Anda di halaman 1dari 18

Kelompok : Pemula

Anggota : SAPARUDIN_065120148
: REFANDI_065120127
Sistem Pakar Pemilihan Calon Debitur Kredit Motor Dengan Algoritma C4.5 Pada
PT.Federal International Finance

Kredit adalah kepercayaan yang memungkinkan satu pihak untuk memberikan uang atau
sumber daya kepada pihak lain di mana pihak kedua mempunyai perjanjian untuk segera
mengembalikan uang pihak pertama di kemudian hari, Dalam definisi istilah yang pertama dan
paling umum, kredit mengacu pada kesepakatan untuk membeli barang atau jasa dengan janji
tegas untuk membayarnya nanti. meskipun begitu dapat dilihat masih banyak konsumen yang
memiliki kredit macet seperti tunggakan dan hal lainnya yang mengakibatkan tidak dapat
melanjutkan pembayaran kredit [1]. banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemberian
kredit kepada nasabah, agar tidak terjadi kesalahan dalam memberikan pinjaman yang dapat
mengakibatkan kerugian.Di dalam menghadapi persaingan, perusahaan dituntut untuk dapat
memprediksi kemungkinan adanya kredit macet yang terjadi atau selektif di dalam melakukan
pemilihan calon debitur [2].Kredit macet merupakan salah satu resiko kredit yang dihadapi oleh
pelaku industri keuangan dan perbankan. Kredit macet dapat dihindari dengan cara melakukan
analisa kredit yang akurat terhadap calon debitur[3]. Dalam hal memberikan pinjaman terhadap
nasabah,diharuskan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu, pemeriksaan ini berguna sebagai
refrensi untuk memberikan kredit atau tidak kepada nasabah, tetapi proses ini cukup lama
sehingga dibutuhkan suatu alternatif yang dapat menganalisa apakah seorang nasabah adalah
debitur yang baik atau tidak, dapat membayar pinjaman dengan baik dan tidak menimbulkan
masalah seperti terjadinya kredit macet, diperlukan analisis terhadap model data yang sudah
didapat dari nasabah kemudian dirubah berupa pohon keputusan atau aturan yang mudah
dimengerti, sehingga pihak bank mudah untuk menetapkan kredit yang ditolak atau kredit yang
diterima aplikasinya berdasar data-data yang sudah diolah tersebut [4]. Dalam proses
pembiayaan yang dilakukan oleh FIFGROUP, terjadi kendala yaitu masih banyak konsumen
yang mengalami kredit macet yang mengakibatkan sepeda motor harus ditarik oleh perusahaan.
Hal ini dapat diminimalisir dengan pengimplementasian data mining, yaitu dengan melakukan
analisa terhadap data-data rekapitulasi pembayaran konsumen yang selanjutnya dapat dijadikan
acuan terhadap seleksi calon debitur yang mengajukan kredit.
PERANCANGAN SISTEM PAKAR ANALISA TRANSAKSI KEUANGAN
MENCURIGAKAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

Sistem Pakar merupakan sistem komputer yang dirancang dengan kemampuan khusus
untuk menyelesaikan masalah dan keputusan yang umumnya dilakukan oleh seorang ahli. Dalam
pencegahan dan pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) di Indonesia diperlukan
suatu sistem teknologi informasi yang mampu untuk menganalisa sebuah transaksi keuangan
yang dikategorikan mencurigakan. Sistem pakar dapat membantu dalam melakukan deteksi awal
transaksi keuangan mencurigakan hingga menghasilkan analisa yang dapat dijadikan informasi
awal adanya transaksi keuangan mencurigakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui lebih awal sebuah transaksi apakah dapat dikategorikan mencurigakan atau tidak
berdasarkan parameter transaksi keuangan mencurigakan seperti banyaknya transaksi yang
dilakukan, usia nasabah saat melakukan transaksi dan beberapa parameter lainnya. Metode
inferensi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu forward chaining, forward chaining dipilih
karena dianggap sesuai untuk melakukan deteksi awal transaksi keuangan mencurigakan dimana
semua data dan aturan akan ditelusuri untuk mengetahui tujuan yang diinginkan berupa hasil
analisa terhadap suatu transaksi keuangan mencurigakan berdasarkan nilai bobot transaksi
keuangan mencurigakan yang telah ditentukan. Secara umum hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa dengan adanya parameter transaksi keuangan mencurigakan yang selanjutnya dalam
sistem pakar menjadi rujukan untuk mengetahui indikator transaksi keuangan mencurigakan
akan menghasilkan nilai bobot yang menunjukkan tingkat indikasi terjadinya transaksi keuangan
mencurigakan.
Berkembangnya modus dan teknik pencucian uang yang dilakukan oleh individu dan
organisasi kejahatan, seringkali membuat penyedia jasa keuangan luput untuk mengetahuinya.
Transaksi yang dilakukan tidak lagi menimbulkan kecurigaan dari penyedia jasa keuangan,
karena transaksi yang dilakukan menyerupai transaksi normal, namun sebenarnya merupakan
modus dan teknik pencucian uang. Dalam upaya untuk mencegah tindak pidana pencucian uang
dan mengawasi transaksi keuangan mencurigakan maka perlu dilakukan pengumpulan
parameter, modus dan teknik pencucian uang dalam suatu knowledge base indikator transaksi
keuangan mencurigakan. Knowledge base tersebut akan digunakan oleh sistem pakar yang
kemudian diolah menjadi suatu informasi bagi penyedia jasa keuangan untuk mengetahui dan
memutuskan suatu transaksi dapat dikategorikan sebagai transaksi keuangan mencurigakan atau
tidak. Parameter, modus dan teknik pencucian uang yang dikumpulkan tidak hanya didapat dari
aturan-aturan yang dikeluarkan oleh lembaga resmi anti pencucian uang, namun juga diperoleh
melalui informasi pihak pelapor yang terdiri dari lembaga bank maupun non bank. Semakin
banyak knowledge base yang terkumpul terkait transaksi keuangan mencurigakan akan semakin
baik untuk dapat digunakan oleh sistem pakar.
Aplikasi Sistem Pakar Perencanaan Investasi Pasar Modal Menggunakan Metode
Forward Chaining Berbasis Website

