DASAR-DASAR MANAJEMEN
1D MANAJEMEN
Penyusun:
Nazmi Ayyash Muffadhal 021123703
Manajemen merupakan proses dalam perusahaan yang dilakukan oleh seseorang dalam rangka
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam manajemen, perusahaan akan menerapkan
fungsi yang digunakan untuk kelancaran kegiatan usaha. Fungsi tersebut antara lain, Planning
(perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Coordination (pengkoordinasian), dan Controlling
(pengawasan). Sedangkan Manajemen Keuangan merupakan suatu kegiatan pengelolaan
keuangan oleh perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas perusahaan itu sendiri.
Karena semakin baik perusahaan mengelola keuangannya, maka tujuan perusahaan akan tercapai.
Pada dasarnya, tujuan perusahaan yaitu untuk memperoleh keuntungan yang besar yang nantinya
keuntungan tersebut akan dikembangkan untuk menambah dan memperluas perusahaan.
Manajemen Keuangan berfungsi untuk pengelolaan dan penggunaan dana, pendanaan dan
investasi, serta untuk pembagian deviden (laba perusahaan) kepada pemegang saham.
Sama halnya dengan Manajemen Keuangan, didalam Manajemen Keuangan Syariah juga terdapat
kegiatan perencanaan, analisis dan pengendalian terhadap kegiatan keuangan yang berhubungan
dengan kegiatan dalam memperoleh dana, menggunakan dana, dan mengelola dana sesuai dengan
tujuan perusahaan yaitu mencapai keuntungan yang maksimal. Yang membedakan adalah, dalam
Manajemen Keangan Syariah dilarang adanya transaksi yang bersifat riba (bunga). Manajemen
Keuangan Syariah bersifat universal, adil, transparan, dan bervariatif.
Faktor yang digunakan untuk menentukan nilai perusahaan antara lain yaitu ukuran perusahaan,
pertumbuhan perusahaan, keputusan pendanaan, dan keputusan investasi. Ukuran perusahaan
merupakan ukuran perbandingan besar kecilnya perusahaan yang dilihat dari jumlah total aktiva
atau aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan, semakin besar ukuran perusahaan maka nilai
perusahaan akan turun dan sebaliknya. Keputusan investasi merupakan keputusan pengelolaan
dana perusahaan untuk ditanamkan (diinvestasikan), ketika keputusan investasi meningkat, maka
nilai perusahaan juga ikut meningkat
BAB I
PENDAHULUAN
Manajemen merupakan faktor yang sangat menentukan dalam mencapai suatu tujuan dan
keberhasilan pada setiap lembaga, oleh karena itu lembaga yang tidak mengikuti perubahan
zaman, dengan sendirinya akan tertinggal dengan lembaga yang lainnya, untuk itu lembaga yang
ingin bersaing di era globalisasi ini, harus menggunakan manajemen dalam melaksanakan
aktivitasnya
1.2 Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas pada makalah ini antara lain:
a. Apa yang dimaksud Dengan Manajemen?
b. Apa saja unsur-unsur manajemen?
c. Apa Fungsi Manajemen?
d. Apa saja Prinsip-prinsip Umum Manajemen?
e. Apa saja Efisiensi dan Efektivitas Dalam Manajemen?
d. Apa saja Hambatan Dalam Penerapan Fungsi-fungsi Manajemen?
b. Bagi Pengajar
Bisa dijadikan sebagai acuan dalam mengajar agar para peserta didiknya dapat berprestasi.
c. Bagi Mahasiswa
Bisa dijadikan sebagai bahan belajar untuk meningkatkan pengetahuan.
BAB II
PEMBAHASAN
Manajemen juga dapat dipandang sebagai suatu proses, dimana terdapat suatu perencanaan,
pengkoordinasian, pengintegrasian, pembagian tugas, pengorganisasian, pengendalian, dan
pemanfaatan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan. Manajemen juga dipandang sebagai
ilmu dan seni, dimana terdapat upaya memahami secara sistematis bagaimana dan mengapa
manusia melakukan kerja sama untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan.
Manajemen dapat dipandang sebagai profesi, dimana dalam pencapaian tujuan organisasi secara
optimum, diperlukan profesionalitas masing-masing anggota dengan pembagian tugas secara
profesional dan proporsional.
