholdernya. Kemampuan Louis yang bersifat
dinamis mendorong kemampuan eksplorasi pasar dan teknologi mengikuti
perkembangan zaman. Hal ini menandakan bahwa Louis mampu
memimpin secara focus dan mengeksekusi strategi yang sudah
direncanakan dengan baik. Berkat kepemimpinan Louis, nama IBM
kembali jaya. IBM menjadi perusahaan yang besar dalam beberapa tahun.

Dari hasil survey Warta Ekonomi terhadap 1.000 responden, IBM


masuk dalam 10 besar perusahaan yang paling diminati. Sebanyak
16,39% responden yang memilih IBM karena nama besarnya. Selain itu,
12% yang memilih IBM menganggap berkarier di IBM sangat menjanjikan
bagi masa depan mereka, terutama kesempatan untuk bekerja di luar
negeri. Namun alasan tebanyak adalah karena penghasilan di IBM
sangat besar (27,59%).
Akan tetapi, Audrey Wardana, country manager human resources
PT IBM Indonesia, menuturkan faktor penghasilan bukanlah hal yang
ditonjolkan IBM dalam memelihara komitmen karyawan. “Menurut data
survei pihak ketiga, gaji yang kami berikan sangat kompetitif dibanding
perusahaan sejenis lainnya,” ungkapnya.
Dalam memelihara komitmen karyawannya, IBM lebih
memilih memfasilitasi mereka agar berkembang. Di antaranya
melalui pemberian program Professional Development yang merupakan
fasilitas intranet yang dapat dipakai setiap waktu oleh seluruh karyawan,
seperti e-Learning Program, Global Campus, Updated Professional/
Technical Training, dan Management Development.
IBM juga memberikan program Working at Home yang memfasilitasi
setiap karyawan apabila ingin bekerja dari rumahnya dengan penyediaan
perangkat dan infrastruktur teknologi informasi pendukungnya. Ada juga
pemberian program Compressed Working Day untuk karyawan yang ingin
jam kerjanya lebih sedikit, misalnya 20 jam per minggu, karena sedang
mengikuti pendidikan S2/S3 atau sedang mengalami masalah keluarga.
“IBM menyadari bahwa karyawan harus memiliki work life balance,” papar
Audrey.
Bagi IBM, penghargaan (reward) untuk karyawan yang
berprestasi juga tidak selalu harus berupa uang. “Terkadang
mereka juga butuh pengakuan,” ujar Audrey. Di antaranya, IBM
selalu mengumumkan karyawan yang berprestasi, seperti
berhasil dalam sebuah proyek, melalui pengeras suara yang
terdengar ke seluruh kantor.
ANALISA PENDEKATAN

Setelah mengobservasi mengenai profil, cara suatu perusahaan itu


bekerja dan achievement yang didapat, sekarang saatnya untuk
menganalisa pendekatan apa yang dilakukan perusahaan tersebut
terhadap karyawan-karyawannya. Menurut data-data diatas, saya dapat
menyimpulkan bahwa perusahaan IBM memakai dua pendekatan klasik,
yaitu Operational Approach dan Behavioral Approach.

Ada beberapa hal yang dapat membuktikan bahwa IBM memakai


Operational Approach kepada karyawannya, antara lain :
1. CEO IBM, Louis, membentuk tim eksekutif dan mengirim mereka
ke training center. Poin ini sesuai dengan salah satu prinsip dasar
manajemen ilmiah yang dibuat oleh Frederick Winslow Taylor
yang berbunyi, “Pendidikan dan pengembangan karyawan
dengan cara ilmiah.”
2. Louis melakukan penjabaran akan visi-misi shareholder kepada
setiap karyawannya. Ini juga sesuai dengan prinsip dasar
manajemen ilmiah yang berbunyi, “Seleksi karyawan dengan
cara ilmiah, karyawan diberi tanggung jawab atas tugas yang
sesuai dengan keterampilannya.”
3. Penerapan Downsizing dan Downscoping. Dalam dunia bisnis,
downsizing berarti mengurangi jumlah karyawan dalam
mengoperasikan suatu perusahaan. Sedangkan downscoping
adalah mengurangi jumlah perusahaan yang dikelola agar dapat
focus di usaha yang utama saja. Downsizing mengacu pada sifat
operational approach dimana SDM yang kurang berkualitas akan
dipangkas.
Selain memakai Operational Approach, IBM juga memakai Behavioral
Approach dimana lebih menekankan kepada sisi kemanusiaan. Hal ini
dapat dibuktikan oleh bukti-bukti sebagai berikut :
1. Louis mengubah kultur organisasi perubahan menjadi lebih
adaptif dan sesuai dengan perubahan. Dia mengerti bahwa
keadaan suasana kerja yang lebih familiar dengan keadaan
karyawannya membuat kinerja karyawannya menjadi lebih
produktif.
2. Salah satu prinsip dasar Louis yang diterapkan kepada
karyawannya, yaitu karyawan yang hebat dan berdedikasi
membuat semuanya terjadi, terutama bila mereka bekerja
secara tim. Karyawannya akan merasa sangat dihargai atas
segala kerja kerasnya terhadap perusahaan ini.
3. Louis sensitive terhadap kebutuhan karyawan dan komunitas
dimana kita beroperasi. Disini jelas Louis menomorsatukan
karyawannya dengan bersikan partisipatoris.
4. Penghasilan di IBM sangat besar.
5. IBM lebih memilih memfasilitasi karyawannya agar mereka
berkembang
6. IBM selalu mengumumkan karyawan yang berprestasi, seperti
berhasil dalam sebuah proyek, melalui pengeras suara yang
terdengar ke seluruh kantor. Karena seperti yang kit abaca tadi,
penghargaan tidaklah melulu berupa materi, namun dapat pula
berupa pengakuan. Tentu terkadang dampaknya jauh lebih besar
bila dibanding dengan materi.

Operational Approach VS Behavioral Approach

Saya pikir Behavioral Approach yang lebih mendominasi. Bukan hanya


lebih banyak bukti yang ada, juga pendekatan macam ini sepertinya akan
terus dilakukan untuk waktu yang lama dibandingkan Operational
Approach yang hanya mereka lakukan saat keadaan terpuruk saja.

SEKIAN TUGAS DARI SAYA DAN TERIMA KASIH

TUGAS
MANAJEMEN
ANALISA PENDEKATAN SUATU
PERUSAHAAN

RIZKY FAJAR ADIPUTRA


1C/27

Anda mungkin juga menyukai