Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu dari Tugas Kelompok pada Mata Kuliah
Ayat-Ayat Ekonomi pada Program Studi Ekonomi Syariah
Kelompok 1 Semester 6 Fakultas Ekonomi dan Bsinis Islam
IAIN Bone
Oleh :
Kelompok 1
HANATUO
01 16 3016
AYUNI FEBRIANI
01 16 3025
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Swt atas segala limpahan
sederhana ini. Tak lupa kita kirimkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi
Ucapan terima kasih juga kami haturkan kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam proses penulisan makalah ini sehingga dapat selesai tepat pada
waktunya. Makalah ini berjudul “Ayat-Ayat Etika Bisnis” yang kami buat dalam
bentuk yang sederhana dan ringkas dengan harapan semoga para pembaca mudah
memahami isi makalah ini.
kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharap kritik dan saran dari para
pembaca sehingga dalam penulisan makalah ini selanjutnya menjadi lebih baik.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan 14
B. Saran 15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang baik dalam setiap aktifitas atau tindakannya, tanpa terkecuali dalam aktifitas
Tidak heran jika Islam yang bersumber dari Al-Qur’an memberi tuntutan
dalam bidang bisnis dengan tujuan untuk mengetahui apa yang boleh dan tidak
boleh dilakukan dalam konteks berbisnis.
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut :
C. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
1. QS Al-Baqarah{/2: 282
س ًّمى فَٱ ْكتُبُوهُ ۚ َو ْليَ ْكتُب بَّ ْينَ ُك ْم كَات ٌِۢب بِ ْٱلعَدْ ِل ۚ َو ََل َ َٰٓيَأَيُّ َها ٱلَّذِينَ َءا َمنُ َٰٓو ۟ا إِذَا تَدَايَنتُم بِدَي ٍْن إِلَ َٰٓى أ َ َج ٍل ُّم
َسْ ٱَّللَ َربَّ ۥه ُ َو ََل يَ ْبخ َّ ق ْ
ِ َّ علَ ْي ِه ٱل َح ُّق َوليَت ْ َّ
َ ٱَّلل ُ ۚ فَ ْليَ ْكتُبْ َو ْليُ ْم ِل ِل ٱلذِى َّ ُعلَّ َمه َ ب َك َما َ ُ ب كَاتِب أَن يَ ْكت َ ْ يَأ
ْ َ
ُ ضعِيفًا أ ْو ََل يَ ْستَطِ ي ُع أن يُمِ َّل ه َُو فَليُ ْمل ِْل َو ِليُّ ۥه َ َ سفِي ًها أ َ ْو َ علَ ْي ِه ْٱل َح ُّق َ شيْـًٔا ۚ فَإِن َكانَ ٱلَّذِى َ ُمِ ْنه
َض ْون َ َان مِ َّمن ت َْر ِ تَ أرَ ٱمْ و َ ل ج
ُ ر َ
َ ِ ف ْن يَ ل جُ ر
َ َا ن و ُ
ك ي
َ مْ َّ ل ن ِ إ َ ف ۖ م
ْ ُ ك ل
ِ ا جَ رِ ن ِم ْن
ِ ِ ي َ د ي هشَ ۟
ُوا د ه
ِ ْ
ش َ ت س
ْ ٱ وَ ِ ِْب ْٱل َعد
ۚ ل
وا ۚ َو ََل ۟ ع ُ ُ ش َهدَآَٰ ُء ِإذَا َما د ُّ ب ٱل َ ْ َض َّل إِحْ دَى ُه َما فَتُذَك َِر إِحْ دَى ُه َما ْٱْل ُ ْخ َرى ۚ َو ََل يَأ ِ ت ن َ أ ِء َٰٓ ا َ د ش َه ُّ مِ نَ ٱل
ش َهدَةِ َوأَدْن ََٰٓى أ َ ََّل َّ ٱَّللِ َوأ َ ْق َو ُم لِل َّ َ سطُ عِند َ ْ قْ َ أ م ُ
ك ل
ِ َ ذ ۚ ۦ
ه
ِ ل
َِج َ أ ى
َٰٓ َ ل إ
ِ ً ِ ْا ير ب َ
ك و َ أ اِيرً غ ص
َ ُ ه ُو بُ ت ْ
ك َ ت ن َ أ تَسْـَٔ ُم َٰٓو ۟ا
علَ ْي ُك ْم ُجنَاح أ َ ََّل ت َ ْكتُبُوهَا ۗ َوأ َ ْش ِهد َُٰٓو ۟ا ِإذَا َ َ ْس ي َ ل َ ف م ُ
ك
ْ َ َ ُ َ ن ي ْ ب ا ه ن
َ و ِير د ُ ت ً ةر اض
َ ِ َ َ َ ِ ح ً ة ر ج ت َون ُ
ك َ ت ن َ أ َٰٓ َل َّ إ ۖ ۟
ِ ت َْرت َاب َُٰٓوا
َّ ٱَّللَ ۖ َويُ َع ِل ُم ُك ُم
َّ ٱَّللُ ۗ َو
ُ ٱَّلل َّ وا ۟ ُوق بِ ُك ْم ۗ َوٱتَّق ٌۢ س ُ ُوا فَإِنَّ ۥه ُ ف ۟ ُش ِهيد ۚ َوإِن ت َ ْفعَل َ ضا َٰٓ َّر كَاتِب َو ََل َ ُت َبَايَ ْعت ُ ْم ۚ َو ََل ي
علِيم َ ٍىء ْ ش َ بِ ُك ِل
Terjemahannya:
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara
tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan
hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan
janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya,
meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu
mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada
Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. Commented [Andi Zulh1]:
Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau
dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan
dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki
(di antaramu). Jika tak ada dua oang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua
orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa
maka yang seorang mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi
keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang
itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian
itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat
kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali
jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka
tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah
apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit
menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal itu
adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah
mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.1
1
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta: Bintang Indonesia, 2011),
h. 48.
2. QS al-Nisa>/4: 29
Terjemahnya:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku
dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu;
sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.2
3. QS al-Taubah{/9: 24
سادَهَا َ ِيرت ُ ُك ْم َوأ َ ْم َول ٱ ْقت ََر ْفت ُ ُموهَا َوتِ َج َرة ت َْخش َْونَ َك
َ قُلْ إِن َكانَ َءابَا َٰٓ ُؤ ُك ْم َوأ َ ْبنَا َٰٓ ُؤ ُك ْم َوإِ ْخ َونُ ُك ْم َوأ َ ْز َو ُج ُك ْم َو َعش
َّ ٱَّللُ ِبأ َ ْم ِرِۦه ۗ َو
ٱَّللُ ََل يَ ْهدِى َّ ى َِ وا َحتَّى يَأْت
۟ صُ َ َّ بَر ت َ ف ۦ
ه
ِ ل
ِ ي ِ َ سو ِلِۦه َو ِج َها ٍد ف
ب س ِى ُ ٱَّللِ َو َرَّ َض ْونَ َها َٰٓ أ َ َحبَّ ِإلَ ْي ُكم ِمن َ َو َم َس ِكنُ ت َْر
َْٱلقَ ْو َم ْٱلفَ ِسقِين
Terjemahnya:
Katakanlah: "jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri,
kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu
khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu
cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah
sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk
kepada orang-orang yang fasik.3
4. QS al-Nu>r/24: 37
Terjemahnya:
Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual
beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari)
membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan
penglihatan menjadi goncang.4
B. Ayat-Ayat yang Terkait dengan Etika Bisnis
1. QS Al-Baqarah{/2: 282
2
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta: Bintang Indonesia, 2011),
h. 83.
3
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta: Bintang Indonesia, 2011),
h. 190.
4
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta: Bintang Indonesia, 2011),
h. 355.
ُض ُكم بَ ْعضًا فَ ْلي َُؤ ِد ٱلَّذِى ٱؤْ تُمِ نَ أ َ َمنَت َ ۥه
ُ ضة ۖ فَإ ِ ْن أَمِ نَ َب ْع ۟ سف ٍَر َولَ ْم ت َِجد
َ ُوا َكاتِبًا فَ ِر َهن َّم ْقبُو َ َوإِن ُكنت ُ ْم َعلَى
َّ ش َهدَة َ ۚ َو َمن يَ ْكت ُ ْم َها فَإِنَّ َٰٓۥهُ َءاثِم قَ ْلبُ ۥهُ ۗ َو
ٱَّللُ بِ َما ت َ ْع َملُونَ َعلِيم ۟ ٱَّللَ َربَّ ۥهُ ۗ َو ََل ت َ ْكت ُ ُم
َّ وا ٱل َّ ق ِ َّ َو ْليَت
Terjemahnya:
Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang
kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan
yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian kamu
mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu
menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah
Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan
barangsiapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang
berdosa hatinya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Ayat ini memiliki keterkaitan dengan ayat sebelumnya yang membahas
tentang bermuamalah secara tidak tunai maka hendaknya terdapat penulis, maka
dari itu ayat ini menjelaskan bahwa jika orang yang sedang melakukan transaksi
secara tidak tunai maka boleh memberi barang tanggungan sebagai jaminan
2. QS al-Nisa>/4: 29
yang tidak batil dan tidak memakan harta sesama muslim. Allah berfirman dalam
QS al-Nisa>/4: 5
سو ُه ْم َوقُولُوا لَ ُه ْم قَ ْو ًَل َّم ْع ُروفًا َّ َو ََل تُؤْ تُوا السُّفَ َها َٰٓ َء أ َ ْمولَ ُك ُم الَّتِى َجعَ َل
ْ َّللاُ لَ ُك ْم قِي ًما َو
ُ ار ُزقُو ُه ْم فِي َها َوا ْك
Terjemahnya:
Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna
akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah
sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta
itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik.
