Anda di halaman 1dari 8

KONSEP EKONOMI ISLAM

A. Pendahuluan

Ekonomi islam pada hakikatnya adalah upaya pengalokasian


sumber-sumber daya untuk memproduksi barang dan jasa sesuai petunjuk
Allah SWT untuk memperoleh Ridho-Nya. Konsep ekonomi dalam
pengertian demikian telah ada sejak manusia memikirkan kebutuhannya,
dan akan senantiasa ada dalam kehidupan manusia. Namun demikian,
ekonomi islam sebagai kajian yang berdiri sendiri dengan menggunakan
ilmu-ilmu modern, terlepas dari ilmu fiqih. Akan tetapi, kajian modern
tentang konsep dan prinsip-prinsip ekonomi menurut tradisi keilmuan
Barat sejak Adam Smith menerbitkan bukunya “The Wealth of Nation”
pada tahun 1776.

Dalam konteks sosial-ekonomi, ajaran Islam bersifat dinamis


sertakeberpihakannya pada keadilan sosial bersifat mutlak.Ajaran Islam
tentangekonomi merupakan bagian dari visi besarnya tentang etika
universal. Aspekbaru ekonomi islam yang berbeda dengan lainnya, baik
ekonomi Neo-Klasik,Marxis, Institusional dan lain-lain adalah
keberpihakannya pada nilai etik-religius.Ilmu ekonomi dalam Islam
berkembang secara bertahap sebagai suatubidang ilmu interdisipilin yang
menjadi bahan kajian para fuqaha, mufasir,filosof, sosiolog, dan politikus.

Masalah dalam ekonomi islam adalah distribusi yang tidak merata,


sedangkan konvensional kelangkaan. Solusi yang ditawarkan islam antara
lain: Masyarakat memiliki hak khiyar. Hak khiyar adalah salah satu hak
bagi kedua belah pihak yang melakukan transaksi (akad) ketika terjadi
beberapa masalah dalam transaksi yang dimaksud. Hak khiyar sendiri
terbagi menjadi: Khiyar Tadlis (membatalkan karena barangnya cacat),
Khiyar Aib (kurangnya nilai dikalangan ahli pasar), Khiyar Syarat (hak

1
pilih) yang dijadikan syarat keduanya. Masyarakat menyelesaikannya
dengan media Al-Shulhu (perdamaian)

B. Pengertian dan Dasar Hukum Ekonomi Islam

1. Pengertian Ekonomi Islam


Ekonomi Islam adalah sebuah sistem ilmu pengetahuan yang
menyoroti masalah perekonomian.Sama seperti konsep ekonomi
konvensional lainnya. Hanya dalam sistem ekonomi ini, nilai-nilai islam
menjadi landasan dan dasar dalam setiap aktivitasnya.
Beberapa ahli mendefinisikan ekonomi islam sebagai suatu ilmu
yang mempelajari perilaku manusia dalam usaha untuk memenuhi
kebutuhan dengan alat pemenuhan kebutuhan yang terbatas dalam
kerangka syariah.
a. Muhammad Abdul Mannan
Ilmu ekonomi islam adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari
masalah-masalah ekonomi masyarakat yang diilhami oleh nilai-nilai
islam.
b. M. Umer Chapra
Ekonomi islam adalah sebuah pengetahuan yang membantu upaya
relisasi kebahagiaan manusia melalui alokasi dan distribusi sumber
daya yang terbatas yang berada dalam koridor yang mengacu pada
pengajaran islam tanpa memberikan kebebasan individu atau tanpa
perilaku makro ekonomi yang berkesinambungan dan tanpa
ketidakseimbangan lingkungan.
c. Syed Nawab Haider Naqvi
Ilmu ekonomi islam merupakan kajian tentang perilaku ekonomi orang
islam representatif dalam masyarakat muslim modern.
Berdasarkanuraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ekonomi
islam adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang berupaya untuk
memandang, menganalisis, dan akhirnya menyelesaikan permasalahan-
permasalahan ekonomi dengan cara-cara yang islami.

