com
MAKALAH
Dosen Pembimbing:
DISUSUN OLEH
3. SALSABILA (3215.047)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah yang maha esa, karena
berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyusun makalah ini
dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas
mengenai AYAT DAN HADIST TENTANG HARTA DAN KEPEMILIKAN.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas silabus mata kuliah
HADIST EKONOMI dan yang memberi kami tugas yaitu bapak Dosen Rahmat
Firdaus, S.HI., M.E.Sy. Kami telah melakukakan beberapa observasi pada
beberapa sumber rujukan dan kami mendapatkan hasil yang cukup.
Terima kasih kepada para orang tua kami yang telah mendidik kami dari
kecil hingga sekarang, dan terima kasih pula untuk para guru yang telah mendidik
kami juga sehingga mengganggap kami sebagai anak sendiri dan untuk semua
pihak yang telah membantu kami dalam penyelesaian makalah ini.
Kami berharap makalah ini akan bermanfaat bagi teman-teman dan kami
menerima kritik dan saran apabila ada kesalahan dalam pembuatan makalah ini.
Penulis
i
henrisa.blogspot.com
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI ............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Semua Harta Kekayaan adalah Milik Allah SWT................................................ 2
B. Seorang Mukmin mengelola harta sesuai kehendak Allah SWT .........................3
C. Seorang Mukmin ketika memilki harta sama artinya bahwa ia sedang diamanati
Allah terhadap harta tersebut................................................................................. 4
D. Islam Mengakui Kepemilikan Individu................................................................. 7
E. Islam Mengakui Kepemilikan Publik.................................................................... 8
F. Perpindahan kepemilikan dan konsumsi harus secara benar............................... 10
G. Perlindungan mutlak atas kepemilikan................................................................ 11
ii
henrisa.blogspot.com
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Harta adalah salah satu dari sarana untuk berjuang di jalan Allah.
Kepemilikan atau milik adalah hubungan antara manusia dan harta yang
diakui oleh syariat dengan membuatnya memiliki kewenangan terhadapnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Semua Harta Kekayaan adalah Milik Allah SWT?
2. Apa Seorang Mukmin mengelola harta sesuai kehendak Allah SWT?
3. Apa Seorang Mukmin ketika memilki harta sama artinya bahwa ia
sedang diamanati Allah terhadap harta tersebut?
4. Apa Islam Mengakui Kepemilikan Individu?
5. Apa Islam Mengakui Kepemilikan Publik?
6. Apa Perpindahan kepemilikan dan konsumsi harus secara benar?
7. Apa Perlindungan mutlak atas kepemilikan?
C. Tujuan Penulisan
1. Dapat Memahami Semua Harta Kekayaan adalah Milik Allah SWT.
2. Dapat Memahami Seorang Mukmin mengelola harta sesuai kehendak
Allah SWT.
3. Dapat Memahami Seorang Mukmin ketika memilki harta sama artinya
bahwa ia sedang diamanati Allah terhadap harta tersebut.
4. Dapat Memahami Islam Mengakui Kepemilikan Individu.
5. Dapat Memahami Islam Mengakui Kepemilikan Publik.
6. Dapat Memahami Perpindahan kepemilikan dan konsumsi harus secara
benar.
7. Dapat Memahami Perlindungan mutlak atas kepemilikan.
1
henrisa.blogspot.com
BAB II
PEMBAHASAN
A. Semua Harta Kekayaan adalah Milik Allah SWT
Ahmad:
Nabi bersabda : Negara adalah milik Allah, hamba juga milik Allah,
jika engkau mendapat kebaikan maka lakukanlah atau tegakkanlah.
(Matan: Infirad)
Bukhori:
Nabi berdoa ditengah malam: Ya Allah segala puji milik Mu, engkau
yang menguasai langit dan bumi, segala puji bagi Mu yang menegakkan
langit dan bumi dengan segala isinya, segala puji bagi Mu, engkau cahaya
langit dan bumi, firman Mu adalah benar, janji Mu adalah benar, bertemu
dengan Mu adalah benar, surga neraka dan hari kiamat adalah benar
adanya. Hanya pada Mu kami berserah diri, hanya pada Mu kami beriman,
dan pada Mu kami menyerahkan diri, hanya pada Mu kami kembali, hanya
pada Mu kami berperkara dan mencari keputusan, maka ampunilah dosa
yang sudah dan belum kami lakukan, yang kami rahasiakan dan kami
tampakkan, engkau tuhan kami, tiada tuhan bagi kami selain Mu.
