Anda di halaman 1dari 11

Konferensi Potsdam

adalah pertemuan Uni Soviet, Britania


Raya, dan Amerika Serikat di Potsdam, Jerman dari tanggal 17 Juli hingga 2
Agustus 1945. Perdana Menteri Britania Raya (Clement Richard Attlee), Presiden
Amerika Serikat (Harry S. Truman) dan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni
Soviet (Iosif Stalin) bertemu untuk mendiskusikan perihal Jerman pada bulan Juli
1945 mengenai apa yang akan terjadi padanya setelah Perang Dunia II.
Pertemuan pertama diselenggarakan di Yalta, namun Sekutu tak setuju pada
apapun yang amat penting. Bagaimanapun, banyak hal yang telah terjadi sejak
Konferensi Yalta. Pertama, Amerika Serikat memiliki presiden baru bernama
Harry Truman. Ia lebih keras atas komunisme daripada presiden sebelumnya
Roosevelt. Ini menjadi masalah buat Stalin. Winston Churchill memilih keluar dari
jabatannya dan digantikan oleh Clement Attlee, sedang Stalin memandang
dirinya lebih berpengalaman daripada para pemimpin tadi. Stalin juga
menyebabkan masalah, atas beberapa dari hal Sekutu setuju atas Yalta bahwa
Polandia harus memiliki pemerintahan netral. Stalin telah memerintahkan
pembunuhan pemerintah netral itu dan menggantikannya dengan yang lebih
disukainya. Ini berarti banyak masalah di Potsdam.
Perjanjian Postdam menjadi peristiwa penting dalam sejarah dunia.Hal ini
menjadi simbolik sekaligus padamnya peperangan yang terjadi antara sekutu vs
jerman dalam kurun waktu1939-945 yang terkenal dengan sebutan perang dunia
II.Peperangan yang melibatkan banyak negara di dunia tersebut akhirnya dapat
dihentikan dengan kekalahan jerman atas sekutu pada bulan mei tahun
1945.setelah menyerah kepada sekutu akhirnya dapat dihentikan dengan
kekalahan jerman atas sekutu pada bulan mei 1945. akhirnya jerman memilih
jalan diplomasi dalam menyelesaikan persengketaan dengan sekutu.Atas dasar
diplomasi tersebut kedua belah pihak sepakat dalam suatu perjanjian yaitu
perjanjian postdam.
Adapun isi perjanjian postdam adalah sebagai berikut:

N
o

Isi Perjanjian

Jerman dibagi dalam empat daerah pendudukan, yaitu Jerman


Timur oleh Rusia sedangkan Jerman Barat oleh Amerika Serikat,
Inggris, dan Perancis.

Kota Berlin yang terletak di tengah-tengah daerah pendudukan


Rusia juga diduduki, Berlin Timur diduduki oleh Rusia dan Berlin
Barat oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis.

Danzig, Jerman di sebelah timur Sungai Order, dan Niesse


diberikan kepada Polandia.

Demiliterisasi dari Jerman.

Penjahat perang (crime war) dihukum.

Jerman harus membayar ganti kerugian perang.

Marshall Plan II
Negara-negara di Eropa Timur membentuk lembaga kerja sama ekonomi
yang disebut Commintern Ecomoni (comicon).

Klaim keberhasilan Marshall Plan


Tahun 1948-1952, marshall plan mengubah situasi ekonomi eropa sebagai
hasil liberalisasi kebijakan perdagangan di benua tersebut. Hal ini
menciptakan situasi dimana perdagangan dapat dilakukan secara bebas
dan meningkatkan ekonomi mereka.
Marshall plan juga berperan dalam rekonstruksi Jerman, sepanjang tahun
1947-1948 ekonomi Jerman merangkak naik.
Dalam proses integrasi eropa, marshall plan berperan dalam
pembentukan institusi regional dengan penghapusan larangan-larangan
perdagangan ditingkat regional.
Marshall plan membuka kesadaran negara-negara Eropa; membantu
menolak mindset nasionalisme, otoritarianisme, mempromosikan
interpendensi antar negara di kawasan, dan membantu koordinasi
kebijakan ekonomi bersama.
Marshall Plan III
Cowen (1985) mengatakan bahwa pengaruh marshall plan terhadap
proses recovery Eropa sangatlah sedikit. Preblem utama Eropa ketika itu
bukanlah dollar-shortage seperti yang selama ini dikira. Kebijakan
ekonomi yang buruk adalah akar permasalahan utama dari krisis eropa.
Jadi, masyarakat eropa barat adalah negara-negara yang telah mumpuni.
Sejumlah negara sudah mencatat grafik oertumbuhan ekonomi yang
meningkat sebelum marshall plan,berpusat pada AS yang
mengembangkan kerjasama ekonomi yang lebih besar di benua ini.
Marshall plan membangun kesadaran bersama untuk bersiap-siap
menghadapi ancaman bersama, khususnya bahaya komunisme ketika itu.
Marshall plan sering dipahami sebagai faktor yang signifikan untuk
perekonomian eropa pasca porak-poranda dari perang dunia II. Akhirnya,
marshall plan dapat kita jadikan salah satu studi kasus bagaimana
fenomena pengucuran dana bantuan luar negeri dipengaruhi oleh kondisikondisi tertentu sehingga menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang
signifikan.
Marshall Plan : konsep, klaim dan kontroversi
Abstraksi
Pasca perang dunia II ekonomi Eropa ambruk, tidak memiliki kapasitas untuk
membangun kembali perekonomiannya. Kemudian Amerika menawarkan
bantuannya berupa program untuk membangun kembali perekonomian Eropa.
Program tersebut bernama Marshall plan dan diberikan kepada 16 negara Eropa
Barat. Menurut para kritikus, Marshall plan tidak berpengaruh signifikan terhadap
tumbuhnya perekonomian eropa tetapi dari kesadaran bangsa Eropa itu sendiri.
Kekacauan Ekonomi Dunia pasca PD II
PD II telah banyak mengeksploitasikan banyak tenaga kerja, modal, biaya perang
sehingga perekonomian menjadi sangat berantakan. Di negara yang mengalami
kekalahan pada perang tersebut masyarakatnya mngalami kelaparan karena
kelangkaan bahan pangan ditabah terjadi musim dingin yang mematikan pada
tahun 1946-1947 menyebabkan kematian banyak warga Jerman. Selain
kelangkaan bahan pangan adalah terputusnya infrastruktur seperti transportasi
karena menjadi serangan utama serangan pasukan udara selama perang
berlangsung.

Usai PD II munculah negara sper power sebagai pemenang perang. Kedua


negara adidaya berambisi menjadi negara single leader yakni negara AS dan Uni
Soviet yang memicu peperangan.

PERANG DINGIN SETELAH KEHANCURAN JERMAN NAZI

Perang dingin adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi konflik,
ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut
Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi
antara 1947-1991.

