Anda di halaman 1dari 30

MANAJEMEN UKM DAN KOPERASI

MAKALAH
Untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen koprasi dan ukm

Disusun oleh:

FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
2021
BAB I
PENDAHULUAN

Latar belakang
Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat merupakan salah satu lembaga
yang menjadi pilar ekonomi dimana orang-orang yang memiliki
kepentingan relatif homogen berhimpun untuk meningkatkan
kesejahteraannya. Koperasi sebagai badan usaha yang cukup strategis
dalam mencapai tujuan-tujuan ekonomis yang berdampak pada
masyarakat secara luas.
Koperasi merupakan lembaga ekonomi yang cocok dengan spirit
masyarakatnya, yaitu azas kekeluargaan. Kekeluargaan adalah azas yang
memang sesuai dengan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia dan telah
berurat akar dalam jiwa bangsa Indonesia (Hadhikusuma ; 2000).
Asas kekeluargaan sebenarnya menunjukkan individu yang bergabung
dalam kelompok. Individu meminjam uang dari koperasi berarti meminjam
uang kelompok.
Individu yang bergabung dalam koperasi akan melakukan interaksi dengan
anggota koperasi lain. Individu saling berinteraksi sehingga muncullah
kelompok. Kelompok yang solid dengan tujuan, norma, prilaku tertentu
akan mendukung pencapaian tujuan koperasi. Sebaliknya kelompok yang
tidak solid dengan adanya individu yang tidak mendukung tercapainya
tujuan kelompok yang tercantum dalam aturan koperasi. Dan individu yang
berprilaku tidak sesuai dengan tujuan koperasi akan di pecat menurut
Buttutasik (dalam PIP, 2005). Dengan demikian kelompok yang kohesiv
tetap dapat mencapai tujuan kinerja yang baik (Nieva, Fleishman dan
Rieck dalam Robbins, 2003).
Di Indonesia pengenalan koperasi memang dilakukan oleh dorongan
pemerintah, bahkan sejak pemerintahan penjajahan Belanda.
Gerakan koperasi sendiri mendeklarasikan sebagai suatu gerakan sudah
dimulai sejak tanggal 12 Juli 1947 melalui Kongres Koperasi di
Tasikmalaya.
Di Indonesia, pemberdayaan koperasi menjadi salah satu upaya dalam
mengurangi pengangguran dan mengentaskan kemiskinan melalui
program-program pemberdayaan ekonomi rakyat. Upaya pemerintah dalam
hal ini Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
adalah untuk dapat menghasilkan program dan kebijakan yang dapat
mendukung tumbuh dan berkembangnya koperasi. Namun, citra koperasi
di masyarakat saat ini identik dengan badan usaha marginal, yang hanya
bisa hidup bila mendapat bantuan dari pemerintah.
Walaupun hambatan senantiasa menghadang, namun koperasi sebagai
pilar ekonomi yang berbasis masyarakat ekonomi skala kecil dan mikro
terus diupayakan pengembangannya.
Dalam usaha pemulihan di bidang ekonomi, sesungguhnya koperasi
mendapatkan peluang (opportunity) untuk tampil lebih unggul. Krisis nilai
tukar dan kemudian membawa krisis hutang luar negeri, telah membuka
mata semua pemerhati ekonomi bahwa fundamental ekonomi yang semula
diyakini kesahihannya, ternyata hancur lebur. Karena masih kurangnya
pemahaman tentang perkoperasian dan gerakan koperasi di Indonesia.
Selain koperasi, usaha kecil menengah juga turut dalam upaya
pengembangan termasuk dalam aspek seperti peningkatan kualitas
SDM dalam hal kemampuan manajemen, organisasi dan teknologi,
kompetensi kewirausahaan, akses yang lebih luas terhadap
permodalan, informasi pasar yang transparan, faktor input produksi
lainnya, dan iklim usaha yang sehat yang mendukung inovasi,
kewirausahaan dan praktek bisnis serta persaingan yang sehat
Oleh karena itu, penulis merasa perlu membuat rangkuman
informasi dalam bentuk makalah yang mampu memberikan
informasi singkat mengenai manajemen ukm dan koperasi.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik mengambil judul Teori
Praktis Manajemen UKM dan Koperasi.

Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penulisan makalah ini adalah apa yang dimaksud
dengan Manajemen UKM dan Koperasi?

Tujuan dan manfaat


Tujuan

Adapun tujuan yang didapat dalam penyusunan makalah ini adalah


untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai
manajemen UKM dan koperasi.

Manfaat

Adapun manfaat yang didapat dalam penyusunan makalah ini adalah


sebagai berikut :
1. Manfaat bagi Pembaca
2. Menambah Pengetahuan tentang manajemen UKM dan
koperasi.
3. Manfaat bagi penulis
4. Sebagai sarana untuk menambah wawasan berfikir
mengenai manajemen UKM dan koperasi.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen

Ilmu Manajemen adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana


cara mencapai tujuan dengan efektif dan efisien dengan
menggunakan bantuan/melalui orang lain.

Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola


atau mengatur. Sedangkan secara definitip pengertian manajemen
adalah seni dan ilmu untuk mencapai tujuan tertentu yang telah
ditetapkan sebelumnya dengan menggunakan bantuan tenaga dan
pikiran orang lain.

Manajemen merupakan suatu kegiatan atau serangkaian tindakan


atau proses untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, melalui
kerja sama dengan orang lain. Sebagai arti dari serangkaian
tindakan adalah dalam mencapai tujuannya, diperlukan adanya
kerja sama yang rasional dan efektif, dengan berbagai tindakan
yang saling berkaitan.

Menurut George Terry, Manajemen adalah suatu proses


tertentu yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengawasan penggunaan suatu ilmu dan seni yang
bersama-sama menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan.
Seorang pakar manajemen, Stoner menguraikan bahwa manajemen
merupakan suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan atas usaha-usaha para anggota
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut Alex Dasuki, manajemen adalah usaha (ilmu) yang


berhubungan dengan cara mengkombinasikan dan
mengoperasionalkkan faktor-faktor produksi secara efisien serta
memilih unit-unit usaha yang menguntungkan serta
berkesinambungan, sebagai suatu proses, maka manajemen
sebagai titik utamanya memiliki fungsi berturut-turut sebagai
berikut :

 Perencanaan (planning) merupakan suatu keputusan


tentanng apa yang dilakukan untuk mencapai tujuan.
 Pengorganisasian (organizing) merupakan suatu pekerjaan
yang dilakukan oleh seorang pimpinan unutk
menggabungkan dan mengatur sumber daya yang dimiliki.
Langkah-langkah yang diperlukan meliputi penetapan
struktur organisasi dengan pembagian tugas, pengaturan
hak dan wewenang masing-masing sehingga dapat bekerja
sama secara efisien dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
 Pengarahan (actuating) adalah pengarahan terhadap orang-
orang agar mau bekerja sama secara sadar dalam suatu
kelompok kerja guna mencapai tujuan. Berdasarkan fungsi
tersebut manajer harus tahu persis kebutuhan dari orang-
orang terkait, sehingga manajer dapat dengan mudah
menggerakkan orang lain untuk mengerjakan tugas-
tugasnya.
 Koordinasi (coordinating) adalah suatu usaha memadukan
atau menyamakan berbagai arahan atau aneka perintah
untuk dijadikan satu tujuan atau satu arah yang sama,
menyelaraskan keinginan masing-masing anggota yang
terkait.
 Pengawasan (controlling) merupakan tindakan yang
sistematis dari manajemen untuk mengarahkan agar setiap
pelaksanaan kerja sesuai dengan apa yang telah ditentukan
semula. Dalam pengawasan, diperlukan tindakan
pemantauan yang efektif agar dapat mencegah
penyimpangan yang merugikan.