1
Bahrur Rosyid, Membangun Sistem Ekonomi Negara Berbasis Sistem Ekonomi Islam, Jurnal
Ekonomi Islam, Volume III No. 1, Juni 2012, hlm 79.
2
henrisa.blogspot.com
(Matan: Muslim 1288, Turmudzi 3340, Nasai 1601, Abi Daud 655, Ibnu
Majah 134, Ahmad 2575, 2612, 3673, 3197, 3289, Malik 451, Darimi 1448)
Kedua hadis tersebut dapat dipahami bahwa kepemilikan mutlak hanya milik
Allah swt. Kepemilikan manusia berarti kepemilikan terhadap harta yang
didasarkan pada agama, yaitu kepemilikan yang pada dasarnya hanya bersifat
sementara, dan bukan menguasai secara mutlak terhadap sumber produksi,
tetapi ia hanya memiliki kemanfaatannya. Semua yang ada di alam semesta
ini termasuk sumber daya alam bahkan harta kekayaan yang dikuasai manusia
adalah milik Allah swt.2
Manusia dianjurkan eksplorasi alam dengan cara yang baik, penuh syukur
dan tidak berlebihan karena semua yang dipunyai manusia adalah milik Allah
2
Ilfi Nur Diana, Hadis-Hadis Ekonomi, UIN MALIKI PRESS, Malang, 2012, hlm. 1-3.
henrisa.blogspot.com
dan akan kembali kepada Allah. Manusia hanya berusaha, Allah yang
menentukan setiap rezeki umat manusia.3
Status harta yang dimiliki manusia adalah (1) harta sebagai amanah
(titipan) dari Allah SWT. Manusia hanyalah pemegang amanah karena
memang tidak mampu mengadakan benda dari tiada. Dalam bahasa Einstein,
manusia tidak mampu menciptakan energy; yang mampu manusia lakukan
adalah mengubah dari satu bentuk energy lain. Pencipta awal segala energy
adalah Allah SWT. (2) Harta sebagai perhiasan hidup yang memungkinkan
manusia bisa menikmatinya dengan baik dan tidak berlebih-lebihan. Manusia
memiliki kecenderungan yang kuat untuk memiliki, menguasai dan
menikmati harta. Firman-Nya:
29. Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu
dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit.
dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu. (QS. Al-Baqarah (2): 29.5
4
Amin Qodri, Harta Benda Dalam Perspektif Hukum Islam, Jurnal Penelitian Universitas
Jambi Seri Humaniora, Volume 16 No. 1, Januari-Juni 2014, hlm 17-18.
5
Ali Akbar, Konsep Kepemilikan dalam Islam, Jurnal Ushuludin, Volume XVIII No. 2, Juli
2012, hlm 127.
henrisa.blogspot.com
Hadith ini menunjukkan bahwa dalam harta seseorang terdapat hak orang
lain. Inilah yang disebut dengan hak masyarakat yang berfungsi sosial untuk
kesejahteraan sesama manusia. Di samping itu, Rasulullah s.a.w. juga
melarang membuang-buang harta seperti yang tertuang dalam sabdanya:
Islam juga mengakui adanya hak individu dalam memiliki harta tetapi
dengan batas-batas tertentu sehingga tidak merugikan kepentingan
masyarakat umum. Senada dengan hal ini, Mustafa Ahmad Zarqa
berpendapat kebebasan seseorang dalam bertindak terhadap milik pribadinya
dibatasi oleh hal-hal yang terkait dengan kepentingan umum. Menurutnya,
setiap orang bebas untuk mencari harta sebanyak-banyaknya, tetapi cara
mendapatkan harta itu tidak boleh bertentangan dengan aturan syariat dan
tidak merugikan kepentingan orang lain. Oleh karena itu, cara bermuamalah
dengan riba, ihtikar, penipuan, penyeludupan, dan lain sebagainya adalah cara
yang diharamkan syara.
