Anda di halaman 1dari 6

LATAR BELAKANG

Salah satu Negara adidaya yang pernah ada dari 1917-1991, Uni Soviet adalah Negara terbesar dan
tertua yang berbasis Komunis yang pernah ada. Uni Soviet juga pernah berjasa atas Indonesia,
semasa pemerintahan Soekarno berkuasa Indonesia sempat meminta bantuan Amerika Serikat
untuk mengusir Belanda dari Irian Barat namun gagal. Hingga akhimya Indonesia berhasil membuat
perjanjian jual beli senjata dengan Uni Soviet dan berhasil merebut kembali Irian Barat. Pada
awalnya mereka hanya terdiri atas empat negara Republik Sosialis Soviet. Uni Soviet berkembang
menjadi 15 negara atau "uni republik" pada tahun 1956, yaitu: Armenia, Azerbaijan, Byelorusia,
Estonia, Georgia, Kazakhstan, Kirgizstan, Latvia, Limama, Moldavi, Rusia. Tajikistan, Turkmenistan,
Ukraina dan Uzbekistan.

Revolusi Oktober yang bergolak di Rusia pada tahun 1917 menyebabkan runtuhnya Kekaisaran
Rusia. Penenisnya, Pemerintahan Sementara Rusia, hanya bertahan beberapa bulan. Setelah kaum
Bolshevik menang dalam Perang Sipil Rusia pasca revolusi Uni Soviet di dirikan pada tanggal 30
Desember 1922 dengan anggota RSFS Rusia, RSFS Transkaukasia, RSS Ukraina, dan RSS Byelorusia

Pasca-kematian pemimpin Soviet yang pertama, Vladimir Lenin, pada tahun 1924, Josef Stalin
menjadi penggantinya setelah memenangkan perebutan kekuasaan dan memimpin negara tersebut
melewati proses industrialisasi besar-besaran dengan sistem ekonomi terencana dan penindasan
politik. Dalam suasana Perang Dunia II, pada bulan Juni 1941, Nazi Jerman dan sekutunya menyerang
Uni Soviet melalui Operasi Barbarossa walaupun sebelumnya kedua negara telah
menandatanganiPakta Molotov Ribbentrop yang berisi perjanjian untuk tidak saling menyerang
Setelah empat tahun berperang secara besar-besaran. Uni Soviet muncul sebagai salah satu dari
duanegara adidaya pemenang perang selain Amerika Serikat.

Uni Soviet dan negara-negara satelitnya di Eropa Timur terlibat dalam Perang Dingin, yaitu
perebutan pengaruh ideologi dan politik global yang berkepanjangan melawan Amerika Serikat dan
sekutu-sekutunya di Blok Barat. Pada akhirnya, Uni Soviet mengalami kekalahan

dalam hal ekonomi serta politik dalam dan luar negeri. Pada akhir tahun 1980-an, pemimpin Soviet
yang terakhir, Mikhail Gorbachev, mencoba merestrukturisasi negara yang dipimpinnya melalui
kebijakan glasnost dan perestroika, tetapi justru memicu perpecahan di Uni Soviet yang akhirnya
secara resmi bubar pada tanggal 26 Desember 1991 setelah gagalnya percobaan kudeta pada bulan
Agustus sebelumnya. Hak dan kewajiban negara ini kemudian dilanjutkan oleh Federasi Rusia. Dari
berbagai permasalahan di atas, dalam makalah ini kami akan mengulas lebih dalam mengenai proses
berdirinya Uni Soviet hingga proses runtuhnya negara tersebut.
1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah

1.2.1 Bagaimana awal terbentuknya negara federasi Uni Soviet? 1.2.2 Siapakah tokoh-tokoh yang
berpengaruh terhadap berjalannya pemerintahan Uni Soviet?

1.2.3 Apa yang menjadi latar belakang runtuhnya Uni Soviet? 1.2.4 Apa dampak perang dunia II
terhadap Uni Soviet?

1.2.5 Bagaimana proses runtuhnya Negam Tersebut?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi nilai akhir tugas makalah mata kuliah
Nasionalisme dan Resolusi Konflik Etnis. Selain itu memberikan gambaran secara jelas dan ringkas
mengenai proses terbentuknya Uni soviet hingga beberapa peristiwa yang menyebabkan runtuhnya
negara tersebut

1.4 Manfaat Penulisan

Penulisan makalah ini diharapkan memberikan manfaat kepada pembaca, dimana pembaca
mendapatkan pengetahuan dan wawasan baru mengenai Negara Federasi Uni Soviet dan sejarah
terbentuknya hingga keruntuhannya.