Menurut M.C Farland menyebutkan bahwa manajemen sebagai


suatu pemandu, di mana orang-orang yang berwenang menciptakan,
memelihara, dan menjalankan organisasi dalam memilih dan
mencapai tujuann. Jadi, menekankan pada prosesnya, orangnya dan
organisasinya. Sedangkan menurut beberapa literatur manajemen,
istilah manajemen mengandung maksud sebagai suatu proses,
sebagai kolektivitas orang-orang yang bekerja sama dan sebagai
seni atau sebagai ilmu. Jadi yang penting adanya tujuan yang ingin
dicapai dengan menggunakan orang lain yang dibimbing dan
diawasi.

Dengan kata lain, sarana atau alat manajemen yang digunakan


untuk mencapai tujuan antara lain adalah :

 Orang (man) yang mengatur atau mengelola sumber daya


yang ada.
 Uang (money) sebagai alat yang digunakan agar SDM bisa
bekerja.
 Bahan (material), bahan yang dibutuhkan dalam suatu
organisasi.
 Metode (cara kerja), langkah yang digunakan untuk
menjalankan organisasi.
 Pasar (market), sasaran yang menjadi tujuan pemasaran
produk.

2.2 Sejarah Koperasi dan UKM

Koperasi sebagai suatu sistem ekonomi, mempunyai kedudukan


(politik) yang cukup kuat karena memiliki cantolan konstitusional,
yaitu berpegang pada Pasal 33 UUD 1945, khususnya Ayat 1 yang
menyebutkan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama
berdasar atas asas kekeluargaan. Dalam Penjelasan UUD 1945 itu
dikatakan bahwa bangun usaha yang paling cocok dengan asas
kekeluargaan itu adalah Koperasi. Tafsiran itu sering pula
dikemukakan oleh Mohammad Hatta, yang sering disebut sebagai
perumus pasal tersebut.

Pada Penjelasan konstitusi tersebut juga dikatakan, bahwa sistem


ekonomi Indonesia didasarkan pada asas demokrasi ekonomi, di
mana produksi dilakukan oleh semua dan untuk semua yang
wujudnya dapat ditafsirkan sebagai Koperasi. Dalam wacana sistem
ekonomi dunia, koperasi disebut juga sebagai the third way atau
jalan ketiga. Istilah yang akhir-akhir ini dipopulerkan oleh sosiolog
Inggris, Anthony Giddens, yaitu sebagai jalan tengah antara
kapitalisme dan sosialisme.

Koperasi diperkenalkan di Indonesia oleh R. Aria Wiriatmadja di


Purwokerto, Jawa Tengah pada tahun 1896. Ia mendirikan koperasi
kredit dengan tujuan membantu rakyatnya yang terjerat hutang
dengan rentenir. R. Aria Wiriatmadja atau Tirto Adisuryo, yang
kemudian dibantu pengembangannya oleh pejabat Belanda dan
akhirnya menjadi program resmi pemerintah. Seorang pejabat
pemerintah Belanda, yang kemudian menjadi sarjana ekonomi,
Booke, juga menaruh perhatian terhadap Koperasi. Atas dasar
tesisnya, tentang dualisme sosial budaya masyarakat Indonesia
antara sektor modern dan sektor tradisional, ia berkesimpulan
bahwa sistem usaha koperasi lebih cocok bagi kaum pribumi
daripada bentuk badan-badan usaha kapitalis. Pandangan ini
agaknya disetujui oleh pemerintah Hindia Belanda sehingga
pemerintah kolonial itu mengadopsi kebijakan pembinaan koperasi.
Meski Koperasi tersebut berkembang pesat hingga tahun 1933-an,
pemerintah Kolonial Belanda khawatir koperasi akan dijadikan
tempat pusat perlawanan, namun koperasi menjamur kembali
hingga pada masa pendudukan Jepang dan kemerdekaan.

Pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia


mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya.
Kemudian, tanggal tersebut ditetapkan sebagai Hari Koperasi
Indonesia. Bung Hatta meneruskan tradisi pemikiran ekonomi
sebelumnya. Ketertarikannya kepada sistem koperasi adalah
karena pengaruh kunjungannya ke negara-negara Skandinavia,
khususnya

Di Indonesia, Bung Hatta sendiri menganjurkan didirikannya tiga


macam koperasi. Pertama, koperasi konsumsi yang terutama
melayani kebutuhan kaum buruh dan pegawai. Kedua, koperasi
produksi yang merupakan wadah kaum petani (termasuk peternak
atau nelayan). Ketiga, koperasi kredit yang melayani pedagang kecil
dan pengusaha kecil guna memenuhi kebutuhan modal.

Bung Hatta juga menganjurkan pengorganisasian industri kecil dan


koperasi produksi, guna memenuhi kebutuhan bahan baku dan
pemasaran hasil. Menurut Bung Hatta, tujuan koperasi bukanlah
mencari laba yang sebesar-besarnya, melainkan melayani
kebutuhan bersama dan wadah partisipasi pelaku ekonomi skala
kecil. Koperasi bisa pula membangun usaha skala besar
berdasarkan modal yang bisa dikumpulkan dari anggotanya, baik
anggota Koperasi primer maupun anggota Koperasi sekunder.
Karena kedudukannya yang cukup kuat dalam konstitusi, maka
tidak sebuah pemerintahpun berani meninggalkan kebijakan dan
program pembinaan Koperasi. Semua partai politik, dari dulu hingga
kini, dari Masyumi hingga PKI, mencantumkan Koperasi sebagai
program utama. Hanya saja kantor menteri negara dan departemen
Koperasi baru lahir di masa Orde Baru pada akhir dasarwarsa 1970-
an.

Karena itu, gagasan sekarang untuk menghapuskan departemen


Koperasi dan pembinaan usaha kecil dan menengah, bukan hal yang
mengejutkan, karena sebelum Orde Baru tidak dikenal kantor
menteri negara atau departemen Koperasi. Bahkan, kabinet-kabinet
yang dipimpin oleh Bung Hatta sendiri pun tidak ada departemen
atau menteri negara yang khusus membina Koperasi.

Di Indonesia, beberapa Koperasi sebenarnya sudah bisa dikatakan


memiliki unit usaha besar dan beragam serta tumbuh menjadi
raksasa bisnis berskala besar. Beberapa Koperasi telah tumbuh
menjadi konglomerat ekonomi Indonesia, yang tentunya tidak kalah
jika dibandingkan dengan perusahaan swasta atau BUMN yang
sudah menggurita, namun kini banyak yang sakit. Koperasi yang
bersangkutan sudah merambah dan menangani berbagai bidang
usaha yang menguasai hajat hidup orang banyak dan merangsek ke
berbagai bidang usaha-bisnis komersial.

Sebagai sebuah sistem, kebijakan dasar pengembangan SDM


koperasi dan UKM dipahami sebagai kebijakan yang melibatkan
banyak actor dan kepentingan yang merupakan sub-sub sistem.
Sub-sub sistem tersebut bisa dipahami sebagai stakeholders yang
masing-masing mempunyai peran dan kepentingan terhadap
eksistensi dari koperasi dan UKM. Oleh karena itu, untuk mendesain
kebijakan dasar pengembangan SDM koperasi dan UKM yang
komprehensif, pertama yang harus dilakukan adalah memetakan
atau mengidentifikasi kelompok-kelompok yang terlibat dalam
formulasi kebijakan dan yang menjadi target dari kebijakan tersebut
(policy formation and target group). Kelompok-kelompok ini
merupakan entitas yang sudah eksis dan terlibat secara intens
dengan urusan koperasi dan UKM.

2.3 Koperasi

1. Definisi Koperasi

Menurut UU No. 25/1992, Koperasi didefinisikan sebagai “Suatu


badan usaha yang beranggotakan orang seorang, atau Badan
Hukum Koperasi, dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip-prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan azas kekeluargaan”.

Moh. Hatta, mendefinisikan bahwa, “Koperasi adalah usaha


bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi
berdasarkan tolong menolong”.

Koperasi adalah merupakan singkatan dari kata ko / co dan operasi /


operation. Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang untuk
bekerja sama demi kesejahteraan bersama. Berdasarkan undang-
undang nomor 12 tahun 1967, koperasi indonesia adalah organisasi
ekonomi rakyat yang berwatak sosial dan beranggotakan orang-
orang, badan-badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan
ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

Secara harfiah, koperasi yang berasal dari bahasa Inggris


yaitu coperation yang terdiri dari dua suku kata yaitu “co” yang
berarti bersama dan “operation” yang berarti bekerja. Jadi koperasi
berarti bekerja sama, sehingga setiap bentuk kerja sama dapat
disebut koperasi.

Pengertian pokok tentang koperasi :


 Merupakan perkumpulan orang-orang termasuk badan
hukum yang mempunyai kepentingan dan tujuan yang
sama.
 Menggabungkan diri secara sukarela menjadi anggota dan
mempunyai hak dan kewajiban yang sama sebagai
pencerminan demokrasi dalam ekonomi.
 Kerugian dan keuntungan ditanggung dan dinikmati
bersama secara adil.
 Pengawasan dilakukan oleh anggota.
 Mempunyai sifat saling tolong menolong.
 Membayar sejumlah uang sebagai simpanan pokok dan
simpanan wajib sebagai syarat menjadi anggota.

2. Fungsi dan Tugas Koperasi

Fungsi Koperasi

1. Sebagai urat nadi kegiatan perekonomian indonesia


2. Sebagai upaya mendemokrasikan sosial ekonomi indonesia
3. Untuk meningkatkan kesejahteraan warga negara
indonesia
4. Memperkokoh perekonomian rakyat indonesia dengan jalan
pembinaan koperasi
5. Peran dan Tugas Koperasi
6. Meningkatkan tarah hidup sederhana masyarakat indonesia
7. Mengembangkan demokrasi ekonomi di indonesia
8. Mewujudkan pendapatan masyarakat yang adil dan merata
dengan cara menyatukan, membina, dan mengembangkan
setiap potensi yang ada

3. Jenis Koperasi

Ada dua jenis koperasi yang cukup dikenal luas oleh masyarakat,
yakni KUD dan KSP. KUD (Koperasi Unit Desa) tumbuh dan
berkembang subur pada masa pemerintahan orde baru. Sedangkan
KSP (Koperasi Simpan Pinjam) tumbuh dan berkembang dalam era
globalisasi saat ini. KUD dan KSP hanyalah contoh dari sekian jenis
koperasi.

 Koperasi Berdasarkan Jenis Usahanya


Secara umum, berdasar jenis usaha, koperasi terdiri atas Koperasi
Simpan Pinjam (KSP), Koperasi Serba Usaha (KSU), Koperasi
Konsumsi, dan Koperasi Produksi.

1. Koperasi Simpan Pinjam (KSP)

KSP adalah koperasi yang memiliki usaha tunggal yaitu menampung


simpanan anggota dan melayani peminjaman. Anggota yang
menabung (menyimpan) akan mendapatkan imbalan jasa dan bagi
peminjam dikenakan jasa. Besarnya jasa bagi penabung dan
peminjam ditentukan melalui rapat anggota. Dari sinilah, kegiatan
usaha koperasi dapat dikatakan “dari, oleh, dan untuk anggota.”

2. Koperasi Serba Usaha (KSU)

KSU adalah koperasi yang bidang usahanya bermacam-macam.


Misalnya, unit usaha simpan pinjam, unit pertokoan untuk melayani
kebutuhan sehari-hari anggota juga masyarakat, unit produksi, unit
wartel.

3. Koperasi Konsumsi

Koperasi konsumsi adalah koperasi yang bidang usahanya


menyediakan kebutuhan sehari-hari anggota. Kebutuhan yang
dimaksud misalnya kebutuhan bahan makanan, pakaian, perabot
rumah tangga.

4. Koperasi Produksi

Koperasi produksi adalah koperasi yang bidang usahanya membuat


barang (memproduksi) dan menjual secara bersama-sama. Anggota
koperasi ini pada umumnya sudah memiliki usaha dan melalui
koperasi para anggota mendapatkan bantuan modal dan pemasaran.

