Oleh:
Riswan (19050102094)
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat,
Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga saya dapat merampungkan penyusunan makalah
mata kuliah Hadist Ekonomi dengan judul " Konsumsi" tepat pada waktunya.
Penyusunan makalah semaksimal mungkin saya upayakan dan didukung
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk
itu tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu saya dalam merampungkan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih
terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena
itu, dengan lapang dada saya membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca
yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................2
BAB I.............................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................4
BAB II............................................................................................................................5
PEMBAHASAN............................................................................................................5
A. Konsumsi............................................................................................................5
BAB III........................................................................................................................14
PENUTUP....................................................................................................................14
Simpulan..................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai agama yang membawa rahmat bagi alam semesta, Islam telah
mengatur seluruh aspek kehidupan manusia termasuk dalam bidang ekonomi di
antaranya adalah distribusi dan konsumsi. Salah satu tujuannya adalah untuk
mewujudkan keadila baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun individu.
Konsumsi adalah sebuah kegitan yang penting, bahkan dianggap karena
paling penting. Alasan mengapa konsumsi dianggap paling penting adalah
kegiatan dimana untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, untuk bertahan
hidup. Begitu pula dengan distribusi, yang dimana tujuan distribusi salah satunya
adalah untuk mencegah kepemilikan harta hanya pada golongan tertentu saja.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan bagaimana konsep Hadis mengenai konsumsi?
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsumsi
1. Pengertian Konsumsi
Konsumi adalah suatu hal yang niscaya dalam kehidupan manusia,
karena ia membutuhkan berbagai konsumsi untuk dapat mempertahankan
hidupnya. Manusia harus makan untuk hidup, berpakaian untuk melindungi
tubuhnya dari berbagai iklim ekstrim, memiliki rumah untuk dapat berteduh,
beristirahat sekeluarga, serta menjaganya dari berbagai gangguan fatal.
Demikian juga manusia membutuhkan aneka peralatan untuk memudahkan
menjalani kehidupannya.1
Seiring dengan perkembangan zaman kebutuhan konsumsi semakin
lama semakin berkembang sejalan dengan pola dan gaya hidup manusia.
Semakin maju peradaban manusia, semakin tinggi pula kebutuhan mereka
pada barang-barang yang akan dikonsumsi dengan beragam jenisnya.2
Dalam ilmu ekonomi, konsumsi diartikan sebagai pemakaian barang
untuk mencukupi suatu kebutuhan secara langsung, atau penggunaan barang
dan jasa untuk memuaskan kebutuhan manusia (the use of goods and services
in the satisfaction of human wants). Sedangkan menurut Yusuf Qurdhawi
konsumsi adalah pemanfaatan hasil produksi yang halal dengan batas
kewajaran untuk menciptakan manusia hidup aman dan sejahtera.