ekonomi dari sesuatu negeri bisa dilihat dari pertumbuhan yang terjalin pada pasar modal
serta industri sekuritas pada suatu negeri. Pasar modal mempunyai kedudukan lumayan berarti
dalam dunia perekonomian yakni sebagai salah satu tempat investasi keuangan. Tidak hanya itu,
pasar modal pula merupakan tempat bertemunya orang yang mempunyai kelebihan dana atau
biasa disebut investor serta pihak yang membutuhkan dana atau biasa disebut emiten [1]. Dengan
dorongan pasar modal pihak investor dan pihak emiten bisa berjumpa serta melaksanakan
aktivitas bisnis dengan lebih efisien. Investasi sendiri adalah aktivitas menempatkan dana selaku
modal dengan harapan hendak memperoleh tambahan dana ataupun keuntungan. Investasi pada
hakikatnya adalah penempatan beberapa dana dikala ini dengan harapan buat memperoleh
keuntungan pada waktu mendatang [2]. Instrumen-instrumen investasi yang ditawarkan oleh
pasar modal Indonesia kepada investor antara lain, saham, saham syariah, reksadana, reksadana
syariah, obligasi, sukuk, ETF (Exchange Traded Fund), waran, dan right issue, dimana para
investor sebagian besar lebih tertarik untuk menanamkan modalnya pada saham-saham di
perusahaan-perusahaan tertentu, dan disini penulis membuat aplikasi website yang dapat
membantu investor agar dapat meminimalkan risiko dalam berinvestasi dengan cara menentukan
portofolio yang optimal.
Berdasarkan kenyataan bahwa pada umumnya investor tidak akan menginvestasikan
keseluruhan dananya pada satu jenis instrument dalam portofolionya, namun mereka melakukan
diversifikasi yang bertujuan untuk lebih mengurangi risiko yang ditanggung akibat dana yang
diinvestasikan [1]. Dalam berinvestasi serta memastikan komposisi portofolio terdapat perspektif
yang disebut dengan istilah behavioural finance, yakni pada saat kepribadian investor dapat
pengaruhi keputusan transaksi mereka. Kepribadian investor akan pengaruhi seorang investor
dalam melaksanakan transaksi investasinya ataupun pengelolaan portofolionya [3]. Semua
instrument investasi di pasar modal tidak lepas dari return (imbal hasil) dan risk (risiko). Apabila
return dari instrument investasi besar, maka risiko dari instrument investasi juga besar, dengan
kata lain risiko berbanding lurus dengan return yang didapatkan. Perencanaan investasi itu sama
pentingnya dengan analisa teknikal maupun fundamental, perihal ini ditujukan agar saat
berinvestasi dapat meminimalisir risiko yang ditanggung dan juga mencapai target yang
diinginkan.
Expert System dan Aplikasinya dalam Auditing: Suatu Metode Mempelajari
Pertimbangan Materialitas
Expert system adalah sistem kecerdasan komputer yang menggunakan pengetahuan dan
inferensi prosedur untuk memecahkan masalah yang cukup sulit yang di terstruktur dalam
sifatnya. Tujuan studi ini ini adalah untuk membahas manfaat dari sistem pakar sebagai bantuan
dalam pengambilan keputusan oleh auditor dalam laporan keuangan audit, terutama ketika
auditor membuat perencana audit. Dalam membuat perencana audit, sistem pakar membantu
mengevaluasi risiko audit dan penilaian materialitas. Perencanaan materialitas penghakiman
akan mempengaruhi sifat, waktu dan luasnya prosedur audit. Di masa depan, sistem pakar akan
menjadi tantangan untuk profesi akuntansi untuk mendapatkan manfaat dari teknologi datang
untuk meningkatkan kinerja dan mengurangi biaya.
Expert system merupakan suatu alat bantu untuk pengambilan keputusan. Expert system
bukan pembuat keputusan, tetapi berperan sebagai advisor (penasehat) atau konsultan bagi
pemakai yang membuat keputusan. Berbagai perangkat lunak yang digunakan dalam berbagai
aplikasi sudah dikembangkan dengan mengacu pada konsep artifical intelligence (AI). Expert
system adalah bagian dari AI. AI merupakan subbidang ilmu komputer yang memfokuskan pada
konsep dan metode simbol suatu komputer dan simbol penyajian knowledge untuk digunakan
dalam pembuatan keputusan. Makalah ini akan membahas apa itu expert system, ruang
lingkupnya, aplikasi expert system dalam auditing, bagaimana mengembangkan expert system
untuk keperluan judgment (pertimbangan) materialitas, model judgment auditplanner, dan
terakhir membahas kelebihan dan kekurangan expert system serta langkah selanjutnya yang
perlu dipertimbangkan.
SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK PENGENALAN DINI TERHADAP
KARAKTER INVESTASI INDIVIDU
Penelitian bertujuan untuk mengembangkan sistem pakar berbasis web untuk pengenalan
dini terhadap karakter investasi seseorang yang akan berinvestasi ketika usia produktif.
Pengembangan aplikasi ini meliputi empat aktivitas utama dalam mengembangkan sistem pakar,
yaitu: knowledge acquisition, knowledge representation, knowledge inferencing, dan knowledge
transfering. Knowledge acquisition adalah proses pengambilan atau pemindahan pengetahuan
atau keahlian yang dimiliki seorang pakar oleh knowledge engineer. Knowledge representation
adalah proses pemindahan pengetahuan ke dalam sistem berbasis komputer. Knowledge
inferencing adalah proses penalaran yang dilakukan oleh sistem pakar untuk menarik suatu
kesimpulan atau hasil akhir. Proses penalaran ini menggunakan penalaran maju (forward
chaining). Knowledge transfering adalah proses pemidahan pengetahuan dari sistem pakar ke
pengguna (non-expert) melalui user interface dari sistem pakar. Sistem pakar ini sudah
diujicobakan kepada sekitar 300 pengguna. Meskipun sistem ini cukup sederhana dan memeliki
beberapa kelemahan untuk disempurnakan pada penelitian lebih lanjut, secara umum sistem ini
berjalan cukup baik.
Pada dasarnya manusia pada usia produktif perlu mengelola keuangan pribadinya.
Dengan pengelolaan keuangan pribadi yang baik akan membawa kesejahteraan dan kenyamanan
hidup. Salah satu aktivitas dalam pengelolaan keuangan adalah dengan merencanakan investasi.
Banyak tujuan yang ingin dicapai orang dalam berinvestasi. Namun demikian inti dari semua
tujuan investasi adalah sama, yaitu untuk menyiapkan kesejahteraan dan kenyamanan di masa
mendatang, entah masa mendatang dalam jangka pendek maupun jangka panjang atau masa
pensiun. Pilihan instrumen investasi banyak ragamnya antara lain, saham, emas, obligasi, valas,
properti, dan sebagainya. Sayangnya banyak orang yang tidak menyadari pentingnya
perencanaan yang baik dalam beinvestasi. Tidak adanya perencanaan yang baik dalam
berinvestasi bisa menyebabkan kegagalan atau tidak tercapainya tujuan investasi. Sebagai
contoh, beberapa orang berinvestasi hanya karena sekedar ikutikutan sehingga tidak tahu apakah
investasinya membawa imbal hasil yang baik atau tidak. Beberapa yang lain mencoba
berinvestasi namun merasa tidak cocok dengan jenis atau produk investasi yang dimilikinya
sehingga hasil investasinya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dalam berinvestasi, ada
perspektif yang disebut sebagai behavioral finance, yaitu mood investor yang mempengaruhi
perilaku transaksi mereka (Atmaja 2009:8). Jadi pada dasarnya karakter investor akan
mempengaruhi seseorang dalam menjalankan transaksi investasinya atau pengelolaan
portfolionya.
Sistem Pakar Penentu Profil Risiko Investasi