2
Menurut Abdul Mannan, ilmu ekonomi islam tidak hanya
mempelajari individu sosial melainkan juga manusia dengan bakat
religius manusia itu sendiri.
2. Dasar Hukum Ekonomi Islam
Sebuah ilmu tentu memiliki landasan hukum agar bisa dinyatakan
sebagai sebuah bagian dari konsep pengetahuan.
Beberapa dasar hukum islam tersebut diantaranya adalah sebagai
berikut:

a. Al-Qur’an
Al-Qur’an memberikan ketentuan-ketentuan hukum muamalat
yang sebagian besar berbentuk kaidah-kaidah umum; kecuali itu
jumlahnya pun sedikit. Misalnya, dalam Q.S Al-Baqarah:188 terdapat
larangan makan harta dengan cara yang tidak sah, antara lain melalui
suap yaitu sebagai berikut,

7‫َواَل تَْأ ُكلُ ْٓوا اَ ْم َوالَ ُك ْم بَ ْينَ ُك ْم بِ ْالبَا ِط ِل َوتُ ْدلُ ْوا بِهَٓا اِلَى ْال ُح َّكا ِملِتَْأ ُكلُ ْوا‬

ࣖ ‫اسبِااْل ِ ْث ِم َواَ ْنتُ ْم تَ ْعلَ ُم ْو َن‬


ِ َّ‫فَ ِر ْيقًا ِّم ْن اَ ْم َوااِل لن‬

“Dan janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang
batil, dan (janganlah) kamu menyuap dengan harta itu kepada para
hakim, dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta
orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui.”

Dalam Q.S An-Nisa:29 terdapat ketentuan bahwa perdagangan atas


dasar suka rela merupakan salah satu bentuk muamalat yang halal
yaitu sebagai berikut,

‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذي َْن ٰا َمنُ ْوا اَل تَْأ ُكلُ ْٓوا اَ ْم َوالَ ُك ْم بَ ْينَ ُك ْم بِ ْالبَا ِط ِل آِاَّل اَ ْن تَ ُك ْو َن‬

3
َ ‫اض ِّم ْن ُك ْم ۗ َواَل تَ ْقتُلُ ْٓوا اَ ْنفُ َس ُك ْم ۗ اِ َّن هّٰللا َ َك‬
‫ان بِ ُك ْم َر ِح ْي ًما‬ ٍ ‫ارةً َع ْن تَ َر‬
َ ‫تِ َج‬

“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan


harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam
perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara
kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu.Sungguh, Allah Maha
Penyayang kepadamu.”

b. Hadits
Hadits Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Ad-
Daruquthni, dari Sa’id Al-Khudri ra. Bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Janganlah merugikan diri sendiri dan janganlah merugikan
orang lain.”

C. Latar Belakang Kegiatan Ekonomi Dalam Islam


Kegiatan ekonomi pada dasarnya merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari sisi kehidupan manusia.Asumsi ini didasarkan pada
pemahaman bahwa ekonomi merupakan pengetahuan tentang peristiwa
dan persoalan yang berkaitan dengan upaya manusia secara personal
ataupun kelompok dalam memahami kebutuhan yang tidak terbatas
namun dihadapkan dengan keadaan dimana sumber daya yang terbatas.
Mu’amalah adalah hubungan manusia dengan manusia dalam
usahanya untuk mendapatkan alat-alat keperluan jasmaninya dengan
cara sebaik-baiknya sesuai ajaran dan tuntunan agama.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surah Al-Ma’idah:2

ِ ‫اونُ ْوا َعلَى ااْل ِ ْث ِم َو ْال ُع ْد َو‬


‫ان ۖ َواتَّقُوا‬ َ ‫َوتَ َعا َونُ ْوا َعلَى ْالبِرِّ َوالتَّ ْق ٰو ۖى َواَل تَ َع‬

‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
ِ ‫َ ۗاِ َّن َ َش ِد ْي ُد ْال ِعقَا‬
‫ب‬

4
“ Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat
siksaan-Nya.”

Ibadah dan Mu’amalat mempunyai arti yang berbeda. Adapun


ibadah pokok asalnya adalah tidak boleh dilakukan kecuali berdasarkan
apa yang diperintahkan oleh Allah SWT. Mu’amalat pokok asal
usulnya adalah boleh melakukan apa saja yang dianggap baik dan
mengandung kemaslahatan bagi umat manusia, kecuali yang
diharamkan oleh Allah SWT.

D. Prinsip Dasar Ekonomi Islam


Secara umum prinsip ekonomi islam terbagi menjadi tiga bagian.
Prinsip-prinsip ekonomi islam berdasarkan lima nilai universal yang
meliputi tauhid (keimanan), ‘adl (keadilan), nubuwwah (kenabian),
khilafah (pemerintah) dan ma’ad (hasil).Dari kelima nilai universal
tersebut, dibangunlah tiga prinsip derivatif yaitu kepemlikan multijenis,
kebebasan bertindak atau berusaha, keadilan sosial.
Lima nilai universal memiliki fungsi seperti fondasi, yaitu
menentukan kuat tidaknya suatu bangunan.
1) Tauhid (keesaan Allah)
Memiliki arti bahwa semua yang kita lakukan di dunia akan
dilengkapi Allah di akhirat kelak
2) ‘Adl (keadilan)
Memiliki arti bahwa Allah telah memerintahkan manusia untuk
berbuat adil dan tidak menzalimi pihak lain demi memperoleh
keuntungan pribadi
3) Nubuwwah (kenabian)
Menjadikan sifat dan sikap Nabi sebagai teladan dalam melakukan
segala aktivitas di dunia.

