Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PT. KAI


Diajukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Iformasi Manajemen

Dosen Pengampu:
Helmina Ardyanfitri, M.M

Disusun Oleh:
Kelompok 4
Kana Luthfan Naufal NIM. 08030321075
Fila Jadit Nugraha NIM. 08040321084
Nadiva Prismawati NIM. 08040321096
Nashiruddin Abdillah NIM. 08040321097
Nasywa Aulia NIM. 08040321098

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2021

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tanpa pertolonganya-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan
syafaatnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat karunianya baik
secara fisik maupun akal pikiran sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai tugas dari mata kuliah Pengantar Bisnis Manajemen dengan judul

“Sistem Informasi Manajemen Pada PT. KAI.”

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca makalah ini, agar makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada penulisan makalah
ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapakan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
pengampu Sistem Informasi Manajemen yang telah membimbing kami dalam menulis
makalah ini.

Surabaya, 4 Januari 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

MAKALAH i

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PT. KAI i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I 1

PENDAHULUAN 1

1.1 1

1.2 1

1.3 1

BAB II 2

PEMBAHASAN 2

2.1 3

2.2 4

2.3 4

2.4 4

2.5 4

2.6 4

2.7 4

2.8 4

2.9 4

2.10 4

2.11 4

2.12 4

2.13 7

3
2.14 10

2.15 11

BAB III 4

PENUTUP 4

3.1 11

3.2 11

4
5
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat ditentukan rumusan masalah
dalam makalah ini sebagai berikut:
1. Tinjauan umum SIM
2. Bisnis Elektronik & Kerjasama Global
3. Sistem Informasi, Organisasi, Dan Strategi
4. Isu Sosial dan Etika dalam system informasi
5. Infrastruktur TI Dan Perkembangan Teknologi
6. Dasar-dasar Intelijen Bisnis Dan Manajemen Informasi
7. Telekomunikasi, Internet, Dan Teknologi Nirkabel
8. Melindungi Sistem Informasi
9. Mencapai Keunggulan Operasional Dan Kedekatan Dengan Pelanggan: Aplikasi
Perusahaan
10. E-Commerce: Pasar Dan Barang Digital
11. Mengelola Pengetahuan
12. Meningkatkan Proses Pengambilan Keputusan
13. Membangun Sistem Informasi
14. Mengelola Proyek
15. Mengelola Sistem Global

1.3 Tujuan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui Tinjauan umum SIM pada PT. KAI
2. Untuk mengetahui Bisnis Elektronik & Kerjasama Global pada PT. KAI
3. Untuk mengetahui Sistem Informasi, Organisasi, Dan Strategi pada PT. KAI
4. Untuk mengetahui Isu Sosial dan Etika dalam system informasi pada PT. KAI
5. Untuk mengetahui Infrastruktur TI Dan Perkembangan Teknologi pada PT. KAI

1
6. Untuk mengetahui Dasar-dasar Intelijen Bisnis Dan Manajemen Informasi pada
PT. KAI
7. Untuk mengetahui Telekomunikasi, Internet, Dan Teknologi Nirkabel pada PT.
KAI
8. Untuk mengetahui Melindungi Sistem Informasi pada PT. KAI
9. Untuk mengetahui Mencapai Keunggulan Operasional Dan Kedekatan Dengan
Pelanggan: Aplikasi Perusahaan pada PT. KAI
10. Untuk mengetahui E-Commerce: Pasar Dan Barang Digital pada PT. KAI
11. Untuk mengetahui Mengelola Pengetahuan pada PT. KAI
12. Untuk mengetahui Meningkatkan Proses Pengambilan Keputusan pada PT. KAI
13. Untuk mengetahui Membangun Sistem Informasi pada PT. KAI
14. Untuk mengetahui Mengelola Proyek pada PT. KAI
15. Untuk mengetahui Mengelola Sistem Global pada PT. KAI

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Tinjauan umum SIM pada PT. KAI

Implementasi pada PT. KAI

PT Kereta Api Indonesia (Persero) berkomitmen untuk menerapkan Good Corporate


Governance secara konsisten, sebagaimana diamanatkan pada Peraturan Menteri
Negara BUMN Nomor: PER-01/MBU/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik
Negara.