Investasi dapat didefinisikan sebagai penanaman sejumlah uang atau sumber daya lainnya
pada masa sekarang dengan harapan pengembalian di masa yang akan datang. Dalam praktiknya,
investasi sering dikaitkan dengan berbagai aktivitas yang berkaitan dengan menginvestasikan
dana pada berbagai alternatif aset, baik berupa aset fisik seperti tanah, emas, properti, atau aset
finansial, seperti berbagai bentuk surat. Seperti saham, obligasi atau reksa dana. Dengan
banyaknya instrumen investasi yang ada sekarang masyarakat tentu kesulitan menentukan
investasi mana yang cocok dengan profil risikonya. Pada penelitian ini akan mengembangkan
sebuah sistem pakar untuk menentukan profil risiko investasi seseorang menggunakan metode
forward chaining, metode ini dilaksanakan dengan mengumpulkan data atau fakta - fakta yang
dibutuhkan terlebih dahulu lalu di definisikan aturan - aturannya, kemudian disimpulkan untuk
memberikan solusi yang tepat. Dari hasil penelitian ini seseorang dapat mengetahui profil risiko
nya dalam berinvestasi, mengetahui instrumen investasi apa yang cocok, alokasi dana yang tepat
dan juga jangka waktu yang terbaik sesuai dengan profil risikonya.
Investasi dapat didefinisikan sebagai penanaman sejumlah uang atau sumber daya yang
lain pada masa sekarang dengan harapan pengembalian pada masa yang akan datang. Dalam
praktiknya, investasi sering dikaitkan dengan berbagai aktivitas yang berkaitan dengan
menginvestasikan dana pada berbagai alternatif aset, baik berupa aset fisik seperti tanah, emas,
properti, atau aset finansial, seperti berbagai bentuk surat. Seperti saham, obligasi atau reksa
dana. Investasi masa kini tidak melulu diikuti oleh orang yang berpenghasilan tinggi saja, karena
saat ini telah tersedia juga investasi dengan modal yang dapat disesuaikan untuk semua kalangan.
Menurut Rudiwantoro [1] mengatakan bahwa akan sangat sulit untuk mencapai kebebasan
finansial (pensiun) di masa depan jika hanya mengandalkan sumber pendapatan berupa tabungan
atau deposito. Karena tingkat inflasi setiap tahunnya lebih tinggi dari suku bunga tabungan atau
deposito. Efek inflasi ini akan menurunkan nilai mata uang yang saat ini kita miliki. Maka dari
kita perlu melakukan investasi untuk lebih berkembang atau melawan laju inflasi. Setiap
individu pasti memiliki tujuan keuangan yang berbeda untuk masa depan, dan untuk
mencapainya memerlukan perencanaan investasi. Pencapaian tujuan keuangan disesuaikan juga
dengan jangka waktu, di antaranya yaitu jangka pendek dan jangka panjang dan jumlah dana
yang dapat disisihkan, dimana hasil yang diharapkan terkait dengan tingkat pengembalian.
Pengembalian yang diharapkan akan berkaitan dengan tingkat risiko yang harus diambil. Oleh
karena itu setiap individu juga harus mempertimbangkan toleransi risikonya masing - masing.
Risiko merupakan suatu peristiwa ketidakpastian yang menimbulkan kerugian yang tidak
diinginkan, apabila toleransi tersebut diabaikan, maka perencanaan dan pelaksanaannya dapat
membuat hidup menjadi tidak tenang akibat dari profil risiko yang tidak sesuai.
Pengambilan Keputusan Dalam Penerimaan Karyawan Bank Dengan Pendekatan
Terstruktur Berbasis Sistem Pakar

Bank adalah suatu industri yang bergerak di bidang kepercayaan, yang dalam hal ini adalah
sebagai Financial Intermediary atau media perantara keuangan antara debitur dan kreditur dana
(Santoso, 1997). Menurut UU No. 14 tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perbankan, pada pasal 1
disebutkan bahwa bank merupakan lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah memberikan kredit
dan jasa dalam lalu-lintas pembayaran dan peredaran uang. Kehidupan bisnis dalam perbankan sarat
akan peluang, kesalahan dan kompetisi. Untuk menjawab fenomena dan meningkatkan kualitas layanan
diperlukan ketersediaan sumber daya manusia yang memadai. Melalui upaya perwujudan situasi
demikian perlu peningkatan kesadaran tentang maksud dari semua kegiatan manajemen sumber daya
manusia, yaitu untuk meningkatkan sumbangan sumber daya manusia terhadap keberhasilan
organisasional (Siagian, 2002).

