Anda di halaman 1dari 15

Makalah

PRINSIP-PRINSIP EKONOMI ISLAM

Disusun oleh:
Firmansah
1805906030093

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI


UNIVERITAS TEUKU UMAR
2019
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kehadiran ekonomi Islam telah memunculkan harapan baru bagi banyak orang,
khususnya bagi umat Islam akan sebuah ekonomi alternatif dari sistem ekonomi
kapitalisme dan sosialisme sebagai arus utama perdebatan sebuah sistem ekonomi
dunia, terutama sejak perang dunia II yang memunculkan banyak Negara-negara
Islam bekas jajahan imperialis. Dalam hal ini, keberadaan ekonomi Islam sebagai
sebuah model ekonomi alternatif memungkinkan bagi banyak pihak, muslim maupun
non muslim untuk melakukan banyak penggalian kembali berbagai ajaran Islam.
Khususnya yang menyangkut hubungan pemenuhan kebutuhan antar manusia melalui
aktivitas perekonomian maupun aktifitas lainnya.
Meskipun begitu, system ekonomi dunia saat ini masih dikendalikan oleh system
ekonomi kapitalisme, karena umat Islam sendiri masih terpecah dalam hal bentuk
implementasiekonomi Islam dimasing-masing Negara. Kenyataan ini oleh sebagian
pemikir Islam masih diterima dengan lapang karena ekonomi Islam secara
implementasinya di masa kini relatif masih baru. Masih perlu dilakukan banyak
sosialisasi dan pengarahan serta pengajaran kembali umat Islam untuk melakukan
aktifitas ekonominya sesuai dengan hukum Islam. Sementara sebagai lainnya menilai
bahwa faktor kekuasaan memainkan peran signifikan, karenanya mengkritisi bahwa
ekonomi Islam atau ekonomi syariah belum akan dapat sesuai dengan syariah jika
pemerintahnya sendiri belum menrapkan syariah dalam kebijakan-kebijakannya.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian Ekonomi Islam?


2. Apa saja prinsip-prinsip dalam Ekonomi Islam?
3. Bagaimana karakteristik Ekonomi Islam?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu Ekonomi Islam
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip yang ada dalam Ekonomi Islam
3. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik dalam Ekonomi Islam
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN EKONOMI ISLAM
Ekonomi Islam dapat didefinisikan sebagai sebuah studi tentang pengelolaan
harta benda menurut perspektif Islam. Ekonomi Islam merupakan ilmu yang
mempelajari perilaku ekonomi manusia yang perilakunya diatur berdasarkan
peraturan agama Islam dan didasari dengan tauhid sebagaiman dirangkum dalam
rukun Islam dan rukun iman. Ilmu ekonomi Islam merupakan ilmu pengetahuan
social yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh
nilai-nilai Islam.
Secara epistimologis ekonomi Islam dibagi menjadi dua disiplin ilmu, yang
pertama yaitu ekonomi Islam normatif, yaitu studi tentang hukum-hukum syariah
Islam yang berkaitan dengan urusan harta benda. Cakupannya adalah
kepemilikan, pemanfaatan kepemilikan, dan distribusi kekayaan kepada
masyarakat. Bagian ini merupakan pemikiran yang terikat nilai, karena diperoleh
dari sumber nilai Islam yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah melalui metode istinbat
hukum. Kedua, ekonomi Islam positif, yaitu studi tentang konsep-konsep Islam
yang berkaitan dengan urusan-urusan harta benda, khususnya yang berkaitan
dengan produksi barang dan jasa. Cakupannya adalah segala macam cara dan
sarana yang digunakan dalam proses produksi barang dan jasa. Bagaian ini tidak
harus mempunyai dasar konsep dari Al-Qur’an dan As-Sunnah, tapi cukup
disyaratkan tidak boleh bertentangan dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Segala aturan yang diturunkan Allah SWT dalam system Islam mengarah
pada tercapainya kebaikan, kesejahteraan, keutamaan, serta menghapuskan
kejahatan, kesengasaraan dan kerugian pada seluruh ciptaan-Nya. Demikian
halnya dalam hal ekonomi, tujuannya adalah membantu manusia mencapai
kemenangan di dunia dan akhirat.
Ekonomi Islam memiliki beberapa tujuan antara lain;
- Penyucian jiwa agar setiap muslim bisa menjadi sumber kebaikan bagi
masyarakat dan lingkungannya.
- Tegaknya keadilan dalam masyarakat. Keadilan yang dimaksud
mencakup aspek kehidupan dibidang hokum dan muamalah.
- Tercapainya maslahahatan yang mencakup, keselamatan keyakinan
agama, keselamatan jiwa, keselamatan akal, keselamatan keturunan dan keluarga
serta keselamatan harta benda.
Dalil Aqli atau dalil Akal tentang Ekonomi Islam
Dalam Islam, seluruh aktivitas kehidupan diatur. Dari kita bangun tidur
hingga tidur kembali. Dari masuk rumah hingga keluar rumah . Dari manusia baru
lahir hingga manusia itu meninggalkan dunia. Seluruhnya diatur oleh Islam.

