Rangkuman
Bagian tiga dari buku ini membahas sejarah internasional dalam rentang
waktu antara tahun 1900 hingga 1945. Dalam kurun waktu empat puluh lima
tahun tersebut, dunia mengalami dua kali perang besar, kemerosotan ekonomi
global, dan berakhirnya empat kerajaan besar, dengan digulingkannya Rusia Tsar
oleh Revolusi Bolshevlk.
Pihak yang paling optimis adalah kondisi sekarang untuk tatanan dunia baru
di mana kekuatan Amerika, bersama dengan anggota Dewan Keamanan PBB
lainnya, akan berfungsi sebagai penstabil global. Prediksi yang paling pesimistis
adalah kekacauan dan kekerasan di negara-negara penerus Uni Soviet dan Eropa
Timur, ketika kekuatan nasional dan etnis yang telah lama ditekan mencapai
ekspresi, dan peningkatan umum dalam ketidakstabilan global. Tidak diragukan
lagi, ketika milenium baru mendekat, paradigma yang paling banyak dibicarakan
untuk tatanan internasional pasca-perang dingin adalah globalisasi. Globalisasi
dapat dikaitkan dengan pertanyaan sentral tentang peran AS di dunia pasca-perang
dingin karena AS adalah yang paling mengglobal dari semua kekuatan dunia
dalam hal penelitian ekonomi, budaya, politik, dan militernya. Pada awal 1990-an,
perkiraan AS sangat bervariasi. Bagi banyak orang, memenangkan perang dingin
tidak menghilangkan tantangan kekuatan Amerika dari ekonomi saingan seperti
Jepang atau dari antagonis budaya dalam bentuk dunia Muslim. Namun, pada
paruh kedua 1990-an, kombinasi krisis ekonomi Asia dan ledakan ekonomi AS
yang berkelanjutan menyebabkan penilaian AS yang direvisi dan perannya dalam
politik internasional. Faktanya adalah bahwa semua jenis standar Amerika adalah
standar globalisasi. Memang, selama globalisasi berlangsung, kemungkinan besar
fragmentasi dan proses penyeimbang lainnya juga akan memberikan kekuatan.
Adapun perang dingin, tampaknya sekarang menjadi bagian dari sejarah.
B. Analisis Isi
Globalisasi tidak hanya dalam judul dan isi dari buku ini, tetapi lebih dari
itu dalam cara ia diproduksi dan digunakan sebagai buku teks utama untuk tujuan
pengajaran di 33 negara, termasuk AS, Inggris, Australia, Jepang, Brasil. , India
dan banyak negara Eropa. Tak perlu dikatakan, jalannya perkembangan politik di
panggung dunia setelah peristiwa 9/11 telah secara signifikan mempengaruhi
pilihan area yang akan disajikan, masalah yang akan dianalisis dan teori yang
akan diuji dalam kerangka asli yang meliputi sejarah, teori, struktur dan proses,
serta pemilihan isu-isu kontemporer.
C. Kelebihan
Buku ini disajikan dalam bab-bab yang runut sehingga mudah untuk
dipahami, memberikan pengantar yang sangat baik untuk perspektif Hubungan
Internasional serta isu-isu yang lebih kontemporer. Kombinasi struktur penulisan
yang jelas dan sederhana termasuk poin-poin kunci, pertanyaan-pertanyaan di
akhir bab, serta saran bibliografi sangat memudahkan pembaca dalam memahami
pembahasan yang disajikan.
D. Kelemahan