ISI
Uni Soviet juga mempunyai batas negara terpanjang di dunia dengan panjang lebih dari
60.000 km, dua pertiganya adalah garis pantai Samudra Arktik. Uni Soviet berbatasan
langsung dengan Afganistan, Cekoslowakia, Finlandia, Hongaria, Iran, Korea
Utara, Mongolia, Norwegia, Polandia, Republik Rakyat Tiongkok, Rumania,
dan Turki pada tahun 1949–1991. Uni Soviet dan Amerika Serikat dibatasi oleh Selat
Bering.
2.2 Masa awal
Era Stalin
Lenin wafat pada tahun 1924 dan digantikan oleh Josef Stalin. Pada masanya, ia
memodernisasi pertanian dengan program kolektivisasi yang terkenal ganas dan
mengakibatkan banyak rakyatnya mati kelaparan, dibuang ke kamp-kamp
konsentrasi di Siberia, atau ditembak mati oleh aparat pemerintah (terutama NKVD). Stalin
juga membunuh banyak orang yang dianggapnya sebagai pembangkang, termasuk
golongan militer. Pembersihan Besar-Besaran pada tahun 1937 adalah yang terburuk.
Selain itu, ia turut memprakarsai industrialisasi Uni Soviet meski lebih ditujukan untuk
kepentingan militer.
Pascaperang, Uni Soviet mengubah strategi pendudukannya di Eropa Timur, dari militer ke
dominasi politik dan ekonomi meskipun tentara Soviet tetap ditempatkan di negara-negara
tersebut hingga keruntuhannya kelak. Strateginya adalah menunjuk rezim pro-komunis
setempat untuk memerintah negara-negara tersebut di bawah pengawasan Moskwa. Selain
itu, Soviet juga berusaha mengembangkan pengaruhnya ke luar negeri, terutama ke
beberapa negara tetangganya seperti Finlandia dan Afganistan. Hal ini memicu reaksi
negatif dari negara-negara Barat yang berakibat dimulainya Perang Dingin. Dalam masa
yang sama, Stalin berusaha membangun kembali ekonomi Soviet yang porak poranda
akibat perang sambil meneruskan kebijakan lamanya, yaitu membangun industri berat dan
militer serta menindas para pembangkang. Pada masa inilah, Uni Soviet mulai
berkonfrontasi dengan kekuatan Barat dengan mendukung Korea Utara dalam Perang
Korea pada tahun 1950.
Era Khrushchev
Era Brezhnev juga dikenal sebagai "Masa Stagnasi" karena birokrasi Soviet yang kaku saat
itu menghalangi inovasi dan pembaruan dalam segala bidang, terutama bidang politik,
ekonomi, dan teknologi. Pada tahun 1980, pecah Perang Soviet-Afganistan yang
mengakhiri kebijakan détente sehingga membuat Amerika Serikat di bawah
kepemimpinan Jimmy Carter dan Ronald Reagan memperbarui ketegangan dan
melanjutkan perlombaan senjata.
Era Gorbachev
Glasnost memberi kebebasan berbicara dan berpendapat secara lebih besar. Kebebasan pers
mulai diterapkan serta ribuan tahanan politik dibebaskan dari kamp-kamp kerja paksa.
Tujuan utama Gorbachev mengadakan glasnost adalah untuk menekan kaum konservatif
yang menentang kebijakan restrukturisasi ekonominya. Melalui berbagai keterbukaan,
debat, dan partisipasinya, Gorbachev berharap rakyat Soviet akan mendukung setiap
langkah pembaruannya.
Uni Soviet juga mulai mengalami pergolakan saat rakyat mulai merasakan akibat politik
dari glasnost. Meski sudah dilakukan berbagai upaya untuk meredamnya, ketidakstabilan
di Eropa Timur mau tidak mau menyebar ke negara-negara yang tergabung dalam Uni
Republik Sosialis Soviet. Dalam pemilihan umum untuk memilih anggota dewan regional
di republik-republik Uni Soviet, kaum nasionalis dan tokoh pembaruan radikal banyak yang
terpilih.
2.4Pembubaran