Anda di halaman 1dari 6

NAMA : ADITYA RAFLY RAMADHAN WASIRIH

NIM : 19050102117
PRODI : PERBANKAN SYARIAH
MATKUL : MANAJEMEN RISIKO
RESUME
Judul : Risiko Hukum
Pembahasan
Risiko hukum adalah risiko yang timbul akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis. Risiko
ini timbul antara lain karena ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan
perikatan, seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak atau pengikatan agunan yang tidak sempurna.

Pada risiko hukum ini merupakan bukan risiko yang berdiri sendiri melainkan ada hubungannya dengan
risiko pembiayaan. Sehingga akibat dari adanya risiko hukum ini adalah adanya pembiayaan kredit macet
yang disebabkan oleh lemahnya perikatan, yakni barang jaminan yang tidak sempurna, sehingga lembaga
akan mengalami kesulitan dalam mengeksekusi barang jaminan itu jika ada pembiayaan bermasalah.

Dalam kaitan dengan resiko hukum ini, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
a. Keharusan memiliki kebijakan dan prosedur secara tertulis
b. Keharusan melaksanakan prosedur analisis aspek hukum terhadap produk dan aktivitas baru
c. Keharusan memiliki satuan kerja yang berfungsi sebagai ‘legal wacth”, tidak saja terhadap
hukum positif tetapi juga terhadap fatwa DSN dan ketentuan-ketentuan lain
d. Keharusan menilai dampak perubahan ketentuan/ peraturan terhadap resiko hukum.
e. Keharusan untuk menerapkan sanksi secara konsisten
f. Keharusan untuk melakukan kajian secara berkala terhadap akad, kontrak, dan perjanjian-
perjanjian bank dengan pihak

Dampak yang ditimbulkan dari risiko bagi bank syariah adalah pembiayaan bermasalah. Salah satunya
dikarenakan kelemahan perikatan, yaitu pengikatan agungan yang tidak sempurnah, akibatnya bank
syariah akan kesulitan untuk mengeksekusi agunan tersebut apabila terjadi risiko kredit (pembiayaan).

Judul : Risiko Reputasi


Pembahasan
Resiko Reputasi itu resiko akibat menurunnya rasa kepercayaan dari para stakeholder yang bersumber
dari pemberitaan negatif yang menyebabkan kerugian besar non finansial terhadap lembaga perbankan
Pengertian risiko inheren Indikator Manajemen Reputasi
1. Pengaruh reputasi dari pemilik bank dan stakeholder
2. Pelanggaran Etika Bisnis
3. Kompleksitas produk dan kerja sama bisnis bank syariah
4. Frekuensi
5. Frekuensi dan materialitas keluhan nasabah

Penerapan Manajemen Risiko Reputasi Pengawasan aktif dewan komisaris, direksi dan DPS
1. Kewenangan dan tanggungjawab dewan komisaris dan direksi
2. Sumber daya insani
3. Organisasi manajemen rsiko reputasi

Judul : Risiko Strategi


Pembahasan
Pengertian Risiko Strategis adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan atau pelaksanaan
suatu keputusan strategis serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.

Risiko Strategis timbul antara lain karena : Kelemahan perusahaan dalam proses formulasi strategi dan
ketidaktepatan dalam perumusan strategi, Sistem informasi manajemen yang kurang memadai, Hasil
analisis lingkungan internal dan eksternal yang kurang memadai, Penetapan tujuan strategis yang terlalu
agresif, Ketidaktepatan dalam implementasi strategi,Kegagalan dalam mengantisipasi perubahan
lingkungan bisnis.
Sumber risiko strategis:
Kesesuaian strategi dengan kondisi lingkungan bisnis, Pengambilan strategi yang beresiko tinggi dan
strategi beresiko rendah, Posisi bisnis perusahaan,Pencapaian rencana bisnis perusahaaan.

Pengambilan risiko Tingkat risiko timbul dari pilihan strategi perusahaan.


1. Berisiko rendah dimana perusahaan melakukan kegiatan usaha pada pangsa pasar dan nasabah
yang telah dikenal sebelumnya atau menyediakan produk yang bersifat tradisional sehingga
tingkat pertumbuhan usaha cenderung stabil dan dapat di prediksi.
2. Berisiko tinggi dimana perusahaan berencana masuk kedalam area bisnis baru, baik pangsa pasar,
produk atau jasa, maupun nasabah baru.

