Anda di halaman 1dari 17

Makalah : Tafsir Ayat Ekonomi

HARTA DAN PENGELOLAANNYA DALAM ISLAM


Dosen Pengampuh : Mahfudz Lc.,M.E

Disusun Oleh:

Kelompok 3

Riska. L (18050101037)

Dewi Nurhalisa (18050101066)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KENDARI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

PRODI EKONOMI SYARIAH

KENDARI

T.A 2020

i
KATA PENGANTAR

ِ ‫حيم‬
ِ ‫لر‬
َّ ‫ن ٱ‬
ِ ‫م‬ َّ ‫ب ِ ۡسم ِ ٱللَّهِ ٱ‬
َٰ ‫لر ۡح‬
Segala puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah Swt. Karena telah
memberikan kami kesehatandan pemikiran sehingga dapat menyelesaikan makalah
Tafsir Ayat Ekonomi ini dengan judul “Harta dan Pengelolaannya Dalam Islam”.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan Makalah ini.

Makalah ini merupakan suatu proses pembelajaran bagi tim penulis. Dengan
demikian penulis memberanikan diri merangkai kalimat, menjadi sebuah alinea, dan
kerja keras kami selaku tim penulis berusaha sebaik mungkin dalam menyelesaikan
makalah tersebut. pada akhirnya dapat terbentuk sebuah makalah. Kami juga
menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang sifatnya membangun dari berbagai pihak kami terima dengan senang hati dan
penuh keikhlasan demi perbaikan dan kesempurnaan Makalah ini.

Semoga Makalah ini ada manfaatnya bagi para pembaca. Amin.

Kendari, 01 April 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................. i

KATA PENGANTAR........................................................................................... ii

DAFTAR ISI......................................................................................................... iii

BAB I PEMBAHASAN........................................................................................

A. Pengertian Harta........................................................................................
B. Unsur Harta................................................................................................
C. Fungsi Harta..............................................................................................
D. Ayat-ayat tentang Harta............................................................................
E. Sabab Al-Nuzul Ayat Harta.......................................................................

BAB II PENUTUP ...............................................................................................

A. Kesimpulan................................................................................................

Daftar Pustaka.......................................................................................................

iii
BAB I

PEMBAHASAN

A. Pengertian Harta

Harta dalam istilah Arab disebut dengan ‫ اﻟﻤﺎل‬yang berasal dari kata ‫ﯾﻤﯿﻞ‬
‫ﻣﯿﻼ‬- @‫ ﻣﺎل‬memuat arti condong, cenderung, dan miring, atau beraling dari tengah
ke salah satu sisi.

Secara terminologi memuat makna “segala sesuatu yang menyenangkan


manusia dan mereka pelihara, baik dalam bentuk materi maupun dalam bentuk
manfaat”.

Ada beberapa pendapat tentang definisi harta,antara lain;

a. Ulama Hanafiah tradisional dan Ulama Hanafiah Kontemporer “segala


sesuatu yang digandrungi manusia dan dapat dihadirkan ketika dibutuhkan”
atau “segala sesuatu yang dapat dimiliki, disimpan, dan dimanfaatkan ”
b. Mayoritas Ulama : “segala sesuatu yang mempunyai nilai, dan dikenakan
ganti rugi bagi orang yang merusak atau melenyapkannya”
c. Hasbi ash-Shiddiedy: “segala sesuatu yang diciptakan Allah selain manusia
untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, dapat dipelihara dan dikelola,
dapat disimpan, baik dalam waktu yang lama maupun tidak, mempunyai nilai
dan manfaat, baik berupa materi maupun bukan, dapat dimiliki secara
individual, maupun kolektif, dan berfungsi sebagai sarana transaksi”

Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa harta merupakan sebagai sesuatu


yang memiliki nilai, berwujud, dan dapat disimpan serta dapat diambil
manfaatnya.1

1
Suqiyah Musafa’ah, Tafsir Ayat Hukum Ekonomi dan Bisnis Islam. H.67-68
B. Unsur Harta

Berangkat dari definisi tentang harta, dapat disimpulkan bahwa unsur


harta ada empat yaitu :

1) Bersifat materi (‘ainiyyah) atau mempunyai wujud nyata.