Prinsip-prinsip GCG yaitu:

a) transparency,

Perusahaan harus menyediakan informasi yang relevan serta mudah


diakses dan dipahami oleh stakeholder, termasuk hal-hal penting untuk
pengambilan keputusan oleh pemegang saham, kreditur, dan pemangku
kepentingan lainnya.

b) accountability,

Perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerja secara


transparan dan wajar. Pengelolaan perusahaan diarahkan pada
pencapaian tujuan organisasi dengan tetap mempertimbangkan
kepentingan pemegang saham dan stakeholder lain.

c) Responsibility

3
Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta
menjalankan tanggung jawab masyarakat dan lingkungan untuk
mendukung kesinambungan usaha jangka panjang sekaligus mendapat
pengakuan sebagai good corporate citizen.

d) Independency

perusahaan harus dikelola secara independen sehingga masing-masing


organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak pula diintervensi
oleh pihak lain

e) Fairness

perusahaan harus memperhatikan kepentingan pemegang saham dan


stakeholder lain berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan.

2.2 Bisnis Elektronik & Kerjasama Global pada PT. KAI


2.3 Sistem Informasi, Organisasi, Dan Strategi pada PT. KAI
2.4 Isu Sosial dan Etika dalam system informasi pada PT. KAI
2.5 Infrastruktur TI Dan Perkembangan Teknologi pada PT. KAI
2.6 Dasar-dasar Intelijen Bisnis Dan Manajemen Informasi pada PT. KAI
2.7 Telekomunikasi, Internet, Dan Teknologi Nirkabel pada PT. KAI
2.8 Melindungi Sistem Informasi pada PT. KAI
2.9 Mencapai Keunggulan Operasional Dan Kedekatan Dengan Pelanggan: Aplikasi
Perusahaan pada PT. KAI
2.10 E-Commerce: Pasar Dan Barang Digital pada PT. KAI
2.11 Mengelola Pengetahuan pada PT. KAI
2.12 Meningkatkan Proses Pengambilan Keputusan pada PT. KAI
Menurut Marrus (2002:31) strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana
para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai
penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.
Selanjutnya Quinn (1999:10) mengartikan strategi adalah suatu bentuk atau rencana yang
mengintegrasikan tujuan-tujuan utama, kebijakan-kebijakan dan rangkaian tindakan dalam
suatu organisasi menjadi suatu kesatuan yang utuh. Strategi diformulasikan dengan baik
akan membantu penyusunan dan pengalokasian sumber daya yang dimiliki perusahaan
menjadi suatu bentuk yang unik dan dapat bertahan. Strategi yang baik disusun berdasarkan

4
kemampuan internal dan kelemahan perusahaan, antisipasi perubahan dalam lingkungan.
Setiap perusahaan atau organisasi, khususnya jasa, bertujuan untuk memberikan pelayanan
yang baik bagi pelanggannya. Oleh karena itu, setiap strategi perusahaan atau organisasi
harus diarahkan bagi para pelanggan. Hal ini seperti yang dijelaskan Hamel dan Prahalad
(1995:31) “bahwa strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa
meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa
yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan”. Dengan demikian, strategi hampir
selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Misalnya
strategi itu mungkin mengarahkan organisasi itu ke arah pengurangan biaya, perbaikan
kualitas, dan memperluas pasar. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan
perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan
perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.
Dari berbagai pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa penyusunan strategi harus
memperhatikan tujuan dan sasaran yang akan dicapai di waktu yang akan datang, selain itu
suatu organisasi harus senantiasa berinteraksi dengan lingkungan dimana strategi tersebut
akan dilaksanakan, sehingga strategi tersebut tidak bertentangan melainkan searah dan
sesuai dengan kondisi lingkungan dan melihat kemampuan internal dan eksternal yang
meliputi kekuatan dan kelemahan organisasinya.
Menurut Grant (1999:21) strategi memiliki 3 peranan penting dalam mengisi tujuan
manajemen, yaitu :
• Strategi sebagai pendukung untuk pengambilan keputusan
Strategi sebagai suatu elemen untuk mencapai sukses. Strategi merupakan suatu bentuk
atau tema yang memberikan kesatuan hubungan antara keputusan-keputusan yang
diambil oleh individu atau organisasi.
• Strategi sebagai sarana koordinasi dan komunikasi
Salah satu peranan penting strategi sebagai sarana koordinasi dan komunikasi adalah
untuk memberikan kesamaan arah bagi perusahaan
• Strategi sebagai target