2.1 Awal terbentuknya Uni Soviet

ISI

Uni Soviet mulai dibentuk sejak meletusnya Revolusi Rusia pada 25 Oktober 1917. Revolusi Rusia
lahir sebagai reaksi kekecewaan rakyat terhadap Tsar Nicholas II yang despotis dan korup. Revolusi
digerakkan kaum Bolsyewik yang berhaluan marxisme di bawah pimpinan Vladimir Ilyich Lenin.

Setelah berhasil merebut tampuk kekuasaan, sejak tahun 1922 Lenin mulai mengembangkan
teritorial negara ke wilayah sekitarnya. Ia kemudian membentuk federasi dengan nama Uni Soviet.
Mulai 30 Desember 1922, federasi ini terdiri dari 15 negara bagian, yaitu Rusia, Armenia, Azerbaijan,
Belorusia, Estonia, Georgia, Kazakhstan, Kirgisia, Latvia Lithuania, Moldovia, Tadjikistan,
Turkmenistan, Ukraina, dan Uzbekistan.

Pada tahun 1924 Lenin meninggal dan digantikan Joseph Stalin. Semasa tampil di panggung
kekuasaan, Stalin sering menindas dan melenyapkan semua saingan politiknya. Tidak tanggung-
tanggung, tokoh sekaliber Leon Trotsky yang berjasa dalam Revolusi Rusia dipecat dan dibunuhnya.
Tatkala Stalin mampu mengukuhkan kekuasaannya, pada tahun 1952 Partai Uni Serikat Komunis
(PUSK) diubahnya dengan nama baru Partai Komunis Uni Soviet (PKUS), la menjabat Sekretaris
Jenderal PKUS sampai tahun 1953. Berkat kepiawaian politik, ia menjadi diktator yang mampu
mengantarkan Uni Soviet menjadi negara komunis terkuat di dunia.

2.2 Tokoh-tokoh yang berpengaruh dalam Pemerintahan Uni Soviet

Sepeninggal Stalin, jabatan sekjen partai dipegang oleh Nikitaj Khuschev sampai tahun 1964.
Kemudian beralih kepada Leonid Brezhnev yang berkuasa cukup lama, yaitu dari tahun 1964 sampai
1982. Pada saat Uni Soviet di bawah kendalinya, negara mengalami kemerosotan di segala bidang
Tingkat pertumbuhan ekonomi menurun drastis, korupsi merajalela, produk pertanian kurang
variatif, sektor jasa berjalan payah, dan berbagai kemunduran lainnya.

Penerus pemerintahan Uni Soviet harus mewarisi kerusakan dan kemacetan ekonomi dari Brezhnev,
Jabatan Sekjen PKUS berturut-turut beralih dari Yuri Andropov (1982-1984), ke Konstantin
Chernenko (1984-1985), sampai akhimya dijabat oleh Mikhail Gorbachev sejak 11 Maret 1985.
Mikhail Gorbachev menyadari bahwa penerapan marxisme telah menyeret negara ke ambang
kemunduran. Sistem politik yang dijalankan itu ternyata gagal membawa Uni Soviet ke dalam
kehidupan yang makmur seperti di negara-negara Eropa Barat dan Amerika Serikat. Oleh karena itu,
sejak berkuasa, Gorbachev menghadapi tantangan kemacetan ekonomi yang tidak boleh dibiarkan
berlarut-larut. la ingin memulihkan kondisi politik dan ekonomi Uni Soviet melalui suatu reformasi.

Untuk merealisasikan ambisinya, Gorbachev melontarkan ide reformasi berupa perestroika, glasnot,
dan demokratisasi,

1. Perestroika, yaitu menata kembali berbagai kebijakan di semua bidang kehidupan. 2. Glasnot
bermakna membuka diri dari pergaulan internasional dan memperluas partisipasi

masyarakat dalam Negara. 3. Demokratisasi, yakni memperlakukan sama terhadap semua warga
negara untuk menyampaikan gagasan atau pandangan terhadap semua kebijakan pemerintahan.