1.Latar Belakang dan Faktor Penyebab Perang Dingin


Latar belakang terjadinya perang dingin antara lain munculnya Amerika Serikat
sebagai Negara pemenang perang di pihak sekutu (inggris, Prancis, dan
Amerika). Amerika berperan besar dalam membantu Negara-Negara Eropa Barat
untuk memperbaiki kehidupan perekonomiannya. Dan disisi lain Uni Soviet
muncul sebagai Negara besar yang berperan mem-bebaskan Eropa Timur dari
tangan Jerman dan membangun perekonomian Negara-Negara Eropa Timur.
Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Perang Dingin sebagai berikut
a.Penyebaran Ideologi
Anerika Serikat dan Uni Soviet sebagai pemenang Perang Dunia II memiliki
paham atau Ideologi yang berbeda. Amerika Seikat memiliki Ideologi LiberalKapitalis yang mengagungkan kebebasan individu yang memungkinkan Kapitalis
berkembang dengan Subur. Sedangkan Uni Soviet memiliki Ideologi SosialisKomunis yang berkeyakinan bahwa paham itu dapat mempercepat
kesejahteraan buruh dan rakyat. Karena perbedaan Ideologi itulah maka antara
Amerika Serikat dan Uni Soviet saling bersaing untuk menyebarkan Ideologi
mereka ke Negara-Negara Eropa.
b.Keinginan Untuk Berkuasa
Amerika Serikat dan Uni Soviet mempunyai keingina untuk menjadi penguasa di
dunia dengan cara yang baru. Amerika Serikat sebagai Negara Kreditor besar
membantu Negara-Negara yang sedang berkembang berupa pinjaman modal
dan pembangunan. Sedangkan Uni Soviet memanfaatkan Masyarakat miskin
sebagai lahan subur untuk ideology Sosialilis Komunis dengan cara membantu
perjuangan Nasional berupa bantuan senjata dan tenaga ahli. Semua itu
dilakukan agar mereka mendapatkan kepercayaan dari Negara-Negara tersebut.
c.Berdirinya Pakta Pertahanan
Guna mengatasi berbagai perbedaan yang ada kepentingan untuk dapat
berkuasa maka Negara-Negara Eropa Barat dan Amerika Serikat mendirikan
Pakta Pertahanan yang dikenal dengan nama NATO atau Organisasi Pertahanan

Atlantik Utara. Sementara itu pada tahun 1955 Uni Soviet mendirikan Pakta
Warsawa untuk mengimbangin NATO buentukan Amerika Serikat.
2.Berlangsungnya Perang Dingin
Perang dingin (Cold War) adalah ketegangan karena adanya persaingan
kepentingan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Perang dingin dimulai
setelah berakhirnya Perang Dunia II sejak pembagian Jerman menjadi dua
Wilayah yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur. Pembagian Jerman menjadi dua
Wilayah ini diikuti dengan pembagian kota Berlin menjadi Berlin Barat yang
dikuasai Amerika Serikat dan Berlin Timur yang dikuasai Uni Soviet yang
tepatnya terjadi Konfrensi Yalta (Februari 1945).
Dalam waktu singkat (1945-1948) Uni Soviet berhasil membentuk pemerintahan
Komunis di Bulgaria, Rumania, Hongaria, Polandia, dan Cekoslovakia. Untuk itu
Amerika Serikat membentuk strategi Politik Containment Policy yang bertujuan
mencegah berkembangnya pengaruh suatu Negara atau sistem politik dari pihak
lawan.
Strategi politik tersebut dikembangkan melalui pemberian bantuan ekonomi dan
militer seperti Marshall Plan dan Truman Doctrine yaitu bantuan berupa
keuangan, militer, penasihat militer kepada yunani dan Turki guna menghadapi
grilyawan Komunis.
Kegiatan yang mewarnai situasi dan kondisi dunia saat berlangsungnya perang
dingin:
1.Sistem Aliansi
Ketika perang dingin memuncak maka setiap Negara yang bertentangan
berusaha memperkuat dirinya dengan bergabung dalam satu aliansi. Bentuk
aliansi sebagai berikut:
Pembentukan Cominform (The Communist Information Bereau) pada tahun
1947. Comimform adalah wadah kerja sama partai-partai komunis Eropa yang
berpusat di Beograd, Yugoslavia.
Pembentukan NATO (North Athlantic Traty Organization) pada 4 April 1949.
Bertujuan untuk membendung komunis mulai dari Eropa utara sampai Turki dan
Yunani.
Pembentukan Pakta Warsawa pada tahun 1955. Pakta Warsawa merupakan kerja
sama pertahanan dan keamanan Negara-Negara Komunis.
Pembentukan SEATO (South East Asia Treaty Organization) pada tahun 1954.
SEATO merupakan kerja sama pertahanan antara Negara-Negara Asia Tenggara
dengan pihak Barat.
Pembentukan Pakta ANZUS (Australia, New Zealand, and Umited State)pada
tahun 1951. Pakta ANZUS yaitu pakta pertahanan Negara-Negara Amerika
Serikat, Australia, dan Selandia Baru.
Perjanian antara RRC dan Uni Soviet paa tahun 1950. Yang dibahas dalam
perjanjian ini adalah mengenai kerja sama diantara kedua Negara guna
menghadapi kemungkinan Agresi Militer Jepang.

