EPISTEMOLOGI KOMUNIKASI
Dosen Pengampu :
Bapak Faisal Tomi Saputra, S.Ikom, M.Si.
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
NENG HIDAYATI (2201030091)
NURAWALIAH RAMADHANI (2201030096)
ANDIKA RIZKY MAULANA (2201030101)
CINDY APRILIA (2201030102)
RIFQI AL FARIZI (2201030114)
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. karena atas Rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu, tanpa ada halangan dan semoga sesuai
seperti yang telah diharapkan. Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Filsafat
Komunikasi.
Kami mengucapkan Terimakasih kepada Bapak Faisal Tomi Saputra, S.Ikom, M.Si.
sebagai dosen pengampu mata kuliah Filsafat Komunikasi yang telah membantu memberikan
arahan menggunakan buku referensi dan memberikan pemahaman dalam penyusunan makalah
ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, kami sangat mengaharapkan kritik serta saran untuk
menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang kami tulis dalam makalah ini dapat
bermanfaat dan memberikan pengetahuan baru bagi semua pihak yang membacanya.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Epistemologi?
2. Apa yang dimaksud dengan Ilmu Komunikasi?
3. Bagaimana Hubungan Epistimologi dengan Ilmu Komunikasi?
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN EPISTIMOLOGI
Secara bahasa, epistemologi berasal dari Bahasa Yunani yang asal katanya
Episteme artinya “pengetahuan” dan Logos artinya “ilmu”. Secara istilah,
epistemologi adalah suatu ilmu yang mengkaji tentang sumber pengetahuan,
metode, struktur, dan benar tidaknya suatu pengetahuan tersebut.
Ketika ontologi berusaha mencari secara reflektif tentang yang ada, berbeda
epistemologi berupaya membahas tentang terjadinya dan kebenaran ilmu. Landasan
epistemologi memiliki arti yang sangat penting bagi bangunan pengetahuan, karena
menjadi tempat berpijak dimana suatu pengetahuan yang baik ialah yang memiliki
landasan yang kuat.
Epistemologi merupakan nama lain dari logika material yang membahas dari
pengetahuan. Epistemologi merupakan studi tentang pengetahuan yang mengkaji
bagaimana mengetahui benda-benda. Selain itu, epistemologi merupakan suatu
doktrin filsafat yang lebih menekankan pada peranan pengalaman dalam
memperoleh pengetahuan dan mengecilkan peranan akal. Karena pada dasarnya
pengetahuan yang diperoleh menggunakan indra hasil tangkapannya secara aktif
diteruskan dan ditampilkan oleh akal. Pengetahuan ini yang berusaha menjawab dari
pertanyaan-pertanyaan seperti bagaimana cara manusia memperoleh dan menangkap
pengetahuan dan jenisnya. Epistemologi menganggap bahwa setiap pengetahuan
manusia merupakan hasil dari pemeriksaan dan penyelidikan benda hingga akhirnya
dapat diketahui manusia. Dengan demikian, jelaslah bahwa epistemologi ini
membahas tentang sumber, proses, syarat, batas fasilitas, dan hakikat pengetahuan
yang memberikan kepercayaan dan jaminan dari kebenarannya.
Selanjutnya, para ahli filsafat telah membagi metode ilmiah atau pola berpikir
ilmiah yang digunakan sebagai cara untuk mendapatkan suatu pengetahuan ilmiah,
pola berpikir ilmiah tersebut dibagi menjadi dua macam yaitu: Pertama, pola
berpikir deduktif. Berpikir deduktif memberikan sifat rasional dan konsisten kepada
pengetahuan ilmiah yang telah ada sebelumnya. Dengan metode ini, kita dapat
memulai aktivitas berpikir dari berbagai teori ilmu pengetahuan yang telah ada dan
kemudian dibuat hipotesis untuk dilakukan pengujian untuk pembuktian. Model
deduktif ini biasa disebut dengan logico-hypothetico-verivicative. Kedua, pola
berpikir induktif. Berpikir induktif memberikan pola dimana aktivitas berpikir
dimulai dari kemampuan seseorang dalam mengungkap kejadian yang ada di
sekitarnya. Kejadian tersebut kemudian dianalisis sehingga menghasilkan deskripsi
dan konsep yang objektif dan empiris.
B. PENGERTIAN KOMUNIKASI
Seperti telah disebutkan pada bab sebelumnya istilah komunikasi atau dalam
bahasa Inggris communication berasal dari kata Latin communicatio, dan bersumber
dari kata communis yang berarti sama. Sama di sini maksudnya adalah sama makna.
Hal yang senada diungkapkan oleh Hafied Cangara, komunikasi berpangkal pada
perkataan Latin communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun
kebersamaan antara dua orang atau lebih.
1. Jenis & Kelly menyebutkan “Komunikasi adalah suatu proses melalui mana
seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-
kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang lainnya
(khalayak)”.
2. Berelson & Stainer “Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi,
gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol
seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka, dan lainlain”
3. Gode “Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula
yang dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki dua orang
atau lebih”
4. Brandlun “Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk
mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau
memperkuat ego”
5. Resuch “Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian
dengan bagian lainnya dalam kehidupan”
6. Weaver “Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang
dapat mempengaruhi pikiran orang lainnya”
Selain itu Deddy Mulyana juga memberikan beberapa definisi komunikasi secara
istilah yang dikemukakan beberapa pendapat para ahli antara lain :
Sedemikian beragam definisi komunikasi hingga pada tahun 1976 Dance dan
Larson berhasil mengumpulkan 126 definisi komunikasi yang berlainan. Melihat
berbagai komunikasi yang telah diberikan para ahli sangatlah beragam tergantung
atas pendekatan yang digunakan dalam menelaah pengertian komunikasi itu sendiri.
Saefullah menyatakan pada dasarnya secara terminologis para ahli berusaha
mendefinisikan komunikasi dari berbagai perspektif, mulai dari perspektif filsafat,
sosiologi, dan psikologi. Walaupun demikian dari berbagai definisi yang
diungkapkan para ahli diatas maka secara umum komunikasi dapat diartikan sebagai
suatu penyampaian pesan baik verbal maupun non verbal yang mengandung arti
atau makna tertentu atau lebih jelasnya dapat dikatakan penyampaian informasi atau
gagasan dari seseorang kepada orang lain baik itu berupa pikiran dan perasaan-
perasaan melalui sarana atau saluran tertentu.