Anda di halaman 1dari 26

A.

Manajemen Dalam Kewirausahaan

Manajemen berasal dari bahasa inggris management, akar katanya adalah

manage yang mengandung arti mengatur, mengurus, melaksanakan dan

mengelola. Sedangkan pengertian manajemen menurut Henry L. Sisk pada buku

Principles of Management mengemukakan definisi manajemen sebagai berikut :

“Management is the coordination of all resources through the processes of

planning, organizing, directing, and controlling in order to attain stated

objectives.”

Manajemen merupakan mengkoordinasikan semua sumber daya melalui

proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan kontrol guna mencapai

tujuan secara obyektif.

Adapun pengertian manajemen menurut pendapat para ahli adalah sebagai

berikut:

1) Menurut Robert Kresther, manajemen adalah proses kerja dengan melalui

orang lain untuk mencapai tujuan.

2) George Terry mengemukakan bahwa kemampuan menyuruh orang lain

bekerja guna mencapai tujuan.

3) Menurut James A.F. Stonner manajemen adalah proses perencanaan,

pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian semua sumber daya

organisasi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

1
4) Sondang Sangian mengemukakan bahwa manajemen adalah kemampuan

atau ketrampilan seseorang untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka

pencapaian tujuan melalui kegiatan orang lain.

5) Menurut Ricard M. Hodgetts dan Steven Ultman manajemen adalah suatu

proses untuk menyelesaikan sesuatu melalui orang lain.

6) Menurut Donnelly manajemen adalah proses koordinasi upaya terhadap

tujuan kelompok.

7) Menurut J.L. Massie, manajemen adalah proses satu kelompok kooperatif

menggerakkan tindakan untuk tujuan umum.

Dalam definisi di atas mengandung unsur-unsur di bawah ini:

1) Kemampuan mempengaruhi

2) Orang, bawahan

3) Melakukan pekerjaan

4) Tujuan organisasi

5) Kerja sama antara bawahan dengan pimpinan

6) Terbatasnya sumber daya.

Jadi yang dimaksud dengan manajemen adalah suatu proses atau kerangka

kerja yang melibatkan proses pengarahan, pengawasan dan pengerahan segenap

kemampuan untuk melakukan suatu aktifitas dalam suatu organisasi. Sedangkan

dilakukannya manajemen tidak lain adalah agar pelaksanaan suatu usaha

terencana secara sistematis dan dapat dievaluasi secara benar, akurat, dan lengkap

sehingga mencapai tujuan secara produktif, berkualitas, efektif dan efisien.

2
Dalam hal ini peneliti membatasi pengertian manajemen sebagai

pendayagunaan sumber daya secara efisien untuk mencapai tujuan tertentu dalam

organisasi pendidikan pada perspektif mikro, makro, dan sintesis mikro-makro,

baik di sekolah maupun luar sekolah, dengan melakukan fungsi-fungsi

perencanaan, pengorganisasian, penstafan dan pengembangan sumber daya

manusia, serta pengawasan.

Adapun Entrepreneurship atau kewirausahaan, menurut Kuratko dan Hodgetts

sebagaimana dikutip oleh Manurung dalam bukunya Muh Yunus, mengatakan

bahwa entrepreneur (wirausahawan), berasal dari bahasa Perancis entreprende

yang berarti mengambil pekerjaan (to undertake). Konsep mengenai Entrepreneur

adalah :

The Entrepreneur is one who undertakes to organize, manage, and assume the

risk of business.

Kata wirausaha berkaitan dengan kegiatan usaha atau kegiatan bisnis pada

umumnya. Wirausahawan adalah seseorang yang memiliki kemampuan menilai

peluangpeluang usaha (bisnis) dan mengkombinasikan berbagai macam sumber

daya (resources) yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat untuk

meraih keuntungan di masa depan. Wirausaha pada hakekatnya adalah sifat, ciri

dan watak seseorang yang memiliki kemampuan dalam mewujudkan gagasan

inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif.6Intinya seorang wirausahawan

adalah orang-orang yang memiliki jiwa wirausaha dan mengaplikasikan hakekat

kewirausahaan dalam hidupnya. Orang-orang yang memiliki kreativitas dan

inovasi yang tinggi dalam hidupnya.

3
Adapun inti dari kewirausahaan menurut Drucker sebagaimana yang dikutip

oleh Suryana dalam bukunya yang berjudul “Kewirausahaan Pedoman Praktis:

Kiat dan Proses Menuju Sukses” mengemukakan bahwa inti dari kewirausahaan

adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui

pemikiran kreatif dan tindakan yang inovatif tersebut biasanya diawali dengan

munculnya ide-ide dan pemikiran-pemikiran untuk menciptakan sesuatu yang

baru dan berbeda.

Seorang wirausahawan tidak hanya dapat berencana, berkata-kata tetapi juga

berbuat, merealisasikan rencanarencana dalam pikirannya ke dalam suatu tindakan

yang berorientasi pada kesuksesan. Maka dibutuhkan kreativitas, yaitu pola pikir

tentang sesuatu yang baru, serta inovasi yaitu tindakan dalam melakukan sesuatu

yang baru.

