Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat merupakan salah satu lembaga yang
menjadi pilar ekonomi dimana orang-orang yang memiliki kepentingan relatif homogen
berhimpun untuk meningkatkan kesejahteraannya. Koperasi sebagai badan usaha yang
cukup strategis dalam mencapai tujuan-tujuan ekonomis yang berdampak pada
masyarakat secara luas.
Koperasi merupakan lembaga ekonomi yang cocok dengan spirit masyarakatnya,
yaitu azas kekeluargaan. Kekeluargaan adalah azas yang memang sesuai dengan jiwa dan
kepribadian bangsa Indonesia dan telah berurat akar dalam jiwa bangsa Indonesia
(Hadhikusuma ; 2000).
Asas kekeluargaan sebenarnya menunjukkan individu yang bergabung dalam
kelompok. Individu meminjam uang dari koperasi berarti meminjam uang kelompok.
Selain koperasi, usaha kecil menengah juga turut dalam upaya pengembangan termasuk
dalam aspek seperti peningkatan kualitas SDM dalam hal kemampuan manajemen,
organisasi dan teknologi, kompetensi kewirausahaan, akses yang lebih luas terhadap
permodalan, informasi pasar yang transparan, faktor input produksi lainnya, dan iklim
usaha yang sehat yang mendukung inovasi, kewirausahaan dan praktek bisnis serta
persaingan yang sehat. Oleh karena itu,  penulis merasa perlu membuat rangkuman
informasi dalam bentuk makalah yang mampu memberikan informasi singkat mengenai
manajemen ukm dan koperasi. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik mengambil
judul Teori Praktis Manajemen UMKM dan Koperasi.
Di Indonesia pengenalan koperasi memang dilakukan oleh dorongan
pemerintah, bahkan sejak pemerintahan penjajahan Belanda. Gerakan koperasi sendiri
mendeklarasikan sebagai suatu gerakan sudah dimulai sejak tanggal 12 Juli 1947 melalui
Kongres Koperasi di Tasikmalaya.
Di Indonesia, pemberdayaan koperasi menjadi salah satu upaya dalam mengurangi
pengangguran dan mengentaskan kemiskinan melalui program-program pemberdayaan
ekonomi rakyat. Upaya pemerintah dalam hal ini Kementerian Negara Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah adalah untuk dapat menghasilkan program dan kebijakan
yang dapat mendukung tumbuh dan berkembangnya koperasi. Namun, citra koperasi di
masyarakat saat ini identik dengan badan usaha marginal, yang hanya bisa hidup bila

1
mendapat bantuan dari pemerintah. Walaupun hambatan senantiasa menghadang, namun
koperasi sebagai pilar ekonomi yang berbasis masyarakat ekonomi skala kecil dan mikro
terus diupayakan pengembangannya.
Dalam usaha pemulihan di bidang ekonomi, sesungguhnya koperasi mendapatkan
peluang (opportunity) untuk tampil lebih unggul. Krisis nilai tukar dan kemudian
membawa krisis hutang luar negeri, telah membuka mata semua pemerhati ekonomi
bahwa fundamental ekonomi yang semula diyakini kesahihannya, ternyata hancur lebur.
Karena masih kurangnya pemahaman tentang perkoperasian dan gerakan koperasi di
Indonesia. Selain koperasi, usaha kecil menengah juga turut dalam upaya pengembangan
termasuk dalam aspek seperti peningkatan kualitas SDM dalam hal kemampuan
manajemen, organisasi dan teknologi, kompetensi kewirausahaan, akses yang lebih luas
terhadap permodalan, informasi pasar yang transparan, faktor input produksi lainnya, dan
iklim usaha yang sehat yang mendukung inovasi, kewirausahaan dan praktek bisnis serta
persaingan yang sehat

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan
makalah ini, apa itu Manajemen UMKM dan Koperasi?

3. Tujuan dan Manfaat


a) Tujuan
Adapun tujuan yang didapat dalam penyusunan makalah ini adalah untuk memberikan
informasi kepada pembaca mengenai manajemen UMKM dan koperasi.

b) Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat bagi Pembaca
2. Menambah Pengetahuan tentang manajemen UMKM dan koperasi.
3. Manfaat bagi penulis
4. Sebagai sarana untuk menambah wawasan berfikir mengenai manajemen UMKM
dan koperasi. 