Islam adalah agama yang sempurna, yang mengawal seluruh kehidupan


manusia . Seluruh aspek sosial kemasyarkatan. Sosial budaya, pemerintahan,
politik seluruhnya diatur oleh Islam.

Dalil naqli . Ayat ayat ekonomi


Hikmah kaya dan miskin:
ُ ‫ت لِيَتَّ ِخ َذ بَ ْع‬
… ‫ضهُ ْم بَ ْعضًا‬ ٍ ‫ْض َد َر َجا‬
ٍ ‫ق بَع‬ َ ‫نَحْ نُ قَ َس ْمنَا بَ ْينَهُ ْم َم ِعي َشتَهُ ْم فِي ْال َحيَا ِة ال ُّد ْنيَا َو َرفَ ْعنَا بَ ْع‬
َ ْ‫ضهُ ْم فَو‬
)32 :‫ (الزخرف‬..‫ًّا‬cd‫س ُْخ ِرًي‬

“… Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam


kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian
yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian
yang

lain….” (Az-Zukhruf: 32)

Pemerataan harta:
…)7 :‫ (الحشر‬.…‫َك ْي ال يَ ُكونَ دُولَةً بَ ْينَ األ ْغنِيَا ِء ِم ْن ُك ْم‬

“… Supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara
kamu….” (Al-Hasyr: 7)

Seputar zakat:
a) Perintah zakat:
)43 :‫َوأَقِي ُموا الصَّالةَ َوآتُوا ال َّز َكاةَ َوارْ َكعُوا َم َع الرَّا ِك ِعينَ (البقرة‬

“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang


yang ruku’.” (Al-Baqarah: 43)

b) 8 golongan mustahiq zakat:

ِ ‫ب َو ْالغ‬
ِ ‫َار ِمينَ َوفِي َسبِي ِل هَّللا‬ ِ ‫ين َو ْال َعا ِملِينَ َعلَ ْيهَا َو ْال ُم َؤلَّفَ ِة قُلُوبُهُ ْم َوفِي ال ِّرقَا‬
ِ ‫ات لِ ْلفُقَ َرا ِء َو ْال َم َسا ِك‬ َّ ‫إِنَّ َما ال‬
ُ َ‫ص َدق‬
‫هَّللا‬ ‫هَّللا‬
)60 :‫ضة ِمنَ ِ َو ُ َعلِي ٌم َح ِكي ٌم (التوبة‬ ً َ
َ ‫َوا ْب ِن ال َّسبِي ِل ف ِري‬