Ayat ini terdapat kata amwa>lakum, penulis mengemukakannya bahwa itu
5
Muhammad Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishba>h (Cet. I: Jakarta; Lentera Hati, 2002), h.
412-413.
difungsikan sebagai milik bersama yang dibuktikan dengan sosial harta itu.
Redaksi ini mengandung kerjasama dan tidak saling merugikan, baik itu pihak
pertama ataupun pihak kedua. Agar tidak terjadi permusuhan maka Allah swt
Terjemahnya:
Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu
mengurangi neraca itu.
Menegakkan neraca menjadikan kedua belah pihak tidak mengalami
3. QS al-Taubah{/9: 24
Ayat ini bukan berarti melarang mencintai keluarga atau harta benda.
Betapa ia melarangnya padahal cinta terhadap harta dan anak adalah naluri
Terjemahnya:
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang
diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas,
perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah
kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik
(surga).7
Dengan adanya ayat ini yang bertujuan sebagai penjelas bahwa yang
demikian itu merupakan kesenangan hidup di dunia. Jangan sampai manusia akan
terlena akan kecintaan apa-apa yang ada di dunia dan melupakan kehidupan
akhirat.8
6
Muhammad Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishba>h (Cet. I: Jakarta; Lentera Hati, 2002), h.
610.
7
Muhammad Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishba>h (Cet. I: Jakarta; Lentera Hati, 2002), h.
560-561.
8
Muhammad Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishba>h (Cet. I: Jakarta; Lentera Hati, 2002), h.
561.
4. QS al-Nu>r/24: 37
Ayat ini membahas tentang manusia-manusia yang senantiasa mengingat
Allah swt dan tidak lupa saat mereka sedang melakukan jual beli dan meraih
tertentu itu dan tidak lupa menunaikan zakat. Allah berfirman dalam QS al-
Zumar/39: 47
beralih dari penyaksian hal-hal yang bersifat duniawi yang menghalangi manusia
memandang hakikat dan kebenaran kepada pandangan yang berbeda, yaitu
1. QS Al-Baqarah{/2: 282
Kata ( ) تداينتمtada>yantum memiliki arti bermuamalah, terambil dari kata
( )دينdain. Kata ini memiliki banyak arti, yakni selalu menggambarkan hubungan
antar dua pihak, adapun makna yang lain yakni hutang, pembalasan, ketaatan dan
lain bermuamalah. Muamalah yang dimaksud muamalah yang tidak secara tunai,
yakni hutang-piutang.10
hidup ini setiap orang dapat mengalami kebutuhan pinjam dan memimjamkan. Itu
9
Muhammad Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishba>h (Cet. I: Jakarta; Lentera Hati, 2002), h.
357-358.
10
Muhammad Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishba>h (Cet. I: Jakarta; Lentera Hati, 2002),
h. 603.
diisyaratkan oleh penggunaan kata ( )إذاidza/ apabila pada awal penggalan ayat ini
Perintah menulis dapat mencakup perintah kepada kedua orang yang bertransaksi,
dalam arti salah seorang menulis, dan apa yang ditulisnya diserahkan kepada
mitra pandai tulis baca, dan bila tidak pandai atau keduanya tidak pandai, maka
berhutang itu mengimlakkan apa yang telah disepakati untuk ditulis. Mengapa
yang berhutang, bukan yang memberi hutang? karena dia dalam posisi lemah, jika
yang memberi hutang yang megimlakkan sendiri hutangnya dan di depan penulis
serta yang memberinya juga, maka tidak ada alasan bagi yang berhutang untuk
Bagaimana kalau yang berhutang, karena suatu dan hal lain tidak mampu
yang lemah akalnya, tidak pandai mengurus harta, karena suatu dan sebab lain,
atau lemah keadaannya seperti sakit atau sangat tua, atau dia sendiri tidak mampu
mengimlakkan karena bisu atau tidak mengetahui bahasa yang digunakan, atau
persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki diantara kamu.