Melalui reformasi politik dan ekonomi, Gorbachev berusaha membawa Uni Soviet kepada kehidupan
yang lebih baik. Sejak diterapkan ide pembaharuan, tumbuh suatu suasana yang makin hidup di Uni
Soviet. Akan tetapi di lain pihak, kebijakan Gorbachev menimbulkan dampak yang tidak diduga
sebelumnya. Pertentangan sosial dalam masyarakat muncul. Bahkan di era reformasi itu lahir
kelompok-kelompok masyarakat yang satu sama lainnya bersaing
memperebutkan pengaruh dan kekuasaan, yaitu kelompok moderat, konservatif, dan radikal. 1.
Kelompok moderat, yakni kelompok yang menyetujui reformasi tetapi tetap menjalankan

komunisme yang disempurnakan. 2. Kelompok konservatif, yakni kelompok yang menentang


reformasi dan ingin

mempertahankan komunisme.

4317

3. Kelompok radikal, yakni kelompok yang mendukung reformasi, tetapi ingin meninggalkan
komunisme. Pada tanggal 19 Agustus 1991 kelompok konservatif di bawah pimpinan Wakil Presiden
Gennadi Yanayev melancarkan kudeta terhadap Gorbachev. Akan tetapi usaha perebutan kekuasaan
ini dapat digagalkan Boris Yeltsin, pemimpin kelompok radikal. Gorbachev dapat diselamatkan dan
nama Yeltsin mulai melambung di pentas politik Uni Soviet.

Gorbachev memang selamat dari kudeta, tetapi ia menghadapi kesulitan ekonomi dalam negeri yang
makin parah. Selain itu, kelompok militer mulai terpecah-pecah dan negara-negara bagian semakin
banyak yang menuntut kemerdekaan. Pada saat itulah seakan-akan timbul kekosongan pimpinan
pasat dan negara berada dalam vacuum of power. Apalagi hal ini kemudian disusu! dengan
pernyataan pengunduran diri Gorbachev sebagai Sekjen PKUS dan sekaligus mengeluarkan dekrit
pembubaran PKUS pada 24 Agustus 1991.

Sehari sesudah peristiwa itu, Boris Yeltsin mengambil alih kekuasaan. Sayang sekali tindakan Boris
Yeltsin tidak didukung semua negara bagian di Uni Soviet. Mereka malahan dengan leluasa dapat
melepaskan diri dari Uni Soviet. Akibatnya, runtuhlah negara adidaya yang telah dibangun dengan
susah payah itu. Secara resmi, pembubaran Uni Soviet berlangsung pada 8 Desember 1991. Bendera
Uni Soviet diturunkan dan dikibarkanlah bendera Rusia. Selanjutnya. negara-negara bekas Uni Soviet
mengikat diri dalam organisasi Commonwealth of Independent States (CIS) di bawah pimpinan
Rusia.

2.3 Faktor penyebab runtuhnya Uni Soviet

Ada beberapa hal yang dianggap menjadi faktor penyebab keruntuhan Uni Soviet. 1. Sistem
marxisme-komunisme ternyata tidak memiliki kontrol efektif terhadap bidang

politik dan ekonomi.


2. Marxisme-komunisme tidak memiliki kelenturan dalam menghadapi perubahan.

3. Perubahan sistem pemerintahan dari sentralisasi ke desentralisasi telah memberi peluang kepada
negara-negara bagian untuk melepaskan diri dari Uni Soviet.

4. Sistem ekonomi pasar telah mengundang masuknya liberalisme dan kapitalisme yang
bertentangan dengan komunisme. 5. Kaum bunuh yang merupakan andalan marxisme-komunisme
temyata lebih memihak kapitalisme yang memberikan kebebasan untuk memiliki sesuatu daripada
komunis yang tidak mengakui hak individu

2.4 Proses runtuhnya Uni Soviet

Uni Soviet mengalami penguatan otoritas yang cukup berarti setelah Perang Dunia II. Kerjasama
diplomatik dengan 52 negara terbentuk pada saat itu. Uni Soviet pun turut serta dalam Konferensi
Paris tahun 1946, untuk membahas nasib negara-negara bekas sekutu Jerman seperti Italia, Bulgaria,
Hungaria, Rumania, dan Finlandia. Amerika Serikat bersama Uni Soviet juga memprakarsai berdirinya
PBB pada tahun 1945 bersama dengan kekuatan anti-Fasis lainnya.

