Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH TUGAS 1

NamaMahasiswa : MUNAWAR GAILEA

NomorIndukMahasiswa/NIM : 041975361

Kode/NamaMataKuliah : EKSI4205/Bank & Lembaga Keuangan Non Bank

Kode/NamaUPBJJ :89/Ternate

MasaUjian :2021/22.1 (2021.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA

JAWABAN
This study 1.
source1).
wasMetode
downloadedPembiayaan Langsung
by 100000866121259 (Direct Financing
from CourseHero.com Method)
on 05-05-2023 08:38:21 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/152349412/BJT-UMUM-TUGAS-1-EKSI4205docx/
Metode pembiayaan langsung adalah cara pemberian kredit dimana unit surplus / ultimate lenders
bertemu langsung dengan unit defisit atau ultimate borrowers tanpa melalui / menggunakan jasa
lembaga keuangan. Setelah terjadi kesepakatan pinjam meminjam, si peminjam memberikan tanda
bukti utang yang disebut financial claims. Contoh: saham, obligasi dan promes. Kepada pemilik dana
sebagai bukti peminjam.
2). Metode Pembiayaan Semi Langsung (semidirect financing method)
Dalam proses ini pemindahan / pertukaran dana antara kedua belah pihak sangat tergantung pada
intervensi pihak ketiga, yaitu broker, dealer, investment banker untuk menyelesaikan transaksi
peminjam dana tersebut. Contoh metode pembiayaan semi langsung adalah suatu perusahaan
menerbitkan obligasi maka perusahaan bersangkutan sangat tergantung kepada peran dealer
sekuritas dalam hal penjualan seluruh surat berharga yang diterbitkan kepada investor, seperti rumah
tangga, perusahaan, bank, asuransi, dana pension. Broker / dealer dalam pembiayaan ini dapat
mengurangi biaya transaksi, biaya informasi dan memperbaiki likuiditas dan kemampuan pemasaran
surat berharga yang tercipta dari proses pinjam meminjam. Pada dasarnya pembiayaan semi langsung
merupakan perbaikan dari pembiayaan langsung, tapi tidak dapat menyelesaikan semua masalah
dalam transaksi kredit. Misalnya masalah risiko yang dialami investor yaitu keamanan dana atas
sekuritas yang dimiliki.
3). Metode Pembiayaan tidak langsung ( indirect financing method)
Maksudnya adalah peminjam maupun unit defisit maupun pemilik dana atau unit surplus dapat
memenuhi kebutuhan keuangannya melalui bantuan lembaga intermediasi keuangan (financial
intermediary).
Lembaga pembiayaan tidak langsung mempertemukan dan memenuhi kebutuhan peminjam dan
pemilik dana, contohnya bank. Unit surplus yang menyimpan uangnya dalam bentuk deposito, giro
pada bank umum ini memiliki beberapa pertimbangan, antara lain :
a. Safety / default risk: Adalah dapat mengurangi kemungkinan tidak kembalinya uang investor
akibat terjadi default.
b. Liquidity: Simpanan di bank pada prinsipnya dapat meningkatkan dan menjamin kemampuan
likuiditas.
c. Accessibility: Penabung dapat menyimpan / menabung dalam denominasi yg relative kecil.
d. Convenience: Banyaknya kemudahan dan keuntungan lain yang ditawarkan oleh lembaga
intermediasi keuangan. (http://matakuliahmanajemen.blogspot.com/2015/03/sistem-
keuangan.html)

This study source was downloaded by 100000866121259 from CourseHero.com on 05-05-2023 08:38:21 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/152349412/BJT-UMUM-TUGAS-1-EKSI4205docx/
Gambar: Bagan Arus Dana dalam Sistem Keuangan

2. Inovasi Keuangan Digital atau IKD adalah suatu aktivitas pembaruan proses bisnis, model bisnis, dan
instrumen keuangan yang memberikan nilai tambah baru di sektor jasa keuangan dengan melibatkan
ekosistem digital.

Yang saya ketahui tentang IKD yaitu: Ekosistem IKD adalah komunitas yang terdiri dari otoritas,
penyelenggara, konsumen, dan pihak lain yang memanfaatkan platform digital secara bersama untuk
mendorong IKD yang bermanfaat bagi masyarakat.

IKD adalah financial technology yang saat ini diatur dalam POJK No. 13 /POJK.02/2018 Tentang Inovasi
Keuangan Digital di Sektor Jasa Keuangan. Untuk menjadi IKD maka penyelenggara harus memenuhi
kriteria, diantaranya bersifat inovatif dan berorientasi ke depan; menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi sebagai sarana utama pemberian layanan kepada konsumen di sektor jasa keuangan;
mendukung inklusi dan literasi keuangan; bermanfaat dan dapat dipergunakan secara luas; dapat
diintegrasikan pada layanan keuangan yang telah ada; menggunakan pendekatan kolaboratif; dan
memperhatikan aspek perlindungan konsumen serta perlindungan data.