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Manajemen
 Defenisi Manajemen
Definisi Manajemen Menurut Para Ahli Beberapa ahli di bidang ilmu manajemen
menjelaskan apa arti manajemen. Pendapat para ahli ini bisa kita jadikan sebagai
landasan untuk lebih memahami tentang ilmu manajemen. Berikut adalah definisi
manajemen menurut para ahli:
1. Mary Parker Follet, Menurut Mary Parker Follet, pengertian manajemen adalah
sebuah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Dengan kata lain,
seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai
tujuan sebuah organisasi.
2. Henry Fayol, Menurut Henry Fayol, pengertian manajemen adalah suatu proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengawasan/ kontrol
terhadap sumber daya yang ada agar mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
3. Hilman, Menurut Hilman, pengertian manajemen adalah fungsi untuk mencapai
suatu tujuan melalui perantara kegiatan orang lain serta mengawasi usahausaha
setiap individu guna mencapai tujuan yang sama.
4. Dr. Bennett N.B Silalahi, M.A, Menurut Dr. Bennett N.B Silalahi, M.A,
pengertian manajemen adalah ilmu perilaku yang terdiri dari aspek sosial eksak
bukan dari tanggungjawab keselamatan serta kesehatan kerja baik dari sisi
perencanaannya.
5. Oey Liang Lee, Menurut Oey Liang Lee, pengertian manajemen adalah ilmu atau
seni dalam perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan
pengendalian terhadap sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.
 Fungsi Manajemen
Dalam Bisnis adalah sebagai elemen dasar yang harus melekat dalam manajemen
sebagai acuan manajer (seseorang yang mengelola manajemen) dalam melaksanakan
tugas untuk mencapai tujuan dengan cara merencanakan, mengorganisir,
mengordinasi dan mengendalikan. Berikut adalah penjelasan beberapa fungsi.

3
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah hal yang paling penting dalam sebuah manajemen bisnis.
Seorang manajer yang mengelola manajemen dalam perusahaan atau bisnis akan
merencanakan dan mengevaluasi setiap tindakan yang sudah dan yang belum
ditindaklanjuti dalam bisnis. Perencanaan penting untuk menentukan secara
keseluruhan tujuan perusahaan dan upaya untuk memenuhi tujuan tersebut. Tanpa
perencanaan yang tepat dalam bisnis yang sedang berkembang bisa membuat
bisnis tidak berjalan sesuai dengan jalurnya dan dapat berakibat kebangkrutan.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian dengan membagi kegiatan besar menjadi beberapa kegiatan
kecil atau serangkaian kegiatan. Tujuannya adalah untuk mempermudah manajer
melakukan pengawasan yang lebih efektif dan menentukan sumber daya yang
dibutuhkan untuk setiap kegiatan yang sudah dibagi menjadi lebih efisien.
Pengorganisasian secara lebih gampang dapat dilaksanakan dengan menentukan
apa tugas yang dikerjakan, siapa yang mengerjakan dan bagaimana harus
dikerjakan. Hal ini bertujuan untuk mencapai tujuan bisnis melalui proses yang
lebih terstruktur atau terorganisasi.
3. Penempatan (Staffing)
Mirip dengan organizing, namun penggunaannya lebih luas. Bila organizing
lebih memperhatikan manajemen sumber daya manusia, maka staffing lebih
memperhatikan sumber daya secara umum. Beberapa sumber daya tersebut
diantaranya; peralatan, perlengkapan, dan inventaris yang ada pada sebuah
organisasi.
4. Pengarahan (Directing)
Fungsi ini adalah sebagai pengarahan suatu tindakan yang mengupayakan agar
setiap anggota bisnis atau kelompok mampu mencapai sasaran dan target sesuai
prosedur manajerial yang sudah direncanakan. Seorang manajer akan melakukan
pengarahan jikalau terjadi masalah atau jika apa yang dikerjakan tidak sesuai
dengan yang direncanakan.
5. Pengawasan (Controlling)
Dari serangkaian rencana dan tindakan yang sudah dijalankan, perlu adanya
pengawasan atau controlling. Fungsi manajemen bisnis dalam hal ini adalah
melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap kinerja sumber daya perusahaan.

