Anda di halaman 1dari 6

Nama : Arya Punadi Sadewa

NIM : 201314003
Prodi : Pendidikan Sejarah
Tugas NO 9

Akhir Perang Dingin dan Akhir Konflik Ideologi


Komunis Versus Liberal Kapitalis

Perang Dingin menggambarkan periode dari 1945 hingga 1991, yang dicirikan oleh
persaingan kekuatan-politik antara Amerika Serikat dan Uni Soviet dan negara-negara
sekutunya. Pasca berakhirnya PDII memunculkan dua kekuatan besar sebagai pemenang dari
Perang Dunia II yaitu Amerika serikat dan Uni Soviet. Amerika Serikat dengan kekuatan
industri militernya berkembang menjadi negara yang besar sementara walaupun Soviet
mengalami kerusakan yang parah selama invasi Jerman berlangsung namun wilayah Timur
Soviet yang kaya akan SDA tidak terdampak perang sehingga Soviet dapat membangun
kembali kekuatan militernya hal tersebut berbanding terbalik dengan wilayah Eropa yang
hancur akibat Perang Dunia II, pada kenyataannya kedua kekuatan besar tersebut memiliki
pandangan yang bertolak belakang yang pada akhirnya memicu terjadinya konflik antara
keduanya selama 44 tahun. Sejak 1947-1991 Perang Dingin terjadi antara Amerika Serikat
dan Uni Soviet, namun naiknya Mikhail Gorbachev ke tampuk kekuasaan di Uni Soviet pada
1985 mengubah jalannya sejarah dan berujung pada berakhirnya Perang Dingin pada tahun
1991. Uni Soviet tidak dapat mengamankan kekuasaannya melalui reformasi Gorbachev dan
tidak mampu menahan perlombaan senjata dengan Amerika serikat yang semakin gencar
karena permasalahan ekonomi yang sedang buruk. Amerika Serikat adalah satu-satunya
kekuatan dunia yang muncul dari konflik Timur-Barat konflik antara Barat dan Timur
membentuk politik dunia sudah di awal selama Perang Dingin menjadi jelas bahwa membagi
dunia menjadi dua blok yang kokoh tidak mencerminkan kehidupan yang bersahabat. Krisis
ekonomi pada tahun 1970-an melanda kedua kubu. Namun, sementara Blok komunis gagal
menemukan alternatif yang efektif dan jatuh ke dalam stagnasi lesu sementara Blok barat
dapat mengatasi permasalahan perekonomian ini dan terus bertahan.
Selama terjadinya Perang Dingin Amerika dan Uni Soviet membawa ketidakstabilan politik
bagi dunia, dimana kedua negara tersebut menggunakan kekuatannya untuk dapat saling
mempengaruhi negara-negara ketiga. Tidak jarang Amerika dan Soviet saling menaruh ajaran
untuk saling membenci antara satu dengan lainnya yang tidak jarang pada akhirnya
menimbulkan konflik saudara di negara yang diperebutkan seperti yang terjadi di negara-
negara Eropa, Asia, dan Timur Tengah contohnya Perang di Vietnam, Korea Afganistan
kenyataan pertempuran yang mereka lakukan di negara ketiga hanya berujung pada jalan
buntu bagi keduanya yang menyebabkan banyak masyarakat dari negara tersebut yang
menderita akibat ulah dari Amerika dan Soviet. Sudah tidak terhitung lagi berapa jumlah
penduduk yang harus tewas selama terjadinya peristiwa Perang Dingin dan bukannya
menyatukan masyarakat malahan perebutan hegemoni ini menyebabkan adanya rasa benci
dan takut. Sejak awal hubungan antara Barat dan Timur hanya didasari karena adanya musuh
bersama yaitu Nazi Jerman di Eropa dan Jepang di Asia namun pasca sekutu berhasil
mengalahkan Jerman dan Jepang pada PDII, hubungan antara Barat dan Timur kembali
memburuk. Uni Soviet sendiri berkeinginan untuk menjadikan negara-negara di sekitarnya
menganut paham komunisme sementara di lain sisi Amerika serikat menentang hal tersebut
Amerika dengan keyakinan ideologinya menegaskan bahwa negara-negara di Eropa harus
menganut paham kapitalisme hal inilah yang membuat keduanya berada di jalur konflik
untuk dapat saling menyebarkan kekuatan hegemoni yang pada akhirnya memicu terjadinya
peristiwa Perang Dingin.