“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-


orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu’allaf yang dibujuk hatinya,
untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan
untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang
diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (At-
Taubah: 60)
Berikut pendapat para ahli : Pengertian ekonomi islam
Yusuf Qardhawi. Pengertian Ekonomi Islam merupakan ekonomi yang
berdasarkan pada ketuhanan. Esensi sistem ekonomi ini bertitik tolak dari Allah,
tujuan akhirnya kepada Allah, dan memanfaatkan sarana yang tidak lepas dari
syari’at Allah.
Umer Chapra. Menurutnya, ekonomi islam merupakan suatu cabang ilmu
pengetahuan yang membantu manusia dalam mewujudkan kesejahteraannya
melalui alokasi dan distribusi berbagai sumber daya langka sesuai dengan tujuan
yang ditetapkan berdasarkan syariah (al–‘iqtisad al–syariah) tanpa mengekang
kebebasan individu secara berlebihan, menciptakan ketidakseimbangan
makroekonomi dan ekologi, atau melemahkan solidaritas keluarga dan sosial serta
ikatan moral yang terjalin di masyarakat.
Muh. Nejatullah ash-Shiddiqi. Pengertian ekonomi islam adalah tanggapan
atau respon para pemikir muslim terhadap berbagai tantangan ekonomi pada masa
tertentu. Dalam hal ini mereka dituntun oleh Al-Qur’an dan sunnah serta akal
(pengalaman dan ijtihad).
M.M. Metwally. Ekonomi Islam merupakan ilmu yang mempelajari perilaku
muslim (yang beriman) dalam suatu masyarakat Islam yang mengikuti al Qur’an,
Hadis, Ijma dan Qiyas.
Ziauddin Ahmad. Ekonom yang berasal dari Pakistan ini merumuskan
pengertian ekonomi islam merupakan upaya pengalokasian sumber-sumber daya
untuk memproduksi barang dan jasa sesuai petunjuk Allah SWT untuk
memperoleh ridha-Nya.
M. Syauqi Al-Faujani. Ekonomi Islam merupakan segala aktivitas
perekonomian beserta aturan-aturannya yang didasarkan kepada pokok-pokok
ajaran Islam tentang ekonomi.
S.M. Hasanuzzaman. Ilmu ekonomi Islam adalah pengetahuan dan aplikasi
ajaran-ajaran dan aturan-aturan syariah yang mencegah ketidakadilan dalam
pencarian dan pengeluaran sumber-sumber daya, guna memberikan kepuasan bagi
manusia dan memungkinkan mereka melaksanakan kewajiban mereka terhadap
Allah dan masyarakat.”
Muh. Abdul Mannan. Ilmu ekonomi Islam adalah suatu ilmu pengetahuan
social yang mempelajari permasalahan ekonomi dari orang-orang memiliki nilai-
nilai Islam.”
Khursid Ahmad. Ilmu ekonomi Islam merupakan suatu upaya sistematis untuk
mencoba memahami permasalahan ekonomi dan perilaku manusia dalam
hubungannya dengan permasalahan tersebut dari sudut pandang Islam.”
M. Akram Khan. Ilmu ekonomi Islam adalah ilmu yang mempelajari
kesejahteraan manusia (falah) yang dicapai dengan mengorganisir sumber-sumber
daya bumi atas dasar kerjasama dan partisipasi.”
Veithzal Rivai dan Andi Buchari. Diuraikan pengertian ekonomi Islam
sebagai suatu ilmu multidimensi atau interdisiplin, komprehensif dan saling
terintegrasi, mencakup ilmu Islam yang bersumber dari Al Qur’an dan Sunnah
serta ilmu-ilmu rasional. Dengan ilmu tersebut, manusia dapat mengatasi
keterbatasan sumber daya untuk mencapai kebahagiaan.
Louis Cantori, Ekonomi Islam adalah upaya merumuskan ilmu ekonomi yang
berorientasi manusia dan berorientasi masyarakat yang menolak ekses
individualisme dalam ilmu ekonomi klasik.”
Dari sejumlah pengertian ekonomi Islam tersebut, dapat diambil beberapa
kesimpulan :
Ekonomi Islam merupakan suatu ilmu dan praktek kegiatan ekonomi
berdasarkan pada ajaran Islam yakni ajaran yang sesuai dan tidak bertentangan
dengan Al Qur’an dan Sunnah Nabi (Hadits) dengan esensi tujuan ekonomi islam
adalah mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan manusia di dunia dan akhirat.
Pemenuhan kebutuhan yang bervariasi melahirkan berbagai macam sistem
kehidupan termasuk sistem ekonomi. Dalam perspektif ekonomi Islam atau
ekonomi syariah, kebebasan disini dibatasi aturan main (the rule of game) yang
jelas dan kebutuhan (need) terbatas dengan sumber daya yang tidak terbatas, yang
tidak terbatas bukan kebutuhan tetapi keinginan (want).
Untuk menambahkan khasanah berfikir kita, maka ekonomi islam itu adalah :
Ekonomi islam atau ekonomi syariah adalah sebuah sistem ekonomi yg dalam
aktifitasnya melarang saling zholim menzholimi yg bertujuan meningkatkan
produktifitas dengan memacu sektor reel dan meggunakan zakat infaq dan
sedekah sebagai distribusi pemerataan ekonomi.
Secara spesifik yang dilarang dalam ekonomi islam yaitu saling zholim
menzholimi.
Secara umum ada tiga praktek yang sering terjadi dalam muamalah yaitu :
1. MAYSIR
Perkataan Maisir bermaksud memperolehi sesuatu dengan mudah atau
memperolehi keuntungan tanpa usaha. Islam melarang semua bentuk urusniaga di
mana keuntungan kewangan diperolehi hanya berdasarkan nasib atau spekulasi
dan bukannya dengan usaha gigih untuk mendapatkannya.