2.Kegiatan Spionase
Kegiatan Spionase (mata-mata) tercermin dari tindakan yang dilakukan agen
Spionase kedua belah pihak yaitu antara KGB dan CIA. KGB merupakan dinas
intelligent sipil atau dinas rahasia Uni Soviet. Sedangkan CIA merupakan dinas
rahasia Amerika Serikat yang bertugas untuk mencari keterangan tentang
Negara-Negara asing tertentu.
KGB dan CIA selalu berusaha untuk memperoleh informasi rahasia mengenai
segala hal yang menyangkut kedua belah pihak atau Negara-Negara yang
berada dibawah pengaruh kedua belak pihak. Serta membantu terciptanya
berbagai ketegagan di dunia seperti Insiden Teluk Babi.
3.Perlombaan Teknologi Persenjataan dan Ruang Angkasa.
Perang Dingin antara dua Negara adidaya ditandai oleh perimbangan
persenjataan nuklir dan personil militer. Sehingga kegiatan ini disebut politik
Balance of Power. Perang Dingin juga dapat menimbulkan perlombaan senjata
yang dilakukan kedua belah pihak berupa perlombaan senjata nuklir.
Untuk mengurangi perlombaan senjata nuklir pada kedua belah pihak maka PBB
membentuk Atomic Energy Commission yang bertujuan mencari jalan dan cara
untuk mengembangkan penggunaan tenaga atom untuk maksud damai serta
mencegah penggunaannya untuk tujuan perang.
3.Dampak Perang Dingin
Dampak perebutan pengaruh antara Amerika Serikat dengan Uni Uni Soviet
yaitu:
a.Bidang Politik
Amerika Serikat berusaha menjadikan Negara-Negara berkembang menjadi
Negara Demkrasi agar hak asasi manusia dapat terjamin. Sedangkan Uni Soviet
mendengungkan pembangunan Negara dengan rancangan lima tahun. Caranya
dictator bukan liberal.
Dampak dalam bidang politik dapat juga dilihat dengan dibangunnya tembok
Berlin di Jerman sebagai pembatas wilayah antara Jerman Barat dan Jerman
Timur. Pembangunan tembok Berlin ini didanai oleh Uni Soviet karena Uni Soviet
merasa tersinggung saat warga Jerman Timur pindah ke Jerman Barat yang lebih
maju dan sejahtera. Sehingga tembok Berlin juga dikenal sebagai simbol Perang
Dingin.
b.Bidang Ekonomi
Amerika Serikat sebagai Negara Kreditor terbesar, memberikan pinjaman atau
bantuan ekonomi kepada Negara-Negara berkembang berupa Marshall Plan.
Amerika Serikat juga memberikan bantuan "Grants in Aid" yaitu bantuan
Ekonomi dengan Kewajiban mengembalikan berupa dollar atau dengan membeli
barang-barang Amerika Serikat.
Dengan adanya perang dingin, kerja sama antara Eropa Barat dan Eropa Timur
tidak dapat terjalin. Dampaknya perekonomian antara Blok Barat (NegaraNegara Eropa Barat) dan Blok Timur (Negara-Negara Eropa Timur) tidak
seimbang. Negara-Negara Blok Barat lebih maju.