Menjelang berakhirnya Perang Dingin terjadi berbagai pergolakan di wilayah yang dikuasai
oleh Uni Soviet. Nyatanya kependudukan di Eropa Timur selama beberapa dekade serta
kebijakan politik dan ekonomi yang dikendalikan oleh Uni Soviet telah meninggalkan bekas
luka yang dalam di negara-negara Blok Timur. Banyak dari negara-negara di Blok Timur
seperti Bulgaria, Cekoslovakia, Jerman Timur, Hungaria, Polandia, dan Rumania merasa
bahwa kebijakan yang dibuat oleh Soviet hanya menambahkan beban penderitaan bagi
negara anggota sehingga tidak sedikit dari mereka yang menginginkan agar adanya
perubahan yang lebih baik untuk mereka. Mikhail Gorbachev sadar bahwa dia harus bisa
menyelesaikan permasalahan yang ada, sehingga pada akhirnya Mikhail Gorbachev
mengeluarkan kebijakan yaitu Perestroika dan Glasnost. Kebijakan ini memberikan dampak
yang tidak terduga sebelumnya, yaitu pertentangan sosial. Dalam masyarakat muncul.
Kelompok yang bersengketa antara lain Kelompok Moderat konservatif, dan radikal.
Kebijakan yang diambil oleh Gorbachev bukannya menguatkan kedudukan Soviet di Eropa
Timur malahan negara-negara di Eropa Timur memanfaatkan adanya keterbukaan dan
kebebasan untuk dapat melepaskan diri dari Soviet, hal tersebutlah yang mengantarkan Soviet
ke jurang keruntuhan dimana banyak negara-negara yang sebelumnya menganut paham
komunisme berubah menjadi paham liberalisme. Reformasi menyampaikan realitas tragis uni
Soviet dan keadaan saat ini negara-negara Barat yang kaya materi, serta meningkatnya
kesadaran etnis di setiap daerah telah menyebabkan beberapa republik merdeka. Peristiwa
runtuhnya Tembok Berlin pada 9 November 1989, serta di bubarkannya Pakta Warsawa pada
31 Maret 1991 merupakan salah satu bukti nyata dari akhir Perang Dingin, hal tersebut tidak
lain karena krisis yang terjadi di Soviet semakin tidak terkontrol. Secara resmi Uni Soviet
dibubarkan pada 8 Desember 1991 ditandai dengan penurunan bendera Uni Soviet dan
dikibarkan bendera Rusia dan negara-negara bekas Uni Soviet yang lain mulai muncul
sebagai negara yang merdeka. Runtuhnya kekuatan Uni Soviet di Eropa Timur mengakhiri
Perang Dingin.
Mikhail Gorbachev sendiri menyadari bahwa keadaan ekonomi Soviet sedang tidak baik-baik
saja akibat dari krisis yang melanda serta perlombaan senjata dengan Amerika. Pada masa
pemerintahan Gorbachev Blok komunis lebih bersikap lunak terhadap pemerintah barat hal
itu dikarenakan uni Soviet sedang disibukkan oleh permasalahan dalam negeri yang
menghampirinya sehingga perseteruan dengan barat sama sekali tidak akan menguntungkan
bagi Uni Soviet. Gorbachev memiliki sifat yang sangat berbeda dengan para pemimpin Blok
komunis sebelumnya dia sangat berkeinginan untuk memajukan Blok Timur menjadi lebih
baik dengan cara mereformasi sistem politik dan perekonomian. Soviet sebagai pemimpin
dari Blok timur sangat menyadari bahwa uang yang mereka habiskan untuk perlombaan
senjata sanggatlah besar namun tidak didukung dengan pemasukan yang stabil dimana, Uni
Soviet menghabiskan 16,5% dari GNP-nya untuk program senjata nuklirnya, dibandingkan
dengan hanya 8% di Amerika Serikat. Oleh karena itu Soviet ingin menekan pengeluaran
yang semakin besar dengan mengurangi jumlah senjata nuklir. Walaupun Soviet telah
berusaha untuk menyelamatkan hegemoninya di Eropa Timur dengan membuat kebijakan
yang lebih baik hak tersebut tidak memberikan efek yang signifikan bagi pengaruh
komunisme di Eropa malahan tanda-tanda berakhirnya Soviet semakin terlihat jelas. Uni
Soviet sangat lemah secara finansial oleh ekonomi terencananya yang tidak produktif
sehingga negara itu tidak dapat bersaing dengan kekuatan barat yang lebih kaya.