Menurut Soeparman Soemahamidjaja, dalam bukunya Muh Yunus

berpendapat, sifat-sifat wirausahawan pun dimiliki oleh seorang yang bukan

wirausahawan. Wirausaha mencakup semua aspek pekerjaan, baik karyawan

swasta maupun pemerintahan. Dikuatkan oleh Prawirokusumo, wirausahawan

adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan

mengembangkan ide, dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang

(opportunity) dan perbaikan (preparation) hidup.

Dari gambaran hakekat entrepreneurship di atas, dapat ditarik benang

merahnya. Memang kewirausahaan itu identik dengan hal-hal yang berkaitan

dengan bisnis atau usaha. Namun dalam konteks ini pengertian kewirausahaan

dibatasi pada praktik di lembaga pendidikan.Jadi manajemen kewirausahaan

4
adalah pendayagunaan potensi ekonomis secara kreatif, inovatif, dan dengan

keberanian menghadapi resiko untuk mendapatkan laba yang berguna

mensukseskan program dalam organisasi pendidikan. Sehingga kewirausahaan

dapat juga dikatakan sebagai unsur dalam pendidikan untuk memperlancar proses

pendidikan bukan sebagai media mendapatkan keuntungan secara berlebihan.

B. PENTINGNYA KEMITRAAN ANTAR WIRAUSAHA

Menurut undang-undang republik Indonesia no.9 tahun 1995kemitraan adalah

kerjasama usaha antara usaha kecil dan usaha menengah atau usaha besar disertai

pembinaan dan pengembangan oleh usahamenengah atau usaha besar dengan

memperhatikan prinsip salingmemerlukan, saling memerlukan, saling

memperkuat dan salingmenguntungkan.

Menurut Tugimin kerjasama itu adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan

oleh beberapa pihak secara bersama-sama dengan penuhtanggung jawab untuk

mencapai hasil yang lebih baik dari pada dikerjakan secara individu.

Menurut para ahli kemitraan adalah hubungan antara dua pihak atau lebih

yang bertujuan untuk mencari keuntungan dimana suatu pihak berada dalam

kondisi yang lebih rendah dari yang lainnya namun membentuk suatu hubungan

yang mendudukkan keduanya berdasarkan kata sepakat untuk mencapai suatu

tujuan.Pola kemitraan usaha terampil dalam pembangunan guna kesejahteraan

rakyat.

Kemitraan adalah dikenal dengan istilah gotong royongatau kerjasama dari

berbagai pihak,baik secara individual maupun kelompok. Menurut Notoatmodjo,

5
kemitraan adalah suatu kerja sama formal antara individu-individu, kelompok-

kelompok atau organisasi-organisasi untuk mencapai suatutugas atau tujuan

tertentu.

Menurut Muhammad jafar hafsah, kemitraan adalah suatu strategi bisnis yang

dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih

keuntungan bersama dengan prinsip saling membutuhkan dan saling

membesarkan.

Lan Lion mengatakan bahwa kemitraan adalah suatu sikap menjalankanbisnis

yang diberi ciri dengan hubungan jangka panjang, suatu kerjasama bertingkat

tinggi, saling percaya, dimana pemasok dan pelanggan berniaga satu sama lain

untuk mencapai tujuan bisnis bersama.

Menurut Louis E. boone dan david L. Kurtz kemitraan juga termaksuk

partnershipmerupakan afiliasi dari dua atau lebih perusahaan dengan tujuan

bersama, yaitu saling membantu dalam mencapai tujuan bersama.

Kunci keberhasilan dalam memberikan peluang untuk meningkatkan peran

usaha kecil adalah melelui program kemitraan dimana pemerintah Indonesia

dalam hal ini presiden telah merencanakan program kemitraan pada tanggal 14

januari 1991.

Program kemitraan melalui keterkaitan bapak angkat dan mitra usaha tersebut

mengatur hubungan kerjasama keterkaitan antara usaha besar dan usaha

menengah dengan usaha kecil.

Tujuan kemitraan adalah untuk meningkatkan pemberdayaan usaha kecil

dibidang manajemen, produk, pemasaran, dan teknis, disamping agar bisa mandiri

6
demi kelangsungan usahanya sehingga bisa melepaskan diri dari sifat

ketergantungan.

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kemitraan sebagai

berikut:

1) Meningkatkan pendapatan usaha kecil dan masyarakat

2) Meningkatkan perolehan nilai tambah bagi pelaku kemitraan.

3) Meningkatkan pemerataan dan pemberdayaan masyarakat dan usaha kecil

4) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi perdesaan, wilayah dan nasional.

5) Memperluas kesempatan kerja.

6) Meningkatkan ketahanan ekonomi nasional.