IKD juga memiliki fungsi sebagai wadah pertama untuk ekosistem Fintech baru dengan menggunakan
Regulatory Sandbox atau mekanisme pengujian yang dilakukan oleh OJK untuk menilai keandalan proses
bisnis, model bisnis, instrumen keuangan, dan tata kelola penyelenggara. Melalui regulatory sandbox,
OJK akan mengawasi pelaku fintech yang belum terakomodasi oleh dasar hukum.
(https://accounting.binus.ac.id/2020/07/16/inovasi-keuangan-digital/ )

3. Pengertian bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
(EKSI4205/MODUL 4 – hal 4.3)
Perbankan syariah pada dasarnya adalah sistem perbankan yang dalam usahanya didasarkan pada
prinsip-prinsip hukum atau syariah Islam dengan mengacu pada Al-Our'an dan Al-Hadist. Prinsip dari
sistem yang sesuai dengan syariah Islam adalah beroperasi mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam
khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalat. Tata cara bermuamalat ini misalnya dengan
menjauhi praktik-praktik yang mengandung unsur riba. Selain itu kegiatan investasi dilakukan dengan
cara atau prinsip bagi hasil. Sedangkan kegiatan usaha dengan mengacu pada Al Our'an dan Al-Hadist
adalah kegiatan usaha yang dalam operasionalnya mengikuti perintah dan menghindari larangan-
larangan yang terdapat dalam Al Our'an dan Sunnah Rasul Muhammad SAW (Siamat, 2005).
This study source(EKSI4205/MODUL 4 – hal 4.25)
was downloaded by 100000866121259 from CourseHero.com on 05-05-2023 08:38:21 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/152349412/BJT-UMUM-TUGAS-1-EKSI4205docx/
Berikut beberapa perbedaan antara Bank Umum dan Bank Syariah yaitu:
 Bank umum menggunakan perangkat bunga dalam perhitungannya, sementara bank syariah
menggunakan prinsip bagi hasil, memberikan kemungkinan untung-rugi pada lembaga bank dan
nasabah;
 Bank umum biasanya memiliki bunga yang cenderung naik-turun ketika menjalankan aktivitasnya,
sementara bank syariah tidak pernah merubah rasio selama masih aktif menjadi nasabah, semua
berdasarkan pada apa yang diatur ketika perjanjian pertama kali;
 Karena prinsip bagi hasil, maka jika terjadi kerugian akan ditanggung bersama pada bank syariah.
Sementara pada bank umum rasio bunga bagi nasabah tidak akan meningkat walaupun keuntungan
naik;
 Bank umum sudah jelas memiliki orientasi pada profit bagi lembaganya, namun bank syariah lebih
dari sekedar keuntungan bagi lembaganya, tapi juga kemakmuran bagi nasabahnya;
 Bank syariah berpatokan pada standard dari Dewan Syariah Nasional dan Dewan Pengawas Syariah,
bank umum tidak memiliki persamaannya (https://www.tokopedia.com/blog/perbedaan-bank-
umum-dan-bank-syariah/)

Adapun beberapa perbedaan bunga Bank dengan prinsip bagi hasil Bank Syariah:
Bunga bank
 Asumsi selalu untung
 Didasarkan pada jumlah uang (pokok) pinjaman
 Nasabah kredit harus tunduk pada pemberlakuan perubahan tingkat suku bunga ertentu secara
sepihak oleh bank, sesuai dengan fluktuasi tingkat suku bunga di pasar uang. Pembayaran bunga
yang sewaktu-waktu dapat meningkat atau menurun tersebut tidak dapat dihindari oleh nasabah di
dalam masa pembayaran angsuran kreditnya.
 Tidak tergantung pada kinerja usaha. Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat meskipun jumlah
keuntungan berlipatganda saat keadaan ekonomi sedang baik.
 Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa pertimbangan proyek yang dijalankan oleh
pihak nasabah untung atau rugi
(https://money.kompas.com/read/2020/08/16/080600526/perbedaan-bunga-bank-konvensional-
vs-bagi-hasil-bank-syariah?page=all)