1. Koperasi Berdasarkan Keanggotaannya


2. Koperasi Unit Desa (KUD)

Koperasi Unit Desa adalah koperasi yang beranggotakan


masyarakat pedesaan.. Koperasi ini melakukan kegiatan usaha
ekonomi pedesaan, terutama pertanian. Untuk itu, kegiatan yang
dilakukan KUD antara lain menyediakan pupuk, obat pemberantas
hama tanaman, benih, alat pertanian, dan memberi penyuluhan
teknis pertanian.
2. Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI)

Koperasi ini beranggotakan para pegawai negeri. Sebelum KPRI,


koperasi ini bernama Koperasi Pegawai Negeri (KPN). KPRI
bertujuan terutama meningkatkan kesejateraan para pegawai
negeri (anggota). KPRI dapat didirikan di lingkup departemen atau
instansi.

3. Koperasi Sekolah

Koperasi Sekolah meiliki anggota dari warga sekolah, yaitu guru,


karyawan, dan siswa. Koperasi sekolah memiliki kegiatan usaha
menyediakan kebutuhan warga sekolah, seperti buku pelajaran, alat
tulis, makanan, dan lain-lain. Keberadaan koperasi sekolah bukan
semata-mata sebagai kegiatan ekonomi, melainkan sebagai media
pendidikan bagi siswa antara lain berorganisasi, kepemimpinan,
tanggung jawab, dan kejujuran.

Jenis koperasi menurut fungsinya antara lain :

 Koperasi konsumsi, adalah koperasi yang


menyelenggarakan fungsi pembelian atau pengadaan
barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan anggota
sebagai konsumen akhir. Disini anggota berperan sebagai
pemilik dan pembeli atau konsumen bagi koperasinya.
 Koperasi penjualan / pemasaran adalah koperasi yang
menyelenggarakan fungsi distribusi barang atau jasa yang
dihasilkan oleh anggotanya agar sampai ditangan
konsumen. Disini anggota berperan sebagai pemilik dan
pemasok barang atau jasa kepada koperasinya.
 Koperasi produksi adalah koperasi yang menghasilkan
barang dan jasa, dimana anggotanya bekerja sebagai
pegawai atau karyawan koperasi. Disini anggota berperan
sebagai pemilik dan pekerja koperasi.
 Koperasi jasa adalah koperasi yang menyenggarakan
pelayanan jasa yang dibutuhkan oleh anggota, misalnya :
simpan pinjam, asuransi, angkutan, dan sebagainya.

4. Prinsip Koperasi

Prinsip koperasi adalah suatu system ide-ide abstrak yang


merupakan petunjuk untuk membangun koperasi yang efektif dan
tahan lama. Prinsip koperasi terbaru yang
dikembangkan International Cooperative Alliance (Federasi
koperasi non-pemerintahan internasional ) adalah :

 Keanggotaan yang bersifat terbuka dan sukarela


 Pengelolaan yang demokratis
 Partisipasi anggota dalam ekonomi
 Kebebasan dan otonomi
 Pengembangan pendidikan, pelatihan dan ekonomi

5. Manfaat Koperasi

Manfaat koperasi dapat dibagi menjadi dua bidang, yaitu manfaat


koperasi di bidang ekonomi dan manfaat koperasi di bIdang sosial.

1. Manfaat koperasi di bidang ekonomi, antara lain :

 Meningkatkan penghasilan anggota-anggotanya. Sisa Hasil


Usaha (SHU) yang diperoleh koperasi dibagikan kembali
kepada para anggotanya sesuai dengan jasa dan
aktifitasnya.
 Menawarkan barang dan jasa dengan harga yang lebih
murah. Barang dan jasa yang ditawarkan oleh koperasi
lebih murah dari yang ditawarkan oleh toko-toko. Hal ini
bertujuan agar barang dan jasa mampu dibeli para anggota
koperasi yang kurang mampu.
 Menumbuhkan motif berusaha yang berperikemanusiaan.
Kegiatan koperasi tidak semata-mata mencari keuntungan
tetapi melayani dengan baik keperluan anggotanya.
 Menumbuhkan sikap jujur dan keterbukaan dalam
pengelolaan koperasi. Setiap anggota berhak menjadi
pengurus koperasi dan berhak mengetahui laporan
keuangan koperasi.
 Melatih masyarakat untuk menggunakan pendapatannya
secara lebih efektif dan membiasakan untuk hidup hemat.

2. Manfaat koperasi dibidang social, antara lain :

 Mendorong terwujudnya kehidupan masyarakat damai dan


tentram.
 Mendorong terwujudnya aturan yang manusiawi yang
dibangun tidak di atas hubungan-hubungan kebendaan
tetapi diatas rasa kekeluargaan.
 Mendidik anggota-anggotanya untuk memiliki semangat
kerja sama dan semangat kekeluargaan.

6. Landasan Hukum Koperasi

UUD 1945 pasal 332.UU No.12 tahun 19673.Instruksi Presiden RI


no.2 tahun 19784.TAP MPR no.II 1983. Kemudian, melalui
perjuangan yang cukup panjang pada tahun 1927 keluar peraturan
tentang “Perkumpulan Koperasi Bumi Putera” No. 91 tahun
1927.Melalui peraturan tersebut maka izin mendirikan koperasi di
perlonggar. Kongres koperasi 1 diselenggarakan atas dorongan
Bung Hatta pada tanggal 12 Juli 1947di tasikmalaya.

Keputusan penting dalam kongres 1 antara lain:

 Mendirikan Sentral Organisasi Koperasi Rakyat (SOKRI)


yang berkedudukan diTasikmalaya.
 Mengajukan berdirinya “Koperasi Desa” dalam rangka
mengatur perekonomian pedesaan.
 Menetapkan tanggal 12 Juli sebagai
hari koperasi.Pada bulan Juli 1953 diadakan kongres
koperasi ke II di Bandung keputusan penting dalam kongres
tersebut adalah :
 Mengangkat Bung Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia.
b.SOKRI di ubah menjadi Dewan
Koperasi Indonesia.Pada bulan September 1956 diadakan
Kongres Koperasi ke III di Jakarta keputusan penting yang
dihasilkan dalam kongres tersebut antara
lain:a.Penyempurnaan Organisasi Gerakan Koeprasi.
 Menghimpun bahan untuk undang-undang
perkoperasian.Undang-undang perkoperasian yang pakai
hingga saat ini adalah UU Perkoperasian No.25 tahun
1992.

7. Elemen Koperasi

Elemen yang terkandung dalam koperasi menurut International


Labour Organization (Sitio dan Tamba, 2001) adalah:
1. Perkumpulan orang-orang,
2. Penggabungan orang-orang tersebut berdasarkan
kesukarelaan,
3. Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai,
4. Koperasi yang dibentuk adalah suatu organisasi bisnis
(badan usaha) yang diawasi dan dikendalikan secara
demokratis,
5. Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang
dibutuhkan,
6. Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara
seimbang.

8. Nilai-Nilai Koperasi

Koperasi berdasarkan pada nilai-nilai koperasi, antara lain :

1. a) Menolong diri sendiri (selp help).