Kata saksi yang digunakan ayat ini adalah ( ) شهيدينsyahidain bukan ( ) شاهدين
sya>hidain. Ini berarti bahwa saksi yang dimaksud adalah benar-benar yang wajar
11
Muhammad Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishba>h (Cet. I: Jakarta; Lentera Hati, 2002),
h. 604.
tugas tersebut. Dengan demikian, tidak ada kergauan menyangkut kesaksiannya.
Dua orang saksi dimaksud adalah saksi-saksi lelaki yang merupakan anggota
masyarakat muslim. Atau kalau bukan dua orang lelaki, maka (boleh) seorang
lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, yakni yang
hal-hal yang berkaitan dengan harta benda, tidak dalam kriminal, pernikahan,
cerai dan rujuk. Mazhab Hanafi lebih luas dan lebih sesuai dengan perkembangan
Sebagaimana Allah berpesan kepada para penulis, kepada para saksi pun
terjadi korban. Yang dinamai saksi adalah orang yang berpotensi menjadi saksi,
walaupun ketika itu dia belum melaksanakan kesaksian, dan dapat juga secara
yang jumlahnya kecil, karena biasanya perhatian tidak diberikan secara penuh
permusuhan, bahkan pembunuhan. Apalagi yang kecil bagi seseorang boleh jadi
dinilai besar oleh orang lain. Ayat ini mengingatkan, janganlah kamu jemu
menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai yakni termasuk batas waktu
membayarnya.
12
Muhammad Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishba>h (Cet. I: Jakarta; Lentera Hati, 2002),
h. 605-606.
di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu (jika) kamu tidak menulisnya.
Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli, perintah di sini oleh mayoritas
Saksi dan penulis yang dimintai atau diwajibkan untuk menulis dan
kehadirannya sebagai saksi, dan atau tugasnya menulis, dapat jual beli atau
hutang-piutang itu, dapat mengalami kesulitan dari para penulis dan saksi jika
itu Allah berpesan dengan menggunakan satu redaksi yang dapat dipahami
sebagai tertuju kepada penulis saksi, kepada penjual dan pembeli, serta yang
berhutang dan pemberi hutang. Penggalan ayat berikut yang menyatakan ( وَليضر
) كاتب وَلشحيدdapat berarti janganlah penulis dan saksi memudharatkan yang
Salah satu bentuk mudharat yang dapat dialami oleh saksi dan penulis
adalah hilangnya kesempatan memperoleh rezeki, karena itu tidak ada salahnya
memberikan mereka ganti biaya transport dan biaya administrasi sebagi imbalan
jerih payah dan penggunaan waktu mereka. Di sisi lain, para penulis dan saksi
kesepakatan mereka. Jika kamu wahai para saksi dan penulis serta yang
Kefasikan adalah keluarnya seseorang dari ketaatan kepada Allah swt atau
dengan kata lain kedurhakaan. Ini berarti, siapapun yang melakukan suatu
13
Muhammad Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishba>h (Cet. I: Jakarta; Lentera Hati, 2002),
h. 607-608.
aktivitas yang mengakibatkan kesulitan bagi orang lain. Maka dia dinilai durhaka
Allah akan mengajar kamu dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Ayat ini
2. QS al-Nisa>/4: 29
Secara bahasa kata ( ) أموا لكمmemiliki arti harta yang beredar dalam
belah pihak.
berupa wanita, harta, dan tahta. Melalui ayat ini Allah swt mengingatkan, wahai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan, yakni memperoleh harta
yang merupakan sarana kehidupan kamu, diantara kamu dengan jalan yang batil,
yakni tidak sesuai dengan tuntunan syariat, tetapi hendaklah kamu peroleh harta
itu dengan jalan perniagaan yang berdasarkan kerelaan di antara kamu, kerelaan
maka pesan ayat ini selanjutnya adalah dan janganlah kamu membunuh diri kamu
14
Muhammad Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishba>h (Cet. I: Jakarta; Lentera Hati, 2002),
h. 609.
sendiri, atau membunuh orang lain secara tidak hak karena orang lain adalah sama
dengan kamu, dan bila kamu membunuhnya kamu pun terancam dibunuh.15
mengandung makna adanya semacam himpunan di antara mereka atas harta, dan
harta itu berada ditengah mereka yang berhimpun itu. Larangan memakan harta
yang berada di tengah mereka dengan batil itu, mengandung makna larangan
praktek-praktek riba, perjudian, jual beli yang mengandung penipuan dan lain-
lain.