Perang Dingin juga membawa dampak Positif pada Perekonomian Dunia, seperti
munculnya Negara super Power. Dengan Negara Super Power, perekonomian
dunia dikuasai oleh parapemegang modal. Mereka saling berlomba untuk
mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya dengan cara menginvestasikan
modal mereka ke Negara-Negara berkembang yang upah buruhnya relative
rendah. Perang dingin menimbulkan Globalisasi Ekonomi dan menyatukan mata
uang yang disebut euro.
c.Bidang Militer
Dengan adanya senjata nuklir yang dikembangkan secara pesat oleh kedua
belah pihak, maka masyarakat dunia mengalami ketakutan yang amat
mendalam. Seperti sempat beredarnya rumor bahwa Uni Soviet sudah
meletakkan senjata-senjata nuklirnya di Kuba dan diarahkan ke Amerika Serikat.
Dengan ancaman nuklir seperti itu maka Amerika Serikat tidak tinggal diam
sehingga Amerika Serikat kemudian menandatangani terbentuknya NATO. NATO
adalah suatu organisasi pertahanan yang kira-kira menyetujui tentang perjanjian
bahwa apabila salah satu Negaranya diserang maka dianggap sebagai serangan
terhadap NATO. Setelah mengetahui hal itu maka Uni Soviet menarik kembali
Rudal-Rudal nuklirnya dari Kuba.
d.Bidang Ruang Angkasa
Amerika Serikat dan Uni Soviet saling berebut menguasai ruang angkasa karena
dunia dirasa terlalu sempit untuk diperebutkan. Karena untuk meningkatkan
gengsi Negara mereka maka mereka sama-sama berlomba untuk meluncurkan
roket keluar angkasa. Hasilnya, kita menjadi tahu bahwa sebenarnya kita ada
pada tata surya apa dan bagaimana bentuknya.
Dengan adanya perang dingin ini secara tidak langsung juga berdampak pada
perkembangan ilmu pengetahuan keruangangkasaan yang berawal dari upaya
Uni Soviet meluncurkan pesawat Sputnik I dan Sputnik II yang ditandingi Amerika
dengan meluncurkan pesawat Explorer I dan Explorer II, Discovery dan Vanguard.
Lalu diikuti dengan usaha Uni Soviet untuk mendaratkan Lunik di bulan dan
denga meluncurkan pesawat Vostok I dengan astronot pertamanya Yuri Gagarin
untuk mengintari bumi selama 108 menit. Amerika Serikat mengirim astronot
pertamanya yaitu Alan Bartlett Shepard yang berada di luar angkasa selama 15
menit.
Uni Soviet menunjukan kelebihannya dengan meluncurkan Kosmonotnya,
Gherman Stepanovich Titiv, yang mengintari bumi selama 25 jam dengan Vostok
II. Disusul Amerika Serikat meluncurkan John H. Glenn dengan peawat Friendship
VII yang berhasil mengintari bumi sebanyak 3 kali.
e.Bidang Sosial Budaya
Munculnya undang-undang tentang Hak Asasi Manusia (HAM), dengan adanya
undang-undang Ham ini maka rakyat semakin percaya akan adanya demokrasi
dan tidak ada lagi penindasan bagi kaum lemah.
f.Teknologi
Pada periode ini tumbuh disiplin-disiplin ilmu yang mempelajari dampak sains
pada masyarakat. Dinegara-negara maju, teknologi era Modern bukan lagi

urusan individu atau komunitas berskala kecil melainkan urusan yang bersifat
nasional.
4.Akhir Perang Dingin
Amerika Serikat dan Uni Soviet akhirnya menyadari bahwa hubungan antara
kedua Negara sudah sangat panas. Oleh karena itu, mereka ingin mengurangi
ketegangan yang ada. Sejak tahun 1970-an hubungan antar Negara dunia mulai
membaik dan ketegangan dalam perang dingin mulai berkurang. Penyebab
berakhirnya perang dingin yaitu:
Pengurangan ketegangan pihak yang bertikai (dtente)
Pembatasan nuklir balistik pada 1987
Kebangkrutan Uni Soviet
Ketertingfalan teknologi dan peralatan industry Uni Soviet
11% GNP Uni Soviet dibelajakan untuk kepentingan militer
Harga minyak jatu, hingga keadaan ekonomi Uni Soviet tidak stabil
Dikurangi kekuatan senjata di Eropa Timur oleh Uni Soviet
Puncaknya runtuhnya Uni Soviet
5.Dampak Berakhirnya Perang Dingin
Berakhirnya perang dingin memberikan dampak luas bagi perubahan dunia
diantaranya:
1.Mengakhiri kekuasaan komunis dan domisili Uni Soviet di Eropa Timur, Rusia,
dan Jerman.
2.Hubungan secara menyeluruh (global) dan kawasan (ragional)
3.Berdirinya beberapa lembaga
4.Munculnya ketergantungan satu sama lain
5.Akhir semangat sistem hubungan internasional bipolar, dan timbul sistem
hubungan internasioal multipolar
6.Lahirnya system ekonomi yang kuat.