Perang Dingin akhirnya berakhir karena adanya tiga sebab utama. Pertama, sampai 1980,
11% GNP Uni Soviet dibelanjakan untuk kepentingan militer. Uni Soviet mengalokasikan
dana besar besaran bagi negara yang berada di bawah kekuasaannya agar negara tersebut
tidak lepas dari kendalinya. Kedua, pada 1980, harga minyak jatuh sehingga keadaan
ekonomi Uni Soviet yang tidak stabil benar-benar berhenti. Padahal sebelumnya Uni Soviet
sangat tergantung dengan ekspor minyaknya sementara sejak 1980 minyak tidak mampu
membiayai Perang Dingin. Dampak lain berupa muncul pemikiran dari para cendekiawan
yang memahami pandangan barat sehingga mendorong munculnya keinginan seperti warga
negara di negara-negara non komunis.
Pengaruh Soviet di Eropa Timur mulai memudar pada tahun 1989, setiap negara komunis
lainnya di wilayah tersebut mengganti pemerintahannya dengan pemerintahan non komunis.
Runtuhnya pemerintahan komunis memberi angin segar bagi negara-negara Eropa Timur
dimana mereka sekarang sudah bisa merasakan kebebasan tanpa adanya rasa takut akan Tiran
Besi Soviet di lain sisi hal ini juga menciptakan tantangan yang serius bagi negara-negara
Blok Timur yang baru saja terbebas dari komunisme dimana mereka ingin memperkenalkan
sistem politik demokratis yang dapat menjamin kehidupan masyarakat menjadi makmur dan
sejahtera. Pada saat yang sama, sistem ekonomi juga harus direformasi karena selama
terjadinya peristiwa perang Dingin banyak keuangan negara tersebut digunakan hanya untuk
kebutuhan militer saja sehingga pasca berakhirnya kekuasaan Soviet di Eropa Timur juga
masih meninggalkan permasalahan yang serius dimana perekonomian negara Eropa timur
tergolong sangat rendah jika dibandingkan dengan negara Eropa barat oleh karena itu adanya
reformasi ekonomi tujuannya adalah menjadikan ekonomi pasar yang berfungsi. Untuk
beberapa negara bagian, tugas-tugas ini diperumit dengan masalah untuk memperoleh
kemerdekaan mereka sendiri untuk pertama kalinya dimana tiba-tiba mereka harus
melakukannya tanpa adanya dukungan dari daerah tetangga yang juga sedang sibuk-sibuknya
untuk memperoleh kemerdekaannya. Perang Dingin secara resmi berakhir pada 3 Desember
1989, 30 tahun yang lalu. Saat itu, Presiden AS Bush dan Sekretaris Jenderal Soviet Mikhail
Gorbachev mengumumkan berakhirnya Perang Dingin di negara Mediterania Malta, dan
semua orang percaya bahwa dunia akan damai. Tahun 1990 dianggap sebagai titik balik
dengan berakhirnya Perang Dingin.