Organisasi Manajemen Risiko Strategis


Unit bisnis dan unit pendukung bertanggung jawab memastikan bahwa pratik manajemen risiko strategis
dan pengendalian diunit bisnis telah konsisten dengan kerangka manajemen risiko strategis secara
keseluruhan dan unit bisnis dan unit pendukung telah memiliki kebijakan, prosedur,dan sumber daya
untuk mendukung efektivitas kerangka manajemen risiko strategis.

Judul : risiko imbal hasil


Pembahasan
Risiko imbal hasil (Rate of Return Risk) adalah Risiko akibat perubahan tingkat imbal hasil yang
dibayarkan Bank kepada nasabah, karena terjadi perubahan tingkat imbal hasil yang diterima Bank dari
penyaluran dana, yang dapat mempengaruhi perilaku nasabah dana pihak ketiga Bank. Risiko ini timbul
antara lain karena adanya perubahan perilaku nasabah dana pihak ketiga bank yang disebabkan oleh
perubahan ekspektasi tingkat imbal hasil yang diterima dari Bank Syariah.
Perubahan ekspektasi bisa disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor internal dan ekterna. Faktor internal
misalnya penurunan dari nilai saham bank syariah (jika sudah go public) atau penurunan nilai rasio
kecukupan modal. Faktor eksternal, misalnya nainya imbal hasil yang ditawarkan bank syariah lain atau
naiknya tingkat suku bunga yang ditawarkan oleh bank konvesional.

Manajemen Imbal Hasil dalam Perbankan Syariah Bank Syariah harus memiliki sistem yang tepat untuk
identifikasi dan pengukuran faktor yang bisa meningkatkan risiko imbal hasil ini. Ketika dilakukan
kalkulasi tingkat pengembalian bank syariah harus memakai metode gapping untuk alokasi posisi ke
dalam time band untuk membagi jatuh tempo dalam tanggal repricing . Tingkat aset yang tetap dan
mengembang oleh bank syariah harus diklasifikasikan sesuai dengan tanggal piutanggnya karena
kembalian piutang ini mempresentasikan dana investasi mudharabah secara langsung dan memiliki
keuntungan pemilikan dari aset. Arus kas yang aktual mengindikasikan gap pada time band yang ada,
mempengaruhi kembalian pada periode itu. Bergantung dari kompleksitas dan sifat dari operasi usaha.
Manajemen risiko untuk risiko imbal hasil adalah sebagai berikut:
1. Low
Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan bank, kemungkinan kerugian yang dihadapi
tergolong sangat rendah selama periode waktu tertentu dimasa datang.
2. Low to Moderate
Dalam pertimbangan aktivitas bisinis yang dilakukan bank, kemungkinan yang dihadapi tergolong rendah
selama periode waktu tertentu dimasa datang.
3. Moderate
Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukn bank, kemungkinan kerugian yang dihadapi
tergolong cukup tinggi selama periode tertentu dimasa datang.
4. Moderate to High
Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukn bank, kemungkinan kerugian yang dihadapi
tergolong tinggi selama periode tertentu dimasa datang.
5. High
Dengan mempertimbangkan aktivtas bisnis yang dilakukan bank, kemungkinan kerugian yang dihadapi
tergolong sangat tinggi selama waktu tertentu dimasa yang akan datang. (Khoirudzaki, 2018, hal. 11)

Judul : risiko kepatuhan


Pembahasan
Resikokepatuahnadalahresiko yang harus di terimaoleh bank
syariahkarenatidakmematuhidantidakmelaksanakanperaturanperundang-undangan, ketentuan-
ketentuansertaprinsip-prinsipsyariah.
Resikokepatuhaninidapatbersumberdariperilakuhukum, beruapaperilaku bank yang
menyampangataumelanggardariketentuanatauperaturanperundang-undangan yang berlaku.
Bentukresikoini di antarannyaketidakmampuansuatu bank syariah untuk memenuhi dan melaksanakan
aturan supervisor tentang ketentuan perundang-undangan yang berlaku tertera pada ketentuan:
KPMM (kewajibanpenyediaan modal minimum)

KAP (kantorakuntansi public)

LDR (loan to deposit ratio)

PPAP ( penyisihanpenghapusanaktivaproduktif bank perkreditanrakyat).