C. BENTUK KEMITRAAN ANTAR WIRAUSAHA

Dari hubungan kemitraan tersebut dilakukan dengan melakukan melalui pola-

pola kemitraan yang sesuai sifat atau kondisi dan tujuan usaha yang dimitrakan.

Beberapa jenis pola kemitraan yang telah banyak dilaksanakan, dapat di jelaskan

sebagai berikut:

a. Pola inti Plasma

Pola anti plasma merupakan pola hubungan kemitraan antra kelompok

mitra usaha sebagai plasma dengan perusahaan inti yang bermitra. Salah satu

kemitraan ini adalah pola Perusahaan Inti Rakyat (PIR), dimana perusahaan inti

menyediakan seperti Lahan, Saranaproduksi, Bimbingan teknis, Manajemen,

Penampung, Pengelola dan Memasarkan hasil produksi, disamping itu inti tetap

memperoduksi kebutuhan perusahaan. Sedangkan mitra usaha sebagai plasma

7
memenuhi kebutughan perusahaan sesuai dengan peryaratan yang telah

disepakati.

Beberapa keunggulan kemitraan pola plasma antara lain:

1) Kemitraan inti plasma memberikan manfaat timbale balik antara

pengusaha besar atau menengah sebagai inti dengan usaha kecil sebagai

plasma melalui cara pengusaha besar / menengah memberikan pembinaan

serta penyediaan sarana produksi, bimbingan, pengolahan hasil serta

pemasaran.

2) Kemitraan inti plasma dapat berperan sebagai upaya pemberdayaan

pengusaha kecil dibidang teknologi, modal, kelembagaan dan lainlain

sehingga pasokan bahan baku dapat lebih terjamin dalam jumlah dan

kualitas sesuai standar yang diperlukan.

3) Dengan kemitraan inti plasma, beberapa usaha kecil yang dibimbing usaha

besar/ menengah maupun memenuhi sekala ekonomi, sehingga dapat

dicapai efisiensi.

4) Dengan kemitraan inti plasma, perusahaan besar/ menengah yang

mempunyai kemampuan dan kawasan pasar yang lebih luas dapat

mengembangkan komuditas, barang produksi yang mampunyai

keunggulan dan mampu bersaing di pasar nasional, regional maupun pasar

internasional.

5) Keberhasilan kemitraan inti plasma dapat menjadi daya tarik bagi

pengusaha besar/menengah lainnya sebagai investor baru untuk

8
membangun kemitraan baru baik investor swasta nasional maupun

investor swasta asing.

6) Dengan tumbuhnya kemitraan

7) Inti plasma akan tumbuh pusat-pusat ekonomi baru yang semangkin

berkembang sehingga sekaligus dapat merupakan upaya pemerataan

pendapatan sehingga dapat menceggah kesenjangan sosial.

Pedoman kemitraan usaha tersebut menguraikan hak dan kewajibandari

persahaan inti, yaitu:

1) Perusahaan mitra yang bertindak sebagai perusahaan inti atau perusahaan

Pembina, melaksanakan pembukaan lahan atau menyediakan lahan,

pengolahan yang dikelola sendiri oleh inti. Perusahaan mitra tersebut

melaksanakan pembinaan berupa pelayanan dalam bidang teknologi,

sarana produksi, permodalan atau kredit, dan pengolahan hasil,

menampung produksi atau memasarkan hasil.

2) Perusahaan mitra yang bertindak sebagai perusahaan hanya memiliki unit

pengolahan. Perusahaan mitra tersebut melakukan pembinaan berupa

pelayanan dalam bidang teknologi, sarana produksi, permodalan atau

kredit, pengolahan hasil, menampung dan memasarkan hasil produksi

kelompok mitra.

3) Perusahaan mitra sebagai perusahaan penghela. Perusahaan mitra tersebut

melakukan pembinaan kepada kelompok mitra berupa pelayanan dalam

bidang teknologi, menampung dan memasarkan hasil produksi.

Inti menyediakan sebagai berikut:

9
1) Pengadaan DOC

2) Obat-obatan

3) Pakan

4) Pembinaan pelaksanaan budidaya ayam

5) Membantu manajemen usaha peternak

Plasma menyediakan sebagai berikut:

1) penyediaan kandang

2) melakukan pemelihkaraan

3) serta mengikuti aturan yang telah ditetapkan.

b. Pola Subkontrak

Pola subkontrak merupakan pola hubungan kemitraan antara perusahan

mitra usaha dengan kelompok mitra usaha yang memperoduksi kebutuhan yang

diperlukan oleh perusahan sebagai bagian dari komponen produksinya. Bentuk

kemitraan ini telah banyak diterapkan dalam kemitraan yang dilaksanakan antara

pengusaha kecil dengan pengusaha menengah dan besar. Kemitraan pola

subkontrak ini mempunyai keuntungan yang dapat mendorong terciptanya alih

teknologi, modal, dan keterampilan serta menjamin pemasaran produk kelompok

mitra usaha.Dan beberapa kelemahan yang dijumpai dalam pelaksanaan kemitraan

subkontrak. Subkontrak seringkali memberikan kecendrungan mengisolasi grosen

kecil sebagai subkontak pada satu bentuk hubungan monopoli dan monopsoni,

terutama dalam penyediaan bahan baku dan pemasaran yaitu terjadinya penekanan

terhadap harga input yang tinggi dan harga produk yang rendah, kontrak kualitas

10
produk yang ketat, dan sistem pembayaran yang sering terlambat serta sering juga

timbul adanya gejala eksploitasi tenaga untuk mengejar target produksi.