Ketegangan antara blok timur yang dipimpin Uni Soviet dan blok barat dipimpin oleh Amerika, mulai
mereda ketika Mikhail Gorbachev (1985-1991) mulai memimpin Uni Soviet Perubahan secara besar-
besaran mulai tampak pada masa ini. Gorbachev berbeda dengan penguasa- penguasa Uni Soviet
sebelumnya, pada tahun 1987 ia berkunjung ke AS untuk mendekatkan keduanya kedalam sebuah
forum dialog. Bahkan pada tahun 1988, Persetujuan Genewa dicapai dan pada 15 Februari 1989
seluruh tentara Uni Soviet telah mundur dari Afganistan.

Komitmen Gorbachev semakin terlihat saat Uni Soviet tidak menghanyutkan diri dan mengambil
sikap lebih netral dalam Perang Teluk tahun 1990-1991. Bahkan bantuan untuk Kuba yang telah
diberikan selama 30 tahun pun dihentikan pada tahun 1991 oleh Gorbachev. Namun kebebasan dan
keterbukaan yang dicanangkan oleh Gorbachev menimbulkan reaksi keras dari tokoh-tokoh komunis
dalam negeri. Puncaknya terjadi pada Kudeta 19 Agustus 1991 yang didalangi oleh Marsekal Dimitri
Yazow (Menteri Pertahanan). Jenderal Vladamir Kruchkov (Kepala KGB), dan Bons Pugo (Menteri
Dalam Negeri). Namun temyata kudeta itu gagal karena mendapat perlawanan dan penolakan dari
rakyat Uni Soviet dibawah pimpinan Boris Yeltsin dan Unit Militer Uni Soviet. Sebagai akibat dari
kudeta itu; Latvia, Lithuania, Estonia, Georgia, Maldova memisahkan diri dari Uni Soviet. Latvia,
Listhuania dan Estonia sendiri berhasil memperolch kemerdekaan dari Uni 6 September

Soviet pada tanggal


1991. Akhirnya, Gorbachev mengakui bahwa sistem komunis telah gagal di Uni Soviet. Pada akhir
1991, negara Uni Soviet yang telah berumur 74 tahun itupun runtuh dan terpecah-pecah menjadi
beberapa negara yang sekarang termasuk dalam persemakmuran Uni Soviet (Commonwealth of
Independent State/CIS)

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Uni Soviet adalah sebuah negara adidaya yang lahir oleh karena adanya. ketidakpuasan rakyat akan
sifat pemerintahannnya yang bersifat despotik. Pemerintahan ketika itu bersikap sewenang-wenang
dan terjadi banyak korupsi ketika itu. Akhirnya muncullah Revolusi Rusia yang didasari oleh ideologi
komunisme dan marxisme, yang bertujuan untuk menghilangkan hak-hak individu dan
menyamaratakan semua kepemilikan seluruh rakyat demi kepentingan negara. Tidak ada istilah
"kepemilikan pribadi, yang ada hanyalah "kepemilikan negara". Namu siapa yang menyangka
ternyata sistem pemerintahan yang seperti inipun tidak berlaku secara efektif untuk memerintah Uni
Soviet. Ideologi Marxisme dan Komunisme dinilai tidak memiliki kelenturan sehingga tidak dapat
beradaptasi dengan kemajuan jaman. Sistem pemerintahan yang seperti ini justru membawa Uni
Soviet menuju ambang kemunduran. Oleh karena itulah, rakyat yang tidak puas akhirnya menuntut
agar kebebasan dikembalikan, dan Uni Soviet pun dihancurkan, diganti dengan Rusia. Sistem
komunis dan Marxis telah gagal diterapkan di kehidupan pemerintahan Uni Soviet.

http://ayodonk.blogspot.com/2011/04/sarah-runtuh-nya-uni-soviet.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Uni-Soviet

http://sciarah kompasiana.com/2012/12/26/mengenang-ani-sot-negara-adi-kuasa-- 519340.html

http://news.liputan6.com/read/2519084/kirim-tentara-ke-ukraina-putin-niat-bentuk-reinkarnasi-
uni-soviet

Anda mungkin juga menyukai