Pada akhirnya manajemen dinilai sebagai suatu upaya-upaya bagaimanamenuju ke arah perubahan
yang lebih baik sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman. Dalam konteks perubahan,
penekanan manajemen terletak pada penggantian dari satu hal terhadap satu hal lainnya. Peter
Drucker14 mengatakan bahwa dalam analisis terbaru, manajemen dimaknai sebagai upaya
merubah sesuatu dengan penggantian kenekatan dan kekuatan otot pada kekuatan pikiran,
penggantian dari cerita rakyat dan tradisi dengan pengetahuan, dan penggantian kekerasan dan
kerjasama. Kenekatan dan kekuatan otot yang sering datang dari mereka yang memiliki modal,
bersikap sombong, kemudian juga berbuat sewenang-wenang dalam memperlakukan pelanggan,
konsumen dan partner kerja. Sehingga pelayanan tidak diperhatikan secara serius, karena
berasumsi bahwa perkembangan khususnya dalam sektor teknologi tidak akan mengalami
perkembangan dengan cepat
Apa saja unsur-unsur manajemen
Phiffner Jonh F. dan Presthus Robert V. (1960) mengutip pendapat Harrington Emerson15,
bahwa manajemen mengandung lima unsur pokok, yang dikenal dengan 5M, yaitu:
1. Men (manusia/orang)
2. Money (uang)
3. Materials (material)
4. Machines (mesin), dan
5. Methods (metode/cara)
Peterson O. F.16, merumuskan “management is the use of man, money and materials to achieve a
common goal” atau manajemen adalah penggunaan manusia, uang dan bahan untuk mencapai
tujuan bersama. Dalam konteks ini, Peterson O. F. menggunakan “the us” untuk mengungkapkan
metode, dan menggolongkan mesin terhadap material. Dari itu menurutnya unsurunsur manajemen
adalah sebagai berikut:
1. metode
2. manusia
3. uang
4. material
Dari beberapa pandangan mengenai unsur-unsur manajemen tersebut, jelas terlihat bahwa manusia
merupakan unsur yang paling penting dan tidak dapat digantikan oleh unsur lainnya. Manusia
memiliki pikiran, harapan, serta gagasan yang sangat berperan dalam menentukan keterbedayaan
unsur lainnya. Dengan kualitas manusia yang mumpuni, manajemen akan berjalan secara
maksimal, dan sebaliknya dengan kualitas kemampuan manusia yang tidak baik, maka manajemen
juga akan banyak mengalami hambatan dan kegagalan dalam pencapaian tujuan. Oleh karena itu,
peningkatan kualitas manusia dinilai penting dan harus senantiasa dilakukan, agar dalam
penerapan manajemen, baik dalam komunitas (organisasi) maupun dalam konteks personalitas
berjalan sebagaimana yang diharapkan.
Apa saja Fungsi-fungsi Manajemen
Harold Koonts dan Cyriil O’Donnel23 menyampaikan bahwa fungsifungsi manajemen meliputi:
1. planning (perencanaan)
2. organizing (pengorganisiran)
3. staffing (penyusunan personalia)
4. directing (pengerahan), dan
5. controlling (pengawasan)
Pandangan John D. Millet24 mengenai fungsi-fungsi manajemen lebih ringkas dari beberapa
pandangan yang lain, yaitu:
1. directing (pengerahan), dan
2. facilitating (pemfasilitasan)
Dari berbagai pandangan mengenai fungsi-fungsi manajemen yang dikemukakan para ahli
tersebut, penulis tidak memberikan penilaian pandangan mana yang paling ideal untuk diterapkan.
Karena pada dasarnya, pandangan tersebut dikemukakan berdasarkan asumsi masing-masing
sesuai dengan kondisi dan situasi lingkungan, pengetahuan serta berbagai faktor lainnya. Namun
demikian, kendatipun dari sisi jumlah fungsi manajemen tersebut berbeda antara satu sama lain,
akan tetapi merujuk pada esensi yang sama. Perbedaan hanya terletak pada penggabungan antara
satu fungsi dengan fungsi lainnya, sedangkan ahli yang lain lebih mendetailkan fungsifungsi
tersebut
Apa saja Prinsip-prinsip Umum Manajemen
Menurut Sukwiaty, dkk.46, prinsip adalah suatu pernyataan mendasar atau kebenaran
umum yang merupakan sebuah pedoman untuk berpikir atau bertindak. Prinsip merupakan dasar
tetapi tidak bersifat mutlak, karena prinsip bukan hukum. Dalam konteks manajemen, prinsip
bersifat fleksibel yang perlu dipertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi tertentu dan situasi-
situasi yang senantiasa berubah. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kendatipun tidak
bersifat mutlak, prinsip-prinsip manajemen merupakan nilai yang menjadi intisari dari sebuah
keberhasilan penerapan manajemen. Menurutnya, prinsip-prinsip umum manajemen (general
principle of management) seperti dikutip dari pendapat Henry Fayol dapat dipaparkan sebagai
berikut:
3. Disiplin (Discipline)
Prinsip disiplin ini erat kaitannya dengan wewenang. Dalam arti kata bahwa jika wewenang yang
dimiliki seorang manajer tidak berjalan sebagaimana mestinya, maka kemungkinan yang akan
terjadi hilangnya prinsip kedisiplinan. Dengan demikian, pemegang wewenang (manajer) harus
mampu menanamkan dalam dirinya prinsip kedisiplinan dalam melaksanakan pekerjaan yang
menjadi tanggung jawabnya. Sehingga hal tersebut juga akan memberikan keteladanan pada
bawahannya (sumber daya manusia yang lain) untuk berlaku disiplin dalam melaksanakan
pekerjaan guna tercapainya tujuan.