c. Pola Dagang Umum

Pola dagang umum merupakan pola hubungan kemitraan mitra usaha yang

memasarkan hasil dengan kelompok usaha yang mensuplai kebutuhan yang

diperlukan oleh perusahaan.Untuk memenuhi atau mensuplai kebutuhannya sesuai

dengan persyaratan yang telah ditetapkan oleh perusahaan mitra usaha.

Keuntungan dari pola ini adalah adanya jaminan harga atas produk yang

dihasilkan dan kualitas sesuai dengan yang telah ditentukan atau

disepakati.Namun demikian kelemahan dari pola ini adalah memerlukan

permodalan yang kuat sebagai modal kerja dalam menjalankan usahanya baik

oleh kelompok mitra usaha maupun perusahaan mitra usaha.

d. Pola Keagenan

Pola keagenan merupakan salah satu bentuk hubungan kemitraan dimana

usaha kecil diberikan hak khusus untuk memasarkan barang dan jasa dari usaha

menengah atas usaha besar sebagai mitranya. Keuntungan yang diperoleh dari

hubungan kemitraan pola keagenan dapat berbentuk komisi yang diusahakan oleh

usaha besar atau menengah. Kelebihan dari pola keagenan ini anatara lain bahwa

agen dapat merupakan tulang punggung dari ujung tombak pemasaran usaha besar

atau menengah. Memberikan manfaat saling menguntungkan dan saling

memperkuat, maka agen harus lebih professional, handal dan ulet dalam

pemasaran.

11
e. Warlaba

Warlaba merupakan pola hubungan kemitraan antara kelompok mitra

usaha dengan perusahaan mitra usaha yang memeberikan hak lisensi, merek

dagang seluran distribusi perusahaannnya kepada kelompok mitra usaha sebagai

penerima warlaba yang disertai dengan bantuan bimbingan manajemen. Kelabihan

dari warlaba ini adalah bahwa perusahaan pewarlaba dan perusahaan terwaralaba

sama-sama mendapatkan keunggulan sesuai dengan hak dan kewajibannya.

Keuntungan tersebut dapat berupa : adanya alternatif sumber dana,

penghematan modal, efisiensi. Sedangkan kelemahannya adalah bila salah satu

pihak ingkar dalam menempati kesepakatan yang telah ditetapkan sehingga terjadi

perselisihan. Hal lain adalah ketergantungan yang sangat besar dari perusahaan

terwaralaba terhadap perusahaan pewaralaba dalam hal teknis dan aturan atau

petunjuk yang mengikat.

D. JEJARING USAHA DAN NEGOSIASI

Jejaring Wirausaha Adalah kemampuan ikatan jejaring (networkties)

menghubungkan para pelaku dengan berbagai usaha misal partner usaha, teman,

agen, mentor untuk mendapatkan sumberdaya yang dibutuhkan misalnya

informasi, uang, dukungan moral para pelaku jejaring (George and Wood, 2001).

Menurut Kizner (2003) jejaring wirausaha yaitu kewirausahaan yang

diasosiakan dengan penciptaan pola-pola jejaring kegiatan ekonomi baru melalui

realisasi inovasi yang interaktif atau dengan menjembatani penawaran dan

permintaan atau yang lebih umum, melalui integrasi bidang-bidang kegiatan yang

12
berbeda. Jejaring wirausaha dapat dikaitkan dengan semua ikatan dalam

keseluruhan jejaring personal yang ada dan dipelihara oleh para manajer usaha

kecil dan menengah dalam rangka untuk mengidentifikasi peluang-peluang yang

dapat dieksploitasi di masa depan. Negosiasi berasal dari kata negotiation yang

secara harfiah memiliki arti merundingkan, menawarkan, atau membicarakan.

Selain itu, kegiatan ini juga adalah proses merundingkan atau membicarakan

sesuatu dengan pihak lain, agar dapat dicapai kesepakatan.Kedua belah pihak

melakukan upaya komunikasi guna meyakinkan pihak lainnya, agar setuju dengan

pandangan yang dimiliki. Tentunya, pandangan masing-masing pihak adalah

pandangan yang menguntungkan pihaknya sendiri.