Judul : risiko investasi


Pembahasan
Secara umum, resiko adalah tingkat ke tidak pastian akan terjadi sesuatu atau tidak terwujudnya sesuatu
tujuan, pada ssuatu atau periode waktu tertentu (time period). Resiko dapat diartikan sebagai
penyimpangan hasil (return) yang diperoleh dari rencana hasil yang diharapkan.

Resiko dan pengambilan dalam invenstasi

Resiko dan retrun merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Tujuan investasi adalah memperoleh
tingkat pemgambilan tertentu( pada umumnya setinggi mungkin). Dalam aktifitas ekonomi, setidaknya
ada tiga hal yang perlu di pertimbangkan seorang investor dalam menanamkan modalnya, yaitu:

a.Tingkat pengambilan yang diharapkan

b.Tingkat risiko
c.Ketersediaan jumlah dana yang akan di investasikan apabila dana cukup tersedia, biasanya investor
menginginkan pengambilan yang maksimal dengan resiko tertentu. Dalam melakukan keputusan
investasi, khusususnya pada sekuritas saham,return yang diperoleh berasal dari dua sumber, yaitu
dividend an capital gain. Sedangkan resiko investasi saham tercermin pada variabilitas pendapatan (return
saham) yang diperoleh bisnis adalah keberanian mengambil resiko, sebab resiko selalu terdapat dalam
aktifitas ekonomi.

Judul : Good corporate governance (GCG)


Pembahasan
Pengertian GCG

Kelangsungan perusahaan sangat bergantung hubungan stakeholders yang umumnya memiliki kebutuhan
antara satu sama lain. Pengertian Good Corporate Governance adalah teknik pengelolaan perusahaan
untuk menyeimbangkan ragam kebutuhan pemangku kepentingan tersebut.

Prosesnya biasa diwarnai oleh penyelesaian konflik dari keberagaman stakeholders dan pemberian
kepastian bahwa implementasi prosedur yang benar selalu dilakukan perusahaan. Bisa dikatakan GCG
adalah cara perusahaan memberikan transparansi kepada pihak pemangku kepentingan.

GCG menurut pendapat ahli

Cadbury Committee (1992) pengertian GCG adalah sebuah sistem yang menjadi pengatur hubungan
antara pihak yang memiliki hak dan kewajiban atas perusahaan dan perusahaan itu sendiri.

Agoes (2011) mendefinisikan pengertian tata kelola perusahaan sebagai sistem tata kelola yang bersifat
transparan dan mengatur peran direksi, pemegang saham, dan jenis stakeholders lainnya. Proses tersebut
dilakukan atas tindakan pencapaian tujuan perusahaan.

Stijn Claessens membagi pengertian pengelolaan perusahaan menjadi dua kategori yaitu serangkaian
pola tindak perusahaan yang punya tolak ukur dan tata kelola perusahaan sebagai ketentuan hukum
(regulasi dan norma) yang mempengaruhi perilaku perusahaan.

Konsep GCG

Good Corporate Governance adalah suatu konsep yang menyangkut struktur perseroan, pembagian tugas,
pembagian kewenangan, dan pembagian beban tanggung jawab dari masing masing unsur yang
membentuk unsure perseroan, dan mekanisme yang harus di tempuh oleh masing masing unsur tersebut.
Good Corporate Governance berfungsi untuk menumbuhkan kepercayaan nasabah. Penerapan Good
Corporate governance akan mencegah kesalahan dalam pengambilan keputusan dan perbuatan
menguntungkan diri sendiri sehingga secara otomatis akan meningkatkan nilai yang tercermin pada
kinerja keuangan.
Daftar pustaka
https://www.studocu.com/id/document/universitas-ichsan-gorontalo/management-
risiko/makalah-tindakan-strategis-manajemen-risiko/28336201
https://www.academia.edu/41546868/MANAJEMEN_RISIKO_HUKUM_PERBANKAN_SY
ARIAH
https://www.academia.edu/18840003/risiko_reputasi_and_risiko_strategi
https://www.academia.edu/41630123/MANAJEMEN_RISIKO_KEPATUHAN_PADA_PERB
ANKAN_SYARIAH
https://www.coursehero.com/file/92318360/MAKALAH-RISIKO-IMBAL-HASIL-
KHOIRUNNISA-19160400011docx/
https://www.academia.edu/37558797/Resiko_Investasi_Syariah
https://www.academia.edu/36295089/Makalah_Good_Corporate_Governance

Anda mungkin juga menyukai