Berakhirnya Perang Dingin memiliki banyak efek jangka panjang yaitu, menjadikan politik
dunia yang sebelumnya terpecah belah menjadi lebih jelas karena tidak adanya perebutan
hegemoni antara Barat dan Timur, berakhirnya perang Dingin juga sekaligus menandai awal
dari perbaikan hubungan antara dua bagian benua yang telah lama terpecah. Reformasi
politik dan ekonomi dilakukan di seluruh Eropa, memberikan kondisi yang menguntungkan
bagi penciptaan ekonomi pasar. Hubungan internasional yang sebelumnya Bipolar berubah
menjadi hubungan Multipolar dimana tidak adanya batasan antara negara Blok Barat dan
Timur. keadaan masyarakat dunia menjadi lebih baik terlepas dari munculnya negara-negara
pemilik senjata nuklir seperti India, China, Korea Utara, Israel, dan Pakistan. Tatanan dunia
yang selama ini selalu terbagi menjadi blok-blok yang saling berlawanan dan pada saat yang
sama terjadi transformasi sosial-ekonomi yang hampir belum pernah terjadi sebelumnya.
Berakhirnya Perang Dingin, menjadikan senjata nuklir yang dimiliki Amerika Serikat dan
Rusia tentunya sudah berkurang drastis namun bukan berarti ancaman senjata nuklir sudah
tidak ada karena kenyataannya nuklir yang dimiliki oleh Amerika dan Rusia masih menjadi
ancaman bagi perdamaian global. Amerika Serikat mampu menjadi negara adidaya global
yang dominan pada tahun-tahun setelah runtuhnya Uni Soviet meskipun runtuhnya Uni
Soviet memungkinkan Amerika Serikat untuk mendapatkan kekuasaan Rusia sebagai pewaris
kekuasaan tunggal dari Uni Soviet masih kerap kali menunjukkan sikap yang bermusuhan
dengan Amerika, ketegangan antara keduanya masih sering terjadi walaupun tidak seintens
saat terjadinya Perang Dingin.
Dampak dari berakhirnya Perang Dingin adalah masyarakat dunia dapat bersaing secara sehat
dan bebas, hampir selama beberapa dekade terakhir keadaan politik dunia berubah dari yang
sebelumnya saling berlomba dalam bidang persenjataan berubah menjadi persaingan di
bidang ekonomi. Banyak negara saling mengetahui bahwa permasalahan yang ada dapat
diselesaikan dengan cara yang lebih baik, ketimbang menggunakan kekerasan sebagai cara
untuk menyelesaikan masalah cara diplomasi dianggap sebagai cara yang paling tepat untuk
menyelesaikan konflik di masa kini. Belum lagi pasca berakhirnya perang Dingin hak-hak
setiap individu semakin dijunjung tinggi sehingga setiap masyarakat harus dapat saling
menghormati dan menghargai setiap individu. Dampak lain dari berakhirnya perang dingin
adalah tumbuhnya ekonomi di berbagai belahan dunia, selama terjadinya perang Dingin
sendiri hampir perekonomian di pusatkan di Eropa saja sementara wilayah seperti Asia
kurang mendapatkan perhatian namun berakhirnya perang dingin menciptakan iklim
Ekonomi yang lebih sehat sehingga persaingan ekonomi tidak hanya terjadi di Eropa saja
melainkan juga terjadi di wilayah Asia bahkan persaingan ekonomi antara Eropa dan Asia
menjadi lebih sengit dengan munculnya kekuatan ekonomi baru seperti China yang
diprediksikan akan menggantikan kekuatan superpower Amerika serikat pada tahun 2045.