4. Kesatuan Perintah (Unity of Command)
Kesatuan perintah merupakan sebuah prinsip dimana perintah yang diterima bawahan sebagai
anggota lingkaran suatu manajemen yang ada, tidak diperkenankan untuk diberikan oleh lebih dari
satu orang manajer di atasnya. Prinsip ini harus benar-benar diperhatikan oleh bawahan agar dapat
menjalankan pekerjaan sesuai dengan wewenang yang dimiliki dan kepada siapa harus
mempertanggung jawabkan pekerjaan tersebut.
memiliki kemampuan manajerial (kepemimpinan) yang baik, dan hanya akan melahirkan
perpecahan dalam korp (friction de corp) dan membawa bencana. Menurut Byron47 prinsip
mengawali dorongan-dorongan batin, prinsip merupakan keyakinan yang diinternalisasikan yang
menghasilkan tindakan, prinsip mengarahkan tindakan dan pilihan-pilihan. Adanya prinsip akan
membantu pengenalan dan pemahaman diri (internal). Dengan demikian, prinsip-prinsip umum
manajem tersebut, tentunya akan membantu memberikan pemahaman dan pengenalan orang-
orang yang dalam lingkaran manajemen pada perusahaan (organisasi) yang mewadahinya.
Efisiensi dan Efektivitas Dalam Manajemen
Drucker (1993) memberikan batasan secara singkat mengenai efisiensi dan efektivitas.
Efisiensi dipandang sebagai upaya menjalankan pekerjaan dengan benar. Sedangkan efektivitas
dipandang sebagai upaya menjalankan pekerjaan yang benar. Selanjutnya Stoner, James A. F. dan
Freeman, R. Edward (1994) mengemukakan pendapatnya mengenai efisiensi dan efektivitas yang
tidak berbeda dari yang disampaikan Drucker. Menurutnya efisiensi merupakan kemampuan untuk
melakukan pekerjaan dengan benar. Batasan tersebut berkenaan dengan konsep “masukan” dan
“keluaran”. Dalam arti kata bahwa manajer yang memiliki kemampuan untuk menekan biaya
sumber daya yang dipergunakan untuk mencapai tujuan adalah manajer yang bertindak efisien.
Sedangkan efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih sasaran yang tepat. Artinya seorang
manajer yang memilih suatu sasaran yang tepat sebagai tujuan adalah manajer yang bertindak
efektif. Untuk memudahkan pemahaman mengenai istilah tersebut (efektif), contoh sederhananya
adalah seorang manajer perusahaan gadget menggerakkan segenap sumber daya yang dimiliki
perusahaan untuk memproduksi.
Dari contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa bagaimanapun besarnyaefisiensi yang diterapkan,
tidak dapat mengkompensasi kekurangan efektivitas. Oleh sebab itu, Drucker (1993) seperti yang
dikutip oleh Herujito (2001)mengatakan, kunci keberhasilan bagi organisasi adalah efektivitas,
namun tidak mengesampingkan efisiensi secara mutlak. Semakin efektif suatu organisasi
menentukan sasaran yang harus dicapai, didukung dengan efisiensi sumber daya yang dimiliki,
maka semakin berhasil organisasi tersebut dalam pencapaian tujuan.
Hambatan dalam Penerapan Fungsi Manajemen
Penerapan fungsi-fungsi manajemen seperti yang telah dipaparkan di atas bukan suatu mudah dan
seringkali harus berbenturan dengan berbagai hambatan.
Hambatan internal
a. Manajer belum sepenuhnya memahami aspek-aspek yang berkaitan
dengan fungsi-fungsi manajemen.
b. Manajer seringkali masih kurang mampu menjabarkan fungsi-fungsi
manajemen secara operasional.
c. Organisasi belum siap melaksanakan fungsi-fungsi manajemen
yang digariskan oleh manajer.
Hambatan eksternal
a. Adanya berbagai peraturan, ketentuan, atau perundang-undangan
pemerintah, baik tingkat pusat ataupun tingkat daerah.
b. Adanya dampak negatif dari pengembangan organisasi lain yang
sejenis.
c. Tidak mendukungnya infrastruktur yang ada di luar organisasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Drs. H.
Malayu S.P. Hasibuan – 1985). Istilah manajemen memiliki berbagai pengertian. Secara universal
manajemen adl penggunaan sumberdaya organisasi utk mencapai sasaran dan kinerja yg tinggi
dalam berbagai tipe. Definisi manajemen yg dikemukakan oleh Daft (2003:4) sebagai berikut:
“Management is the attainment of organizational goals in an effective and efficient manner through
planning organizing leading and controlling organizational resources”. Pendapat tersebut kurang
lbh mempunyai arti bahwa manajemen merupakan pencapaian tujuan organisasi dgn cara yg
efektif dan efisien lewat perencanaan pengorganisasian pengarahan dan pengawasan sumberdaya
organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/Dasar-Dasar%2520Manajemen%2520-
%2520Abd%2520Rohman%25202017.pdf
http://digilib.uinsa.ac.id/177/3/Bab%201.pdf
http://repository.unitri.ac.id/1353/
https://iptek.its.ac.id/index.php/jmaif/article/view/4225