2) Dapat disimpan dan dapat dimiliki (qabilan li tamlik).
3) Dapat dimanfa’atkan (qabilan li al-intifa;).
4) Uruf (adat atau kebiasaan) masyarakat memandangnya sebagai harta.2

C. Fungsi Harta
Adapun fungsi Harta adalah sbb :3
1) Harta bermanfaat sebagai menyempurnakan pelaksanaan ibadah yang khas
(madhah), sebab sebagai ibadah diperlukan alat-alat seperti kain sebagai
menutup aurat dalam pelaksanaan shalat, bekal sebagai melaksanakan ibadah
haji, berzakat, sedekah, hibah, wakaf, dan lainya.
2) Meningkatkan keimanan (ketakwaan) kepada Allah swt., sebab kekafiran
cenderung mendekatkan diri pada kekufuran, sehingga pemilikan harta
dimaksudkan sebagai meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt.
3) Harta juga bermanfaat sebagai meneruskan kehidupan dari satu periode ke
periode berikutnya.
4) Harta bermanfaat untuk penyeimbang antara kehidupan dunia dan akhirat.
5) Harta bermanfaat untuk sarana atau modal pokok sebagai mengembangkan
dan menegakan ilmu-ilmu, sebab ilmu tanpa modal akan terasa sulit,
misalnya, seseorang tidak bias kuliah di perguruan tinggi, bila ia tidak
memiliki biaya.

2
Azhari Akmal Tarigan, Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi Al-Qur’a, ( Bandung : Citapustaka Media
Perintis,2012 ). H.90
3
http://aminullahhasibuan.blogspot.com/2017/09/harta-pengertian-harta-pembagian-jenis.html?m=1
pada tanggal 06 april 2020, pukul 20:58
6) Harta juga bermanfaat sebagai memutarkan (mentasharuf) peranan-peranan
kehidupan seperti adanya pembantu dan tuan, adanya orang kaya dan orang
miskin yang saling membutuhkan, sehingga tersusunlah masyarakat yang
harmonis dan berkecukupan.
7) Sebagai menumbukan silaturahmi dan sedekah

D. Ayat-ayat tentang Harta


1. QS. Al-Kahfi (18) : 46

      


       

Artinya : Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi


amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di
sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.

 Tafsir ayat

Harta dan anak keturunan merupakan bagian dari perhiasan


kehidupan dunia. Di akhirat kelak, harta tersebut tidak memberikan
manfaat sama sekali kecuali bila ketika di dunia dibelanjakan pada perkara
yang diridai Allah. Adapun amalan dan ucapan yang diridai di sisi Allah
maka itulah yang lebih baik dari seluruh perhiasan dunia, dan merupakan
perkara terbaik yang diharapkan oleh manusia, karena perhiasan dunia itu
fana, sedangkan pahala amalan dan ucapan yang diridai di sisi Allah akan
senantiasa kekal.

 Tafsir Quraish Shihab

Harta benda dan anak merupakan keindahan dan kesenangan hidup


kalian di dunia. Akan tetapi semuanya tidak ada yang abadi, tidak ada yang
langgeng, dan pada akhirnya akan musnah. Kebaikan- kebaikan yang kekal
adalah yang terbaik untuk kalian di sisi Allah. Allah akan melipatgandakan
pahalanya dan itulah sebaik-baik tempat menggantungkan harapan bagi
manusia.4

 Tafsir Ringkas kementrian Agama

Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, baik dan


indah sifatnya serta bermanfaat bagi manusia, tetapi dapat memperdaya dan
tidak kekal; tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh yang dilakukan
karena Allah dan sesuai tuntunan agama adalah lebih baik pahalanya disisi
Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan yang dapat membawa
kepada kebahagiaan yang kekal sampai di akhirat nanti. Dan ingatlah pada
hari yang ketika itu Kami perjalankan gununggunung, yakni Kami
hancurkan sehingga ia menjadi bagai kapas yang beterbangan, dan engkau
akan melihat bumi itu rata karena tidak ada lagi gunung, tanaman ataupun
bangunan, dan Kami kumpulkan mereka di Padang Mahsyar, tempat
berkumpulnya seluruh manusia baik yang hidup dahulu maupun kemudian,
dan tidak Kami tinggalkan seorang pun dari mereka di dalam kuburnya,
yakni di alam barzakh.5

2. QS. At-Taghabun (64) : 15

         

Artinya : Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan


(bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.