Proses Nrnberg
Proses Nrnberg atau Persidangan Nuremberg adalah suatu rangkaian
persidangan kasus-kasus yang berkaitan dengan para anggota-anggota utama
dari kelompok pemimpin politik, militer dan ekonomi dari Nazi Jerman. Sidang ini
dilakukan di kota Nrnberg, Jerman dari tahun 1945 1946 di Gedung Pengadilan
Nrnberg (Nuremberg Palace of Justice).
Pengadilan ini dipimpin oleh Lord Lawrence dari Inggris. Dan persidangan
pertama yang paling terkenal dari sidang-sidang yang dilakukan adalah Sidang
Para Penjahat Perang Utama sebelum Pengadilan Militer International, yang

mengadili 24 orang paling penting Nazi Jerman yang tertangkap. Persidangannya


berlangsung dari tanggal 20 November 1945 sampai 01 Oktober 1946.
Proses Pembentukan Pengadilan
Nuremberg Trial sendiri adalah hasil dari gagasan pemimpin negara-negara
sekutu untuk menyeret petinggi Nazi Jerman ke hadapan pengadilan militer
internasional. Gagasan dan proses pembentukan mahkamah ini berlangsung
ketika perang masih berkecamuk. Bersamaan dengan situasi perang yang sudah
mulai berbalik, dimana Jerman mengalami kekalahan di banyak front
pertempuran, pada saat itu juga pemimpin negara-negara sekutu mulai
mempersiapkan suatu mekanisme hukum untuk menuntut dan mengadili para
penjahat perang.
Jika merujuk pada proses pembentukannya, Pengadilan Nuremberg sebetulnya
sudah digagas sejak Oktober 1943, dimana ketika itu Majelis Internasional
London berhasil menyusun draf konvensi untuk mengadili kejahatan perang yang
terjadi di dalam yurisdiksinya berdasarkan hukum positif Inggris.
Selanjutnya dalam Deklarasi Moskow November 1943, sekutu menyepakati
bahwa kejahatan perang yang berskala kecil akan diadili di negara-negara
dimana kejahatan itu terjadi, sedangkan untuk kejahatan perang yang berskala
besar akan diadili oleh suatu keputusan bersama pemerintah sekutu.
Pada bulan Juni tahun 1945 negara-negara sekutu yakni, Amerika Serikat,
Inggris, Perancis, dan Uni Soviet bersepakat mengadakan konferensi di London
guna membahas dan membentuk Pengadilan Militer Internasional yang akan
mengadili para penjahat perang dari pihak Jerman. Puncaknya, yaitu pada
tanggal 8 Agustus 1945, keempat negara sekutu tersebut
menandatangani London Charter of the International Military Tribunal,
atau yang lebih dikenal dengan sebutan London Charter.

Charter atau piagam tersebut merupakan dasar bagai lahirnya Pengadilan


Nuremberg.
London Charter yang merupakan akta kelahiran bagi Pengadilan Nuremberg
yang terdiri dari 30 pasal yang pada intinya berisi tentang dasar hukum
berdirinya Nuremberg Trial dan hukum-hukum yang berlaku dalam mahkamah
tersebut. Diantara yang terpenting dari pasal-pasal London Charter adalah pasal
6.