hati, tetapi indikator dan tanda-tandanya dapat terlihat. Ijab dan Kabul, atau apa
saja yang dikenal dalam adat kebiasaan sebagai serah terima adalah bentuk-bentuk
3. QS al-Taubah{/9: 24
Secara bahasa, kata ( ) عشيرتكمmemiliki arti kaum keluarga. Kata ( ) أموال
memiliki arti harta kekayaan. Kata ( ) تجراةmemiliki arti perniagaan. Kata ( ) أحب
kecintaan kepada sesuatu diukur ketika seseorang dihadapkan kepada dua hal atau
lebih yang harus dipilih salah satunya. Dalam konteks ini jika kenikmatan duniawi
15
Muhammad Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishba>h (Cet. I: Jakarta; Lentera Hati, 2002),
h. 411-412.
16
Muhammad Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishba>h (Cet. I: Jakarta; Lentera Hati, 2002),
h. 413.
disandingkan dengan nilai-nilai Ilahi maka cinta yang lebih besar akan terlihat
saat menjatuhkan pilihan. Perlu juga dicatat bahwa tidak selalu kepentingan
duniawi dan kenikmatannya bertentangan dengan nilai-nilai Ilahi. Dan ketika itu
4. QS al-Nu>r /24: 37
Kata ( ) رجالtidak harus selalu dipahami arti antonim perempuan. Kata ini
digunakan juga dalam arti manusia, baik laki-laki maupun perempuan selama
membedakan mereka dari yang lain.18Ayat ini juga menggunakan kata ( ) تجارة
dan ( ) بيع. Keduanya biasa diterjemahkan jual beli. Sementara ulama memahami
kata ( ) تجارةdalam arti membeli dan ( ) بيعdalam arti menjual.19 Sedang kata
( )ذكرهللاyang berarti mengingat Allah. Kata ( ) اصلواةmemiliki arti shalat,
bai’ maka ia berarti kesinambungan dalam upaya mencari rezeki dengan jalan jual
beli, sedang bai’ adalah upaya jual beli yang menghasilkan keuntungan ril yang
sifatnya langsung. Dengan demikian penggalan ayat ini bagaikan menyatakan
bahwa manusia-manusia itu tidak pernah lengah dari mengingat Allah sepanjang
upaya mereka yang bersinambung guna mencari keuntungan, dan tidak juga pada
baik dengan Allah swt dan sesama manusia, dengan demikian penyebutan kedua
17
Muhammad Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishba>h (Cet. I: Jakarta; Lentera Hati, 2002),
h.561.
18
Muhammad Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishba>h (Cet. I: Jakarta; Lentera Hati, 2002),
h.355.
19
Muhammad Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishba>h (Cet. I: Jakarta; Lentera Hati, 2002),
h. 356.
ibadah itu dapar berarti melaksanakan aneka kewajiban dan tuntunan Allah swt,
20
Muhammad Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishba>h (Cet. I: Jakarta; Lentera Hati, 2002),
h. 357.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika bisnis adalah seperangkat aturan normal yang berkaitan dengan baik
dan buruk, benar dan salah, bohong dan jujur. Etika ini dimaksudkan untuk
menjalankan pertukaran barang, jasa, atau uang yang saling menguntungkan untuk
memperoleh keuntungan.
secara tidak tunai maka harus dilakukan pencatatan yang dilakukan antara dua
orang yang bertransaksi tersebut. Namu jika keduanya tidak mampu maka bisa
baik itu dalam bentuk tulisan atau lain sebagainya. Dimana saksi disini terdiri atas
dua orang lelaki atau seorang lelaki dan dua orang perempuan. Kemudian ayat ini
jalan yang tidak batil atau jalan yang tidak sesuai dengan syariat Islam serta tidak
kebejatan dan kehancuran seperti praktek-praktek riba, perjudian, jual beli yang
jangan sampai mencintai secara berlebihan terhadap apa-apa yang ada di dunia
seperti: keluarga, harta kekayaan, dan perniagaan yang melampaui batas sehingga
menyeimbangkan antara dunia dan akhiratnya. Mereka yang tidak pernah lengah
B. Saran
Dalam kehidupan ini banyak hal yang sudah diatur di dalam Al-Qur’an
baik itu mengenai muamalah, cara pemerolehan harta, peringatan agar tidak
antara kehidupan dunia dan akhirat. Banyak manfaat yang didapatkan ketika kita
berpacu pada kitabullah, jadi agar kehidupan kita bisa terarah maka perpegang
16