Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : DINA MARDIANA LUMBESSY

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 041974202

Kode/Nama Mata Kuliah : EKSI 4205 / BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK

Kode/Nama UPBJJ : 89 / TERNATE

Masa Ujian : 2021/22.2 (2022.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
JAWABAN :

1. Metode pengalihan dana dalam sistem keuangan dengan :


a. Metode pembayaran langsung adalah cara pemberian kredit di mana
unit surplus/ultimate lenders bertemu langsung dengan unit defisit
atau ultimate borrowers tanpa memulai / menggunakan jasa lembaga
keuangan. Setelah terjadi kesepakatan pinjam meminjam, si peminjam
memberikan tanda bukti utang yang disebut financial claims. Contoh
saham, obligasi dan promes kepada pemilik dana sebagai bukti
pinjaman.
b. Metode pembiayaan semi langsung
dalam proses ini pemindahan/ pertukaran dana antara kedua belah
pihak sangat tergantung pada intervensi pihak ketiga yaitu broker,
dealer, investmen bunker untuk menyelesaikan transaksi peminjam
data tersebut. Contoh metode pemberian semi langsung adalah suatu
perusahaan menerbitkan obligasi maka perusahaan bersangkutan
sangat tergantung kepada peran dealer sekuritas dalam hal penjualan
seluruh surat berharga yang diterbitkan kepada investor, seperti
rumah tangga, perusahaan, bank, asuransi, dan pensiun. Pada
dasarnya pembelian 9 langsung merupakan perbaikan dari
pembiayaan langsung, tapi tidak dapat menyelesaikan semua masalah
dalam transaksi kredit. Misalnya masalah risiko yang dialami Fitria itu
keamanan atas sekuritas yang dimiliki.
c. Metode pembiayaan tidak langsung
adalah meminjam unity fisik maupun pemilik dana atau unit surplus
dapat memenuhi kebutuhan keuangannya (financial intermediary).
Limbah pembelahan tidak langsung mempertemukan dan memenuhi
kebutuhan peminjaman pemilik dana, contohnya bank.

2. A. keuntungan finansial teknologi bagi investor yaitu:


• Menyederhanakan rantai transaksi
• Menekan biaya operasional dan biaya modal
• Membekukan alur informasi
keuntungan finansial teknologi bagi peminjam yaitu:
• Mendapat layanan yang lebih baik
• Pilihan yang lebih banyak
• Harga yang lebih murah

Keuntungan finansial teknologi bagi pemerintah yaitu:


• Mendorong transmisi kebijakan ekonomi
• Meningkatkan kecepatan perputaran uang sehingga meningkatkan
ekonomi masyarakat.
• Di Indonesia finansial teknologi turut mendorong strategi nasional
keuangan inklusif / SKNI

B. Risiko yang kemungkinan dihadapi oleh perusahaan finansial teknologi


yaitu risiko diserang peretas, risiko gagal bayar bagi finansial teknologi
yang bisnisnya menjadi perantara pembiayaan atau kredit, risiko penipuan
yang terakhir yaitu risiko rentan pembiayaan data klien.

C. Peran bank Indonesia dalam financial tecnology yaitu :


• Fasilitator
Bank Indonesia menjadi fasilitator dalam hal penyediaan lahan
atau lalu lintas pembayaran.
• Analisis bisnis yang intelligent.
melalui kerjasama dengan otoritas dan agen-agen internasional,
Bank Indonesia menjadi Indonesia sebagai para pelaku usaha
terkait untuk memberikan pandangan dan arahan tentang
bagaimana menciptakan sistem pembayaran yang aman dan tertib.
• Assessment.
Indonesia melakukan monitoring dan penilaian (assessment)
terhadap setiap kegiatan usaha yang melibatkan sintesis dan
sistem pembayaran menggunakan teknologi.
• Koordinasi dan komunikasi.
Bank Indonesia menjaga hubungan dengan otoritas terkait untuk
tetap mendukung keberadaan vintage sistem pembayaran Bank
Indonesia juga berkomitmen untuk mendukung para pelaku usaha
di Indonesia dengan memberikan pengarahan secara berkala
mengenai vintage.

3. •Persamaan dari kredit bank konvensional dengan produk pembiayaan


dana bank syariah yaitu : sama-sama memberikan pelayanan terhadap
masyarakat yaitu mengumpulkan dana dari masyarakat dan
menyalurkannya kembali ke masyarakat. Pada dasarnya bank
konvensional dan bank syariah mempunyai fungsi yang sama yang
membedakan hanya sistem yang digunakan, karena bank syariah selalu
mengedepankan ajaran agama Islam dan setiap kegiatannya sehingga
menghindari riba, dan sistem yang digunakan oleh sistem bagi hasil.
•Perbedaan dari kredit bank konvensional dengan produk pembiayaan
dana bank syariah yaitu : pada bank konvensional keuntungan yang
didapatkan pihak bank adalah berupa bunga bank, melalui bunga kredit
yang dibayarkan oleh debitur ataupun nasabah. Sedangkan pada bank
syariah, keuntungan yang diperoleh oleh bank adalah berupa bagi hasil,
yang telah disepakati sebelumnya melalui akad atau perjanjian di awal.
4. Strategi kebijakan moneter BI agar dapat lebih memfokuskan pada sasaran
akhir pengurangan inflasi yaitu :
Sasaran akhir kebijakan moneter BI di masa depan pada dasarnya lebih
diarahkan untuk menjaga inflasi. pemilihan inflasi sebagai sasaran akhir ini
sejalan pula dengan kecenderungan perkembangan terakhir bank sentral
di dunia, dimana banyak Bank sentral yang beralih untuk lebih
memfokuskan diri pada upaya pengendalian inflasi.
Yang mendasari perubahan tersebut adalah, bukti-bukti empiris
menunjukkan bahwa dalam jangka panjang kebijakan moneter hanya
dapat mempengaruhi tingkat inflasi, kebijakan moneter tidak dapat
mempengaruhi variabel real, seperti pertumbuhan output ataupun tingkat
pengangguran. Penyebab inflasi rendah merupakan persyaratan makro
ekonomi lainnya, berarti pertumbuhan pada tingkat kapasitas penuh dan
penyediaan lapangan kerja yang seluas-luasnya. Yang terpenting
penetapan tingkat inflasi rendah sebagai tujuan akhir kebijakan moneter
akan menjadi nominal berbagai kegiatan ekonomi.

5. Peran bank Indonesia terkait dengan hubungan keuangan dengan


pemerintah yaitu :
Dalam hal hubungan keuangan dengan pemerintah, Bank Indonesia
membantu menerbitkan dan menempatkan surat-surat utang negara guna
membiayai anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tanpa
diperbolehkan membeli sendiri surat-surat hutan negara tersebut.
Bank Indonesia juga bertindak sebagai kasir pemerintah yang
menatausahakan rekening pemerintah di Bank Indonesia, dan atas
permintaan pemerintah, dapat menerima pinjaman luar negeri untuk dan
atas nama pemerintah Indonesia. Namun demikian, agar pelaksanaan
tugas bank Indonesia benar-benar terfokus serta agar efektivitas
pengendalian moneter tidak terganggu pemberian kredit kepada
pemerintah guna mengatasi defisit spedding yang selama ini dilakukan
oleh Bank Indonesia berdasarkan undang-undang yang lama kini tidak
dapat dilakukan oleh Bank Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai