a. Bidang Politik
Amerika Serikat berusaha menjadikan negara-negara yang sedang
berkembang menjadi negara demokrasi agar hak asasi manusia dapat
dijamin. Bagi negara-negara yang sebelumnya kalah seperti Jerman dan
Jepang berkembang pula kapitalisme selain demokrasi. Negara-negara
tersebut dapat sehaluan dengan AS dan merupakan negara pengaruhnya.
Uni Soviet dengan paham sosialis-kominunis mendengungkan
pembangunan negara dengan Rencana Lima Tahun. Cara tersebut
dilakukan dengan ditaktor bukan liberal. Bagi negara satelit (dibawah
pengaruh) Uni Soviet yang melakukan penyimpangan akan ditindak keras
oleh US seperti contohnya Polandia dan Hongaria. Demi kepentingan
politik, ekonomi, dan militer kedua negara adikuasa tersebut
menjalankan politik pecah belah sehingga beberapa negara menjadi
terpecah seperti Korea, Vietnam, dan Jerman.Dampak dalam bidang
politik dapat juga kita lihat dari dibangunnya tembok berlin di Jerman
sebagai batas antara Jerman Barat dan Jerman Timur. Dalam perang
dunia kedua negara ini memang sudah terbagi menjadi 2, yaitu Jerman
Barat yang beribukota di Bonn dan Jerman Timur yang beribukota di
Berlin. Negara ini mengalami perpecahan karena adanya 2 paham yang
berbeda berlaku di negara ini, yaitu liberal yang dianut jerman barat dan
Komunis yang dianut jerman timur. Dalam perjalanan pemerintahannya,
Jerman barat mengalami perkembangan yang jauh lebih pesat daripada
Jerman timur. Oleh sebab itu, banyak orang Jerman timur yang
memutuskan untuk hijrah ke Jerman barat. Namun karena saat itu terjadi
perang dingin antara Amerika dan Uni Soviet, Uni soviet merasa
tersinggung dengan adanya orang-orang pindah ke Jerman Barat. Kerena
itu Uni soviet mendanai dan mendukung untuk membangun sebuah
tembok yang berada di kota berlin yang menyebabkan terbelahnya kota
itu. Selain itu di tembok ini, uni soviet juga menyiagakan tentaranya agar
menembaki orang-orang yang masih berani untuk menyebrang.
Kemudian tembok ini sangat dikenal orang sebagai simbol bagi perang
dingin.
b. Bidang Ekonomi
AS sebagai negara kreditor terbesar memberikan pinjaman atau
bantuan ekonomi kepada negara-negara yang sedang berkembang berupa
Marshall Plan. AS juga memberikan bantuan ”Grants in Aid” yaitu bantuan
ekonomi dengan kewajiban mengembalikan berupa dollar atau dengan
membeli barang-barang Amerika Serikat. Bagi negara-negara di Asia
Presiden Truman mengeluarkan “The Four Points Program for the
Economic Development in Asia” berupa teknik dalam wujud
perlengkapan-perlengkapan ekonomis atau bantuan kredit yang berasal
dari sektor swasta di Amerika Serikat yang disalurkan oleh pemerintah
kepada negara-negara yang sedang berkembang.
Dengan adanya perang dingin ini maka berbagai bentuk kerjasama
yang saling menguntungkan antara Eropa Timur dan Eropa Barat tidak
dapat terjalin. Kegiatan tersebut terhambat karena negara-negara Eropa
merasa kawatir jika suatu saat wilayahnya akan dijadikan sasaran adu
kekuatan oleh kedua negara adikuasa tersebut. Dampaknya
perekonomian antara blok barat (negara-negara Eropa Barat) dan blok
timur (negara-negara Eropa Timur) tidak seimbang dimana negara-
negara blok barat jauh lebih maju daripada blok timur.