Pasal 6 berisi 3 jenis kejahatan yang menjadi yurisdiksi (kompetensi absolut)


mahkamah, yaitu:
a.
Kejahatan Perdamaian ; kejahatan terhadap perdamaian adalah
perencanaan, persiapan, inisiasi atau pelaksanaan perang agresi, atau
peperangan yang melanggar perjanjian internasional, atau ikut serta dalam
suatu konspirasi untuk melakukannya;

b.
Kejahatan Perang ; pelanggaran terhadap hukum-hukum atau kebiasaankebiasaan perang : pembunuhan, perlakuan buruk, deportasi, perbudakan,
perampasan, dan penghancuran;
c.
Kejahatan Kemanusiaan ; adalah pembunuhan, pemusnahan,
perbudakan, deportasi, dan tindakan-tindakan tidak manusiawi lainnya yang
dilakukan terhadap populasi sipil, sebelum atau selama perang berlangsung,
atau penganiayaan atas dasar politik, rasial atau keagamaan dalam pelaksanaan
atau dalam hubungannya dengan kejahatan apapun dalam yurisdiksi Mahkamah,
baik yang dianggap melanggar atau tidak melanggar hukum domestik di negara
tempat kejahatan itu dilakukan.

Para Terdakwa Kejahatan Perang dan Persidangan Nuremberg


22 nama pesakitan yang diadili oleh mahkamah ialah:

Pejabat Militer

1. Jendral Wilhelm Kietel (Kepala Komando Tertinggi Angkatan Bersenjata


Jerman; Wehrmacht)
2.

Jendral Alfred Jodl (Kepala Staf Operasional Wehrmacht)

3.

Erich Reader (Kepala Staf AL Jerman; Kriegsmarine)

4.

Karl Doenitz (Kepala Staf Kriegsmarine; pengganti Erich Reader)

5.

Hermann Goerings (Kepala Staf AU Jerman; Luftwaffe)

Pejabat Pemerintahan-Partai Nazi

6.

Martin Bormann (Sekretaris Nazi dan ajudan Adolf Hitler)

7.

Wilhelm Frick (Mendagri Jerman)

8.

Hans Frank (Gubernur wilayah pendudukan Polandia)

9.

Joachim von Ribbentrop (Menlu dan Dubes Jerman untuk Inggris)

10.

Alfred Rosenberg (Kepala wilayah teritorial di daerah pendudukan)

11.

Arthur Seyss Inquart (Menkam dan Gubernur wilayah pendudukan Belanda)

12.

Konstantin von Neurath (Menlu Jerman; pengganti Ribbentrop)

13.

Franz von Papen (Wakil Konsuler Nazi Jerman)

14.

Rudolf Hess (Deputi Ketua Partai Nazi)

15.

Baldur von Schirach (Ketua Pemuda Partai Nazi)

16.

Hans Fritshze (Menteri Propaganda Jerman)

17.

Ernst Kalenbrunner (Kepala Kantor Pusat Keamanan Jerman)

Pejabat Bidang Ekonomi

18.

Julius Streicher (Direktur Percetakan Der Sturmer)

19.

Walther Funk (Presiden Bank Jerman)

20.

Albert Speer (Menteri Produksi Alat-Alat Perang Jerman)

21.

Fritz Sauckel (Kepala Mobilisasi Buruh)

22.

Hjalmar Schacht (Menteri Ekonomi Jerman)