Orang Muslim berserikat dalam tiga hal, air, rumput, dan api,
memperjual belikannya haram. (HR. Ibnu Majah)
6
Rizal, Eksistensi Harta Dalam Islam (Suatu Kajian Analisis Teoritis), Jurnal Penelitian,
Volume 9 No. 1, Februari 2015, hlm 99-100.
7
Veithzal Rivai, Arifiandy Permata Veithzal, Marissa Greace Haque Fawzi, Islamic
Transaction Law In Business dari Teori ke Praktik, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2011, hlm. 214.
henrisa.blogspot.com
8
Rozalinda, Ekonomi Islam: Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas Ekonomi, Rajawali Pers,
Jakarta, 2015, hlm. 39-40.
henrisa.blogspot.com
1. Fasilitas umum yang jika tidak terdapat dalam suatu komunitas dapat
menyebabkan sengketa untuk mencarinya.
2. Bahan tambang yang jumlahnya tak terbatas.
Sumber daya alam yang sifat pembentukannya menghalangi untuk dimiliki
oleh individu (swasta). 9
Dalam filsafat ekonomi islam, hal yang menyangkut hajat hidup orang
banyak tidak boleh dikuasai oleh perseorangan, berapapun besar modal
seseorang masih dibatasi oleh kepemilikan Allah yang mutlak dan dibatasi
oleh kepentingan umum seperti air, udara dan minyak. Dan manusia harus
tunduk pada apa yang diatur oleh pemerintahannya untuk kepentingan
bersama.
Ibnu Majah:
9
Bahrur Rosyid, Op.cit., hlm. 80.
10
Ilfi Nur Diana, Op.cit., hlm. 7-8.
henrisa.blogspot.com
10
11
Rozalinda, Op.cit., hlm. 35.
henrisa.blogspot.com
11
12
Ilfi Nur Diana, Op.cit., hlm. 53-57.
henrisa.blogspot.com
12
Dan penjagaan hak milik ditetapkan dalam tingkatan saddu dzariat karena
merupakan dasar pegangan kehati-hatian dalam beramal ketika menghadapi
perbenturan mafsadat (kerusakan) dan maslahat (kebaikan). Allah berfirman:
Adapun Dasar Hukum perlin- dungan hak milik dalam hadits Rasulullah s.a.w
sebagai berikut:
13
13
Nurul Huda dan Rohmah Miftahul Jannah, Perlindungan Hak Merek Dagang Menurut
Hukum Islam,SUHUF, Vol. 24, No. 1, Mei 2012, hlm 7-9.
henrisa.blogspot.com
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
14
henrisa.blogspot.com
DAFTAR PUSTAKA
Rozalinda. 2015. Ekonomi Islam: Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas Ekonomi.
Jakarta: Rajawali Pers.
Rivai, Veithzal. dkk., 2011. Islamic Transaction Law In Business dari Teori ke
Praktik. Jakarta: PT Bumi Aksara
Akbar, Ali. 2012. Konsep Kepemilikan dalam Islam. Jurnal Ushuludin. Volume
XVIII No. 2.
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=275263&val=7155&titl
e=Konsep%20Kepemilikan%20dalam%20Islam. 29/9/2016.
Huda, Nurul dan Rohmah Miftahul Jannah. 2012. Perlindungan Hak Merek
Dagang Menurut Hukum Islam. SUHUF. Vol. 24 No. 1.
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/2909/1.%20NUR
UL%20HUDA.pdf?sequence=1&isAllowed=y. 30/9/2016.
Rizal. 2015. Eksistensi Harta Dalam Islam (Suatu Kajian Analisis Teoritis).
Jurnal Penelitian. Volume 9 No. 1.
http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/jurnalPenelitian/article/download/8
53/801. 10/11/2016 .
Qodri, Amin. Harta Benda Dalam Perspektif Hukum Islam. Jurnal Penelitian
Universitas Jambi Seri Humaniora. Volume 16 No. 1.
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=308072&val=893&title
=HARTA%20BENDA%20DALAM%20PERSPEKTIF%20HUKUM%20I
SLAM. 10/11/2016.
15