4
 Unsur-Unsur Manajemen
Dalam membentuk sistem manajerial yang baik dibutuhkan unsur-unsur
manajemen di dalamnya.
1. Manusia (Man)
Faktor yang paling menentukan dalam manajemen adalah manusia. Dalam
praktiknya, manusia lah yang membuat tujuan dan melakukan proses pencapaian
tujuan tersebut. Dengan kata lain, proses kerja tidak akan terjadi bila terdapat
unsur manusia di dalamnya.
2. Uang (Money)
Uang merupakan unsur manajemen yang sangat berpengaruh karena hasil
kegiatan dapat diukur dari jumlah yang beredar di suatu perusahaan. Unsur uang
dapat menjadi alat dalam proses pencapaian tujuan dengan penggunaannya yang
diperhitungkan secara rasional. Penggunaan uang dalam suatu perusahaan adalah
untuk biaya operasional, seperti gaji pegawai, pembelian dan perawatan peralatan
kantor, dan peralatan lainnya yang dibutuhkan oleh perusahaan.
3. Materials (Bahan)
Bahan ini terdiri dari raw material (bahan setengah jadi) dan bahan jadi. Unsur
material merupakan faktor penting dalam dunia usaha karena hasil yang baik
hanya bisa dicapai bila terdapat material yang baik.
4. Mesin (Machine)
Mesin sangat dibutuhkan manusia untuk melakukan pekerjaan yang sulit
menjadi lebih mudah dan cepat. Penggunaan mesin akan meningkatkan hasil dan
keuntungan serta membuat proses kerja menjadi lebih efektif dan efisien.
5. Metode (Methods)
Proses pelaksanaan kerja hanya dapat berjalan dengan efektif dan efisien bila
dilakukan dengan metode yang tepat. Suatu metode kerja harus
mempertimbangkan sasaran, fasilitas, waktu, uang, dan kegiatan bisnis. Selain itu,
metode yang tepat dan baik juga harus dipahami oleh manusia yang
menjalankannya. Dengan kata lain, sebuah metode hanya bisa berjalan dengan
baik bila manusia terlibat di dalamnya.
6. Pasar (Market)
Proses pemasaranproduk merupakan unsur manajemen yang sangat krusial
bagi sebuah perusahaan. Jika tidak ada pemasaran maka barang tidak akan laku.

5
Suatu bisnis bisa menguasai pasar bila menawarkan produk yang uaberkualitas
dan sesuai dengan minat dan daya beli konsumen.

 Tujuan Manejemen
TujuanManajemen adalah untuk memperoleh hasil maksimal dengan biaya
atau usaha seminimal mungkin , dengan mendayagunakan seluruh aspek pendukung
berupa SDM, aset, dan finansial yang telah diatur sesuai perencanaan.

Untuk itu, diperlukan sebuah kompetisi terarah agar tujuan dari manajemen dapat
dicapai secara maksimal. Tujuan dari manajemen dapat optimal asalkan dilakukan
kontrol pada saat pelaksanaan perencanaannya. Adapun tujuan dari manajemen adalah
seperti berikut:

 Menjalankan dan menilai strategi perencanaan yang telah dikonsep agar


pelaksanaannya berjalan sesuai arahan.
 Melakukan peninjauan terhadap pelaksanaan fungsi manajemen juga cara kerja
kelompok ketika menjalankan tugasnya.
 Melakukan pembaharuan terhadap fungsi manajemen terutama pada strategi
pelaksanaannya. Hal ini dilakukan agar target tetap tercapai apabila ada kendala
dalam pelaksanaan rencana.
 Meninjau kekuatan organisasi, mengetahui kelemahan, juga mengantisipasi
ancaman yang mungkin terjadi.
 Membuat sebuah terobosan baru yang berfungsi meningkatkan kinerja kelompok.
Inovasi ini juga pastinya akan berimbas positif terhadap pencapaian rencana
sesuai target.

6
B. UMKM
 Pengertian UMKM
UMKM adalah usaha produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha
yang telah memenuhi kriteria sebagai usaha mikro. Secara lebih jelas, pengertian
UMKM diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2008
tentang UMKM. Dalam UU tersebut disebutkan bahwa UMKM adalah sesuai dengan
jenis usahanya yakni usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah.