Berakhirnya Perang Dingin memberikan dampak luas bagi perubahan dunia. Beberapa di
antaranya adalah terjadinya perubahan di Eropa Timur, Rusia dan Jerman dalam upaya
mengakhiri kekuasaan komunis dan dominasi Uni Soviet di daerah tersebut muncul
perubahan politik dan ekonomi dunia yang menimbulkan terciptanya hubungan secara
menyeluruh
Konflik perang Dingin tidak dapat dipisahkan dari adanya perbedaan pandangan antara
Ideologi komunisme dengan ideologi liberal kapitalisme. Pada dasarnya saja sudah terlihat
jelas bahwa komunisme dan liberal kapitalisme berbeda. Liberal Kapitalis dan komunisme
adalah sistem ekonomi dan sosial yang mengejar ide dan cita-cita yang berlawanan
Komunisme dan liberalisme adalah dua ideologi politik yang berbeda. Komunisme tidak
dapat disebut liberalisme dan liberalisme tidak dapat disebut sebagai komunisme karena
keduanya memiliki ciri yang membedakannya Liberalisme adalah ideologi yang meyakini
kebebasan individu . Liberalisme adalah ideologi politik yang menganggap bahwa individu
bebas dari segala campur tangan dan batasan sementara komunisme menginginkan
kebebasan individu dibatasi dan negara memiliki banyak pengaruh dan juga dalam
komunisme, kekuasaan dibagi secara merata oleh semua orang hal ini tentunya bertentangan
dengan liberalisme karena di dalam liberalisme tidak ada pembagian kekuasaan di antara
setiap individu. komunisme bertentangan dengan kapitalis. Kapitalisme menggambarkan
ekonomi di mana pasar mengatur dirinya sendiri tanpa adanya campur tangan pemerintah
sementara komunisme menggambarkan tatanan ekonomi yang diatur secara terpusat di mana
barang dan jasa didistribusikan secara terpusat dari negara ke warga. Di bidang sosial
kapitalisme memperbolehkan setiap individu untuk memiliki kepemilikan barang berbeda
dengan komunisme di mana individu tidak pernah dapat memperoleh kepemilikan suatu
barang. Komunis memberi semua orang jaminan pekerjaan, pendidikan yang baik, dan
perawatan kesehatan gratis. Kejahatan dengan kekerasan hampir tidak ada
Permusuhan antara kedua paham ini sebenarnya sudah terjadi cukup lama bahkan sebelum
terjadinya peristiwa perang dingin antara Amerika serikat dengan paham liberal Kapitalis dan
Uni Soviet dengan paham komunis. Bibit-bibit ketidaksukaan ini sudah ada bahkan sejak
komunisme diperkenalkan pertama kalinya pada tahun 1843 oleh Karl Marx inti dari
komunisme adalah menjadi Anti kapitalisme, komunisme membenci kapitalisme begitu pula
kapitalisme membenci komunisme. Puncak-puncak kebencian antara kedua paham ini terjadi
pada akhir dan sesudah PD II, Harry Truman yang merupakan presiden pengganti Roosevelt,
menyakini bahwa bangkitannya komunisme yang dipimpin oleh Joseph Stalin sama
bahayanya dengan paham Nazisme yang dibawa oleh Adolf Hitler, karena setiap wilayah
yang diduduki Soviet mereka berusaha menanamkan ideologinya. Pihak Amerika
menginginkan agar pemilihan politik dilakukan secara bebas dan terbuka sedangkan Uni
Soviet menginginkan agar negara-negara Eropa yang mengalami kekacauan menganut paham
komunisme karena Soviet beranggapan bahwa ideologi komunis paling cocok bagi Eropa.
Konflik Ideologi antara komunisme dan liberal Kapitalis tidak hanya terjadi di Eropa saja
melainkan juga terjadi pada berbagai wilayah di dunia khususnya wilayah Asia dan Afrika,
dimana pihak Amerika serikat berupaya mempertahankan hegemoni barat di wilayah Asia,
sering kali terjadi perebutan ideologi antara komunisme dan liberalisme yang berakhir
dengan jalur peperangan seperti yang terjadi di wilayah Korea, Afganistan, dan Indochina
dimana Amerika dan Soviet berusaha menyebarkan ideologi walaupun keduanya tidak pernah
terlibat secara langsung namun baik Amerika dan Soviet memberikan bantuan secara
langsung baik itu persenjataan, tentara, dan juga ekonomi untuk mendukung perang proksi
tersebut, keduanya berusaha untuk tidak melakukan konfrontasi secara langsung karena
Amerika dan Soviet saling mengetahui bahwa jika mereka terlibat secara langsung akan
menyebabkan terjadinya perang terbuka dimana keduanya sama-sama memiliki senjata
pemusnah massal, sehingga alih-alih bertempur secara langsung mereka menggunakan negara
ketiga sebagai tempat untuk menyebarkan hegemoni baik itu kapitalisme maupun
komunisme.