5
4) Khilafah (pemerintahan)
Dalam Al-Qur’an Allah berfirman bahwa manusia diciptakan
untuk menjadi khalifah di bumi, artinya untuk menjadi pemimpin
dan pemakmur bumi.Karena itu pada dasarnya setiap
manusiaadalah pemimpin.Ini berlaku bagi semua manusia, baik
dia sebagai individu, kepala keluarga, pemimpin masyarakat atau
kepala Negara.
5) Ma’ad (hasil)
Dalam islam hasil (laba) yang diperoleh di dunia juga menjadi
laba di akhirat.

E. Ruang Lingkup Ekonomi Islam


Ruang lingkup ekonomi islam meliputi pembahasan atas berbagai
perilaku manusia yang sadar dan berusaha mencapai falah.Falah
dapat diartikan sebagai suatu kebahagiaan atau kesejahteraan di dunia
dan di akhirat.Dalam hal ini, perilaku ekonomi meliputi solusi yang
diberikan atas tiga permasalahan dasar ekonomi, yaitu konsumsi,
produksi, dan distribusi.
Ketiga aspek tersebut merupakan suatu kesatuan untuk
mewujudkan kemaslahatan dalam kehidupan. Kegiatan konsumsi,
produksi, dan distribusi harus menuju pada satu tujuan yang sama
yaitu mencapai maslahah yang maksimum bagi umat manusia.
 Konsumsi, harus berorientasi pada maslahah maksimum sehingga
tetap terjaga keseimbangan antar aspek kehidupan.
 Produksi, dilakukan secara efisien dan adil sehingga sumber daya
yang tersedia dapat mencukupi kebutuhan seluruh umat manusia.
 Distribusi sumber daya dan output harus dilakukan secara adil dan
merata sehingga memungkinkan setiap individu untuk memiliki
peluang mewujudkan maslahah bagi kehidupannya.

6
F. Kesimpulan
Ilmu ekonomi islam adalah pengetahuan dan aplikasi ajaran-ajaran
dan aturan-aturan syariah yang mencegah ketidak adilan dalam
pencarian dan pengeluaran sumber-sumber daya, untuk memberikan
kepuasan bagi manusia dan memungkinkan mereka melaksanakan
kewajiban-kewajiban mereka terhadap Allah dan masyarakat.
Ekonomi islam mempunyai beberapa tujuan, diantranya;
Menyediakan dan menciptakan peluang-peluang yang sama dan luas
bagi semua orang untuk berperan serta dalam kegiatan-kegiatan
ekonomi; Memberantas kemiskinan absolut dan memenuhi
kebutuhan-kebutuhan dasar bagi semua individu masyarakat, dan
tujuan utama ekonomi islam adalah mencapai falahdi dunia dan
akhirat.
Sumber utama ekonomi islam adalah Al-Qur’an dan Al-Sunnah
atau ajaran islam. Segala sesuatu yang bertentangan dengan dua
sumber tersebut harus dikalahkan oleh aturan kedua sumber
tersebut.Berbeda dengan ekonomi konvensional yang berdasarkan
pada hal-hal yang bersifat materialisme.

7
DAFTAR PUSTAKA

Mannan, M. Abdul, Chapra, M. Umer, Naqvi, S. N. Haider, Islam dan


Tantangan Ekonomi, Jakarta:Gema Insani, 2000
Deliarnov,Perkembangan Pemikiran Ekonomi, Edisi ke-3, Jakarta:
Rajawali Press, 2010
Djazuli, A, Kaidah-Kaidah Hukum Islam dalam Menyelesaikan Masalah-
Masalah yang Praktis, Jakarta: Kencana,2007
Hakim, Lukman, Prinsip-Prinsip Ekonomi Islami, Surakarta: Erlangga,
2012
Huda, Nurul, et al, Ekonomi Makro Islam; Pendekatan Teoritis, Jakarta:
Kencana, 2009
Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah, Juz 2, Beirut: Darur Fikr, 1607
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: CV. Toha
Putra, 1971

Anda mungkin juga menyukai