Anda di halaman 1dari 3

SOAL KUIS EKONOMI DAN KEUANGAN MIKRO

Rabu, 25 Mei 2022

Nama: Fani Putri S

NIM: 143190048

1. Jelaskan pengertian keuangan mikro dan Lembaga Keuangan Mikro.


Jawab:
Keuangan mikro adalah penyediaan berbagai bentuk pelayanan keuangan -termasuk di
antaranya kredit, tabungan, asuransi dan transfer uang- bagi orang atau keluarga miskin
atau berpenghasilan rendah, dan usaha mikro mereka.
Dilansir dari ojk.go.id pengertian Lembaga Keuangan Mikro adalah adalah lembaga
keuangan yang khusus didirikan untuk memberikan jasa pengembangan usaha dan
pemberdayaan masyarakat, baik melalui pinjaman atau pembiayaan dalam usaha skala
mikro kepada anggota dan masyarakat, pengelolaan simpanan, maupun pemberian jasa
konsultasi pengembangan usaha yang tidak semata-mata mencari keuntungan.

2. Sebutkan jenis-jenis Lembaga Keuangan Mikro


Jawab: Di Indonesia, institusi yang terlibat dalam keuangan mikro dapat dibagi menjadi
tiga, yakni institusi bank, koperasi, serta non bank/non koperasi. Institusi bank termasuk
di dalamnya bank umum, yang menyalurkan kredit mikro atau mempunyai unit mikro serta
bank syariah dan unit syariah. Diantaranya ada Koperasi Simpan Pinjam, Pegadaian,
Badan Kredit Desa (BKD), Lembaga Dana Kredit Pedesaan (LDKP), Badan Kredit
Kecamatan (BKK), Lembaga Perkreditan Kecamatan (LPK), Baitul Maal wat Tamwil
(BMT), Lembaga Perkreditan Desa (LPD), dan lainnya.

3. Jelaskan karakteristik Lembaga Keuangan Mikro.


Jawab:
a) Terdiri dari berbagai bentuk pelayanan keuangan, terutama simpan dan pinjam, artinya
kelangsungan kegiatan didukung oleh system yang berjalan dengan baik serta
menjamin keberlanjutan peayanan bagi nasabah potensial dan menyumbang manfaat
bagi pengembangan kinerja pelayanan itu sendiri, sehingga tercipta system keuangan
mikro yang berkesinambungan.
b) Diarahkan untuk melayani masyarakat berpenghasilan rendah, pelayanan dan
pengembangan produk yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi nasabah
mikro.
c) Menggunakan system serta prosedur yang sederhana, yaitu memiliki pelayanan yang
terbuka bagi seuruh lapian (sector) melalui pendekatan system dan prosedur yang
sederhana, persyaratan yang mudah, lokasi yang strategis, sehingga gampang
dijangkau dan mengurangi ongkos transaksi bagi nasabah.

4. Apakah perbedaan Koperasi Simpan Pinjam, Bank, dan pegadaian.


Jawab:
a) Sumber Modal
Sumber modal KPS diperoleh dari simpanan anggota koperasi, baik yang bersifat
simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela atupun hibah. Diperoleh dari
modal pinjaman kepada badan usaha atau koperasi lainnya. Bank dapat berasal dari
bank itu sendiri (berupa setoran modal pemilik saham dan laba ditahan), atau dari
masyarakat ( berupa tabungan, giro, deposito ) atau dari lembaga lainnya. Sedangkan
sumber dana pegadaian berasal dari modal sendiri yaitu modal awal penyertaan dari
pemerintah dan laba ditahan. Pinjaman jangka pendek, berasal dari perbankan dan
pihak lainnya. Penerbitan obligasi, instrumen surat utang, diterbitkan dengan tujuan
menghimpun dana dari masyarakat kemudian memproleh imbalan berupa bunga.
b) Prinsip
Prinsip KSP bersifat terbuka dan sukarela, mandiri dan demokratis, serta hasil rapat
anggota merupakan keputusan tertinggi dalam koperasi. Sedangkan prinsip bank
konvensional memegang prinsip bebas nilai. Artinya bank konvensional bebas dari
nilai-nilai agama sehingga bisa menjalankan peran dan kegiatan apa saja selama
menghasilkan keuntungan dan tidak melanggar aturan yang berlaku dari lembaga
keuangan negara seperti OJK maupun Bank Indonesia. Kemudian pegadaian selalu
mengimplementasikan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) yang
menjunjung tinggi nilai-nilai transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi,
dan keadilan (fairness). Salah satunya dalam pengelolaan lelang.

5. Apakah pengertian Fintech dan bagaimana proses bisnisnya?


Jawab:
Pengertian: merupakan sebuah inovasi pada industry jasa keuangan yang memanfaatkan
penggunaan teknologi. Sederhananya, fintech adalah jenis perusahaan di bidang jasa
keuangan yang digabungkan dengan teknologi. Bisa juga diartikan sebagai segmen di
dunia startup yang membantu untuk memaksimalkan penggunaan teknologi untuk
mempertajam, mengubah, dan mempercepat berbagai aspek layanan keuangan. Sehingga,
mulai dari metode pembayaran, transfer dana, pinjaman, pengumpulan dana, sampai
dengan pengelolaan aset bisa dilakukan secara cepat & singkat.
Proses bisnisnya: Regulasi baru dikeluarkan pada 1 September 2018 oleh OJK untuk
pembentukan perusahaan fintech di Indonesia.Regulasi baru ini disebut Regulasi Inovasi
Keuangan Digital bagi Perusahaan Fintech yang digunakan OJK untuk memantau dan
mengawasi pertumbuhan dan perkembangan industry fintech. Dalam regulasi baru ini,
membentuk perusahaan fintech atau platform layanan digital, baik itu institusi layanan
keuangan atau perusahaan rintisan, harus melalui proses berikut: 1. Registrasi perusahaan
ke OJK. Lalu melalui yang disebut Regulatory Sandbox. Regulatory Sandbox digunakan
OJK untuk menguji, mengobservasi dan menetukan bagaimana perusahaan fintech
bekerja. Bagi institusi, mereka dapat menyampaikan permintaan Regulatory Sandbox
dengan salah satu bidang berikut: pasar modal, perbankan atau industri keuangan non
perbankan. 2. Keseluruhan proses Regulatory Sandbox membutuhkan waktu 12 bulan. Ini
dapat diperpanjang enam bulan lagi jika memang diperlukan. 3. Mengajukan izin fintech
di OJK.

6. Apakah yang membedakan produk layanan keuangan mikro konvensional dan syariah?
Jawab:
Pertama, LKMS dalam menentukan keuntungannya didasarkan pada prinsip bagi hasil dan
margin keuntungan, sedangkan LKMK biasa memakai prinsip suku bunga.

Kedua, pada LKMS terjalin hubungan kemitraan antara nasabah dengan lembaga
keuangan, sedangkan pada LKMK hubungan antara nasabah dengan lembaga keuangan
berbentuk debitur - kreditur.

Ketiga, LKMS hanya melakukan kegiatan operasional yang halal saja, sedangkan LKMK
melakukan kegiatan operasional bisa halal, syubhat, maupun yang haram.

Anda mungkin juga menyukai