Berdasarkan karakter operasionalnya, prinsip bagi hasil bank Syariah dapat dikelompokkan dalam
beberapa golongan yaitu:
 Musyarakah Adalah kerja sama dalam satu usaha antara beberapa pihak untuk melakukan suatu
usaha, di mana masing-masing pihak memberikan kontribusi dalam usaha tersebut dan keuntungan
dibagi sesuai kesepakatan. Atas dasar pengertian tersebut maka dalam transaksi perbankan,
musyarakah adalah kerja sama pembiayaan suatu proyek antara bank syariah dengan nasabah, di
mana bank syariah dan nasabah sama-sama menyetor modal, dan keuntungan dibagi sesuai nisbah
 Mudharabah Agak berbeda dengan musyarakah, dalam bagi hasil mudharabah bank membiayai
proyek seluruhnya (10096) sementara nasabah yang menjalankan usaha. dalam hal ini nasabah
dianggap ahli dalam mengelola usaha. Selanjutnya keuntungan dibagi hasil sesuai kesepakatan.
Dalam hal ini bank berhak mengawasi pekerjaan, namun tidak berhak mencampuri pengelolaan.
 Mudharabah Mugayyadah Prinsipnya sama dengan Mudharabah namun ada pembatasan bagi
nasabah (pengguna modal) sesuai permintaan bank (pemilik modal). (EKSI4205/MODUL 4 – hal
4.41-4.43)

This study source was downloaded by 100000866121259 from CourseHero.com on 05-05-2023 08:38:21 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/152349412/BJT-UMUM-TUGAS-1-EKSI4205docx/
4. Sebagai otoritas moneter, perbankan dan sistem pembayaran, tugas utama Bank Indonesia tidak saja
menjaga stabilitas moneter, namun juga stabilitas sistem keuangan (perbankan dan sistem pembayaran).
Keberhasilan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas moneter tanpa diikuti oleh stabilitas sistem
keuangan, tidak akan banyak artinya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Stabilitas moneter dan stabilitas keuangan ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan.
Kebijakan moneter memiliki dampak yang signifikan terhadap stabilitas keuangan begitu pula sebaliknya,
stabilitas keuangan merupakan pilar yang mendasari efektivitas kebijakan moneter. Sistem keuangan
merupakan salah satu alur transmisi kebijakan moneter, sehingga bila terjadi ketidakstabilan sistem
keuangan maka transmisi kebijakan moneter tidak dapat berjalan secara normal. Sebaliknya,
ketidakstabilan moneter secara fundamental akan mempengaruhi stabilitas sistem keuangan akibat tidak
efektifnya fungsi sistem keuangan. Inilah yang menjadi latar belakang mengapa stabilitas sistem
keuangan juga masih merupakan tugas dan tanggung jawab Bank Indonesia.
Bank Indonesia memiliki lima peran utama dalam menjaga stabilitas sistem keuangan. Kelima peran
utama yang mencakup kebijakan dan instrumen dalam menjaga stabilitas sistem keuangan itu adalah:
1). Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga stabilitas moneter antara lain melalui instrumen suku
bunga dalam operasi pasar terbuka. Bank Indonesia dituntut untuk mampu menetapkan kebijakan
moneter secara tepat dan berimbang. Hal ini mengingat gangguan stabilitas moneter memiliki
dampak langsung terhadap berbagai aspek ekonomi. Kebijakan moneter melalui penerapan suku
bunga yang terlalu ketat, akan cenderung bersifat mematikan kegiatan ekonomi.
2). Bank Indonesia memiliki peran vital dalam menciptakan kinerja lembaga keuangan yang sehat,
khususnya perbankan. Penciptaan kinerja lembaga perbankan seperti itu dilakukan melalui
mekanisme pengawasan dan regulasi. Seperti halnya di negara-negara lain, sektor perbankan memiliki
pangsa yang dominan dalam sistem keuangan. Oleh sebab itu, kegagalan di sektor ini dapat
menimbulkan ketidakstabilan keuangan dan mengganggu perekonomian. Untuk mencegah terjadinya
kegagalan tersebut, sistem pengawasan dan kebijakan perbankan yang efektif haruslah ditegakkan
3). Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
Bila terjadi gagal bayar (failure to settle) pada salah satu peserta dalam sistem sistem pembayaran,
maka akan timbul risiko potensial yang cukup serius dan mengganggu kelancaran sistem pembayaran.
Kegagalan tersebut dapat menimbulkan risiko yang bersifat menular (contagion risk) sehingga
menimbulkan gangguan yang bersifat sistemik. Bank Indonesia mengembangkan mekanisme dan
pengaturan untuk mengurangi risiko dalam sistem pembayaran yang cenderung semakin meningkat.
4). Melalui fungsinya dalam riset dan pemantauan, Bank Indonesia dapat mengakses informasi-informasi
yang dinilai mengancam stabilitas keuangan. Melalui pemantauan secara macroprudential, Bank
Indonesia dapat memonitor kerentanan sektor keuangan dan mendeteksi potensi kejutan (potential
shock) yang berdampak pada stabilitas sistem keuangan.
5). Bank Indonesia memiliki fungsi sebagai jaring pengaman sistem keuangan melalui fungsi bank sentral
sebagai lender of the last resort (LoLR). Fungsi LoLR merupakan peran tradisional Bank Indonesia
sebagai bank sentral dalam mengelola krisis guna menghindari terjadinya ketidakstabilan sistem
keuangan. Fungsi sebagai LoLR mencakup penyediaan likuiditas pada kondisi normal maupun krisis.
Fungsi ini hanya diberikan kepada bank yang menghadapi masalah likuiditas dan berpotensi memicu
terjadinya krisis yang bersifat sistemik. Pada kondisi normal, fungsi LoLR dapat diterapkan pada bank
yang mengalami kesulitan likuiditas temporer namun masih memiliki kemampuan untuk membayar
kembali. (https://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/stabilitas-sistem-keuangan/Pages/Peran-Bank-
Indonesia.aspx)