2. b) Bertanggung jawab pada diri sendiri.
3. c) Demokratis.
4. d) Persamaan.
5. e) Keadilan.
6. f) Solidaritas.

Berdasarkann tradisi para pendirinya, para anggota koperasi


percaya pada nilai-nilai etis, antara lain :

1. a) Kejujuran.
2. b) Keterbukaan.
3. c) Tanggung jawab sosial.
4. d) Kepedulian pada orang lain.

9. Peranan Koperasi dalam Perekonomian Indonesia

Peranan koperasi dalam perekonomian Indonesia ditunjukkan


melalui lambang koperasi. Lambang koperasi mempunyai arti
berikut.

 Rantai memgambarkan persahabatan dan persatuan dalam


koperasi.
 Lima gigi roda menggambarkan usaha koperasi yang
dilakukan secara terus menerus.
 Padi dan kapas menggambarkan kemakmuran dan
kesejahterhan rakyat yang akan dicapai koperasi.
 Timbangan menggambarkan keadilan social sebagai salahn
satu dasar bagi koperasi.
 Bintang dan perisai menggambarkan Pancasila sebagai
landasan idiil koperasi.
 Pohon beringin menggambarkan lambang kemasyarakatan
serta melambangkan koperasi yang kokoh dan berakar.

Koperasi Indonesia menggambarkan lambang koperasi yang


menunjukkan

kepribadian rakyat Indonesia. Warna merah putih menggambarkan


sifat nasional koperasi.

Dari uraian di atas, tampak jelas koperasi merupakan badan usaha


yang sesuai dengan UUD 1945. Namun, pada kenyataanya, koperasi
tidak berkembang seperti yang diharapkan. Untuk itu, pemerintah
memberikan berbagai bantuan untuk mendukung peranan koperasi.

10. Perangkat Organisasi Koperasi

Menurut Undang-Undang no.25 tahun 1992 Pasal 21, perangkat


organisasi koperasi terdiri atas :

1. a) Rapat Anggota

Rapat anggota secara normal diselenggarakan satu tahun sekali


atau selambat-lambatnya tiga bulan setelah tutup buku pada tahun
yang bersangkutan. Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi
pada organisasi koperasi yang dapat diwujudkan sebagai berikut :

 Dalam Rapat Anggota, dipilih dan diberhentikan jabatan


pengurus serta Badan Pengawas.
 Dalam Rapat Anggota, didengar laporan pengurus serta
disahkan laporan pertanggungjawaban.
 Dalam Rapat Anggota, berbagai usul dan saran serta
pendapat dari para anggota dapat dikeluarkan secara adil
sesuai haknya, yaitu satu anggota mempunyai satu suara.
Jadi forum ini merupakan perwujudan dari pelaksanaan
demokrasi anggota.
 Dalam Rapat Anggota, diputuskan rencana-rencana kerja
koperasi untuk periode yang akan datang.
 Dalam Rapat Anggota, semua anggaran pendapatan dan
biaya yang telah disusun dimintkan juga persetujuan dari
para anggota.

Rapat Anggota juga terdiri dari :

1. Rapat anggota biasa.

 Rapat anggota rencana kerja (RARK)


 Rapat anggota tahunan (RAT)

1. Rapat anggota khusus (RK)


2. Rapat anggota luar biasa (RALB)
3. b) Pengurus

Pengurus koperasi terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara


serta anggota yang dipilih dalam Rapat Anggota sesuai dengan
anggaran dasar koperasi.pengurus merupakan wakil para anggota
yang memenuhi syarat dan kriteria tertentu serta dipilih dan
disahkan oleh Rapat Anggota. Mereka bersumpah di depan para
anggota untuk setia dan mengabdi demi kepentingan koperasi
secara suka rela. Mereka dipercaya menjadi wakil anggota yang
bertugas menjalankan, mengelola, dan memimpin jalannya
organisasi koperasi. Mereka bekerja sebagai mandataris dari
anggota untuk melaksanakan apa yang telah ditetapkan dalam
Rapat Anggota. Pengurus berhak mewakili organisasi di dalam dan
di luar pengadilan bila terjadi suatu masalah. Sebagai mandataris
pengurus pada setiap akhir tahun pembukuan membacakan laporan
pertanggungjawaban kepada Rapat Anggota atas tugas-tugas yang
diembannya dengan disaksikan oleh pejabat yang berwenang
( Undang-Undang no.25 tahun 1992 Pasal 29,30 dan 31).

1. c) Pengawas

Pengawas merupakan badan yang dipilih dari dan oleh anggota


dalam Rapat Anggota yang sesuai dengan bunyi Pasal 38 Undang-
Undang no.25 tahun 1992. Pengawas bertugas melakukan
pemeriksaan terhadap tat kehidupan koperasi, termasuk organisasi
usaha, dan pelaksanaan kebijakan pengurus. Dalam melakukan
tugas-tugas tersebut, pengawas menyusun laporan tertulis tentang
hasil pemeriksaannya yang akan disampaikan ke RAT. Karena
pengawas berwenang untuk meneliti catatan serta menguji
kebenaran harta, hak, dan kewajibanyang dimiliki koperasi, maka
jabatan ini tidak boleh dirangkap apalagi oleh pengurus.

2.4 UKM

Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan sebuah istilah yang


mengacu pada usaha berskala kecil yang memiliki kekayaan bersih
maksimal sekitar Rp 200.000.000, belum termasuk tanah dan
bangunan. UKM merupakan salah satu contoh dari badan usaha
perseorangan dimana didirikan dan dimiliki oleh satu orang saja.
Menurut Keputusan Presiden RI No. 99 tahun 1998, UKM merupakan
kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil dimana tipe bidang
usahanya bersifat heterogen serta perlu dilindungi oleh pemerintah
untuk mencegah persaingan yang tidak sehat.

Di Indonesia, Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) dikenal


dengan nama microfinance. Microfinance adalah penyediaan
layanan keuangan untuk kalangan berpenghasilan rendah, termasuk
konsumen dan wiraswasta, yang secara tradisional tidak memiliki
akses terhadap perbankan dan layanan terkait. Microfinancesaat
ini dianggap sebagai cara yang efektif dalam pengentasan
kemiskinan.

UKM memiliki dua fungsi dalam perkembangan ekonomi negara.


Menurut Marzuki Usman dalam fungsi mikro terdapat dua peran,
yaitu sebagai penemu (innovator) dan sebagai perencana (planner).
Sedangkan jika dilihat secara makro, ekonomi kewirausahaan
memiliki peran penting dalam pembangunan suatu bangsa, sebagai
penggagas, penggerak, pengendali, serta pemacu pembangungan
sosial ekonomi suatu negara.

Dari dua fungsi tersebut, maka dapat kita simpulkan


beberapa manfaat UKM sebagai berikut.