Peningkatan pelayanan informasi dalam proses penerimaan karyawan mengacu akan


ketersediaan komponen sistem informasi (Kadir, 2003). Perencanaan yang baik dan matang perlu
memperhatikan proses bisnis yang terjadi. Pada pelaksanaannya, bank melakukan tes karyawan melalui
beberapa proses, yaitu: Proses seleksi berkas, interview awal, test paper (tes tertulis) dan test ability
secara online (test online), interview akhir, dan medical test. Proses test paper melalui beberapa tes
dalam bentuk lain seperti tes psikologi dan tes pengetahuan. Masalah yang sering terjadi pada
penentuan posisi karyawan dikarenakan kurang obyektifitas dalam proses pengambilan keputusan.
Pengunaan sistem pakar dalam proses ini diharapkan dapat membantu untuk mempermudah
pengambilan keputusan. Sistem pakar akan memberi bobot untuk menentukan karakter dan posisi
karyawan sehingga dapat meminimalisir terjadinya beberapa kesalahan. Upaya menentukan posisi dan
mengetahui karakter calon karyawan yang dilakukan oleh manager personalia dapat membantu
pengambilan keputusan. Penelitian dilakukan dalam upaya untuk membangun suatu sistem yang relevan
dan akomodatif.
SISTEM PAKAR DIAGNOSA TINGKAT KECANDUAN BELANJA ONLINE
MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sistem pakar diagnosa tingkat kecanduan
belanja online. Metode pengembangan sistem pakar yang digunakan termasuk algoritma
certainty factor. Sistem pakar digunakan untuk memecahkan suatu permasalahan dalam suatu
bidang spesifik dengan cara hampir sama dengan seorang tenaga ahli sesuai dengan bidangnya.
Implementasi sistem pakar banyak digunakan dalam bidang kesehatan misalnya gangguan
kejiwaan (psikologis) seperti kecanduan. Dengan adanya sistem pakar maka mampu
mendiagnosa tingkat kecanduan belanja online. Diharapkan dengan sistem ini, masyarakat awam
dapat menyelesaikan masalah tertentu baik sedikit rumit sekalipun tanpa bantuan para ahli dalam
bidang tersebut. Sedangkan bagi para ahli, sistem ini dapat digunakan sebagai asisten yang
berpengalaman. Hasil penelitian berupa aplikasi sistem pakar yang valid untuk mendiagnosa
tingkat kecanduan belanja online seseorang tergolong dalam kategori rendah, sedang, maupun
tinggi.
Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat termasuk internet ternyata memberi
dampak yang besar bagi seluruh aspek yang ada, tidak terkecuali perkembangan pada dunia
bisnis dan pemasaran. Dengan berkembangnya teknologi yang cepat membuat banyak orang
menggunakan teknologi itu untuk melakukan transaksi jual beli menggunakan internet. Hal ini
tidak aneh mengingat jumlah pengguna internet yang terus bertumbuh pesat dapat menjadi
sebuah pasar yang potensial untuk dimasuki para pebisnis dan aktualisasi belanja yang terjadi
sangat cepat, nyaman, serta dilakukan di mana saja dan kapan saja. Belanja online merupakan
suatu bentuk perdagangan menggunakan perangkat elektronik yang memungkinkan konsumen
untuk membeli barang atau jasa dari penjual melalui internet. Belanja online menjadi salah satu
aktifitas internet yang paling banyak diminati belakangan ini. Bukan oleh kaum wanita saja,
aktifitas yang satu ini bahkan banyak disukai oleh kaum pria juga. Sistemnya yang mudah dan
praktis menjadi dampak positif dari belanja online. Bukan hanya itu saja, berbagai produk yang
sulit untuk didapatkan di pasar konvensional juga lebih mudah untuk dicari dan dibeli secara
online. Belanja online juga dapat memberi dampak negatif yang memungkinkan seseorang
mengalami kecanduan, apabila perilaku seseorang mengeluarkan uang secara berulang-ulang
untuk berbelanja tanpa mempertimbangkan kebutuhan ataupun keadaan finansialnya hal tersebut
tergolong pada gangguan kesehatan psikis. Dalam hal ini, perilaku berbelanja yang berlebihan
tersebut tidak hanya akan mengganggu kondisi psikis atau kesehatan mental tapi juga menjadi
masalah dalam kondisi finansial. Sistem pakar dipandang sebagai cara penyimpanan
pengetahuan pakar pada bidang tertentu dalam program komputer sehingga keputusan dapat
diberikan dalam melakukan penalaran secara cerdas. Dalam penerapannya sistem pakar
mempunyai beberapa metode, salah satunya adalah metode certainty factor.
SISTEM PAKAR PENGENDALIAN PEMBERIAN KREDIT KENDARAAN
BERMOTOR MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

