Jawaban:
2. a. Metafisika/Ontologi
Metafisika adalah suatu studi tentang sifat dan fungsi teori dalam sebuah
realitas. Ilmu komunikasi hubungannya dengan analisis metafisika berkaitan
dengan sifat manusia dan ubungannya secara individual dan kontekstual
dengan realita dalam alam semesta, sifat dan fakta bagi tujuan, perilaku,
penyebab dan aturan, serta problema pilihan, khususnya kebebasan versus
determinisme pada perilaku manusia. Apabila kita membahas mengenai ilmu
komunikasi, maka kita tidak lepas dari pertanyaan tentang apa itu ilmu
komunikasi, apa saja yang dibahas dalam ilmu komunikasi, serta objek apa
yang termasuk ke dalam kajian ilmu komunikasi. Maka hal tersebut dapat kita
analisa melalui analisis metafisika atau ontologi.
b. Epistimologi
Epistimologi ini fokus kajiannya adalah pada penyelidikan mengenai asal,
sifat metode dan gagasan pengetahuan manusia. Pada dasarnya, epistimologi
merupakan cara bagaimana suatu pengetahuan disusun dari bahan yang
diperoleh di mana prosesnya menggunakan metode ilmiah. Metode ilmiah ini
dilandasi oleh kerangka pemikiran yang logis, penjabaran hipotesis, dan
proses verifikasi. Ilmu komunikasi dalam kajian epistimologi menitikberatkan
bahwa berita harus sesuai dengan bukti atau fakta agar berita tersebut menjadi
bernilai tinggi dan berkualitas. Sehingga masyarakat juga tidak akan ragu
dalam menerima berita karena informasi yang diberikan akurat, seimbang
jelas dan padat terpercaya.
c. Aksiologi
Aksiologi memberikan penjelasan atau membahas mengenai masalah nilai
atau fungsi. Kaitannya dengan ilmu komunikasi adalah bahwa aksiologi
berfokus pada fungsi komunikasi, di mana seorang komunikator sangat
penting untuk mempertimbangkan nilai dari pesan yang dikomunikasikan
apakah itu etis atau tidak dan estetis atau tidak.
d. Logika
Logika merupakan analisis yang mangajarkan suatu cara berfikir untuk
menghasilkan kebenaran. Logika menjadi penting dalam ilmu komunikasi
sebab apa yang menjadi pemikiran haruslah dikomunikasikan dan apa yang
dikomunikasikan harus juga merupakan hasil dari suatu proses berpikir. Hal
ini dilakukan agar apabila seorang komunikator menyampaikan suatu
informasi atau berita tidak lagi diragukan kebenarannya bagi para penerima
informasi.