 Tafsir Jalalayn

4
https://tafsirq.com/18-al-kahf/ayat-46 pada tanggal 06april 2020, pukul 04.26

5
https://tafsir.learn-quran.co/id/surat-18-al-kahfi/ayat-46 pada tanggal 06 April 2020, pukul 04.27
(Sesungguhnya harta kalian dan anak-anak kalian hanyalah cobaan)
bagi kalian yang melupakan kalian dari perkara-perkara akhirat (dan di sisi
Allah lah pahala yang besar) maka janganlah kalian lewatkan hal ini,
karena kalian sibuk dengan harta benda dan anak-anak kalian.

 Tafsir Quraish Shihab

Sesungguhnya harta dan anak kalian itu adalah cobaan. Allah


memiliki balasan amat besar yang diperuntukkan bagi mereka yang lebih
mengutamakan taat kepada Allah.6

 Tafsir Singkat Kementrian Agama

Manusia harus menyadari dengan penuh keinsafan peringatan Allah


pada ayat ini. Sesungguhnya harta kamu yang sangat kamu cintai dan anak-
anak kamu yang menjadi kebanggaan kamu hanyalah cobaan bagimu,
apakah kamu mengelolanya dengan baik dan benar, serta mendidik mereka
dengan agama yang lurus; dan di sisi Allah pahala yang besar bagi orang-
orang beriman yang mengelola harta dengan baik dan mendidik anak-anak
dengan benar. 16. Dalam menjalani hidup dan kehidupan ini, Allah
memberikan bimbingan. Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut
kesanggupanmu, karena Allah tidak membebani manusia kecuali sesuai
dengan kesanggupannya; dan dengarlah ayat-ayat Allah, serta taatlah
kepada-Nya; dan infakkanlah harta kamu yang baik, yaitu yang diperoleh
dengan cara yang halal kepada fakir miskin, karena infak itu hakikatnya
untuk diri kamu bekal di akhirat. Dan barang siapa dijaga dirinya dari
kekikiran dengan membiasakan diri sejak kecil menjadi dermawan; mereka
itulah orang-orang yang beruntung karena baik dan benar dalam mengelola
harta yang dititipkan Allah kepada mereka.

6
https://tafsirq.com/64-at-tagabun/ayat-15#tafsir-quraish-shihab tanggal 06 April 2020, pukul 05.06
3. QS. Al-Imran (3) : 4

          
         

Artinya :Sebelum (Al Quran), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia
menurunkan Al Furqaan . Sesungguhnya orang-orang yang kafir
terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan
Allah Maha Perkasa lagi mempunyai Balasan (siksa).

 Tafsir Jalalayn

(Sebelumnya) artinya sebelum diturunkannya Alquran (menjadi


petunjuk) hal dengan makna menunjukkan dari kesesatan (bagi manusia)
bagi orang-orang yang mengikuti kedua kitab itu. Pada Taurat dan Injil
'menurunkan' dipakai kata-kata 'anzala', sedangkan pada Alquran dengan
'nazzala' yang berarti secara berulang-ulang, berbeda dengan Taurat dan
Injil yang diturunkan sekaligus (dan diturunkan-Nya pula Al-Furqan)
artinya kitab yang memisahkan antara yang hak dan yang batil dan
disebutkannya secara keseluruhan. (Sesungguhnya orang-orang yang kafir
terhadap ayat-ayat Allah) misalnya pada Alquran dan lainnya (bagi mereka
disediakan siksa yang berat dan Allah Maha Tangguh) menguasai segala
urusan sehingga tak suatu pun yang dapat menghalangi-Nya untuk
menunaikan janji dan ancaman-Nya (dan mempunyai balasan siksa) artinya
hukuman berat terhadap orang yang durhaka, yang tak dapat dilakukan
oleh siapa pun.7

