Makalah ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Mata Kuliah
Ayat-ayat Ekonomi Pada Program Studi Ekonomi Syariah
Kelompok 1Semester 6 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN BONE
Oleh :
Kelompok VII
RISNAWATI
01163027
WIWI ASTINA
011630
Dosen Pemandu:
DR.H. ARIFIN, M.,Ag
Penulis
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Istinbath 22
B. Saran 22
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an menggunakan konsep produksi barang dalam artian luas. Al-
Qur’an menekankan manfaat dari barang yang diproduksi. Memproduksi suatu
barang harus mempunyai hubungan dengan kebutuhan manusia. Berarti barang itu
harus diproduksi untuk memenuhi kebutuhan manusia, bukan untuk memproduksi
barang mewah secara berlebihan yang tidak sesuai dengan kebutuhan manusia,
karenanya tenaga kerja yang dikeluarkan untuk memproduksi barang tersebut
dianggap tidak produktif.
Produksi adalah sebuah proses yang telah terlahir di muka bumi ini
semenjak manusia menghuni planet ini. Produksi sangat prinsip bagi
kelangsungan hidup dan juga peradaban manusia dan bumi. Sesungguhnya
produksi lahir dan tumbuh dari menyatunya manusia dengan alam. Kegiatan
produksi merupakan mata rantai dari konsumsi dan distribusi. Kegiatan
produksilah yang menghasikan barang dan jasa, kemudian dikonsumsi oleh para
konsumen. Tanpa produksi maka kegiatan ekonomi akan berhenti, begitu pula
sebaliknya. Untuk menghasilkan barang dan jasa kegiatan produksi melibatkan
banyak faktor produksi. Fungsi produksi menggambarkan hubungan antar jumlah
input dengan output yang dapat dihasilkan dalam satu waktu periode tertentu.
Dalam teori produksi memberikan penjelasan tentang perilaku produsen tentang
perilaku produsen dalam memaksimalkan keuntungannya maupun
mengoptimalkan efisiensi produksinya. Dimana Islam mengakui pemilikian
pribadi dalam batas-batas tertentu termasuk pemilikan alat produksi, akan tetapi
hak tersebut tidak mutlak
B. Rumusan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
Kata “Produksi” dalam bahasa Arab dengan kata al-Intaj yang secara harfiah
Al Quran adalah mengadakan atau mewujudkan sesuatu barang atau jasa yang
tumpuan bagi ekonomi Islam karena merupakan pondasi bagi aktivitas distrbusi
produk. Seperti pengelolaan bahan mentah menjadi bahan menjadi bahan setengah
jadi, dan pengelolahan bahan setengah jadi menjadi bahan jadi. Tujuan produksi
sendiri tidak lain untuk mengoptimalkan faktor produksi, yang dengan itu produk
usaha manusia, pengorbanan yang besar, dan kekuatan yang terpusat dalam
Pemahaman produksi dalam islam memiliki arti sebagai bentuk usaha keras dalam
1
Dwi Suwiknyo, Komplikasi Tafsir ayat-ayat Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar , 2010), h. 232.
2
3
ٌٌ َسبِي ِل َو ِم أن َها َجا ِئ ٌر ۚ َولَ أو شَا َء لَ َهدَا ُك أم أَجأ َمعِين َو َعلَى ا
َّللاِ قَ أ
صد ُ ال ا
Terjemahnya:
Dan Dia-lah (Allah) yang menciptakan binatang ternak untuk kamu, padanya
ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai-bagai manfaat, dan
sebagaimana kamu makan. Dan kamu memperoleh pandangan yang indah
padanya, ketika kamu membawanya kembali ke kandang dan ketika kamu
melepaskannya ke tempat pengembalaan. Dan ia memikul bebab-beban kamu
ke suatu negeri (tempat) yang kamu tidak sanggup (membawanya) sampai
kepadanya, kecuali dengan kesukaran-kesukaran (yang memberatkan) diri.
Sesungguhnya Rabb-mu benar-benar maha pengasih lagi maha penyayang.
Dan (Dia telah menciptakan) kuda, baga (peranakan kuda dengan keledai)
dan keledai, agar kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan.
Dan Allah meenciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya. Dan adalah
hak bagi Allah (untuk menerangkan) jalan yang lurus, dan diantara jalan-jalan
itu ada yang bengkok, dan jikalau Dia (Allah) menghendaki, tentulah dia akan
memimpin kamu semuanya (kepada jalan yang benar).