Ternyata perang dingin juga membawa dampak positif pada
perekonomian dunia. Baik itu secara sengaja maupun tidak sengaja. Hal
ini ditandai dengan munculnya negara super power. Dengan adanya
negara super power, maka perekonomian dunia banyak dikuasai oleh
para pemegang modal. Mereka saling berlomba untuk mendapatkan
keuntungan sebanyak-banyaknya dengan cara menginvestasikan modal
mereka ke negara-negara berkembang yang upah buruhnya masih relatif
rendah. Sehingga keuntungan mereka juga melambung tinggi. Namun
siapa sangka bahwa hal diatas juga berdampak baik bagi negara yang
ditempati untuk membuka usaha para pemilik modal. Pertumbuhan
ekonomi di negara itu juga akan tumbuh pesat. Jadi keduanya
diuntungkan dalam usaha ekonomi ini. Pada saat itu negara pemilik
modal yang berlomba-lomba untuk menguasai dunia perekonomian,
secara tidak langsung juga membawa unsur politik didalamnya. Sehingga
pemilik modal besar mendapatkan keuntungan besar, sementara negara
yang modalnya terbatas keuntungannya juga kecil. Karena itu munculah
istilah globalisasi ekonomi di masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut
maka dilakukanlah beberapa tindakan seperti misalnya menyatukan mata
uang. Contoh yang sangat terlihat adalah negara-negara di kawasan eropa
yang menyatukan mata uang mereka menjadi euro.
c. Bidang Militer
Perebutan pengaruh antara AS dan US dalam pakta pertahanan.
Negara-negara barat membentuk North Atlantic Treaty Organization
(NATO) tahun 1949 sebagai suatu organisasi pertahanan. Bila salah satu
anggotanya diserang maka dianggap sebagai serangan terhadap NATO.
Awalnya bermarkas di Paris tetapi kemudian Perancis keluar karena
mengganggap NATO didominasi oleh AS dan markasnya berpindah di
Brussel. Hubungan Perancis dengan Uni Soviet dan RRC jauh lebih baik
jika dibandingkan hubungan dengan negara Barat lainnya meskipun
Perancis tidak menjadi anggota Blok Timur.
Di Asia Tenggara dibentuk South East Asia Treaty Organization
(SEATO) athun 1954 atas dasar South East Asia Collective Defence Treaty.
Anggota utamanya adalah negara-negara barat sementara negara-negara
di Asia Tenggara seperti Indonesia justru tidak ikut serta. Pakta
pertahanan tersebut ditujukan terhadap komunis di Asia Tenggara
khususnya di Vietnam. SEATO bubar pada tahun 1975.
Sementara Uni Soviet dengan negara-negara blok Timur
membentuk Pakta Warsawa (1955) atas dasar “Pact of Mutuaal
Assistance and Unified Command”. Di Asia Tenggara Uni Soviet
memberikan bantuan peralatan militer dan teknisi kepada Vietnam yang
akhirnya dapat mendesak Amerika Serikat keluar dari negara
tersebut(1975). persaingan senjata semakin maju dan berkembang pesat.
Itu semua memacu tiap negara untuk terus mengembangkan pertahanan
negaranya masing-masing.Dengan adanya senjata nuklir yang
dikembangkan secara pesat oleh kedua negara, maka masyarakat dunia
mengalami ketakutan yang luar biasa akan adanya kemungkinan perang
nuklir yang sebenarnya oleh kedua negara yang bersengketa itu. Saat itu
memang sempat beredar rumor bahwa uni soviet sudah meletakkan
nuklir-nuklirnya di kuba dan diarahkan ke Amerika. Mendapat ancaman
nuklir seperti itu Amerika tidak tinggal diam. Amerika kemudian
menandatangani terbentuknya NATO. Ini adalah suatu organisasi
pertahanan yang kira-kira menyetujui tentang perjanjian bahwa apabila
salah satu negaranya diserang maka dianggap sebagai serangan terhadap
NATO. Setelah mengetahui hal ini maka pemerintah Uni Soviet menarik
kembali rudal-rudal nuklirnya dari Kuba.