Pada akhirnya permusuhan antara kedua paham tersebut dimenangkan oleh pihak yang
mampu beradaptasi dengan keadaan. Perang Dingin sendiri dapat dikatakan dimenangkan
oleh ideologi liberal demokratis hal tersebut dapat dibuktikan dengan runtuhnya Uni Soviet
serta keberhasilan ideologi liberal demokratis dalam menghadapi perkembangan ideologi
komunisme di wilayah Eropa selama terjadinya peristiwa Perang Dingin. Alasan mengapa
ideologi liberal demokratis dapat memenangkan Perang Dingin adalah karena pada
kenyataannya ideologi liberal demokratis dirasa dapat berjalan lebih fleksibel, efektif, dan
efisien dalam mengatasi berbagai macam permasalahan yang ada di Eropa ketimbang dengan
ideologi komunisme yang cenderung kaku dalam menghadapi perubahan. Contohnya saja
dalam kebijakan ideologi liberal yang mampu mengatasi keadaan ekonomi Eropa yang
hancur pasca perang dunia II, bahkan kebijakan ideologi liberal menjadikan perekonomian
Eropa menjadi kembali membaik dengan berbagai macam perkembangan di berbagai bidang
seperti IPTEK, sosial ekonomi dan budaya serta ideologi liberal demokratis lebih terbuka
sehingga masyarakat di Eropa dapat mengembangkan segala kemampuannya tanpa adanya
batasan, dengan adanya keterbukaan ini menyebabkan munculnya berbagai macam inovasi di
berbagai bidang sehingga masyarakat Eropa yang terpuruk akibat Perang Dunia II dapat
bangkit lagi sementara di lain sisi Uni Soviet dapat dikatakan mengalami ketertinggalan jika
dibandingkan dengan Amerika karena masyarakat yang menganut paham komunisme tidak
mendapatkan hak kebebasan untuk berekspresi sehingga mengekang perkembangan inovasi,
tidak sedikit yang beranggapan bahwa ideologi komunisme tidak membawa kemakmuran dan
kesejahteraan bagi masyarakatnya. Pada dasarnya ideologi ini lebih cocok bagi Masyarakat
Eropa yang kala itu menginginkan adanya kehidupan yang lebih baik pasca berakhirnya
perang dunia II. Akhir dari konflik Ideologi antara komunis dan liberal Kapitalis berakhir
dengan seiringnya runtuhnya perang Dingin di Eropa yang sekaligus menjadi tanda
dimulainya babak baru paham kapitalisme di berbagai belahan dunia. Amerika dengan
pahamnya telah merubah sistem politik Dunia menjadikan dunia yang bipolar menjadi
Multipolar. Terlepas dari masih adanya permusuhan antara ideologi komunis dan kapitalis
seperti contohnya Korea Utara yang sampai sekarang masih bertahan dengan ideologi
komunisnya namun secara umum ideologi komunisme telah kalah dalam bersaing
menghadapi ideologi liberal yang jauh lebih bisa beradaptasi dengan perkembangan jaman
terkhususnya di bidang ekonomi global.
Terlepas dari semua itu pada kenyataannya Komunisme merupakan sebuah ideologi paling
berpengaruh di abad ke-20 dan walaupun Ideologi Komunisme tradisional telah kalah sejak
runtuhnya Tembok Berlin 33 tahun lalu atau tepatnya terjadi pada 9 November 1989, dilain
sisi hal tersebut juga menjadi pertanda dari berakhirnya konflik antara kedua ideologi tersebut
yang sekaligus juga mewujudkan harapan untuk dunia yang lebih baik. Kejatuhan ideologi
komunisme yang dramatis dan sebagian besar tak terduga pada tahun 1989 membawa
kejutan yang besar bagi dunia karena kejatuhan komunisme jauh lebih dari sekadar runtuhnya
sebuah kerajaan dimana hal itu tersebut menandai akhir dari era dua ratus tahun di mana
politik Eropa pertama dan kemudian dunia telah dibentuk dengan kemenangan ideologi
liberal kapitalis namun tidak selamanya ideologi yang dibawa oleh Barat ini berhasil karena
pada faktanya kemenangan demokrasi dan ekonomi pasar berikutnya juga diikuti oleh
kekalahan dengan munculnya krisis keuangan memperjelas bahwa tatanan ekonomi global
baru belum berhasil menciptakan kemakmuran yang langgeng dan stabil.

Anda mungkin juga menyukai