AL-ARIYAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Fiqih Muamalah Klasik
Dosen Pembimbing :
( Naili Velayati,S. Sy., M.H.I )
Disusun Oleh:
1. AHMAD SYAFI HUMAIDI
2. DEVI SILATURROHMI
3. RISKA NUR MAULIDIYAH
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Puja dan puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah
memberi hidayah serta rahmatnya sehingga memudahkan kami dalam
penyelesaian dalam pembuatan makalah dengan judul “AL-ARIYAH” yang
bermanfaat ini.
Tak lupa sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi
besar kita Muhammad SAW, yang telah mengajarkan kita dari jalan yang
jahiliyah menuju jalan yang di ridhoi oleh Allah SWT.
Makalah ini telah kami susun dengan sebaik-baiknya semoga apa yang
kami tuangkan dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Makalah yang telah kita tulis ini tentunya tak lepas dari kekurangan
maupun kelebihan dari segi bahasa maupun dari segi susunan kalimatnya. Maka,
dengan kelapangan hati, kami akan menerima kritik dan saran yang dari pembaca
semoga dapat memperbaiki apa-apa yang kurang baik dari makalah ini dan
menjadikan kami menjadi semakin berwawasan luas.
Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk masyarakat
luas, serta dapat menjadikan wawasan dan media informasi bagi msyarakat. Kami
mohon maaf jika ada kesalahan dari pembuatan makalah yang di sengaja maupun
tidak di sengaja.
Penyusun
DAFTAR ISI
2
Halaman
KATA PENGANTAR…………………………………….…………….. 2
DAFTAR ISI…………………………………………………………….. 3
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ................................................................... 4
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Dasar Hukum Ariyah ...................................... 5
B. Rukun Ariyah .......................................................................... 6
C. Syarat Ariyah ........................................................................... 7
D. Macam-macam Ariyah............................................................. 8
E. Problematika Ariyah dalam Hukum Islam .............................. 9
KESIMPULAN…………………………………………………….......... 12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
manusia saling berinteraksi antara yang satu dengan yang lain termasuk dalam
tersebut, selain dengan dilakukannya suatu transaksi yang disebut dengan jual
beli cara lain yang dapat dilakukan yaitu dengan dilakukannya suatu proses
pinjam meminjam atau yang dalam istilah muamalah lebih dikenal dengan
dengan keadaan ekonomi menengah kebawah hal ini karena proses pinjam
memenuhi kebutuhan pokok secara kontan, tujuan utama adanya suatu proses
memberikan pinjaman kepada orang lain dengan tujuan untuk menolong atau
membantu sesama maka itu akan bernilai ibadah, namun jika pemberian
B. Rumusan Masalah
4
BAB II
PEMBAHASAN
menukar.
oleh pemilik akan miliknya untuk dimanfaatkan oleh orang lain dengan tanpa
manfaat sesuatu yang halal kepada yang lain untuk diambil manfaatnya
dengan tidak merusak zatnya agar dapat dikembalikan zat barag itu. ‘Ariyah
dapat berlangsung dengan ucapan, perbuatan dan apa saja yang menunjukkan
itu. ‘Ariyah adalah suatu pekerjaan yang tergolong disunahkan oleh islam.
5
Dari Anas ra. berkata: pada suatu hari terjadi suara gemuruh yang
yang langsung dia naiki menuju sumber suara itu, setelah itu beliau kembali
jika memang ada tentu suara itu berasal dari gemuruhnya suara air laut”.
adalah sunnah dan bernilai pahala selama hal itu bertuuan untuk menolong
sesama, namun jika dilihat dari segi lain dapat menjadi wajib jika dalam
jika barang yang dipinjamkan tersebut diketahui akan dipergunakan untuk hal
B. Rukun Ariyah
Ulama Hanafiyah berpendapat bahwa rukun ariyah hanyalah ijab dari yang
akaf, yakni ucapan ijab dan qabul dari peminjam dan yang meminjamkan
pada adanya izin. Secara umum, jumhur ulama fiqih menyatakan bahwa
6
4) Shighat (ijab dan qabul), yakni sesuatu yang menunjukkan kebolehan
C. Syarat Ariyah
kebaikan, anak kecil atau orang gila tidak sah memijam sesuatu karena ia
dipinjamkan.
1) Mu’ir berakal sehat, dengan demikian orang gila dan anak kecil yang
7
3) Barang (musta’ar), dapat dimanfaatkan tanpa merusak zatnya, jika
musta’ar tidak dapat dimanfaatkan maka akad tidak sah. Para ulama telah
D. Macam-macam Ariyah
untuk menjaga batasan tersebut. Hal ini karena asal dari batas adalah
8
pakaian. Dengan demikian, peminjam tidak boleh mengendarai
penambahan tersebut.
Jika yang disyaratkan adalah berat barang atau jenis kemudian ada
adalah orang yang membayar dengan lebih dari apa yang dipinjamnya.
9
2. Membayar pinjaman dengan hasil dari pinjaman
Apabila ada orang yang membayar pinjaman itu dengan hasil dari
meminjam juga, tidak dilarang, semua itu sah-sah saja. Yang penting tidak
merugikan kedua belah pihak. Dahulu Nabi juga pernah melakukan hal itu
seorang utusan agar menemui Khaulah binti Qaid, kemudian utusan itupun
Bagi orang yang meminjamkan sesuatu kepada orang lain kemudian pada
hadiah, maka sebaiknya kita tidak menerimanya karena hal itu bisa saja
sebagai suap supaya kita melakukan sesuatu. Kecuali kalau hal itu
hanya sekedar menurut izin dari yang punya, atau kurang dari yang
diperbolehkan menanam padi dan yang sama umurnya dengan padi atau
yang lebih lama dari padi, kecuali kalau tidak ditentukan massanya, maka
10
5. Ariyah merupakan tanggungan atau amanat
amanat bagi peminjam baik dipakai atau tidak. Dengan demikian dia tidak
11
KESIMPULAN
pemilik akan miliknya untuk dimanfaatkan oleh orang lain dengan tanpa
sesuatu yang halal kepada yang lain untuk diambil manfaatnya dengan tidak
segi lain dapat menjadi wajib jika dalam keadaan darurat,dan juga bisa menjadi
haram, jika barang yang dipinjamkan tersebut diketahui akan dipergunakan untuk
Rukun Ariyah:
(dibatasi dari segi waktu dan kemanfaatannya, baik disyaratkan pada keduanya
12
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.uinsby.ac.id/8665/23/Choirun%20Nisa%27_C02205108.pdf
http://makalahasli.blogspot.com/2016/01/makalah-fiqih-muamalah-
ariyah-atau-pinjam-meminjam.html?m=1
http://repository.radenintan.ac.id/526/1/skripsi.pdf
https://ridwan202.wordpress.com/istilah-agama/ariyah/
https://www.academia.edu/40015547/Vol._02._No._2_Artikel_1_Konseku
ensi_akad_al_ariyah_dalam_fiqh_muamalah_maliyah_perspektif_OKE
13