Anda di halaman 1dari 3

1. Jelaskan apa yang menjadi fungsi atau manfaat pasar keuangan!

Jawab :
Manfaat pasar keuangan adalah sebagai prasarana untuk mempertemukan pihak
yang menawarkan aset keuangan dan pihak yang akan membeli aset keuangan, selain
sebagai media untuk bertemu pasar keuangan juga memiliki beberapa fungsi strategis
dalam mendukung transaksi keuangan dari pihak yang kelebihan dana dengan pihak
yang kekurangan dana, Sebagai fasilitator dan mediator kegiatan investasi dari luar
negeri kepada usaha lokal dalam bentuk kredit berjangka pendek atau short-term,
Sebagai wadah bagi masyarakat yang ingin membeli Surat Berharga Pasar Uang dan
Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Fungsi – fungsi itu seperti

a. Fungsi harga
Dalam pasar keuangan yang lebih luas, penentuan harga ini akan dinamis karena akan
terjadi persaingan antar penjual maupun pembeli. Ketertarikan investor untuk
menanamkan dananya pada aset keuangan tertentu sangat tergantung dari arus kas yang
ditawarkan pengusaha. Dengan demikian juga ketertarikan pengusaha untuk menawarkan
aset keuangan sangat tergantung dari arus kas yang diminta oleh investor. Harga yang
tercipta dalam proses interaksi antara pejual dan pembeli aset keuangan di pasar
keuangan mencerminkan sinyal dalam aset keuangan, apa dana – dana yang ada dalam
perekonomian tersebut ditanamkan. Proses ini di sebut prosed penentu harga.
b. Fungsi Likuiditas
Salah satu peran dari aset keuangan adalah sebagai media untuk memindahkan dana dari
pihak yang kelebihan ke pihak yang membutuhkan. Oleh karena itu, pasar keuangan
menyediakan suatu mekanisme pengusaha untuk mendapat dana dengan cara menjual
aset keuangan. Selain itu, pasar keuangan juga menawarkan likuiditas bagi investor
dengan cara menjual aset keuangan yang dimiliki. Jika tidak ada pasar keuangan atau
pasar keuangan tidak likuid maka para investor harus menunggu obligasi yang dimiliki
sampai jatuh tempo atau bagi pemegang saham harus menunggu likuidasi perusahaan.
Dengan demikian pasar keuangan memiliki fungsi likuiditas baik bagi para investor
maupun emiten.
c. Fungsi meminimumkan biaya
Contoh kasus andre harus mencari pihak yang kelebihan dana sedangkan anita harus
mencari pihak yang memerlukan dana. Proses pencarian ini tentu memerlukan biaya yang
disebut biaya pencarian. Selain biaya pencarian untuk mendapatkan partner yang tepat
juga diperlukan biaya informasi. Jika terdapat pasar keuangan yang baik maka biaya –
biaya tersebut tidak perlu sehingga pasar keuangan dapat meminimukan biaya transaksi.
Biaya pencarian secara eksplisit bisa berbentuk biaya iklan bagi pengusaha untuk
mendapatkan investor atau biaya iklan bagi investor untuk mendapatkan pihak yang
membutuhkan dana. Sedangkan biaya informasi secara eksplisit bisa berbentuk
pengeluaran untuk memberikan informasi tentang kualitas investasi dan besarnya arus
kas yang ditawarkan. Jika pasar keuangan cukup baik maka biaya ini dapat
diminimalkan.
2. Berikan ilustrasi hubungan antara pemberi pinjaman dan peminjam !
Jawab :

Peranan aset keuangan akan optimal hanya apabila didukung oleh infrastruktur yaitu berupa
pasar keuangan .
Contoh ilustrasi : andre ( peminjam) dan anita ( pemberi pinjaman ) dengan bank sebagai
perantara.
Andre mengalami kesulitan dalam menemukan debitur yang bersedia untuk memberikan
pinjaman kepadannya, dengan adanya pasar keuangan sebagai pengantara seperti bank
membantu dalam proses ini dimana bank menerima deposito dari anita yang memiliki uang
lebih untuk ditabung dan kemudian bank dapat meminjamkan uang tabungan dari anita
kepada andre dengan tengak waktu pelunasan pinjaman yang telah diatur dan disepakati
pada saat perjanjian tersebut.

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tingkat kesehatan suatu Bank!


