Anda di halaman 1dari 22

BAB I PENDAHULUAN

A. Rumusan Masalah

· Faktor apa sajakah yang melatarbelakangi perang dingin?

· Sejak kapan perang dingin dimulai?

· Apa yang dimaksud dengan polarisasi kekuatan?

· Apa saja bentuk polarisasi kekuatan Blok Barat dan Blok Timur?

· Apa saja pertentangan konsep yang terjadi antara blok barat dan blok timur?

· Apa latar belakang kebijakan luar negeri Uni Soviet dirubah?

· Kebijakan apa saja yang dikeluarkan oleh Uni Soviet?

· Apa saja dampak positif perubahan kebijakan luar negeri Uni Soviet bagi masyarakat
internasional?

· Faktor apa saja yang mendorong pembaharuan di Uni Sovyet?

· Apa saja inti pembaharuan di Uni Sovyet?

· Bagaimana jalannya pembaharuan di Uni Soviet?

· Peristiwa apa yang mengawali kehancuran Soviet?

· Apa yang terjadi setelah Presiden Gorbachev mundur dari jabatannya?

· Bagaimana keadaan politik Rusia setelah bubarnya Uni Soviet?

B. Batasan Masalah

· Amerika Serikat dan Uni Sovyet memiliki ideologi yang berbeda dan kedua belah pihak saling
memperebutkan pengaruhnya di dunia.

· Perang dimulai sejak berakhirnya perang dunia II.

· Pengertian polarisasi kekuatan.

· Bentuk polarisasi kekuatan Blok Barat dan Blok Timur.

· Pertentangan konsep Blok Barat dan Blok timur.

· Latar belakang pengubahan kebijakan luar negeri Uni Soviet.

· Kebijakan baru yang dikeluarkan oleh presiden Uni Soviet.


· Dampak positif perubahan kebijakan bagi masyarakat Internasional.

· Pemerintah Uni Sovyet sebelumnya menganut kebijakan terpusat dalam sistem ekonomi
maupun politik.

· Inti pembaharuan di Uni Sovyet adalah kebijakan perestroika (pembaruan ekonomi) dan
glasnost (keterbukaan)

· Kebijakan perestroika dan glasnost berjalan lambat karena adanya pro dan kontra di
kalangan elit politik Uni Soviet

· Gorbachev mengundurkan diri dari kursi presiden

· Bubarnya Negara Uni Soviet

· Terpilihnya Yelstin sebagai presiden baru

BAB II PEMBAHASAN

1. Latarbelakang Perang Dingin

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya Perang Dingin :

1. Perbedaan paham antara Amerika Serikat dengan Uni Sovyet sebagai pemenang perang
dunia II memiliki ideologi yang berbeda, Amerika Serikat memiliki Ideologi liberal,sedangkan Uni
Sovyet memiliki ideologi komunis.

2. Amerika Serikat dan Uni Sovyet mempunyai keinginan untuk menjadi penguasa di dunia
dengan cara baru seperti Amerika Serikat dengan menanam modal di negara lain dan Uni Sovyet
dengan persenjataan yang canggih.

3. Baik Amerika Serikat maupun Uni Sovyet merasa berjasa dalam menghancurkan ekspansi
militer Jerman dan Italia yang ingin menguasai seluruh Eropa.Keduanya sama sama merasa berhak
memperoleh wilayah pengaruh. Hal inilah yang menyebabkan Amerika Serikat dan Uni Sovyet
terlibat konflik tidak langsung karena mereka menghindari perang terbuka untuk memperebutkan
suatu wilayah.

Konflik yang terjadi antara Blok Barat pimpinan Amerika Serikat dan Blok Timur pimpinan Uni
Soviet terjadi sejak berakhirnya Perang Dunia II pada tahun 1945.

2. Polarisasi Kekuatan

Polarisasi kekuatan adalah pembagian kekuatan yang dilakukan antara Blok Barat dan Blok Timur
yang saling berlawanan untuk melindungi daerah kekuasaannya
Polarisasi kekuatan Blok Barat adalah dengan dibentuknya NATO (North Atlantic Treaty
Organization) atau pakta pertahanan atlantik.Pembentukan NATO dilatarbelakangi perjanjian
Brussels tahun 1948 yang berisi saling memberikan bantuan militer apabila salah satu dari meraka
diserang negara lain.Perjanjian ini ditandatngani oleh lima negara yaitu Amerika Serikat,
Belgia,Inggris, Perancis,dan Denmark.Pembentukan NATO bretujuan untuk membendung negara-
negara Eropa Barat dari ancaman-ancaman negara Komunis.

Pada april 1949 perjanjian diperbarui dengan bergabungnya negara-negara anggota NATO yang
baru yaitu Amerika Seikat,inggris prancis,belgia,denmark,Canada eslandia
,italia,belanda,norwegia,luxemburg,portugal,turkiPada tahun 1951 Yunani menyusul menjadi
anggota NATO diikuti Jerman Barat tahun 1954 dan Spanyol pada tahun 1981.Markas besar NATO
berada di Brussels,sedangkan Eksejutif Konite Militer NATO berda di Washinhton,Amerika
Serikat.NATO mempunyai tiga komando yaitu Komando Eropa,Komando Atlantik,dan Komando
Laut Utara.Masing-masing anggota mempunyai kewajiban untuk membiayai pasukan NATO.

Sedangkan untuk mengimbangi NATO negara negara blok timur membentuk sebuah organisasi
yaitu organisasi Pakta Warsawa pada tahun 1955 yang dibentuk di Warsawa,ibu kota
Polandia.Sejak tahun 1945 Polandia sudah bergabung dengan Uni Soviet.Penggabungan ini terjadi
karena pejuang-pejuang Polandia banyak memperoleh bantuan daru Uni Soviet dalam mengusir
Jerman dari Polandia.Sebagai negara paling kuat di Eropa Timur Uni Soviet menjadi pemimpin
pakta warsawa. Negara-negara yang ikut menandatangani pakta warsawa adalah
polandia,albania,bulgaria,cekoslowakia,hongaria,jerman timur,dan rumania.Markas besar
orgainsai ini berada di Moskow ibukota Uni Soviet.

Blok Barat dan Blok Timur mempunyai bebrapa konsep yang saling berlawanan arah,antara lain
dalam hal ploiti.Blok Barat menganut sistem demokrasi liberal yang mengharuskan setiap negara
menganut sistem multipartai,sedangkan Blok Timur menganut monopartai yaitu partai
komunis.Blok Timur juga mengenal pergantian secara berkala,tetapi pergantian itu tidak
diperebutkan oleh partai-partai politik.Selain politik ternyata dalam hal ekonomi kedua negara
tersebut juga berbeda.Blok Barat menganut kapitalisme dengan pasar bebas yang dapat
meningkatkan perekonomian negara tetapi juga menghancurkan pemodal kecil,sedangkan Uni
Soviet mencegah terjadinya persaingan bebas dengan memberikan peranan yang besar kepada
pemerintah yang mengakibatkan pemodal kecil tidak hancur oleh pemodal besar tetapi di sisi lain
Blok Timur mengalami kelambatan dalam memperoleh kemajuan ekonomi.

3. Perubahan Kebijakan Uni Soviet

Uni Soviet adalah negara yang mempunyai peranan besar dalam perang dingin,bahkan mampu
mengungguli Amerika Serikat,Inggris,dan Perancis dalam perlombaan senjata nuklir,tetapi
kemajuan teknoligi di Uni Soviet tidak diimbangi oleh kemajuan ekonomi yang terjadi pada
Amerika.Akibatnya tingkat kemakmuran di negara ini sangat rendah.Ketimpangan antara
teknologi dan ekonomi ini membuat presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev mengeluarkan
kebijakan perestroika (pembaruan ekonomi) dan glasnost (keterbukaan) pada tahun 1987 yang
bertujuan untuk meningkatkan kemajuan eonomi Uni Soviet sebagai negara adidaya.kebijakan
perestroika dan glasnost adalah kebijakan reformasi yang dilakukan pemerintah USSR.Kebijakan
ini menyebabkan pemerintah luar negeri Uni Soviet berubah dari aggresif menjadi defensif,karena
dari awal USSR bersifat aggresif yaitu melakukan campur tangan terhadap urusan dalam negeri
para negara sekutu dan memberikan bantuan militer kepada negara yang menjadi musuh BLOK
BARAT.
Dampak perubahan kebijakan bagi masyarakat Internasional adalah:

-mengurangi ketegangan perang dingin

-memberi kesempatan pada setiap negara untuk mengurangi belanja militernya

-setiap negara meningkatkan dana untuk pembangunan ekonomi.

4. Pembaharuan Uni Soviet

Faktor yang menyebabkan munculnya pembaharuan di Uni Sovyet:

Pemerintah Uni Sovyet menganut kebijakan terpusat dalam system ekonomi maupun politik.
Dalam sitem ekonomi terpusat ini,pemerintah Uni Soviet menghilangkan mekanisme pasar
dengan melakukan campur tangan berlebihan untuk mengendalikan perekonomian. Setelah
menerapkannya selama 70 tahun,ternyata menyebabkan Uni Soviet kalah dalam persaingan
ekonomi dengan Amerika Serikat karena sistem perekonomian komunis telah menghilangkan
persaingan yang menjadi motor penggerak kemajuan ekonomi.

Uni Soviet menerapkan politik represif (keras) untuk menghancurkan kelompok kelompok politik
menentang kebijakkannya. Pemerintah melarang kegiatan politik, menghapus kebebasan pers dan
merampas hak-hak poiltik warga negara. Semua itu menghilangkan kepedulian warga negaranya
untuk berpartisipasi (apatis) dalam pembangunan ekonomi

Inti Pembaharuan di Soviet

Inti pembaharuan di Uni Soviet adalah kebijakan perestroika (pembaruan ekonomi) dan glasnost
(keterbukaan). Tujuan perestroika dan glasnost adalah untuk meningkatkan kemajuan ekonomi
Uni Soviet sebagai Negara adi daya (superpower). Untuk menghidupkan kembali partisipasi rakyat
dalam pembangunan ekonomi,presiden Uni Soviet, Mikhael Gorbachev mengeluarkan kebijakan
glasnost (keterbukaan) sehingga hak-hak politik rakyat dikembalikan,mengizinkan kegiatan-
kegiatan politik dan memberikan kebebasan pers. Pada dasarnya glasnost bertujuan untuk
memberikan rakyat untuk melakukan pengawasan terhadap pemerintah. Ketertutupan yang
dilaksanakan Uni Soviet selama 70 tahun mengakibatkan hilangnya pengawasan rakyat sehingga
aparat pemerintah melaksanakan tugasnya dengan sewenang-wenang. Aparat pemerintah justru
berperan sebagai penghambat kebijakan pembangunan sehingga Uni Soviet mengalami kegagalan
dalam meningkatkan kemakmuran rakyatnya.

Jalannya Pembaharuan Uni Soviet

Perubahan Gorbachev melalui kebijakan perestroika dan glasnost menimbulkan sikap pro dan
kontra di kalngan elit politik Uni Soviet. Pro dan kontra ini membuat perestroika dan glasnost
berjalan lambat karena besarnya tantangan golongan tua elit politik.

Pendukung perestroika dan glasnost sangat kecea terhadap Presiden Gorbachev yang mengalah
dengan tekanan kelompok penolak pembaruan atau golongan konservatif. Kekecewaan
diperlihatkan oleh Boris Yeltsin ,ketua Partai Komunis Moskow yang mendukung perestroika dan
glasnost. Ia memberikan pidato kecamannya di depan Komite Sentral Partai Komunis terhadap
reformasi Gorbachev. Pada akhirnya Yelstin mengundurkan diri dari Partai Komunis setelah
mengetahui bahwa Partai Komunis dikuasai oleh golongan konservatif. Ia segera bergabung
dengan Tribun Moskow yang berusaha menghimpun kekuatan pendukung perubahan.

Sepanjang tahun1988 banyak berdiri kelompok-kelompok politik baru terutama di ibukota


Moskow. Pada bulan Mei 1988 terbentuk kelompok Uni Demokrasi. Kelompok ini
memperjuangkan sistem multipartai,menuntut pasukan-pasukan Uni Soviet dari Eropa Timur, dan
pelaksanaan pemilihan umum. Perjuangan Uni Demokrasi mendapat dukungan luas sehingga
pemerintah Uni Soviet mengabulkannya. Pada 26 Maret 1989 diadakan pemilihan umum untuk
memilih anggota parlemen. Sebelum pemungutan suara berlangsung pemerintah juga
mengizinkan kepada para calon anggota parlemen untuk berkampanye mencari pendukung.
Dengan demikian anggota parlemen tidak lagi merupakan hak istimewa para tokoh Partai
Komunis Uni Soviet. Banyak yokoh PKUS yang dikalahkan oleh tokoh-tokoh pendukung
perubahan. Yang terkenal mendapat dukungan paling banyak adalah Boris Yelstin.

Glasnost telah mengembalikan hak politik rakyat untuk menentukan wakil mereka di parlemen.
Perubahan ini mendorong sejumlah anggota parlemen pendukung peruahan membentuk
kelompok oposisi secara resmi pada Agustus 1989. Kelompok oposisi ini dikenal dengan nama
Kelompok Antardaerah. Kelompok oposisi memenangkan pemilihan Ketua Parlemen Uni Soviet
dengan terpilihnya Boris Yelstin sebagai ketua parlemen pada bulan Mei 1990. Satu bulan
kemudian ia menyetujui deklarasi kedaulatan Federasi Rusia, melakukan reformasi pemerintahan
dan menerapkan sistem ekonomi pasar bebas.

Perubahan politik merugikan golongan konservatif PKUS. Mereka akhirnya memberi dukungan
kepada Wakil Presiden Uni Soviet Genady Yanayev utnuk melakukankudeta terhadap Presiden
Gorbachev yang dianggap melindungi reformasi Yelstin. Pada 18 Agustus 1991 pemberontak
berhasil menyandera Presiden Gorbachev. Yelstin memimpin gerakan massa untuk menentang
kudeta yang dilakukan Wakil Presiden Yanayev. Pengepungan massa terhadap tempat
penyanderaan membuat pemberonta menyerah dan membebaskan Gorbachev yang sempat
disandera selama 72 jam.

Gorbachev sangat kecewa dengan dukungan golongan konservatif PKUS sehingga pada 25 Agustus
1991 ia mengundurkan diri sebagai Sekjen PKUS dan membubarkan PKUS yang sudah berdiri
selama 75 tahun.

5. Akhir Perang Dingin

Mundurnya Gorachev dari Kursi Presiden

Pada tahun 1988 pertumbuhan ekonomi Uni Soviet hanya sebesar 4,4%, sedangkan devaluasi
mata uang rubel mencapai 90% . Pada tahun 1989 Uni Soviet mengalami inflasi yang tinggi.
Akibatnya berbagai kesulitan ekonomi bermunculan di seluruh Uni Soviet.

Gorbachev merasa bertanggung jawab terhadap kegagalan ekonomi yang mengakibatkan krisis
politik seperti kudeta dan pembubaran PKUS. Oleh karena itu pada 25 Desember 1991 ia
mengundurkan diri sebagai Presiden Uni Soviet.

Bubarnya Negara Uni Soviet


Pengunduran diri Gorbachev mengawali proses kehancuran Uni Soviet menjadi beberapa negara
merdeka yang tergabung ke dalam persekutuan baru dengan nama CIS (Commonwealth of
Independent States) yang di pimpin Negara Rusia. Pada25 Desember 1991 tercatat12 negara bekas
Uni Soviet yang menjadi anggota CIS.

Pembubaran Uni Soviet mengakhiri Perang Dingin yang sudah berlangsung sejak tahun 1945.
Negara-negara CIS lebih memilih untuk melaksanakan program reformasi daripada melanjutkan
kebijakan luar negeri yang bermusuhan dengan Negara-negara Blok Barat yang telah menguasai
organisasi-organisasi ekonomi internasional yangberperan sebagai penyandang dana untuk
meminjamkan uang kepada mereka.

Terpilihnya Boris Yelstin sebagai Presiden Baru

Boris Yelstin, tokoh popular ibukota Moskow langsung terpilih sebagai Presiden Rusia, sedangkan
Alexander Rutskoi menjadi wakil presiden dan Ruslan Kashbulatov sebagai ketua parlemen. Pada
masa inilah terjadi ketegangan di dalam negeri Uni Soviet dimana program reformasi Yelstin yang
radikal ditentang oleh Rutskoi dan Kashbulatov. Pada akhir September 1993, Yelstin
mengeluarkan dekrit pembubaran parlemen. Kashbulatov membalas dekrit pembubarandengan
mengeluarkan surat keputusan parlemen yang memecat Yelstin dari jabatan presiden dan
mengangkat Rutskoi sebagai Presiden Rusia. Krisis politik ini dimenangkan Yelstin. Rutskoi dan
Kashbulatov ditangkap dan dipenjara karena telah menghambat program reformasi.

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sejak Tahun 1945 setelah tragedi Bom Atom Hirosima dan Nagasaki, Amerika Serikat dan Uni
Sovyet terus bersaing melakukan pertempuran melawan Jerman, Itali dan Jepang. merebut
Jerman Barat dan Uni Sovyet menguasai Jerman Timur. MAmerika Serikat berhasil membentuk
Federasi Jerman (Jerman Barat) oleh Amerika Serikat pada 23 Mei 1949 dan pada 7 Oktober 1949
dibentuk oleh Uni Sovyet yaitu Republik Demokratik Jerman (Jerman Timur) . persaingan antara
Uni Sovyet dan Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis berlanjut untuk menguasai wilayah taklukan
Jerman di seluruh Eropa. Sebagian wilayah EropA Timur berhasil di kuasai Uni Soviet, sedangkan
Eropa Barat berada di bawah pengaruh Amerika Serikat, Inggris dan Perancis. Akibatnya Benua
Eropa terbelah dua, yakni Blok Timur dan Blok Barat. Masing-masing memiliki kekuatan militer
untuk melindungi negara anggotanya dari negara lain.

Demi memperkuat kubu pertahanannya dan terus menyusun kekuatan , Amerika serikat
menyetujui berdirinya NATO ( North Atlantik Treaty Organization/ Organisasi pembaharu Atlantik
Utara ) dan menandatangani perjanjian Brussels tahun 1948 untuk saling mensuport bantuan
kepada 5 negara (Amerika serikat ,Belgia, Denmark, Perancis dan Inggris). Pihak Uni Sovyet
membentuk Pacta Warsawa bersama negara-negara kuat Blok Timur antara lain Polandia,Bulgaria
Albania , Cekoslovakia, Hongaria, Jerman Timur dan Rumania.

Pemerintahan Uni soviet sebelum melakukan pembaruan menganut sistem kebijakan terpusat
dalam system ekonomi maupun politik. Dalam system ekonomi terpusat ini pemerintah Uni soviet
menghilangkan mekanisme pasar dengan melakukan campur tangan berlebihan untuk
mengendalikan perekonomian. Melalui pergolakan intern dan kehancuran pemerintahan dan
Ekonomi pada Uni Sovyet, lalu pembubaran Uni Soviet maka perang dingin berakhir tahun 1989.
B. KARAKTER

1. Keserakahan menghancurkan persaudaraan

2. Untuk melawan kekuatan yang besar,diperlukan persatuan untuk mengalahkannya

3. Strategi yang jitu diperlukan untuk menaklukkan

4. Keberanian melakukan perubahan yang lebih baik

5. Diperlukan perjuangan yang keras untuk melakukan suatu perubahan

6. Dalam suatu persaingan pasti ada yang menang dan ada yang kalah

7. Sikap inovatif Amerika dapat kita contoh untuk memajukan bangsa Indonesia

Makalah Perang Dingin

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perang Dingin adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi konflik, ketegangan, dan
kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta
sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun 1947-1991. Persaingan keduanya terjadi
di berbagai bidang yaitu: koalisi militer; ideologi, psikologi, dan tilik sandi; militer, industri, dan
pengembangan teknologi; pertahanan; perlombaan nuklir dan persenjataan; dan banyak lagi.
Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan perang nuklir, walaupun yang akhirnya tidak
terjadi. Istilah "Perang Dingin" sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan
Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di antara
kedua negara adikuasa tersebut.

Setelah AS dan Uni Soviet bersekutu dan berhasil menghancurkan Jerman Nazi pada perang dunia
II, kedua belah pihak berbeda pendapat tentang bagaimana cara yang tepat untuk membangun
Eropa pascaperang. Selama beberapa dekade selanjutnya, persaingan di antara keduanya
menyebar ke luar Eropa dan merambah ke seluruh dunia ketika AS membangun "pertahanan"
terhadap komunisme dengan membentuk sejumlah aliansi dengan berbagai negara, terutama
dengan negara di Eropa Barat, Timur Tengah, dan Asia Tenggara.
B. Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu:

1. Apakah yang melatarbelakangi terjadinya perang dingin?

2. Bagaimana proses berlangsungnya perang dingin?

3. Apakah dampak dari perang dingin bagi dunia dan Indonesia?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Perang Dingin

Setelah Perang Dunia II berakhir, muncul beberapa peristiwa penting yang mempengaruhi
kehidupan bangsa-bangsa di dunia. Peristiwa-peristiwa itu antara lain yaitu: Pertama, Amerika
Serikat muncul sebagai salah satu negara pemenang perang di pihak Sekutu. Peran Amerika
Serikat sangat besar membantu negara-negara Eropa Barat untuk memperbaiki kehidupan
perekonomiannya setelah Perang Dunia II. Kedua, Uni Soviet juga muncul sebagai negara besar
pemenang perang dan berperan membangun perekonomian negara-negara Eropa Timur. Ketiga,
munculnya negara-negara yang baru merdeka setelah Perang Dunia II di wilayah Eropa.

Perang Dunia II yang berakhir dengan kemenangan di pihak Sekutu tidak terlepas dari peran Uni
Soviet, Uni Soviet membebaskan Eropa Timur dari tangan Jerman. Sambil membebaskan Eropa
Timur dari tangan Jerman, Uni Soviet mempergunakan kesempatan itu untuk meluaskan
pengaruhnya, dengan cara mensponsori terjadinya perebutan kekuasaan di berbagai negara Eropa
Timur seperti di Bulgaria, Albania, Hongaria, Polandia, Rumania, dan Cekoslowakia, sehingga
negara-negara tersebut masuk kedalam pengaruh pemerintahan komunis Uni Soviet. Uni Soviet
mengalami penguatan otoritas yang cukup berarti setelah Perang Dunia II. Kerjasama diplomatik
dengan 52 negara terbentuk pada saat itu. Uni Soviet pun turut serta dalam Konferensi Paris
tahun 1946, untuk membahas nasib negara-negara bekas sekutu Jerman seperti Italia, Bulgaria,
Hungaria, Rumania, dan Finlandia. Amerika Serikat bersama Uni Soviet juga memprakarsai
berdirinya PBB pada tahun 1945 bersama dengan kekuatan anti-Fasis lainnya.

Namun kemesraan hubungan negara-negara yang tergabung dalam koalisi anti-Fasisme itu tidak
bertahan lamam dan semulus yang diharapkan. Pada tahun 1946, Stalin yang mengusung ide
“Komunisme Internasional” (Komintern) menuduh Inggris dan Amerika Serikat melancarkan
kebijakan-kebijakan internasional yang agresif. Tuduhan ini dijawab oleh Perdana Menteri Inggris
dengan menentang kekuatan yang disebutnya “Komunis Timur”, yang akhirnya membelah sistem
perpolitikan internasional menjadi dua, yaitu demokratis-kapitalis dan komunis.
B. Penyebabkan Utama Perang Dingin

1. Perbedaan Paham

Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai pemenang Perang Dunia II memiliki paham/ ideologi yang
berbeda Amerika Serikat memiliki ideologi liberal-kapitalis sedangkan Uni Soviet berideologi
komunis. Paham Liberal-Kapitalis (AS) yang mengagungkan kebebasan individu yang
memungkinkan kapitalisme berkembang dengan subur bertentangan dengan paham Sosialis-
Komunis (US) yang berkeyakinan bahwa paham itu dapat lebih mempercepat kesejahteraan buruh
maupun rakyatnya karena negara-negara yang mengendalikan perusahaan akan memanfaatkan
keuntungannya untuk rakyat.

2. Keinginan untuk Berkuasa.

AS dan US mempunyai keinginan untuk menjadi penguasa di dunia dengan cara-cara yang baru. AS
sebagai negara kreditor besar membantu negara-negara yang sedang berkembang berupa
pinjaman modal untuk pembangunan dengan harapan bahwa rakyat yang makmur hidupnya
dapat menjadi tempat pemasaran hasil industrinya dan dapat menjauhkan pengaruh sosialis
komunis.

Masyarakat miskin merupakan lahan subur bagi paham sosialis komunis. Uni Soviet yang mulai
kuat ekonominya juga tidak mau kalah membantu perjuangan nasional berupa bantuan senjata
atau tenaga ahli. Hal ini dilakukan untuk mempengaruhi negara-negara tersebut.

3. Berdirinya Pakta Pertahanan.

Guna mengatasi berbagai perbedaan yang ada dan kepentingan untuk dapat berkuasa maka
negara-negara Eropa Barat dan Amerika Serikat mendirikan pakta pertahanan yang dikenal
dengan nama NATO (North Atlantic Treaty Organization) atau Organisasi Pertahanan Atlantik
Utara. Sementara untuk mengimbangi kekuatan NATO pada tahun 1955 Uni Soviet mendirikan
pakta pertahanan yaitu PAKTA WARSAWA. Anggota Pakta Warsawa yaitu Uni Soviet, Albania,
Bulgaria, Cekoslowakia, Jerman Timur, Hongaria, Polandia, dan Rumania.

Berdirinya kedua pakta tersebut menyebabkan muncul rasa saling curiga, ketidakpercayaan, dan
kesalahpahaman antara kedua blok baik blok barat maupun blok timur. Amerika dituduh
menjalankan politik imperialis untuk mempengaruhi dunia sementara Uni Soviet dianggap
melakukan perluasan hegemoni atas negara-negara demokrasi melalui ideologi komunisme.

Keadaan tersebut memicu ketegangan kian memuncak sehingga muncullah persaingan senjata di
antara kedua belah pihak. Masing-masing pihak saling diliputi oleh suasana Perang Dingin yang
bahkan mengarah pada terjadinya Perang Dunia III.
C. Berlangsungnya Perang Dingin

1. Periode 1945-1969

Berakhirnya Perang Dunia II telah mengubah perkembangan politik dunia. Amerika Serikat dan
Uni Soviet sebagai negara pemenang perang muncul menjadi kekuatan raksasa. Dua negara
tersebut memiliki perbedaan ideologi, Amerika Serikat memiliki ideologi liberal-kapitalis,
sedangkan Uni Soviet berideologi sosialis-komunis. Dalam waktu singkat memang pernah terjadi
persahabatan diantara keduanya, namun kemudian muncul antagonisme diantara mereka. Ada
dua karakter pada periode ini, Pertama, adanya keprihatinan akan ambisi rivalnya yang
menimbulkan pesimisme.

Kedua, Amerika Serikat dan Uni Soviet merupakan kekuatan militer yang sangat kuat dan memiliki
kemampuan untuk menghancurkan musuhnya dengan senjata atom. Sehingga dalam periode ini
muncul hal-hal sebagai berikut:

a. Doktrin Pembendungan Bulan Februari 1946, Stalin memberikan pidato yang berbicara
tentang “tak terhindarnya konflik dengan kekuatan kapitalis. Ia mendesak rakyat Soviet untuk
tidak terperdaya dengan berakhirnya perang yang berarti negara bisa santai. Sebaliknya perlu
mengintensifkan usaha memperkuat dan mempertahankan tanah air. Tidak lama setelah
munculnya tulisan George F Kennan, diplomat di Kedubes AS di Uni Soviet, yang memaparkan
tentang kefanatikan Uni Soviet, Presiden Harry S Truman mendeklarasikan apa yang kemudian
disebut Doktrin Truman. Doktrin ini menggarisbawahi strategi pembendungan politik luar negeri
AS sebagai cara untuk menghambat ambisi ekspansionis Uni Soviet. AS juga merekrut sekutu-
sekutunya untuk mewujudkan tujuan itu. Karena menurut teori domino, jika satu negara jatuh
maka akan berjatuhanlah negara-negara tetangga lainnya.

b. Lingkungan Pengaruh dan Pembentukan Blok Ketidakmampuan sebuah negara adidaya


memelihara ”lingkungan pengaruh” diinterpretasikan sebagai akibat dari program global negara
adidaya yang lain. Misalnya ketika Uni Soviet memasuki Eropa Timur, para pemimpin AS
menilainya sebagai bagian dari usaha Uni Soviet menaklukan dunia. Begitu pula ketika AS
membentuk Pakta ANZUS pada tahun 1951, para pemimpin Uni Soviet menilainya sebagai bagian
dari usaha AS untuk mendominasi dunia.

2. Periode 1969-1979

Hubungan Amerika Serikat-Uni Soviet mengalami perubahan drastis dengan terpilihnya Richard
Nixon sebagai Presiden AS. Didampingi penasehat keamanannya, Henry A. Kissinger, Richard
Nixon menempuh pendekatan baru terhadap Uni Soviet pada tahun 1969. Tidak disangka,
ternyata Uni Soviet juga sedang mengambil pendekatan yang sama terhadap AS. Pendekatan ini
lazim disebut détente (peredaan ketegangan). Sebagai sebuah strategi politik luar negeri, détente
merupakan upaya menciptakan ”kepentingan tertentu dalam kerjasama dan perbatasan, sebuah
lingkungan dimana kompetitor dapat menghambat perbedaan diantara mereka dan akhirnya
melangkah dari kompetisi menuju kerjasama”.

Sebagai langkah lebih lanjut, pada 26 Mei 1972 Presiden Richard Nixon dan Leonid Brezhnev
menandatangani Strategic Arms Limitation Treaty I (SALT I) di Moskow. SALT I berisi kesepakatan
untuk membatasi persediaan senjata-senjata nuklir strategis/Defensive Antiballistic Missile
System. SALT I juga berisi kesepakatan untuk membatasi jumlah misil nuklir yang dimiliki oleh
kedua belah pihak, sehingga Uni Soviet hanya diijinkan untuk memiliki misil maksimal 1600 misil,
dan AS hanya diijinkan memiliki 1054 misil.

3. Periode 1979-1985

Setelah 10 tahun dijalankan, tampaknya Uni Soviet tidak kuat lagi untuk menjalani détente.
Akhirnya pada tahun 1979 Uni Soviet pun menduduki Afghanistan yang sebenarnya mengundang
pasukan Uni Soviet masuk kesana untuk membantu mereka. Aksi semena-mena ini mengundang
reaksi keras dari pihak AS, Presiden AS Jimmy Carter menyatakan, agresi Uni Soviet di Afghanistan
mengkonfrontasi dunia dengan tantangan strategis paling serius sejak Perang Dingin dimulai. Lalu
akhirnya muncullah Doktrin Carter yang menyatakan bahwa AS berkeinginan untuk menggunakan
kekuatan militernya di Teluk Persia. Setelah Reagan mengambil alih jabatan presiden, ia juga
melancarkan Doktrin Reagan yang mendukung pemberontakan anti-komunis di Afghanistan,
Angola, dan Nikaragua. Para pemberontak ini bahkan diberi istilah halus ”pejuang kemerdekaan”
(freedom fighters).

Bahkan AS juga berbicara tentang kemampuan nuklirnya, termasuk ancaman serangan pertama.
Tapi walaupun di periode ini terjadi ketegangan yang memuncak antara AS dan Uni Soviet,
ternyata masih bisa terjadi perjanjian SALT II (Strategic Arms Limitation Treaty II) pada
pertengahan 1979 di Vienna. Pada saat itu Carter dan Brezhnev setuju untuk membatasi
kepemilikan peluncur senjata nuklir maksimal 2400 unit, dan maksimal 1320 unit Multiple
Independently Targeted Reentry Vehicle (MIRV) . Dan juga Perjanjian Pengurangan Senjata-
senjata Strategis pada tahun 1982 yang berisi kesepakatan untuk memusnahkan senjata nuklir
yang berdaya jarak menengah. Walaupun sudah banyak dilakukan perjanjian-perjanjian
pembatasan dan/atau pengurangan senjata nuklir, namun berdasarkan data pada tahun 1983
ternyata Uni Soviet memiliki keunggulan yang cukup besar dibandingkan dengan Amerika Serikat.

4. Periode 1985-1991

Pada Maret 1985, Gorbachev mulai memimpin Uni Soviet. Perubahan secara besar-besaran mulai
tampak pada masa ini. Sejak berkuasa, Gorbachev berupaya:

a. Memperbaiki kehidupan perekonomian negaranya yang jauh dibawah standar kehidupan


negara-negara maju.

b. Menyadari bahwa kehidupan yang buruk berpengaruh besar terhadap kehidupan


militernya dan dapat memperlemah kedudukannya dalam percaturan politik internasional.

c. Gorbachev tidak ingin menjungkirkan sosialisme, tetapi berupaya memperkuat sendi


sosialisme melalui Glasnot dan Perestroika.

d. Uni Soviet harus bertindak berdasarkan prinsip-prinsip sosialisme.

e. Setiap orang harus menyumbangkan pikirannya menurut kemampuannya dan ia akan


menerima dari negara setara dengan apa yang dibutuhkannya.

f. Hubungan dengan dunia luar sangat diperlukan untuk mencapai tingkat kemajuan dan
kesejahteraan rakyat.
g. Tahun 1987 mengumandangkan politik demokrasi, pembaruan, dan keterbukaan yang
dikenal dengan Politik Glasnot dan Perestroika.

D. Dampak Perang Dingin

1. Dampak Perang Dingin Bagi Dunia

a. Dampak positif

1) Bidang Ekonomi

Dalam bidang ekonomi ternyata perang dingin juga membawa dampak positif pada perekonomian
dunia. Baik itu secara sengaja maupun tidak sengaja. Hal ini ditandai dengan munculnya negara
super power. Dengan adanya negara super power, maka perekonomian dunia banyak dikuasai
oleh para pemegang modal. Mereka saling berlomba untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-
banyaknya dengan cara menginvestasikan modal mereka ke negara-negara berkembang yang
upah buruhnya masih relatif rendah. Sehingga keuntungan mereka juga melambung tinggi.

2) Bidang Militer

Karena adanya rasa iri di antara negara- negara yang berseteru, masing-masing negara mulai
meningkatkan persenjataannya. Mereka melakukan hal ini agar tidak kalah dengan negara besar.
Dengan begitu persaingan senjata semakin maju dan berkembang pesat. Itu semua memacu tiap
negara untuk terus mengembangkan pertahanan negaranya masing-masing.

3) Bidang Sosial Budaya.

Menyebarnya isu-isu HAM mulai sedikit demi sedikit mengglobal. Secara langsung adanya undang-
undang tentang HAM mulai diakui, karena itu rakyat menyetujui peresmian HAM itu sendiri.
Dengan adanya HAM, rakyat semakin percaya akan adanya demokrasi dan tidak ada lagi
penindasan bagi kaum lemah.

4) Luar angkasa

Perang dingin ini juga membawa pengaruh besar pada perkembangan keruangangkasaan yang
kita miliki. Mungkin jika tidak ada perang dingin, kita tidak akan tahu bagaimana bentuk tata
surya kita. Pada saat itu kedua negara yang bersengketa saling berlomba-lomba menunjukkan
kepada dunia bahwa negara merekalah yang paling baik dengan menyebarkan doktrin-doktrin
yang mereka miliki. Karena untuk meningkatkan gengsi negara mereka maka mereka sama-sama
berlomba untuk meluncurkan roket ke luar angkasa.

5) Teknologi

Pada masa perang dingin sains dan teknologi yang terpaut dengan kegiatan militer mendapat
sorotan yang lebih dari pemerintah. Pemerintah bersedia mengeluarkan dana yang besar demi
kemajuan iptek di negara mereka. Pada periode ini tumbuh disiplin-disiplin ilmu yang mempelajari
dampak sains pada masyarakat.

Di negara-negara maju, teknologi di era modern bukan lagi urusan individu atau komunitas
berskala kecil. Teknologi modern mempunyai tujuan-tujuan nasional pada wilayah ideologi,
militer, ataupun ekonomi dan bentuk kesadaran nasional untuk menggali sumber-sumber alam
yang ada. Ini juga bertujuan untuk mewujudkan produksi barang dengan skala yang besar.

b. Dampak Negatif

Perang Dingin ini juga membawa dampak yang negatif pula, selama Perang Dingin berlangsung
masyarakat mengalami ketakutan akan perang nuklir yang lebih dahsyat dari perang dunia kedua.
Dampak lainnya adalah terbaginya Jerman menjadi dua bagian yaitu Jerman Barat dan Jerman
Timur yang dipisahkan oleh Tembok Berlin. Dampak negatif di tiap bidang :

1) Bidang Militer

Dengan adanya senjata nuklir yang dikembangkan secara pesat oleh kedua negara, maka
masyarakat dunia mengalami ketakutan yang luar biasa akan adanya kemungkinan perang nuklir
yang sebenarnya oleh kedua negara yang bersengketa itu. Saat itu memang sempat beredar kabar
bahwa uni soviet sudah meletakkan nuklir-nuklirnya di kuba dan diarahkan ke Amerika. Mendapat
ancaman nuklir seperti itu Amerika tidak tinggal diam. Amerika kemudian menandatangani
terbentuknya NATO.

Ini adalah suatu organisasi pertahanan yang kira-kira menyetujui tentang perjanjian bahwa
apabila salah satu negaranya diserang maka dianggap sebagai serangan terhadap NATO. Setelah
mengetahui hal ini maka pemerintah Uni Soviet menarik kembali rudal-rudal nuklirnya dari Kuba.

2) Bidang Politik

Dampak dalam bidang politik dapat kita lihat dari dibangunnya tembok berlin di Jerman sebagai
batas antara Jerman Barat dan Jerman Timur. Dalam perang dunia kedua negara ini memang
sudah terbagi menjadi 2, yaitu Jerman Barat yang beribukota di Bonn dan Jerman Timur yang
beribukota di Berlin. Negara ini mengalami perpecahan karena adanya 2 paham yang berbeda
berlaku di negara ini, yaitu liberal yang dianut jerman barat dan Komunis yang dianut jerman
timur.

2. Dampak Perang Dingin bagi Indonesia

Sistem politik-ekonomi Indonesia telah dibawa pada arus komunisme-sosialisme pada masa Orde
Lama. Sementara pada masa Orde baru berkembang liberalisme-kapitalisme. Pada masa akhir dua
kepemimpinan di atas, Indonesia mengambil keterpurukan ekonomi.

E. Berakhirnya Perang Dingin


Perang dingin akhirnya berakhir, karena:

1. Sampai 1980, 11 % GNP Uni Soviet dibelanjakan untuk kepentingan militer. Uni Soviet
mengalokasikan dana besar-besaran bagi negara yang berada dibawah kekuasaannya agar negara
tersebut tidak lepas dari kendalinya.

2. Tahun 1980, harga minyak jatuh sehingga keadaan ekonomi Uni Soviet yang tidak stabil
benar-benar berhenti. Padahal serbelumnya Uni Soviet sangat tergantung dengan ekspor
minyaknya sementara sejak 1980 minyak tidak mampu membiayai Perang Dingin.

3. Muncul krisis kredibilitas/kepercayaan terhadap sistem komunisme.

Berakhirnya perang dingin memberi dampak luas bagi perubahan dunia, yaitu antara lain:

1. Terjadinya perubahan di Eropa Timur, Rusia dan Jerman dalam upaya mengakhiri
kekuasaan komunis dan dominasi Uni Soviet di daerah tersebut.

2. Muncul perubahan politik dan ekonomi dunia yang menimbulkan terciptanya hubungan
secara menyeluruh (global) maupun kawasan (regional), yang terlihat dengan:

a. Kebangkitan Jepang. Setelah perekonomian Jepang lumpuh akibat perang dunia II dan
serangan sekutu terhadap kota Jepang maka rakyat Jepang mulai bangkit untuk membangun
kembali ekonomi negara yang hancur tersebut.Dalam perkembangannya Jepang mampu
memanfaatkan segala dukungan dan bantuan Amerika Serikat bahkan akhirnya Jepang mampu
mengambil alih fungsi-fungsi ekonomi global yang disandang Amerika Serikat dan mampu
memberikan bantuan ekonomi bagi negara di kawasan Asia Pasifik. Hingga akhirnya Jepang
mampu mendominasi kedudukan di daerah Asia-Pasifik sebagai pasar impor, penyedia bantuan
luar negeri, dan sumber investasi asing yang dia pertahankan hingga sekarang.

b. Berdirinya Group of Seven,(Perancis, Jerman Barat, Jepang, Inggris, Amerika Serikat,Kanada


dan Italia yang bergabung untuk memecahkan masalah ekonomi dunia). Berdirinya European
Union (bentuk kerja sama ekonomi antara negara Eropa Barat).

c. Berdirinya Gerakan Nonblok.

d. Berdirinya ASEAN (stabilitas politik regional dan pembangunan ekonomi masing-masing


negara anggota).

e. Berdirinya APEC, dan

f. Berdirinya OKI.

3. Muncul ketergantungan satu sama lain sehingga terjadi transformasi kekuasaan silih
berganti.

4. Terbentuklah tatanan dan nilai baru di dunia yang lebih damai, aman dan sejahtera.

5. Terbentuk hubungan kerjasama antara kedua blok yaitu blok utara dan blok selatan

6. Berakhirnya Perang Dingin mampu mengakhiri semangat sistem hubungan internasional


bipolar (melibatkan 2 blok yaitu blok barat dan timur) dan berubah menjadi sistem multipolar.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perang dingin merupakan perang ideologi (tanpa senjata) yang terjadi antara Amerika Serikat
(blok barat) dengan Uni Soviet (blok timur) sebagai akibat dari berakhirnya perang dunia II.
Pertikaian maupun persaingan terjadi dalam berbagai bidang.

Faktor utama yang menyebabkan perang dingin antara lain; adanya perbedaan paham/ideologi
antara Amerika Serikat (Liberal-kapitalis) dan Uni Soviet (Komunis), adanya keinginan untuk
berkuasa, serta berdirinya pakta pertahanan yang mengakibatkan timbulnya rasa saling curiga,
ketidakpercayaan, dan kesalahpahaman antara kedua blok baik blok barat maupun blok timur.

Perang dingin berlangsung selama kurang lebih selama 46 tahun yaitu dari tahun 1945-1991.
Selama kurun waktu tersebut Amerika Serikat maupun Uni Soviet berlomba-lomba menyebarkan
pengaruh/ ideologi yang mereka anut ke berbagai negara baik di Eropa maupun Asia. Dalam
pelaksanaan perang Amerika Serikat maupun Uni Soviet selalu berada di belakang negara-negara
yang bertikai.

Berakhirnya perang dingin membawa dampak yang luas bagi dunia, diantaranya: muncul
perubahan politik dan ekonomi dunia yang menimbulkan terciptanya hubungan secara
menyeluruh (global) maupun kawasan (regional), dll.

B. Saran
Sebagai siswa, kita wajib mengetahui serta memahami permasalahan yang sebenarnya yang
terjadi pada perang dingin, bagaimana jalannya perang dingin serta dampak yang timbul akibat
perang dingin baik bagi dunia secara universal maupun bagi Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

1. Adisusilo, taufik. 2009. Mengenal Benua Eropa. Yogyakarta: Ar- ruzz media.

2. http://ben-ni.blogspot.com/2008/11/dampak-perang-dingin.html.

3. http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dingin.

4. http://rinahistory.blog.friendster.com/2009/03/perang-dingin/

5. Setya, W. 2008. Perang Dingin. Semarang: PT Begawan ilmu.

6.
Http://books.google.co.id/books/about/Perang_Dingin.html?Id=Mu8PywAACAAJ&redir_esc=y.

7.
Http://books.google.co.id/books/about/Konflik_dan_perkembangan_kawasan_pasca_P.html?Hl=
id&id=bybtaaaamaaj.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perang dingin adalah sebuah era dimana terjadi konflik, ketegangan dan kompetisi antara dunia
negara adidaya, yakni Amerika Serikat dan Uni Soviet. Perang tersebut terjadi antara tahun 1947 –
1991. Awalnya Amerika Serikat dan Uni Soviet dulunya bersekutu melawan Jerman saat Perang
Dunia II. Namun setelah perang berakhir, Amerika Serikat dan Uni Soviet mengalami perbedaan
yang justru menjadi pertentangan antar kedua negara tersebut. Pertentangan demi pertentangan
yang terjadi antar dua negara tersebut menimbulkan persaingan. Persaingan antar keduanya
menyangkut berbagai bidang seperti bidang ekonomi, politik, koalisi militer, industri,
pengembangan teknologi, pertahanan, persenjataan, dan lain-lain. Dikabarkan bahwa perang
dingin ini akan berakhir dengan nuklir namun nyatanya tidak terjadi. Istilah ‘perang dingin’ itu
sendiri diperkenalkan oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman asal Amerika Serikat pada tahun
1947 untuk menggambarkan ketegangan yang terjadi antara dua negara adidaya tersebut. Walau
disebut perang, belum pernah terjadi konflik terbuka antara kedua negara yang bertikai.
1.2 Rumusan Masalah

Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

Apa penyebab terjadinya Perang Dingin?

Negara mana sajakah yang terlibat dalam Perang Dingin?

Apa bentuk persaingan antar negara saat Perang Dingin?

Apa dampak dari terjadinya Perang Dingin bagi dunia?

Bagaimana akhir dari perang dingin?

1.3 Tujuan

Menjelaskan penyebab terjadinya Perang Dingin.

Menyebutkan negara-negara yang terlibat dalam Perang Dingin.

Menjelaskan bentuk persaingan antar negara sekaligus dampaknya bagi dunia.

Menjelaskan bagaimana berakhirnya Perang Dingin.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat penulisnya makalah ini untuk mempermudah pemahaman serta memperluas
wawasan pembaca mengenai sejarah terjadinya perang dingin.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sebab

2.1.1 Perbedaan ideologi

Setelah perang Amerika dan Uni Soviet untuk melawan Jerman berakhir, mereka mengalami
perbedaan yang justru menjadi pertentangan antar kedua negara tersebut. Perbedaannya antara
lain berkaitan dengan ideologi, yaitu Amerika Serikat menganut paham liberal-kapitalis sedang
Uni Soviet dengan paham komunis. Akibatnya, dua negara dengan kekuasaan terbesar ini bersaing
untuk memengaruhi negara-negara lain dengan menyebarkan ideologi yang mereka unggulkan.
Karena persaingan ideologi inilah dunia terbagi menjadi dua blok kekuasaan, yakni Blok Barat dan
Blok Timur. Blok Barat dikuasai oleh Amerika Serikat dengan paham liberal-kapitalisnya. Sedang
Blok Timur dikuasai oleh Uni Soviet dengan paham komunisnya.

2.1.2 Perebutan dominasi kepemimpinan

Amerika dan Uni Soviet saat itu saling bersaing untuk menjadi pemimpin dunia. Amerika Serikat
dengan kekuatan ekonominya berusaha untuk memengaruhi negara-negara lain khususnya
negara yang baru merdeka dengan memberi paket bantuan ekonomi. Amerika beranggapan
bahwa negara-negara yang rakyatnya hidup makmur dapat menjadi sasaran pemasaran hasil
industri. Rakyat yang makmur dijauhkan dari pengaruh social-komunis Karena kemiskinan akan
menjadi lading subur bagi perkembangan ideologi social-komunis.

Uni Soviet sendiri dengan kekuatan ekonominya juga berusaha membentengi negara-negara yang
telah mendapat pengaruhnya. Pendekatan yang dilakukan Uni Soviet antara lain adalah paket
bantuan ekonomi untuk memperbaiki keadaan ekonomi negara-negara yang dirangkulnya, Selain
itu, pendekatan yang dilakukan Uni Soviet lainnya adalah dengan mengirim tenaga ahli dan
peralatan militer untuk membantu suatu negara yang memperjuangkan kemerdekaannya.

2.2 Negara yang Terlibat

Perlu diketahui bahwa perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet menimbulkan
persaingan untuk saling merangkul sekutu sebanyak-banyaknya. Alhasil kedua negara tersebut
membuat blok yang terdiri atas negara-negara yang mendukungnya. Terbentuklah Blok Barat
dengan Amerika Serikat dan Blok Timur dengan Uni Soviet.

NATO atau North Atlantic Treaty Organization (Pakta Atlantik Utara) adalah organisasi pertahanan
militer yang anggotanya terdiri atas negara-negara Blok Barat. NATO dibentuk pada 4 April 1949
oleh dua belas negara yang menandatangi berdirinya organisasi tersebut. Dua belas negara
pendiri tersebut terdiri dari Amerika, Belanda, Belgia, Britania Raya, Denmark, Islandia, Italia,
Kanada, Luksemburg, Norwegia, Prancis, dan Portugal. Bagi Blok Barat, NATO adalah bentuk
pertahanan bersama. Jadi, bila terjadi penyerangan terhadap negara anggota NATO, maka itu
dianggap sebagai serangan terhadap Blok Barat. Beberapa dekade kemudian, empat negara
tergabung dalam organisasi NATO. Negara tersebut antara lain Yunani, Turki, Jerman (sebagai
Jerman Barat) dan Spanyol

Uni Soviet sebagai komandan Blok Timur tidak ketinggalan untuk membentuk organisasi baru.
Pada tahun 1955, negara-negara Blok Timur mendirikan Pakta Warsawa untuk menyaingi NATO.
Pada kenyataannya konflik militer tidak pernah terjadi antara Blok Barat melalui NATO dan Blok
Timur melalui Pakta Wasarwa. Adapun negara-negara anggota Blok Timur antara lain Bulgaria,
Cekoslovakia, Jerman Timur, Hungaria, Polandia, Romania, Albania, Mongolia, Kuba, Vietnam dan
Korea Utara.

2.3 Bidang Persaingan dan Dampak

Dapat dipastikan bahwa suatu hal yang terjadi memiliki dampak baik secara individu atau yang
lebih luas. Perang dingin yang didominasi oleh kekuatan Amerika Serikat dan Uni Soviet memiliki
dampak-dampak bagi dunia sebagai berikut:

2.3.1 Bidang ekonomi

Rupanya dampak perang dingin memberikan dampak positif bagi perekonomian negara-negara di
dunia. Hal ini ditandai dengan munculnya negara super power. Dengan adanya negara super
power, maka perekonomian di dunia banyak dikuasai oleh para pemilik modal. Hal ini akan
memberikan keuntungan yang lumayan besar terutama jika para pemilik modal menanamkan
modalnya di negara-negara berkembang. Umumnya negara-negara berkembang mempekerjaan
buruh dengan upah yang masih kecil. Bagi negara yang ditempati oleh para pemilik modal pun
akan berdampak positif dengan semakin berkembang pesatnya perekonomian di negara tersebut.

Adapun dampak merugikan dari bidang ini adalah dengan berkembang pesatnya teknologi militer,
Amerika dan Uni Soviet mengembangkan bom nuklir yang dapat digunakan sewaktu-waktu untuk
perang. Rumor yang beredar adalah Uni Soviet sudah meletakkan banyak ranjau nuklir di Kuba
dan sedang diarahkan ke Amerika. Di sini Amerika tidak tinggal diam. Negara tersebut
menandatangani pembentukan NATO. NATO sendiri adalah organisasi pertahanan yang
menyetujui bahwa ada negara anggotanya yang diserang, maka hal tersebut dianggap sebagai
serangan terhadap NATO. Mendengar kabar ini Uni Soviet menarik bom-bom nuklirnya dari Kuba.

2.3.2 Bidang militer

Karena adanya rasa iri antara negara-negara yang berseteru, maka mereka masing-masing mulai
memperkuat persenjataan dan pertahanan mereka. Mereka tidak mau kalah dengan negara
besar. Dengan persaingan seperti ini, akan semakin besar pula potensi yang masing-masing negara
miliki untuk mengembangkan militer negaranya menjadi lebih unggul.

2.3.4 Bidang Sosial Budaya

Adanya isu-isu mengenai masalah HAM semakin lama semakin terdengar ke seluruh penjuru
dunia. Mulai saat itu, hukum undang-undang dalam suatu negara mengenai HAM mulai dibuat.
Masyarakat pun dengan kompak menyetujui peraturan mengenai HAM tersebut. Dari sini
masyarakat akan semakin percaya bahwa semua manusia memiliki hak-hak yang harus terpenuhi
dan tidak dengan menindas secara sembarangan.

2.3.5 Bidang Astronomi

Perang dingin rupanya juga memberikan pengaruh besar bagi perkembangan ilmu astronomi,
terutama mengenai isi luar angkasa. Amerika dan Uni Soviet bersaing untuk menjadi yang terbaik
dalam mempelajari dan mengkaji ilmu astronomi. Tak dapat dipungkiri jika rasa gengsi membuat
mereka berlomba-lomba untuk meluncurkan roket ke luar angkasa. Dengan ini tanpa disadari
kedua negara tersebut sedang mengembangkan ilmu astronomi menjadi semakin baik.

2.4.6 Bidang Teknologi

Pada saat perang dingin, pemerintah menyorot lebih kepada perkembangan sains dan teknologi
karena kedua hal tersebut berkaitan dengan jalannya militer, Karena itu pemerintah tidak segan-
segan memberikan dana lebih untuk kemajuan sains dan teknologi di negaranya. Dari sinilah
muncul para ilmuwan yang berusaha mengkaji dan mengembangan sains dan teknologi demi
kemajuan negaranya.

2.4.7 Bidang Politik

Dampak politik dapat kita lihat dari negara Jerman. Pada saat perang dingin, negara Jerman
terpisah menjadi dua, Jerman Barat dengan ibukota Bonn dan Jerman Timur dengan ibukota
Berlin. Jerman Barat menganut paham liberal sedang Jerman Timur menganut paham komunis. Di
sisi lain, Jerman Barat rupanya mengalami perkembangan yang cukup pesat dibanding Jerman
Timur. Hal ini membuat orang-orang dari Jerman Timur sedikit demi sedikit pindah ke Jerman
Barat. Uni Soviet yang mengetahui masalah tersebut langsung mendanai pembuatan tembok
pembatas antara Jerman Barat dan Jerman Timur. Uni Soviet juga menyiagakan tentaranya untuk
menembaki setiap orang dari Jerman Timur yang melewati tembok tersebut.

2.4 Akhir

Perang dingin berakhir dengan beberapa faktor sebagai berikut:

2.4.1 Gerakan Reformasi Mikhael Gorbachev

Ketika Gorbachev menjabat sebagai Sekretaris Jendral Partai Komunis pada tahun 1985,
Gorbachev berusaha merenovasi Uni Soviet menjadi negara yang lebih demokratis. Dia juga
menandatangani beberapa perjanjian internasional dimana perjanjian itu secara harfiah
mengakhiri perang dingin. Hal ini ditebus dengan runtuhnya Uni Soviet menjadi enam belas
negara yang berbeda.
2.4.2 Kegagalan Ekonomi Rusia

Harga minyak mengalami penurunan pada tahun 1980-an yang secara drastic memengaruhi
pendapatan Uni Soviet pada saat itu. Selain itu, perlombaan senjata dengan Amerika Serikat
membuat Uni Soviet semakin mengalami kesulitan terutama dalam bidang ekonomi. Hal ini
menyebabkan banyaknya tuntutan reformasi liberan yang akhirnya tidak tertangani oleh baik
sehingga muncul gerakan-gerakan yang akhirnya menghancurkan Uni Soviet.

2.4.3 Perang di Afganistan

Antara tahun 1979 hingga 1989, Uni Soviet membantu Republik Demokratik Afghanistan untuk
melawan Mujahidin Afghanistan dan penyusup lainnya. Akhirnya, Amerika Serikat juga terlibat
dalam perang ini dengan tujuan utama yaitu mengalahkan Uni Soviet. Karena biaya perang,
kerugian ekonomi dan hilangnya nyawa selama sembilan tahun perang, masyarakat Uni Soviet
mendesak pemerintah untuk segera menghentikan perang.

2.4.4 Komunikasi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet Membaik

Hubungan Amerika Serikat dengan Uni Soviet mulai mencair yang I ditandai dengan banyak
pembicaraan yang melibatkan kedua negara tersebut. Ronald Reagan, presiden Amerika Serikat
saat itu sepakat mengadakan beberapa diskusi ekonomi dengan Uni Soviet. Lambat laun, fokus
diskusi beralih ke upaya pengurangan perlombaan senjata yang terjadi selama ini.

Tahun 1985 menjadi saksi pertemuan pertama yang diadakan di Jenewa, Swiss. Pertemuan
terakhir diadakan di Moskow, dimana Gorbachev dan George Bush menandatangi perjanjian
pengawasan senjata. Akhirnya, Perang Dingin secara resmi dinyatakan berakhir pada tahun 1898.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sejatinya perang dingin yang terjadi antar dua negara besar disebabkan oleh beberapa faktor.
Perang tersebut sebenarnya tidak pernah sekalipun mengalami konflik militer seperti perang pada
umumnya. Namun lebih pada bentuk persaingan di berbagai bidang guna menunjukkan kepada
dunia siapa yang terbaik. Dengan demikian, secara tidak langsung dunia akan menilai siapa yang
paling cocok menjadi negara super power.

3.2 Saran

Dengan penjelasan mengenai sejarah perang dingin, diharapkan masyarakat mampu mengambil
manfaat dan segala hal positif dari peristiwa sejarah tersebut. Hal-hal negatif dari Perang Dingin
sebaiknya dihindarkan agar tidak terjadi lagi di masa mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

https://maghfiroherdan.wordpress.com/tag/negara-negara-yang-terlibat-perang-dingin/

http://www.ilmusocial.com/2015/01/dampak-perang-dingin-bagi-dunia.html

http://ben-ni.blogspot.co.id/2008/11/dampak-perang-dingin.html

http://worldisyourlivingplace.blogspot.co.id/2012/07/blok-timur-dan-blok-barat.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Blok_Timur

http://www.amazine.co/39023/bagaimana-perang-dingin-berakhir-ini-5-faktor-pendorongnya/

Bentuk makalah yang sudah saya buat.

http://www.slideshare.net/itsnaaaaaa/slideshelf

Anda mungkin juga menyukai