1. Unsur-unsur produksi
a. Bekerja, secara bahasa berarti profesi dan perbuatan. Pekerja adalah
siapapun yang mengendalikan persoalan-persoalan orang lain yang
berhubungan denga harta, kepemilikan, dan aktivitas yang dilakukan.
Bekerja dalam ekonomi islam mengandung pengertian setiap usaha
jasmani atau intelektual yang ditujukan manusia untuk membuat atau
menambah nilai barang atau jasa. Hal ini hanya dapat dipenuhi dengan
adanya profesionalitas. Masyarakat islam tidak dibedakan menurut jenis
pekerjaan yang dijalani. Namun, muslim tetap dituntut untuk memiliki
sikap profesional. Untuk menumbuhkan sikap profesional, seorang
muslim harus memperhatikan beberapa hal, antara lain:
1) Seorang muslim harus memiliki pekerjaan yang sesuai dengan
dirinya atau pekerjaan yang dapat ditunaikan sesuai dengan
4
2. Faktor-faktor produksi
a. Tenaga alam
2
Abdullah Abdul Husain at-Tariqi, Ekonomi Islam, Prinsip, Dasar dan Tujuan. (Cet. I;
Yogyakarta: Magistra Insania Press, 2004), h. 159-174.
5
1. Makna mufradat
3
Ibrahim Lubis, Ekonomi Islam Suatu pengantar II, (Cet. I; Jakarta: Kalam Mulia, 1994),
h. 303-316.
8
berikut ini.
b. َخلَقَ َهالَ ُك أمDia telah menciptakannya untuk kalian sebagian dari manusia.
c. ِف ٌء
فِ أي َهاد أpadanya ada kehangatan yaitu bulu dan kulitnya dapat dibuat
pakaian dan selimut untuk penghangat tubuh kalia.
d. َو َمنَافِ ُعdan berbagai manfaat yaitu dari anak-anaknya, air susunya, dan
e. َ َو ِم أن َهاتَأ أ ُكلُ أونdan sebagainya kalian makan zaraf didahulukan karena untuk
tujuan fasilah.
f. َولَ ُك أم فِ أي َها َج َما ٌلDan kalian memperoleh pandangan yang indah padanya
kalian.
j. إِلَ ٰى بَلَدٖ لا ۡم تَ ُك أونُواأ ٰبَ ِل ِغي ِهke suatu negeri yang kalian tidak sanggup sampai
unta.
m. (وdan)
َ َ أال َح أي َل َو أالبِغَا َل َو أال َح ِمي َأر ِلت أَر َكب أُوهkuda, bigal,
Dia telah menciptakan ًَاو ِز أينَة
perhiasan lafaz zinatan menjadi maful lah disebutkannya kedua ‘illat itu,
yaitu untuk ditunggangi dan dianggap sebagai perhiasan; hal ini sama
sekali tidak bertentangan dengan manfaat lain yang ada padanya. Seperti
sahihain.
Dan hewan ternak yaitu unta, sapi, dan kambing telah diciptakan-Nya
untuk kamu untuk manfaat dan maslahat kamu, di antaranya kamu memperoleh
kehangatan dari bulunya, dan memperoleh manfaat lainnya, padanya ada bulu
sanggup mencapainya jika tidak menggunakan unta, lebih dari itu, ia pun
Pengasih lagi Maha Penyayang oleh karena itu, Dia menciptakan hewan tersebut
untuk kamu serta menyiapkan segala yang kamu butuhkan dan kamu perlukan,
maka segala puji bagi Allah sesuai dengan keagungan wajah-Nya, besarnya
Dan (Dia telah menciptakan) kuda, bagal (bagal yaitu anak dari
perkawinan kuda dengan keledai), dan keledai, untuk kamu tunggangi dan
10
(menjadi) perhiasan (tidak disebutkan “untuk dimakan” karena bagal dan keledai
sallam untuk dimakan). Allah menciptakan apa yang tidak kamu ketahui (berupa
menciptakan sesuatu yang menarik dan ajaib. Tidak disebutkan contohnya oleh
dengannya, karena jika tidak begitu hamba-hamba-Nya tidak akan tahu dan tidak
akan memahami maksudnya. Dia menyebutkan asal (dasar) yang mencakup apa
yang mereka ketahui dan yang tidak mereka ketahui. Misalnya menyebutkan
kenikmatan surga, disebutkan di antaranya yang kita ketahui dan yang kita
saksikan persamaannya, seperti pohon kurma, anggur dan delima, sedangkan yang
tidak kita ketahui, Dia menyebutkan secara garis besar, seperti dalam firman-Nya,
“Di dalam kedua surga itu terdapat aneka buah-buahan yang berpasang-
pasangan”[terj. Ar-Rum:52]).