Dari ke 22 nama terdakwa tersebut, nama-nama tokoh paling utama dalam


organisasi Nazi Jerman justru tidak ada, yaitu Adolf Hitler (fueher),
Heinrich Himmler (kepala SS; pasukan khusus Nazi Jerman), dan Joseph
Goebbels (Menteri Propaganda Jerman; petinggi partai Nazi). Ketiga nama
tersebut tidak diadili dihadapan mahkamah karena ketiganya diisukan bunuh diri
di hari-hari terakhir perang sebelum Jerman Menyerah pada sekutu bulan Mei
1945.
Pada awalnya pemerintah sekutu yang terdiri dari 4 negara penyusun dan
penandatangan London Charter, memilih kota Berlin sebagai tempat
dilaksanakannya Pengadilan Militer Internasional. Namun karena beberapa
pertimbangan akhirnya Kota Nuremberg-lah yang dijadikan sebagai tempat
pengadilan bagi para penjahat perang Nazi Jerman, tepatnya di gedung
Pengadilan Nuremberg (Nuremberg Palace of Justice).
Pertimbangan tersebut antara lain karena Pengadilan Nuremberg memiliki
ruangan persidangan yang luas dan masih utuh, memiliki ruangan penjara di
dalam komplek pengadilan, dan Nuremberg sendiri sering dijadikan kota tempat
berlangsungnya rapat umum partai Nazi, sehingga dengan diadilinya petinggipetinggi Nazi ditempat itu akan memberi kesan tersendiri bahwa ditempat itu lah
partai Nazi menemui kematiannya.
Hakim pada Nuremberg Trial terdiri dari 4 orang hakim dan 4 orang hakim
pengganti (cadangan), yaitu Francis Biddle dari AS dengan John Parker sebagai
penggantinya, Lord Justice Geoffrey Lawrence dari Inggris dengan Justice Norman
Birkit sebagai penggantinya, Prof. Donnediu de Vabres dari Perancis dengan R.
Falco sebagai penggantinya, dan Niktchenko dari Uni Soviet dengan A.F. Volchkof
sebagai penggantinya. Dari keempat hakim itu Lord Justice Geoffrey Lawrence
terpilih sebagai ketua mahkamah. Sedangkan jaksa juga terdiri dari 4 orang,
yaitu Robert H. Jackson mewakili AS, David Maxwell mewakili Inggris, Francois de
Menthon mewakili Perancis, dan Roman Rudenko mewakili Uni Soviet.
Persidangan Nuremberg dibuka untuk pertama kali pada tanggal 20 November
1945 dan berakhir dengan penjatuhan vonis kepada 22 terdakwa pada tanggal 1
Oktober 1946. Dalam kurang lebih 1 tahun masa persidangan itu, telah digelar
sebanyak 216 kali persidangan.
Berdasarkan dakwaan yang didakwakan oleh jaksa kepada para terdakwa,
secara garis besar kasus posisi dari ke 22 terdakwa tersebut ialah telah
melakukan tiga jenis kejahatan sebagaimana disebut oleh pasal 6 London
Charter, yakni melakukan kejahatan perdamaian dengan melakukan
perencanaan dan mengobarkan perang agresi, kejahatan perang karena

melanggar hukum dan kebiasaan perang, dan kejahatan kemanusiaan dengan


melakukan aksi-aksi yang tidak manusiawi sebelum dan selama perang seperti
pembunuhan rakyat sipil, pembantaian dan pemusnahan kelompok-kelompok
tertentu.
Melalui proses persidangan yang cukup lama dengan perdebatan yang sengit
dan dibawah sorotan masyarakat dunia, maka kemudian mahkamah
menjatuhkan putusannya pada tanggal 1 Oktober 1946. Dalam putusannya,
mahkamah menjatuhkan hukuman mati dengan cara digantung kepada 12
terdakwa, yakni Keitel, Jodl, Goering, Bormann (diadili secara in absentia), Frank,
Frick, Ribbentrop, Rosenberg, Inquart, Streicher, Sauckel, dan Kaltenbrunner.
Sedangkan pidana penjara seumur hidup dijatuhkan pada Reader, Hess, Neurath,
Schirach, dan Funk. Pidana penjara selama waktu tertentu dijatuhkan kepada
Karl Doenitz selama 10 tahun dan Speer selama 20 tahun. Sementara Papen,
Fritzsche, dan Schacht di vonis bebas karena tidak terdapat cukup bukti.
Eksekusi hukuman mati dengan cara digantung dilaksanakan pada 16 Oktober
1945. Namun Hermann Goering tidak diekseskusi karena bunuh diri pada malam
sebelum hari eksekusi dan Martin Bormann juga tidak dieksekusi karena belum
juga ditemukan oleh sekutu.
Pengadilan ini selain mengadili hukuman mati di tiang gantungan, juga
menggunakan cara yang standar seperti pidana seumur hidup yang dikirim ke
Penjara Spandau (Spandau Prison) pada tahun 1947.

Anda mungkin juga menyukai