Pada skenario kedua pihak bisa mencapai kesepakatan, maka transaksi dapat

dilanjutkan dengan dasar kontrak yang jelas. Namun pada skenario tidak

ditemukan titik sepakat, maka kemudian ada pihak ketiga yang disebut negosiator,

untuk membantu proses komunikasi dan perundingan yang berjalan.Saat tercapai

kata sepakat, manfaat yang didapatkan adalah sebagai berikut :

- Memicu interaksi positif antara dua pihak yang sama-sama memiliki

kepentingan, sehingga muncul jaringan kerja sama dengan dasar

persetujuan atas satu hal. Jika dikelola dengan baik, jaringan ini bisa

berkembang dan menjadi jaringan yang lebih luas.

- Menciptakan satu kesepakatan yang saling menguntungkan tanpa adanya

paksaan dari pihak manapun dalam kondisi ideal.

13
- Memberi ruang untuk saling memahami antara kedua pihak atas

kebutuhan dan tuntutan masing-masing. Jadi dalam proses transaksi tidak

ada salah paham atau kecurigaan yang muncul.

- Menciptakan kerjasama pihak-pihak yang berkepentingan guna mencapai

tujuan masing-masing pihak. negosiasi dilakukan dalam 5 tahapan umum.

Penjelasan singkat masing-masing tahapan ada di poin berikut :

a. Persiapan dan Perencanaan

Negosiasi adalah proses yang penting, sehingga diperlukan persiapan dan

perencanaan. Persiapan yang dilakukan adalah terkait kebutuhan atau tuntutan,

margin yang dapat digeser sesuai dengan standar perusahaan, dan cara

meyakinkan atau membujuk pihak partner untuk menyetujui tuntutan yang

diajukan.

Selain materi yang baik, staf yang melaksanakan proses ini juga wajib

memiliki kemampuan komunikasi luar biasa serta mental kuat sehingga

memperoleh posisi kuat dalam proses negosiasi. Di waktu yang sama, petugas

harus bersikap bijak dan terbuka pada penawaran yang masih menguntungkan

perusahaan.

b. Penentuan Aturan Main

Negosiasi yang efektif adalah negosiasi yang berjalan cepat, akurat, serta

tidak membuang waktu. Untuk memberikan kualitas seperti ini, harus disepakati

terlebih dahulu aturan negosiasi yang jelas sehingga semua pihak bisa bergerak

secara seimbang.

14
Berdiri pada aturan yang disepakati bersama akan membuat negosiasi

berjalan lebih lancar dan efektif.

c. Presentasi Penawaran dan Tuntutan

Setelah disepakati aturan main yang digunakan, setiap pihak mendapatkan

waktu untuk mempresentasikan penawaran dan tuntutan yang dimilikinya. Proses

ini diberikan batas waktu agar penjelasan bisa efisien, dan poin utama bisa

disampaikan dengan baik.

Meski dengan waktu terbatas penjelasan dituntut gamblang, lugas, dan

tidak menggunakan kata yang dapat mengecoh atau berintensi menipu partner

kerja.

d. Proses Tawar Menawar

Negosiasi terjadi, proses tawar menawar akan berjalan. Masing-masing

pihak dapat mengajukan penawaran dan tuntutan, dan disesuaikan dengan

kebutuhan perusahaan dan batas yang telah diberikan oleh pihak partner.

Proses ini terjadi hingga tercapai kesepakatan, baik kesepakatan untuk

melanjutkan transaksi dengan syarat dan ketentuan yang dipahami dan diterapkan

bersama, atau kesepakatan untuk tidak melanjutkan transaksi karena satu dan lain

hal.

e. Implementasi Hasil

Setelah dicapai kata sepakat, hasil negosiasi kemudian diimplementasikan

kedua pihak dengan syarat dan kondisi yang sudah disetujui. Transaksi berjalan

atau transaksi dibatalkan atau ditunda, semua harus dihormati kedua pihak yang

terlibat dalam negosiasi ini.

15
Secara singkat, strategi dasar yang bisa digunakan adalah sebagai berikut :

- Mendengar sebelum berbicara, karena dapat membantu memahami

penawaran dan tuntutan, serta memperoleh data akurat pada apa yang

diinginkan pihak partner.

- Lakukan negosiasi dengan decision maker, penting untuk memastikan hal

ini agar negosiasi berjalan efektif tanpa harus melewati layer keputusan

yang berbelit.

- Pahami posisi partner, sangat baik jika staf atau pihak Anda bisa

memahami posisi partner dalam negosiasi ini, karena dapat membantu

memberikan alternatif yang mungkin ada.

- Untuk tahap awal, utamakan keberlangsungan kerjasama, namun ketika

sudah terjalin, Anda bisa mulai menggeser prioritas pada keuntungan

jangka panjang.

- Tidak terbawa emosi, ingat, negosiasi dilakukan untuk mencapai

kesepakatan, bukan untuk memenangkan ego satu pihak saja. Tetap

tenang, berbicara berdasarkan fakta dan pendukung yang ada, dan jangan

nada bicara agar tetap nyaman saat berkomunikasi.