Dan hal Allah (menerangkan) jalan yang lurus (yaitu jalan yang
menyampaikan kepada Allah dan kepada surga-Nya), dan di antaranya ada (jalan)
yang menyimpang. Jika Dia menghendaki, tentu Dia memberi petunjuk kamu
semua (ke jalan yang benar) (Dia menunjukkan sebagian kamu karena
kepemurahan dan karunia-Nya, dan tidak menunjuki yang lain karena hikmah dan
keadilan-Nya).
Allah Swt. menyebutkan nikmat yang Dia limpahkan kepada hamba-
hamba-Nya, antara lain Dia menciptakan binatang ternak untuk mereka,
yaitu unta, sapi, dan kambing, seperti yang telah dirinci di dalam surat Al-
An’am sampai dengan friman-Nya, “Samaniyata azwaj” (delapan ekor
ternak yang berpasang-pasangan). Allah pun telah menjadikan pada
binatang-binatang ternak itu berbagai manfaat dan kegunaan buat mereka,
yaitu bulunya mereka jadikan pakaian dan hamparan, air susunya mereka
minum, dan anak-anaknya mereka makan, serta pandangan yang indak
11
pada ternak mereka sebagai perhiasan buat mereka. Allah berfirman dalam
QS. al-Nahl/16: 6 yang berbunyi:
hari, maka ternak unta kelihatan sebagai ternak yang memiliki pinggang paling
Terjemahnya
Terjemahnya
Ke suatu negeri yang kalian tidak sanggup sampai kepadanya melainkan
dengan kesukaran-kesukaran (yang memayahkan) diri.
Yakni dalam perjalanan kalian menuju ibadah haji dan umrah, berperang
kalian. Ayat ini semakna denga firman-Nya dalam ayat yang lain, yaitu:
َو َعلَ ۡي َها َو َعلَى ۡٱلفُ ۡل ِك٢١ َة َو ِم ۡن َها ت َۡأ ُكلُونٞ ير ُ َُوإِ ان لَ ُك ۡم فِي ۡٱْل َ ۡن ٰعَ ِم لَ ِع ۡب َر ۖٗة نُّ ۡس ِقي ُكم ِم اما فِي ب
َ طو ِن َها َولَ ُك ۡم فِي َها َم ٰنَ ِف ُع َك ِث
٢٢ َت ُ ۡح َملُون
Terjemahnya
“Dan sesungguhnya pada binatang-binatang ternak, benar-benar
terdapat pelajaran yang penting bagi kamu, Kami memberi minum kamu
dari air susu yang ada dalam perutnya, dan (juga) pada binatang-
binatang ternak itu terdapat faedah yang banyak untuk kamu, dan
sebagian daripadanya kamu makadan di atas punggung binatang-
binatang ternak itu dan (juga) di atas perahu-perahu kamu diangkut
Yakni manfaat lainnya, yaitu dagingnya dapat kalian makan dan susunya
dapat kalian minum. Abdur Razzaq mengatakan, telah menceritakan kepada kami
Israil, dari Sammak, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, bahwa yang dimaksud dengan
yang berbunyi:
Artinya pakaian dari hasil tenunan bulunya; dan berbagai manfaat lainnya
dari hewan ternak, yaitu sebagai kendaraan, dimakan dagingnya, dan diminum air
susunya.
minuman, serta sarana transportasi. Hal yang sama telah dikatakan oleh banyak
sebagai anugerah-Nya buat mereka ialah kuda, begal, dan keledai yang dapat
ternak, maka ada sebagian ulama yang dengan berdalilkan ayat ini mengatakan
demikian ialah Imam Abu Hanifah dan ulama fiqih lainnya yang sependapat
dengannya, dengan alasan bahwa Allah Swt. menyebutkan kuda bersama dengan
penyebutan begal dan keledai; karena itulah maka kuda haram, seperti yang
disebutkan juga di dalam sunnah nabawi dan pendapat sebagian besar ulama.