Konsep strategi akan digabungkan dengan misi dan visi untuk menentukan di mana
perusahaan berada dalam masa yang akan datang.

Penetapan tujuan tidak hanya dilakukan untuk memberikan arah bagi penyusunan
strategi, tetapi juga untuk membentuk aspirasi bagi perusahaan. Dengan demonian,
strategi juga dapat berperan sebagai target perusahaan.Menurut Pearce dan Robinso

5
(1997:20) manajemen strategi didefinisikan sebagai sekumpulan keputusan dan
tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi)
rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan.
Sedangkan menurut Griffin (2004:226) , manajemen strategi atau strategis (strategic
management) adalah cara untuk menanggapi peluang dan tantangan bisnis. Manajemen
strategis merupakan proses manajemen yang komprehensif dan berkelanjutan yang
ditujukan untuk memformulasikan dan mengimplementasikan strategi yang efektif.
Strategi yang efektif adalah strategi yang mendorong terciptanya keselarasan yang
sempyurna antara organisasi dengan lingkungannya dan dengan pencapaian tujuan
strategisnya. Jadi manajemen strategi atau manajemen strategis merupakan cara
(strategi) yang ditempuh perusahaan atau organisasi dalam mengambil keputusan dan
tindakan untuk menaggapi peluang dan tantangan, agar tetap eksis dan memenangkan
persaingan. Griffin (2004:226) menejelaskan bahwa komponen strategi meliputi 3
bidang yaitu kompetensi unggulan, ruang lingkup, dan alokasi sumber daya.
Kompetensi unggulan (distinctive competence) adalah suatu yang dapat dilakukan
dengan baik oleh suatu organisasi. Ruang lingkup (scope) dari suatu strategi merinci
tentang pasar dimana suatu perusahaan atau organisasi akan bersaing. Kemudian
alokasi sumber daya (resource deployment) mencakup bagaimana suatu perusahaan
akan mendistribusikan sumber-sumber dayanya di antara bidang-bidang yang
merupakan lahan persaingannya.

Agar strategi perusahaan atau organisasi disusun secara efektif, maka diperlukan
adanya dapat informasi tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang
berkaitan dengan kondisi dan situasi perusahaan atau organisasi tersebut. Salah satu
metode untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan atau
organisasi adalah analisis SWOT. Menurut Graffin (2004:228), analisis SWOT adalah
evaluasi atas kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknes) internal suatu organisasi
yang dilakukan secara berhati-hati, dan juga evaluasi atas peluang (opportunities) dan
ancaman (threats) dari lingkungan. Dalam analisis SWOT, stategik terbaik untuk
mencapai misi suatu organisasi adalah dengan :

(1) mengeksploitasi peluang dan kekuatan suatu organisasi, dan pada saat yang sama
(2) menetralisasikan ancamannya

(3) menghindari atau memperbaiki kelemahannya.

6
Dengan demikian, analisis SWOT merupakan salah satu langkah yang paling penting
dalam memformulasikan strategi. Dengan menggunakan misi organisasi sebagai
konteks, manajer mengukur kekuatan dan kelemahan internal (kompetensi unggulan),
demikian juga kesempatan dan ancaman eksterna. Tujuannya adalah untuk
mengembangkan strategi yang baik yang mengeksploitasi kesempatan dan kekuatan,
menetralisir ancaman, dan menghindari kelemahan.