2.GHARAR
DEFINISI GHARAR Menurut bahasa Arab, makna al-gharar adalah, al-
khathr (pertaruhan). Sehingga Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menyatakan, al-
gharar adalah yang tidak jelas hasilnya (majhul al-‘aqibah). Sedangkan menurut
Syaikh As-Sa’di, al-gharar adalah al-mukhatharah (pertaruhan) dan al-jahalah
(ketidak jelasan). Perihal ini masuk dalam kategori perjudian.
HUKUM GHARAR Dalam syari’at Islam, jual beli gharar ini terlarang.
Dengan dasar sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits Abu
Hurairah yang berbunyi:
3.RIBA
Menurut bahasa atau lugat, pengertian ribaartinya ziyadah (tambahan) atau
nama’ (berkembang). Sedangkan menurut istilah pengertian dari riba adalah
penambahan pada harta dalam akad tukar-menukar tanpa adanya imbalan atau
pengambilan tambahan dari harta pokok atau modal secara batil.

B. Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam


Pada pelaksanaannya, sistem ekonomi Islam mengedapankan prinsip-prinsip
ekonomi yang bertujuan untuk mensejahterakan manusia. Adapun beberapa
prinsip ekonomi Islam adalah sebagai berikut:

1. Mencegah Kesenjangan Sosial


“Dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada rasul, supaya
kamu diberi rahmat.” (QS An-Nur: 56).

Dalam ekonomi Islam diutamakan untuk memberikan bantuan kepada orang lain
yang membutuhkan. Meskipun tetap memperbolehkan kompetisi, hal ini bukan
berarti mengesampingkan kepedulian terhadap orang lain dan lingkungan.

2. Tidak Bergantung Kepada Nasib atau Keberuntungan


“Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada
keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi
dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya.”…” (QS Al-Baqarah: 219).

Segala yang berhubungan dengan perjudian dan mengandalkan keberuntungan


adalah sesuatu yang dilarang dalam ekonomi Islam. Prinsip ekonomi Islam
mengacu pada kejelasan transaksi dan tidak bergantung pada keberuntungan yang
tidak jelas, apalagai sampai melalaikan kerja keras dan ikhtiar.
3. Mencari dan Mengelola Kekayaan Alam
“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan
carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.”
(QS Al Jumuah: 10).