5. Untuk mengatur uang, peranan bank sentral adalah strategis. Peranan yang paling mendasar adalah
This study source was downloaded by 100000866121259 from CourseHero.com on 05-05-2023 08:38:21 GMT -05:00
sebagai penyedia uang inti, yaitu yang bertugas mencetak dan mengedarkan uang. Di semua negara,
https://www.coursehero.com/file/152349412/BJT-UMUM-TUGAS-1-EKSI4205docx/
bank sentral merupakan satu-satunya lembaga yang berwenang untuk menyediakan dan mengedarkan
mata uang yang diperlukan masyarakat sebagai alat pembayaran.
Selain menyediakan dan mengedarkan mata uang yang diperlukan untuk transaksi, ada tiga fungsi utama
lain bank sentral dalam perekonomian. Ketiga fungsi itu meliputi.:
a. Fungsi kebijakan moneter
Untuk menjaga stabilitas nilai uang, bank sentral diberi beberapa kewenangan, antara lain
merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter untuk mengendalikan jumlah uang beredar.
Stabilitas nilai uang dalam hal ini adalah stabil terhadap barang dan jasa maupun stabil terhadap mata
uang negara lain, yang dari keduanya berarti inflasi rendah. Seperti diketahui, apabila jumlah uang
beredar bertambah secara tak terkendali maka akan mengakibatkan inflasi dari sisi permintaan,
sementara jika jumlah uang beredar terlalu sedikit maka akan mengakibatkan inflasi dari sisi biaya
produksi.
b. Melakukan pengaturan dan pelaksanaan sistem pembayaran
Fungsi terkait dengan pengaturan dan pelaksanaan sistem pembayaran, mencakup sekumpulan
kesepakatan, aturan, standar, dan prosedur peredaran uang antar pihak dengan menggunakan
instrumen pembayaran yang sah. Pada prinsipnya terdapat dua sistem pembayaran, yaitu
pembayaran tunai dan pembayaran non tunai. Dalam sistem pembayaran tunai, tugas bank sentral
adalah menyediakan dan menyalurkan alat pembayaran atau uang kartal. Sementara untuk sistem
pembayaran non tunai tugas bank sentral adalah mengatur dan mengendalikan peredaran uang giral
dan produk perbankan lain, misalnya kartu kredit, ATM, dan produk-produk perbankan lainnya.
c. Bank sentral sebagai banknya para bank (bank 's of the banks) Selain sebagai otoritas moneter dan
pengatur sistem pembayaran, bank sentral juga berperan sebagai banknya para bank. Artinya, jika
perbankan membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya maka bank akan meminjam
uang dari bank sentral.
d. Mengatur dan mengawasi perbankan Bank merupakan lembaga yang cukup vital dalam proses
intermediasi. Di beberapa negara, khususnya negara sedang berkembang, proses intermediasi antara
pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana lebih banyak menggunakan bank
daripada lembaga keuangan lain. Hal ini dikarenakan di negara sedang berkembang, lembaga
keuangan non bank pada umumnya belum berkembang baik. Selain itu, bank juga merupakan
infrastruktur kebijakan moneter dan bank juga berperan penting dalam proses pembayaran transaksi
antar anggota masyarakat. Oleh karena itu, bank sentral perlu mengatur dan mengawasi perbankan.
(EKSI4205/ MODUL 3 hal3.9/3.10)

This study source was downloaded by 100000866121259 from CourseHero.com on 05-05-2023 08:38:21 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/152349412/BJT-UMUM-TUGAS-1-EKSI4205docx/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai