Anda di halaman 1dari 4

Nama: Hayati Liyya Bahiyj

Kelas: 12 IPS 3

Runtuhnya Uni Soviet


Peristiwa runtuhnya Uni Soviet menjadi sejarah yang besar bagi perkembangan negara-
negara komunis di dunia. Pasalnya negara ini memiliki pengaruh terbesar saat terjadi Perang
Dingin yang melibatkan dua kubu ideologi. Jadi kapan Uni Soviet runtuh? Menurut sejarah,
negara ini runtuh pada tanggal 31 Desember tahun 1991 setelah Gorbachev melepaskan
kekuasannya. Negara-negara gabungan akhirnya melepaskan diri satu persatu dan
memerdekakan diri.

Awalnya Uni Soviet mulai berdiri karena anggota Partai Bolshevik yang dipimpin oleh
Vladimir Lenin bergabung dalam pasukan Soviet ketika Revolusi Rusia pada tahun 1917 dan
Perang Sipil Rusia.

Dinamisme perkembangan Uni Soviet telah gagal dalam menyatukan negara-negara


gabungan di dalamnya. Uni Soviet berhasil menjadi kesatuan dari gabungan beberapa negara
dan Republik, misalnya seperti Rusia, Georgia, Uzbekistan, Latvia, Lithuania, serta negara
lainnya. Meskipun begitu Uni Soviet ternyata gagal dalam menyatukan negara-negara di
dalamnya. Ideologi komunis yang dianut untuk menciptakan kondisi hidup teratur dan adil,
malah membuat negara ini menjadi tertinggal dari musuhnya, yaitu Amerika Serikat.

Ulasan Penyebab runtuhnya Uni Soviet.

Awalnya Uni Soviet mengalami keruntuhan setelah dipimpin oleh Mikhail Gorbachev karena
permasalahan yang kompleks. Pada masa kepemimpinannya, negara ini sedang menghadapi
beban masalah yang besar, baik di dalam maupun luar negeri. Berikut adalah
permasalahannya:

1. Munculnya Kebijakan Baru

Demi mengatasi permasalahan dan kondisi Uni Soviet yang semakin parah, Gorbachev
berinisiatif untuk membuat kebijakan baru. Dalam kebijakan tersebut memungkinkan adanya
keterbukaan untuk melonggarkan sistem komunis yang terlalu mengikat. Kebijakan baru
yang dibuat oleh Gorbachev digunakan untuk memperbaiki kondisi sosial dan ekonomi.
Salah satu kebijakan yang paling terkenal adalah Pasal 72 Konstitusi Uni Soviet yang berisi
tentang kebebasan negara bagian untuk melepaskan diri.
Berdasarkan kebijakan tersebut akhirnya banyak negara bagian Uni Soviet yang mulai
memisahkan diri dan berupaya memerdekakan negaranya sendiri.

2. Perebutan Pengaruh

Dikarenakan kebijakan Uni Soviet yang sudah longgar, akhirnya banyak bermunculan
kelompok yang memiliki kepentingan untuk menguasai negara. Mereka berusaha untuk
menyebarkan pengaruhnya ke seluruh pelosok negeri.

Muncul kelompok moderat yang awalnya menyetujui reformasi namun berkehendak bahwa
paham komunisme tetap harus berjalan. Sementara itu terdapat kelompok konservatif yang
menentang reformasi dan ingin komunisme menjadi satu-satunya paham untuk
dipertahankan. Akhir kelompok konservatif mendominasi dan ingin mengugurkan kedudukan
Gorbachev sebagai pemimpin.

3. Kudeta Gorbachev

Pada tanggal 19 Agustus 1991, kelompok konservatif dengan kepemimpinan Gennady


Yanayev melakukan kudeta untuk menjatuhkan kepemimpinan Gorbachev. Terjadinya
kudeta tersebut semata-mata dilancarkan agar kelompok konservatif bisa menguasai Uni
Soviet.

4. Gorbachev Mengundurkan Diri

Meskipun kudeta telah digagalkan, tetapi permasalahan yang dihadapi Gorbachev semakin
kompleks. Bahkan kelompok militers duah mulai terpecah belah dan banyak negara bagian
yang menuntut kemerdekaannya.

Dikarenakan kondisi yang tidak kunjung kondusif, Gorbachev memutuskan untuk


mengundurkan diri dari masa kepemimpinannya. Hal tersebut menyebabkan terjadinya
kekosongan pemerintahan yang kemudian diambil alih oleh Boris Yeltsin.

Pengambilan alih kekuasaan tersebut ternyata tidak mendapatkan dukungan dari negara
bagian, seperti Latvia, Georgia, Lithuania, Estonia, serta Moldova. Kemudian negara-negara
ini memutuskan untuk memisahkan diri dari Uni Soviet.

Atas terjadinya semua konflik di atas, akhirnya Uni Soviet dibubarkan dan negara-negara
bagian diberikan hak serta kebebasan untuk mendeklarasikan kemerdekaan. Sehingga pada
akhirnya setiap negara bagian membentuk pemerintahannya sendiri.
Selain itu runtuhnya Uni Soviet dipengaruhi oleh beberapa faktor lainnya, seperti:

a. Keragaman Budaya

Keragaman budaya dapat menjadi sumber permasalahan pada suatu negara. Sobat Pijar bisa
melihat dari keruntuhan Uni Soviet yang disebabkan oleh banyaknya budaya yang memicu
munculnya permasalahan. Uni Soviet sebagai pemerintahan pusat, telah membawahi 15
negara republik yang tentunya tiap negara telah mempunya adat, budaya, ciri khas, etnis, dan
karakteristik yang berbeda-beda. Oleh karena itu, masalah etnosentrisme masih sangat kental
dan sulit untuk diatasi.

b. Totaliter

Salah satu faktor penyebab runtuhnya Uni Soviet adalah sifat totaliter. Sifat ini cenderung
mengutamakan kepemimpinan diktator untuk mencapai tujuan negara, sehingga warga
dituntut untuk patuh dan percaya pada pemerintah.

c. Terbelenggu Kemiskinan

Pada masa Perang Dingin, kondisi ekonomi Uni Soviet jauh tertinggal dari negara-negara
sekutunya. Bahkan, negara di Blok Barat memiliki kesejahteraan dan taraf hidup yang tinggi.
Faktor yang paling berpengaruh dalam kondisi tersebut adalah kemiskinan.

Runtuhnya Uni Soviet dipengaruhi oleh paham sosialis yang diterapkan pada sistem
perekonomian negara. Jadi, segala urusan dalam proses ekonomi harus melibatkan peran
pemerintah. Akibatnya aset yang bisa dikelola swasta akhirnya gagal karena harus menunggu
instruksi pemerintah pusat.

d. Kemajuan Zaman

Kemajuan zaman yang identik dengan globalisasi menjadi faktor keruntuhan Uni Soviet. Hal
tersebut bisa terjadi karena paham dan pengaruh dunia internasional mulai masuk melalui
radio serta televisi, sehingga banyak warga yang ingin hidup sejahtera tanpa sifat totaliter.

e. Generasi Baru

Mikhail Gorbachev sebagai penguasa terakhir di Uni Soviet merupakan generasi baru yang
berhasil menduduki PKUS atau Partai Komunis Uni Soviet. Bahkan, ia mampu
mengutarakan ide dan rencananya untuk membawa rakyat bebas dari totaliter.

f. Berakhirnya Pakta Warsawa


Pakta Warsawa merupakan kesepakatan yang dibuat oleh negara-negara komunis di Eropa.
Namun pada akhirnya pakta ini berhasil diakhiri karena kebijakan Gorbachev yang ingin
membuka diri kepada dunia luar.

Dampak Runtuhnya Uni Soviet bagi Dunia.

1) Berakhirnya Perang Dingin antara Blok Barat (Amerika Serikat) dengan Blok Timur
(Uni Soviet)
2) Banyak negara-negara pecahan Uni Soviet yang langsung memerdekakan diri menjadi
negara yang demokrasi.
3) Runtuhnya rezim komunis di Eropa Timur, seperti Rumania, Polandia, Hongaria, dan
Jerman Timur.

Anda mungkin juga menyukai