Sistem Pakar merupakan sistem komputer yang mengadopsi pengetahuanmanusia yang


bekerja berdasarkan rule atau aturan yang diambil dari pemahaman seseorang yang dapat
menyelesaikan suatu perma-salahantertentu [1] [2] . Didalam komponen sistem pakar terdapat
sebuah metode yang digunakan untuk memasukkan pengetahuan pakar ke dalam sebuah sistem.
Forward chaining merupakan proses runut maju yang menarik kesimpulan dari beberapa fakta
atau data[3]–[4]. Cabang ilmu komputer yang dapat membantu manusia adalah kecerdasan
buatan atau Artificial Intelligence. Tujuan praktis dari kecerdasan buatan ini adalah membuat
komputer lebih bermanfaat bagi manusia. Kecerdasan buatan dapat membantu manusia membuat
keputusan, menemukan informasi yang lebih akurat atau membuat komputer lebih mudah
digunakan dengan tampilan alami untuk membuatnya mudah dimengerti. pada dasarnya sistem
pakar adalah program yang menggabungkan basis pengetahuan dengan sistem penalaran, dan
merupakan bagian dari kecerdasan buatan. Sistem pakar dirancang untuk memberikan saran dan
bantuan pemecahan masalah untuk bidang profesional tertentu.
Rencana tersebut akan bertindak sebagai penasihat atau konsultan yang cerdas dalam
lingkungan keterampilan tertentu [5]. Pada penelitian [6] salah satu penyebab kredit bermasalah
adalah kurang telitinya pihak bank dalam hal survei dan analisa pemberian kredit. risiko yang
dapat terjadi pada perusahaan berkaitan dengan sistem penjualan kredit seperti pembatalan
pembelian kredit yang dilakukan oleh pembeli dan terlambat membayar utang yang telah jatuh
tempo atau bahkan keterlambatan proses pengantaran barang [7]. Penelitian yang dilakukan [3]
aplikasi sistem pakar yang dibuat dapat membantu mekanik akan mekanismekerja alat berat
sehingga mereka bisa menangani masalah-masalah pada alat berat tersebut. Penelitian yang
dilakukan aplikasi sistem pakar yang dibuat dapat membantu mekanik akan mekanisme kerja alat
berat sehingga mereka bisa menangani masalah-masalah pada alat berat tersebut. Pada penelitian
[6] salah satu penyebab kredit bermasalah adalah kurang telitinya pihak bank dalam halsurvei
dan analisa pemberian kredit. risiko yang dapat terjadi pada perusahaan berkaitan dengan sistem
penjualan kredit seperti pembatalan pembelian kredit yang dilakukan oleh pembeli dan terlambat
membayar utang yang telah jatuh tempo atau bahkan keterlambatan proses pengantaran barang
[8].
FINANCIAL PLANNING FOR MILLENNIALS AND GEN-Z (STUDY OF
MILLENNIALS AND GEN-Z FINANCIAL BEHAVIOR)

Perencanaan keuangan adalah suatu proses untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan


seseorang melalui manajemen keuangan secara terintegrasi terencana. Fungsi perencanaan
keuangan pribadi atau keluarga adalah mengelola keuangan untuk masa depan sedini mungkin
dalam mencapai tujuan keuangan, dilakukan secara terencana, teratur dan bijaksana (bisa jadi
membutuhkan perencana keuangan). Prinsip tujuan perencanaan keuangan adalah memenuhi
kebutuhan keuangan berdasarkan prioritas: kebutuhan jangka pendek, memastikan asset-asetnya
terlindungi (personal risk management), kebutuhan jangka menengah (pendidikan, perumahan),
kebutuhan jangka panjang (penghasilan pasif masa tua atau masa tidak bekerja), pembagian
warisan. Perencanaan keuangan harus mencakup: tabungan (saving) and investasi (investing),
pembayaran hutang (debt payment), asuransi (insurance), pajak-pajak (taxes), dana pension
(retirement planning), dana perumahan (estate planning).
Gen Z adalah generasi yang lahir antara akhir dekade 1990 hingga 2010. Usia mereka
saat ini (2021) berkisar 11-25 tahun, dengan status berkisar dari pelajar SMP hingga pekerja
muda. Riset terdahulu menunjukkan banyak mahasiswa dan pekerja muda tidak peduli terhadap
perencanaan keuangan mereka, kesejahteraan masa depan, hingga masa pensiun mereka (James
et al., 2002) Tanpa perencanaan keuangan, berbagai dampak negatif menimpa kita. Salah satu
yang terlihat saat ini adalah kekacauan keuangan dalam menghadapi masa pandemic Covid 19.
Banyak yang kehilangan penghasilan, dan tidak memiliki dana cadangan yang cukup, sehingga
terpaksa menurunkan standar hidup. Menurut (Wolla, 2017), banyak generasi muda tidak
memiliki pemahaman tentang perencanaan keuangan, bahkan kurang dari sepertiga yang
memahami literasi keuangan dasar. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah riset yang dapat
menghasilkan deskripsi perilaku perencanaan keuangan pada generasi Z. Agar dengan demikian,
bisa dibuatkan rekomendasi program-program advokasi dan tersedianya sarana pendukung
adopsi perencanan keuangan pada Generasi Z.
Menurut (FIU, 2016), Perencanaan keuangan lengkap berisi keputusan keuangan pribadi
Anda terkait dengan enam komponen utama: 1. Penganggaran dan perencanaan pajak, 2.
Mengelola likuiditas, 3. Membiayai pembelian besar Anda, 4. Melindungi aset dan pendapatan
(asuransi), 5. Menginvestasikan uang Anda, dan 6. Perencanaan pensiun dan harta milik Anda.
Perencanaan Keuangan dibedakan menjadi dua yaitu: Perencanaan keuangan pribadi, dan
Perencanaan keuangan keluarga. Penelitian ini berfokus pada perencanaan keuangan pribadi.
Berbagai penelitian telah dilakukan, misalnya Lusardi, yang mengukur tingkat literasi keuangan
di berbagai negara, seperti Netherlands, Germany, Sweden, Italy, and Japan, dan Perancis.
Penelitian ini dilakukan pada Generasi Millenials and Gen Z in Indonesia. Bila pada penelitian
terdahulu mengkaji literasi keuangan sebagai variable independent, pada penelitian ini
dikembangkan menjadi literasi perencanaan keuangan, dengan tujuan mengukur karfakteristik
yang lebih langsung berhubungan dengan perilaku perencanaan keuangan.
Aplikasi Sistem Pakar Perencanaan Investasi Pasar Modal Menggunakan
Metode Forward Chaining Berbasis Website