 Tafsir Quraish Shihab

Kedua kitab tersebut diturunkan sebelum al-Qur'ân agar dapat


menjadi petunjuk bagi umat manusia. Ketika mereka menyeleweng dari
7
https://tafsirq.com/3-ali-imran/ayat-4 tanggal 06 April 2020, pukul 05.05
ajarannya, Allah menurunkan al-Qur'ân sebagai pembeda antara kebenaran
dan kebatilan, penjelas antara petunjuk dan kesesatan. Al-Qur'ân adalah
kitab yang selalu benar. Siapa saja yang meninggalkan ajaran yang
dikandung di dalamnya dan mengingkari ayat-ayatnya, akan mendapatkan
siksaan yang pedih. Allah Mahakuasa. Tidak ada sesuatu apa pun yang
dapat mengalahkan- Nya. Dia akan membalas siapa saja yang perlu dibalas.

4. QS. An-Nisa (4) : 5

        


       

Artinya : Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum


sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu)
yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. berilah mereka
belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada
mereka kata-kata yang baik.

 Tafsir Jalalayn

Dan janganlah kamu serahkan) hai para wali (kepada orang-orang


yang bebal) artinya orang-orang yang boros dari kalangan laki-laki, wanita
dan anak-anak (harta kamu) maksudnya harta mereka yang berada dalam
tanganmu (yang dijadikan Allah sebagai penunjang hidupmu) qiyaaman
mashdar dari qaama; artinya penopang hidup dan pembela kepentinganmu
karena akan mereka habiskan bukan pada tempatnya. Menurut suatu qiraat
dibaca qayyima jamak dari qiimah; artinya alat untuk menilai harga benda-
benda (hanya berilah mereka belanja daripadanya) maksudnya beri
makanlah mereka daripadanya (dan pakaian dan ucapkanlah kepada
mereka kata-kata yang baik) misalnya janjikan jika mereka telah dewasa,
maka harta mereka itu akan diberikan semuanya kepada mereka.8

 Tafsir Quraish Shihab

Janganlah kalian serahkan kepada orang-orang yang belum


sempurna akalnya, yang tidak bisa mengatur harta benda, harta yang
menjadi hak milik mereka. Karena harta mereka dan harta anak yatim itu
seolah- olah harta kalian juga yang harus dijaga agar tidak hilang. Allah
telah menjadikannya sebagai sumber penghidupan. Dari keuntungannya,
berilah kepada mereka sekadar bagian yang mereka butuhkan untuk makan.
Berikan pula mereka pakaian. Pergaulilah mereka dengan baik dan
ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik, tanpa menyakiti dan
merendahkannya.

 Tafsir Ringkas Kementrian Agama

Setelah penjelasan tentang hak-hak anak yatim yang harus


dipenuhi, ayat ini menjelaskan larangan menyerahkan harta mereka bila
mereka belum mampu mengurus. Dan janganlah kalian serahkan kepada
orang yang belum sempurna akalnya, yaitu anak yatim atau orang dewasa
yang belum mampu mengurus, harta mereka yang ada dalam kekuasaan
kalian yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan, penyangga hidup,
penopang urusan, dan penunjang berbagai keinginan dalam kehidupan ini.
Sebab, dalam kondisi seperti itu mereka akan menghabiskan harta tersebut
secara sia-sia. Karena itu, berilah mereka belanja secukupnya dan pakaian
selayaknya yang bisa menutupi aurat dan memperindah penampilan, dari
hasil harta yang kalian usahakan itu. Bersikaplah lemah lembut dan

8
https://tafsirq.com/4-an-nisa/ayat-5 pada tanggal 06 april 2020, pukul 05.06
ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik sehingga membuat
perasaan mereka nyaman dan tenteram.