 Membuka Lapangan Pekerjaan

Adanya UKM tentunya membuka kesempatan kerja yang lebih luas


bagi masyarakat. Hal ini dapat menjadi salah satu solusi untuk
mengurangi pengangguran, sehingga dapat menjadi salah satu
solusi untuk mengatasi masalah sosial. UKM pun tidak hanya
membutuhkan tenaga terdidik dengan kualifikasi pendidikan yang
tinggi, akan tetapi tenaga kerja yang dapat dipakai juga tenaga
kerja terlatih yang tidak mengenyam pendidikan tinggi. Hal ini
membuat kesempatan kerja bagi masyarakat kecil juga semakin
mudah.

 Menjadi Penyumbang Terbesar Nilai Produk Domestik Bruto

Saat ini Indonesia telah menjadi salah satu anggota negara-negara


G20 yang merupakan kumpulan 20 negara penghasil Produk
Domestik Bruto terbesar di dunia. Produk Domestik Bruto (PDB)
sendiri merupakan sebuah ukuran makro ekonomi untuk
memperlihatkan kemampuan dari suatu negara dalam memproduksi
barang dan jasa dalam waktu tertentu. Dari PDB inilah kemudian
terlihat bagaimana kekuatan ekonomi dari suatu negara.

Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) terdiri dari :

 Usaha Mikro : usaha produktif milik orang perorang


dan/atau badan usaha perorangan yang memiliki kekayaan
bersih maksimal Rp. 50 juta tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha atau hasil penjualan tahunan
maksimal Rp. 300 juta rupiah.
 Usaha Kecil : usaha ekonomi produktif yang berdiri sndiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha
menengah atau usaha besar yag memiliki kekayaan bersih
> Rp. 50 juta s.d. Rp. 500 juta. tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha atau hasil penjualan tahunan Rp.
300 juta s.d. Rp. 2,5 milyar.
 Usaha menengah : usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau
badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha
kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih >
Rp. 500 juta sampai s.d. Rp. 10 milyar tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha atau hasil penjualan tahunan >
Rp. 2,5 milyar s.d. Rp. 150 milyar.
Asas-asas Usaha mikro, Kecil dan Menengah antara lain:

 Kekeluargaan;
 Demokrasi ekonomi;
 Kebersamaan;
 Efisiensi berkeadilan;
 Berkelanjutan;
 Berwawasan lingkungan;
 Kemandirian;
 Keseimbangan kemajuan;
 Kesatuan ekonomi nasional

Prinsip pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, antara


lain:

 Penumbuhan kemandirian, kebersamaan dan


kewirausahaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah untuk
berkarya dengan prakarsa sendiri;
 Perwujudan kebijakan publik yang transparan, akuntabel
dan berkeadilan;
 Pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan
berorientasi pasar sesuai dengan kompetensi Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah;
 Peningkatan daya saing Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;
 Penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, dan
pengendalian secara terpadu

Tujuan Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, antara


lain:

 Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang


seimbang, berkembang dan berkadilan;
 Menumbuhkan dan mengembangkan Kemampuan Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah menjadi sistem usaha yang
tangguh dan mandiri;
 Meningkatkan peran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
dalam pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja,
pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan
pengentasan rakyat dari kemiskinan.
2.5 Manajemen Koperasi

Koperasi merupakan lembaga yang harus dikelola sebagaimana


layaknya lembaga bisnis. Di dalam sebuah lembaga bisnis
diperlukan sebuah pengelolaan yang efektif dan efisien yang dikenal
dengan manajemen.

Demikian juga dalam badan usaha koperasi, manajemen merupakan


satu hak yang harus ada demi terwujudnya tujuan yang diharapkan.
Prof. Ewell Paul Roy mengatakan bahwa manajemen koperasi
melibatkan 4 (empat) unsur yaitu: anggota, pengurus, manajer, dan
karyawan. Seorang manajer harus bisa menciptakan kondisi yang
mendorong para karyawan agar mempertahankan produktivitas
yang tinggi. Karyawan merupakan penghubung antara manajemen
dan anggota pelanggan (Hendrojogi, 1997).

Menurut Suharsono Sagir, sistem manajemen di lembaga koperasi


harus mengarah kepada manajemen partisipatif yang di dalamnya
terdapat kebersamaan, keterbukaan, sehingga setiap anggota
koperasi baik yang turut dalam pengelolaan (kepengurusan usaha)
ataupun yang di luar kepengurusan (angota biasa), memiliki rasa
tanggung jawab bersama dalam organisasi koperasi (Anoraga dan
Widiyanti, 1992).

Manajemen koperasi pada dasarnya dapat ditelaah dan tiga sudut


pandang, yaitu organisasi, proses, dan gaya (Hendar dan Kusnadi,
1999). Dari sudut pandang organisasi, manajemen koperasi pada
prinsipnya terbentuk dan tiga unsur: anggota, pengurus, dan
karyawan. Dapat dibedakan struktur atau alat perlengkapan
onganisasi yang sepintas adalah sama yaitu: Rapat Anggota,
Pengurus, dan Pengawas. Untuk itu, hendaknya dibedakan antara
fungsi organisasi dengan fungsi manajemen. Unsur Pengawas
seperti yang terdapat pada alat perlengkapan organisasi koperasi,
pada hakekatnya adalah merupakan perpanjangan tangan dan
anggota, untuk mendampingi Pengurus dalam melakukan fungsi
kontrol sehari-hari terhadap jalannya roda organisasi dan usaha
koperasi.

Keberhasilan koperasi tergantung pada kerjasama ketiga unsur


organisasi tersebut dalam mengembangkan organisasi dan usaha
koperasi, yang dapat memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada
anggota. Dan sudut pandang proses, manajemen koperasi lebih
mengutamakan demokrasi dalam pengambilan keputusan. Istilah
satu orang satu suara (one man one vote) sudah mendarah daging
dalam organisasi koperasi. Karena itu, manajemen koperasi ini
sering dipandang kurang efisien, kurang efektif, dan sangat mahal.
Terakhir, ditinjau dan sudut pandang gaya manajemen
(management style), manajemen koperasi menganut
gaya partisipatif (participation management), di mana posisi
anggota ditempatkan sebagai subjek dan manajemen yang aktif
dalam mengendalikan manajemen perusahaannya.

Sitio dan Tamba (2001) menyatakan badan usaha koperasi di


Indonesia memiliki manajemen koperasi yang dirunut berdasarkan
perangkat organisasi koperasi, yaitu: Rapat anggota, pengurus,
pengawas, dan pengelola. Telah diuraikan sebelumnya bahwa,
watak manajemen koperasi ialah gaya manajemen partisipatif. Pola
umum manalemen koperasi yang partisipatif tersebut
menggambarkan adanya interaksi antar unsur manajemen koperasi.
Terdapat pembagian tugas (job description) pada masing-masing
unsur. Demikian pula setiap unsur manajemen mempunyai lingkup
keputusan (decision area) yang berbeda, kendatipun masih ada
lingkup keputusan yang dilakukan secara
bersama (shared decision areas).

