NIM : 21111054
Mata Kuliah : Manajemen Risiko (UAS)
b. Pengukuran risiko
– Pendekatan Terstandarisasi Peringkat kredit ditetapkan oleh lembaga pemeringkat
eksternal yang diakui oleh Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan.Bank dapat
menggunakan peringkat yang ditetapkan oleh lembaga pemeringkat dimaksud untuk
menetapkan bobot resiko untuk kecukupan modal. Kebutuhan model dengan
menggunakan pendekatan terstandarisasi adalah minimal 8 persen dikaitkan asset
tertimbang menurut resiko (ATMR). Angka ini terus berubah sebagaimana ditetapakan
Supervisor.
– Pendekatan sederhana digunakan untuk eksposur aset dalam neraca serta kewajiban
serta kewajiban komitmen dan kontigensi dalam rekening administratif.
– Pendekatan komprehensif digunakan untuk eksposur untuk Eksposur yang
menimbiulkan resiko kredit akibat kegagalan pihak lawan, antara lain derivatif over
the counter, baik posisi trading book maupun banking book.
c. Pengendalian risiko
Pengendalian risiko kredit dapat dilakukan melalui beberapa cara antara lain mitigasi
risiko, pengelolaan posisi dan portofolio secara aktif, penetapan target batasan risiko
konsentrasi dalam rencana tahunan lembaga keuangan, penetapan tingkat kewenangan
dalam proses persetujuan penyediaan dana, dan analisis konsentrasi secara berkala paling
sedikit satu kali dalam setahun.
Analisisnya:
– Analisa dari segi perbankan
Kasus ini tentunya bisa menimbulkan kerugian dan dampak buruk bagi dunia perbankan
Indonesia serta Citibank itu sendiri Khususnya pada manajemen likuiditasnya.
Manajemen likuiditas adalah Kemampuan manajemen bank dalam menyediakan dana yang
cukup utk memenuhi semua kewajibannya maupun komitmen yg telah dikeluarkan kepada
nasabah serta pengelolaan atas reserve requirement (RR) atau Primary reserve atau Giro
wajib minimum sesuai ketentuan BI, dan secondary reserve.
Resiko yang dapat timbul apabila gagal dalam manajemen likuiditas adalah resiko
pendanaan dan resiko bunga.
Bisa dikatakan bahwa implikasi negatif dari kasus ini, Jika Citibanktidak bisa atau tidak
memiliki kemampuan dalam menyediakan dana yang cukup untuk memenuhi semua
kewajibannya maupun komitmen yang telah dikeluarkan nasabah sebab penggelapan dana
Oleh Malinda Dee ini. maka Citibank bisa saja dilikuidasi oleh Bank Indonesia serta
hilangnyatrust atau kepercayan nasabah dan masyarakat kepada Citibank pada khususnya
dan perbankan indonesia pada umumnya.
– Analisa Dari Segi Hukum
Pencucian uang adalah suatu proses atau perbuatan yang bertujuan untuk menyembunyikan
atau menyamarkan asal-usul uang atau harta kekayaan yang diperoleh dari hasil tindak
pidana yang kemudian diubah menjadi harta kekayaan yang seolah-olah dari Kegiatan yang
sah. Sesuai dengan pasal 2 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2002 tentangTindak
PidanaPencucian Uang, tindak pidana yang menjadi pemicuterjadinya pencucian uang
meliputi korupsi, penyuapan, penyeelundupan barang / tenaga kerja / imigran Perbankan,
narkotika, psikotropika, perdagangan budak/wanita/anak/senjata gelap, penculikan,
terorisme, pencurian, penggelapan, dan penipuan.