kepada kami Hisyam Ad-Dustuwa-I, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu
Abu Kasir, dari maula Nafi’ ibnu Alqamah, dari Ibnu Abbas, bahwa Ibnu Abbas
berbunyi:
sama telah diriwayatkan melalui jalur Sa’id ibnu Jubair dan lain-lainnya, dari Ibnu
Abbas, dengan lafaz yang semisal. Abu Ja’far ibnu Jarir mengatakan bahwa hal
yang sama telah dikatakan pula oleh Al-Hakam ibnu Utaibah r.a.
telah menceritakan kepada kami Yazid ibnu Abdu Rabbihi, telah menceritakan
kepada kami Baqiyyah ibnul Walid, telah menceritakan kepada kami Saur ibnu
Yazid, dari saleh ibnu Yahya ibnul Miqdam ibnu Ma’dikariba, dari ayahnya, dari
kakeknya, dari Khalid ibnul Walid. Imam Abu Daud, Imam Nasai, dan Imam ibnu
Majah mengetengahkannya melalui hadis Saleh ibnu Yahya ibnul Miqdam, tetapi
Imam Ahmad meriwayatkan pula melalui jalur lain secara lebih panjang
kepada kami Ahmad ibnu Abdul Malik, telah menceritakan kepada kami
Muhammad ibnu Harb, telah menceritakan kepada kami Sulaiman ibnu Salim,
dari Saleh ibnu Yahya ibnul Miqdam, dari kakeknya (yaity Al-Miqdam ibnu
sebagai imbalannya mereka meminta seekor kuda, maka saya berikan kuda itu
kepada mereka dan mereka mengikatnya. Maka saya katakan kepada mereka,
“Kalian tunggu dahulu, hingga aku datang kepada Khalid untuk bertanya
kepadanya”.
Maka saya datang kepada Khalid dan menanyakan masalah itu kepadanya,
maka Khalid menjawab, “Kami berperang bersama Rasulullah Saw. dalam Perang
Khaibar”. Maka pasukan kaum muslim bersegera menyerbu kandang ternak milik
menyerukan bahwa salat didirikan dengan berjamaan dan tidak akan masuk surga
ا َ ََّل ََّليَ ِح ُّل ا َ أم َوا ُل أال ُمعَا َه ِديأنَ ا اَِّلبِ َح ِق َها َو َح َرا ٌم َعلَ أي ُك أم لَ ُح أو ُم،َظائِ ِريَ ُه أود
َ اِنا ُك أم قَدأاَس َأر أعت ُ أم فِ أي َح:اس
ُ اَيُّ َهاالنا
ب ِمنَ ال ا
.طي ِأر ٍ َي ِم أخل
َو ُك ُّل ِذ أ،ِالسبَاع
ِ َب ِمن َو ُك ُّل ِذ أ،أال ُح ُم ِر أاْل َ أه ِليا ِة َو َخ أي ِل َها َوبِغَا ِل َها
ٍ ي نَا
Terjemahnya
Hai manusia, sesungguhnya kalian telah bersegera menuju tempat kandang
ternak orang-orang Yahudi. Ingatlah, tidaklah halal harta benda orang-
orang mu’ahad kecuali dengan alasan yang hak, dan diharamkan kepada
kalian daging keledai kampung, kuda, dan bagalnya; juga (diharamkan
kepada kalian) setiap hewan pemangsa yang bertaring dan setiap burung
yang berkuku tajam (burung pemangsa).
Seakan-akan peristiwa ini terjadi sesudah orang-orang Yahudi mau
kaum muslim. Seandainya hadis ini sahih, tentulah ia menjadi nash yang
mengharamkan daging kuda, tetapi hadis ini tidak dapat melawan hadis sahih
16
yang terdapat di dalam kitab Sahihain melalui riwayat Jabir ibnu Abdullah yang
mengatakan:
sanad yang ada pada masing-masing dengan syarat Muslim melalui Jabir yang
telah mengatakan:
Terjemahnya
Pada Perang Khaibar kami menyembelih kuda dan bagal serta keledai, maka
Rasulullah Saw. melarang kami (memakan) bagal dan keledai, tetapi tidak
melarang kami (memakan) kuda.
Di dalam kitab Sahih Muslim disebutkan sebuah hadis melalui Asma binti
pegangan oleh Jumhur ulama, antara lain Imam Malik, Imam Syafi’I dan Imam
Ahmad serta semua murid masing-masing; dan kebanyakan ulama Salaf dan
Khalaf.
dari Ibnu Abu Mulaikah, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa kuda itu pada
asal mulanya adalah hewan liar, lalu Allah menjinakkannya buat Ismail ibnu
Ibrahim a.s.
17
lain bagal. Rasulullah Saw. pernah menerima hadiah seekor bagal, lalu
Ubaid, telah menceritakan kepada kami Umar, dari keluarga Huzaifah, dari
pernah berkata kepada Rasulullah Saw., “Wahai Rasulullah, maukah engkau bila
aku mengawinsilangkan keledai dan kuda, maka anaknya nanti (bagal) untukmu
buat kendaraanmu?”.
kepada jalan agama yang bersifat abstrak. Di dalam Al-Qur’an sering sekali
terjadi peralihan ungkapan dari hal-hal yang kongkret kepada hal-hal yang
sehingga dapat mengantarkan mereka kepada keperluan yang ada di dalam hati
berbagai negeri, tempat yang jauh, dan perjalanan yang melelahkan. Allah
Allah. Maka dijelaskan bahwa hanya jalan yang hal sajalah yang dapat
a. Makna global
daya alam terutama yang berbentuk binatang ternak dengan berbagai manfaat
dan nilai bagi manusia. Diantara manfaatnya adalah dimakan dagingnya, selain
itu juga kulit, tulang, dan bulunya, binatang ternak itu dahulu bahkan sampai
sekarang masih brfungsi sebagai sarana transportasi dan alat angkut. Tertama
dahulu sbelum zaman modern sekarang dimana sarana prhubungan dan sarana
mesin. Terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu, manfaat dari sumber daya
alam dalam bentuk hewan terutama hewan ternak itu. Di era modern, masih
ternak tertentu, khususnya kuda atau keledai sebagai alat tunggangan, baik
langsung maupun tidak langsung seperti andong atau dokar, maupun kudanya
itu sendiri. Demikian pula diluar negeri, termasuk di area Bukit Thur Sina di
dilansir al-Qur’an, dan kini menjadi area rekreasi menarik yang dikunjungi
4
http://hifdzhudin.blogspot.com/2015/10/tafsir-ayat-produksi.html (jam 11:22 kamis 16
mei)
20
Dan diantara jenis binatang berkaki empat (al-an’a>m) itu adalah kuda,
bagal, dan keledai, untuk di fungsikan sbagai alat angkut barang-barang (muatan)
ekspor-impor, disamping sebagai perhiasan, bahkan leebih dari itu Allah juga
menciptakan bintang-binatang lain maupun fungsi-fungsi dari binatang itu yang
tidak manusia ketahui. Maksudnya, Allah juga menciptakan sarana-sarana
angkutan lainnya yang dahulu sama sekali tidak di duga-duga oleh manusia,
seperti kemajuan alat-alat angkut raksasa zaman sekarang ini mulai dari sepeda
motor, sampai mobil-mobil gandengan (tronton), kapal laut, pesawat, dan lain-lain
21
1. Surah al-Baqarah/2: 29
Terjemahnya
Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia
berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia
Maha mengetahui segala sesuatu.
Tafsir ayat:
dapat mereka lihat dalam dirinya sendiri, maka dia menuturkan petunjuk lain
tentang pencitaan langit dan bumiyang dapat mereka saksikan. Mujahid berkata,
“Allah menciptakan bumi sebelum langit. Setelah Dia menciptakan bumi, maka
membumbunglah asap, dengan izin Allah, dari bumi. Hal itu terjadi tatkala Dia
dan al-istiwa disini mengandung makna ‘menuju’ dan ‘mengacu’ karena kata itu
atau langit sebelum bumi. Masing-masing pihak memiliki hujjah. Namun hujjah
para mufassir yang berpendapat bahwa bumi diciptakan sebelum langit adalah
lebih kuat karena firman Allah, “Dialah yang menciptakan segala apa yang ada di
bumi untuk kamu, dan Dia berkehendak menuju langit.” Kata ‘kemudian’
menunjukkan urutan kejadian. Yakni, Allah menciptakan bumi dan segala perkara
yang ada didalamnya , kemudian setelah itu menuju ke langit, lalu menjadikan
tujuh langit. Ada pun hujjah mufassir yang mengatakan bahwa langit diciptakan
5
Muhammad Amin Suma, Tafsir Ayat Ekonomi, (Cet. II; Jakarta; Bumi Aksara, 2015),
h. 96-101.