- Cermati penawaran yang diberikan, dan siapkan beberapa alternatif untuk

membantu mencapai kesepakatan. -Alternatif yang disiapkan tetap harus

terhitung dan terencana, sehingga tetap dalam posisi menguntungkan

perusahaan.

16
Karena negosiasi adalah hal penting dalam bisnis, maka yg proses ini

direkomendasikan untuk Anda yang ingin menjalin kerjasama atau memenuhi

kebutuhan. Tentunya, contoh paling sederhana adalah pada proses procurement.

E. HAKIKAT KELAYAKAN USAHA

Menurut Kasmir dan Jakfar (2012:7),” Studi kelayakan usaha atau bisnis

adalah suatu aktivitas yang mendalami tentang sebuah usaha atau bisnis yang akan

dijalankan, dalam rangka memutuskan layak atau tidak usaha tersebut

diaplikasikan.”

Setidaknya ada lima bidang yang akan diteliti dan dianalisis dalam studi

kelayakan dalam suatu usaha, yaitu:

- Deskripsi pasar

- Deskripsi bisnis

- Teknologi yang diperlukan

- Detail finansial dan struktur organisasi bisnis tersebut

- Kesimpulan bagaimana bisnis yang dirintis bisa maju

1.1 Studi Kelayakan Usaha, Beserta Tujuan, Aspek dan Tahapannya

a. Studi Kelayakan Usaha

Studi kelayakan usaha dibutuhkan saat seseorang akan memulai dan

menjalankanbisnis. Langkah ini dilakukan dengan cara melakukan riset yang

mendalam.

17
Seperti namanya, studi kelayakan bisnis atau usaha dapat membantu

sebuah perusahaan karena memberikan jawaban layak atau tidaknya sebuah

rencana usaha.

Manfaatkan perlindungan atas biaya berobat di rumah sakit untuk seluruh

karyawan dari asuransi kesehatan perusahaan. Dengan memanfaatkan asuransi

tersebut, perusahaan turut melindungi karyawan secara finansialnya. Studi

kelayakan dalam sebuah usaha tidak sembarangan dilakukan. Pebisnis harus

mengetahui maksud dan tujuan, aspek, dan tahapan-tahapannya.

b. Tujuan Studi Kelayakan Usaha

Beberapa tujuan dari adanya studi kelayakan bisnis, di antaranya:

1) Memperlancar sebuah perencanaan

Sebuah bisnis membutuhkan perencanaan yang berguna untuk

masa depan bisnis itu sendiri dan prediksi-prediksi kemungkinan yang

terjadi. Perencanaan tersebut bisa dirancang dengan melibatkan jumlah

modal, waktu pelaksanaan, lokasi, tata cara pelaksanaan, besar

keuntungan, dan pengawasan atas penyimpangan.

2) Agar terhindar dari risiko kerugian

Studi kelayakan bisnis dapat memperkecil kerugian, baik yang

mudah ataupun yang susah dikendalikan. Kalau sudah terkendali, stagnasi

dalam berbisnis bisa terjamin.

3) Mempermudah pelaksanaan pekerjaan

Perencanaan yang dibuat secara tepat dapat mempermudah

pengaplikasian kerja, jadi para karyawan punya pedoman dan tetap fokus

18
pada tujuan. Alhasil, rencana bisnis berjalan sesuai dengan yang

direncanakan.

4) Mempermudah pengawasan

Berkat pengaplikasian yang sesuai rencana, maka pengawasan pun

akan lebih mudah dijalankan. Tujuan pengawasan adalah memastikan

semua kegiatan usaha sesuai dengan rencana awal.

5) Mempermudah pengendalian

Studi kelayakan bisnis mampu meminimalisir penyimpangan

apabila ada kasus yang terjadi saat bisnis dijalankan. Contohnya, untuk

menghindari penyimpangan dalam bidang keuangan, perusahaan bisa

menggunakan software akuntansi.

Miliki asuransi jiwa bebas riba dengan sistem bagi hasil terbaik

dari Asuransi Bumiputera Syariah di Lifepal. Selain santunan, kamu juga

akan mendapatkan hasil investasi dan pengembangan dana kontribusi.

c. Aspek-aspek studi kelayakan usaha

Pebisnis haruslah teliti dalam melakukan studi kelayakan bisnis walaupun

pada dasarnya aspek-aspeknya fleksibel, bisa ditambah atau dikurangi disesuaikan

dengan kebutuhan.

Ada beberapa aspek dasar yang pasti akan diteliti ketika analisis

dilakukan, antara lain:

1) Aspek hukum atau legalitas

Aspek hukum atau legalitas erat kaitannya dengan semua hal yang

berhubungan dengan legalitas atau ketentuan pendirian perusahaan.

19
Poin-poin yang umum dianalisis yaitu :

- Izin lokasi

- Surat tanda daftar perusahaan

- NPWP

- Akta pendirian perusahaan dari notaries

- Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

2) Aspek ekonomi dan budaya

Aspek ekonomi dan budaya pada studi kelayakan usaha

menganalisis dampak yang diakibatkan oleh perusahaan di sekitar lokasi.