Perencanaan investasi yang baik adalah awal untuk mencapai tujuan investasi. Fluktuasi
harga di pasar modal dan financial behaviour adalah penuntun masyarakat dalam membuat
perencanaan investasi. Rendahnya financial literasi di masyarakat menyebabkan masyarakat
lebih sering lupa membuat perencanaan investasi dan jika membuat hanya didasarkan pada
perasaan. Dengan demikian diperlukan adanya sebuah sistem yang membantu masyarakat untuk
membuat perencanan investasi yang efektif. Sistem pakar dipilih untuk itu karena memiliki
segala hal yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dalam penelitian ini sistem
pakar menggunakan metode forward chaining. Setelah dikembangkan sistem pakar berjalan
dengan baik dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
Pertumbuhan ekonomi dari sesuatu negeri bisa dilihat dari pertumbuhan yang terjalin
pada pasar modal serta industri sekuritas pada suatu negeri. Pasar modal mempunyai kedudukan
lumayan berarti dalam dunia perekonomian yakni sebagai salah satu tempat investasi keuangan.
Tidak hanya itu, pasar modal pula merupakan tempat bertemunya orang yang mempunyai
kelebihan dana atau biasa disebut investor serta pihak yang membutuhkan dana atau biasa
disebut emiten [1]. Dengan dorongan pasar modal pihak investor dan pihak emiten bisa berjumpa
serta melaksanakan aktivitas bisnis dengan lebih efisien.
Investasi sendiri adalah aktivitas menempatkan dana selaku modal dengan harapan
hendak memperoleh tambahan dana ataupun keuntungan. Investasi pada hakikatnya adalah
penempatan beberapa dana dikala ini dengan harapan buat memperoleh keuntungan pada waktu
mendatang [2]. Instrumen-instrumen investasi yang ditawarkan oleh pasar modal Indonesia
kepada investor antara lain, saham, saham syariah, reksadana, reksadana syariah, obligasi, sukuk,
ETF (Exchange Traded Fund), waran, dan right issue, dimana para investor sebagian besar lebih
tertarik untuk menanamkan modalnya pada saham-saham di perusahaan-perusahaan tertentu, dan
disini penulis membuat aplikasi website yang dapat membantu investor agar dapat
meminimalkan risiko dalam berinvestasi dengan cara menentukan portofolio yang optimal.
Berdasarkan kenyataan bahwa pada umumnya investor tidak akan menginvestasikan
keseluruhan dananya pada satu jenis instrument dalam portofolionya, namun mereka melakukan
diversifikasi yang bertujuan untuk lebih mengurangi risiko yang ditanggung akibat dana yang
diinvestasikan [1]. Dalam berinvestasi serta memastikan komposisi portofolio terdapat perspektif
yang disebut dengan istilah behavioural finance, yakni pada saat kepribadian investor dapat
pengaruhi keputusan transaksi mereka. Kepribadian investor akan pengaruhi seorang investor
dalam melaksanakan transaksi investasinya ataupun pengelolaan portofolionya [3]. Semua
instrument investasi di pasar modal tidak lepas dari return (imbal hasil) dan risk (risiko). Apabila
return dari instrument investasi besar, maka risiko dari instrument investasi juga besar, dengan
kata lain risiko berbanding lurus dengan return yang didapatkan.
Sistem Pakar Penentu Profil Risiko Investasi
Investasi dapat didefinisikan sebagai penanaman sejumlah uang atau sumber daya lainnya
pada masa sekarang dengan harapan pengembalian di masa yang akan datang. Dalam praktiknya,
investasi sering dikaitkan dengan berbagai aktivitas yang berkaitan dengan menginvestasikan
dana pada berbagai alternatif aset, baik berupa aset fisik seperti tanah, emas, properti, atau aset
finansial, seperti berbagai bentuk surat. Seperti saham, obligasi atau reksa dana. Dengan
banyaknya instrumen investasi yang ada sekarang masyarakat tentu kesulitan menentukan
investasi mana yang cocok dengan profil risikonya. Pada penelitian ini akan mengembangkan
sebuah sistem pakar untuk menentukan profil risiko investasi seseorang menggunakan metode
forward chaining, metode ini dilaksanakan dengan mengumpulkan data atau fakta - fakta yang
dibutuhkan terlebih dahulu lalu di definisikan aturan - aturannya, kemudian disimpulkan untuk
memberikan solusi yang tepat. Dari hasil penelitian ini seseorang dapat mengetahui profil risiko
nya dalam berinvestasi, mengetahui instrumen investasi apa yang cocok, alokasi dana yang tepat
dan juga jangka waktu yang terbaik sesuai dengan profil risikonya.
Investasi dapat didefinisikan sebagai penanaman sejumlah uang atau sumber daya yang lain pada
masa sekarang dengan harapan pengembalian pada masa yang akan datang. Dalam praktiknya,
investasi sering dikaitkan dengan berbagai aktivitas yang berkaitan dengan menginvestasikan
dana pada berbagai alternatif aset, baik berupa aset fisik seperti tanah, emas,
properti, atau aset finansial, seperti berbagai bentuk surat. Seperti saham, obligasi atau reksa
dana. Investasi masa kini tidak melulu diikuti oleh orang yang berpenghasilan tinggi saja, karena
saat ini telah tersedia juga investasi dengan modal yang dapat disesuaikan untuk semua kalangan.
Menurut Rudiwantoro [1] mengatakan bahwa akan sangat sulit untuk mencapai kebebasan
finansial (pensiun) di masa depan jika hanya mengandalkan sumber pendapatan berupa
tabungan atau deposito. Karena tingkat inflasi setiap tahunnya lebih tinggi dari suku bunga
tabungan atau deposito. Efek inflasi ini akan menurunkan nilai mata uang yang saat ini kita
miliki. Maka dari kita perlu melakukan investasi untuk lebih berkembang atau melawan laju
inflasi.
Setiap individu pasti memiliki tujuan keuangan yang berbeda untuk masa depan, dan
untuk mencapainya memerlukan perencanaan investasi. Pencapaian tujuan keuangan disesuaikan
juga dengan jangka waktu, di antaranya yaitu jangka pendek dan jangka panjang dan jumlah
dana yang dapat disisihkan, dimana hasil yang diharapkan terkait dengan tingkat pengembalian.