Manajemen koperasi adalah mencapai tujuan koperasi dengan


bekerjasama sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi. Tidak hanya
sekedar aspek organisasi manajemen pemasaran koperasi serta
manajemen keuangan koperasi juga menjadi penting untuk
dipahami. Pemasaran dan finance seringkali menjadi momok
menakutkan pasca hancurnya sistem monopoli KUD . Munculnya
berbagai macam bentuk koperasi saat ini juga mengaharuskan kita
membuat penyesuaian manajemen koperasi syariah tentu akan
sangat berbeda jika dibandinkan dengan manajemen koperasi
sekolah, dan untuk hal ini saja koperasi tidak memiliki kemampuan
memadai, bahkan konsep dasar manajemen strategi koperasi masih
sangat sulit dicari standarnya.

Dengan demikian yang dimaksud dengan manajemen koperasi


adalah seni dan ilmu untuk mencapai tujuan tertentu yang telah
ditetapkan sebelumnya ( meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
sosial para anggotanya ) dengan menggunnakan bantuan tenaga
dan pikiran orang lain dalam koridor organisasi koperasi.
2.6 Hubungan Koperasi dan UKM

Ekonomi kerakyatan mungkin menjadi sebuah frase yang sering kita


dengan ketika pemilihan umum beberapa waktu lalu. Ekonomi
kerakyatan menjadi sebuah “senjata” para kandidat pemimpin
tersebut untuk menarik perhatian rakyat agar memilih mereka.
Namun seiring berjalannya waktu, ekonomi kerakyatan hanya
menyisakan konsep belaka, tidak ada manuver konkret dari para
pemimpin untuk bisa mewujudkan apa itu ekonomi kerakyatan
dalam kehidupan masyarakat yang lebih luas. Padahal jika kita tilik
lebih dalam, negara ini pada dasarnya sudah memiliki konsep
ekonomi kerakyatan yang tertuang dalam konstitusi. Krisis moneter
yang melanda beberapa negara di kawasan Asia (Korea, Thailand,
Indonesia, Malaysia ) pada tahun 1997 setidaknya menjadi saksi
sejarah dan sekaligus memberikan pelajaran sangat berharga
bahwa sesungguhnya pengembangan ekonomi bangsa yang
berbasis konglomerasi itu rentan terhadap badai krisis moneter.

Sementara itu, pada saat yang sama kita dapat menyaksikan bahwa
ekonomi kerakyatan (diantara mereka adalah koperasi), yang
sangat berbeda jauh karakteristiknya dengan ekonomi
konglomerasi, mampu menunjukkan daya tahannya terhadap
gempuran badai krisis moneter yang melanda Indonesia.

Dalam konteks ekonomi kerakyatan atau demokrasi ekonomi,


kegiatan produksi dan konsumsi dilakukan oleh semua warga
masyarakat dan untuk warga masyarakat, sedangkan
pengelolaannya dibawah pimpinan dan pengawasan anggota
masyarakat sendiri. Prinsip demokrasi ekonomi tersebut hanya
dapat diimplementasikan dalam wadah koperasi yang berasaskan
kekeluargaan.

Secara operasional, jika koperasi menjadi lebih berdaya, maka


kegiatan produksi dan konsumsi yang jika dikerjakan sendiri-sendiri
tidak akan berhasil, maka melalui koperasi yang telah mendapatkan
mandat dari anggota-anggotanya hal tersebut dapat dilakukan
dengan lebih berhasil. Dengan kata lain, kepentingan ekonomi
rakyat, terutama kelompok masyarakat yang berada pada aras
ekonomi kelas bawah (misalnya petani, nelayan, pedagang kaki
lima) akan relatif lebih mudah diperjuangkan kepentingan
ekonominya melalui wadah koperasi. Inilah sesungguhnya yang
menjadi latar belakang pentingnya pemberdayaan koperasi.

Koperasi bisa mencakupi kehidupan ekonomi seluruh masyarakat


meskipun mereka tidak memiliki modal yang besar, namun koperasi
memberikan wadah untuk bisa menunjang perkembangan ekonomi
masyarakat dalam mengembangkan usahanya. UKM dan Koperasi
adalah dua hal yang saling membutuhkan satu sama lainnya.

2.7 Wewenang Pemerintah Terhadap Koperasi dan UKM

Dalam wewenang manajemen koperasi memahami bahwa koperasi


itu kekuatan utamanya adalah kebutuhan bersama dalam konteks
ekonomi, sukarela dan terbuka serta partisipasi total dari anggota.
Logikanya ketika angota merasakan manfaat ekonomi dri koperasi
maka member base economic akan berjalan. Kami akan mencoba
menampilkan gambar struktur organisasi, dalam konteks ini gambar
organisasi koperasi.

Aspek ini merupakan bagian penting dari kesuksesan pengelolaan


koperasi, Karena struktur organisasi adalah konfigurasi peran
formal yang didalamnya dimaksudkan sebagai prosedur, governansi
dan mekanisme kontrol, kewenangan serta proses pengambilan
kebijakan. Struktur organisasi koperasi dibentuk sedemikan rupa
sesuai dengan idiologi dan strategi pengembangan untuk
memperoleh Strategic competitiveness sehingga setiap koperasi
boleh jadi mempunyai bentuk yang berbeda secara fungsional
karena menyesuaikan dengan strategi yang sedang dikembangkan
tetepi secara basic idiologi terutama terkait dengan perangkat
organisasi koperasi akan menunjukan kesamaan.

Koperasi dikatakan sebagai kontra failing power artinya secara


sederhana sebagai kekuatan pengimbang kapitalisme. Dalam
sistem ekonomi pasar semakin besar jumlah yang kita belanjakan
akan semakin banyak potongan harga yang kita peroleh, pada
kondisi seperti ini bagi pemilik kapital atau modal akan sangat
menguntungkan. Sedangkan bagi yang tidak mempunyai cukup
kapital atau modal akan memperoleh harga yang tinggi. Dalam
upaya menaikan posisi tawar ekonomi dan meningkatkan skala
ekonomi rakyat inilah koperasi dibutuhkan.
2.8 Tanggung Jawab Pemerintah Terhadap Koperasi dan UKM

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau


perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di
sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan
kesadaran akan kewajiban.