2.13 Pembangunan Sistem Informasi pada PT. KAI


• Definisi Sistem
Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu
• Konsep Dasar Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti
bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk
jamak dan bentuk tunggal data-item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan
suatu Kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang
terjadi pada saat-saat tertentu.Didalam dunia bisnis, kejadian-kejadian nyata sering
terjadi adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut dengan transaksi. Misalnya
penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang
dagang. Kejadian nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat dan orang yang
betul-betul ada dan terjadi.

• Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu
informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timelinnes) dan relevan
(relevance).

1. Akurat

Akurat berati informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Akurat juga berarti
informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Beberapa hal yang berpengaruh
terhadap keakuratan sebuah informasi anatara lain :

• Kelengkapan (completeness) informasi

7
• Kebenaran (correctness) informasi

• Keamanan (security) informasi

2. Tepat Pada Waktunya

Informasi yang dibuthkan tidak boleh terlambat. Informasi yang tidak tepat waktu akan
menjadi informasi yang tidak berkualitas dan tidak bernilai tinggi. Karena informasi
merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengmbilan keputusan
terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.

3. Relevan

Informasi yang dihasilkan harus mempunyai manfaat yang sesuai dengan kebutuhan
pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang dengan yang lainnya berbeda
tergantung dari tingkat kebutuhannya.

• Sistem Informasi Penjualan

Penjualan adalah bagian yang paling penting dari pemasaran, karena orang
mengasumsikan bahwa penjualan secara tetap dibutuhkan dalam pemasaran. Menurut
Pederden : ”Penjualan adalah bagian proses perorangan pembeli untuk membeli barang
atau jasa”Sistem Informasi penjualan adalah suatu kumpulan informasi yang
mendukung proses pemenuhan kebutuhan suatu organisasi yang bertanggung-jawab
untuk menyediakan informasi penjualan dan transaksi data dalam satu kesatuan proses
yang saling terkait dalam antara pembeli dan bersama-sama bertujuan untuk
mendapatkan keuntungan

• Sistem Informasi Pembelian

Pembelian adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan manusia untuk


memenuhikebutuhannya dengan cara menjalin kerja sama dengan pihak lain. Sifat yang
melekat dala diri seorang pembeli adalah mau membeli dengan harga serendah-
rendahnya tepi dengan kualitas yang sebagus-bagusnya.

• Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian

Suatu sistem informasi pengolahan data pembelian dan penjualan adalah suatu sistem
yang mengorganisasikan serangkaian prosedur atau metode yang diracang untuk
melakukan kegiatan pencatatan terhadap setiap transaksi penjualan dan pembelian

8
dengan tujuan untuk mengetahui data dan laporan-laporan berkaitan dengan jumlah
transaksi dan bentuk transaksi yang dilakukan pada kurun waktu tertentu.Tujuan dari
sistem pengolahan data pembelian dan penjualan adalah untuk menghasilkan data dan
informasi yang berkaitan dengan laba-rugi perusahaan serta total penerimaan dan
pengeluaran perusahaan pada kurun waktu tertentu.

• Pengetesan Sistem

Pengetesan sistem biasanya dilakukan setelah pengetesan program. Pengetesan sistem


dilakukan untuk memeriksa kekompakkan antar komponen sistem yang
diimplementasi. Tujuan utama dari pengetesan ini adalah untuk memastikan bahwa
elemen-elemen atau komponen-komponen telah berfungsi sesuai dengan yang
diharapkan. Pengetesan perlu dilakukan untuk mencari kesalahan-kesalahan atau
kelemahan-kelemahan yang mungkin masih terjadi.

Secara spesifik beberapa kegiatan terhadap pengetesan sistem meliputi pengetesan


input data, simpan dan edit data, hapus data dan output (laporan).