Dalam prinsip ekonoi Islam, setiap manusia diharuskan mencari dan mengelola
sumber daya alam sebaik-baiknya. Hal ini termasuk dalam memaksimalkan hasil
bumi, hubungan kerjasama dengan orang lain, dan lain-lain.

4. Melarang Praktik Riba


“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa
riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS Al-
Baqarah: 278).

Seperti yang telah disebutkan di atas, sistem ekonomi Islam melarang praktik riba
dalam setiap kegiatn ekonomi karena dianggap dapat menyengsarakan peminjam
dana, khususnya mereka yang kurang mampu.

5. Membuat Catatan Transaksi dengan Jelas


“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara tunai
untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah
seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar” (QS Al Baqarah:
282).

Dalam ekonomi Islam, setiap transaksi yang terjadi harus dicatat dengan baik. Hal
ini bertujuan untuk mencegah terjadinya konflik atau masalah di masa depan
karena adanya potensi kelalaian atau lupa.
6. Mengutamakan Keadilan dan Keseimbangan dalam Berniaga.
“Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan
neraca yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”
(QS Al Isra: 35).

Dalam ekonomi Islam juga memerintahkan agar kegiatan niaga berjalan secara
adil dan seimbang. Artinya, setiap melakukan transaksi maka pembeli maupun
penjual tidak boleh melakukan hal-hal yang dapat merugikan satu sama lain,
misalnya menipu atau membohongi.

C. Karakteristik Ekonomi Islam


Ada beberapa karakteristik ekonomi Islam sebagaimana disebutkan dalam al-
Mawsuah al-Ilmiyah wa al-Amaliyah al-Islamiyah dalam Ghufran, yang dapat
diringkas sebagai berikut:

1. Harta kepunyaan Allah dan manusia khalifah harta. Karakteristik pertama


ini terdiri dari dua bagian, yaitu semua harta, baik benda maupun alat
produksi adalah milik (kepunyaan Allah), dan manusia adalah khalifah
atas harta miliknya. Hak milik pada hakikatnya adalah milik Allah.
Manusia menafkahkan hartanya itu haruslah menurut hukum-hukum yang
telah disyariatkan Allah.

2. Ekonomi Islam terikat dengan akidah, syariat (hukum) dan moral.


Hubungan ekonomi Islam dengan akidah Islam tampak jelas dalam
banyak hal, seperti pandangan Islam terhadap alam semesta yang
disediakan untuk kepentingan manusia. Di antara bukti hubungan
ekonomidan moral dalam Islam adalah:

a) Larangan terhadap pemilik dalam penggunaan hartanya yang dapat


menimbulkan kerugian atas harta orang lain atau kepentingan
masyarakat.
b) Larangan melakukan penipuan dalam transaksi.
c) Larangan menimbun emas dan perak atau sarana-sarana moneter
lainnya, sehingga mencegah peredaran uang, karena uang sangat
diperlukan buat mewujudkan kemakmuran perekonomian dalam
masyarakat. Menimbun uang berarti menghambat fungsinya dalam
memperluas lapangan produksi dan penyiapan lapangan kerja buat
para buruh.
d) Larangan melakukan pemborosan, karena akan menghancurkan
individu dalam masyarakat.

3. Ketiga: Keseimbangan antara kerohanian dan kebendaan. Islam adalah


agama yang menjaga diri, tetapi juga toleran (membuka diri). Selain itu,
Islam adalah agama yang memiliki unsur keagamaan (mementingkan segi
akhirat) dan sekularitas (segi dunia).

4. Keempat: Keadilan dan keseimbangan dalam melindungi kepentingan


individu dan masyarakat. Arti keseimbangan dalam sistem sosial Islam
adalah tidak mengakui hak mutlak dan kebebasan mutlak, tetapi
mempunyai batasan-batasan tertentu, termasuk dalam bidang hak milik.
Hanya keadilan yang dapat melindungi keseimbangan antara batasan-
batasan yang ditetapkan dalam sistem islam untuk kepemilikan individu
dan umum.