Dengan demikian konsumsi itu bukan semata-mata makan dan minum
saja, akan tetapi konsumsi disini adalah juga mencakup segala hal pemakaian
dan pemanfaatan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam
kehidupan sehari-hari. Contoh kegiatan konsumsi seperti, membangun atau
membeli rumah, membeli mobil, emas, perak, perhiasan.3
2. Konsep Konsumsi dalam Perspektif Hadis Nabi
1 Idri, Hadis Ekonomi: Ekonomi dalam Perspektif Hadis Nabi, cet. ke-2, Jakarta: Prenadamedia
Group, 2016, hlm. 97
2 Dede Rodin, Tafsir Ayat Ekonomi, cet. ke-1, Semarang: Karya Abadi Jaya, 2015, hlm.135
3 Idri, Hadis Ekonomi: Ekonomi dalam Perspektif Hadis Nabi, cet. ke-2, Jakarta:
Prenadamedia Group, 2016, hlm. 97-98
5
Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, dalam mengkonsumsi
dan pemenuhan kebutuhan kehidupan sehari-hari berbagai macam dan jenis
kebutuhan yang diperlukan manusia tersebut tanpa ada batasnya, Rasulullah
pun tidak pernah menisbikan adanya kemungkinan tersebut maka dari yang
harus memebatasi kebutuhan itu juga manusia sendiri, harus mampu
membatasi kebutuhan dari dirinya sendiri karena yang tau kebutuhan tersebut
adalah dirinya sendiri. Rasulullah bersabda:
ُ
ْمَْل89 ْو كاَنَ لبِ ْ ِن آد َم َوا ِديا َ ِن ِمنْ َما ٍل لبَ ْت َغى َوا ِديا ً ثاَلثِا ً َو َل ي89َْ ل: سل َّم
َ صل َى هللاُ عَليَ ِْه َو ُ س قَا َل قَا َل َر
َ ِس ْو ُل هللا ٍ َ َعَنْ أن
Maka dari itu dalam hal konsumsi ada beberapa syarat dari Rasulullah
yang harus kita kita lakukan diantaranya adalah :
) ْرب َع ِة89َْ كاَفِى ال89 ط َعَا ُم ا ْلثِ ْنيَ ْ ِن كاَفِى الثلَّث َِِة: سل َّم
َ لى هللاُ عَليَ ِْه َو
َ ص ُ عَنْ أبَ ِْي ُه َري َْرةَ أنَهُّ قَال قَال َر
َ ِس ْو ُل هللا
(ِم8` ٌِ سل
ْ َر َواهُ ُم
6
Dalam hal konsumsi dianjurkan untuk sekadarnya saja jangan yang
bermewah-mewahan atau berlebihan dalam pemenuhan kehidupan, bukan
untuk pemuasan keinginan. Sikap sederhana itu terlihat ketika Nabi
melarang minum dengan gelas yang terbuat dari emas ataupun perak. Dua
barang tersebut tidak pantas jika digunakan dalam keperluan hidup
seharihari karena terkesan menunjukkan sikap sombong. Rasulullah
bersabda:
َُ89سل َّمط َعَا ًما قَطّ كاَنَ إ ِذاَ اشْت َهَى شَي ْئا ً أ َكلَُه
َ صل َى هللاُ عَليَ ِْه َو
َ ِس ْو ُل هللا َ عَنْ أبَ ِْي ُه َري َْرةَ قَال َما ع
ُ َاب َر
َُ89كِر َههُ ت َرَكُه
َِ 89 َوإ ْ ِن
(ِم8` ٌِ سل
ْ ) َر َواهُ ُم
7
Dari pada mencela makanan atau minuman lebih baik
mensyukurinya. Rasulullah menganjurkan agar setiap orang bersyukur
kepada Allah atas segala nikmat termasuk makanan dan minuman. Karena
Allah sangat suka kepada orang yang bersyukur atas makanan dan
minuman yang dikonsumsi. Rasulullah bersabda:
8
ْعَن
) كر فَ ُه َو َح َرا ٌم89َْ ب أ
َ ْس َ ك ُّل: سل َّم َع ِن ال ْبتِ ِ ْعفَقَا َل
ٍ ثرا َ صل َى هللاُ عَليَ ِْه َو
َ ِس ْو ُل هللا
ُ ِل َر89 َِ سئ 89َْ َِشةَ ق
ُ الْت 89 َِ عَائ
(ِم8` ٌِ سل