Pengembalian yang diharapkan akan berkaitan dengan tingkat risiko yang harus diambil. Oleh
karena itu setiap individu juga harus mempertimbangkan toleransi risikonya masing - masing.
Risiko merupakan suatu peristiwa ketidakpastian yang menimbulkan kerugian yang tidak
diinginkan, apabila toleransi tersebut diabaikan, maka perencanaan dan pelaksanaannya dapat
membuat hidup menjadi tidak tenang akibat dari profil risiko yang tidak sesuai.
PROYEK AKHIR –MK SISTEM PAKAR SISTEM PAKAR PENENTUAN
MARKET TIMING PADA PASAR SAHAM INDONESIA MENGGUNAKAN METODE
FUZZY SUGENO
Setiap orang selalu mempunyai impian untuk menjadi kaya, anggapan berhemat dan menabung
menjadi pemikiran masyarakat yang sejalan dengan slogan yang ada yaitu hemat pangkal kaya.
Padahal menurut statistic yang ada dengan menabung di bank bunga yang didapatkan
berada dibawah presentase laju inflasi yang ada di Indonesia, maka dari itu salah satu upaya yang
dapat dilakukan adalah berinvestasi. Salah satu dari sekian banyak instrument yang paling
terkenal adalah saham. Dari beberapa data yang sudah ada jumlah investor di Indonesia masih
sangat sedikit hal ini salah satunya disebabkan oleh tingginya resiko dalam berinvestasi di
pasar modal (high risk high return) dan minimnya pengetahuan calon investor tentang bagaimana
strategi menaklukan pasar modal.
Sistem Pakar ini menggunakan metode Fuzzy Sugeno. Pada metode fuzzy Sugeno menghasilkan
output berupa nilai yang konstan dimana terdapat penggunaan singleteon yang digunakan
sebagai sebuah fungsi keanggotaan yang konsekuen. Singleteon adalah sebuah keanggotaan
fuzzy dengan fungsi keanggotaan pada titik tertentu yang mempunyai nilai 0 dan 1 di luar
titik
tersebut. Metode ini dipilih karena terdapat sinyal-sinyal jual maupun beli seringkali bersifat
fuzzy dan bukan merupakan sebuah bilangan yang pasti. Dimana penggunaan logika fuzzy telah
terbukti mampu memodelkan permasalahan fuzzy di dunia nyata sehingga dapat dilakukan
proses komputasi oleh computer.
Maka dirancanglah sebuah system pakar yang digunakan untuk menentukan market timing
dengan menggunakan metode fuzzy sugeno yang dapat memodelkan permasalahan fuzzy pada
dunia nyata dengan cukup baik.
Menjadi kaya adalah impian dari setiap orang, banyak yang beranggapan bahwa agar menjadi
kaya harus berhemat dan harus bisa rajin menabung. Pemikiran dari diatas ini sejalan dengan
sebuah slogan yang ada di masyarakat, hemat pangkal kaya dari kata tersebut bahwa semua
orang dapat menjadi orang yang kaya apabila dapat berhemat. Padahal statistik jelas
menunjukkan bahwa bunga yang diperoleh ketika menabung di bank (tabungan dan deposito)
berada di bawah prosentase laju inflasi yang ada di Indonesia (bareksa.2016). Saham menjadi
begitu terkenal di kalangan investor karena
tingginya potensi return yang ditawarkan, tetapi dunia investasi saham juga penuh dengan
ketidakpastian atau risiko (Fardiansyah, 2002).
Pada bulan Februari 2016, jumlah investor yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia (BEI)
sebesar 468 ribu orang (cnnindonesia, 2016), Hampir setengah juta orang telah menjadi investor
di bursa saham. Namun perlu diingat bahwa keseluruhan jumlah penduduk Indonesia ada sekitar
250 juta jiwa, Jika dibuat prosentasenya, investor di BEI hanya sebesar 0,1872 persen. Dari
fakta-fakta diatas, upaya untuk mengurangi jumlah penduduk miskin yang ada di Indonesia salah
satunya dapat dilakukan dengan mendorong lebih banyak penduduk untuk menjadi investor.
Tantangan selanjutnya adalah bagaimana investor dapat secara konsisten mendapatkan profit
dari transaksinya di pasar saham. Hal ini sangat sulit, karena investor seniorpun masih
mengalami kerugian ketika bertransaksi di pasar modal.
Dari sebuah permasalahan diatas yang kemudian dirancang dengan sebuah sistem pakar yang
menggunakan suatu metode yaitu metode fuzzy sugeno. Judul penelitian yaŶg akaŶ dilakukaŶ
adalah ͞“isteŵ Pakar Penentuan Market Timing Pada Pasar Saham Indonesia dengan Metode
Fuzzy “ugeŶo͟ .
SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK PENGENALAN DINI TERHADAP
KARAKTER INVESTASI INDIVIDU
Penelitian bertujuan untuk mengembangkan sistem pakar berbasis web untuk pengenalan
dini terhadap karakter investasi seseorang yang akan berinvestasi ketika usia produktif.
Pengembangan aplikasi ini meliputi empat aktivitas utama dalam mengembangkan sistem pakar,
yaitu: knowledge acquisition, knowledge representation, knowledge inferencing, dan knowledge
transfering. Knowledge acquisition adalah proses pengambilan atau pemindahan pengetahuan
atau keahlian yang dimiliki seorang pakar oleh knowledge engineer. Knowledge
representation adalah proses pemindahan pengetahuan ke dalam sistem berbasis komputer.
Knowledge inferencing adalah proses penalaran yang dilakukan oleh sistem pakar untuk menarik
suatu kesimpulan atau hasil akhir. Proses penalaran ini menggunakan penalaran maju (forward
chaining). Knowledge transfering adalah proses pemidahan pengetahuan dari sistem pakar ke
pengguna (non-expert) melalui user interface dari sistem pakar. Sistem pakar ini sudah
diujicobakan kepada sekitar 300 pengguna. Meskipun sistem ini cukup sederhana dan memeliki
beberapa kelemahan untuk disempurnakan pada penelitian lebih lanjut, secara umum sistem ini
berjalan cukup baik.
Pada dasarnya manusia pada usia produktif perlu mengelola keuangan pribadinya. Dengan
pengelolaan keuangan pribadi yang baik akan membawa kesejahteraan dan kenyamanan hidup.
Salah satu aktivitas dalam pengelolaan keuangan adalah dengan merencanakan investasi. Banyak
tujuan yang ingin dicapai orang dalam berinvestasi. Namun demikian inti dari semua tujuan
investasi adalah sama, yaitu untuk menyiapkan kesejahteraan dan kenyamanan di masa