5. Bimbingan Konsumsi. Dalam konsumsi Islam mempunyai pedoman untuk


tidak melampaui batas yang dibutuhkan oleh tubuh dan tidak melampaui
batas-batas makanan yang dihalalkan.

6. Keenam: Petunjuk Investasi. Kriteria atau standar dalam menilai proyek


investasi, memandang ada lima kriteria yang sesuai dengan Islam untuk
dijadikan pedoman dalam menilai proyek investasi.

7. Ketujuh: Zakat. Zakat adalah sedekah yang diwajibkan atas harta seorang
muslim yang telah memenuhi syarat, bahkan ia merupakan rukun Islam
yang ketiga. Zakat merupakan sebuah sistem yang menjaga keseimbangan
dan harmoni sosial di antara muzzaki dan mustahik. Zakat juga bermakna
komitmen yang kuat dan langkah yang konkret dari negara dan
masyarakat untuk menciptakan suatu sistem distribusi kekayaan dan
pendapatan secara sistematik dan permanen.
8. Kedelapan: Larangan riba. Islam telah melarang segala bentuk riba
karenanya itu harus dihapuskan dalam ekonomi Islam. Pelarangan riba
secara tegas ini dapat dijumpai dalam al-Quran dan hadist. Arti riba secara
bahasa adalah ziyadah yang berarti tambahan, pertumbuhan, kenaikan,
membengkak, dan bertambah, akan tetapi tidak semua tambahan atau
pertumbuhan dikategorikan sebagai riba.

9. Kesembilan: Pelarangan Gharar. Ajaran islam melarang aktivitas ekonomi


yamg mengandung gharar. Gharar adalah sesuatu dengan karakter tidak
diketahui sehingga menjual hal ini adalah seperti perjudian.

10. Kesepuluh: Pelarangan yang haram. Dalam ekonomi Islam segala sesuatu
yang dilakukan harus halalan toyyiban, yaitu benar secara hukum Islam
dan baik dari perspektif nilai dan sesuatu yang jika dilakukan akan
menimbulkan dosa. Haram dalam hal ini bisa dikaitkan dengan zat atau
prosesnya dalam hal zat, Islam melarang mengonsumsi, memproduksi,
mendistribusikan, dan seluruh mata rantainya terhadap beberapa
komoditas dan aktivitasnya.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

· Ekonomi Islam merupakan ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi manusia


yang perilakunya diatur berdasarkan aturan agama Islam dan didasari dengan tauhid
sebagaimana dirangkum dalam rukun iman dan rukun Islam.
· Adapun prinsip dasar dari ekonomi Islam yaitu tauhid, akhlak dan
keseimbangan.
· Karakteristik dari ekonomi Islam antara lain;
- Harta yang ada di dunia ini adalah milik Allah
- Ekonomi terikat dengan Akidah, Syariah dan Moral
- Ekonomi Islam menciptakan keseimbangan antara kepentingan individu
dengan kepentingan umum
- Kebebasan individu dijamin dalam Islam
- Negara diberi wewenang turut campur dalam perekonomian
- Adanya zakat
- Larangan riba
DAFTAR PUSTAKA

[1] https://ekonomi-islam.com/pengertian-ekonomi-islam/
[2] https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/sistem-ekonomi-islam.html
[3] https://suduthukum.com/2015/11/karakteristik-ekonomi-islam.html
[4] http://tanbihun.com/analisis/prinsip-prinsip-ekonomi-islam/
[5] http://suherilbs.wordpress.com/ekonomi-mikro/ekonomi-makro/
[6] http://tanbihun.com/analisis/prinsip-prinsip-ekonomi-islam/
[7] http://hermanmoslem.blogspot.com/2009/11/prinsip-prinsip-ekonomi-islam.html
[8] http://suherilbs.wordpress.com/ekonomi-mikro/ekonomi-makro/

Anda mungkin juga menyukai