ْ َر َواهُ ُم
“Dari Aisyah ia berkata, Rasulullah SAW ditanya tentang minuman keras
yang terbuat dari madu lalu ia bersabda, “Tiap-tiap minuman yang
memabukkan adalah haram.” (HR. Muslim)
سل َّم
َ صل َى هللاُ عَليَ ِْه َو ُ ل َعنَ َر: س ُع ْو ٍد قَا َل
َ ِس ْو ُل هللا ْ عَنْ عَب ِْد هللاِ ب ْ ِن َم
(ْوداَ ُو َد8ُُْ ََُ ) َر َواهُ اب89َُ َوشَا ِهدهَُ َوكاَتبُِه89ِلال ّربا َ َو ُمؤْ كلُِه89 َِ آك
“Dari ‘Abd Allah ibn Mas’ud ia berkata : Rasulullah SAW melaknat orang
yang makan riba, wakil (untuk mengurusnya), saksi (aktivitas bisnis riba),
dan pencatat (bisnis dan keuangan riba).” (HR. Abu Dawud)
9
ْعَن
ش َما ِل فَإنِّ الشّيطَاَنَ يأ َ ْك ُُل َْ
ّ لتَأ كلُ ُواباِال: سل َم
َ صل َى هللاُ عَليَ ِْه َو
َ ِس ْو ِل هللا
ُ َجاب ٍِر عَنْ َر
`(ِم8ٌِ سل ْ ش َما ِل ) َر َواهُ ُم
ّ باِال
ِما8ًًِ ب قَائ
ِ َن الش ّْر
ِ سل َم ن َهَى ع
َ هللا َو
ُّ س ْو َل
ُ ى أنَّ َر ُ ْ س ِعي ٍْد
ّ الخد ْ ِر َ عَنْ أبَ ِى
(ِم8` ٌِ سل
ْ ) َر َواهُ ُم
4 Idri, Hadis Ekonomi: Ekonomi dalam Perspektif Hadis Nabi , cet. ke-2, Jakarta:
Prenadamedia Group, 2016, hlm. 99-106
10
ْعَن
الخ ْم َر َوث َمن َهَا َو َح ّر َم ال َمْي ْتةَ َوث َمن َهَاَْ إنِّ الل َّه َح ّر َم: سل َّم قَال ه ي َل
ع هللا ى لص هللا لوس ر َ ةرْ
َ َ ِّ َ ُّ َ َ ِّ َ ْ ُ َ َّبَ ِْي ُ َ َ أن
و ي ر ه
ْوداَ ُو َد8ُُْ ََُ ) َر َواهُ اب89ير ) َوث َمنُه ِ ْ َو َح ّر َم
َْ الخن ْ ِز
b. Prinsip Kebersihan
Dalam Al-Qur’an dan Sunnah Nabi bahwa dalam mengonsumsi
sesuatu harus memilih barang yang baik dan cocok untuk dimakan, tidak
kotor, ataupun menjijikkan. Karena tidak semua barang konsumsi
diperkenankan untuk dimakan dan diminum. Hanya makanan dan
minuman yang halal, bersih, baik, dan bermanfaat yang boleh di konsumsi.
Rasulullah menganjurkan agar sebelum makananan yang di konsumsi
hendaklah dibersihkan terlebih dahulu dari segala bentuk kotoran,
sebagaimana sabdanya:
س ْح َماعَليَ َْها َ َِِد89 ّ َمةُ ِمنْ ي8 إ ِذاَ َوقَ َعتِالل ّْْق: سل َّم
َ ْم89َْ ْم فَل ْي8ُ ُْ اح ِدك َ صل َى هللاُ عَليَ ِْه َو ُ عَنْ َجاب ٍِر قَا َل قَا َل َر
َ ِس ْو ُل هللا
ُى َول ْيأ َ ْكلُ َْها ) َر َواه َ ِمنَ ال َذ
(َاجه ْ
َ ابنُ َم
c. Prinsip Kesederhanaan
Prinsip ini mengatur manusia agar dalam memenuhui kebutuhan
hidupnya tidak perlalu berlebihan, karena sikap berlebihan (israf) sangat
dibenci oleh Allah dan pangkal dari berbagai kerusakan di muka bumi.
Sikap yang berlebihan mengandung makna melebihi dari kebutuhan yang
wajar dan cenderung menuruti hawa nafsu. Karena perilaku yang
berlebihan sangat dilarang dalam islam.
d. Prinsip Kemurahan Hati
11
Prinsip ini mempunyai dua arti yaitu kemurahan Allah kepada
manusia dan kemurahan antar sesama manusia. Kemurahan Allah kepada
manusia yaitu bahwa Allah telah memberikan rahmat dan nikmat-Nya
melalui sifat Rahmn dan Rahim-Nya, sedangkan kemurahan hati antar
sesama manusia adalah menafkahkan sebagian hartanya untuk orang lain.