mendatang, entah masa mendatang dalam jangka pendek maupun jangka panjang atau masa
pensiun. Pilihan instrumen investasi banyak ragamnya antara lain, saham, emas, obligasi, valas,
properti, dan sebagainya. Sayangnya banyak orang yang tidak menyadari pentingnya
perencanaan yang baik dalam beinvestasi. Tidak adanya perencanaan yang baik dalam
berinvestasi bisa menyebabkan kegagalan atau tidak tercapainya tujuan investasi. Sebagai
contoh, beberapa orang berinvestasi hanya karena sekedar ikut- ikutan sehingga tidak tahu
apakah investasinya membawa imbal hasil yang baik atau tidak. Beberapa yang lain mencoba
berinvestasi namun merasa tidak cocok dengan jenis atau produk investasi yang dimilikinya
sehingga hasil investasinya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Dalam berinvestasi, ada perspektif yang disebut sebagai behavioral finance, yaitu mood
investor yang mempengaruhi perilaku transaksi mereka (Atmaja 2009:8). Jadi pada dasarnya
karakter investor akan mempengaruhi seseorang dalam menjalankan transaksi investasinya atau
pengelolaan portfolionya.
Semua jenis investasi, selain mengandung return atau imbal balik juga selalu mengandung risiko.
Keown (2010:455) menyatakan tegas salah satu prinsip dalam kedua aspek tersebut bahwa,
risiko dan return, selalu berjalan beriringan (Keown, 2010:455). High risk high return adalah
jargon dalam dunia investasi yang menjadi semacam hukum dasar bagi para pelaku investasi.
Karena itu, dalam berinvestasi, calon investor sebaiknya melengkapi diri dengan pengetahuan
dasar investasi. Selain itu, calon investor juga sebaiknya mengetahui karakter dasar dirinya
terhadap investasi. Dengan mengenali karakter investasi dirinya sendiri, calon investor bisa
membuat rencana investasi yang lebih cocok bagi dirinya.
PERANCANGAN PURWARUPA SISTEM PAKAR MANAJEMEN INVESTASI TI
BERBASIS TABEL MANFAAT BISNIS SI/TI GENERIK
Pengeluaran belanja Sistem Informasi (SI)/Teknologi Informasi (TI) secara global
sangatbesar dan terus meningkat setiap tahunnya. Dengan belanja yang besar maka investasi
yang dilakukan perlu diperlihatkan manfaat bisnisnya. Untuk melakukan identifikasi manfaat
bisnis dapat menggunakan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik. Proses identifikasi manfaat
bisnis membutuhkan kajian yang mendalam serta membutuhkan referensi dari berbagai sumber.
Dengan kemajuan teknologi, data penelitian terdahulu dapat digunakan sebagai knowledge base
model dalam suatu sistem pakar sehingga menjadi alat bantu untuk mempermudah proses
analisis manfaat bisnis. Perancangan purwarupa sistem pakar dikembangkan dengan
menggunakan bahasa pemrograman C# dan basis data SQLServer. Data pembelajaran awal
menggunakan data manfaat bisnis dari 6 studi kasus yang dikelompokkan berdasarkan 3 kategori
yaitu Tipe Industri, Tipe Proyek dan Tipe Investasi. Metode pencarian yang digunakan sebagai
logical inference mechanism untuk melakukan analisis adalah forward chaining. Purwarupa
sistem pakar menggunakan pendekatan Human in the Loop sehingga pengguna atau pakar dapat
melakukan intervensi dari hasil rekomendasi yang dihasilkan oleh sistem. Pengujian dilakukan
melalui simulasi kajian studi kasus untuk melihat apakah algoritma yang sudah dibangun
berjalan dengan baik. Hasil dari pengujian menunjukkan bahwa purwarupa dapat memberikan
informasi tambahan kepada pengguna dalam melakukan kajian manfaat bisnis SI/TI. Informasi
tersebut berupa manfaat bisnis yang relevan dan signifikan serta hubungan sebab akibat dari
manfaat bisnis yang teridentifikasi.
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berlangsung dengan cepat, salah satu
contohnya dapat dilihat dari tingkat penetrasi penggunaan internet di Indonesia yang mencapai
77,02% dari total jumlah penduduk Indonesia (APJII, 2022). Transaksi digital juga mengalami
peningkatan yang sangat pesat. Sejak tahun 2018-2022 terjadi peningkatan transaksi pada e-
commerce sebesar 47,7%. Selain itu transaksi digital banking juga meningkat sebesar 18,2% dan
transaksi e-money sebesar 18,65% (Bank Indonesia, 2020).
Seiring dengan perkembangan revolusi industri 4.0, organisasi memanfaatkan TI untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Beberapa teknologi yang digunakan antara lain seperti
artificial intelligence (kecerdasan artifisial), big data dan internet of things (IoT) (Klaus, 2016).
Untuk teknologi kecerdasan artifisial dikenal adanya expert system (sistem pakar), computer
vision, machine learning, natural language processing, dan masih banyak lagi teknologi lainnya
(Russel & Norvig, 2016).
Organisasi harus dapat beradaptasi secara dinamis dengan perkembangan teknologi yang terus
berlanjut. Hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya jumlah belanja Sistem Informasi (SI)/TI
yang dikeluarkan oleh organisasi. Pada tahun 2023 diperkirakan terjadi peningkatan belanja
SI/TI sebesar 5,5% dari tahun sebelumnya dengan total mencapai lebih kurang $4,6T (Gartner,
2023). Dengan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk investasi SI/TI yang sangat besar, maka
manfaat bisnis dari investasi yang dilakukan harus dapat diukur. Proses pengukuran manfaat
bisnis ini sangat penting sehingga organisasi dapat memutuskan apakah investasi SI/TI layak
untuk dilaksanakan (Ahmad & Arshad, 2014). Pentingnya pengukuran investasi ini juga
tercantum di dalam Peraturan Menteri Keuangan nomor 133/PMK.01/2022 yang mengatur
tentang Tata Kelola Teknologi Informasi pada lingkungan Kementerian Keuangan. Selain itu hal
ini juga termuat dalam Peraturan Menteri BUMN nomor PER-03/MBU/02/2018 yang mengatur
tentang Panduan Penyusunan Pengelolaan Teknologi Informasi Badan Usaha Milik Negara.

Anda mungkin juga menyukai