• Instalasi Hardware dan Software

a. Instalasi Hardware

Hardware atau perangkat keras yang digunakan dalam pembangunan sistem Informasi
Penjualan pt.kereta api ini seperti yang telah tercantum pada sub bab kebutuhan non
fungsional pada bab analisis dan perancangan sistem. Instalansinya dilakukan oleh
pemasar atau toko komputer pada saat pembelian perangkat keras.

b. Instalasi Software

Software atau perangkat lunak dalam hal ini adalah program aplikasi hasil pengkodean
yang merupakan sebuah sistem yang baru yaitu Sistem Informasi Penjualan pada PT.
Kereta Api . Untuk instalasi software penulis membedakan menjadi dua instalasi yaitu
instalasi Aplikasi Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian dan instalasi Database PT.
Kereta Api.

• Konversi Sistem

Konversi sistem dilakukan setelah kegiatan pengetesan sistem selesai dengan hasil
baik, tanpa ada masalah pada sistem yang baru. Konversi sistem merupakan proses
untuk meletakkan sistem baru supaya siap digunakan dan diharapkan sistem baru dapat

9
menggantikan proses sistem yang lama. Konversi sistem ini dilakukan dalam jangka
waktu dua bulan. Data-data yang ada pada sistem penjualan dikonversi kedalam sistem
baru. Pelaksanaan konversi pada PT. Kereta Api akan dilakukan secara parallel, artinya
konversi dilakukan dengan mengoperasikan sistem yang baru seiring dengan masa
pengenalan antara karyawan (personil) yang sudah terbiasa menggunakan sistem
manual dengan waktu yang telah ditetapkan. Kedua sistem ini dioperasikan secara
bersama-sama untuk meyakinkan bahwa sistem yang baru benar-benar beroperasi
dengan sukses sebelum sistem yang lama dihentikan, walaupun terdapat kelemahan
pada besarnya biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan dua buah sistem secara
bersamaan, tetapi mempunyai keuntungan yaitu proteksi yang tinggi kepada organisasi
terhadap kegagalan sistem yang baru.

Tahap Konversi sistem dari sistem yang lama ke sistem yang baru dapat dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Konversi dokumen dasar.

Sistem informasi merupakan sistem yang banyak menggunakan dokumen dasar.


Dokumen dasar merupakan bukti dari transaksi dan berisi dengan data transaksi yang
terjadi sehingga dokumen dasar pada sistem lama harus di konversikan kedalam
dokumen dasar yang baru di sistem baru. Data di dokumen dasar merupakan sumber
input bagi sistem informasi. Jika dokumen dasar ini diganti, maka dokumen dasar yang
lama sudah tidak sesuai lagi dengan input sistem informasi, sehingga dokumen dasar
yang baru harus sudah digunakan. b. Konversi file dari data di catatan manual ke file
komputer.

Di karenakan PT. Kereta Api masih menggunakan sistem yang manual, maka semua
data yang di perlukan yang sebelumnya dicatat dicatatan manual atau masih tercatat di
dokumen dasar perlu dikonversikan ke file komputer. Cara konversi ini hanya dapat
dilakukan secara manual, yaitu dengan cara memasukkan data tersebut menggunakan
alat input.

c. Mengoperasikan Sistem

Setelah semua dokumen dasar siap digunakan dan semua data yang diperlukan sudah
terekam di file baru, sistem yang baru dapat mulai dijalankan atau dioperasikan.

2.14 Pengelolaan Proyek pada PT. KAI

10
2.15 Peengelolaan Sistem Global pada PT. KAI

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Penulis menyadari masih adanya kekurangan di dalam makalah yang telah dibuat.
Penulis membuka lebar kritik yang membangun bagi penulis guna memperbaiki makalah
agar lebih baik lagi. Penulis juga menerima saran agar penulis dapat belajar dan
mengambil suatu pelajaran yang berharga dari sebuah pengalaman.

11
DAFTAR PUSTAKA

12

Anda mungkin juga menyukai