Sejauh mana perusahaan memengaruhi kebudayaan daerah sekitar. Jika

dilihat dari sisi ekonomi, studi kelayakan bisnis menganalisis dampak pada

tingkat pendapatan perkapita di wilayah perusahaan didirikan.

3) Aspek pasar dan pemasaran

Aspek yang ke tiga adalah pasar dan pemasaran yang menganalisis

peluang produk di pasaran.

Beberapa hal yang perlu dianalisis adalah:

- Potensi pasar

- Jumlah konsumen

- Daya beli masyarakat

- Segmentasi

- Situasi persaingan

20
4) Aspek manajemen

Dalam studi kelayakan usaha aspek ini berkaitan erat dengan

operasional perusahaan dari sisi pembangunan dan pengembangan. Aspek

ini cakupannya sangat luas. Semua hal terkait operasional perusahaan

masuk dalam kategori ini, dari manajemen sumber daya hingga finansial

perusahan.

5) Aspek keuangan

Modal termasuk hal utama yang harus dimiliki sebelum berbisnis.

Aspek keuangan mempunyai andil dalam menentukan nasib perusahaan.

d. Tahapan Penerapan Studi Kelayakan Usaha

Bagaimana cara melakukan studi kelayakan bisnis? Nah, untuk melakukan

studi kelayakan usaha, setidaknya ada beberapa tahap yang harus dilalui:

1) Penemuan ide untuk pengembangan usaha

Inisiatif ide adalah tahap awal dari studi kelayakan bisnis yang bisa

juga digunakan untuk melihat peluang dari ide usaha yang dibuat. Ide yang

sudah ditemukan masih butuh proses penelitian agar bisa terealisasi

menjadi sebuah usaha. Urgensi tahap ini untuk melihat persaingan. Proses

ini harus dilakukan dengan baik untuk meminimalisir kegagalan.

2) Penelitian terhadap potensi dari penemuan ide

Seperti yang sudah dijelaskan bahwa studi kelayakan perlu

dilakukan penelitian. Langkah ini bertujuan untuk mengetahui potensi

inisiatif dengan cara penelusuran aspek studi kelayakan bisnis yang ada

dan implikasi potensinya.

21
3) Evaluasi

Selain aspek hukum, evaluasi usaha juga meliputi beberapa aspek

lainnya:

- Manajemen

- Keuangan

- Sumber daya manusia

Dari aspek tersebut, pebisnis bisa melakukan pengkajian di semua

lini melalui bentuk faktor-faktor produksi.

4) Penentuan

Tahap ini akan menentukan layak atau tidaknya usaha yang

direncanakan. Kalau tidak, maka diperlukan penelitian ulang atau

menjalankan inisiatif baru pengembangan usaha lainnya.

5) Tahap perencanaan pelaksanaan

Jika dinilai layak, tahap selanjutnya adalah realisasi perencanaan

yang bisa diinisiasi dengan penjadwalan dan persiapan. Di tahap ini usaha

yang dijalankan harus mendapatkan komitmen dari para pihak manajemen,

para investor, kreditor, pemerintah bahkan masyarakat.

6) Pelaksanaan usaha

Risiko dan hambatan usaha sudah lumrah terjadi, maka diperlukan

perbaikan rencana awal. Selain itu, perubahan kondisi lingkungan

mungkin saja terjadi, jadi penyesuaian pada kondisi ini perlu ditata ulang.

22
F. PENETAPAN KELAYAKAN USAHA BARU

Penetapan kelayakan usaha pada dasarnya dapat diartikan sebagai hasil dari

sebuah analisis usaha yang menyatakan bahwasanya bisnis tersebut telah layak

untuk dijalankan dan ditawarkan ke konsumennya. ada beberapa aspek yang bisa

dijadikan pendekatan. Berikut ini di antaranya yang paling sering digunakan:

1. Aspek manajemen

Salah satu aspek studi kelayakan bisnis adalah aspek manajemen. Aspek

satu ini berhubungan dengan operasional bisnis, mulai dari tahap pembangunan

hingga pengembangan. Bisa dibilang, inilah aspek yang cakupannya paling luas.

2. Aspek keuangan

Setiap bisnis pasti butuh modal untuk bisa berjalan. Maka dari itu, aspek

keuangan merupakan salah satu indikator yang bisa digunakan untuk menilai

kelayakan sebuah proyek bisnis.

3. Aspek hukum

Aspek hukum membahas tentang syarat-syarat hukum yang harus dipenuhi

perusahaan. Apakah ada kemungkinan sistem akan bertentangan dengan hukum?

Jika iya, bagaimana solusinya, dan jika tidak, apa saja yang harus dipersiapkan

agar usaha Anda nantinya legal dan sah di mata hukum.

4. Aspek pasar dan pemasaran

Target pasar dan cara pemasaran merupakan elemen penting dalam bisnis.