22
sebelum bumi adalah firman Allah, “apakah kamu lebih sulit penciptaannya
pendapat ini dikutib oleh Ibnu Jarir dari Qatadah. Namun pendapat ini yakni
penciptaan langit lebih dahulu daripada bumi tidak shohih. Pendapat yang shohih
adalah sebaliknya, yaitu bumi diciptakan lebih dahulu daripada langit. Dalam
Shohih Bukhari dikatakan bahwa Ibnu Abbas sendiri pernah ditanya mengenai hal
ini. Maka ia menjawab bahwa bumi diciptakan terlebih dahulu daripada langit dan
2. QS. Al-Hadid : 25
Tafsir ayat:
23
hujjah-hujjah dan dalil yang kuat. “dan telah Kami turunkan bersama mereka Al
kitab” yaitu berita yang benar, ”dan neraca” yaitu neraca keadilan. Madsudnya,
kebenaran yang diakui kebenarannya oleh akal-akal yang sehat. “Supaya manusia
dapat melaksanakan keadilan.” Yaitu, supaya manusia dapat hidup dengan benar
dan adil, dengan mengikuti para utusan Allah apa yang telah diperintahkan dan
dilarang oleh mereka. Itulah kebenaran yang tidak ada lagi setelahnya melainkan
sempurnalah kalimat Tuhanmu dengan benar dan adil,” yaitu benar dalam
Allah SWT berfirman “Dan kami ciptakan besi yang padanya terdapat
kekuatan yang hebat “ Yaitu, Kami telah menjadikan besi untuk menakut-nakuti
mereka untuk berperang dengan pedang, memancung batang leher dan kepala
Itulah sebabnya Allah berfirman, “Yang padanya terdapat kekuatan yang hebat”
yang dimadsud adalah persenjataan, seperti pedang, tombak, lembing, baju besi
dan sebagainya. “Dan berbagai manffat bagi manusia” yang berguna bagi
kehidupan mereka, seperti bajak, kampak, beliung, gergaji dan alat-alat untuk
24
bertenun, berladang memasak, membuat roti, dan semua yang hidup manusia
Yaitu orang yang niatnya menyandang pedang adalah menolong Agama Allah dan
Rasul-Nya. “ Sesungguhnya Allah Maha kuat lagi Maha Perkasa.” yang akan
Dari ayat ini dibahas tentang Allah menciptaan besi yang sangat
bermanfaat buat manusia, yang dari bahan besi itu bisa dipergunakan untuk
membuat alat perang seperti pedang, tombak, lembing dst dan juga besi dapat
dipergunakan untuk membuat alat produksi seperti alat pertanian dan perabotan
rumah tangga, yang kesemua itu sangat membantu dalam proses mengolah bahan
mentah menjadi bahan jadi (proses produksi).
Ayat “dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang
hebat dan berbagai manfaat bagi manusia” Ayat ini menyinggung keberadaan
besi di bumi Apabila mengartikan kata “anzalnaa” sebagai “kami turunkan” dari
langit. Hal ini mendorong kita untuk mendalami bagaimana terbentuknya besi
dalam bumi. Beberapa ilmuwan telah berhasil membuktikan kebenaran ayat itu.
25
Partikel besi tidak berasal dari bumi melainkan berasal dari benda-benda luar
angkasa.
3. Hadist Produksi
6
http://koneksi-indonesia.org/2013/tinjauan-al-quran-tentang-produksi/ (jam 12:10 selasa
21 Mei .
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Produksi merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang terjadi pada setiap
lapisan masyarakat. Yang mana produksi tersebut adalah suatu kegiatan yang
menghasilkan atau menambah nilai guna barang atau jasa yang mana bertujuan
B. Saran
kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang
dipertanggung jawabkan.
22
DAFTAR RUJUKAN
Ibrahim Lubis, Ekonomi Islam Suatu pengantar II, (Cet. I; Jakarta: Kalam Mulia,
1994)
23
24