1. Usaha Mikro, dalam UMKM usaha mikro adalah usaha ekonomi produktif yang
dimiliki perorangan maupun badan usaha sesuai dengan kriteria usaha mikro.
Sebuah usaha bisa dikatakan sebagai usaha mikro UMKM adalah bila memiliki
keuntungan dari usahanya sebesar Rp 300 juta, dan memiliki aset atau kekayaan
bersih minimal sebanyak Rp 50 juta (di luar aset tanah dan bangunan). Terkadang,
keuangan usaha mikro masih tercampur dengan keuangan pribadi pemiliknya.
Contoh UMKM mikro adalah pedagang kecil di pasar, usaha pangkas rambut,
pedangan asongan, dan sebagainya.
2. Usaha Kecil, dalamUMKM usaha keciladalah suatu usaha ekonomi produktif
yang independen atau berdiri sendiri baik yang dimiliki perorangan atau kelompok
dan bukan sebagai badan usaha cabang dari perusahaan utama. Dikuasai dan
dimiliki serta menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha
menengah.
3. Usaha Menengah, dalam UMKM usaha menengah adalah usaha dalam ekonomi
produktif dan bukan merupakan cabang atau anak usaha dari perusahaan pusat.
Serta menjadi bagian secara langsung maupun tak langsung terhadap usaha kecil
atau usaha besar dengan total kekayan bersihnya sesuai yang sudah diatur dengan
peraturan perundang-undangan.

 Ciri-Ciri UMKM
Jenis komoditi/ barang yang ada pada usahanya tidak tetap, atau bisa berganti
sewaktu-waktu Tempat menjalankan usahanya bisa berpindah sewaktu-waktu
Usahanya belum menerapkan administrasi, bahkan keuangan pribadi dan keuangan
usaha masih disatukan Biasanya pelaku UMKM belum memiliki akses perbankan,
namun sebagian telah memiliki akses ke lembaga keuangan non bank Pada umumnya
belum punya surat ijin usaha atau legalitas, termasuk NPWP

7
 Contoh UMKM

Diindonesia Dikutip dari laman Gramedia.com, UMKM yang ada di Indonesia sangat
beragam dan memiliki khasnya masing-masing. Jenis atau contoh UMKM adalah
sebagai berikut:

1. UMKM Bidang Kuliner, Salah satu bisnis UMKM yang paling banyak
digandrungi adalah bidang kuliner. Berbekal inovasi dalam bidang makanan dan
modal yang tidak terlalu besar, bisnis ini terbilang cukup menjanjikan mengingat
setiap hari semua orang membutuhkan makanan.
2. UMKM Bidang Kecantikan, Kosmetik adalah salah satu yang sangat diperlukan,
tidak hanya berkaitan dengan make up. Namun juga skincare yang sangat
dibutuhkan oleh masyarakat. Saat ini, banyak muncul jenis-jenis kosmetik yang
merupakan UMKM.\
3. UMKM Bidang Fashion, Bidang fashion juga selalu berkembang mengikuti tren.
Pakaian adalah barang yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga bisnis
jual beli pakaian selalu ramai. Oleh karena itu, banyak sekali UMKM yang
membuka usaha pakaian rumahan. Barang yang dijual pun bermacam-macam.
Mulai dari pakaian, tas, kerudung, sepatu, dan lain-lain. Umumnya mereka
memang tidak memproduksi secara langsung, melainkan menjadi seorang reseller
atau impor pakaian thrift untuk dijual kembali.
4. UMKM Bidang Agribisnis, Contoh UMKM bidang agribisnis yaitu usaha
tanaman hias. Banyak sekali masyarakat yang mencari tanaman hias untuk
koleksi. Akibatnya, semakin banyak UMKM dalam bidang agribisnis
bermunculan. Selain jual beli tanaman, barang yang dijual dalam bidang agribisnis
ini bisa berupa alat-alat berkebun, pupuk, bibit tanaman, zat untuk tanaman, dan
lain sebagainya.
5. UMKM Bidang Otomotif, Meskipun terlihat sulit, tetapi kini sudah banyak
UMKM yang menjajal dunia otomotif. Tidak selalu mengenai mesin, usaha-usaha
yang banyak dirintis UMKM di bidang ini seperti bengkel, tempat pencucian
motor atau mobil, rental mobil atau motor, sampai usaha jual beli barang-barang
yang dibutuhkan oleh kendaraan.

8
 Contoh UMKM Yang Ada Di Kota Sibolga
- Usaha Ikan Asin

9
C. Koperasi
 Definisi Koperasi
Koperasi adalah badan usaha atau sebuah organisasi ekonomi yang dimiliki serta
dioperasikan oleh sekumpulan orang untuk kepentingan bersama dengan berlandaskan
prinsip gerakan ekonomi rakyat dengan asas kekeluargaan.