Jawab :

Tingkat kesehatan bank adalah hasil penilaian kondisi bank yang dilakukan terhadap resiko
dan kinerja bank. Penilaian tersebut menyangkut aspek kuantitatif maupun kualitatif.

4. Jelaskan apa saja yang menjadi indikator penilaian tingkat kesehatan suatu
Bank?
Jawab :
1. Profil resiko ( risk profile ) merupakan penilaian terhadap resiko inheren dan kualitas
penerapan manajemen resiko dalam operasional bank yang dilakukan terhadap 8 resiko
yaitu :
a. Resiko kredit, yaitu resiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam
memenuhi kewajiban kepada bank.
b. Resiko pasar, adalah resiko pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk
transaksi derivatif, akibat perbuahan dari kondisi pasar, termasuk resiko perubahan
harga option. Resiko pasar antara lain resiko suku bunga, resiko nilai tukar, resiko
ekuitas, dan resiko komoditas.
c. Resiko likuiditas, merupakan resiko akibat ketidakmampuan bank untuk memenuhi
kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas, dan/atau dari aset likuid
berkualitas tinggi yang dapat digunakan tanpa menganggu aktivitas dan kondisi
keuangan bank. Resiko likuiditas juga dapat disebabkan oleh ketidakmampuan bank
melikuidasi aset tanpa terkena diskon yang material karena tidak adanya pasar aktif
atau adanya gangguan pasar yang parah.
d. Resiko operasional, yaitu resiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya
proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian
eksternal yang memengaruhi operasional bank.sumber resiko operasional dapat
disebabkan antara lain oleh sumber daya manusia, proses, sistem, dan kejadian
eksternal.
e. Resiko hukum, adalah resiko yang timbul akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan
aspek yuridis. Resiko ini dapat timbul antara lain karena ketiadaan peraturan
perundang – undangan yang mendasari atau kelemahan perikatan, seperti tidak
dipenuhinya syarat sah kontrak atau agunan yang tidak memadai.
f. Resiko stratejik, adalah resiko akibat ketidaktepatan bank dalam mengambil
keputusan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam
mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Sumber resiko stratejik antara lain
ditimbulkan dari kelemahan dalam proses formulasi strategi dan ketidaktepatan dalam
perumusan startegi, ketidaktepatan dalam implmentasi strategi dan kegagalan
mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
g. Resiko kepatuhan, merupakan resiko yang timbul akibat bank tidak mematuhi
dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang – undangan dan ketentuan yang
berlaku. Sumber resiko kepatuhan antara lain timbul karena kurangnya pemahaman
atau kesadaran hukum terhadap ketentuan maupun standar bisnis yang berlaku umum.
h. Resiko reputasi adalah resiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder
yang bersumber dari presepsi negatif terhadap bank.
2. Good Corporate Governance ( GCG ), penilaian faktor GCG merupakan penilaian
terhadap kualitas manajemen bank atas pelaksanaan prinsip – prinsi GCG. Prinsip –
prinsip GCG dan fokus penilaian terhadap pelaksanaan prinsip – prinsip GCG
berpedoman pada ketentun bank indonesia mengenai pelaksanaan GCG bagi Bank
Umum dengan memperhatikan karakteristik dan kompleksitas usaha bank.
3. Rentabilitas ( earnings ), meliputi evaluasi terhadap kinerja rentabilitas, sumber – sumber
rentabilitas, kesinambungan ( sustainability ) rentabilitas dan manajemen rentabilitas.
Penilaian dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat, trend, struktur, stabilitas
rentabilitas bank, dan perbandingan kinerja bank dengan kinerja peer group, baik melalui
aspek kuantitatif maupun kulitatif.
4. Permodalan ( capital ) meliputi evaluasi terhadap kecukupan permodalan dan kecukupan
pengelolaan permodalan. Dalam melakukan perhitungan permodalan, bank wajib
mngacu pada ketentuan bank indonesia yang mengatur mengenai kewajiban penyediaan
modal minimum bagi bank umum. Selain itu, dalam melakukan penilaian kecukupan
permodalan, bank juga harus mengaitkan kecukupan modal dengan profit resiko bank.
Semakin tinggi resiko bank, semakin besar modal yang harus disediakan untuk
mengantisipasi resiko tersebut.

Anda mungkin juga menyukai