Menurut M. Abdul Mannan, makan makanan dan minum minuman yang
disediakan Allah karena kemurahan-Nya diperbolehkan, selama hal itu
halal dan dimaksudkan untuk kelangsungan hidup dan menjaga kesehatan
demi menunaikan perintah Allah sesuai dengan tuntunan-Nya, disertai
dengan perbuatan adil yang menjamin persesuain bagi semua perintahNya.
Di samping itu, Allah juga memerintahkan umat manusia agar
bermurah hati dengan menyisihkan sebagian hartanya untuk membantu
dan meringankan beban sesama manusia yang sedang diuji oleh Allah
dengan kekurangan harta.
e. Prinsip Moralitas
Seorang muslim dalam hal mengkonsumsi harus mempunyai
moralitas yang dikandung atau yang terdapat dalam islam sehingga tidak
semata-mata memenuhi segala kebutuhan. Allah memberikan nmakanan
dan minuman untuk berlangsungnya hidup umat manusia agar dapat
meningkatkan nila-nilai moral dan spiritual. Seorang Muslim diajarkan
untuk menyebut nama Allah sebelum makan ataupun minum dan
menyatakan terimakasih setelah makan. Rasulullah bersabda:
12
apabila salah seorang di antara kalian makan makanan, maka katakanlah
‘bismillah’ dan jika lupa hendaklah ia katakan ‘bismillah fi awwalih’
(dengan nama Allah pada awalnya) atau ia katakan, ‘bismillah fi awwalih
wa akhirih’ (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya).” (HR. Ibnu
Majah)5
BAB III
PENUTUP
5 Idri, Hadis Ekonomi: Ekonomi dalam Perspektif Hadis Nabi, cet. ke-2, Jakarta:
Prenadamedia Group, 2016, hlm. 113-125
13
Simpulan
Konsumsi diartikan sebagai pemakaian barang untuk mencukupi suatu
kebutuhan secara langsung, atau penggunaan barang dan jasa untuk memuaskan
kebutuhan manusia (the use of goods and services in the satisfaction of human
wants). Sedangkan menurut Yusuf Qurdhawi konsumsi adalah pemanfaatan hasil
produksi yang halal dengan batas kewajaran untuk menciptakan manusia hidup
aman dan sejahtera.
Konsumsi dalam persepektif hadis nabi ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan saat mengkonsumsi yaitu antara lain dalam mengkonsumsi harus
hati-hati dan sesuai kebutuhan, tidak boleh bermewah-mewah, tidak boleh
mencela barang yang dikonsumsi, halal, dan memperhatikan etika.
14
DAFTAR PUSTAKA
Diana, Ilfi Nur, Hadis-Hadis Ekonomi, Yogyakarta: Uin Malang Press (Anggota IKAPI),
2008.
Idri, Hadis Ekonomi: Ekonomi dalam Perspektif Hadis Nabi, cet. ke-2, Jakarta:
Prenadamedia Group, 2015.
Rodin, Dede, Tafsir Ayat Ekonomi, Semarang: CV. Karya Abadi Jaya, 2015.
E-book: Al-Indunisi, Ahmad Nahrawi Abdus Salam, Ensiklopedia Imam Syafi’i, Jakarta
Utara: Hikmah, 2008.
E-book: Himawan, Candra dan Neti Suriana, Sedekah: Hidup Berkah Rezeki Melimpah,
Yogyakarta: Pustaka Albana (Anggota Ikapi), 2013.
E-book: Swara, Puspa dan Syamsul Rizal Hamid, 1500++ Hadis & Sunah Pilihan ,
Puspa Swara, 2017.