Tanpa adanya pelanggan, mustahil bisnis bisa berjalan. Maka, tidak

mengherankan jika pasar dan pemasaran pun menjadi aspek studi kelayakan usaa.

23
Dalam aspek ini, yang dinilai adalah potensi pasar, segmentasi pasar, perkiraan

jumlah konsumen yang bisa didapat, daya beli target pasar, hingga situasi

persaingan bisnis.

5. Aspek ekonomi dan budaya

Terakhir, aspek studi kelayakan bisnis adalah ekonomi dan budaya. Aspek

ini menyoroti bagaimana peran usaha terhadap lingkungan di sekitar mereka,

apakah bisnis tersebut memberikan manfaat ekonomis untuk lingkungan

sekitarnya atau justru merugikan.

Berikut adalah tahapan yang umum dilakukan:

1. Penemuan ide untuk mengembangkan usaha

Coba gambarkan ide usaha anda dengan jelas, Jika mulanya hanya

perkiraan kasar, coba tambahkan detail agar gambaran tersebut makin konkret.

Anda bisa berangkat dari sebuah masalah yang ada di masyarakat. Produk yang

akan Anda jual adalah solusi atas masalah tersebut. Misalnya, di daerah tempat

tinggal Anda belum ada yang menjual sarapan, padahal area tersebut merupakan

daerah pabrik dan banyak pekerja. Dari situ, bisa muncul ide usaha untuk menjual

menu sarapan saat pagi hari.

2. Analisis awal

Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis awal. Coba perhatikan

bagaimana nanti usaha tersebut berjalan, apa saja keunggulannya, hingga

hambatan yang mungkin muncul. Kembali pada ide menjual menu sarapan. Anda

sudah punya target pasarnya, tapi bagaimana cara agar produk tersebut menarik?

24
Apa produk yang kira-kira tinggi peminatnya? Berapa perkiraan biaya produksi

yang diperlukan?

3. Evaluasi

Jika Anda sudah menemukan keunggulan dan hambatan yang nantinya

akan muncul, sekarang waktunya melakukan evaluasi. Ukurlah dengan cermat,

apakah keunggulan yang Anda miliki ini mampu mengatasi potensi hambatan?

4. Penentuan kelayakan

Ide bisnis dikatakan layak jika hasil evaluasi menunjukkan bahwa

keunggulan usaha Anda melampaui hambatan. Dari sini, Anda bisa mengambil

keputusan untuk melanjutkan ide usaha tersebut dan mulai merancang usaha atau

justru memilih berhenti dan mencari ide lain.

5. Perencanaan pelaksanaan

Keputusan sudah bulat untuk memulai usaha? Sekarang waktunya

membuat rencana pelaksanaan. Anda bisa menggunakan hasil studi kelayakan

sebagai panduan untuk mulai mendirikan usaha Anda.

6. Pelaksanaan

Kini waktunya mulai menjalankan usaha Anda. Semuanya memang terasa

baru, tapi tidak perlu khawatir. Studi kelayakan bisnis yang telah Anda lakukan

sebelumnya akan membantu. Jangan lupa juga untuk selalu melakukan evaluasi

secara berkala agar kinerja bisnis tetap optimal.

25
G. TARGET SEBAGAI PILAR KEBERHASILAN

Cara berpikir yang tepat memberikan dasar yang kuat untuk mencapai

keberhasilan. Tetapi itu hanya bagian pertama dari strategi-strategi keberhasilan.

Setelah Anda membentuk dasarnya, maka Anda sudah bisa mulai membangun

keberhasilan di atasnya.Tanpa target, keberhasilan takkan pernah dicapai, karena

kita dapat dikatakan berhasil justru kalau dapat mencapai target-target yang telah

kita tentukan sendiri. Kenyataannya, target ini malahan lebih menentukan

dibandingkan dengan hasil akhir yang diinginkan karena sangat membantu dala m

perjalanan kita menuju pintu sukses. Oleh karena itu, target bisa diibaratkan

sebagai tonggak-tonggak penunjuk arah menuju sukses.

Berikut ini beberapa kepentingan ataupun keutamaan dalam menetapkan

sebuah target.

1.1 Target Memotivasi Kerja Ketika Anda sudah menentukan target-target

Anda, maka target-target itu akan berjalan dengan dua arah: Anda bekerja

untuknya dan sebaliknya target-target itu bekerja untuk Anda. Target itu akan

memberi sasaran yang jelas untuk Anda capai. Jika Anda menjalankannya dan

menyelesaikannya, maka Anda akan mendapatkan perasaan puas dan lega. Bagi

sebagian orang, merancang target dan berusaha untuk mencapainya bisa

merupakan tantangan yang mengasyikan. Lama kelamaan, ketika Anda terus

bersemangat untuk mencapai target-target tersebut, cara Anda bekerja maupun

berpikir akan berubah.

1.2 Target Memacu Keinginan Seiring kita bertemu dengan orang yang tidak

bahagia dengan kehidupannya dan keadaan di sekelilingnya.

26

Anda mungkin juga menyukai