Setelah menjelaskan tentang larangan menyerahkan harta anak


yatim dalam kondisi mereka belum mampu mengelola, berikutnya Allah
memerintahkan agar para wali menguji terlebih dahulu kematangan
berpikir, kecerdasan, dan kemampuan mereka mengelola harta sebelum
menyerahkannya. Dan ujilah kecerdasan dan mental anak-anak yatim itu
dengan memperhatikan keagamaan mereka, kematangan berpikir, dan cara
membelanjakan harta, kemudian latihlah mereka dalam menggunakan harta
itu sampai hampir mereka cukup umur untuk menikah dengan
menyerahkan harta sedikit demi sedikit. Kemudian jika menurut pendapat
kamu melalui uji mental tersebut dapat diketahui dengan pasti bahwa
mereka betul-betul telah cerdas dan pandai dalam memelihara dan
mengelola harta, maka serahkanlah kepada mereka hartanya itu, sehingga
tidak ada alasan bagi kalian untuk menahan harta mereka. Dan janganlah
kamu, para wali, dalam mengelola harta ikut memakannya harta anak yatim
itu dan mengambil manfaat melebihi batas kepatutan, dan janganlah kamu
menyerahkan harta kepada mereka dalam keadaan tergesa-gesa
menyerahkannya sebelum mereka dewasa, karena kalian khawatir bila
mereka dewasa mereka akan memprotes kalian. Barang siapa di antara
pemelihara itu mampu mencukupi kebutuhan hidup untuk diri dan
keluarganya, maka hendaklah dia menahan diri dari memakan harta anak
yatim itu dan mencukupkan diri dengan anugerah dari Allah yang
diperolehnya. Dan barang siapa miskin, maka bolehlah dia makan harta itu
menurut cara yang patut sekadar untuk mencukupi kebutuhan hidupnya,
sebagai upah atau imbalan atas pemeliharaannya. Kemudian, apabila kamu
menyerahkan harta itu yang sebelumnya berada di tangan kamu kepada
mereka, maka hendaklah kalian adakan saksi-saksi ketika menyerahkan
harta itu kepada mereka.

Dan cukuplah Allah sebagai pengawas atas segala amal perbuatan


dan perilaku mereka. Dan Dia memperhitungkan semua perilaku tersebut
kemudian memberinya balasan setimpal.9

5. Q.S. adh-Dzhariyat (51): 19;


     

Artinya : Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang
meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.

 Tafsir Jalalayn

(Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang
meminta dan orang miskin yang tidak meminta-minta) karena ia
memelihara dirinya dari perbuatan itu.10

 Tafsir Quraish Shihab

Di dalam harta mereka terdapat hak orang-orang yang memerlukan,


baik yang meminta maupun yang tidak.11

 Tafsir Ringkas Kementrian Agama

Orang-orang yang bertakwa itu selalu taat dalam melaksanuanya itu


hanya dapat dipahami bagi orang-orang yang yakin, dan di samping itu,
sesungguhnya keagungan Allah juga banyak ditemukan pada dirimu
9
https://tafsir.learn-quran.co/id/surat-4-an-nisa/ayat-5 pada tanggal 06 April 2020, pukul 04. 32

10
https://tafsirq.com/-az-zariyat/ayat-19 pada tanggal 06 April 05.02

11
https://tafsirq.com/51-az-zariyat/ayat-19#tafsir-quraish-shihab pada tanggal 06 April 05.03
sendiri. Sesudah dipahami semua tanda-tanda itu, maka apakah kamu tetap
lalai dan tidak memperhatikan semua yang dapat disaksikan itu'.

E. Sabab Al-Nuzul Ayat Harta12


1) Q.S. at-Taghabun (64):15;

Menurut Hadits Riwayat Ata’ bin Yasar dan Ibnu Abbas r.a. ayat
tersebut turun di Madinah mengenai kasus Auf bin Malik alAshja’iy yang
memiliki keluarga dan anak, pada saat ada perintah  perang, dia selalu
ditangisi dan diratapi oleh anak dan keluarganya, sehingga hal ini
menghalangi dia menunaikan tugas perang, kasus ini lalu disampaikan kepada
Nabi saw, maka turunlah ayat tersebut.