Pengertian koperasi menurut para ahli:


1. Arifinal Chaniago
Koperasi adalah suatu perkumpulan beranggotakan orang-orang atau badan
hukum yang memberikan kebebasan kepada anggota untuk masuk atau keluar
dengan bekerja sama secar kekeluargaan untuk menjalankan usaha demi
meningkatkan kesejahteraan para anggota.
2. Mohammad Hatta
Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi
berdasarkan tolong-menolong.
3. PJV. Dooren
Koperasi adalah sebuah asosiasi anggota, baik pribadi maupun perusahaan yang
dengan sukarela bersama-sama mencapai tujuan ekonomi umum.

Sedangkan menurut Undang-undang (UU) Nomor 25 Tahun 1992 tentang


Perkoperasian, pada Pasal 1 dijelaskan, koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang atau individu atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasar prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang berdasar atas asas kekeluargaan. Sedangkan perkoperasian adalah segala sesuatu
yang menyangkut kehidupan koperasi.

 Fungsi Koperasi
Koperasi memiliki fungsi yang vital dalam kehidupan ekonomi suatu negara.
Untuk lebih lengkapnya, berikut ini fungsi koperasi seperti dijelaskan dalam Undang-
Undang No.25 Tahun 1992 pasal 4.
1. Fungsi koperasi adalah membangun serta meningkatkan potensi ekonomi para
anggota serta masyarakat secara umum, sehingga dapat terwujud kesejahteraan
sosial.

10
2. Koperasi berperan aktif dalam meningkatkan kualitas hidup para anggotanya serta
masyarakat pada umumnya.
3. Koperasi berperan dalam memperkuat perekonomian rakyat sebagai dasar
kekuatan serta ketahanan ekonomi nasional dimana koperasi ini menjadi
pondasinya.
4. Fungsi koperasi juga untuk mewujudkan serta mengembangkan perekonomian
nasional yang lebih baik melalui usaha bersama dengan berdasarkan asas
kekeluargaan serta penerapan demokrasi ekonomi.

11
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
 Koperasi adalah salah satu badan usaha/asosiasi orang-orang yang bergabung dan
melakukan usaha bersama serta ikut berperan dalam mekanisme pasar tertentu, sehingga
mendapatkan manfaat yang lebih besar.
 Prinsip koperasi adalah suatu system ide-ide abstrak yang merupakan petunjuk untuk
membangun koperasi yang efektif dan tahan lama.
 Koperasi bertujuan untuk menjadikan kondisi sosial dan ekonomi anggotanya lebih baik
dibandingkan sebelum bergabung dengan Koperasi.
 Koperasi yang menyelenggarakan satu fungsi disebut koperasi tunggal usaha (single
purpose cooperative), sedangkan koperasi yang menyelenggarakan lebih dari satu fungsi
disebut koperasi serba usaha (multi purpose cooperative).
 Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan sebuah istilah yang mengacu pada usaha
berskala kecil.
 UKM merupakan salah satu contoh dari badan usaha perseorangan dimana didirikan dan
dimiliki oleh satu orang saja.

Saran
Bagi pembaca, diharapkan makalah ini dapat bermanfaat dan berguna sebagai informasi
menambah referensi ilmu pengetahuan serta lebih dikembangkan lagi selama masih dalam
satu konteks pembahasan yang sama.
 

12
DAFTAR PUSTAKA

Simanjuntak, M., Candra, V., Azulaidin, A., Sitorus, S. A., Sudarso, A., Siregar, P. A., ... & Purba, B.
(2021). Manajemen UMKM dan Koperasi. Yayasan Kita Menulis.

Handini, M. M., & Sukesi, S. (2019). Manajemen UMKM dan Koperasi Optimalisasi Ekonomi
Masyarakat Pesisir Pantai.

Sumantri, B. A., & Erwin, P. P. (2017). Manajemen Koperasi Dan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah
(UMKM). Kediri: Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara PGRI Kediri.

Bismala, L., & Handayani, S. (2014). Model Manajemen UMKM Berbasis Analisis SWOT. In Prosiding
Seminar Nasional PB3I ITM.

13

Anda mungkin juga menyukai