Tanggung jawab adalah cirri manusia yang beradab.manusia merasa


bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk
perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan
pengadilan atau pengorbanan referensi :

 Penyusunan Anggaran

Anggaran merupakan implementasi dari rencana dari rencana


strategi yang telah ditetapkan. Penyusunan anggaran adalah Proses
pengoperasionalan rencana dalam bentuk pengkuantifikasian,
biasanya dalam unit moneter, untuk kurun waktu tertentu. Anggaran
merupakan rencana yang diungkapkan secara kuantitatif dalam unit
moneter untuk periode satu tahun.

 Karakteristik Anggaran

1. Anggaran mengestimasi tingkat laba potensial dari suatu


unit usaha
2. Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan, walaupun
satuan keuangan tersebut dibantu dengan data non
keuangan (misal jumlah unit yang dijual atau diproduksi)
3. Anggaran umumnya meliputi periode satu tahun
4. Anggaran merupakan komitmen manajemen
5. Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pejabat yang
lebih tinggi dari penyusun anggaran
6. Anggaran yang telah disusun hanya dapat dirubah jika
terjadi kondisi khusus
7. Secara periodic, dilakukan analisis selisih antara anggaran
dengan sesungguhnya dan dijelaskan

 Kegunaan anggaran

1. Memperjelas rencana strategi


2. Membantu koordinasikan kegiatan beberapa bagian dari
suatu organisasi
3. Melimpahkan tanggung jawab kepada manajer
4. Memperoleh kesepakatan bahwa anggaran merupakan
dasar penilaian kinerja manajer

 Isi anggaran

1. Anggaran pendapatan
2. Anggaran Biaya produksi dan Biaya penjualan
3. Anggaran biaya pemasaran
4. Anggaran Biaya Adiministrasi dan Umum
5. Anggaran litbang
6. Anggaran lainnya : anggaran modal, anggaran neraca,
anggaran aliran kas

 Proses penyusunan anggaran

1. Menerbitkan pedoman penyusunan anggaran oleh staf


anggaran yang disetujui manajer puncak
2. Membuat proposal anggaran permulaan oleh masing-masing
manajer pusat pertanggungjawaban
3. Negosiasi, yaitu mendiskusikan anggaran yang diusulkan
4. Slack, yaitu perbedaan Karena menurunkan tingkat
penjualan atau menaikkan biaya
5. Review dan persetujuan oleh CEO/ Dewan direktur
6. Revisi anggaran, baik secara sistematis maupun kondisi
khusus

 Teknik kuantitatif dalam penyusunan anggaran

1. Simulasi
2. Estimasi Probabilitas
3. Anggaran tak terduga

2.9 Permasalahan dalam Pengembangan Koperasi dan UKM

 Terbatasnya modal dan akses kepada sumber dan pelaku


lembaga keuangan.
 Masih rendahnya kualitas SDM pelaku usaha (termasuk
pengelola koperasi)
 Kemampuan pemasaran yang terbatas.
 Akses informasi usaha rendah.
 Belum terjalin dengan baik kemitraan saling
menguntungkan antar pelaku usaha (UMKM, Usaha Besar
dan BUMN).

2.10 Strategi dalam Mengatasi Permasalahan Pengembangan


Koperasi dan UKM

1. Penyediaan modal dan akses kepada sumber dan lembaga


keuangan.
2. Meningkatkan kualitas dan kapasitas kompetensi SDM.
3. Meningkatkan kemampuan pemasaran UMKMK.
4. Meningkatkan akses informasi usaha bagi UMKMK.
5. Menjalin kemitraan yang saling menguntungkan antar
pelaku usaha (UMKMK, Usaha Besar dan BUMN).

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

 Koperasi adalah salah satu badan usaha/asosiasi orang-


orang yang bergabung dan melakukan usaha bersama serta
ikut berperan dalam mekanisme pasar tertentu, sehingga
mendapatkan manfaat yang lebih besar.
 Prinsip koperasi adalah suatu system ide-ide abstrak yang
merupakan petunjuk untuk membangun koperasi yang
efektif dan tahan lama.
 Koperasi bertujuan untuk menjadikan kondisi sosial dan
ekonomi anggotanya lebih baik dibandingkan sebelum
bergabung dengan Koperasi.
 Koperasi yang menyelenggarakan satu fungsi disebut
koperasi tunggal usaha (single purpose cooperative),
sedangkan koperasi yang menyelenggarakan lebih dari satu
fungsi disebut koperasi serba usaha (multi purpose
cooperative).
 Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan sebuah istilah
yang mengacu pada usaha berskala kecil.
 UKM merupakan salah satu contoh dari badan usaha
perseorangan dimana didirikan dan dimiliki oleh satu orang
saja.

Saran

 Bagi pembaca, diharapkan makalah ini dapat bermanfaat


dan berguna sebagai informasi menambah referensi ilmu
pengetahuan serta lebih dikembangkan lagi selama masih
dalam satu konteks pembahasan yang sama.
DAFTAR PUSTAKA

Adji. Wahyu, Ekonomi untuk 3 SMA, jilid 3, Jakarta: Erlangga, 2007

Anoraga, Panji dan Ninik Widiyanti. 1992. Dinamika


Koperasi. Jakarta : Rineka Cipta.

Baswir, Revrisond. 2000. Koperasi Indonesia. Yogyakarta: BPFE-


Yogyakarta.

Hendrojogi. 1997. Koperasi: Azas-azas, Teori dan Praktek.. Jakarta:


Raja Grafindo.

Sitio, Arifin dan Halomoan Tamba. 2001. Koperasi Teori dan


Praktek. Jakarta: Erlangga.

Sukamdiyo, Ign. 1996. Manajemen Koperasi. Jakarta : Erlangga.

Widiyanti, Ninik, 1994. Manajemen Koperasi. Rineka Cipta.


Jakarta.

http/www.Koperindo.com.

http://ekonomimahasiswa.blogspot.co.id/2016/11/makalah-
manajemen-koperasi-dan-umkm.html

http//www.statistik_koperasi_2007

http://id.wikipedia.org/wiki/
Usaha_Kecil_dan_Menengahberandaukm.blogspot.com

http://berkoperasi.blogspot.com/

http://manajemen-koperasi.blogspot.com/2008_08_24_archive.html

http://www.anneahira.com/dinas-koperasi.htm

http://widzarya.blogspot.co.id/2010/11/makalah-koperasi-dan-
ukm.html
http://feessa.blogspot.co.id/2014/01/contoh-makalah-manajemen-
koperasi.html

http://pakguruhonorer.blogspot.co.id/2015/06/makalah-koperasi-dan-
umkm-di-indonesia.html

http://manseet.blogspot.co.id/2015/06/manajemen-koperasi-dan-
ukm.html

http://emperordeva.wordpress.com/about/makalah-pengertian-
koperasi/

http://ninasafitri.blogspot.com/

http://makalahpendidikanunmura.blogspot.co.id/2013/03/makalah-
ukm-dan-koperasi.html

Anda mungkin juga menyukai