2) Q.S. al-Kahfi (18): 46;


Ayat ini tidak ada riwayat sabab nuzulnya, tetapi dari sisi munasabah
atau korelasinya dengan ayat sebelumnya antara lain; ayat 45 menyebut
tentang perumpaan kehidupan dunia yang fana, yang akan tiada arti dan
lenyap, demikian juga harta kekayaan dan harta benda yang dibanggakan di
dunia.
3) Q.S.Ali Imran (3): 14;
Ayat ini juga tidak ada sabab nuzulnya, maka dapat ditelusuri
pemahaman maknanya dari korelasinya dengan ayat sebelum dan sesudahnya;
misalnya cinta dunia adalah merupakan salah satu karakter orang-orang yang
mengingkari anugerah Tuhan. Sehingga mampu melupakan hubungan
seseorang dengan Tuhannya. Dan harta merupakan bagian dari hiasan dunia
tersebut.
4) Q.S.an-Nisa’ (4): 5;

Ayat ini juga tidak memiliki sabab nuzul, dengan mengkaji ayat
sebelum dan sesudanya, maka dapat dipahami, bahwa harta adalah modal
12
Suqiyah Musafa’ah, Tafsir Ayat Hukum Ekonomi dan Bisnis Islam. H.66-67
kehidupan bagi kelayakan pihak yang berhak dan membutuhkan perlindungan
atas martabat dan harkat penghidupan.

BAB II

PENUTUP

A. Kesimpulan
1) Harta merupakan sebagai sesuatu yang memiliki nilai, berwujud, dan dapat
disimpan serta dapat diambil manfaatnya
2) Unsur Harta adalah :
 Bersifat materi (‘ainiyyah) atau mempunyai wujud nyata.
 Dapat disimpan dan dapat dimiliki (qabilan li tamlik).
 Dapat dimanfa’atkan (qabilan li al-intifa;).
 Uruf (adat atau kebiasaan) masyarakat memandangnya sebagai harta
3) Fungsi Harta adalah :
 Harta bermanfaat sebagai menyempurnakan pelaksanaan ibadah yang
khas (madhah),.
 Meningkatkan keimanan (ketakwaan) kepada Allah swt.,.
 Harta juga bermanfaat sebagai meneruskan kehidupan dari satu
periode ke periode berikutnya.
 Harta bermanfaat untuk penyeimbang antara kehidupan dunia dan
akhirat.
 Harta bermanfaat untuk sarana atau modal pokok sebagai
mengembangkan dan menegakan ilmu-ilmu.
 Harta juga bermanfaat sebagai memutarkan (mentasharuf) peranan-
peranan kehidupan.
 Sebagai menumbukan silaturahmi dan sedekah
4) Ayat-ayat tentang Harta : 1). QS. Al-Kahfi (18) : 46, 2). Q.S. at-Taghabun
(64):15; 3). Q.S.Ali Imran (3): 14; 4). Q.S.an-Nisa’ (4): 5; 5). Q.S. Adh-
Dzhariyat (51): 19

Daftar Pustaka

Akmal Tarigan, Azhari . 2012. Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi Al-Qur’an, Bandung : Citapustaka
Media Perintis.

Musafa’ah, Suqiyah, Tafsir Ayat Hukum Ekonomi dan Bisnis Islam. H.66-67

http://aminullahhasibuan.blogspot.com/2017/09/harta-pengertian-harta-pembagian-
jenis.html?m=1 pada tanggal 06 april 2020, pukul 20:58
https://tafsirq.com/18-al-kahf/ayat-46 pada tanggal 06april 2020, pukul 04.26

https://tafsir.learn-quran.co/id/surat-18-al-kahfi/ayat-46 pada tanggal 06 April 2020,


pukul 04.27

https://tafsirq.com/3-ali-imran/ayat-4 tanggal 06 April 2020, pukul 05.05


https://tafsirq.com/64-at-tagabun/ayat-15#tafsir-quraish-shihab tanggal 06 April
2020, pukul 05.06

https://tafsirq.com/4-an-nisa/ayat-5 pada tanggal 06 april 2020, pukul 05.06

https://tafsir.learn-quran.co/id/surat-4-an-nisa/ayat-5 pada tanggal 06 April 2020,


pukul 04. 32

https://tafsirq.com/-az-zariyat/ayat-19 pada tanggal 06 April 05.02

https://tafsirq.com/51-az-zariyat/ayat-19#tafsir-quraish-shihab pada tanggal 06 April


05.03

Anda mungkin juga menyukai